OLEH :
X MIPA 5
i
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya makalah yang berjudul
“Upaveda” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna untuk
para pembaca, khususnya pada pelajaran agama hindu tentang materi “Upaveda”.
Daftar Isi
ii
Halaman Judul............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
3.2 Saran ..................................................................................................
.............................................................................................................9
3.3 Daftar Pustaka
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Veda berarti pengetahuan dan dapat pula berarti Veda. Dengan demikian
Upaveda dapat diartikan sekitar hal-hal yang bersumber dari Veda.
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas ditemukan tujuan penulisan makalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Upaveda.
2. Kedudukan Upaveda dalam Kitab Suci Veda.
3. Bagian-bagian dari Upaveda itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Itihasa
U paveda
Pengertian
Upaveda
Purana
Kedudukan Upaved
Athasastra
Bagian-bagian
Ayurweda
Upaveda
Gandarwa Weda
Karma Sastra
Agama
3
massa berikutnya. Dari kitab Veda (Sruti) mengalir ajarannya dan
dikembangkan dalam kitab-kitab.
4
kehidupan yang ada di dunia ini ada diuraikan dalam kitab suci
Veda tersebut. Kelompok Veda Śruti isinya memuat dan
menguraikan tentang wahyu Tuhan. Sedangkan kelompok Smṛti
memuat tentang kehidupan manusia dalam bermasyarakat,
bernegara dan semua didasarkan atas hukum yang juga disebut
Dharma Śāstra. Dharma berarti hukum, Śāstra berarti ilmu. Smṛti
adalah kitab suci Veda yang ditulis berdasarkan ingatan oleh para
Maharṣi yang bersumber dari wahyu Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu kedudukannya sama dengan
kitab Veda Śruti. Menurut tradisi dan lazim telah diterima dibidang
ilmiah istilah Smṛti adalah untuk menyebutkan jenis kelompok
Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan ini
didasarkan atas pengelompokan isi materi secara lebih sistematis
manurut bidang profesi. Mengenai kedudukan Upaveda dalam
Veda, dilihat dari materi isinya sudahlah jelas sesuai arti dan
tujuannya serta apa yang menjadi bahan kajian dalam kitab
Upaveda itu, maka Upaveda pada dasarnya dinyatakan mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan Veda. Tiap buku merupakan
pengkhususan dalam memberi keterangan yang sangat diperlukan
untuk diketahui dalam Veda itu. Jadi kedudukannya sama dengan
apa yang kita lihat dengan Vedāngga. Kalau kita pelajari secara
mendalam, maka beberapa materi kejadian yang dibahas di dalam
Purāna dan Vedāngga maupun apa yang terdapat dalam Itihāsa,
banyak dibahas ulang di dalam kitab Upaveda dengan penajamam-
penajaman untuk bidang-bidang tertentu.
5
dikelompokkan kedalam tujuh Kanda dan berbentuk
syair. Jumlah syairnya sekitar 24.000 syair. Adapun
ketujuh kanda tersebut adalah Bala Kanda ,Ayodhya
Kanda, Aranyaka Kanda, Kiskinda Kanda, Sundara
Kanda, Yudha Kanda dan Utara Kanda. Tiap-tiap
Kanda itu merupakan satu kejadian yang
menggambarkan cerita yang menarik. Di Indonesia
cerita Ramayana sangat populer yang digubah ke
dalam bentuk Kekawin dan berbahasa Jawa Kuno.
Kekawin ini merupakan kakawin tertua yang
disusun sekitar abad ke-8. Disamping Ramayana,
epos besar lainnya adalah Mahabharata. Kitab ini
disusun oleh maharsi Wyasa. Isinya adalah
menceritakan kehidupan keluarga Bharata dan
menggambarkan pecahnya perang saudara diantara
bangsa Arya sendiri. Ditinjau dari arti Itihasa
berasal dari kata "Iti", "ha" dan "asa" artinya adalah
"sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya"
maka Mahabharata itu gambaran sejarah, yang
memuat mengenai kehidupan keagamaan, sosial dan
politik menurut ajaran Hindu. Kitab Mahabharata
meliputi 18 Parwa, yaitu Adiparwa, Sabhaparwa,
Wanaparwa, Wirataparwa, Udyogaparwa,
Bhismaparwa, Dronaparwa, Karnaparwa,
Salyaparwa, Sauptikaparwa, Santiparwa,
Anusasanaparwa, Aswamedhikaparwa,
Asramawasikaparwa, Mausalaparwa,
Mahaprastanikaparwa, dan Swargarohanaparwa.
Diantara parwa-parwa tersebut, terutama di dalam
Bhismaparwa terdapatlah kitab Bhagavad Gita,
yang amat mashyur isinya adalah wejangan Sri
6
Krsna kepada Arjuna tentang ajaran filsafat yang
amat tinggi.
Epos Ramayana
7
Sita istrinya meninggalkan Ayodhya.
Tak lama kemudian, Dasaratha
meninggal dan Bharata menolak untuk
dinobatkan menjadi raja. Ia pergi ke
hutan mencari Rama. Bagaimanapun ia
membujuk kakaknya, Rama tetap
pendiriannya untuk mengembara terus
sampai 14 tahun. Dan diceritakan
Bharata memerintah atas nama Rama.
8
kepercayaan Sugriva, pergi ke negeri
Alengka untuk menemukan Sita.
Hanuman ditahan oleh tentara Alengka.
Diceritakan pula bagaimana Hanuman
menimbulkan kebakaran di kota
Lengka.
9
Valmiki. Waktu Rama mengadakan
Aswamedha, Kusa dan Lava hadir di
istana sebagai pembawa nyanyi-
nyanyian Ramayana yang digubah oleh
Valmiki. Segeralah Rama mengetahui,
bahwa kedua anak laki-laki itu adalah
anaknya sendiri. Maka dipanggilah
Valmiki untuk mengantarkan kembali
Sita ke istana. Setiba di istana, Sita
bersumpah, janganlah hendaknya
raganya diterima oleh bumi seandainya
ia memang tidak suci. Seketika itu
terbelahlah dan muncullah Dewi Pertiwi
di atas singgasana emas yang didukung
oleh ular-ular naga. Sita dipeluknya dan
dibawanya lenyap kedalam bumi. Rama
sangat sedih dan menyesal, tetapi tidak
dapat memperoleh istrinya kembali. Ia
menyerahkan mahkotanya kepada kedua
anaknya, dan kembali ia ke kahyangan
sebagai Visnu.
Epos Mahabharata
10
Adiparwa Memuat asal usul dan sejarah
(buku pengantar) keturunan keluarga Kaurawa
dan Pandawa : kelahiran,
watak, dan sifat Dritarasta dan
Pandhu, juga anak-anak
mereka ; timbulnya
permusuhan dan pertentangan
diantara dua saudara sepupu,
yaitu Kaurawa dan Pandawa ;
dan berhasilnya Pandawa
memenangkan Dewi
Draupadi, Putri kerajaan
Panchala, dalam suatu
sayembara.
11
kalahnya yudhistira dalam
permaian dadu, dan
pembuangan pandawa ke
hutan.
12
musuh-musuh mereka.
13
Gandhari, permaisuri raja
dristarastra, berdukacita
karena kematian suami-suami
mereka di medan perang.
14
baka, tenggelamnya negeri
dwaraka ke dasar samudra
dan musuhnya bangsa yadawa
karena mereka saling
membuhuh dengan senjata
gada ajaib.
15
perkembangan dinasti Suryawangsa dan Candrawangsa
serta memuat ceitra-ceritra yang menggambarkan
pembuktian-pembuktian hukum yang pernah di jalankan.
Selain itu Kitab Purana juga memuat pokok-pokok
pemikiran yang menguraikan tentang ceritra kejadian alam
semesta, doa-doa dan mantra untuk sembahyang, cara
melakukan puasa, tatacara upacara keagamaan dan
petunjuk-petunjuk mengenai cara bertirtayatra atau
berziarah ke tempat-tempat suci. Dan yang terpenting dari
kitab-kitab Purana adalah memuat pokok-pokok ajaran
mengenai Theisme (Ketuhanan) yang dianut menurut
berbagai madzab Hindu. Adapun kitab-kitab Purana itu
terdiri dari 18 buah, yaitu Wisnu Purana, Narada
Purana ,Bhagawata Purana, Garuda Purana, Padma Purana,
Waraha Purana Bhrahmanda Purana, Brhrahmawaiwarta
Purana, Markandenya Purana, Bhawisya Purana, Waruna
Purana, Brahma Purana, Matsya Purana, Kurma Purana,
Lingga Purana, Siwa Purana, Skanda Purana dan Agni
Purana.
16
Adalah jenis ilmu pemerintahan negara. Isinya merupakan
pokok-pokok pemikiran ilmu politik. Sebagai cabang ilmu,
jenis ilmu ini disebut Nitisastra atau Rajadharma atau pula
Dandaniti. Ada beberapa buku yang dikodifikasikan ke dalam
jenis ini adalah kitab Usana, Nitisara, Sukraniti dan
Arthasastra. Ada beberapa Acarya terkenal di bidang Nitisastra
adalah Bhagawan Brhaspati, Bhagawan Usana, Bhagawan
Parasara dan Rsi Canakya.
17
dan embriologi, Indiyasthana adalah menguraikan tentang ilmu
diagnosis dan pragnosis, Cikitasthana, Kalpasthana, Siddistana
ketiganya menguraikan ajaran pokok-pokok ilmu therapy
tetapi dalam catatan kitab Kalpasthana dan Siddistana telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Persia pada tahun
800 Masehi. Kitab Susrusa Samhita ditulis oleh Bhagawan
Susanta yang menguraikan tentang ajaran umum di bidang
ilmu bedah dan berbagai macam alat-alat yang dipergunakan
dalam pembedahan. Kitab Yogasara dan Kitab Yogasastra
ditulis oleh Bhagawan Nagarjuna, dimana keduannya isinya
menguraikan tentang pokok-pokok ilmu yoga yang
berhubungan dengan system anatomi dalam pembinaan
kesehatan baik jasmani maupun rohani. Kitab Kama Sutra
ditulis oleh Bhagawan Watsyayana pada abad ke 10 Masehi
yang erat ubungannya dengan kitab Wajikarana, isinya
menguraikan tentang ajaran ilmu jiwa remaja.
18
asmara dan rasa indah yang muncul itu tentu terarah atau
bernialai positif. Diantara kitab-kitab Kama Sastra yang
terkenal adalah karya dari Bhagawan Watsyayana.
Terjemahan:
19
Samkhya, Yoga, Mimamsa dan Wedanta. Kedua terakhir ini termasuk
golongan filsafat yang mengakui otoritas kitab Weda dan mendasarkan
ajarannya pada Upanisad. Dengan uraian ini kiranya dapat diperkirakan
betapa luasnya Weda itu, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Hal
ini sesuai dengan Sloka yang terdapat di dalam kitab Manawa
dharmasastra II.16 sebagai berikut :
Terjemahan:
Di dalam ajaran Weda, yang perlu adalah disiplin ilmu, karena tiap
ilmu akan menunjuk pada satu aspek dengan sumber-sumber yang
pasti pula. Hal inilah yang perlu diperhatikan dan dihayati untuk
dapat mengenal isi Weda secara sempurna.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama Hindu banyak memiliki Kitab Suci, tapi yang pertama ialah Kitab
Suci Veda da nada beberapa kitab yang isinya diambil dari Kitab Suci Veda.
Veda merupakan himpunan wahyu-wahyu Tuhan. Kitab Suci Veda
berisikan tentang ajaran-ajaran Agama Hindu baik maupun buruk, dan
ajaran tentang yang ada di Alam Bhuana Agung ini. Purana merupakan
suatu ajaran yang menceritakan terciptanya alam semesta beserta isinya dan
mengenai ajaran-ajaran yang ada didalam Agama Hindu seperti halnya cara
untuk memuja Tuhan yang lainnya. Didalam Kitab Suci Purana juga ada
kumpulan cerita-cerita kuno yang mengangkut penciptaan dunia.
3.2 Saran
Apabila di dalam pembuatan makalah ini ada kalimat yang sama dengan
kelompok yang lainnya, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan
kami juga mohon kritik dan saran dari pembaca.
21
Daftar Pustaka
Daftar gambar
22