1
Penulis
Luh Putu Novi
Ernawati,S.Pd.H
3
B Penjelasan dan Tujuan
Diktat
Diktat ditulis sebagai pelengkap buku ajar. Diktat ini untuk memperkaya bahan ajar siswa. Tujuan penyusunan di
Dalam diktat ini berisi materi dan Bagian ini berisi latihan soal untuk mengasah pengetahuan dan pemahaman pes
Ayo
Berlatih
Penyusun
: Luh Putu Novi Ernawati, S.Pd.H
Nama : 19860923 201001 2 029
NIP
1
A. BAB I
B.Tujuan BAB I
Tujuan yang ingin dicapai setelah memepelajari materi yang terdapat dalam BAB
ini adalah agar peserta didik
2
D. Materi !
KEGIATAN 1
Pernahkah kalian mengamati gambar seperti di atas. Setiap mendengar kata kitab suci
Weda maka banyak menimbulkan pertanyaan. Pertanyaan itu seperti 1) Apakah pengertian
kata Weda 2) Siapakah yang menerimah wahyu kitab Suci Weda dan masih banyak muncul
pertanyaan yang lain ? Tugas anak-anak adalah buatlah pertanyaan yang berhubungan
dengan kitab suci Weda pada kartu tanya kemuadian diskusikan bersama !
No Pertanyaan Jawaban
Mari Membaca
Weda adalah kitab suci agama Hindu. Sebagai kitab suci agama Hindu yang diyakini
dan dipedomani sebagai sumber bimbingan dan informasi yang digunakan sebagai petunjuk
dalam melaksanakan kegiatan keagamaan. Sebagai kitab suci karena sifat isinya yang
diturunkan oleh Hyang Widhi yang dianggap Maha Suci.
Kata Veda dapat dikaji dari dua pendekatan yaitu etimologi dan semantik. Kata Veda
berasal dari urat kata kerja Vid yang artinya mengetahui dan Veda berarti ‘pengetahuan suci’,
kebenaran sejati, “pengetahuan tentang ritual”, kebijakan tertinggi, “pengetahuan spiritual
sejati tentang kebenaran abadi”, ajaran suci atau kitab suci sumber ajaran agama Hindu.
Menurut Maharsi Sayana kata Weda yang berasal dari kata Vid yang berarti untuk
mengetahui dan Weda berarti kitab suci yang mengandung ajaran yang luhur untuk menuntun
3
menuju kehidupan yang baik dan menghindarkannya dari berbagai kejahatan ( Ista prāny
aniśta parihara yoralaukikam upayam yogranto vedayanthi sa wedah )
Weda sebagai wahyu Sang Hyang Widhi Wasa. Pengertian Weda sebagai wahyu Sang
Hyang Widhi Wasa adalah merupakan pengertian yang amat penting didalam memahmi
Weda itu sendiri. Diyakini sebagai kitab suci karena sifat dan isinya merupakan wahyu Sang
Hyang Widhi Wasa sehingga disebut Apauruseya .
Ada 7 Rsi penerima wahyu yang disebut dengan Sapta Resi. Sapta Rsi tersebut terdiri
dari :
Sapta Rsi menerima wahyu dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ada beberapa cara para resi
menerima wahyu tersebut.
a. Swaranada yakni gema yang diterima para resi dan gema tersebut berubah menjadi
sabda atau wahyu Tuhan, kemudian wahyu tersebut kepada para siswanya di
pasraman.
b. Upanisad yaitu pikiran para rsi dikuasai oleh sabda Brahman sehingga pikiran para rsi
itu berfungsi sebagai sarana yang menghubungkan Tuhan Yang Maha Esa dengan
para siswa tersebut.
c. Darsana yakni rsi atau orang suci berhadapan dengan Dewa Indra atau Siwa dalam
suatu pandangan gaib dengan mata rohani.
d. Awatara yakni manusia berhadapan dengan Awatara-Nya seperti Arjuna menerima
wejangan suci Bhagawadgita dari Sri Kresna sang Purna Awatara.
Bahasa yang digunakan dalam Weda dikenal dengan bahasa Daivivak. Kitab Suci Weda
memiliki nama sebagai berikut :
4
1. Kitab Sruti. Kitab sruti menunjukkan bahwa isi kitab itu merupakan wahyu Tuhan
yang Maha Esa yang diterima oleh para maha rsi.
2. Kitab Catur Weda. Nama Catur Weda dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Weda
itu merupakan himpunan (samhita) dari Rgweda, Yajurweda, Samaweda dan
Atharwaweda
3. Kitab Rahasya. Kata Rahasya artinya bahwa Weda mengandung ajaran yang bersifat
rahasia, yakni ajaran moksa atau kelepasan.
4. Kitab Agama. Kitab Agama menunjukkan bahwa kebenaran Weda adalah mutlak dan
harus diyakini kebenarannya.
5. Kitab mantra. Kitab Mantra merupakan nama lain dari kitab suci Weda, Nama ini
diberikan karena Weda memang berbentuk mantra atau puisi (syair) yang dapat pula
dilagukan.
1. Tuntunan Hidup Manusia. Ajaran suci Weda berisi tentang aturan tingkah laku
manusia berupa anjuran untuk berbuat baik, larangan untuk melakukan kejahatan,
ganjaran bagi mereka yang melakukan perbuatan baik, dan hukuman bagi mereka
yang melakukan kejahatan selain itu,Weda juga mengandung ajaran pokok tentang
cara memuliakan Tuhan. Pokok ajaran Weda ini memberikan motivasi kepada
umat manusia untuk selalu berbuat baik bhakti kepada Tuhan.
2. Ajaran yang relevan sepanjang zaman. Menurut Weda, wahyu Tuhan ini tidak ada
awal dan tidak ada akhirnya. Weda selalu menjadi solusi terhadap permasalahan
umat manusia sepanjang zaman di semua belahan dunia.
Weda adalah tuntunan bagi umat Hindu dalam melangsungkan kehidupannya baik
dalam berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Weda sungguh sangat lengkap dan
sempurna. Dari masalah hidup di dalam kandungan sampai manusia meninggal dunia sudah
diatur dengan baik di dalam Weda. Ilmu kedokteran, ilmu perbintangan, ilmu perang, dan
sebagainya ada di dalam Veda. Selama Gunung Himalaya menjulang ke angkasa menusuk
langit, selama air Sungai Gangga mengalir ke laut, maka Weda akan abadi.
Sebagai Kitab suci, Weda adalah sumber ajaran agama Hindu, sebab dari Veda-lah
mengalir ajaran yang merupakan kebenaran agama Hindu. Dari Kitab Veda (Sruti)
5
mengalirlah ajarannya yang dikembangkan dalam Kitab-Kitab Smerti, Itihasa, Purana, Tantra,
Darsana, dan Tattwatattwa yang terwarisi di Indonesia.
a) Weda tidak berawal, karena merupakan sabda-Nya telah ada sebelum diciptakan-Nya
b) Weda tidak berakhir, karena ajarannya berlaku sepanjang jaman, mengingat Weda
tidak berawal dan berakhir maka disebut Anadi-Ananta
c) Weda Apauruseyam tidak tersusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diterima
oleh orang-orang suci, para maha resi
B. Sajian Contoh
KODIFIKASI WEDA
Untuk memudahkan dalam mempelajari kitab suci Weda maka para resi
mengelompokkan kitab suci Weda menjadi beberapa bagian. Seperti apakah pengelompokan
kitab suci Weda dan apa saja yang dipelajari dalam kelompok tersebut ? Mari kita cari tau hal
tersebut dengan membaca teks di bawah ini dengan baik !
Weda sebagai sumber ajaran agama Hindu diyakini sebagai wahyu yang diturunkan
oleh Sang Hyang Widhi Wasa melalui para maha Rsi. Secara etimologi Weda berasal dari
bahasa Sansekerta dari akar kata Wid, yang berarti mengetahui atau pengetahuan. Weda
adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi berasal dari Sang Hyang
Widhi Wasa. Weda dikenal pula dengan Sruti yang artinya Weda adalah wahyu yang diterima
melalui pendengaran suci para Maha Rsi dengan kesucian mata bathinnya.
Upaya untuk mengkodifikasikan Weda diprakarsai oleh Rsi Byasa. Rsi Byasa dikenal juga
Kata rig berarti memuji atau mengucapkan, mantra suci untuk memuji kebesaran
Hyang Widhi. Rig Weda berisi tentang doa-doa pujaan. Rig Weda adalah kitab Weda
6
yang paling tua. Terdiri atas 10 mandala (jilid), 1028 sukta (bab) dan lebih dari
10.552 mantra
Kata sam berarti irama atau lagu suci. Maharsi Jaimini khusus menghimpun mantra-
mantra yang berisi tentang lagu-lagu pujaan ke hadapan Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa). Sama Weda memuat petunjuk-petunjuk tentang irama yang
benar dalam menbaca mantra untuk memuja Brahma. Sama Weda terdiri dari 1.875
mantra.
Kata yajur berasal dari kata yaj yang artinya yajna, persembahan, kebaktian. Yajur
Weda berarti nyanyian pujaan yang dipersembahkan pada saat upacara kebahaktian
pada Hyang Widhi. Isinya menguraikan tentang tata cara melaksanakan yadnya. Yajur
Weda dibagi dua, yakni : Kresna Yajur Weda dan Sukla Yajur Weda. Yajur Weda
mantra-mantra yang berkaitan dengan ajaran-ajaran yang bersifat magis yang disebut
dengan Kitab Atharwa Weda. Kitab ini lebih bersifat keduniawian, menitikberatkan
ajaran-Nya pada kesejahteraan dan kedamaian hidup didunia. Atharwa Weda berisi
tentang pengetahuan gaib, tentang cara pengobatan, menolak bala, penawar racun dan
7
Oleh Bhagawan Manu dalam Kitab Manu Smrthi atau Kitab Manawa Dharma Sastra ,
Kitab suci diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar , yaitu Weda Sruti dan Smerti. Weda
Sruti adalah kitab suci yang memuat wahyu yang diturunkan oleh Sang Hyang Widhi kepada
Maha Rsi. Adapun Weda Smerti adalah kitab suci yang memuat penjelasan Weda Sruti. Veda
Sruti memuat wahyu yang diturunkan oleh Sang Hyang Widhi Wasa kepada Maha Rsi.
Berdasarkan jenis dan sifatnya,
a. Weda Sruti
Weda Sruti dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu Mantram, Brahmana, dan Upanisad.
1. Bagian Mantram disebut Catur Weda. Catur Weda terdiri dari atas Rg Veda, Sama
Weda, Yajur Weda, dan Ataharwa Weda.
2. Brahmana atau Karmakanda yaitu semua jenis buku yang merupakan suplemen kitab
mantra yang isinya khusus membahas aspek Karma atau Yadnya.
3. Upanisad atau Aranyaka atau dikenal dengan Jnana Kanda yaitu penanaman semua
buku Sruti yang terdiri dari 108 buah kitab Aranyaka dan Upanisad. Isinya khusus
membahas aspek pengetahuan yang bersifat filsafat.
Weda yang terakhir (Vedanta berisi himpunan mantram mengenai Ketuhanan ).Bahasa
yang digunakan dalam Weda adalah Bahasa Daiwiwak. Bahasa ini dipopulerkan oleh Rsi
Panini dengan istilah Bahasa Sansekerta.
Smerti adalah kelompok kedua setelah Sruti dan dianggap sebagai kitab hukum Hindu
karena didalamnya memuat tentang hukum Hindu. Kitab Smerti ini dinyatakn sebagai kitab
Dharmasastra. Dharma berarti hukum sedangkan sastra berarti ilmu. Jadi Dharmasastra berarti
ilmu hukum. Dalam kitab Manawadharmasastra berarti ilmu hukum. Dalam kitab
Manawadharmasastra, Bab II.10.1 dinyatakan sebagai berikut :
Bahwa sesungguhnya Sruti ( Wahyu) demikian pula Smerti itu adalah Dharmasastra.
Keduanya tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga karena keduanya adalah kitab suci
yang menjadi sumber dari agama Hindu ( Dharma )
1. Siksa, memuat cara mengucapkan mantram Veda dan tekanan suaranya atau
ilmu phonetic (bunyi) Veda.
2. Vyakarana, memuat cara memahami Veda dengan bahasa yang benar atau tata
bahasa Veda.
3. Nirukta memuat penafsiran asli mengenai kata-kata dalam Weda atau ilmu tentang
etimologi ( arti kata )
4. Chanda memuat mengenai irama Veda atau ilmu tentang irama Veda
5. Jyotesa memuat pokok-pokok ajaran astronomi atau ilmu tentang astronomi dan
astrologi ( Ilmu perbintangan )
6. Kalpa, memuat tentang ritual upacara berkorban atau yajna.
9
6. Sarasamuscaya dan Slokantara, merupakan kitab yang berisi mengenai etika dan
tata susila.
c. Bagian Nibandha memuat aturan cara pemujaan terhadap Tuhan, filsafat agama, dan
tuntunan pengugunaan mantram. Beberapa kitab yang termasuk bagian ini,
diantaranya adalah Sarasamuscaya, Tantra atau Agama, Bhasya , Brhastika,
Wahya, Utaramimamsa, Wangsa, Puja Mantra.
Soal Latihan
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa pengertian kata Weda ?
2. Apakah semua pengetahuan dapat disebut kitab suci ?
3. Tulislah nama lain dari kitab Suci Weda ?
4. Apakah kitab Suci Weda hanya boleh dipelajari golongan tertentu ?
5. Memuat ajaran apa saja dalam kitab suci Weda ?
Ayo Amati
Gambar 1.1
Sumber:http://atmartikel.blogspot.com
1
LATIHAN FORMATIF I
I. Silanglah (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar!
1
7. Weda adalah wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para Rsi dan
merupakan sumber ajaran agama Hindu yang bersifat kekal abadi yang
disebut dengan….
a. Sarwagatah
b. Anadi ananta
c. Brahmanda
d. Satyam
8. Yang dimaksud dengan Weda Apursyam adalah
a. Weda kebenarannya tidak kekal
b. Weda yang disusun oleh manusia biasa
c. Weda hanya berlaku beberapa jaman
d. Weda tidak disusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diterima oleh orang-
orang suci, para maharsi
9. Rsi Siapakah yang memberikan pengertian bahwa Veda yang berasal dari kata Vid
yang berarti untuk mengetahui dan Veda berarti kitab suci yang mengandung ajaran
yang luhur untuk menuntun menuju kehidupan yang baik dan menghindarkannya
dari berbagai kejahatan
a. Sumantu
b. Pulaha
c. Jaimini
d. Maha Rsi Sayana
10. Disamping Weda berarti pengetahuan suci. Weda juga memiliki arti…
a. Mandala
b. Suci
c. Mantra
d. Ilmu
3. Cara rsi menerima wahyu dengan berhadapan para Dewa-dewa disebut dengan?
Jawab
:……………………………………………………………………………………..
4. Karena kitab suci Weda merupakan wahyu dari dari Tuhan yang diterima Maha
Rsi. Maka kitab suci Weda disebut juga dengan ?
Jawab
:…………………………………………………………………………………….
1
5. Mengapa kitab suci Weda dibut juga sebagai kitab rahasya ?
Jawab
:…………………………………………………………………………………….
6. Mengapa kitab suci Weda disebut tidak berawal dan berakhir ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………
7. Karena kitab suci Weda berbentuk mantra yang dilagukan, maka kitab suci Weda
disebut dengan ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………
8. Siapa sajakah yang dapat mempelajari kitab suci Weda ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………
9. Gema yang diterima para rsi kemudian gema tersebut berubah menjadi sabda
atau Wahyu Tuhan yang maha Esa, kemudian wahyu tersebut disampaikan
kepada siswanya disebut dengan ?
Jawab
:…………………………………………………………………………………….
10. Wahyu yang diterima oleh Sapta Rsi dengan cara didengar secara langsung disebut ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………
1
Mari
berdiskusi
dan berkreasi
Kerja Kelompok
Petunjuk Umum :
Petunjuk Kegiatan :
Prestasikan kedepan
2 Sama Veda
3 Yajur Veda
4 Atharwa Veda
1
Uji Kompetensi Siswa
1. Oleh Bhagawan Manu dalam Kitab Manu Smrthi atau Kitab Manawa Dharma Sastra ,
Kitab suci diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar yaitu
a. Sruti dan smerti
b. Astika dan nastika
c. Weangga dan upaweda
d. Brahma widya dan apara widya
2. Weda Sruti terdiri dari 3 kelompok besar yaitu …
a. Mantram, brahmana dan wedangga
b. Brahmana, wedangga dan upaweda
c. Brahmana, mantra dan upanisad
d. Mantra, purana dan upanisad
3. Usaha mengkodifikasi Kitab Suci Weda diprakarsai oleh …
a. Rsi Jaimini
b. Rsi Waisampayana
c. Rsi Byasa
d. Rsi Wararuci
4. Empat Rsi murid dari Rsi Byasa yang membantu mengkodifikasikan Kitab Suci
Weda …
a. Rsi Walmiki, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu, Rsi Whaisampayana
b. Rsi Pulaha, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu,Rsi Whaisampayana
c. Rsi Krisna Dwipayana, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu,Rsi Whaisampayana
d. Rsi Wararuci, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu,Rsi Whaisampayana
5. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah …
a. Rsi Sumantu menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda
b. Rsi Byasa menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda
c. Rsi Jaimini menghimpun mantra-mantra menjadi Yajur Weda
d. Rsi Pulaha menghimpun mantra-mantra menjadi Sama Weda
6. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah…
a. Rsi Sumantu menghimpun mantra-mantra menjadi Reg Weda
b. Rsi Byasa menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda
c. Rsi Jaimini menghimpun mantra-mantra menjadi Sama Weda
d. Rsi Pulaha menghimpun mantra-mantra menjadi Sama Weda
7. Kitab Atharwa Weda ditulis oleh …
a. Rsi Byasa
b. Rsi Jaimini
c. Rsi Pulaha
d. Rsi Sumantu
1
8. Nama lain dari Rsi Byasa adalah …
a. Rsi Yogiswara
b. Empu Kanwa
c. Rsi Kresna Dwipayana
d. Empu Tanakung
9. Maha Rsi penyusun Reg Weda…
a. Sumantu
b. Pulaha
c. Jaimini
d. Waisampayana
10. Tujuh Rsi sebagai penerima wahyu dikenal dengan sebutan…
a. Sapta Rsi
b. Sapta Gangga
c. Sapta Dewa
d. Sapta Patala
11. Disamping Weda berarti pengetahuan suci. Weda juga memiliki arti…
a. Mandala
b. Suci
c. Mantra
d. Ilmu
12. Pada awalnya yang muncul adalah Kitab Sruti, kemudian barulah muncul kitab…
a. Catur Weda
b. Sama Weda
c. Yajur Weda
d. Smerti
13. Pernyataan dibawah ini yang benar adalah…
a. Tujuh rsi penerima wahyu disebut sapta gangga
b. Kitab sruti ditulis berdasarkan ingatan para Rsi
c. Kitab sruti ditulis berdasarkan wahyu yang didengar langsung oleh para Rsi
d. Rsi Wararuci merupakan pelopor pengkodifikasikan Catur Weda
14. Salah satu Sapta Rsi yang berasal dari ksatria adalah…
a. Maha Rsi Grstamada
b. Maha Rsi Wismamitra
c. Maha Rsi Atri
d. Maha Rsi Kanwa
15. Bahasa yang digunakan dalam kitab suci Weda adalah…
a. Bahasa Kawi
b. Bahasa Jawa Kuna
c. Bahasa Melayu
d. Bahasa Sansekerta
16. Nyanyian suci dalam Weda disebut dengan…
a. Laghu
b. Guru
c. Canda
d. Palawakya
1
17. Kitab Weda yang isinya khusus membahas aspek Karma atau Yadnya adalah…
a. Mantra
b. Upanisad
c. Aranyaka
d. Karmakanda
18. Yang termasuk bagian dari Catur Weda adalah…
a. Rg Weda, Upa Weda, Sama Weda, Yajur Weda
b. Rg Weda, Sama Weda, Yajur Weda, Atharwa Weda
c. Wedangga, Upanisad, Yajur Weda, Sama Weda
d. Bhagawad Gita, Atharwa Weda, Sama Weda, Wedangga
19. Weda merupakan urat Kata Wid merupakan pandangan dari Maha resi…
a. Waysampayana
b. Dwipayana
c. Sayana
d. Pulaha
20. Bagian akhir dari kitab Suci Weda disebut …
a. Mimamsa
b. Wedanta
c. Weda Sruti
d. Bhagawad Gita
1
III. Soal uraian
1
Fortofolio Siswa
Petunjuk Umum :
Weda
1. Apakah kebenaran yang terdapat dalam kitab sruti dan smerti dapat dipertentangkan ?
2. Apakah bunyi sloka yang menguraikan kronologis sumber-sumber Hukum Hindu
3. Jelaskan kronologis sumber-sumber hukum Hindu menurut kronologisnya ?
4. Apakah ada hubungan antara kitab Smerti dan Sruti ?
1
A. BAB II
Kelas V
Semester I
AJARAN CATUR MARGA
B. Tujuan BAB II
Tujuan yang ingin dicapai setelah memepelajari materi yang terdapat dalam BAB
ini adalah agar peserta didik
Materi yang diuraikan dalam BAB II Adalah Pengertian Catur Marga, Moksa sebagai tu
2
D. Materi !
DAINIKA UPASANA
artinya :
(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga
Engkau memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba selama-
lamanya.)
Pernahkah anak-anak membaca tentang tujuan tertinggi agama Hindu . Dengan cara
apakah kita dapat mencapai tujuan tertinggi tersebut ? Dengan Cara apakah umat Hindu
menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi. Sebagai siswa yang menganut agama
Hindu kita wajib mengetaui apa sesungguhnya tujuan tertinggi agama Hindu dan bagaimana
mencapai tujuan tertinggi tersebut .
2
AYO CARI TAHU
“Bhadram no api vataya mano daksam uta kratum, adha te sakhye andhaso vi vo
made ranam gavo na yavase vivaksase”.
Terjemahannya adalah.
“Berikanlah kami pikiran yang baik dan bahagia, berikanlah kami keterampilan
dan pengetahuan. Maka semoga manusia dalam persahabatan-mu merasa bahagia,
ya Tuhan! seperti sapi di padang rumput. Engkau yang Maha Agung”. (Rg Veda
X25. 1)
Umat manusia tentunya memiliki tujuan hidup, termasuk umat Hindu memiliki tujuan hidup
yang jelas yakni seperti berikut ini.
Moksa adalah bagian dari kelima Panca Sradha. Kata moksa berasal dari bahasa
Sanskerta, dari akar kata muc yang berarti membebaskan atau melepaskan. Moksa berarti
kelepasan, kebebasan. Dari pemahaman istilah, kata moksa dapat disamakan dengan nirwana,
nisreyasa atau keparamarthan. Disebutkan ada beberapa tingkatan ”moksa” yang diajarkan
dalam ajaran agama Hindu. Ajaran ini didasarkan pada keadaan ”atma” dalam hubungannya
dengan Brahman. Adapun bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1. Moksa yakni bersatunya Atman dengan Paraatman yang meninggalkan bekas berupa
wadag/badan kasar.
2
2. Adi Moksa yakni bersatunya Atman dengan Paraatman yang meninggalkan bekas
berupa abu jenasah.
3. Parama Moksa yakni bersatunya Atman dengan Paraatman yang tanpa meninggalkan
bekas. Unsur Panca Maha Bhuat kembali kesumbernya masing-masing.
Terdapat banyak cara untuk melepaskan diri dari keterikatan maupun cara untuk mencapai
penyatuan Atman dengan Paraatman. Dalam kitab Bhagawad Gita diuraikan secara garis
besar terdapat 4 cara/jalan yang disebut dengan Catur Marga Yoga yaitu :
Catur Marga berasal dari bahasa Sansekerta, dari bahasa Sansekerta, yaitu Catur dan
Marga. Catur berarti empat dan Marga berarti jalan/cara ataupun usaha ( Tim penyusun, 2006
:61) . Catur Marga merupakan ajaran yang berisi empat jalan atau cara umat Hindu untuk
menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Catur Marga juga sering disebut dengan Catur Yoga Marga. Sumber ajaran Catur Marga
diajarkan dalam pustaka suci Bhagavad Gita
Terkait dengan hal tersebut, secara garis besarnya ajaran Catur Marga mengelompokkan
empat macam jalan untuk mendekatkan diri atau memuja Tuhan yang keseluruhannya dapat
dipilih dan dilakukan dengan berlandaskan pada tingkatan jnana ( pengetahunan dan tingkat
spritualitas masing-masing individu keempat jalan tersebut dapat diuraikann sebgai berikut
Catur Marga Yoga meliputi Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga, Jnana Marga
Yoga, dan Raja Yoga Marga. Bhakti Marga Yoga adalah cara mencapai moksa melalui sikap
bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi. Karma Marga Yoga adalah cara mencapai moksa
melaui kerja tanpa pamrih. Jnana Marga Yoga adalah cara mencapai moksa menekankan pada
ilmu pengetahuan. Raja Marga Yoga mencapai moksa melalui tapa, brata, yoga dan samadhi
2
Ber-bhakti berarti menghormati ajaran Tuhan, melaksanakan ajaran-Nya dengan
penuh keyakinan dan kesadaran . Dalam Bhagawadgita XII.2 dinyatakan sebagai
berikut
Sribhagawan uwaca
May awesya mano ye mam nitya
yuktaupasate Sraddhayaparayoprtaste me
yuktatama matah
Terjemahannya :
Bhakti marga merupakan jalan pendekatan kepada Ida Sang yang Widhi Wasa
melalui pendekatan kepada Tuhan melalui kebaikan dan kesujudaan yang tulus
dan terus menurus. Bhakti Marga adalah jalan menuju Tuhan dengan cara
menunjukan Bhakti kita (berbakti, cinta pada Tuhan dan sesama). Cakupan
pengertian Bhakti Marga sesungguhnya tidak hanya terbatas pada persembahan
secara sempit namun juga adalah kegiatan yang tulus iklas dalam rangka
memegang dan memelihara kebajikan bagi umat manusia dalam bertingkah laku
yang luhur sebagai umat beragma.
2. Karma Marga Yoga
Karma Marga Yoga adalah cara mencapai moksa melalui kerja tanpa pamrih.
Orang yang melaksanakan ajaran Karma Marga Yoga disebut Karmin. Karmin
bekerja keras tanpa menginginkan hasil. Terkait hal tersebut dalam Bhagwadgita
II.47 dinyatakan bahwa
Karmany ewadhikaras te ma phalesu kadacana
Ma karma-phala hetur bhur mate sango stw akarmani
Terjemahannya :
Tugasmu kini hanyalah berbuat dan jangan sekali-kali mengharpa akan hasilnya:
jangan sekali-kali hasil yang menjadi motifmu ataupun terikat dengan tanpa
kegiatan ( Maswinara, 1997:144)
Jalan karma merupakan jalan perbuatan mulia yang dilakukan dengan penuh rasa
ketulus-iklasan. Melalui perbuatan baik yang dilakukan secara berkelanjutan,
diharapkan akan dapat memupuk karma baik pada diri individu sehingga secara
langsung akan membawa dirinya mendekatkan diri pada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa. Orang yang menekankan pada ajaran Karma Yoga disebut dengan karmin
2
3. Jnana Marga Yoga
Jnana dalam bahasa Sansekerta berarti pengetahuan ( Tim Penyusun, 2006 :50)
Jnana Marga merupakan jalan mendekatkan diri kepada Idas Sang Hyang Widhi
Wasa melalui mempelajari pengetahuan ataupun mengabdikan diri pada
pengetahua. Pengetahuan yang dipelajari dan diamalkan bersumber dari kitab suci
Weda. Dalammm Yajur Weda XXXI.18 dinyatakan bahwa:
Wedaham etam purusam mahantam
Adityawarnam tamasah parastat
Tam eva vidilyati mrtyum eti
Nanyah pantha vidyate canaya
Terjemahannya :
Kami mengetahui Yang Maha Kuasa bersinar, laksana matahari meniadakan
kegelapan. Hanya dengan mengetahui dia kita bebas dari kematian tidak ada jalan
lain ( Titib, 1996:251)
2
maupun lebih rendah, semuanya baik dan utama tergantung pada kepribadian,
watak dan kesanggupan manusia untuk melaksanakannya.
Dalam kitab Bhagawadgita dinyatakan sebagai berikut :
Bila seseorang tidak lagi terikat pada objek-objek indria-indria atau kegiatan
kerja dan telah melepaskan diri dari segala keinginan , maka ia dikatakan telah
mencapai yoga ( maswinara, 1997:235 )
Orang yang melaksanakan Raja Marga Yoga disebut Yogin. Dalam ajaran yoga
terdapat ajaran Astanggayoga yaitu delapan tahapan yoga untuk mencapai moksa.
Astanga yoga diajarkan oleh Maha Rsi Patanjali
2
E. Pengalaman Catur Marga
Dalam pelaksanaan Catur Marga Yoga ini antara yang satu dengan yang lainnya
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi. Di antara keempat jalan/cara
tersebut diatas semuanya baik dan utama, hanya tiap-tiap jalan meletakkan dasar dan cara-
cara tersendiri yang nantinya dapat diikuti oleh masing-masing umat sesuai dengan
kepribadian, watak, kesanggupan dan bakat masing-masing.
Kisah Prahlad
Narasimha adalah avatar ke empat dari Dewa Wisnu. Nama lainnya Nrusimha,
Narasingh, dan Narasingha. Dalam avatar ke empat ini, Dewa Wisnu digambarkan sebagai
sosok setengah manusia dan setengah singa. Dari leher hingga tubuh bagian bawah
menyerupai manusia, sedangkan wajahnya seperti singa, memiliki kumis yang besar, gigi
tajam di mulutNya dan cakar di kuku tanganNya.
Kisah Avatar Narasimha ini berkaitan dengan Avatar Dewa Wisnu sebelumnya yang
berwujud sebagai babi atau Varaha. Menurut legenda, Dewa Wisnu menjelma sebagai
Nrusimha untuk membunuh iblis Hiranyakasipu (saudara Hiranyaksha yang dibunuh oleh
Avatar Varaha.
Saudara kembar Hiranyaksha adalah Hiranyakasipu yang ingin membalas dendam pada
Dewa Wisnu. Hiranyakasipu juga ingin menjadi penguasa dari tiga dunia (Surga, Bumi, dan
Pathala/Dunia Bawa), maka ia pergi ke Gunung Mandarachala dan mulai pertapaannya
selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kekuatan dan penebusan dosa kepada Dewa
Brahma. Setelah bertapa lama, Dewa Brahma muncul dihadapannya. Hiranyakasipu meminta
keabadian sebagai hadiah dari pengorbanaanya untuk bertapa. Tetapi Dewa Brahma tidak
mengabulkannya. Maka Hiranyakasipu meminta agar dia tidak dapat dibunuh oleh manusia
atau binatang, setan atau dewa. Ia juga meminta agar tidak dapat mati pada siang atau malam.
Tidak dapat dibunuh dengan baja, batu atau kayu, baik di dalam atau di luar ruangan. Tidak
dapat mati di bumi atau di langit. Dewa Brahma setuju dan mengabulkan keinginannya.
Sementara itu, istri Hiranyakasipu, Kayadhu, melahirkan anaknya yang diberi nama
Prahlad dan tumbuh menjadi pemuja Wisnu. Tetapi Hiranyakasipu menginginkan agar
anaknya tumbuh menjadi seorang raja yang kuat dan kejam seperti dirinya. Namun, semua
usahanya untuk mempengaruhi Prahlad gagal. Suatu hari, Hiranyakasipu memerintahkan
pengikutnya untuk membunuh Prahlad.
Prahlad dilemparkan ke bawah gunung, ditenggelamkan, diracun, dan dibakar. Tapi,
semua usaha mereka gagal karena Dewa Wisnu yang melindunginya. Raja Hiranyakasipu
2
yang sangat marah mendengar upayanya gagal, menantang anaknya.. Dia bertanya kepada
Prahlad apakah Dewa Wisnu hadir di mana-mana. Prahlad menjawab “ya” yang membuat
Hiranyakasipu semakin marah. Setelah memanasi pilar besi, Hiranyakasipu meminta Prahlad
memeluk besi panas itu, jika memang Dewa Wisnu ada. Tanpa ragu-ragu, Prahlad bergegas
menuju pilar panas dan memeluknya. Tapi, tiang besi panas itu tidak membakarnya dan raja
marah, memukul tiang besi itu dengan tongkatnya.
Dari pilar besi yang retak itu terdengar suara gemuruh, kemudian muncul Dewa Wisnu
dalam bentuk Narasimha. Ketika Hiranyakasipu memukul Narasimha dengan tongkatnya,
Narasimha menangkapnya dan membawanya pergi. Pada saat senja, Narasimha membawa
Hiranyakasipu di pintu masuk istana dan menempatkan tubuh Hiranyakasipu pada pahaNya.
Dengan ganasnya Narasimha menusukkan kukunya ke dalam perut Hiranyakasipu dan
mencabik-cabiknya. Hiranyakasipu mati di pangkuan Narasimha. Untuk menenangkan
Narasimha, Prahlad menyentuh kaki Sang Avatar Dewa Wisnu itu, ditemani oleh Dewi
Lakshmi.
Rsi Walmiki. Ia terlahir dengan nama "Ratnakara". Dikisahkan bahwa dahulu Rsi Walmiki
adalah eorang perampok ulung, dan pembunuh kejam. Nama awalnya adalah Ratnakara.
Kemudian dia menyerahkan diri kepada Rsi Narada untuk belajar tentang Weda. Setelah
belajar Weda dia menjadi brahmana Rsi Walmiki dianggap berhasil mencapai
kesempurnaan dengan kidung atau menyanyikan kidung suci keagamaan. Nyanyian rohani
yang berisi puja-puji terhadap kemahakuasaan dan keagungan sifat-sifat Tuhan dan dengan
mengulang-ulang nama dan sifat agung beliau dapat menyucikan Atman (percikan suci Tuhan
yang ada dalam diri manusia) untuk kemudian manunggal (bersatu) dengan Paramătman
(Sang Pencipta) pada segala zaman atau sejak dunia beserta isinya ini ada (diciptakan)
Rsi Walmiki adalah putra dari Rsi Pracethasa. Pada zaman Tretayuga Ratnakara dikenal
sebagai seorang pemburu, penjahat ulung dan perampok yang sangat kejam. Bahkan tidak
segan-segan membunuh korbannya.Kekejaman Ratnakara (Rsi Walmiki) terjadi karena dia
hidup dilingkungan seorang pemburu yang kejam. Diceritakan bahwa dahulu Walmiki adalah
seorang anak yang lincah dan cerdas. Dia suka bermain-main ke luar pertapaan ayahnya di
tepi sungai Gangga India. Suatu ketika ia bermain jauh dari tempat tinggalnya, Walmiki lupa
jalan pulang. Akhirnya dia menangis memanggil orang tuanya, seorang pemburu akhirnya
menemukannya. Dia kemudian dijadikan anak angkat. Dari situlah jejak Rsi Walmiki menjadi
orang yang kejam. Tumbuh dewasa dibawah bimbingan orang tua angkatnya. Dari situ
Kisah selanjutnya yakni ketika Ratnakara (Rsi Walmiki) tumbuh dewasa, dia memiliki istri
dan anak-anak hingga cucu yang cukup banyak. Hingga suatu ketika tidak mampu lagi
menghidupi keluarganya dari hasil buruan. Ratnakara kemudian mulai merampok dengan
menghadang siapa saja yang dia temui di hutan. Demikian kehidupannya sehari-hari.
Pertemuan awal antara Rsi Narada dan Ratnakara berawal ketika Rsi Narada berjalan-jalan
keluar ashram dan sudah menjadi kebiasaan Sang Rsi bilamana berjalan-jalan ia selalu
melantunkan kidung (nyanyian) puja-puji Rama, nama Rama dan sifat-sifat keagungannya
diucapkan berulang-ulang tiada henti, berkat bhakti (cinta kasih yang tulus) beliau. maka
kekuatan Rama sebagai avathara (penjelmaan) wisnu Wisnu selalu melindungi erjalanan
Sang Rsi Narada Dalam perjalanan, ia kemudia mengantuk dan kurang konsentrasi dalam
menyanyikan (menyebut) nama Rama, "RamaRama ji ge Rama" saking kantuknya sampai
terbalik menjadi "Mara Mara' yang artinyapun menjadi jauh berbeda. Mara dalam bahasa
2
sansekerta artinya adalah bahaya. Betul saja tak lama kemudian muncullah bahaya, Ratnakara
datang menghadangnya, namun Rsi Narada tidak begitu terkejut melihat sosok Ratnakara
yang siap merampoknya, saat itu kebetulan Rsi Narada hanyalah membawa Wina maka
diambilah Wina oleh Ratnakara Tak lama kemudian, Rsi Narada sadar bahwa dia salah
mengucapkan nyanyian nama Rama ia pun memperbaiki dengan penuh konsentrasi disertai
rasa bhakti yang tulus dan mengulang-ulang kembali menyebut nama Rama dalam hati saja
(manasa) tanpa terdengar oleh Ratnakara. Kekuatan kidung suci itu benar-benar
menggetarkan Atman yang bersemayam pada diri Ratnakara. Akhirnya Ratnakara tersadar
akan dosa-dosanya yang pernah ia perbuat ia lalu sujud hormat Pada waktu itu juga Ratnakara
menyesali segala perbuatannya seperti merampok, membunuh yang pernah dilakukannya.
Ratnakara menjatuhkan dirinya ke kaki Rsi Narada sebagai ungkapan permintaan maaf yang
tulus dari seorang murid (bhakta) kepada guru (acharya), ia lalu menyerahkan diri untuk
menjadi muridnya, Sang Rsi Narada pun menerimanya dengan penuh cinta kasih, selanjutnya
ia diberikan pelajaran yoga
Hingga yang paling tinggi tingkatannya Setelah yoganya mantap ia lalu melakukan tapa brata
selama bertahun-tahun, saking tekunnya ia melakukan tapa, ia tidak bergeming sedikitpun
ketika ribuan semut mengerumuni tubuhnya, bahkan sampai semut-semut itu membuat
sarang, hingga menutupi sekujur tubuhnya sampai tidak kelihatan lagi badannya. Melihat
keteguhan Ratnakara itu, Rsi Narada sangat gembira. Setelah Ratnakara sudah dianggap
sukses dan berhasil menguasai dirinya. Sarang semut itu lalu dibongkar oleh Rsi Narada,
kemudian didapatilah Ratnakara masih tetap tenang dalam semadhinya, tubuhnya sedikitpun
tidak terpengaruh Ketika Ratnakara sadar didatangi oleh Rsi Narada, lalu Ratnakara
menghaturkan sembah sujud, memberi hormat sebagaimana ketentuan (sesana) seorang murid
(bhakta) terhadap gurunya (acharya). Tak lama kemudian Ratnakara didiksa atau diwisuda
(dwijati) dengan upacara sederhana sekali (nistaning nista) untuk menjadi seorang Rsi, oleh
Rsi Narada kemudian Ratnakara diberi nama baru (gelar) Rsi Walmiki sebagai nama dwijati.
Kata “Walmiki” sebenarnya berasal dari kata “Walmika” yang dalam bahasa sansekerta
berarti rumah semut, ia diberi nama dwijati Walmiki karena dianggap terlahir dari rumah
semut waktu menjalankan tapa brata Rsi Walmiki inilah oleh Dewa Brahma dianugrahi
kekuatan spiritual yang hébat untuk dapat melihat dan mengetahui dengan jelas seluruh
peristiwa dan kehidupan Sri Rama sebagai penjelmaan dari Dewa Wisnu, dan sejak Sri Rama
lahir sebagai putra Prabu Dasaratha, Raja Ayodhya hingga kembali ke swarga loka sebagai
Visnu. Dengan kemampuan yang diberikan oleh Dewa Brahma ia kemudian menyusun syair
yang berjumlah 24.000 sloka, syair-syair tersebut diajarkan kepada Kusa dan Lawa, yang
memenangkan sayembara/lomba baca syair (utsawa dharrna gita), kisah perjalanan hidup
Sang Rama itulah kemudian dikenal sebagai Itihasa Ramayana yang sangat terkenal
Demikianlah keutamaan kidung suci bila diucapkan dengan sungguh-sungguh disertai
penyerahan diri yang tulus ikhlas (bhakti) akan membuat orang menjadi sadar, perasaan orang
menjadi halus dan suci serta dapat menghantarkan Atman (kekuatan Tuhan yang ada dalam
diri setiap mahluk hidup) menjadi semakin dekat dengan Brahman, Sang Pencipta (Tuhan),
dengan kidung suci akan dapat membentuk struktur rohani yaitu Atman akan menguasai
budhi, kemudian budhi akan menguasai pikiran (manah) dan manah akan menguasai indriya,
sehingga dapat melahirkan tingkah laku yang selalu terkontrol dengan baik, disamping akan
mendorong orang lain untuk ikut berbuat baik.
3
Lembar Kerja Siswa
Setelah kalian membaca cerita di atas maka jelaskanlah ke ke depan ajaran catur
marga apa yang dilakukan oleh Praladha dan Ratnakara dalam cerita di atas.
1 Praladha
Ratnakara
2
F. Soal Latihan
3
4. Moksa merupakan salah satu sraddha dalam ajaran agama Hindu, dimana kata moksa
berasal dari urat kata muc yang berarti
a. Kehancuran
b. Kehidupan
c. Kebebasan
d. Kelahiran
5. Moksa sebagai salah satu tujuan hidup bagi umat Hindu, lebih menekankan
pada tujuan hidup yang dicapai dalam tingkat….
a. rohani
b.duniawi
c.jasmani
d.lahiriah
6. Bunyi sloka yang menyatakan bahwa Brahman dan atman tunggal adalah ….
a. Tat Twam Asi
b. Moksanam Sariram Sadhanam
c. Aham Brahma Asmi
d. Brahman Atman Aikyam
7. Apakah arti dari sloka Moksanam Sariram Sadhanam ….
a. brahman dan atman tunggal
b. moksa tidak dapat dicapai oleh tubuh
b. tubuh adalah sarana mencapai moksa
d. kebenaran adalah jalan mencapai moksa
8. Kebebasan yang dicapai semasih hidup dalam ajaran agama Hindu disebut dengan….
a. Mukti
b. Jiwan Mukti
c. Bukti
d. Sekala
9. Para rsi mencapai moksa dengan melaksanakan tapa, brata, yoga dan semadi. Para
resi disebut dengan …
a. Bhakta
b. Karmin
c. Yogin
d. Jnanin
10. Apakah yang disebut dengan Astangga Yoga. ….
a. Delapan tahapan yoga untuk mencapai punarbawa
b. Delapan tahan yoga mencapai moksa
c. Delapan kewajiban sisya kerohanian
d. Delapan dewa dalam agama Hindu
11. Hanuman sangat berbahkti kepada Rama Dewa . Maka Hanuman disebut dengan
seorang….
a. Karmin
b. Jnanin
c. Yogin
d. Bhakta
12. Tiga sifat dasar yang ada pada diri manusia dari semenjak lahir yang dapat
mempengaruhi tercapai atau tidaknya moksa disebut dengan Tri Guna . Bagian dari
….
a. Satwam, rajas, moha
3
b. Satwam, rajas, tamas
c. Utpeti, stiti, pralina
d. Satwam, guna, sakti
13. Tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan hidup lahir bathin dengan selalu berbuat
ikals tanpa mengharapkan imbalan. Jalan tersebut dengan ….yoga
a. Karma
b. Bhakti
c. Raja
d.Jnana
14. Apabila seseorang telah mencapai moksa maka Atman akan mengalami….
a. Penderitaan
b. sorga
c. Kebahagiaan abadi
d. Samsara
15. Seorang penganut Bhakti Marga untuk tercapainya Moksa hendaknya selalu
mengembangkan sifat bersimfati yang mendalam. Sifat seperti ini dalam Catur
Paramita disebut dengan….
a.Mudita b. Upeksa c. Maitri d. Karuna
16. Berikut ini yang bukan perilaku Karma Marga Yoga adalah...
a. Menolong dengan harapan mendapat imbalan
b. menolong dengan iklas
c.mengabaikan kewajiban
d. melaksanakan kewajiban ketika diingatkan
17. Ketut belajar dengan rajin. Ketut selalu melaksanakan kewajiban di sekolah dengan
baik. Ketut mengamalkan ajaran …
a. Raja Marga Yoga
b. Karma Marga Yoga
c. Bhakti Marga Yoga
d. Jnana Marga Yoga
18. Empat jalan mencapai moksa, yaitu …
a. Bhakti Marga, Widya Marga, Karma Marga, dan Yoga Marga
b. Karma Marga, Bhakti Marga, Jnana Marga, dan Ananda Marga
c. Jnana Marga, Bhakti Marga, Suara Marga, dan Raja Marga
d. Bhakti Marga, Karma Marga, Jnana Marga dan Raja Yoga Marga
19. Contoh prilaku mengamalkan Raja Yoga Marga adalah…
a. Bisa mengendalikan diri dengan baik
b. Tidak bisa mengontrol diri
c. Selalu marah
d. tidak pernah upacara
20. Orang yang melaksanakan Karma Yoga disebut …
a. Yogin b. Karmin c. Jnanin d. Bhakta
3
II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !
5. Berikan 3 contoh penerapan Jnana Marga yang kamu lakukan dalam kehiduapn
sehari-hari!
Jawab :………………………………………………………………………………….
9. Apakah ada yang paling baik diantara bagian Catur Marga dalam pencapaian Moksa ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
3
Petunjuk Umum :
Petunjuk Kegiatan :
3
Uji Kompetensi Siswa
I. Silanglah (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !
1. Catur Marga dapat ditekankan pada salah satu jalan sesuai dengan…
a. Kepentingan b. keharusan c. keuntungan d. kemampuan
2. Berbuat baik tidak mengharapkan imbalan merupakan penerapan ajaran…
a. Bhakti Marga c. Jnana Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
3. Berikut ini perbuatan yang sesuai dengan ajaran Bhakti Yoga adalah
a. Sembahyang dengan rasa yang tulus
b. Tri Sandya karena takut dihukum guru
c. Sembahyang karena takut dengan orang tua
d. Sembahyang karena terpaksa
4. Nyoman Jaya rajin ngaturang ngayah pada saat pelaksanaan suatu upacara.
Nyoman Jaya tidak mengharapkan imbalan. Perbuatan Nyoman merupakan
penerapan ajaran …
a. Bhakti Marga c. Jnana Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
5. Membaca kitab suci Bhagawad Gita untuh menambah pemahaman ajaran Catur
Marga merupakan salah satu penerapan ….
Marga…
a. Jnana Marga c. Bhakti Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
6. Sembilan cara berbakti kepada Ida Shanghyang Widhi Wasa dalam
kitab Bhàgavata Puràna disebut dengan…
a. Nawa Aksara c. Nawawida Bhakti
b. Nawa Marga d. Nawa Sangga
7. Berbhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan membaca atau mendengarkan
pembacaan kitab-kitab suci disebut dengan…
a. Kirtanam c. Srawanam
b. Wandanam d. Smaranam
8. Sikap seorang anak yang sesuai dengan ajaran Karma Yoga adalah…
a. mau bekerja membantu orang tua karena ada imbalan
b. mau bekerja membantu orang tua karena terpaksa
c. bekerja membantu orang tua dengan iklas karena sudah kewajiban
d. tidak mau membantu orang
9. Perbuatan pada saat hari raya Nyepi yang sesuai dengan ajaran Raja Yoga
Marga adalah…
a. melaksanakan tapa, brata, yoga, semadi dengan khusuk dilandasai kesadaran
b. melaksanakan Catur Brata penyepian karena malu dengan umat lain
c. melaksanakan Catur Brata penyepian karena takut dengan tetangga
d. tidak melaksanakan Catur Brata penyepian karena tidak ada yang mengawasi
10. Memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat sejati dalam Nawawidha
Bhakti disebut dengan…
3
a. Kirtanam c. Sakyam
b. Wandanam d. Smaranam
11. Menyanyikan kidung keagamaan merupakan pengamalan ajaran …dalam
Nawawida Bhakti
a. Kirtanam c.Dasyanam
b. Wandanam d. Smaranam
12. Memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani,
menolong berbagai mahluk ciptaan-Nya merupakan pengamalan ajaran…dalam
Nawawida Bhakti
a. Padasewanam c. Kirtanam
b. Sakyam d. Smaranam
13. Menyebut nama suci dalam hati disebut … dalam Nawawida Bhakti
a. Padasewanam c. Kirtanam
b. Kirtanam d. Atmaniwedanam
14. Jalan untuk mencapai moksa melalui tapa, brata, yoga dan semadi merupakan
pengamalan ajaran …
a. Bhakti Marga c. Raja Marga
b. Jnana Marga d. Karma Marga
15. Sujud dan kebhaktian pada Tuhan dalam hati disebut dengan…
a. Kirtanam c. Wandanam
b. Smaranam d. Srawanam
16. Manakah berikut ini perbuatan yang mencerminkan ajaran Bhakti Yoga…
a. sembahyang purnama tilem dengan khusuk
b. trisandya sambil bermain-bermain
c. sembahyang dengan bercanda
d. sembahyang karena terpaksa
17. Berikut ini yang merupakan contoh penerapan ajaran Jnana Marga adalah…
a. belajar karena terpaksa
b. belajar membaca kitab suci keagamaan dilandasai kesadaran
c. belajar karena rasa takut
d. belajar untuk menghindari hukuman
18. Melayani-Nya dalam pengertian mau melayani mereka yang
memerlukan pertolongan dengan penuh keikhlasan…merupakan
penerapan ajaran
a. Bhakti Marga c. Jnana Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
19. Arjuna memandang Krisna sebagai sahabat sejati. Arjuna melaksanakan
ajaran….dalam Nawawida Bhakti
a. Sakyam c. Kirtanam
b. Wandanam d. Smaranam
20. Putra Dewa Bayu yang berbakti dengan Sri Rama…
a. Hanuman c. Subali
b. Anggada d. Sugriwa
3
4. Gerakan Yoga memuja dewa surya disebut dengan….
3
5. Pantangan tidak makan dan minum dalam brata Siwa Latri disebut dengan….
6. Untuk melakukan pengendalian diri umat hindu melakukan …dalam hari
raya Nyepi
7. Orang yang dengan rela melakukan Tapa Brata Yoga Semadi adalah salah
satu wujud melaksanakan ajaran ...
8. Dasar utama untuk Bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah ...
9. Hanoman menolong Sang Rama untuk mencari istrinya Dewi Sinta yang
diculik oleh Rahwana, dalam perjuangannya mendapat banyak rintangan
tapi dia melakukan dengan penuh iklas. Hal ini contoh dari ...
10. Jaratkaru rajin belajar hingga memiliki pengetahuan yang tinggi hingga
mampu pergi ke sorga, dan melihat atma orang tuanya tergantung di
pohon bambu, berarti Jaratkaru mampu melaksanakan ajaran
...MargaYoga.
11. Berbhakti kepada Tuhan dengan jalan menyebut nama suci Tuhan
disebut dengan….dalam Nawawida Bhakti
12. Anak dari raksasa Hiranyakasipu yang berbakti dengan smaranam adalah…
13. Orang yang menempuh jalan Jnana Yoga disebut dengan…
14. Orang yang menempuh jalan Karma Yoga disebut dengan…
15. Memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani,
menolong berbagai mahluk ciptaan-Nya disebut dengan….dalam Nawawida
Bhakti
16. Memuja keagungan-Nya melalui simbol arca disebut dengan…
dalam Nawawida Bhakti
17. Siapakah anak dari Arjuna yang melakukan bhakti Srawanam…
18. Penyerahan diri secara total kepada sang pencipta disebut dengan… dalam
Nawawida Bhakti
19. Orang yang menjalankan ajaran Bhakti Yoga disebut dengan…
20. Menghamba, menghormat merupakan pengertian dari…
4
IV Praktek Penerapan Catur Yoga
II. Fortofolio
4
III. Fotofolio mencari cerita yang berhubungan dengan catur Marga Yoga sesuai
dengan gambar di bawah ini.
Carilah cerita di internet atau sumber lainnya tentang kisah Hanuman yang berbakti kepada Sri R
4
4. Pernyataan yang benar tentang penyusunan Catur Weda Adalah…
a. Maha Rsi Pulaha penyusun Yajur Weda
b. Maha Rsi Jaimini penyusun Reg Weda
c. Maha Rsi Waisampayana penyusun Yajur Weda
d. Maha Rsi Sumantu penyusun Sama Weda
5. Weda merupakan kumpulan mantra-mantra karena itu disebut…
a. pengetahuan suci
b. mantra Samhita
c. puisi Ketuhanan
d. nyanyian ketuhanan
6. Kumpulan mantra yang ajaran umum dalam bentuk pujaan terdapat dalam…
a. Reg Weda Samhita
b. Yajur weda Samhita
c. Sama Weda Samhita
d. Atharwa Weda Samhita
7. Maha Rsi sebagai penerima wahyu dikenal dengan sebutan
a. Sapta Rsi
b. Sapta Gangga
c. Sapta Kidung
d. Sapta Suci
8. Kelompok Wedangga yang membahas tentang astronomi dan perbintangan disebut…
a. Kalpa
b. Nirukta
c. Chanda
d. Jyotisa
9. Pernyataan yang benar tentang Ithiasa adalah…
a. Mahabarata dan Ramayana merupakan kitab Ithiasa
b. Ithiasa merupakan Kitab Sruti
c. Ithiasa bagian dari Rg Weda
d. Ithiasa disusun oleh Rsi Pulaha
10. Berikut ini pernyataan yang benar tentang Wedangga adalah…
a. Siksa adalah Ilmu Astronomi
b. Kalpa memuat tentang upacara berkorban
c. Nirukta buku khusus tentang cara mengeja
d. Wyakarana memuat tentang upacara berkorban
4
11. Penyerahan diri sepenuhnya pada Sang Hyang Widhi melalui kerja secara tulus
iklas termasuk melaksanakan ajaran …
a. Karma Marga
b. Jnana Marga
c. Raja Yoga Marga
d. Bhakti Marga
12. Pernyataan yang benar tentang Catur Marga adalah…
a. Catur Marga adalah empat jalan mencapai sorga
b. Catur Marga adalah empat jalan mencapai moksa
c. Catur Marga adalah ajaran yang tidap dapat diterapkan semua golongan
d. Catur Marga adalah 4 jalan untuk mencapai kekayaan
13. Pernyataan yang benar tentang bagian dari Catur Marga adalah…
a. Catur Marga terdiri dari Bhakti Marga, Jnana Marga, Karma Marga dan
Ananda Marga
b. Bagian dari Catur Yoga tidak memiliki hubungan satu sama lainnya
c. Catur Marga terdiri dari Bhakti Marga, Karma Marga, Jnana Marga dan Raja
Yoga Marga
d. Bagian dari Catur Marga masing-masing bisa berdiri sendiri
14. Berbuat iklas tanpa terikat hasilnya dan menyerahkan sepenuhnya pada Ida
Sang Hyang Widhi Wasa merupakan penerapan…
a. Bhakti Yoga
b. Karma Yoga
c. Jnana Yoga
d. Raja Yoga Marga
15. Moksa dapat dicapai dengan tekun melakukan sujud bhakti kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi…
a. Bhakti Marga
b. Karma Marga
c. Jnana Marga
d. Raja Marga
16. Rajin menuntut ilmu pengetahuan kebenaran dan mempersembahkan
pengetahuan kepadaNya merupakan penerapan…
a. Bhakti Marga
b. Karma Marga
c. Jnana Marga
4
d. Raja Marga
17. Orang yang melakukan Raja Yoga disebut…
a. Yogin
b. Bhakta
c. Karmin
d. Jnanin
18. Tujuan hidup manusia ada empat disebut dengan…
a. Catur Darma
b. Catur Purusa Arta
c. Catur Jnana
d. Catur Ananda Marga
19. Pernyataan yang benar tentang penerapan Catur Marga …
a. penerapan Catur Marga bisa berdiri sendiri
b. penerapan Catur Marga bisa dilaksanakan secara terpisah
c. penerapan Catur Marga tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya
d. penerapan Catur Marga bisa dilaksanakan setengah tengah
20. Contoh dari penerapan Catur Marga yang benar adalah…
a. tri sandya karena takut dihukum guru
b. belajar karena terpaksa
c. berbuat baik karena ingin mendapat pujian
d. melaksanakan Catut Brata penyepian penuh kesadaran dan dispilin
4
B. BAB III
Kelas V
Semester I
AJARAN CADU SAKTI
Tujuan yang ingin dicapai setelah memepelajari materi yang terdapat dalam BAB
ini adalah agar peserta didik
Materi yang diuraikan dalam BAB II Adalah Pengertian Cadhu Sakti, Tri Purusa sebaga
4
D. Materi !
AYO MEMBACA
Sang Hyang Widhi adalah Pencipta, pemelihara dan juga pemralina alam semesta
beserta isinya. Sang Hyang Widhi menciptakan alam semesta beserta isinya untuk tempat
tinggal manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Kata Cadhu Śakti berasal dari kata Cadhu
dan Śakti. Cadhu juga disebut catuh atau catur yang berarti empat. Sedangkan Sakti artinya
kekuatan atau kekuasaan. jadi Cadhu Śakti adalah empat kemahakuasaan Ida Sang Hyang
Widhi. Sang Hyang Widhi adalah Maha Agung, Maha Pencipta dan Maha Gaib. Sang
Hyang Widhi maha sakti dan memiliki kemahakuasaan yang tanpa batas. Sang Hyang Widhi
maha mengatur sehingga matahari bisa terbit dari Timur, dan terbenam disebelah Barat
setiap pagi hari. Tuhan memberikan tanda mendung jika akan hujan, dan mengatur
munculnya bulan purnama dan tilem tepat pada waktunya. Bulan bersinar dengan lembutnya
untuk menyinari alam semesta dari kegelapan, dan menyinari alam disiang hari dengan
matahari. Hujan diturunkan untuk menyuburkan tanaman, sehingga manusia bisa
mendapatkan kemakmuran. Semua ini diatur Sang Hyang Widhi dan manusia harus
mengakuinya.Kemahakuasaan dari Ida Sanghyang Widhi Wasa juga dapat diuraikan dalam
pustaka suci Agama Hindu Swetaswatara Upanisad VI.11 sebagai berikut.
Terjemahan
4
Tuhan yang tunggal sembunyi pada semua mahluk, menyusupi segala, inti hidupnya
semua mahluk, hakim semua perbuatan yang berada pada semua mahluk, saksi yang
mengetahui, yang tunggal, bebas dari kualitas apapun.
Ida Sang Hyang Widhi Wasa diberi gelar Maha Esa, tetapi akibat maya Tuhan
memiliki kualitas, sifat dan fungsi yang berbeda yang dikenal dengan Tri Puruṣa. Menurut
Siwa Sidanta Tuhan adalah penyebab operatif alam semesta dan saktinya adalah penyebab
instrumentalnya, maya adalah penyebab materialnya. Tri Puruṣa adalah tiga penggambaran
a. Parama Siwa atau disebut Nirguna Brahman adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa
yang tanpa sifat, tak terbatas, tidak terguncangkan, dan memenuhi kesemestaan
(bersifat gaib dan tak terpikirkan, abadi, tak terbatas, kosong atau sunya).
b. Sadā Śiwa atau disebut Saguna Brahman. Sadā Śiwa hakekat-Nya adalah kesadaran
aktif
Ida Sang Hyang Widhi telah dikuasai maya, tetapi huga menguasai maya sehingga
memiliki kekuasaan penuh. Dalam keadaan seperti itu Beliau bersifat maha tahu, maha
sempurna, maha kuasa dan maha karya. Dalam wujud Sadā Śiwa inilah Tuhan
menjalankan kekuasaan dibantu tiga hal yaitu Guṇa, Śakti dan Swabawa. Dalam
Aiśwarya).
c. Siwatma adalah Sadasiwa yang telah diliputi oleh maya. Tuhan bercirikan utaprota
ibarat permata bening jernih yang dilekati warna sehingga kejernihannya hilang dan
tak dikenali lagi. Beliau telah bersatu dengan maya sehingga menjadi tanpa
Seperti apakah kekuasan atau sakti yang dimiliki oleh Ida Sang Hyang Widi dalam Sadha
Siwa. Bagaimanakah bukti kekuasaan Beliau. Untuk mendapatkan jawaban di atas bacalah
penjelasan di bawah ini :
5
I.Bagian-bagian dari Cadhu Śakti
Ida Sang Hyang Widhi adalah Maha Kuasa dan kekuasaannya meliputi empat yaitu:
a) Wibhu Śakti
b) Prabhu Śakti
c) Jnana Śakti dan
d) Kriya Śakti
Artinya:
Tuhan (Ida Sang Hyang WidhiWasa), yang bersifat Maha Ada, juga berada disetiap
mahluk hidup, didalam maupun diluar dunia (imanen dan transenden). Tuhan (Ida Sang
Hyang WidhiWasa) meresap disegala tempat dan ada dimana-mana (Wyapi Wyapaka), serta
tidak berubah dan kekal abadi (Nirwikara). Di dalam Katha Upanisad (K.U. 1,2) disebutkan
bahwa Ida Sang Hyang WidhiWasa adalah "telinga dari semua telinga, pikiran dari segala
pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas dan mata dari segala mata", namun
Ida Sang Hyang WidhiWasa itu bersifat gaib (maha suksma) dan abstrak tetapi ada. Walaupun
amat gaib, tetapi Tuhan hadir dimana-mana. Beliau bersifat wyapi-wyapaka, meresapi
segalanya. Tiada suatu tempatpun yang Beliau tiada tempati. Beliau ada disini dan berada
disana Tuhan memenuhi jagat raya ini.
Umat Hindu seharusnya meyakini bahwa Sang Hyang Widhi Wasa berada pada semua
tempat dan tidak ada tempat yang luput darinya. Sang Hyang Widhi Wasa berada di rumah,
5
disekolah, di hutan, di semua makluk dan di semua ruang maka sepatutnya selalu melakukan
rasa bhakti dimanapun juga.
Prabhu Śakti artinya Ida Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Kuasa, menguasai
segala yang ada. Lahir, hidup dmatinya semua makluk adalah kuasanya Ida Sang Hyang
Widhi Wasa. Karena Ida Sang Hyang Widhi Wasa bewenang menjalankan Tri Kona yaitu
Utpatti, Ida Sang Hyang Widhi sebagai Pencipta, Sthiti, Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai
pemelihara dan Pralina yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pelebur. Ida Sang Hyang
Widhi juga mengatur hukum alam yang disebut “ṚTA”. “ṚTA” adalah hukum Ida Sang
Hyang Widhi Wasa yang mengatur alam semesta dan seisinya yang tidak bisa diganggu
gugat. Dengan demikian Ida Sang Hyang Widhi Wasa diberi gelar Raja diraja (merajai
segalanya). Ida Sang Hyang Widhi Wasa menciptakan manusia sehingga sehingga lahirlah
manusia (Utpatti) dipelihara sehingga tumbuh dan berkembang(Sthiti) dan akhirnya tua mati
(pralaya) semua diatur oleh hukum “ṚTA” agar kehidupan menjadi harmonis.
Didalam Bhagavadgita, Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) bersabda mengenai hal
ini, sebagai berikut:
Artinya:
Etadyonini bhutani
sarvani ty upadharaya
c. Jnana Śakti (Ida Sang Hyang Widhi Wasa Maha Tahu)
Ketahuilah,
aham bahwa semua insani mempunyai sumber-sumber kelahiran
kristnasya
Ida Sang Hyang jagatah
Widhi Wasa maha mengetahui apa dilakukan oleh ciptaanNya baik
disini,
prabhavahAku adalah
pralayasasal mula alam semesta ini demikian pula kiamat-
dalam kelaknya
pikiran, sikap
nanti. ataupun perbuatan, baik yang kelihatan (sakala) ataupun yang tidak
tatha.
kelihatan(niskala). Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui apa yang terjadi pada masa
Aham atma gudakesa
sarva bhutasaya
sthitah
aham adis cha madhyam
cha bhutanam anta eva
cha. (BG.X.20)
Artinya;
5
lampau(Atita) yang sedang terjadi (wartamana) dan yang akan terjadi(Anagatha), hal ini
karena Ida Sang Hyang Widhi Wasalah yang mencipta, mengatur dan menentukan.
(BG. X.39)
Artinya:
Dan selanjutnya apapun, oh Arjuna, aku adalah benih dari segala mahluk,
tidak ada sesuatupun bisa ada, bergerak atau tidak bergerak, tanpa aku.
Karena Tuhan berada di mana-mana, ia mengetahui segalanya. Tidak ada sesuatu apapun yang ia tidak ket
kehadiran-Nya.
Seorang pencuri yang mengambil milik orang lain, walaupun tidak diketahui orang,
atau yang mempunyai tetapi Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui. Jnana Sakti adalah Ida
Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Tahu. Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui apa
yang dipikirkan, atau diangan-angankan walaupun berjarak jauh, Ida Sang Hyang Widhi
Wasa juga mendengar apa yang kita ucapkan walaupun sangat lirih atau halus atau bahkan
sangat keras, Ida Sang Hyang Widhi Wasa juga mengetahui apa yang dilakukan walaupun
ditutup-tutupi. Sifat Kemahatahuan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam Jnana Śakti ini dalam
Pustaka Suci disebutkan ada tiga yaitu:
a) Dura Śrawana yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa mendengar yang serba lirih(lembut)
dan keras.
b) Dura Darśana yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa melihat yang serba jauh.
c) Dura Sarwajñana yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui yang serba jauh.
Demikianlah Ida Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Tahu. Semua diketahui oleh
Beliau karena Beliau selalu ada dimana-mana. Beliau selalu melihat disetiap waktu dan setiap
saat. Beliau tidak pernah tidur atau terlena walaupun hanya sesaat, karena Beliau maha
sempurna.
d. Kriya Śakti
Kriya Śakti artinya Ida Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Karya. Ida Sang Hyang
Widhi Wasa selalu berkarya mencipta alam semesta beserta isinya. Ida Sang Hyang Widhi
Wasa menciptakan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Ida Sang Hyang Widhi Wasa
yang menurunkan hujan, sehingga tumbuhan menjadi tumbuh subur, petani bisa menanam
padi, dan manusia bisa mengolahnya menjadi nasi. Ida Sang Hyang Widhi Wasa bekerja tiada
5
henti untuk menjaga ciptaannya agar tetap lestari. Dan jika harus diperbaharuhi maka Ida
Sang Hyang Widhi Wasa akan mempralayanya. Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah
pencipta alam semesta yang pertama, sebelum Ida Sang Hyang Widhi Wasa mencipta maka
tidak ada apa-apa yang ada hanyalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Maka disebut Sang Hyang
Widhi Wasa atau Tuhan yang satu tiada duanya. Karena Ida Sang Hyang Widhi Wasa tiada
pernah berhenti bekerja, maka sebenarnya setiap saat atau detik ada penciptaan dan ada
pralina atau peleburan. Tuhan saat mencipta disebut Upatti saat memelihara disebut Sthiti
dan saat melebur atau mempralina disebut pralina. Manusia memiliki kemampuan mengingat
yang terbatas dan memiliki kecenderungan untuk lupa. Sehingga mengakibatkan manusia
tidak mengetahui kapan mulai dan kapan akhir dari perputaran penciptaan dan pralaya ini.
Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu bekerja ini harus menjadikan contoh bagi
manusia. Manusia harus senantiasa bekerja. Bekerja untuk merawat diri seperti mandi, agar
hidup menjadi bersih dan sehat. Harus bekerja menuntut ilmu agar hidupnya benar. Orang tua
selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan putra dan putrinya. Sama halnya bayi yang selalu
bekerja melek, tidur, menangis, makan dan sebagainya sehingga bayi tersebut bisa tumbuh.
Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam karya mempralina bisa diwujudkan dalam berbagai
macam cara, seperti adanya zunami yang menelan korban jiwa, banjir, gempa dan lainnya.
Sudah sepatutnya manusia meyakini kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
sebagai Kriya Śakti yang akan mencipta, mengatur/ melindungi, dan mempralina agar alam
ini atau jagad raya selalu serasi dan harmonis. Manusia yang dilahirkan dengan penuh
kelebihan di bandingkan makluk lainnya sudah sepatutnya berpikir, berwacana dan berprilaku
yang baik, sehingga tercipta lingkungan yang damai.
Contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Ada (Wibhu Sakti)
dalam Kitab Weda terdapat sloka yang berbunyi “Eko Dewah Sarwa Bhutesu Cittah” artinya
Sang Hyang Wdhi yang tunggal berada pada seluruh ciptaan-Nya. Keberadaan Sang Hyang
Widhi diumpamakan sebagai garam yang larut dalam air. Hyang Widhi tidak tampak dan
tidak dapat diamati dengan panca indra tetapi dapat dirasakan kehadiran-Nya dengan
keyakinan yang tulus dan suci serta dengan rasa bakti. Jika dihubungkan dengan Asta
Aiswariya (delapan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi). Mahima (bersifat sebesar-
besarnya), Anima (bersifat sekecil-kecilnya), Laghima (bersifat seringan-ringannya), Prapti
(segala tempat tercapai).
Contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Kuasa (Prabhu Sakti).
Dalam hidup ini kita wajb kerja dan berusaha, sebab hanya dengan kerja dan usaha kita dapat
mempertahankan hidup. Beliau yang berkuasa menentukan nasib dan takdir semua makhluk.
5
Oleh karena itu, Beliau diberi gelar Sang Hyang Titah/Tuduh. Dalam pembagian Asta
Aiswarya berhubungan dengan Isitwa (raja diraja) dan Wasitwa (maha kuasa).
Contoh Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Tahu (Jnana Sakti).
Dalam Kitab Atarwa Weda disebutkan: “siapapun berdiri, berjalan, bergerak dengan
sembunyi-sembunyi, siapapun yang membaringkan diri atau bangun, apapun yang dua orang
bisikkan satu dengan yang lain Sang Hyang Widhi hadir di sana dan mengetahui segalanya.
Demikianlah kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Tahu, Beliau
mengetahui segala perbuatan makhluk, Beliau adalah saksi setiap perbuatan makhluk.
Contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat maha Karya (Kriya Sakti)
sebagai berikut. Jika kita amati sepetak tanah yang ditumbuhi oleh bermacam tumbuh-
tumbuhan, ia tumbuh pada satu tempat bahkan mungkin akarnya menyatu dalam tanah,
kenapa ketika menghasilkan buah yang satu menghasilkan buah yang manis sedangkan
satunya lagi menghasilkan buah dengan rasa pedas, enak bahkan yang satunya menghasilkan
buah yang tersembunyi dalam tanah? Jika kita mau mengamati lebih jauh keajaiban sejenis
memenuhi seluruh kehidupan pada keseluruhan bagian-bagian alam. Itulah karya Sang Hyang
Widhi yang sangat menakjubkan. Sifat Maha Karya ini adalah teladan bagi manusia Untuk
tidak berhenti-hentinya berkarya demi kemajuan peradaban manusia. Dalam pembagian Asta
Aiswarya berhubungan dengan Prakamya (segala kehendak tercapai), dan Yatra-
kamawasayitwa (segala kehendak berhasil sempurna).
Kolom Info
5
F. SOAL LATIHAN
I. Uji Kompetensi
Silanglah Siswa
(X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !
4. Salah satu guna Sang Hyang Widhi adalah berpengelihatan serba jauh, guna ini disebut
dengan istilah….
a. Dura Darsana b. Dura Srawana c.Dura Sarwajna d. Dura Sakti
5. Sang Hyang Widhi mampu untuk mencapai segala dan menyusupi semua tempat
menyebabkan Beliau mampu berada di mana-mana. Kekuasaan seperti ini juga
disebut….
a. Wyapi Wyapaka
b. Nirguna Brahman
c. Saguna Brahman
d. Umanabhawat
5
6. Kelahiran dan kematian adalah peristiwa yang penuh misteri karena manusia tidak dapat
mengetahuinya dengan pasti. Semua itu adalah kemahakuasaan dari….
a. Manusia b. Pisaca c. Raksasa d. Hyang widhi
7. Setiap makhluk hidup pasti akan mengalamai proses lahir, hidup, dan mati. Proses
pemeliharaan juga disebut….
a. Utpati b. Stiti c. Pralina d. Pralaya
8. 8 Sifat yang mulia dari Ida Sang Hyang Widhi disebut dengan…
9. Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang tanpa sifat, tak terbatas, tidak terguncangkan, dan
memenuhi kesemestaan (bersifat gaib dan tak terpikirkan, abadi, tak terbatas, kosong atau
10. Pada jenjang kekuasaan apakah Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan Sakti, Guna dan
Swabawa
5
6. Sada Siwa disebut juga dengan apa?
Jawab :………………………………………………………………………………….
5
Uji Kompetensi Siswa
I. Silanglah (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !
1. Berikut ini yang merupakan bagian dari Cadhu Sakti adalah
a. Utpeti, Stiti, Pralina, dan Kriya Sakti
b. Prabhu Sakti, Darma Sakti, Wibhu Sakti dan Jnana Sakti
c. Prabhu Sakti, Kriya Sakti, Wibhu Sakti dan Jnana Sakti
d. Adi Sakti, Kriya Sakti, Wibhu Sakti dan Jnana
Sakti
2. Wyapi Wyapaka Nirwikara menunjukkan kekuasaan
…..
a. Prabu Sakti
b. Jnana Sakti
c. Kriya Sakti
d. Wibhu Sakti
3. Beriku ini pernyataan yang benar tentang Tri Kona adalah
a. Utpeti merupakan bagian Tri Kona yaitu kekuasaan Tuhan memelihara
b. Stiti merupakan bagian Tri Kona yaitu kekuasaan Tuhan menghancurkan
c. Pralina merupakan bagian Tri Kona yaitu kekuasaan Tuhan memi
d. Utpeti merupakan bagian Tri ona yaitu kekuasaan Tuhan menciptakan
4. Terjadinya siang dan malam, merupakan salah satu hukum alam. Hukum alam
dalam agama Hindu disebut dengan
a. Brahmanda b. rta c. Jnana d. Wariga
5. Apa yang tidak manusia mampu ciptakan Sang Hyang Widhi mampu membuatnya
karena memiliki kemahakuasaan yang disebut dengan ….
a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c.Jnana Sakti d. Kriya Sakti
5
a. Tri Guna b. Tri Murti c. Tri Wara d. Tri Kona
6
8. Jika kita mengamati daun yang tumbuh di pohon kita akan lihat ada tunas, ada daun
matang dengan warna hijau tua dan ada yang kering berwarna kecoklatan, menunjukkan
bahwa pohon juga mengalami proses ….
a. Tri Guna b. Tri Murti c. Tri Wara d. Tri Kona
9. Sang Hyang Widhi bersifat maha kuasa, dalam Cadhu Sakti disebut ….
a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c. Jnana Sakti d. Kriya Sakti
6
16. Gula yang larut dalam air tidak tampak tetapi seluruh permukaan air terasa manis.
Kenyataan ini dapat kita pakai contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai….
a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c. Jnana Sakti d. Kriya Sakti
17. Bahwa Ida Sang Hyang WidhiWasa adalah "telinga dari semua telinga, pikiran dari
segala pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas dan mata dari segala
mata", namun Ida Sang Hyang WidhiWasa itu bersifat gaib (maha suksma) dan
abstrak tetapi ada. Menurut pernyataan di atas Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan
..
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti
18. Segala perbuatan manusia tidak luput dari kekuasaan Tuhan . Hal tersebut
menunjukkan Ida Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan
a. Wibhu Sakti
b. Prabhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti
19. Apakah yang dimaksud dengan Atita
a. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang lampau
b. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang sekarang
c. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang akan datang
d. Sang Hyang Widhi tidak mengetahui kejadian semuanya
20. Sang Hyang Widhi berbendengaran serba tembus disebut dengan
a. Dura Darsana
b. Dura Srawana
c. Dura Adnyana
d. Dura Sakti
21. Kekuasaan Sang Hyang Widhi sebagai pencipta disebut dengan
a. Utpetiti
b. Stiti
c. Pralina
d. Murti
6
22. 8 kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi disebut dengan
a. Asta Iswarya
b. Asta Dala
c. Asta Sakti
d. Asta Murti
23. Eko Dewah Sarwa Bhutesu Cittah” merupakan sloka yang menunjukkan kebesaran
Sang Hyang Widhi ….
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti
24. Apakah yang dimaksud Anima dalam Asta Iswarya
a. Sang Hyang Widhi maha halus
b. Sang Hyang Widhi maha kecil
c. Segala kehendaknya tercapai
d. Sang Yang widhi sebagai raja alam semesta
25. yach cha pi sarvabhutanam,bijam tad aham arjuna,na tad asti vina syan,maya bhutam
characharam. Sloka tersebut menujukkan Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan …
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti
6
III.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar
Petunjuk Umum :
Prestasikan kedepan
6
2 Wibhu Sakti …………………………… …………………….. …………………
…….. ……………………. .
…………………………… ……………………. …………………
…….. .
…………………………… …………………
…….. .
3 Jnana Sakti …………………………… ……………………. …………………
…….. ……………………. .
…………………………… …………………….. …………………
…….. .
…………………………… …………………
……. .
4 Kriya Sakti …………………………… ……………………… …………………
…….. ……………………… …………………
…………………………… . …………………
…….. ………………………
…………………………… .
……..
6
Latihan Akhir Semestser Ganjil
6
d. Brahmana atau Karmakanda
10. Yang termasuk bagian Wedangga adalah…
a. Siksa, Sarasamuscaya, Chanda, Nirukta
b. Purwa Mimamsa. Brhastika, Wahya
c. Siksa, Wyakarana, Chanda, Nirukta
d. Ayur Weda, Dhanur Weda, Ithiasa, Purana
11. Pernyataan yang benar tentang bagian dari Wedangga…
a. Siksa ilmu yang berisi ilmu pengobatan
b. Kalpa memuat tentang upacara berkorban
c. Wyakarana berisi cerita kepahlawanan
d. Nirukta ilmu tentang astronomi
12. Yang termasuk kitab Upaweda adalah
a. Reg Weda, Sama Weda, Yajur Weda dan Sama Weda
b. Siksa, Wyakarana, Chanda dan Jyotisa
c. Ayur Weda, Dhanur Weda, Gandarwa Weda, Ithiasa
d. Sarasamuscaya, Purwa Mimamsa, Bhasya, Wangsa
13. Bagian dari kitab Upaweda yang berisi ilmu pengobatan adalah…
a. Dhanur Weda
b. Atharwa Weda
c. Ithiasa
d. Ayurweda
14. Bagian dari Wedangga yang memuat tentang upacara berkorban…
a. Nirukta
b. Chanda
c. Kalpa
d. Jyotesa
15. Bagian dari Upaweda yang berisi tentang ilmu pemerintahan, ekonomi,
pertanian dan ilmu sosial…
a. Ithiasa
b. Ayur Weda
c. Gandharwa Weda
d. Artha Sastra
16. Yang termasuk kitab Nibandha adalah…
a. Sarasamuscaya, Siksa, Wyakarana
b. Sarasamuscaya, Siksa, Purwa Mimamsa
c. Ayur Weda, Dhanur Weda, Ithiasa
d. Reg Weda, Sama Weda, Yajur Weda, Atharwa Weda
17. Kitab Ithiasa Ramayana dikarang oleh…
a. Rsi Byasa
b. Rsi Wararuci
c. Empu Kanwa
d. Bhagwan Walmiki
7
III. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan sifat Weda yang Anandi dan Anantha!
Jawab :………………………………………………………………………………….
2. Apa saja yang menjadi Sumber Hukum menurut Kitab Manu Smerti!
Jawab :………………………………………………………………………………….
3. Apakah yang dimaksud dengan Parama Siwa ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
4. Ithiasa Mahabarata terdiri dari 18 Parwa disebut dengan ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
5. Bagaimanakah kekuasaan Sang Hyang Widhi pada Sada Siwa?
Jawab :………………………………………………………………………………….
6. Tulislah 4 perbuatan sesuai dengan Bhakti Yoga ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
7. Tulislah 4 Perbuatan yang sesuai dengan Karma Yoga ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
8. Berpendengaran serba jauh merupakan arti dari ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
9. Apa yang dimaksud Kekuasaan Sang Hyang Widhi tiada terbatas !
Jawab :………………………………………………………………………………….
10. Bagaimanakah cara memahami kekuasan Sang Hyang Widhi tiada terbatas ?
Jawab :………………………………………………………………………………….