Anda di halaman 1dari 19

OM SWASTIASTU

Nama : Dewa Ayu Kartika Chandra Dewi


No : 04
Kelas : XI MIPA 5
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN)

Definisi APBN
Merupakan rencana keuangan tahunan negara yang dibuat
oleh pemerintah pusat dan disetujui oleh DPR.

Tujuan APBN
Menjadi pedoman bagi pemerintah dalam pengeluaran untuk
belanja dan juga penerimaan untuk pendapatan negara.
Tiga Pasal Undang-Undang yang
Menjadi Dasar Hukum dalam Menyusun
APBN
1. UUD 1945 pasal 23 Ayat 1, yang menyatakan
anggaran pendapatan dan belanja negara ditetapkan
setiap tahun.
2. UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara.
3. UU nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan pemerintah pusat dan daerah.
Fungsi APBN

1. Otorisasi : Melaksanakan pendapatan dan belanja.


2. Perencanaan : Pedoman dalam merencanakan kegiatan,
3. Pengawasan : Menilai kegiatan penyelenggaraan pemerintah
negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Alokasi : Mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber
daya, serta efisiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Distribusi : Memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
6. Stabilisasi : Memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian.
Sumber Penerimaan APBN
Pendapatan Dalam
Negeri • Pajak Perdagangan
• Pajak Dalam Negeri Internasional
 PPH  Bea Impor
 PPN  Bea Ekspor
 PBB
 Cukai
 Pajak Lainnya
• Penerimaan Negara Bukan
Pajak
• Hibah  Pendapatan SDA
 Bentuk Uang  Laba BUMN
 Bentuk Barang  PNBP Lainnya
 Bentuk Jasa
 Bentuk Surat Berharga
Jenis-Jenis Pengeluaran APBN
• Berdasarkan Organisasi
Rincian belanja negara dialokasikan melalui Kementrian atau
Lembaga Keuangan, dan akan disesuaikan dengan program-
program yang akan dijalankan oleh Kementrian atau Lembaga di
suatu negara.
• Berdasarkan Fungsi
Dialokasikan ke dalam kegiatan publik yang berfungsi untuk
menyejahterakan masyarakatnya (pelayanan umum, pendidikan,
kesehatan, pariwisata, dll)
• Berdasarkan Jenis Belanja
Dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja barang, belanja
modal, belanja bunga hutang, belanja subsidi, belanja hibah dan
belanja bantuan sosial.
Pembiayaan APBN
Sumber Pembiayaan

• Utang
 Penerbitan
SBN

• Nonutang
 Saldo Anggaran Lebih
(SAL)
 Dana Abadi Pemerintah
 Badan Layanan Umum
(BLU)
Mekanisme Penyusunan APBN
Prinsip Penyusunan pada Aspek Pendapatan
1. Mengintensifkan penerimaan anggaran
dalam jumlah dan ketepatan penyetoran.
2. Mengintensifkan penagihan dan
pemungutan piutang negara.
3. Mengintensifkan tuntutan ganti rugi yang Asas Penyusunan APBN
diderita oleh negara dan denda yang 1. Asas kemandirian.
dijanjikan. 2. Asas penghematan atau
peningkatan efisiensi dan
Prinsip Penyusunan pada Aspek Pengeluaran produktivitas.
1. Hemat, tidak boros, efisien dan memiliki 3. Asas penajaman prioritas
daya guna, serta sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
teknis yang ada.
2. Terarah dan terkendali sesuai dengan
anggaran dan program kegiatan.
3. Mengusahakan semaksimal mungkin
membeli produk dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan atau potensi
yang dimiliki
Mekanisme Penyusunan APBN
1. Tahap penyiapan dan penyusunan rencana APBN atau RAPBN oleh Pemerintah dalam bentuk
nota keuangan melalui rapat dengan departemen dan lembaga teknis.
2. Tahap pengajuan Rencana APBN oleh pemerintah kepada DPR.
3. Tahap pembahasan RAPBN oleh DPR dalam masa sidang.
4. Tahap persetujuan RAPBN oleh DPR menjadi APBN melalui undang-undang. Jika RAPBN tidak
disetujui maka pemerintah menggunakan APBN tahun sebelumnya.
5. Tahap pelaksanaan APBN yang dikuatkan oleh Keputusan Presiden tentang pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara.
6. Tahap pengawasan pelaksanaan APBN oleh instansi yang berwenang antara lain Badan
Pemeriksa Keuangan.
7. Tahap pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD)
Definisi APBD
Merupakan rencana pengelolaan keuangan daerah yang
ditetapkan setiap tahun dan dibuat oleh pemerintah daerah
serta disetujui atau disahkan oleh DPRD.

Tujuan APBN
Untuk mengatur pembelanjaan daerah dan juga sumber
penerimaannya. Hal ini bertujuan agar tercapai
kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di daerah secara
merata.
Fungsi APBD

1. Otorisasi : Melaksanakan pendapatan dan belanja.


2. Perencanaan : Pedoman dalam merencanakan kegiatan.
3. Pengawasan : Menilai kegiatan penyelenggaraan pemerintah
daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Alokasi : Mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta efisiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Distribusi : Memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
6. Stabilisasi : Memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian.
Sumber Penerimaan APBD

• Dana Perimbangan
Pendapatan Daerah  Dana Bagi Hasil.
• Pendapatan Asli  Dana Alokasi
Daerah Umum.
 Pajak Daerah.  Dana Alokasi
 Retribusi Daerah. Khusus
 Kekayaan alam
yang dipisahkan.
 PAD lainnya yang
sah.
• Pendapatan Lain-
lain
 Hibah
 Dana Darurat
Jenis-Jenis Pengeluaran APBD
• Berdasarkan Organisasi
Rincian belanja daerah dialokasikan melalui Lembaga atau Pemerintah
Daerah, dan akan disesuaikan dengan program-program yang akan dijalankan
oleh Lembaga atau Pemerintah Daerah di suatu Daerah.
• Berdasarkan Fungsi
Dialokasikan ke dalam kegiatan publik yang berfungsi untuk menyejahterakan
masyarakatnya (pelayanan umum, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dll)
• Berdasarkan Jenis Barang
Dibagi dua, yaitu
a. Belanja Langsung
 Belanja Honor Pegawai
 Belanja Keuangan
 Belanja Modal
b. Belanja Tidak Langsung
 Belanja Gaji Pegawai
 Belanja Bunga
 Belanja Subsidi
 Belanja Hibah, dll
Pembiayaan APBD
Dibagi menjadi dua, yaitu :
• Surplus : Ketika anggaran pendapatan lebih besar dari
anggaran belanjanya.
Contohnya :
 Pembentukan Dana Cadangan.
 Penanaman Modal (Investasi) Pemerintah Daerah.
 Pembayaran Pokok Utang.
 Pemberian Pinjaman Daerah.
• Defisit : Ketika anggaran belanja lebih besar dari
anggaran pendapatannya.
Contohnya :
 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun
sebelumnya.
 Penggunaan Dana Cadangan.
 Penerimaan Pinjaman.
Mekanisme Penyusunan APBD
1. Penyusunan RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang
dilakukan oleh pemerintah daerah.
2. RAPBD diajukan kepada DPRD untuk menentukan apakah RAPBD tersebut dapat
disetujui atau tidak.
3. Apabila DPRD memutuskan untuk menyetujui RAPBD yang telah disusun maka
RAPBD kemudian akan disahkan menjadi APBD. Apabila DPRD memutuskan untuk
menolak RAPBD yang telah disusun maka akan menggunakan RAPBD tahun
sebelumnya.
Pengaruh APBN dan APBD
dalam Perekonomian
• Sektor Moneter
APBN dan APBD mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Dengan cara
mengurangi atau menambah anggaran belanja negara.
• Neraca Pembayaran
APBN dan APBD memengaruhi surplus dan defisitnya neraca pembayaran
perdagangan Internasional.
• Sektor Produksi
 Meningkatkan anggaran belanja pada APBN dan APBD
 Meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat
 Permintaan terhadap barang dan jasa meningkat
 Mendorong sektor dunia usaha untuk meningkatkan kapasitas
produknya
 Mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi
Kesimpulan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah
rencana keuangan tahunan negara yang dibuat oleh
pemerintah pusat dan disetujui oleh DPR. Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana
pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun
dan dibuat oleh pemerintah daerah serta disetujui atau
disahkan oleh DPRD. Penyusunan APBN dan APBD
melalui proses dan tahapan tertentu. Penyusunan anggaran
belanja pusat maupun daerah dibuat seefektif dan seefisien
mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.
OM SANTI, SANTI,
SANTI OM

Anda mungkin juga menyukai