Anda di halaman 1dari 42

INTERAKSI SOSIAL

A. Pengertian interaksi sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik (resiprokal) antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Pengertian interaksi
sosial menurut para ahli :
1. Soerjono Soekanto adalah hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
perorang dengan kelompok manusia.
2. Basrowi adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok
dengan kelompok, maupun orang dengan kelompk manusia.
3. Kimball Young adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial tidak
akan mungkin ada kehidupan bersama.

B. Jenis-jenis interaksi sosial


1. Interaksi antara individu dengan individu.
2. Interaksi antara kelompk dengan kelompok
3. Interaksi antara individu dan kelompok

C. Syarat terjadinya interaksi sosial


1. Kontak Sosial
Kontak berasal dari kata latin cum atau con yang berarti bersama-sama, dan tangere yang
berarti menyentuh. Kontak sosial merupakan suatu kontak antara satu pihak dan pihak lain
yang saling bereaksi.
a. Jenis-jenis kontak sosial dalam interaksi sosial
1) Kontak sosial primer adalah kontak sosial yang terjadi secara langsung atau tanpa
perantara. Contohnya kedua orang yang bertukar senyum
2) Kontak sosial sekunder langsung adalah kontak sosial yang dilakukan dengan
perantara pihak ketiga yang bersifat pasif. Contohnya seseorang mengirim surat
melalui kantor pos.
3) Kontak sosial sekunder tidak langsung adalah kontak sosial yang dilakukan dengan
perantara pihak ketiga yang bersifat aktif. Contohnya kepala sekolah menyampaikan
pesan untuk peserta didik melalui guru.
b. Bentuk-bentuk sosial
1) Antarindividu, contohnya seorang pembeli sedang menawar harga barang kepada
seorang penjual di pasar
2) Antar individu dengan suatu kelompok, seorang guru yang mengajar para siswa di
kelas.
3) Antar kelompok, dua tim sepak bola melakukan pertandingan persahabatan di stadion.
c. Komunikasi Sosial
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya memberi atau
menanamkan. Komunikasi adalah proses penyampaian berbagai pesan secara verbal dan
nonverbal. Komunikasi yang efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan
komunikator (penyampai pesan) dapat diterima dengan baik oleh komunikan (penerima
pesan) sehingga tidak terjadi salah persepsi.

D. Faktor yang mendasari Interaksi Sosial


1. Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik
seseorang secara berlebihan. Contoh : seseorang meniru penampilan bintang film
terkenal seperti rambut gondrong, memakai anting dan gelang secara berlebihan.
2. Sugesti adalah proses sosial yang berlangsung jika suatu individu menerima suatu
pendangan atau sikap akibat pengaruh dari individu lain. Autosugesti adalah sugesti
terhadap diri sendiri, sedangkan heterosugesti alah sugesti dari orang lain.
3. Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain. Orang lain yang menjadi sasarang identifikasi dinamakan idola. Idol = sosok
yang dipuja.
4. Simpati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan seolah-olah ia berada dalam
keadaan yang sedang dialami oleh orang lain.
5. Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulasi yang diberikan
seorang invidu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menurut
kehendak motivator.
6. Empati adalah proses kejiwaan individu untuk larut dalam perasaan orang lain, baik suka
maupun duka.

E. Interaksi sosial assosiatif, bentuk interaksi sosial ke arah yang positif dan dapat
meningkatkan persatuan.
1. Kerjasama (cooperation) adalah suatu usaha bersama antara orang perorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama bisa bersifat konstruktif
(membangun), misalkan guru dan siswa bekerjasama dalam memulihkan nama baik
sekolah akibat oknum sekolah yang menodai nama baik sekolah. Bersifat destruktif
(merusak) seperti tawuran antar pelajar, dll. Bentuk-bentuk kerjasama antara lain :
a. Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua
organisasi atau lebih.
b. Cooperation, yaitu penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dari suatu
organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
c. Coalition, yaitu gabungan antara dua organisasai atau lebih yang mempunyai tujuan
yang sama.
d. Joint venture, yaitu kerjasama dalam usaha proyek-proyek tertentu.
2. Akomodasi adalah Interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya untuk
menyelesaikan suatu pertentangan tanpa menghancurkan lawan. Bentuk-bentuknya :
a. Coersion, yaitu pemaksaan kehendak pihak tertentu kepada pihak lain yang lebih
lemah.
b. Kompromi, yaitu ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi
tuntutan agar tersapai suau penyelesaian konflik.
c. Arbitrasi, apabila pihak-pihak yang berselisih tdak sanggup mencapai kompromi
sendiri, maka mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan
pertentangan.
d. Mediasi, hampir sama dengan arbitrasi, namun dalam hal ini pihak ketiga tidak
berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian.
e. Konsiliasi, mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi
tercapainya tujuan bersama.
f. Toleransi, keinginan untuk menghindari perselisihan.
g. Stalemate, ketika kedua kelompok yang bertikai mempunyai kekuatan seimbang.
h. Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/ pengadilan.
3. Asimilasi
Menurut Soejono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara perorangan atau kelompok
yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental
dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Secara singkat asimilasi dapat
diartikan sebagai peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.
4. Akulturasi
adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan unsur-unsur
kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli. Merupakan perpaduan dua
kebudayaan dalam waktu yang cukup lama tanpa menghilangkan budaya aslinya. Misal :
perpaduan musik melayu dengan spanyol yang menghasilkan musik keroncong.

F. Interaksi sosial disosiatif, adalah interaksi sosial yang menuju ke arah pertentangan.
a. Persaingan (competition) merupakan proses sosial yang melibatkan individu atau
kelompok dalam mencapai keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat
tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman atau kekerasan.
b. Kontravensi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka
yang disembunyikan, tetapi tidak menimbulkan konflik sosial. Bentuk proses sosial ini
berada diantara persaingan dan konflik.
c. Pertikaian adalah proses sosial yang terjadi apabila individu atau kelompok berusaha
memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara
ancaman atau kekerasan. Perselisihan yang terjadi bersifat terbuka.
d. Konflik berasal dari kata latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Konflik
dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana dua orang atau kelompok
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.

G. Keteraturan Sosial
Unsur-unsur dalam pembentukan keteraturan sosial, adalah:
1. Tertib sosial (social order), yaitu kondisi masyarakat yang teratur, aman, dan dinamis
yang ditandai dengan setiap individu berperilaku sesuai hak dan kewajiban.
2. Order, yaitu sistem norma dan nilai sosial yang telah diakui dan dipatuhi anggota
masyarakat.
3. Keajegan, yaitu suatu kondisi masyarakat dengan keteraturan ralatif tetap sebagai akibat
dari perilaku anggota masyarakat sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dan
berlangsung secara terus menerus
4. Pola, yaitu bentuk interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat.
KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi Sosial
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Hal terpenting
dari komunikasi adalah adanya kegiatan menafsirkan perilaku yang ingin disampaikan oleh
seseorang.
Dalam proses komunikasi, setidaknya, terdapat 3 unsur penting yang selalu hadir dalam
setiap tindak komunikasi, yaitu : Komunikator, Pesan dan Komunikan. Komunikator adalah
individu atau organisasi yang mengirim atau sumber informasi.
a. Komunikator, yaitu seseorang yang menjadi sumber informasi. Komunikator bertugas
menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikator perlu memiliki beberapa
kemampuan, seperti komunikasi verbal baik secara lisan dan tulisan, pemahaman substansi
yang akan disampaikan, kredibilitas yang baik di hadapan audiens, pemilihan media yang
tepat, mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul, memberikan tanggapan yang
diberikan oleh komunikan.
b. Komunikan, adalah orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Komunikan terdiri dari individu, kelompok, institusi, dan masyarakat umum.
c. Pesan, yaitu informasi yang akan dikirimkan oleh komunikator untuk komunikan. Pesan
dapat disampaikan secara verbal atau nonverbal, Jenis pesan berdasarkan sifatnya, yaitu:
1) Pesan informatif, yaitu pesan yang berisi fakta dan data yang digunakan untuk
mengambil suatu simpulan serta keputusan sendiri.
2) Pesan persuasif, yaitu pesan berisi ajakan yang dapat mempengaruhi kesadaran
manusia bahwa pesan yang disampaikan akan memberikan suatu perubahan.
3) Pesan koersif, yaitu pesan yang bersifat memaksa dengan adanya sanksi.
d. Media, yaitu sebuah perantara yang menghubungkan antara komunikator dengan
komunikan, biasanya berupa teknologi telekomunikasi yang bisa berbentuk bermacam-
macam seperti media komunikasi personel (telepon atau aplikasi chatting) dan media
komunikasi massal (surat kabar, televisi).
e. Gatekeeper adalah secara harfiah sebagai penjaga gerbang, yang mana dalam dunia
komunikasi merupakan istilah bagi seseorang atau pihak yang melakukan peran
menyeleksi informasi mana yang layak untuk disampaikan kepada komunikan.
f. Feedback yaitu atau umpan balik dalam komunikasi yang dapat dilihat dari perubahan
pengetahuan atau perubahan sikap atau perilaku.
SOSIALISASI
1. Pengertian Sosialisasi
Secara sederhana sosialisasi adalah sebagai sebuah proses seumur hidup yang
berkenaan dengan cara individu mempelajari hidup, norma, dan nilai sosial yang
terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat
diterima oleh kelompoknya. Adapun definisi sosialisasi menurut para ahli antara lain:
a. Hassan Shadily,
Suatu proses saat seseorang mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan adat
istiadat suatu golongan sehingga lambat laun ia merasa bagian dari golongan
tersebut.
b. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang
anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
2. Tujuan Sosialisasi
a. Memperoleh nilai-nilai, norma-norma dan adat istiadat
b. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
c. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi secara efektif
d. Membuat seseorang mampu mengambalikan fungsi-fungsi organic melalui latihan
interospeksi yang tepat.
3. Tipe Sosialisasi
a. Sosialisasi formal, memiliki aturan yang mengikat dan harus dipatuhi. Contohnya
aturan pada UUD 1945.
b. Sosialisasi informal, sosialisasi yang bersifat kekeluargaan di masyarakat.
4. Bentuk Sosialisasi
a. Sosialisasi primer, adalah bentuk sosialisasi yang terjadi pada tahap awal yang
dijalani manusia, yaitu sosialisasi semasa kanak-kanak ketika belajar perannya
sebagai anggota keluarga/masyarakat.
b. Sosialisasi sekunder, adalah bentuk sosialisasi pada proses sosialisasi selanjutnya
yang dilakukan oleh pihak-pihak di luar keluarga. Contohnya sosialisasi yang
dilakukan di lingkungan sekolah.
5. Agen Sosialisasi
a. Keluarga, lingkungan pertama yang berhubungan dengan pembentukan
kepribadian anak adalah orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat
yang tinggal serumah.
b. Teman sepermainan (peer group)
Peranan positif dari kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian
anak, yaitu:
1) Remaja merasa aman dan dianggap penting dalam kelompok persahabatan.
2) Remaja dapat tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
3) Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut,
khawatir, tertekan, gembira yang mungkin tidak di dapatkan di rumah.
c. Sekolah, memberikan pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan siswa serta
membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
yang ada dalam masyarakat.
d. Lingkungan Kerja, juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan
teman sekerja, pimpinan dan relasi bisnis untuk mencapai kesuksesan dan
keunggulan dalam bekerja.
e. Media massa, merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat membantu
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat.

6. Keselarasan Individu dan Lingkungan Sosial


a. Tahap persiapan (preparatory stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan saat seorang anak mempersiapkan
diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman
tentang diri.
b. Tahap meniru (play stage)
Tahap ini ditandai dengan makin sempurnanya seorang anak menirukan peran-
peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran
tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dsb
c. Tahap siap bertindak (game stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulah berkurang dan digantikan oleh peran
secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya
menempatkan diri pada posisi orang lain juga meningkat sehingga memungkinkan
adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
d. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Anak sudah dapat
menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, anak
dapat bertenggang rasa tidak hanya dengna orang-orang yang berinteraksi
dengannya tetapi juga dengan masyarakat secara luas.
7. Komitmen Sosial
Adalah suatu tindakan untuk melakukan sesuatu dalam proses sosialisasi ketika
individu memiliki kebebasan berpartisipasi aktif dalam suatu komunitas sosial dan
kebebasan dalam mengekspresikan diri.
LEMBAGA SOSIAL
1. Pengertian Lembaga Sosial
a. Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistem norma-norma
sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur
tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
b. Menurut Peter L. Berger, lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan
perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang
dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
c. Menurut Mayor Polak, lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-
peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.
d. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan
khusus dalam kehidupan manusia.
2. Karakteristik Lembaga Sosial
a. Mempunyai simbol, yang menjadi ciri khas dan identitas. Contohnya bendera partai.
b. Mempunyai tata tertib dan tradisi, berfungsi sebagai pedoman baik tertulis maupun tidak
tertulis.
c. Usianya lebih lama dari usia keanggotaan anggotanya, menunjukkan bahwa sebuah
lembaga sosial diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Contohnya koperasi.
d. Mempunyai alat kelengkapan, contohnya buku yang merupakan alat kelengkapan dalam
proses pembelajaran.
e. Mempunyai ideologi.
f. Memounyai tingkat daya tahan.
3. Tujuan dan Fungsi Lembaga Sosial
a. Tujuan Lembaga Sosial
1) Memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan (domestic institution).
2) Memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat
3) Memenuhi kebutuhan manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (religious
Institution)
b. Fungsi Lembaga Sosial
1) Fungsi manifes, adalah fungsi lembaga yang disadari dan diharapkan oleh banyak
orang. Contohnya keluarga.
2) Fungsi laten, adalah fungsi lembaga yang disadari dan bukan menjadi tujuan dari
banyak orang. Contohnya lembaga pendidikan.
4. Jenis-jenis Lembaga Sosial
a. Lembaga Keluarga.
Fungsi lembaga keluarga, yaitu:
1) Fungsi reproduksi, yaitu berkaitan dengan memiliki keturunan dan memastikan
perkembangan masyarakat terus berlangsung.
2) Fungsi ekonomi, yaitu kewajiban orang tua dalam mencukupi kebutuhan anggota
keluarganya.
3) Fungsi proteksi, yaitu menciptakan ketentraman dan perlindungan secara psikologis
ataupun fisik
4) Fungsi sosialisasi, yaitu mengenalkan dan mengajarkan nilai dan norma serta cara
hidup yang baik dan benar
5) Fungsi afeksi, yaitu memberikan kebahagiaan dan kasih sayang kepada anggota
keluarganya.
b. Lembaga Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menyiapkan seorang individu terhadap tugas
hidupnya agar dapat menentukan jati diri yang mandiri dan bertanggungjawab.
Lembaga pendidikan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1) Pendidikan formal, yaitu lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah
secara sistematis, teratur, dan bertingkat.
2) Pendidikan nonformal, yaitu lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pelengkap
pendidikan formal. Contohnya bimbingan belajar/kursus.
3) Pendidikan informal, yaitu lembaga pendidikan yang dilakukan oleh keluarga.
c. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi berperan mengatasi berbagai masalah produksi, distribusi, da
pelayanan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsi lembaga ekonomi,
yaitu:
1) Memberikan pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
2) Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/jasa
3) Memberikan pedoman tentang harga jual beli barang
4) Memberikan pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
5) Memberikan pedoman tentnag cara mengupah tenaga kerja
6) Memberikan pedoman tentang cara memutus hubungan kerja
7) Memberikan identitas ekonomi bagi masyarakat
d. Lembaga Agama
Lembaga agama adalah lembaga yang mengatur kehidupan manusia agar tetap berada
pada kaidah-kaidah agama yang dianut. Sebagian besar umat beragama menjadikan
agama sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan. Fungsi Lembaga agama
adalah:
1) Sumber pedoman hidup bagi individu ataupun kelompok
2) Pengungkapan keindahan (setetika)
3) Memberikan identitas kepada manusia
4) Mengatur tata kelakuan masyarakat agar tetap berada dalam kaidah agama.
e. Lembaga Politik
Lembaga pollitik merupakan perilaku yang terpola dalam politikuntuk menentukan
pihak yang akan menjabat dan melaksanakan fungsinya. Fungsi lembaga politikm
yaitu:
1) Melembagakan norma melalui hukum yang diajukan oleh legislatif.
2) Merancang dan menerapkan undang-undang yang telah disetujui.
3) Melindungi warga dari serangan bangsa lain.
4) Menjaga kesiapan/kewaspadaan menghadapi bahaya.

5. Klasifikasi Lembaga Sosial


a. Berdasarkan Sudut Nilai yang Diterima Oleh Masyarakat
1) Basic institutions merupakan lembaga yang keberadaannya sentral atau penting di
dalam masyarakat, contohnya lembaga keluarga.
2) Subsidiary institution merupakan lembaga yang keberadaanya sebagai pelengkap
dalam masyarakat contohnya lembaga pariwisata. Fungsi lembaga sosial ini yakni
hanya sebagai pelengkap dan tidak sepenting keluarga.
b. Berdasarkan Perkembangannya
1) Crescive institutions dibentuk secara spontan dan tumbuh secara bertahap seiring
berjalannya waktu, contohnya lembaga pernikahan.
2) Enacted institutions dibentuk secara sengaja demi memenuhi kepentingan
tertentu, contohnya lembaga pendidikan.
c. Berdasarkan Penerimaan Masyarakat
1) Sanctioned institutions merupakan lembaga yang keberadaannya diterima oleh
masyarakat. Sebagai contoh, lembaga hukum yang berfungsi untuk melindungi hak
dan kewajiban warga negara.
2) Unsanctioned institution merupakan lembaga yang keberadaannya tidak diterima
oleh masyarakat. Sebagai contoh, kelompok teroris dan kelompok kriminal.
d. Berdasarkan Penyebaran dan Keanggotaanya
1) General institutions merupakan lembaga yang tersebar dan dikenal luas dan
berguna untuk masyarakat umum. Sebagai contoh pengadilan.
2) Restricted institutions merupakan institusi yang terbatas bagi kelompok
masyarakat tertentu saja. Sebagai contoh, MUI hanya untuk agama Islam dan
Oikumene hanya untuk agama Kristen.
e. InBerdasarkan Peranannya
1) Operative institutions merupakan lembaga yang fokusnya menjalankan aktivitas
tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh pasar.
2) Regulative institutions merupakan lembaga yang fokusnya mengawasi jalannya
aktivitas tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh KPK yang berfokus dalam
mengawasi tindak korupsi.
DINAMIKA SOSIAL
1. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli
Adapun pengertian dinamika sosial menurut pemikiran beberapa para ahli sebagai
berikut:
a. William F. Ogburn
Dinamika sosial adalah suatu ruang lingkup perubahan sosial yang lebih luas, serta
di dalamnya meliputi aspek- aspek yang spesifik seperti aspek kebudayaan , baik yang
bersifat material maupun yang immaterial. Aspek kebudayaan ini merupakan aspek yang
memilki peranan penting sebagai pedoman untuk masyarakat dalam menghadapi
perubahan dari waktu ke waktu.
b. Kingsley Davis
Dinamika sosial adalah perubahan- perubahan yang mencakup kehidupan sosial
masyarakat dalam skala yang luas. Perubahan- perubahan yang terjadi meliputi aspek-
aspek khusus, yaitu struktur dan fungsi dalam kehidupan masyarakat.
c. Selo Soemardjan
Dinamika sosial meliputi keseluruhan perubahan pada lembaga-lembaga atau
institusi sosial kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh terhadap sistem sosialnya,
serta di dalamnya mencakup nilai-nilai sikap dan pola tingkah laku kelompok-kelompok
masyarakat.
“Dinamika sosial merupakan himpunan perubahan yang meliputi keseluruhan
komponen dalam masyarakat, yang berkelanjutan dari waktu ke waktu”
2. Teori Masalah Sosial
a. Teori Fungsionalis. Perubahan sosial merupakan dampak ketidakpuasan masyarakat
karena kondisi sosial yang berlaku dapat memengaruhi pribadi masyarakat.
b. Teori konflik antarkelas sosial merupakan konflik yang terjadi akibat adanya
ketidaksetaraan kelas dalam sistem kapitalisme, yaitu adanya kelas para pemilik faktor
produksi dan kaum buruh.
3. Objek Masalah Sosial
a. Ketidakadilan, menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi pada masyarakat.
b. Perilaku menyimpang (role expactation), perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan
nilai yang berlaku.
c. Pengendalian sosial (social control), mengajak serta mendidik masyarakat agar
mematuhi norma dan nilai di masyarakat.
d. Perubahan sosial (social change), dapat mengarah pada pergeseran nilai atau norma
setelah masalah selesai.
e. Kesenjangan sosial-ekonomi, akibat pembanguangan yang tidak berkeadilan sehingga
berdampak pada rasa tidak puas dan kecewa sebagian masyarakat yang mengalaminya.
f. Kemiskinan, berdampak pada meningkatkanya angka putus sekolah serta menurunnya
tingkay kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
g. Kriminalitas, berdampak pada rusaknya tatanan hidup bermasyarakat karena ada pihak
yang dirugikan hingga mengganggu stabilitas keamanan suatu wilayah.
4. Faktor Pendukung Dinamika Sosial
Setiap kali ada permasalahan, pasti ada yang namanya sebab dan akibat. Termasuk
juga dengan dinamika sosial. Terjadinya dinamika di masyarakat sosial disebabkan oleh
beberapa faktor, sebagai berikut.
a. Perubahan Struktur Sosial
Dalam prakteknya, orang satu dengan orang lain akan melakukan interaksi dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satu faktor yang menimbulkan dinamika sosial
karena terjadi perubahan struktur sosial itu sendiri. Misalnya adanya ancaman dari luar,
sehingga mendorong masyarakat mengalami dampak perilaku dan sikap.
b. Pergantian Anggota
Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya dinamika sosial, yaitu terjadinya
pergantian anggota. Meskipun pergantian anggota tidak berdampak signifikan, namun
tetap terjadi kegoncangan. Terutama jika anggota yang pergi atau yang digantikan
memiliki power, pengaruh dan kedudukan penting dalam struktur sosial.
c. Perubahan Situasi Sosial dan Ekonomi
Kita tahu bahwa Indonesia salah satu negara multi etnis yang memiliki
keberagaman luar biasa di banyak hal. Mulai dari keberagaman beragaman, keberagaman
bahasa, keberagaman budaya dan masih banyak perbedaan yang kita miliki. Uniknya,
Indonesia memiliki persatuan dan kesatuan yang luar biasa.

5. Dampak Positif Dinamika Sosial


Dampak positif dinamika sosial ada beberapa bentuk, diantaranya sebagai berikut.
a. Pemerataan tingkat pendidikan
Salah satu dampak positif dinamika sosial yang paling kita rasakan saat ini yaitu
masalah pendidikan. Kesadaran masyarakat di era sekarang terhadap pendidikan lebih
tinggi dibandingkan 15 tahun yang lalu. Hal ini juga didukung adanya program
pemerintah dan swasta yang memberikan beasiswa kepada pelajar hingga calon
mahasiswa.
b. Semakin Banyak Tenaga Profesional
Dampak positif dinamika sosial adalah melahirkan profesional dari dalam negeri
sendiri. Bahkan sampai banyaknya tenaga profesional, banyak lulusan perguruan tinggi
yang kesulitan lapangan kerja karena terlalu tinggi bagi perusahaan yang dilamar.
c. Akses Informasi Lebih Cepat
Sudah menjadi rahasia umum jika dampak positif dinamika sosial dalam hal komunikasi
lebih cepat. Tidak hanya di bidang telekomunikasi saja, dalam kehidupan sehari-hari
pun semua tergantung pada kecanggihan teknologi.
d. Majunya Pembangunan
Dari segi pembangunan jauh lebih baik dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu.
Tidak perlu jauh-jauh, sekarang banyak area pedesaan akses jalan sudah menjadi lebih
baik. Jalan alternatif yang dulu hanya ala kadarnya dan jelek, sekarang juga sudah
beraspal.

6. Dampak Negatif Dinamika Sosial


a. Individualis
Disadari atau tidak, dampak terjadinya dinamika sosial juga banyak memberikan
dampak negatif. Salah satunya masyarakat menjadi lebih bersikap individualis. Apalagi
didukung adanya teknologi yang super canggih. Karena teknologi sudah memberikan
informasi tentang dunia luar, orang merasa tidak perlu lagi keluar bersosialisasi, karena
di rumah saja pun seolah bisa melihat apa yang terjadi di dunia luar sana. Sadar tidak
sadar, jika kita perhatikan kita menjadi lebih malas. Dulu setiap kita butuh sesuatu hal,
kita cukup menyempatkan waktu keluar rumah dan mencari kebutuhan yang kita inginkan
secara mandiri. Atau saat kita ingin mengirim barang yang sebenarnya bisa kita kirim
sendiri, kita lebih memilih untuk menggunakan jasa orang lain. Hal ini menunjukan
bahwa kita sebenarnya semakin malas dengan kecanggihan teknologi.
b. Lunturnya Nilai Kebersamaan
Jauh berbeda budaya orang dulu dengan orang modern saat ini. Terutama dalam
memaknai sebuah kebersamaan. Kata kebersamaan di era sekarang mungkin lebih tepat
untuk kelompok yang memiliki strata sama, atau yang memiliki tujuan dan visi misi yang
sama.
Misalnya, hanya mau berkumpul dengan teman-teman yang dirasa cocok (pilih-pilih
teman). Sementara saat teknologi belum masuk, nilai kebersamaan ini masih sangat erat
dan kental. Misal dengan tetangga, bahkan dengan tetangga yang tidak sevisi misi pun tetap
bisa menjalin kebersamaan.
Di era modern seperti sekarang, sudah mulai luntur. Khusus di kawasan pedesaan
masih banyak kita temukan kebersamaan. Namun di tengah metropolitan, hidup dengan
tetangga saja sudah seperti orang asing.
c. Sulit Percaya Dengan orang Lain
Adapun dampak negatif dari dinamika sosial yang lain, yaitu sulit membangun
kepercayaan dengan masyarakat. Alasannyapun beragam. Karena memang akses informasi
yang super cepat dan banyak, sehingga kita harus memfilter informasi yang masuk.
d. Nasionalisme Menurun
Dampak negatif dinamika sosial adalah kesadaran diri terhadap rasa nasionalisme yang
menurun bagi kalangan millennial. Contoh sederhana, kita lebih bangga terhadap Negara
luar dibandingkan Negara sendiri.
7. Pemecahan Masalah Sosial
Kepentingan publik adalah suatu bentuk kepentingan yang menyangkut orang
banyak/masyarakat, tidak bertentangan dengn norma, dan bersumber pada kebutuhan
hidup orang banyak/masyarakat.
Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pemerintahan Indonesia untuk mengatasi masalah
sosial, anrara lain:
a. Program Keluarga Harapan (PKH)
b. Kartu Keluarga Sehat (KKS)
c. Kartu Indonesia Sejahtera (KIS)
d. Kartu Indonesia Pintar (KIP)
KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN
A. Kebutuhan
1. Macam-macam Kebutuhan
a. Berdasarkan tingkat kepentingannya
1) Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup
manusia. Contohnya pangan, sandang, dan papan.
2) Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan pelengkap atau tambahan yang pemuasannya
dapat ditunda. Seperti hiburan, olahraga.
3) Kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi. Contohnya mobil dan perhiasan.
b. Berdasarkan waktu pemenuhannya
1) Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang mendesaak untuk segera dipenuhi.
2) Kebutuhan yang akan datang, yaitu kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda,
tidak harus dilakukan saat ini.
c. Berdasarkan sifatnya
1) Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang perlu dipenuhi agar tubuh manusia dapat
berfungsi dengan baik.
2) Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang perlu dipenuhi agar rohani atau mental
manusia dapat berfungsi dengan baik.
d. Berdasarkan subjeknya
1) Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan selera pilihan
pribadi.
2) Kebutuhan kelompok, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kehidupan bersama,
mulai dari keluarga hingga masyarakat.
2. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Kebutuhan
a. Lingkungan, contohnya orang yang tinggal di daerah dingin akan membutuhkan pakaian
berbahan tebal.
b. Agama, contohnya orang Islam membutuhkan sajadah.
c. Pendapatan, semakin besar pendapatan seseorang cenderung semakin banyak
kebutuhannya.
d. Usia, contohnya kebutuhan seorang bayi berbeda dengan remaja.
e. Kemajuan peradaban, contohnya bagi seseorang yang tinggal di negara maju dengan
tingkat kemajuan teknologi yang tinggi, berbagai perangkat elektronik canggih menjadi
kebutuhan primer.
3. Alat Pemuas Kebutuhan
Barang adalah benda ekonomi yang berwujud. Jasa adalah benda ekonomu yang wujudnya
tidak nyata (abstrak).
a. Berdasarkan hubungannya dengan dengan benda lain.
1) Benda substitusi, yaitu benda yang dapat menggantikan fungsi benda lainnya.
Contohnya singkong dapat menggantikan beras.
2) Benda komplementer, yaitu benda yang penggunaannya saling melengkapi.
Contohnya teh dengan gula.
b. Berdasarkan tujuan penggunaannya.
1) Benda produksi, yaitu benda yang digunakan untuk proses produksi (menghasilkan
benda lain). Contohnya kayu, papan, cat untuk membuat meja.
2) Benda konsumsi, yaitu benda yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Contohnya tas, sepatu, selimut.
c. Berdasarkan cara memperolehnya.
1) Benda ekonomi, yaitu benda yang membutuhkan pengorbanan (waktu, biaya, dan
tenaga) untuk memperolehnya. Benda ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu benda
ekonomi yang disediakan alam (contohnya tanah, air) dan benda ekonomi yang
diproduksi manusia (contohnya pakaian, televisi)
2) Benda bebas, yaitu benda yang tidak membutuhkan pengorbanan untuk
memperolehnya. Contohnya sinar matahari dan udara.

B. Kelangkaan
Keterbatasan sumber daya tersebut menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia
sehingga menimbulkan kelangkaan.
Faktor-faktor kelangkaan, yaituL
1. Pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tidak diiringi dengan peningkatan
jumlah alat pemuas kebutuhan akan menghambat proses pemenuhan kebutuhan.
2. Sifat manusia. Setiap manusia pasti berkeinginan memiliki suatu barang atau jasa dalam
jumlah yang banyak dan beragam.
3. Perkembangan teknologi. Negara dengan teknologi tinggi dapat memenuhi kebutuhan yang
lebih banyak daripada negara dengan teknologi rendah.
4. Demonstration Effect, adalah efek peniruan yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengonsumsi produk tertentu karena terpengaruh oleh pola konsumsi masyarakat.
5. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia.
6. Keterbatasan kemampuan manusia dalam mengolah sumber daya ekonomi.

Untuk mengatasi masalah kelangkaan alat pemuas kebutuhan, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu:
1. Efisien dalam menggunakan sumber daya
2. Menggunakan teknologi untuk proses produksi
3. Menjaga kelestarian sumber daya.
TINDAKAN, MOTIF, dan PRINSIP EKONOMI
A. Tindakan Ekonomi
Kata Ekonomi berasal dari bahasa yunani Oikos dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga
(house-hold), sedangkan Nomos berarti aturan, kaidah atau
pengelolaan”(Sapriatna dkk, 2007: 234). Dengan demikian ekonomi dapat diartikan
sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan atau pengelolaan suatu rumah tangga. Paul A
Samuelson dalam E. Ahman dan Y. Rohman, 2009 berpendapat bahwa ekonomi juga
dapat diartikan sebagai “suatu studi mengenai perilaku manusia dalam mengusahakan
dan mengatur kegiatan konsumsi dan produksinya”.
Jadi ilmu ekonomi adalah pembelajaran berkaitan tentang tingkah laku seseorang dan
masyarakat untuk memilih, untuk menggunakan sumber daya yang langka dan pilihan
penggunaan agar bisa memproduksi bermacam-macam komoditi serta penyalurannya, untuk
saat ini ataupun dimasa yang akan datang pada individu serta kelompok di dalam masyarakat.
Belajar tentang ilmu ekonomi artinya kita telah belajar mengenai perilaku ekonomi. Perilaku
ekonomi adalah perilaku untuk memilih alternatif agar memberikan hasil yang paling baik.
Hermawan, R. (2019:68)
Kebutuhan hidup manusia memiliki sifat yang tidak terbatas karena manusia
cenderung tidak pernah merasa puas dan selalu merasakekurangan sementara sumber daya
yang dimilikinya semakin terbatas. Keterbatasannya sumber daya menjadikan manusia
berusaha untuk mengatasi masalah itu yaitu dengan cara melakukan perilaku ekonomi. Dalam
kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari perilaku ekonomi. Untuk bertahan hidup manusia
harus melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perilaku. Setiap individu
mempunyai kebutuhannya sendiri-sendiri.
1. Motif Ekonomi
Setiap orang pasti mempunyai keinginan untuk sesuatu yang mereka inginkan. Keinginan
mendorong manusia untuk mendapatkannya. Dorongan untuk memperoleh sesuatu dapat di
artikan sebagai motif ekonomi.
Motif ekonomi yang di golongkan dari alasan suatu pihak untuk memperoleh
keinginannya, dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Motif Ekonomi Instrinsik. Motif Ekonomi Instrinsik ialah keinginan seseorang untuk
mempunyai barang dan mendapatkan jasa atas dasar kesadaran dirinya sendiri.
b. Motif Ekonomi Ekstrinsik. Motif ekonomi eksterinsik ialah adanya dorongan dari pihak
lain ketika seseorang ingin mendapatkan barang atau memperoleh jasa.
2. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan usaha untuk mendapatkan hasil maksimal dengan usaha yang
sangat kecil dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Prinsip ekonomi memilii ciri-ciri: (1)
Memiliki sifat hemat, (2) Memilih dan mengutamakan kebutuhan yang paling penting, (3)
Mempunyai prinsip bahwa pengeluaran harus disesuaikan dengan yang dihasilkan.
a. Prinsip ekonomi dalam produksi
Prinsip ekonomu dalam produksi adalah menghasilkan barang dan jasa sebanyak-
banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Tujuan utama melakukan
produksi adalah memperoleh keuntungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
produsen demi mencapai tujuan produksi, yaitu:\
1) Produk yag dihasilkan. Produsen harus memastikan produk tersebut diminati oleh
konsumen.
2) Lokasi produksi. Lokasi yang tepat agar tidak menimbulkan pembengkakan biaya
produksi.
3) Proses produksi. Proses produksi harus berjalan secara efisien dan efektif.
b. Prinsip ekonomi dalam konsumsi
Prinsip ekonomi akan mengarahkan konsumen untuk mendapatkan kepuasan maksimal
dari produk yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutihannya dengan biaya dan pengorbanan
sekecil-kecilnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara sebagai berikut:
1) Menyusun skala prioritas. Skala prioritas adalah daftar kebutuhan yang disusun secara
urut, mulai dari kebutuhan yang paling penting dan mendesak untuk dipenuhi.
2) Menerapkan strategi pembelian. Contohnya mencari produsen yang menjual barang
dan jasa dengan harga rendah, tetapi memiliki kualitas yang baik.
3) Menghemat pemakaian sumber daya. Konsumen dapat memanfaatkan sumber daya
yang sudah dimiliki terlebih dahulu sebelum menambah yang lain.
c. Prinsip ekonomi dalam distribusi
Pada prinsipnya distributor bertugas menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Agar hal tersebut dapat tercapai, distributor harus mengetahui cara terbaik dan
tercepat untuk mendistribusikan barang dan jasa.
KEGIATAN EKONOMI
A. Produksi
Produksi adalah kegiatan membuat atau mengolah barang yang dapat
dimanfaatkan oleh orang lain/konsumen. Untuk menghasilkan barang atau jasa, proses
produksi mengkombinasikan berbagai sumber daya ekonomu, yaitu:
1. Sumber daya alam (bahan baku).
adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Sumber daya manusia (tenaga kerja).
Berdasarkan kualitas yang dimiliki, tenaga kerja manusia dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labor), membutuhkan pendidikan formal tertentu sebelum
melakukan kegiatan produksi tertentu.
b. Tenaga kerja terlatih (trained labor), membutuhkan pengalaman dan latihan untuk
mendapatkan keterampilan.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled adan untrained labor).
3. Sumber daya modal
Modal usaha dapat berupa barang dan jasa.
4. Kewirausahaan
adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja, dan
hasilnya berguna bagi orang lain.

B. Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyaluran produk dari produsen kepada konsumen. Pihak
yang melakukan distribusi disebut distributor. Cakupan kegiatan distribusi adalah:
1. Pembelian
2. Pemilahan dan pengelompokan, yaitu memilah dan mengelompokkan barang-barang yang
dibeli sesuai jenis, bentuk, ukuran, dan mutu.
3. Pengemasan
4. Penyimpanan
5. Pengangkutan
Sistem distribusi adalah cara yang digunakan distributor untuk menyalurkan barang kepada
konsumen. Ada tiga sistem distribusi yang dapat digunakan, yaitu:
1. Sistem distribusi langsung. Barang langsung disalurkan kepada konsumen tanpa perantara.
2. Sistem distribusi semilangsung. Barang disalurkan kepada konsumen melalui pedagang
eceran.
3. Sistem distribusi tidak langsung. Barang disalurkan keoada konsumen melalui perantara
(agen atau grosir).

C. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang atau jasa yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk memenuhi kebutuhannya. Pihak yang melakukan konsumsi
disebut konsumen. Kegiatan konsumsi dipengaruhi berbagai faktor yang dikelompokkan
menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan nonekonomi.
1. Faktor ekonomi yang memengaruhi konsumsi adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak barang dan jasa yang
dikonsumsi.
b. Tingkat harga barang dan jasa. Semakin tinggi harga barang dan jasa, semakin sedikit
barang dan jasa yang dikonsumsi.
c. Ketersediaan barang dan jasa.
2. Faktor nonekonomu yang memengaruhi konsumsi adalah sebagai berikut:
a. Jumlah tanggungan keluarga. Semakin banyak tanggungan keluarga, semakin banyak
jumlah dan jenis barang atau jasa yang dikonsumsi.
b. Tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin beragam
kebutihan orang tersebut.
c. Tempat tinggal. Kebutuhan orang yang tinggal di daerah perkotaan berbeda dengan orang
yang tinggal dipedesaan.
d. Lingkungan sosialm budaya, agama, dan adat istiadat.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku


konsumen :
1. Kekuatan sosial budaya
a. Faktor budaya merupakan adanya pergeseran budaya yang dapat mempengaruhi bentuk
perilaku ekonomi dalam kehidupan.
b. Faktor kelas sosial menerangkan bahwa kelas dalam tingkatan sosial yang berbeda-beda
menjadikan perilku ekonomi yang berbeda pula.
c. Faktor pengaruh kelompok dalam faktor ini biasanya untuk menentukan produk bisa
merk atau kualitas produk.
d. Faktor keluarga merupakan faktor yang paling besar untuk mempengaruhi perilaku
konsumen. Misalnya seseorang biasanya ketika akan membeli barang bertanya dulu
kepada keluarganya untuk mendapat persetujuan.
2. Kekuatan faktor biologis
a. Faktor pengalaman belajar merupakan pengalaman dari sebelumnya sehingga dapat
mempengaruhi perilaku ekonominya.
b. Faktor kebribadian merupakan sifat setipa individu terhadap dirinya yang akan
mempengaruhi pendapatnya ketika akanmembeli barang.
c. Faktor sikap dan keyakinan merupakan sikap pemahaman tentang nilai suka atau tidak
suka terhadap suatu barang.
d. Faktor diri atau self concept merupakam faktor dalam diri tentang apa yang di pikirkan.
3. Kesejahteraan Ekonomi
Membahasa usaha seseorang untuk meningkatkan kemakmurannya
dirinya sendiri maupun kelompok atau orang lain. Dalam ilmu ekonomi mempunyai dua objek
yaitu:
a. Obyek material berupa kegiatan produksi, distribusi, pembangunan, perdagangan,
pembagian kerja, sistem moneter serta dunia usaha.
b. Objek formal formal meliputi kemakmuran manusia di masa sekarang dan masa depan.
Oleh sebab itu kesejahteraan juga merupakan objek formal karena mempunyai
persamaan arti dengan kemakmuran yang terdapat pada kajian dari ilmu ekonomi.
“Kesejahteraan merupakan keadaan perasaan yang sejahtera, aman, selamat, tentram
jiwanya serta kesehatan jiwa dalam masyarakat”.

D. Hubungan antara aktivitas ekonomi dan kejahteraan


Perbedaan ekonomi berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia. tetapi sekarangyang
lebih mendominasi adalah pembangunan yang mempunyai aspek sosial serta pelestarian
lingkungan. Apalah artisejahtera di dalam bidang ekonomi tetapi tidak
diimbangi dengan adanya kualitas hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
Konsep kesejahtera dalam arti pertumbuhan ekonomi yang tinggi mesti dibarengi
dengan pelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, konsep kesejahteraan yang
dikembangkan saat ini harus dapat menciptakan masyarakat yang terjamin secara
financialnya mapan secara sosial dan tetap menjaga kelestarian lingkungan sehingga
bisa menjamin kelangsungan kebutuhan hidup generasi di masa yang akan datang.
PELAKU EKONOMI
A. Rumah Tangga Keluarga (RTK)
Kegiatan utama rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi adalah konsumsi.
Namun, keluarga dapat berperan sebagai produsen dan distributor. Contonya, ibu membuat
kue dan berperan sebagai produsen. Sementara Anda berperan sebagai distributor dengan
menjualnya ke sekolah. Karakter rumah tangga keluarga adalah sebagai berikut:
1. Rumah tangga keluarga merupakan pemilik dari semua faktor produksi, seperti tanah,
tenaga kerja, modal,dan kewirausahaan.
2. Toral pendapatan rumah tangga keluarga berasal dari kompensasi atas penyerahan faktor
produksi yang mereka miliki, meliputi upah, sewa, bunga, dan keuntungan.
3. Kegiatan utama rumah yanga keluarga adalah menjadi konsumen.
4. Rumah tangga keluarga menghabiskan total pendapatan mereka untuk membeli barang
dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen.
5. Jika rumah tangga keluarga menyimpan sebagian dari pendapatan mereka, simpanan itu
akan mengalir ke perusahaan dalam bentuk investasi.

B. Rumah Tangga Produsen (RTP)


Rumah tangga produsen atau perusahaan adalah badan usahs yang menjalankan kegiatan
produksi untuk memperoleh keuntungan. Rumah tangga prodesun memiliki hubungan yang
erat dalam rumah tangga keluarga. Hubungan rumah tangga prodesun dengan rumah tangga
keluarga digambarkan sebagai berikut :

Karakteristik rumah tangga produsen adalah sebagai berikut:


1. Rumah tangga produsen tidak memiliki sumber daya sendiri untuk menghasilkan barang
dan jasa.
2. Rumah tangga produsen membeli atau menyewa faktor produksi dari rumah tangga
keluarga.
3. Rumah tangga produsen melakukan kegiatan produksi, kemudian menjual barang dan
jasa kepada rumah tangga keluarga.

C. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)


Kegiatan utama pemerintah dalam perekonomian adalah mengatur kegiatan ekonomi
agar berjalan lancar. Oleh karena itu, pemerintah berwenang membuat berbagai kebijakan
ekonomi.
Selain itu, tugas oemerintah juga melakukan kegiatan konsumsi dan produksi yang
berkaitan dengan tugas administratif dan tanggung jawab mereka dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA, dan
PASAR
A. Permintaan
1. Pengertian
Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang diminta masyarakat pada tingkat harga
dan jangka waktu tertentu. Hukum permintaan berbunyi “jika harga suatu barang atau jasa
naik, jumlah oermintaan atas barang dan jasa tersebut akan menurun”.
Ada tiga jenis permintaan,, yaitu:
a. Permintaan absolut adalah permintaan yang tidak diimbangi dengan kemampuan
untuk membeli.
b. Permintaan potensial adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan daya beli,
akan tetapi masih dalam bentuk rencana karena beberapa pertimbangan.
c. Permintaan efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan daya beli.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
a. Harga barang substitusi dan komplementer. Ketersediaan barang pengganti
(substitusi) dan pelengkap (komplementer) akan memengaruhi permintaan suatu
barang. Contohnya, jika tersedia barang substitusi yang harganya lebih murah,
permintaan atas suatu barang tentu akan berkurang.
b. Pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat akan meningkatkan
permintaan atas barang dan jasa.
c. Ramalan masa depan. Jimlah permintaan barang dan jasa akan meningkat apabila
barang dan jasa tersebut diperkirakan akan menjadi langka atau mengalami kenaikan
harga.
d. Selera konsumen. Munculnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang atau
jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka permintaan barang atau
jasa tersebut di pasar.
3. Kurva permintaan
Dalam ilmu ekonomi, setiap kenaikan harga barang akan mengurangi kuantitas
permintaan barang, dengan asumsi faktor lai yang memengaruhi permintaan tidak
berubah (ceteris poribus). Oleh karena itu, kurva permintaan berlereng negatif. Hal
tersebut menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara harga dan kuantitas
permintaan, seperti kurva dibawah:
B. Penawaran
1. Pengertian
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia untuk ditawarkan pada
tingkat harga dan jangka waktu tertentu. Hukum penawaran berbunyi “jika suatu barang
atau jasa naik, jumlah penawaran atas barang dan jasa terssbut akan meningkat”.
2. Faktor-faktor yang mempengerahui penawaran
a. Harga barang pengganti. Selain memengaruhi permintaan, perubahan harga barang
pengganti juga turut memengaruhi penawaran suatu barang atau jasa.
b. Biaya produksi. Jika biaya produksi meningkat, kuantitas barang yang diproduksi
akan sedikit karena produksi produsen tidak ingin merugi.
c. Kemajuan teknologi, akan meningkatkan produktivitas sehingga kuantitas barang
yang diproduksi akan meningkat.
d. Jumlah produsen. Semakin banyak produsen di pasar, semakin bnayak barang yang
ditawarkan.
e. Pajak. Besarnya pajak yang ditetapkan oleh pemerintah akan memengaruhi harga
suatu barang.
f. Subsidi. Subsidi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat akan menyebabkan
biaya produksi menjadi lebih rendah sehingga kuantitas barang yang diproduksi
akan meningkat.
g. Perkiraan harga masa depan. Apabila suatu usaha memperkirakan harga produknya
di masa deoan naik, jumlah barang yang ditawarkan akan menurun.
3. Kurva penawaran
Dalam hukum penawaran, setiap kenaikan harga barang akan menambah kuantitas
barang yang ditawarkan, dengan asumsi faktor lai yang memengaruhi penawaran tidak
berubah (ceteris poribus). Oleh karena itu, kurva permintaan berlereng positif. Hal tersebut
menunjukkan hubungan berbanding lurus antara harga dan kuantitas barang yang
ditawarkan, seperti kurva dibawah:

C. Harga Keseimbangan atau Harga Pasar


Harga didefiniskan sebagai sejumlah uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus
dibayarkan untuk produk atau jasapada waktu tertentu dan di pasar tertentu. Dengan kata lain,
harga adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk membeli atau memperoleh satu unit barang
atau jasa.
Menurut Marshell, harga suatu komoditas ditentukan oleh biaya produksi dan
permintaannya. Disisi lain, Jevons mengatakan bahwa nilai guna komoditas atau
permintaannya berperan dalam penentuan harganya. Sementara itu, Ricardo mengatakan
bahwa biaya produksi atau pasokannyalah yang memiliki peran besar dalam penentuan harga
suatu komoditas. Berdasakran pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
permintaan dan penawaran sama-sama memainkan peran dalam penentuan harga suatu
komoditas.

D. Pasar
Pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan jual beli berbagai macam barang dan jasa untuk
keperluan sehari-hari. Menurut ilmu ekonomi, pasar adalah proses berlangsungnya transaksi
permintaan dan penawaran barang dan jasa.
1. Fungsi Pasar
a. Fungsi distribusi
Pasar berfungsi memperlancar proses penyaluran barang dan jasa dari produsen dan
konsumen.
b. Fungsi pembentuk harga
Pasar berfungsi membentuk harga kesepakatan antara penjual dan pembeli.
c. Fungsi promosi
Pasar berfungsi sebagai tempat memperkenalkan dan menginfomasikan suatu barang
atau jasa.
2. Klasifikasi Pasar
a. Berdasarkan wujudnya.
1) Pasar konkret atau myata, yaitu pasar yang bentuk fisiknya dapat dilihat secara
kasatmata.
2) Pasar abstrak, yaitu pasar yang bentuk fisiknya tidak dapat dilihat secara kasatmata.
b. Berdasarkan jenis barangnya.
1) Pasar barang konsumsi, yaitu pasar yang memperjualbelikan berbagai barang guna
memenuhi kebutuhan konsumsi.
2) Pasar barang produksi, yaitu pasar yang menyediakan faktor-faktor produksi.
Contohnya adalah pasar tenaga kerja dan pasar modal.
c. Berdasarkan luas jangkauan atau distribusinya.
1) Pasar lokal, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di sekitar daerah atau wilayah barang
tersebut dihasilkan.
2) Pasar nasional, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di dalam suatu negara, Contohnya
pasar Indonesia.
3) Pasar regional, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di beberapa negara yang berada
dalam suatu kawasan. Contohnya dalam kawasan ASEAN.
4) Pasar Internasional, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di antara berbagai negara di
seluruh dunia.
d. Berdasarkan waktu penyelenggaraannya.
1) Pasar harian, yaitu pasar yang berlangsung setiap hari dan umumnya menjual barang-
barang kebutuhan pokok.
2) Pasar mingguan, yaitu pasar yang berlangsung satu kali dalam seminggu.
3) Pasar bulanan, yaitu pasar yang berlangsung satu kali dalam sebulan di daerah
tertentu.
4) Pasar tahunan, yaitu pasar yang berlangsung pada waktu tertentu, biasanya satu kali
dalam setahun. Contohnya adalah Pekan Raya Jakarta.
5) Pasar temporer, yaitu pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu secara tidak
rutin guna merayakan peristiwa tertentu.
e. Berdasarkan transaksinya.
1) Pasar tradisional, yaitu tempat para pembeli dan penjual dapat tawar menawar secara
langsung.
2) Pasar modern, yaitu tempat diperjualbelikan berbagai macam barang yang harganya
sudah tidak dapat ditawar.
f. Berdarakan jenis dagangannya
1) Pasar utama, yaitu pasar yang memperjual belikan beragam barang, dengan rincian
sebagai berikut:
a) Golongan A, yaitu batu mulia, logam mulia, permata, tekstil.
b) Golongan B, yaitu batik, konveksi, pakaian tradisional, kerajinan, barang
kelontong, barang pecah belah, plasyik, obat-obatan, bahan kimia, bumbu, bahan
bangunan, daging, dan ikan.
c) Golongan C, yaitu beras, tepung terigu, ketan, jagung, gula pasir, teh, kopi, buah,
minyak goreng, jahe, dan jajanan pasar.
d) Golongan D, yaitu kembang, anyaman, gerabah, dan barang bekas.
2) Paasar khusus, yaitu pasar yang memperjual belikan satu jenis barang dagangan saja.
3) Pasar temperl, yaitu jenis pasar yang tidak dikelola oleh pemerintah daerah, tetapi
berperan sebagai pasar dengan wilayah pelayanan tertentu.
g. Berdasarkan strukturnya
1) Pasar persaingan sempurna, yaitu pasar yang terdiri atas banyak pembeli dan penjual
dan keduanya tidak dapat memengaruhi harga di pasar. Oleh karena itu, harga yang
terbentuk di pasar adalah harga hasil interaksi antara permintaan dan penawaran.
Contohnya adalah bahan pangan seperti beras. Adapun karakteristik pasar persaingan
sempurna, yaitu
a) Terdapat banyak pembeli, tetapi mereka tidak dapat memengaruhi harga.
b) Terdapat banyak penjual, tetapi mereka tidak dapat memengaruhi harga.
c) Barang dan jasa yang ditawarkan bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
d) Ada kebebasan masuk dan keluar pasar.
e) Keadaan pasar diketahui oleh setiap pihak dengan mudah.
2) Pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan
banyak pembeli. Oleh karena itu, harga ditentukan oleh keinginan satua tau beberapa
produsen. Contohnya pasar semen yang hanya terdiri dari beberapa produsen.
INFLASI
A. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi didefinisikan sebagai kemerosotan
nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga barang-barang. Secara umum, inflasi diartikan sebagai gejala
kenaikan harga barang dan jasa yang bersifat umum dan terjadi secara terus-menerus dalam
waktu yang cukup lama. Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi permintaan (demand
pull inflation) dan sisi penawaran (cost pull inflation). Laju inflasi dapat diukur melalui indeks
harga konsumen (IHK). IHK adalah indeks harga yang mengukur harga rata- rata dari barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

B. Penyebab inflasi
Berikut adalah faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi.
1. Tingginya permintaan
Tingginya permintaan terhadap barang dan jasa akan mengakibatkan penyediaan faktor
produksi serta barang dan jasa menjadi menurun. Apalagi, jika barang pengganti (substitusi)
jumlahnya terbatas, bahkan tidak tersedia. Tentu hal ini akan menyebabkan
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yang berakibat pada kenaikan harga
barang dan jasa.
2. Meningkatnya biaya produksi
Peningkatan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus-menerus juga akan
mengakibatkan inflasi. Biasanya, hal ini terjadi pada negara yang ekonominya sedang
bertumbuh dan berkembang.
3. Bertambahnya jumlah uang beredar
Jumlah uang yang beredar memiliki keterkaitan dengan harga-harga barang. Jika jumlah
barang di pasar tetap, tetapi jumlah uang yang beredar bertambah, harga barang di pasar
akan menjadi mahal. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, akan mengakibatkan inflasi.
4. Perilaku masyarakat
Masyarakat tentu berekspektasi bahwa kondisi ekonomi pada masa yang akan datang
akan lebih baik. Ekspektasi atau harapan inilah yang menyebabkan inflasi walaupun
besarnya tidak signifikan.
5. Struktur ekonomi yang kaku
Struktur ekonomi yang kaku membuat produsen tidak fleksibel terhadap pertumbuhan
penduduk. Hal ini menyebabkan produsen tidak dapat mengimbangi kenaikan permintaan.
Akibatnya, permintaan sulit untuk dipenuhi dan barang kebutuhan menjadi langka.
Kelangkaan barang tersebut akan menimbulkan inflasi.
6. Kekacauan ekonomi dan politik
Kondisi ekonomi dan politik suatu negara yang kacau akan menimbulkan inflasi. Hal ini
pernah dialami oleh Indonesia pada tahun 1998.
7. Keputusan perusahaan
Perusahaan yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan konsumen sering kali
menaikkan harganya. Hal ini dapat terjadi karena biasanya konsumen bersedia membayar
harga yang ditetapkan perusahaan tersebut. Contohnya adalah barang kebutuhan sehari-hari,
seperti minyak dan gas.
8. Utang nasional
Ketika utang suatu negara meningkat, pemerintah memiliki dua opsi. Pertama,
pemerintah akan menaikkan pajak. Jika pajak mengalami kenaikan, bisnis akan bereaksi
dengan menaikkan harga produknya. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif
pajak yang dikenakan pada perusahaan tersebut. Kedua, pemerintah akan mencetak lebih
banyak uang untuk melunasi utang tersebut. Hal ini tentu akan meningkatkan jumlah uang
yang beredar di masyarakat yang berujung pada terjadinya inflasi.
9. Faktor luar negeri
Contoh inflasi yang disebabkan faktor luar negeri adalah adanya kenaikan harga minyak
mentah. Kenaikan ini tentu akan berimbas pada kenaikan harga komoditas impor lain.

C. Jenis inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan, sifat, dan asalnya.
1. Berdasarkan tingkat keparahan inflasi
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibedakan menjadi inflasi rendah, sedang.
tinggi, dan sangat tinggi.
a. Inflasi rendah, yaitu jenis inflasi yang tergolong mudah dikendalikan karena tidak
memberikan pengaruh yang signifikan bagi perekonomian sebuah negara. Besar
inflasi ringan adalah kurang dari 10% per tahun.
b. Inflasi sedang, yaitu inflasi yang kenaikannya antara 10-30% per tahun. Pada kondisi
inflasi ini, sudah ada pihak-pihak yang merasa terganggu akibat adanya inflasi.
Contohnya adalah karyawan yang memiliki gaji tetap.
c. Inflasi tinggi, yaitu inflasi yang kenaikannya antara 30-100% per tahun. Kondisi
inflasi ini mengakibatkan kekacauan perekonomian suatu negara. Inflasi ini pernah
terjadi di Indonesia pada tahun 1998 yang kenaikannya mencapai angka 77,63%
karena krisis moneter.
d. Inflasi sangat tinggi, yaitu inflasi yang kenaikannya mencapai angka di atas 100%.
Dalam kondisi ini, kebijakan fiskal ataupun moneter sudah tidak dapat menanggulangi
inflasi. Oleh karena nilai mata uang turun secara tajam, masyarakat tidak ingin lagi
menyimpan uang.
2. Berdasarkan sifat inflasi
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibedakan menjadi inflasi merayap, menengah, dan tinggi.
a. Inflasi merayap (creeping inflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga
secara lambat dengan persentase yang relatif kecil dalam jangka waktu lama.
b. Inflasi menengah (galloping inflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan
harga yang cukup tinggi dalam waktu cukup singkat.
c. Inflasi tinggi (hyperinflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga yang
sangat tinggi. Dalam kondisi ini, perputaran uang terjadi dengan cepat dan harga-
harga meningkat dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya, kondisi ini terjadi saat
suatu negara mengalami perang. Untuk mengatasinya, pemerintah akan mencetak
uang baru.
3. Berdasarkan asal inflasi
Berdasarkan asalnya, inflasi dibedakan menjadi inflasi dari dalam negeri dan luar negeri.
a. Inflasi dari dalam negeri, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri. Contohnya
adalah inflasi ketika terjadi defisit anggaran belanja secara terus-menerus. gagal
panen, dan sebagainya. Dalam kondisi ini, pemerintah biasanya akan
menginstruksikan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru guna memenuhi
kebutuhan pemerintahan.
b. Inflasi dari luar negeri, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri yang menyebabkan
naiknya harga barang-barang impor. Inflasi ini biasanya dialami oleh negara
berkembang yang sebagian besar kegiatan produksinya menggunakan bahan dan alat
dari luar negeri.

D. Dampak inflasi
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian adalah sebagai berikut.
1. Penurunan nilai mata uang
Inflasi akan menyebabkan penurunan nilai dan daya beli suatu mata uang. Penurunan
daya beli mata uang selanjutnya akan berdampak pada individu, dunia usaha, dan APBN.
Dengan kata lain, laju inflasi yang tinggi dapat berdampak buruk terhadap perekonomian
secara keseluruhan.
2. Penurunan kesejahteraan masyarakat
Inflasi akan menurunkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki
pendapatan tetap. Ketika harga barang naik, sedangkan pendapatan tetap. maka daya beli
masyarakat akan rendah.
3. Distribusi pendapatan memburuk
Inflasi akan menguntungkan jika tingkat pendapatan suatu negara lebih tinggi
dibandingkan dengan laju inflasinya. Namun, secara umum, jumlah pihak yang memperoleh
keuntungan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pihak yang merugi. Oleh karena itu,
distribusi pendapatan masyarakat menjadi tidak merata atau berat sebelah.
4. Peningkatan tingkat suku bunga
Inflasi menyebabkan lembaga-lembaga keuangan menerapkan kebijakan menambah
tingkat suku bunga pinjaman agar tidak terjadi penurunan nilai mata uang. Sementara itu,
di sisi lain, peningkatan bunga pinjaman akan menghambat pengembangan usaha.
5. Distribusi barang tidak merata
Inflasi menyebabkan distribusi barang relatif tidak merata karena adanya penumpukan
dan konsentrasi distribusi produk pada daerah yang masyarakatnya dengan sumber
produksi. Selain itu, distribusi juga akan menumpuk kepada masyarakat yang tingkat
penghasilannya tinggi.
UANG
Uang merupakan suatu benda yang berfungsi mengukur nilai, menukar, dan melakukan
transaksi jual beli. Uang memiliki tiga jenis nilai, yaitu nilai nominal, nilai intrinsik, dan nilai
riil. Nilai nominal adalah nilai tetap yang tertera pada uang. Contohnya, jika pada sebuah uang
tertulis angka '5000, nilai nominal uang tersebut adalah lima ribu rupiah (Rp5.000,00).
Sementara itu, nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya yang terkandung dalam benda yang
digunakan dalam pembuatan uang tersebut. Contohnya, untuk membuat satu lembar uang
Rp50.000,00, dibutuhkan biaya sebesar Rp6.000,00. Oleh karena itu, nilai intrinsik dari uang
tesebut adalah Rp6.000,00.
Nilai riil adalah nilai uang yang diukur melalui jumlah barang atau jasa yang dapat diperoleh
oleh uang tersebut. Contohnya, uang Rp10.000,00 dapat ditukar dengan satu mangkuk bakso.
Dengan demikian, nilai riil uang Rp10.000,00 adalah satu mangkuk bakso. Sehubungan dengan
nilai nominal dan nilai intrinsik, ada ketentuan standar yang disebut fiat standard, yaitu standar
yang didasarkan pada ketentuan bahwa uang yang beredar nilainya dapat jauh lebih tinggi
daripada nilai intrinsiknya. Oleh karena itu, uang yang nilai nominalnya lebih tinggi dari nilai
intrinsiknya disebut sebagai uang fiat.
A. Syarat Uang
Suatu benda dapat dikategorikan sebagai uang jika benda tersebut telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang dapat diterima secara umum. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Diterima secara umum (acceptability)
2. Nilainya stabil (stability of value)
3. Mudah disimpan (storable)
4. Mudah dibawa (portability)
5. Tahan lama/tidak mudah rusak (durability)
6. Mudah dibagi (divisibility)
7. Tidak mudah dipalsukan (scarcity)
8. Dikeluarkan oleh lembaga yang sah

B. Fungsi Uang
Fungsi uang sebagai alat pembayaran dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi
turunan. Berikut penjelasan kedua fungsi tersebut.
1. Fungsi asli
Uang mempunyai tiga fungsi asli, yaitu sebagai alat tukar, satuan hitung, dan alat penyimpan
nilai.
a. Sebagai alat tukar
Fungsi uang sebagai alat tukar dapat mempermudah kegiatan pertukaran, Kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
b. Sebagai satuan hitung
Uang berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena dapat digunakan untuk
menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan. serta besarnya
kecilnya kekayaan dan pinjaman.
c. Sebagai alat penyimpan nilai
Uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (value) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.
2. Fungsi Turunan
Uang mempunyai lima fungsi turunan, yaitu sebagai berikut.
a. Sebagai alat pembayaran
b. Sebagai alat pembayaran utang
c. Sebagai alat penimbun kekayaan
d. Sebagai alat pemindah kekayaan
e. Sebagai alat meningkatkan status sosial

C. Uang Elektronik
Uang elektronik diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang
Uang Elektronik (Electronic Money). Dalam peraturan tersebut, uang elektronik didefinisikan
sebagai alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur:
1. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada
penerbit:
2. nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media, seperti server atau chip:
3. digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang
elektronik tersebut; dan
4. nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.
Nilai uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan secara elektronik pada suatu media
yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran dan/atau transfer dana.
Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat sebagai
berikut.
1. Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa perlu
membawa uang tunai.
2. Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) akibat
padagang tidak mempunyai uang kembalian bernilai kecil (receh).
3. Dapat diaplikasikan pada transaksi massal yang nilainya kecil, tetapi frekuensinya tinggi,
seperti transaksi biaya transportasi, parkir, tol, dan pembelian makanan cepat saji.
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Salah satu tujuan akhir pembangun ekonomi adalah mencapai kesejahteraan sosial.
Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, kesejahteraan sosial adalah
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

A. Pengaruh Kelangkaan, Permintaan, Penawaran, dan Harga terhadap Kesejahteraan


Kita telah mengetahui bahwa dalam ekonomi, istilah pasar merujuk pada pertukaran barang
dan jasa antara pembeli dan penjual. Mereka berkomunikasi satu sama lain tentang kualitas,
kuantitas, dan harga produk tertentu. Pembell akan menyampaikan kesediaan dan
kemampuannya untuk membayar harga barang dan jasa tersebut. Sementara itu, penjual akan
menyampaikan kesediaan untuk menerima uang sebagai harga produk yang ditawarkannya.
Dalam hal ini, terjadilah permintaan dan penawaran.
Seperti yang sudah kita ketahui, permintaan, penawaran, dan harga saling memengaruhi
Harga keseimbangan terjadi ketika jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran. Akan
tetapi, jumlah permintaan dan jumlah penawaran tidak selamanya sama. Ada kalanya jumlah
permintaan lebih besar daripada jumlah penawaran. Hal ini terjadi karena ketersediaan barang
dan jasa terbatas atau langka. Saat barang dan jasa menjadi langka, permintaannya selalu
melebihi penawaran. Selanjutnya, harga barang dan jasa yang langka akan terus meningkat dan
hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya. Jika sumber daya yang langka tersebut
adalah kebutuhan pokok, manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya,
di suatu wilayah terjadi bencana banjir. Banyak sawah yang mengalami gagal panen. Hal ini
menyebabkan jumlah beras yang tersedia menjadi langka. Seperti yang sudah dipelajari, saat
jumlah barang yang tersedia sedikit, harganya menjadi tinggi. Dengan melambungnya harga
beras, hanya orang-orang yang berpenghasilan besar yang mampu membeli dan mengonsumsi
beras dalam jumlah yang cukup. Sementara masyarakat lainnya tidak akan mampu
mengonsumsi beras dalam jumlah yang cukup, bahkan terancam kelaparan. Hal ini tentu tidak
sejalan dengan konsep kesejahteraan sosial dalam UU No. 12 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial Dengan demikian, tampak bahwa kelangkaan, permintaan, penawaran,
dan harga berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
B. Upaya Pemerintah Mengatasi Masalah Kelangkaan Guna Mencapai Kesejahteraan
Sosial
Anda telah mempelajari bahwa kelangkaan mempunyai dampal negatif bagi kesejahteraan
masyarakat. Hal ini tentu harus segera diatasi. Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan
pemerintah untuk mengatasinya, yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan subsidi
Subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan konsumen.
Subsidi membuat biaya produksi suatu barang dan jasa menjadi lebih rendah. Biaya yang
rendah tentu saja diikuti dengan harga jual produk yang rendah. Masyarakat pun dapat
membeli dan memanfaatkan produk tersebut. Subsidi merupakan bentuk campur tangan
pemerintah dalam penentuan harga. Tujuan subsidi adalah agar harga suatu produk tidak
merugikan produsen dan konsumen. Contoh subsidi yang diberikan pemerintah, antara lain
subsidi pangan, pupuk, bahan bakar minyak (BBM), dan listrik.
2. Menentukan harga tertinggi
Harga tertinggi adalah batas tertinggi harga penjualan yang harus ditaati oleh produsen.
Harga tertinggi ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi konsumen. Pemerintah
menetapkan harga maksimum atau harga eceran tertinggi (HET) atau ceiling price ketika
harga suatu barang dianggap terlalu tinggi dan tidak dapat dijangkau lagi oleh masyarakat.
Dengan ini, barang tersebut tidak boleh dijual lebih tinggi daripada harga yang telah
ditetapkan pemerintah. Contohnya, penetapan HET untuk beras, minyak goreng, dan obat
generik.
3. Membangun kerja sama ekonomi antar daerah
Dengan kerja sama ekonomi antardaerah, kelebihan suatu daerah dapat dimanfaatkan
oleh daerah lain. Sebaliknya, kekurangannya dapat dibantu oleh daerah lainnya. Contohnya,
kerja sama penyediaan pangan antara Provinsi Lampung dan DKI Jakarta.

C. Kegiatan Ekonomi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial


Dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya, pemerintah melalui Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan koperasi menjadi pilar atau tiang
utama pelaksanaan perekonomian Indonesia. Ketiga perusahaan ini adalah tiga pelaku dalam
sistem ekonomi kerakyatan.

Anda mungkin juga menyukai