E. Interaksi sosial assosiatif, bentuk interaksi sosial ke arah yang positif dan dapat
meningkatkan persatuan.
1. Kerjasama (cooperation) adalah suatu usaha bersama antara orang perorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama bisa bersifat konstruktif
(membangun), misalkan guru dan siswa bekerjasama dalam memulihkan nama baik
sekolah akibat oknum sekolah yang menodai nama baik sekolah. Bersifat destruktif
(merusak) seperti tawuran antar pelajar, dll. Bentuk-bentuk kerjasama antara lain :
a. Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua
organisasi atau lebih.
b. Cooperation, yaitu penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dari suatu
organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
c. Coalition, yaitu gabungan antara dua organisasai atau lebih yang mempunyai tujuan
yang sama.
d. Joint venture, yaitu kerjasama dalam usaha proyek-proyek tertentu.
2. Akomodasi adalah Interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya untuk
menyelesaikan suatu pertentangan tanpa menghancurkan lawan. Bentuk-bentuknya :
a. Coersion, yaitu pemaksaan kehendak pihak tertentu kepada pihak lain yang lebih
lemah.
b. Kompromi, yaitu ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi
tuntutan agar tersapai suau penyelesaian konflik.
c. Arbitrasi, apabila pihak-pihak yang berselisih tdak sanggup mencapai kompromi
sendiri, maka mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan
pertentangan.
d. Mediasi, hampir sama dengan arbitrasi, namun dalam hal ini pihak ketiga tidak
berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian.
e. Konsiliasi, mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi
tercapainya tujuan bersama.
f. Toleransi, keinginan untuk menghindari perselisihan.
g. Stalemate, ketika kedua kelompok yang bertikai mempunyai kekuatan seimbang.
h. Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/ pengadilan.
3. Asimilasi
Menurut Soejono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara perorangan atau kelompok
yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental
dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Secara singkat asimilasi dapat
diartikan sebagai peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.
4. Akulturasi
adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan unsur-unsur
kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli. Merupakan perpaduan dua
kebudayaan dalam waktu yang cukup lama tanpa menghilangkan budaya aslinya. Misal :
perpaduan musik melayu dengan spanyol yang menghasilkan musik keroncong.
F. Interaksi sosial disosiatif, adalah interaksi sosial yang menuju ke arah pertentangan.
a. Persaingan (competition) merupakan proses sosial yang melibatkan individu atau
kelompok dalam mencapai keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat
tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman atau kekerasan.
b. Kontravensi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka
yang disembunyikan, tetapi tidak menimbulkan konflik sosial. Bentuk proses sosial ini
berada diantara persaingan dan konflik.
c. Pertikaian adalah proses sosial yang terjadi apabila individu atau kelompok berusaha
memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara
ancaman atau kekerasan. Perselisihan yang terjadi bersifat terbuka.
d. Konflik berasal dari kata latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Konflik
dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana dua orang atau kelompok
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
G. Keteraturan Sosial
Unsur-unsur dalam pembentukan keteraturan sosial, adalah:
1. Tertib sosial (social order), yaitu kondisi masyarakat yang teratur, aman, dan dinamis
yang ditandai dengan setiap individu berperilaku sesuai hak dan kewajiban.
2. Order, yaitu sistem norma dan nilai sosial yang telah diakui dan dipatuhi anggota
masyarakat.
3. Keajegan, yaitu suatu kondisi masyarakat dengan keteraturan ralatif tetap sebagai akibat
dari perilaku anggota masyarakat sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dan
berlangsung secara terus menerus
4. Pola, yaitu bentuk interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat.
KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi Sosial
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Hal terpenting
dari komunikasi adalah adanya kegiatan menafsirkan perilaku yang ingin disampaikan oleh
seseorang.
Dalam proses komunikasi, setidaknya, terdapat 3 unsur penting yang selalu hadir dalam
setiap tindak komunikasi, yaitu : Komunikator, Pesan dan Komunikan. Komunikator adalah
individu atau organisasi yang mengirim atau sumber informasi.
a. Komunikator, yaitu seseorang yang menjadi sumber informasi. Komunikator bertugas
menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikator perlu memiliki beberapa
kemampuan, seperti komunikasi verbal baik secara lisan dan tulisan, pemahaman substansi
yang akan disampaikan, kredibilitas yang baik di hadapan audiens, pemilihan media yang
tepat, mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul, memberikan tanggapan yang
diberikan oleh komunikan.
b. Komunikan, adalah orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Komunikan terdiri dari individu, kelompok, institusi, dan masyarakat umum.
c. Pesan, yaitu informasi yang akan dikirimkan oleh komunikator untuk komunikan. Pesan
dapat disampaikan secara verbal atau nonverbal, Jenis pesan berdasarkan sifatnya, yaitu:
1) Pesan informatif, yaitu pesan yang berisi fakta dan data yang digunakan untuk
mengambil suatu simpulan serta keputusan sendiri.
2) Pesan persuasif, yaitu pesan berisi ajakan yang dapat mempengaruhi kesadaran
manusia bahwa pesan yang disampaikan akan memberikan suatu perubahan.
3) Pesan koersif, yaitu pesan yang bersifat memaksa dengan adanya sanksi.
d. Media, yaitu sebuah perantara yang menghubungkan antara komunikator dengan
komunikan, biasanya berupa teknologi telekomunikasi yang bisa berbentuk bermacam-
macam seperti media komunikasi personel (telepon atau aplikasi chatting) dan media
komunikasi massal (surat kabar, televisi).
e. Gatekeeper adalah secara harfiah sebagai penjaga gerbang, yang mana dalam dunia
komunikasi merupakan istilah bagi seseorang atau pihak yang melakukan peran
menyeleksi informasi mana yang layak untuk disampaikan kepada komunikan.
f. Feedback yaitu atau umpan balik dalam komunikasi yang dapat dilihat dari perubahan
pengetahuan atau perubahan sikap atau perilaku.
SOSIALISASI
1. Pengertian Sosialisasi
Secara sederhana sosialisasi adalah sebagai sebuah proses seumur hidup yang
berkenaan dengan cara individu mempelajari hidup, norma, dan nilai sosial yang
terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat
diterima oleh kelompoknya. Adapun definisi sosialisasi menurut para ahli antara lain:
a. Hassan Shadily,
Suatu proses saat seseorang mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan adat
istiadat suatu golongan sehingga lambat laun ia merasa bagian dari golongan
tersebut.
b. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang
anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
2. Tujuan Sosialisasi
a. Memperoleh nilai-nilai, norma-norma dan adat istiadat
b. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
c. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi secara efektif
d. Membuat seseorang mampu mengambalikan fungsi-fungsi organic melalui latihan
interospeksi yang tepat.
3. Tipe Sosialisasi
a. Sosialisasi formal, memiliki aturan yang mengikat dan harus dipatuhi. Contohnya
aturan pada UUD 1945.
b. Sosialisasi informal, sosialisasi yang bersifat kekeluargaan di masyarakat.
4. Bentuk Sosialisasi
a. Sosialisasi primer, adalah bentuk sosialisasi yang terjadi pada tahap awal yang
dijalani manusia, yaitu sosialisasi semasa kanak-kanak ketika belajar perannya
sebagai anggota keluarga/masyarakat.
b. Sosialisasi sekunder, adalah bentuk sosialisasi pada proses sosialisasi selanjutnya
yang dilakukan oleh pihak-pihak di luar keluarga. Contohnya sosialisasi yang
dilakukan di lingkungan sekolah.
5. Agen Sosialisasi
a. Keluarga, lingkungan pertama yang berhubungan dengan pembentukan
kepribadian anak adalah orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat
yang tinggal serumah.
b. Teman sepermainan (peer group)
Peranan positif dari kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian
anak, yaitu:
1) Remaja merasa aman dan dianggap penting dalam kelompok persahabatan.
2) Remaja dapat tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
3) Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut,
khawatir, tertekan, gembira yang mungkin tidak di dapatkan di rumah.
c. Sekolah, memberikan pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan siswa serta
membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
yang ada dalam masyarakat.
d. Lingkungan Kerja, juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan
teman sekerja, pimpinan dan relasi bisnis untuk mencapai kesuksesan dan
keunggulan dalam bekerja.
e. Media massa, merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat membantu
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat.
B. Kelangkaan
Keterbatasan sumber daya tersebut menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia
sehingga menimbulkan kelangkaan.
Faktor-faktor kelangkaan, yaituL
1. Pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tidak diiringi dengan peningkatan
jumlah alat pemuas kebutuhan akan menghambat proses pemenuhan kebutuhan.
2. Sifat manusia. Setiap manusia pasti berkeinginan memiliki suatu barang atau jasa dalam
jumlah yang banyak dan beragam.
3. Perkembangan teknologi. Negara dengan teknologi tinggi dapat memenuhi kebutuhan yang
lebih banyak daripada negara dengan teknologi rendah.
4. Demonstration Effect, adalah efek peniruan yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengonsumsi produk tertentu karena terpengaruh oleh pola konsumsi masyarakat.
5. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia.
6. Keterbatasan kemampuan manusia dalam mengolah sumber daya ekonomi.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan alat pemuas kebutuhan, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu:
1. Efisien dalam menggunakan sumber daya
2. Menggunakan teknologi untuk proses produksi
3. Menjaga kelestarian sumber daya.
TINDAKAN, MOTIF, dan PRINSIP EKONOMI
A. Tindakan Ekonomi
Kata Ekonomi berasal dari bahasa yunani Oikos dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga
(house-hold), sedangkan Nomos berarti aturan, kaidah atau
pengelolaan”(Sapriatna dkk, 2007: 234). Dengan demikian ekonomi dapat diartikan
sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan atau pengelolaan suatu rumah tangga. Paul A
Samuelson dalam E. Ahman dan Y. Rohman, 2009 berpendapat bahwa ekonomi juga
dapat diartikan sebagai “suatu studi mengenai perilaku manusia dalam mengusahakan
dan mengatur kegiatan konsumsi dan produksinya”.
Jadi ilmu ekonomi adalah pembelajaran berkaitan tentang tingkah laku seseorang dan
masyarakat untuk memilih, untuk menggunakan sumber daya yang langka dan pilihan
penggunaan agar bisa memproduksi bermacam-macam komoditi serta penyalurannya, untuk
saat ini ataupun dimasa yang akan datang pada individu serta kelompok di dalam masyarakat.
Belajar tentang ilmu ekonomi artinya kita telah belajar mengenai perilaku ekonomi. Perilaku
ekonomi adalah perilaku untuk memilih alternatif agar memberikan hasil yang paling baik.
Hermawan, R. (2019:68)
Kebutuhan hidup manusia memiliki sifat yang tidak terbatas karena manusia
cenderung tidak pernah merasa puas dan selalu merasakekurangan sementara sumber daya
yang dimilikinya semakin terbatas. Keterbatasannya sumber daya menjadikan manusia
berusaha untuk mengatasi masalah itu yaitu dengan cara melakukan perilaku ekonomi. Dalam
kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari perilaku ekonomi. Untuk bertahan hidup manusia
harus melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perilaku. Setiap individu
mempunyai kebutuhannya sendiri-sendiri.
1. Motif Ekonomi
Setiap orang pasti mempunyai keinginan untuk sesuatu yang mereka inginkan. Keinginan
mendorong manusia untuk mendapatkannya. Dorongan untuk memperoleh sesuatu dapat di
artikan sebagai motif ekonomi.
Motif ekonomi yang di golongkan dari alasan suatu pihak untuk memperoleh
keinginannya, dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Motif Ekonomi Instrinsik. Motif Ekonomi Instrinsik ialah keinginan seseorang untuk
mempunyai barang dan mendapatkan jasa atas dasar kesadaran dirinya sendiri.
b. Motif Ekonomi Ekstrinsik. Motif ekonomi eksterinsik ialah adanya dorongan dari pihak
lain ketika seseorang ingin mendapatkan barang atau memperoleh jasa.
2. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan usaha untuk mendapatkan hasil maksimal dengan usaha yang
sangat kecil dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Prinsip ekonomi memilii ciri-ciri: (1)
Memiliki sifat hemat, (2) Memilih dan mengutamakan kebutuhan yang paling penting, (3)
Mempunyai prinsip bahwa pengeluaran harus disesuaikan dengan yang dihasilkan.
a. Prinsip ekonomi dalam produksi
Prinsip ekonomu dalam produksi adalah menghasilkan barang dan jasa sebanyak-
banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Tujuan utama melakukan
produksi adalah memperoleh keuntungan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
produsen demi mencapai tujuan produksi, yaitu:\
1) Produk yag dihasilkan. Produsen harus memastikan produk tersebut diminati oleh
konsumen.
2) Lokasi produksi. Lokasi yang tepat agar tidak menimbulkan pembengkakan biaya
produksi.
3) Proses produksi. Proses produksi harus berjalan secara efisien dan efektif.
b. Prinsip ekonomi dalam konsumsi
Prinsip ekonomi akan mengarahkan konsumen untuk mendapatkan kepuasan maksimal
dari produk yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutihannya dengan biaya dan pengorbanan
sekecil-kecilnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara sebagai berikut:
1) Menyusun skala prioritas. Skala prioritas adalah daftar kebutuhan yang disusun secara
urut, mulai dari kebutuhan yang paling penting dan mendesak untuk dipenuhi.
2) Menerapkan strategi pembelian. Contohnya mencari produsen yang menjual barang
dan jasa dengan harga rendah, tetapi memiliki kualitas yang baik.
3) Menghemat pemakaian sumber daya. Konsumen dapat memanfaatkan sumber daya
yang sudah dimiliki terlebih dahulu sebelum menambah yang lain.
c. Prinsip ekonomi dalam distribusi
Pada prinsipnya distributor bertugas menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Agar hal tersebut dapat tercapai, distributor harus mengetahui cara terbaik dan
tercepat untuk mendistribusikan barang dan jasa.
KEGIATAN EKONOMI
A. Produksi
Produksi adalah kegiatan membuat atau mengolah barang yang dapat
dimanfaatkan oleh orang lain/konsumen. Untuk menghasilkan barang atau jasa, proses
produksi mengkombinasikan berbagai sumber daya ekonomu, yaitu:
1. Sumber daya alam (bahan baku).
adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Sumber daya manusia (tenaga kerja).
Berdasarkan kualitas yang dimiliki, tenaga kerja manusia dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labor), membutuhkan pendidikan formal tertentu sebelum
melakukan kegiatan produksi tertentu.
b. Tenaga kerja terlatih (trained labor), membutuhkan pengalaman dan latihan untuk
mendapatkan keterampilan.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled adan untrained labor).
3. Sumber daya modal
Modal usaha dapat berupa barang dan jasa.
4. Kewirausahaan
adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja, dan
hasilnya berguna bagi orang lain.
B. Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyaluran produk dari produsen kepada konsumen. Pihak
yang melakukan distribusi disebut distributor. Cakupan kegiatan distribusi adalah:
1. Pembelian
2. Pemilahan dan pengelompokan, yaitu memilah dan mengelompokkan barang-barang yang
dibeli sesuai jenis, bentuk, ukuran, dan mutu.
3. Pengemasan
4. Penyimpanan
5. Pengangkutan
Sistem distribusi adalah cara yang digunakan distributor untuk menyalurkan barang kepada
konsumen. Ada tiga sistem distribusi yang dapat digunakan, yaitu:
1. Sistem distribusi langsung. Barang langsung disalurkan kepada konsumen tanpa perantara.
2. Sistem distribusi semilangsung. Barang disalurkan kepada konsumen melalui pedagang
eceran.
3. Sistem distribusi tidak langsung. Barang disalurkan keoada konsumen melalui perantara
(agen atau grosir).
C. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang atau jasa yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk memenuhi kebutuhannya. Pihak yang melakukan konsumsi
disebut konsumen. Kegiatan konsumsi dipengaruhi berbagai faktor yang dikelompokkan
menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan nonekonomi.
1. Faktor ekonomi yang memengaruhi konsumsi adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak barang dan jasa yang
dikonsumsi.
b. Tingkat harga barang dan jasa. Semakin tinggi harga barang dan jasa, semakin sedikit
barang dan jasa yang dikonsumsi.
c. Ketersediaan barang dan jasa.
2. Faktor nonekonomu yang memengaruhi konsumsi adalah sebagai berikut:
a. Jumlah tanggungan keluarga. Semakin banyak tanggungan keluarga, semakin banyak
jumlah dan jenis barang atau jasa yang dikonsumsi.
b. Tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin beragam
kebutihan orang tersebut.
c. Tempat tinggal. Kebutuhan orang yang tinggal di daerah perkotaan berbeda dengan orang
yang tinggal dipedesaan.
d. Lingkungan sosialm budaya, agama, dan adat istiadat.
D. Pasar
Pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan jual beli berbagai macam barang dan jasa untuk
keperluan sehari-hari. Menurut ilmu ekonomi, pasar adalah proses berlangsungnya transaksi
permintaan dan penawaran barang dan jasa.
1. Fungsi Pasar
a. Fungsi distribusi
Pasar berfungsi memperlancar proses penyaluran barang dan jasa dari produsen dan
konsumen.
b. Fungsi pembentuk harga
Pasar berfungsi membentuk harga kesepakatan antara penjual dan pembeli.
c. Fungsi promosi
Pasar berfungsi sebagai tempat memperkenalkan dan menginfomasikan suatu barang
atau jasa.
2. Klasifikasi Pasar
a. Berdasarkan wujudnya.
1) Pasar konkret atau myata, yaitu pasar yang bentuk fisiknya dapat dilihat secara
kasatmata.
2) Pasar abstrak, yaitu pasar yang bentuk fisiknya tidak dapat dilihat secara kasatmata.
b. Berdasarkan jenis barangnya.
1) Pasar barang konsumsi, yaitu pasar yang memperjualbelikan berbagai barang guna
memenuhi kebutuhan konsumsi.
2) Pasar barang produksi, yaitu pasar yang menyediakan faktor-faktor produksi.
Contohnya adalah pasar tenaga kerja dan pasar modal.
c. Berdasarkan luas jangkauan atau distribusinya.
1) Pasar lokal, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di sekitar daerah atau wilayah barang
tersebut dihasilkan.
2) Pasar nasional, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di dalam suatu negara, Contohnya
pasar Indonesia.
3) Pasar regional, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di beberapa negara yang berada
dalam suatu kawasan. Contohnya dalam kawasan ASEAN.
4) Pasar Internasional, yaitu transaksi jual beli yang terjadi di antara berbagai negara di
seluruh dunia.
d. Berdasarkan waktu penyelenggaraannya.
1) Pasar harian, yaitu pasar yang berlangsung setiap hari dan umumnya menjual barang-
barang kebutuhan pokok.
2) Pasar mingguan, yaitu pasar yang berlangsung satu kali dalam seminggu.
3) Pasar bulanan, yaitu pasar yang berlangsung satu kali dalam sebulan di daerah
tertentu.
4) Pasar tahunan, yaitu pasar yang berlangsung pada waktu tertentu, biasanya satu kali
dalam setahun. Contohnya adalah Pekan Raya Jakarta.
5) Pasar temporer, yaitu pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu secara tidak
rutin guna merayakan peristiwa tertentu.
e. Berdasarkan transaksinya.
1) Pasar tradisional, yaitu tempat para pembeli dan penjual dapat tawar menawar secara
langsung.
2) Pasar modern, yaitu tempat diperjualbelikan berbagai macam barang yang harganya
sudah tidak dapat ditawar.
f. Berdarakan jenis dagangannya
1) Pasar utama, yaitu pasar yang memperjual belikan beragam barang, dengan rincian
sebagai berikut:
a) Golongan A, yaitu batu mulia, logam mulia, permata, tekstil.
b) Golongan B, yaitu batik, konveksi, pakaian tradisional, kerajinan, barang
kelontong, barang pecah belah, plasyik, obat-obatan, bahan kimia, bumbu, bahan
bangunan, daging, dan ikan.
c) Golongan C, yaitu beras, tepung terigu, ketan, jagung, gula pasir, teh, kopi, buah,
minyak goreng, jahe, dan jajanan pasar.
d) Golongan D, yaitu kembang, anyaman, gerabah, dan barang bekas.
2) Paasar khusus, yaitu pasar yang memperjual belikan satu jenis barang dagangan saja.
3) Pasar temperl, yaitu jenis pasar yang tidak dikelola oleh pemerintah daerah, tetapi
berperan sebagai pasar dengan wilayah pelayanan tertentu.
g. Berdasarkan strukturnya
1) Pasar persaingan sempurna, yaitu pasar yang terdiri atas banyak pembeli dan penjual
dan keduanya tidak dapat memengaruhi harga di pasar. Oleh karena itu, harga yang
terbentuk di pasar adalah harga hasil interaksi antara permintaan dan penawaran.
Contohnya adalah bahan pangan seperti beras. Adapun karakteristik pasar persaingan
sempurna, yaitu
a) Terdapat banyak pembeli, tetapi mereka tidak dapat memengaruhi harga.
b) Terdapat banyak penjual, tetapi mereka tidak dapat memengaruhi harga.
c) Barang dan jasa yang ditawarkan bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
d) Ada kebebasan masuk dan keluar pasar.
e) Keadaan pasar diketahui oleh setiap pihak dengan mudah.
2) Pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan
banyak pembeli. Oleh karena itu, harga ditentukan oleh keinginan satua tau beberapa
produsen. Contohnya pasar semen yang hanya terdiri dari beberapa produsen.
INFLASI
A. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi didefinisikan sebagai kemerosotan
nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga barang-barang. Secara umum, inflasi diartikan sebagai gejala
kenaikan harga barang dan jasa yang bersifat umum dan terjadi secara terus-menerus dalam
waktu yang cukup lama. Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi permintaan (demand
pull inflation) dan sisi penawaran (cost pull inflation). Laju inflasi dapat diukur melalui indeks
harga konsumen (IHK). IHK adalah indeks harga yang mengukur harga rata- rata dari barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
B. Penyebab inflasi
Berikut adalah faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi.
1. Tingginya permintaan
Tingginya permintaan terhadap barang dan jasa akan mengakibatkan penyediaan faktor
produksi serta barang dan jasa menjadi menurun. Apalagi, jika barang pengganti (substitusi)
jumlahnya terbatas, bahkan tidak tersedia. Tentu hal ini akan menyebabkan
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran yang berakibat pada kenaikan harga
barang dan jasa.
2. Meningkatnya biaya produksi
Peningkatan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus-menerus juga akan
mengakibatkan inflasi. Biasanya, hal ini terjadi pada negara yang ekonominya sedang
bertumbuh dan berkembang.
3. Bertambahnya jumlah uang beredar
Jumlah uang yang beredar memiliki keterkaitan dengan harga-harga barang. Jika jumlah
barang di pasar tetap, tetapi jumlah uang yang beredar bertambah, harga barang di pasar
akan menjadi mahal. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, akan mengakibatkan inflasi.
4. Perilaku masyarakat
Masyarakat tentu berekspektasi bahwa kondisi ekonomi pada masa yang akan datang
akan lebih baik. Ekspektasi atau harapan inilah yang menyebabkan inflasi walaupun
besarnya tidak signifikan.
5. Struktur ekonomi yang kaku
Struktur ekonomi yang kaku membuat produsen tidak fleksibel terhadap pertumbuhan
penduduk. Hal ini menyebabkan produsen tidak dapat mengimbangi kenaikan permintaan.
Akibatnya, permintaan sulit untuk dipenuhi dan barang kebutuhan menjadi langka.
Kelangkaan barang tersebut akan menimbulkan inflasi.
6. Kekacauan ekonomi dan politik
Kondisi ekonomi dan politik suatu negara yang kacau akan menimbulkan inflasi. Hal ini
pernah dialami oleh Indonesia pada tahun 1998.
7. Keputusan perusahaan
Perusahaan yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan konsumen sering kali
menaikkan harganya. Hal ini dapat terjadi karena biasanya konsumen bersedia membayar
harga yang ditetapkan perusahaan tersebut. Contohnya adalah barang kebutuhan sehari-hari,
seperti minyak dan gas.
8. Utang nasional
Ketika utang suatu negara meningkat, pemerintah memiliki dua opsi. Pertama,
pemerintah akan menaikkan pajak. Jika pajak mengalami kenaikan, bisnis akan bereaksi
dengan menaikkan harga produknya. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif
pajak yang dikenakan pada perusahaan tersebut. Kedua, pemerintah akan mencetak lebih
banyak uang untuk melunasi utang tersebut. Hal ini tentu akan meningkatkan jumlah uang
yang beredar di masyarakat yang berujung pada terjadinya inflasi.
9. Faktor luar negeri
Contoh inflasi yang disebabkan faktor luar negeri adalah adanya kenaikan harga minyak
mentah. Kenaikan ini tentu akan berimbas pada kenaikan harga komoditas impor lain.
C. Jenis inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan, sifat, dan asalnya.
1. Berdasarkan tingkat keparahan inflasi
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibedakan menjadi inflasi rendah, sedang.
tinggi, dan sangat tinggi.
a. Inflasi rendah, yaitu jenis inflasi yang tergolong mudah dikendalikan karena tidak
memberikan pengaruh yang signifikan bagi perekonomian sebuah negara. Besar
inflasi ringan adalah kurang dari 10% per tahun.
b. Inflasi sedang, yaitu inflasi yang kenaikannya antara 10-30% per tahun. Pada kondisi
inflasi ini, sudah ada pihak-pihak yang merasa terganggu akibat adanya inflasi.
Contohnya adalah karyawan yang memiliki gaji tetap.
c. Inflasi tinggi, yaitu inflasi yang kenaikannya antara 30-100% per tahun. Kondisi
inflasi ini mengakibatkan kekacauan perekonomian suatu negara. Inflasi ini pernah
terjadi di Indonesia pada tahun 1998 yang kenaikannya mencapai angka 77,63%
karena krisis moneter.
d. Inflasi sangat tinggi, yaitu inflasi yang kenaikannya mencapai angka di atas 100%.
Dalam kondisi ini, kebijakan fiskal ataupun moneter sudah tidak dapat menanggulangi
inflasi. Oleh karena nilai mata uang turun secara tajam, masyarakat tidak ingin lagi
menyimpan uang.
2. Berdasarkan sifat inflasi
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibedakan menjadi inflasi merayap, menengah, dan tinggi.
a. Inflasi merayap (creeping inflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga
secara lambat dengan persentase yang relatif kecil dalam jangka waktu lama.
b. Inflasi menengah (galloping inflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan
harga yang cukup tinggi dalam waktu cukup singkat.
c. Inflasi tinggi (hyperinflation), yaitu inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga yang
sangat tinggi. Dalam kondisi ini, perputaran uang terjadi dengan cepat dan harga-
harga meningkat dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya, kondisi ini terjadi saat
suatu negara mengalami perang. Untuk mengatasinya, pemerintah akan mencetak
uang baru.
3. Berdasarkan asal inflasi
Berdasarkan asalnya, inflasi dibedakan menjadi inflasi dari dalam negeri dan luar negeri.
a. Inflasi dari dalam negeri, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri. Contohnya
adalah inflasi ketika terjadi defisit anggaran belanja secara terus-menerus. gagal
panen, dan sebagainya. Dalam kondisi ini, pemerintah biasanya akan
menginstruksikan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru guna memenuhi
kebutuhan pemerintahan.
b. Inflasi dari luar negeri, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri yang menyebabkan
naiknya harga barang-barang impor. Inflasi ini biasanya dialami oleh negara
berkembang yang sebagian besar kegiatan produksinya menggunakan bahan dan alat
dari luar negeri.
D. Dampak inflasi
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian adalah sebagai berikut.
1. Penurunan nilai mata uang
Inflasi akan menyebabkan penurunan nilai dan daya beli suatu mata uang. Penurunan
daya beli mata uang selanjutnya akan berdampak pada individu, dunia usaha, dan APBN.
Dengan kata lain, laju inflasi yang tinggi dapat berdampak buruk terhadap perekonomian
secara keseluruhan.
2. Penurunan kesejahteraan masyarakat
Inflasi akan menurunkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki
pendapatan tetap. Ketika harga barang naik, sedangkan pendapatan tetap. maka daya beli
masyarakat akan rendah.
3. Distribusi pendapatan memburuk
Inflasi akan menguntungkan jika tingkat pendapatan suatu negara lebih tinggi
dibandingkan dengan laju inflasinya. Namun, secara umum, jumlah pihak yang memperoleh
keuntungan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pihak yang merugi. Oleh karena itu,
distribusi pendapatan masyarakat menjadi tidak merata atau berat sebelah.
4. Peningkatan tingkat suku bunga
Inflasi menyebabkan lembaga-lembaga keuangan menerapkan kebijakan menambah
tingkat suku bunga pinjaman agar tidak terjadi penurunan nilai mata uang. Sementara itu,
di sisi lain, peningkatan bunga pinjaman akan menghambat pengembangan usaha.
5. Distribusi barang tidak merata
Inflasi menyebabkan distribusi barang relatif tidak merata karena adanya penumpukan
dan konsentrasi distribusi produk pada daerah yang masyarakatnya dengan sumber
produksi. Selain itu, distribusi juga akan menumpuk kepada masyarakat yang tingkat
penghasilannya tinggi.
UANG
Uang merupakan suatu benda yang berfungsi mengukur nilai, menukar, dan melakukan
transaksi jual beli. Uang memiliki tiga jenis nilai, yaitu nilai nominal, nilai intrinsik, dan nilai
riil. Nilai nominal adalah nilai tetap yang tertera pada uang. Contohnya, jika pada sebuah uang
tertulis angka '5000, nilai nominal uang tersebut adalah lima ribu rupiah (Rp5.000,00).
Sementara itu, nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya yang terkandung dalam benda yang
digunakan dalam pembuatan uang tersebut. Contohnya, untuk membuat satu lembar uang
Rp50.000,00, dibutuhkan biaya sebesar Rp6.000,00. Oleh karena itu, nilai intrinsik dari uang
tesebut adalah Rp6.000,00.
Nilai riil adalah nilai uang yang diukur melalui jumlah barang atau jasa yang dapat diperoleh
oleh uang tersebut. Contohnya, uang Rp10.000,00 dapat ditukar dengan satu mangkuk bakso.
Dengan demikian, nilai riil uang Rp10.000,00 adalah satu mangkuk bakso. Sehubungan dengan
nilai nominal dan nilai intrinsik, ada ketentuan standar yang disebut fiat standard, yaitu standar
yang didasarkan pada ketentuan bahwa uang yang beredar nilainya dapat jauh lebih tinggi
daripada nilai intrinsiknya. Oleh karena itu, uang yang nilai nominalnya lebih tinggi dari nilai
intrinsiknya disebut sebagai uang fiat.
A. Syarat Uang
Suatu benda dapat dikategorikan sebagai uang jika benda tersebut telah memenuhi syarat-
syarat tertentu yang dapat diterima secara umum. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Diterima secara umum (acceptability)
2. Nilainya stabil (stability of value)
3. Mudah disimpan (storable)
4. Mudah dibawa (portability)
5. Tahan lama/tidak mudah rusak (durability)
6. Mudah dibagi (divisibility)
7. Tidak mudah dipalsukan (scarcity)
8. Dikeluarkan oleh lembaga yang sah
B. Fungsi Uang
Fungsi uang sebagai alat pembayaran dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi
turunan. Berikut penjelasan kedua fungsi tersebut.
1. Fungsi asli
Uang mempunyai tiga fungsi asli, yaitu sebagai alat tukar, satuan hitung, dan alat penyimpan
nilai.
a. Sebagai alat tukar
Fungsi uang sebagai alat tukar dapat mempermudah kegiatan pertukaran, Kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
b. Sebagai satuan hitung
Uang berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena dapat digunakan untuk
menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan. serta besarnya
kecilnya kekayaan dan pinjaman.
c. Sebagai alat penyimpan nilai
Uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (value) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.
2. Fungsi Turunan
Uang mempunyai lima fungsi turunan, yaitu sebagai berikut.
a. Sebagai alat pembayaran
b. Sebagai alat pembayaran utang
c. Sebagai alat penimbun kekayaan
d. Sebagai alat pemindah kekayaan
e. Sebagai alat meningkatkan status sosial
C. Uang Elektronik
Uang elektronik diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang
Uang Elektronik (Electronic Money). Dalam peraturan tersebut, uang elektronik didefinisikan
sebagai alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur:
1. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada
penerbit:
2. nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media, seperti server atau chip:
3. digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang
elektronik tersebut; dan
4. nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan
merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.
Nilai uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan secara elektronik pada suatu media
yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran dan/atau transfer dana.
Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat sebagai
berikut.
1. Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa perlu
membawa uang tunai.
2. Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) akibat
padagang tidak mempunyai uang kembalian bernilai kecil (receh).
3. Dapat diaplikasikan pada transaksi massal yang nilainya kecil, tetapi frekuensinya tinggi,
seperti transaksi biaya transportasi, parkir, tol, dan pembelian makanan cepat saji.
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Salah satu tujuan akhir pembangun ekonomi adalah mencapai kesejahteraan sosial.
Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, kesejahteraan sosial adalah
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.