NIM : P07134122018
Kelas : IIA
Dari pengertian ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu
hubungan antar sesame manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan
maupun antar individu dengan kelompok.
H. Masyarakat
Pengertian msyarakat menurut beberapa ahli, yaitu sebagai berikut :
Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adata istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama.
Selo Soemardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan.
Paul B. Horton dan C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri
hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama tinggal disuatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
J.L Giliin dan J.P Giliin, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai
kebiasaan-kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
Emile Durkhem, masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota
sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok secara ekonomi.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa masyarakat adalah manusia yang hidup bersama
di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Menurut Soerjono Soekanto
alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut :
a. Beranggotakan minimal dua orang
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan
c. Berhubungan dengan waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu
sama lain sebagai anggota masyarakat.
Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari individu melakukan tndakan
sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial merupakan perbuatan yang ditunjukan atau dipengaruhi
orang lain untuk maksud dan tujuan tertentu oleh karena adanya sifat mempengaruhi satu sama lain,
tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika sosial ini berlangsung timbal-balik maka akan
menciptakan interaksi sosial. Sesuatu baru dapat disebut masyarakat apabila terpenuhi syarat-syarat:
1) Self-sufficiency, kemampuan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan dirinya
menggunakan kemampuan sendiri.
2) Self-regulation, kemampuan diri sendiri dalam mengelola pikiran, perasaan dorongan
dan keinginan untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.
3) Self-generation, kemampuan diri untuk berdiri di atas kaki sendiri.
I. Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan
mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan
adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang
berperilaku menyimpang / membangkang. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan sosial masyarakat :
1. Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota
kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
2. Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar,
tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll.
3. Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif)
Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama.
Contoh seperti main hakim sendiri.