Anda di halaman 1dari 74

Lembar Kerja Peserta Didik

Luh Putu Novi Ernawati,S.Pd.H


Kelas V
SD Negeri 26 Dangin Puri
Lembar Kerja Peserta
Didik
Oleh Luh Putu Novi Eenawati

Lembar Kerja Peserta didik untuk kelas V semester 1


ini disusun dari berbagai sumber demi memenuhi
kebutuhan peserta didik untuk bahan belajar dimasa
pandem. Lembar Kerja Peserta Didik ini pula sengaja
diupload menjadi E-Book untuk mempermudah
peserta didik dalam mengakses materi ajar
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dimasa
pandemi Covid-19 untuk proses belajar daring.
Semoga apa yang diupayakan dalam penyusunan
Lembar Kerja Peserta Didik ini dapat bermanfaat
bagi peserta didik dan juga dapat mengurangi
penggunaan kerja hingga baik bagi Bumi kita
tercinta.

1
Penulis
Luh Putu Novi
Ernawati,S.Pd.H

Guru Agama Hindu


dan Budi Pekerti

3
B Penjelasan dan Tujuan
Diktat

Diktat ditulis sebagai pelengkap buku ajar. Diktat ini untuk memperkaya bahan ajar siswa. Tujuan penyusunan di
Dalam diktat ini berisi materi dan Bagian ini berisi latihan soal untuk mengasah pengetahuan dan pemahaman pes

Ayo
Berlatih

Penyusun
: Luh Putu Novi Ernawati, S.Pd.H
Nama : 19860923 201001 2 029
NIP

1
A. BAB I

Kelas V Kitab Suci Veda


Semester I

B.Tujuan BAB I

Tujuan yang ingin dicapai setelah memepelajari materi yang terdapat dalam BAB
ini adalah agar peserta didik

1. Meyakini Tentang kebenaran yang terdapat dalam Kitab Suci Weda


2. Memahami ajaran yang terdapat dalam Kitab Suci Weda
3. Mengetahui bagian dari kitab Suci Weda
4. Menjelaskan kodifikasi kitab suci weda

C. Uraian Isi Pelajaran

Materi yang diuraikan dalam BAB I adalah orang suci


adalah kedudukan kitab suci Weda, Pengertian Weda,
Kodifikasi weda

2
D. Materi !

KEGIATAN 1

Ayo amati gambar di bawah

Pernahkah kalian mengamati gambar seperti di atas. Setiap mendengar kata kitab suci
Weda maka banyak menimbulkan pertanyaan. Pertanyaan itu seperti 1) Apakah pengertian
kata Weda 2) Siapakah yang menerimah wahyu kitab Suci Weda dan masih banyak muncul
pertanyaan yang lain ? Tugas anak-anak adalah buatlah pertanyaan yang berhubungan
dengan kitab suci Weda pada kartu tanya kemuadian diskusikan bersama !
No Pertanyaan Jawaban

Mari Membaca

Pengertian Kitab Suci Weda

Weda adalah kitab suci agama Hindu. Sebagai kitab suci agama Hindu yang diyakini
dan dipedomani sebagai sumber bimbingan dan informasi yang digunakan sebagai petunjuk
dalam melaksanakan kegiatan keagamaan. Sebagai kitab suci karena sifat isinya yang
diturunkan oleh Hyang Widhi yang dianggap Maha Suci.

Kata Veda dapat dikaji dari dua pendekatan yaitu etimologi dan semantik. Kata Veda
berasal dari urat kata kerja Vid yang artinya mengetahui dan Veda berarti ‘pengetahuan suci’,
kebenaran sejati, “pengetahuan tentang ritual”, kebijakan tertinggi, “pengetahuan spiritual
sejati tentang kebenaran abadi”, ajaran suci atau kitab suci sumber ajaran agama Hindu.

Menurut Maharsi Sayana kata Weda yang berasal dari kata Vid yang berarti untuk
mengetahui dan Weda berarti kitab suci yang mengandung ajaran yang luhur untuk menuntun

3
menuju kehidupan yang baik dan menghindarkannya dari berbagai kejahatan ( Ista prāny
aniśta parihara yoralaukikam upayam yogranto vedayanthi sa wedah )

Weda sebagai wahyu Sang Hyang Widhi Wasa. Pengertian Weda sebagai wahyu Sang
Hyang Widhi Wasa adalah merupakan pengertian yang amat penting didalam memahmi
Weda itu sendiri. Diyakini sebagai kitab suci karena sifat dan isinya merupakan wahyu Sang
Hyang Widhi Wasa sehingga disebut Apauruseya .

Ada 7 Rsi penerima wahyu yang disebut dengan Sapta Resi. Sapta Rsi tersebut terdiri
dari :

1. Maha Rsi Grstamada


2. Maha Rsi Wismamitra
3. Maha Rsi Wamadewa
4. Maha Rsi Atri
5. Maha Rsi Bharadwaja
6. Maha Rsi Wasistha
7. Maha Rsi Kanwa

Sapta Rsi menerima wahyu dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ada beberapa cara para resi
menerima wahyu tersebut.

a. Swaranada yakni gema yang diterima para resi dan gema tersebut berubah menjadi
sabda atau wahyu Tuhan, kemudian wahyu tersebut kepada para siswanya di
pasraman.
b. Upanisad yaitu pikiran para rsi dikuasai oleh sabda Brahman sehingga pikiran para rsi
itu berfungsi sebagai sarana yang menghubungkan Tuhan Yang Maha Esa dengan
para siswa tersebut.
c. Darsana yakni rsi atau orang suci berhadapan dengan Dewa Indra atau Siwa dalam
suatu pandangan gaib dengan mata rohani.
d. Awatara yakni manusia berhadapan dengan Awatara-Nya seperti Arjuna menerima
wejangan suci Bhagawadgita dari Sri Kresna sang Purna Awatara.

Bahasa yang digunakan dalam Weda dikenal dengan bahasa Daivivak. Kitab Suci Weda
memiliki nama sebagai berikut :

4
1. Kitab Sruti. Kitab sruti menunjukkan bahwa isi kitab itu merupakan wahyu Tuhan
yang Maha Esa yang diterima oleh para maha rsi.
2. Kitab Catur Weda. Nama Catur Weda dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Weda
itu merupakan himpunan (samhita) dari Rgweda, Yajurweda, Samaweda dan
Atharwaweda
3. Kitab Rahasya. Kata Rahasya artinya bahwa Weda mengandung ajaran yang bersifat
rahasia, yakni ajaran moksa atau kelepasan.
4. Kitab Agama. Kitab Agama menunjukkan bahwa kebenaran Weda adalah mutlak dan
harus diyakini kebenarannya.
5. Kitab mantra. Kitab Mantra merupakan nama lain dari kitab suci Weda, Nama ini
diberikan karena Weda memang berbentuk mantra atau puisi (syair) yang dapat pula
dilagukan.

Pokok Ajaran Weda


Apabila dikaji secara lebih mendalam, sesungguhnya ajaran suci Weda yang
bersumber dari wahyu Tuhan mengandung hal yang pokok, yaitu:

1. Tuntunan Hidup Manusia. Ajaran suci Weda berisi tentang aturan tingkah laku
manusia berupa anjuran untuk berbuat baik, larangan untuk melakukan kejahatan,
ganjaran bagi mereka yang melakukan perbuatan baik, dan hukuman bagi mereka
yang melakukan kejahatan selain itu,Weda juga mengandung ajaran pokok tentang
cara memuliakan Tuhan. Pokok ajaran Weda ini memberikan motivasi kepada
umat manusia untuk selalu berbuat baik bhakti kepada Tuhan.
2. Ajaran yang relevan sepanjang zaman. Menurut Weda, wahyu Tuhan ini tidak ada
awal dan tidak ada akhirnya. Weda selalu menjadi solusi terhadap permasalahan
umat manusia sepanjang zaman di semua belahan dunia.

Weda adalah tuntunan bagi umat Hindu dalam melangsungkan kehidupannya baik
dalam berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Weda sungguh sangat lengkap dan
sempurna. Dari masalah hidup di dalam kandungan sampai manusia meninggal dunia sudah
diatur dengan baik di dalam Weda. Ilmu kedokteran, ilmu perbintangan, ilmu perang, dan
sebagainya ada di dalam Veda. Selama Gunung Himalaya menjulang ke angkasa menusuk
langit, selama air Sungai Gangga mengalir ke laut, maka Weda akan abadi.

Sebagai Kitab suci, Weda adalah sumber ajaran agama Hindu, sebab dari Veda-lah
mengalir ajaran yang merupakan kebenaran agama Hindu. Dari Kitab Veda (Sruti)

5
mengalirlah ajarannya yang dikembangkan dalam Kitab-Kitab Smerti, Itihasa, Purana, Tantra,
Darsana, dan Tattwatattwa yang terwarisi di Indonesia.

Kitab suci Weda memiliki beberpa sifat seperti

a) Weda tidak berawal, karena merupakan sabda-Nya telah ada sebelum diciptakan-Nya
b) Weda tidak berakhir, karena ajarannya berlaku sepanjang jaman, mengingat Weda
tidak berawal dan berakhir maka disebut Anadi-Ananta
c) Weda Apauruseyam tidak tersusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diterima
oleh orang-orang suci, para maha resi

B. Sajian Contoh

KODIFIKASI WEDA

Untuk memudahkan dalam mempelajari kitab suci Weda maka para resi
mengelompokkan kitab suci Weda menjadi beberapa bagian. Seperti apakah pengelompokan
kitab suci Weda dan apa saja yang dipelajari dalam kelompok tersebut ? Mari kita cari tau hal
tersebut dengan membaca teks di bawah ini dengan baik !

AYO CARI TAHU

Weda sebagai sumber ajaran agama Hindu diyakini sebagai wahyu yang diturunkan

oleh Sang Hyang Widhi Wasa melalui para maha Rsi. Secara etimologi Weda berasal dari

bahasa Sansekerta dari akar kata Wid, yang berarti mengetahui atau pengetahuan. Weda

adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi berasal dari Sang Hyang

Widhi Wasa. Weda dikenal pula dengan Sruti yang artinya Weda adalah wahyu yang diterima

melalui pendengaran suci para Maha Rsi dengan kesucian mata bathinnya.

Upaya untuk mengkodifikasikan Weda diprakarsai oleh Rsi Byasa. Rsi Byasa dikenal juga

dengan Kresna Dwipayana dengan dibantu oleh murid-muridnya mengkofikasikan Weda

menjadi 4 kelompok. Adapun nama-nama sisyanya yang membantu adalah :

1. Rsi Pulaha menghimpun mantra-mantra menjadi Rg Weda.

Kata rig berarti memuji atau mengucapkan, mantra suci untuk memuji kebesaran

Hyang Widhi. Rig Weda berisi tentang doa-doa pujaan. Rig Weda adalah kitab Weda

6
yang paling tua. Terdiri atas 10 mandala (jilid), 1028 sukta (bab) dan lebih dari

10.552 mantra

2. Rsi Jaimini menghimpun mantra-mantra menjadi Sama Weda Samhita.

Kata sam berarti irama atau lagu suci. Maharsi Jaimini khusus menghimpun mantra-

mantra yang berisi tentang lagu-lagu pujaan ke hadapan Sang Hyang Widhi Wasa

(Tuhan Yang Maha Esa). Sama Weda memuat petunjuk-petunjuk tentang irama yang

benar dalam menbaca mantra untuk memuja Brahma. Sama Weda terdiri dari 1.875

mantra.

3. Rsi Waisampayana menghimpun mantra-mantra menjadi Yajur Weda Samhita.

Kata yajur berasal dari kata yaj yang artinya yajna, persembahan, kebaktian. Yajur

Weda berarti nyanyian pujaan yang dipersembahkan pada saat upacara kebahaktian

pada Hyang Widhi. Isinya menguraikan tentang tata cara melaksanakan yadnya. Yajur

Weda dibagi dua, yakni : Kresna Yajur Weda dan Sukla Yajur Weda. Yajur Weda

Terdiri dari 1.975 mantra.

4. Rsi Sumantu menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda Samhita.

Maharsi Sumantu diberikan kewenangan oleh Maharsi Wyasa khusus menghimpun

mantra-mantra yang berkaitan dengan ajaran-ajaran yang bersifat magis yang disebut

dengan Kitab Atharwa Weda. Kitab ini lebih bersifat keduniawian, menitikberatkan

ajaran-Nya pada kesejahteraan dan kedamaian hidup didunia. Atharwa Weda berisi

tentang pengetahuan gaib, tentang cara pengobatan, menolak bala, penawar racun dan

sebagainya. Kitab Atharwa Weda terdiri dari 5.958 mantra.

Dalam pengimpunan mantra-mantra tersebut didasarkan atas

a. Didasarkan atas usia mantra-mantra (sloka-sloka) termasuk tempat geografis turunya


mantra-mantra itu.
b. Didasarkan atas pengelompokan isi, fungsi dan guna mantra-mantra tersebut.
c. Didasarkan atas dasar resensi keluarga Rsi yang menerima dan menggubahnya.

7
Oleh Bhagawan Manu dalam Kitab Manu Smrthi atau Kitab Manawa Dharma Sastra ,
Kitab suci diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar , yaitu Weda Sruti dan Smerti. Weda
Sruti adalah kitab suci yang memuat wahyu yang diturunkan oleh Sang Hyang Widhi kepada
Maha Rsi. Adapun Weda Smerti adalah kitab suci yang memuat penjelasan Weda Sruti. Veda
Sruti memuat wahyu yang diturunkan oleh Sang Hyang Widhi Wasa kepada Maha Rsi.
Berdasarkan jenis dan sifatnya,

a. Weda Sruti

Weda Sruti dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu Mantram, Brahmana, dan Upanisad.

1. Bagian Mantram disebut Catur Weda. Catur Weda terdiri dari atas Rg Veda, Sama
Weda, Yajur Weda, dan Ataharwa Weda.
2. Brahmana atau Karmakanda yaitu semua jenis buku yang merupakan suplemen kitab
mantra yang isinya khusus membahas aspek Karma atau Yadnya.
3. Upanisad atau Aranyaka atau dikenal dengan Jnana Kanda yaitu penanaman semua
buku Sruti yang terdiri dari 108 buah kitab Aranyaka dan Upanisad. Isinya khusus
membahas aspek pengetahuan yang bersifat filsafat.
Weda yang terakhir (Vedanta berisi himpunan mantram mengenai Ketuhanan ).Bahasa
yang digunakan dalam Weda adalah Bahasa Daiwiwak. Bahasa ini dipopulerkan oleh Rsi
Panini dengan istilah Bahasa Sansekerta.

Smerti adalah kelompok kedua setelah Sruti dan dianggap sebagai kitab hukum Hindu
karena didalamnya memuat tentang hukum Hindu. Kitab Smerti ini dinyatakn sebagai kitab
Dharmasastra. Dharma berarti hukum sedangkan sastra berarti ilmu. Jadi Dharmasastra berarti
ilmu hukum. Dalam kitab Manawadharmasastra berarti ilmu hukum. Dalam kitab
Manawadharmasastra, Bab II.10.1 dinyatakan sebagai berikut :

“ Srutistu Wedo Wijneyo, Dharmasastra Tu Wai Smerti


Tesarwarthawam Imamsye Tabhayam Nirbbabhu
Artinya

Bahwa sesungguhnya Sruti ( Wahyu) demikian pula Smerti itu adalah Dharmasastra.
Keduanya tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga karena keduanya adalah kitab suci
yang menjadi sumber dari agama Hindu ( Dharma )

Smerti sebagai Dharmasastra bersifat sebagai pelengkap dalam melengkapi keterangan


yang terdapat di dalam kitab Sruti. Dharmasastra sebagai kitab hukum Hindu, karena
8
didalamnya memuat banyak aturan-aturan dasar yang mempunyai fungsi mengatur.
Dharmasastra dapat dibedakan dalam keempat kelompok yang berbeda yaitu :

a. Kitab Manawadharmasastra untuk jaman Satya Yuga


b. Kitab Yajnawalkiasmrti untuk jaman Kerta Yuga
c. Kitab Sanka-Likhitasmrti untuk jaman Dwapara Yuga
d. Kitab Parasarasmrti untuk jaman Kali Yuga
B.Weda Smerti
Veda Smerti memuat penjelasan Weda Sruti. Kitab Weda Smerti terdiri atas tiga
bagian yaitu Wedangga, Upaweda, dan Nibandha.
a. Bagian Wedangga berisi petunjuk-petunjuk tertentu untuk mendalami Weda.
Wedangga terdiri dari beberapa bidang antara lain sebagai berikut :

1. Siksa, memuat cara mengucapkan mantram Veda dan tekanan suaranya atau
ilmu phonetic (bunyi) Veda.
2. Vyakarana, memuat cara memahami Veda dengan bahasa yang benar atau tata
bahasa Veda.
3. Nirukta memuat penafsiran asli mengenai kata-kata dalam Weda atau ilmu tentang
etimologi ( arti kata )
4. Chanda memuat mengenai irama Veda atau ilmu tentang irama Veda
5. Jyotesa memuat pokok-pokok ajaran astronomi atau ilmu tentang astronomi dan
astrologi ( Ilmu perbintangan )
6. Kalpa, memuat tentang ritual upacara berkorban atau yajna.

b. Bagian Upaweda merupakan kitab yang menunjang pemahaman Weda.


Upaweda terdiri atas beberapa kitab, antara lain sebagai berikut :

1. Ayurweda merupakan kitab yang memuat ilmu pengetahuan.


2. Gandharwaweda merupakan kitab yang memuat pengetahuan untuk
melagukan mantram Sama Weda.
3. Arthasastra merupakan kitab yang memuat ilmu pemerihtahan ekonomi,
pertanian, dan ilmu sosial.
4. Ithiasa, merupakan kitab yang memuat cerita kepahlawanan seperti epos
Mahabarata dan Ramayana.
5. Purana, merupakan kitab yang berisi himpunan cerita tentang peristiwa
tertentu dan tradisi.

9
6. Sarasamuscaya dan Slokantara, merupakan kitab yang berisi mengenai etika dan
tata susila.

c. Bagian Nibandha memuat aturan cara pemujaan terhadap Tuhan, filsafat agama, dan
tuntunan pengugunaan mantram. Beberapa kitab yang termasuk bagian ini,
diantaranya adalah Sarasamuscaya, Tantra atau Agama, Bhasya , Brhastika,
Wahya, Utaramimamsa, Wangsa, Puja Mantra.

Soal Latihan
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa pengertian kata Weda ?
2. Apakah semua pengetahuan dapat disebut kitab suci ?
3. Tulislah nama lain dari kitab Suci Weda ?
4. Apakah kitab Suci Weda hanya boleh dipelajari golongan tertentu ?
5. Memuat ajaran apa saja dalam kitab suci Weda ?

Ayo Amati

Amati gambar di samping!

II. Tulislah dengan cara apa saja proses seorang Mah


1………………………………………
2………………………………………
3………………………………………
4………………………………………

Gambar 1.1
Sumber:http://atmartikel.blogspot.com

1
LATIHAN FORMATIF I

I. Silanglah (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar!

1. Di bawah ini pengertian dari Weda kecuali…


a. pengetahuan suci
b. kebenaran sejati
c. kebenaran abadi
d. kebenaran yang berubah-ubah
2. Weda berasal dari urat kata Wid yang artinya …
a. mengetahui
b. keterangan
c. adil
d. memangku
3. Bahasa Sansekerta yang digunakan dalam Weda yang umumnya jauh lebih tua
dibandingkan dengan bahasa Sansekerta yang kemudian digunakan dalam berbagai
susastra Hindu seperti Ithiasa,Purana, Dharmasastra dan lain-lain disebut bahasa ….
a. Bahasa Sansekerta Weda
b. Bahasa Sansekerta Campura
c. Bahasa Sansekerta Klasik
d. Bahasa Sansekerta Madya
4. Gema yang diterima para Rsi dan gema tersebut berubah menjadi sabda atau wahyu
Tuhan yang Maha Esa kemudian wahyu itu disampaikan kepada para siswanya di
dalam asrama disebut dengan
a. Upanisad b. Svaranada c. Upanisad d. Darsana
5. Pernyataan yang benar di bawah ini tentang kitab suci Weda adalah …
a. Sifat kitab suci Weda berawal dan berakhir
b. Sifat kitab suci weda tidak berawal dan berakhir
c. Sifat kitab suci Weda tidak berlaku sepanjang jaman
d. Sifat kitab suci Weda kebenarannya tidak abadi
6. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah
a. Kitab suci Weda kebenarannya akan berakhir
b. Kitab suci Weda hanya bertahan beberapa jaman
c. Kitab suci Weda disusun oleh manusia biasa
d. Kitab suci Weda kebenarannya anadi ananta ( tidak berawal tidak berakhir )

1
7. Weda adalah wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para Rsi dan
merupakan sumber ajaran agama Hindu yang bersifat kekal abadi yang
disebut dengan….
a. Sarwagatah
b. Anadi ananta
c. Brahmanda
d. Satyam
8. Yang dimaksud dengan Weda Apursyam adalah
a. Weda kebenarannya tidak kekal
b. Weda yang disusun oleh manusia biasa
c. Weda hanya berlaku beberapa jaman
d. Weda tidak disusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diterima oleh orang-
orang suci, para maharsi
9. Rsi Siapakah yang memberikan pengertian bahwa Veda yang berasal dari kata Vid
yang berarti untuk mengetahui dan Veda berarti kitab suci yang mengandung ajaran
yang luhur untuk menuntun menuju kehidupan yang baik dan menghindarkannya
dari berbagai kejahatan
a. Sumantu
b. Pulaha
c. Jaimini
d. Maha Rsi Sayana
10. Disamping Weda berarti pengetahuan suci. Weda juga memiliki arti…
a. Mandala
b. Suci
c. Mantra
d. Ilmu

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Kata Weda berasal dari urat kata?


Jawab
:……………………………………………………………………………………..
2. Bahasa sansekerta yang digunakan dalam menulis kitab suci Weda adalah?
Jawab
:……………………………………………………………………………………...

3. Cara rsi menerima wahyu dengan berhadapan para Dewa-dewa disebut dengan?
Jawab
:……………………………………………………………………………………..
4. Karena kitab suci Weda merupakan wahyu dari dari Tuhan yang diterima Maha
Rsi. Maka kitab suci Weda disebut juga dengan ?
Jawab
:…………………………………………………………………………………….

1
5. Mengapa kitab suci Weda dibut juga sebagai kitab rahasya ?
Jawab
:…………………………………………………………………………………….
6. Mengapa kitab suci Weda disebut tidak berawal dan berakhir ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………
7. Karena kitab suci Weda berbentuk mantra yang dilagukan, maka kitab suci Weda
disebut dengan ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………
8. Siapa sajakah yang dapat mempelajari kitab suci Weda ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………
9. Gema yang diterima para rsi kemudian gema tersebut berubah menjadi sabda
atau Wahyu Tuhan yang maha Esa, kemudian wahyu tersebut disampaikan
kepada siswanya disebut dengan ?
Jawab
:…………………………………………………………………………………….
10. Wahyu yang diterima oleh Sapta Rsi dengan cara didengar secara langsung disebut ?
Jawab
:……………………………………………………………………………………

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar

1. Apakah manfaat dari mempelajari kitab suci Weda ?


2. Sebutkan sifat kitab suci Weda ?
3. Mengapa para Maha Rsi dapat menerima wahyu dari Ida Sang Hyang Widi Wasa
4. Jelaskan 4 sifat dari kitab suci Weda ?

1
Mari
berdiskusi
dan berkreasi
Kerja Kelompok
Petunjuk Umum :

1. Kerjakanlah soal-soal ini dengan baik !


2. Diskusikanlah terlebih dahulu dengan anggota kelompokmu !
3. Jika menemui kesulitan tanyakan kepada gurumu !

Petunjuk Kegiatan :

Isi dan kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan benar

Prestasikan kedepan

No Catur Veda Penyusun Isi atau Ajaran


1 Reg Veda

2 Sama Veda

3 Yajur Veda

4 Atharwa Veda

1
Uji Kompetensi Siswa

I. Silanglah (x) pada huruf a, b, c d di depan jawaban yang paling benar !

1. Oleh Bhagawan Manu dalam Kitab Manu Smrthi atau Kitab Manawa Dharma Sastra ,
Kitab suci diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar yaitu
a. Sruti dan smerti
b. Astika dan nastika
c. Weangga dan upaweda
d. Brahma widya dan apara widya
2. Weda Sruti terdiri dari 3 kelompok besar yaitu …
a. Mantram, brahmana dan wedangga
b. Brahmana, wedangga dan upaweda
c. Brahmana, mantra dan upanisad
d. Mantra, purana dan upanisad
3. Usaha mengkodifikasi Kitab Suci Weda diprakarsai oleh …
a. Rsi Jaimini
b. Rsi Waisampayana
c. Rsi Byasa
d. Rsi Wararuci
4. Empat Rsi murid dari Rsi Byasa yang membantu mengkodifikasikan Kitab Suci
Weda …
a. Rsi Walmiki, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu, Rsi Whaisampayana
b. Rsi Pulaha, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu,Rsi Whaisampayana
c. Rsi Krisna Dwipayana, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu,Rsi Whaisampayana
d. Rsi Wararuci, Rsi Jaimini, Rsi Sumantu,Rsi Whaisampayana
5. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah …
a. Rsi Sumantu menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda
b. Rsi Byasa menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda
c. Rsi Jaimini menghimpun mantra-mantra menjadi Yajur Weda
d. Rsi Pulaha menghimpun mantra-mantra menjadi Sama Weda
6. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah…
a. Rsi Sumantu menghimpun mantra-mantra menjadi Reg Weda
b. Rsi Byasa menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda
c. Rsi Jaimini menghimpun mantra-mantra menjadi Sama Weda
d. Rsi Pulaha menghimpun mantra-mantra menjadi Sama Weda
7. Kitab Atharwa Weda ditulis oleh …
a. Rsi Byasa
b. Rsi Jaimini
c. Rsi Pulaha
d. Rsi Sumantu

1
8. Nama lain dari Rsi Byasa adalah …
a. Rsi Yogiswara
b. Empu Kanwa
c. Rsi Kresna Dwipayana
d. Empu Tanakung
9. Maha Rsi penyusun Reg Weda…
a. Sumantu
b. Pulaha
c. Jaimini
d. Waisampayana
10. Tujuh Rsi sebagai penerima wahyu dikenal dengan sebutan…
a. Sapta Rsi
b. Sapta Gangga
c. Sapta Dewa
d. Sapta Patala
11. Disamping Weda berarti pengetahuan suci. Weda juga memiliki arti…
a. Mandala
b. Suci
c. Mantra
d. Ilmu
12. Pada awalnya yang muncul adalah Kitab Sruti, kemudian barulah muncul kitab…
a. Catur Weda
b. Sama Weda
c. Yajur Weda
d. Smerti
13. Pernyataan dibawah ini yang benar adalah…
a. Tujuh rsi penerima wahyu disebut sapta gangga
b. Kitab sruti ditulis berdasarkan ingatan para Rsi
c. Kitab sruti ditulis berdasarkan wahyu yang didengar langsung oleh para Rsi
d. Rsi Wararuci merupakan pelopor pengkodifikasikan Catur Weda
14. Salah satu Sapta Rsi yang berasal dari ksatria adalah…
a. Maha Rsi Grstamada
b. Maha Rsi Wismamitra
c. Maha Rsi Atri
d. Maha Rsi Kanwa
15. Bahasa yang digunakan dalam kitab suci Weda adalah…
a. Bahasa Kawi
b. Bahasa Jawa Kuna
c. Bahasa Melayu
d. Bahasa Sansekerta
16. Nyanyian suci dalam Weda disebut dengan…
a. Laghu
b. Guru
c. Canda
d. Palawakya

1
17. Kitab Weda yang isinya khusus membahas aspek Karma atau Yadnya adalah…
a. Mantra
b. Upanisad
c. Aranyaka
d. Karmakanda
18. Yang termasuk bagian dari Catur Weda adalah…
a. Rg Weda, Upa Weda, Sama Weda, Yajur Weda
b. Rg Weda, Sama Weda, Yajur Weda, Atharwa Weda
c. Wedangga, Upanisad, Yajur Weda, Sama Weda
d. Bhagawad Gita, Atharwa Weda, Sama Weda, Wedangga
19. Weda merupakan urat Kata Wid merupakan pandangan dari Maha resi…
a. Waysampayana
b. Dwipayana
c. Sayana
d. Pulaha
20. Bagian akhir dari kitab Suci Weda disebut …
a. Mimamsa
b. Wedanta
c. Weda Sruti
d. Bhagawad Gita

I. silah titik.titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Kata Weda berasal dari kata Vid yang artinya…


2. Kitab Sama Weda ditulis oleh …
3. Yang merupakan bagian dari kitab sruti adalah …
4. Rsi Waisampayana menghimpun kitab…
5. Weda dikelompokkan menjadi dua bagian sruti dan …
6. Sisya Maha Rsi Byasa berjumlah …
7. Ilmu yang berisi tentang upacara berkorban terdapat dalam kitab…
8. Yang termasuk bagian Kitab Mantra …
9. Bagian kitab Sruti yang membahas aspek pengetahuan yang bersifat filsafat disebut…
10. 7 resi penerima wahyu Tuhan disebut dengan …
11. Bahasa Daiwi Wak dipoplerkan oleh…
12. Sruti artinya wahyu langsung yang diterima oleh…
13. Atharwa Weda disusun oleh …
14. Yajur Weda Samhita berasal dari kata Yajus yang berarti…
15. Nama lain dari agama Hindu adalah…
16. Upanisad dan Aranyaka dikenal dengan istilah …
17. Mantram, Brahmana dan Aranyaka merupakan bagian dari…
18. Kitab Upanisad yang terpenting…
19. Kitab yang berisikan himpunan doa untuk keperluan upacara Yajna diuraikan
dalam Weda Sruti bagian…
20. Bahasa yang digunakan dalam kitab Suci Weda adalah…

1
III. Soal uraian

1. Jelaskan fungsi dari kitab Suci Weda ? Jawab:


……………………………………………………………………………………
2. Menganga Weda dikatakan pengetahuan suci ? Jawab:
……………………………………………………………………………………
3. Apakah perbedaan Weda Sruti dan Smerti ? Jawab:
……………………………………………………………………………………
4. Weda dikodifikasikan oleh Maha Rsi Byasa dibantu oleh empat muridnya, sesuai
dengan bidangnya.Sebutkan keempat muridnya sesuai dengan bidangnya ! Jawab:
……………………………………………………………………………………
5. Tulisalah 3 contoh kitab Upanisad ? Jawab:
……………………………………………………………………………………
6. Dalam pengimpunan mantra-mantra dalam Kitab Catur Weda didasarkan atas?
Jawab:…………………………………………………………………………………
7. Apa yang dimaksud dengan Apauruseya? Jawab:
…………………………………………………………………………………
8. Kitab apakah yang diperlukan membantu memahami Kitab Sruti? Jawab:
……………………………………………………………………………………
9. Tulisalah bagian dari Kitab Sruti ? Jawab:
………………………………………………………………………………….
10. Apakah yang dimaksud kitab Upanisad ? Jawab:
…………………………………………………………………………………

1
Fortofolio Siswa

Petunjuk Umum :

1. Kerjakan lengkapi kodifikasi wea !


2. Diskusikanlah terlebih dahulu dengan anggota kelompokmu !
3. Jika menemui kesulitan tanyakan kepada gurumu !
4. Jika sudah selesai presentasikan ke depan

Weda

Jawablah pertanyaan di bawah ini

1. Apakah kebenaran yang terdapat dalam kitab sruti dan smerti dapat dipertentangkan ?
2. Apakah bunyi sloka yang menguraikan kronologis sumber-sumber Hukum Hindu
3. Jelaskan kronologis sumber-sumber hukum Hindu menurut kronologisnya ?
4. Apakah ada hubungan antara kitab Smerti dan Sruti ?

1
A. BAB II

Kelas V
Semester I
AJARAN CATUR MARGA

B. Tujuan BAB II

Tujuan yang ingin dicapai setelah memepelajari materi yang terdapat dalam BAB
ini adalah agar peserta didik

1. Meyakini Tentang kebenaran Catur Marga


2. Memahami ajaran Catur Marga
3. Mengetahui bagian dari Catur Marga
4. Menjelaskan Bagian Catur Marga
5. Mempraktekkan Ajaran Catur Marga

C. Uraian Isi Pelajaran

Materi yang diuraikan dalam BAB II Adalah Pengertian Catur Marga, Moksa sebagai tu

2
D. Materi !

DAINIKA UPASANA

OM PRANO DEWI SARASWATI


WAJEBHIR WAJINIWATI
DHINAM AWIÑYAWANTU

artinya :
(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga
Engkau memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba selama-
lamanya.)

Coba Kita renungkan

Pernahkah anak-anak membaca tentang tujuan tertinggi agama Hindu . Dengan cara
apakah kita dapat mencapai tujuan tertinggi tersebut ? Dengan Cara apakah umat Hindu
menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi. Sebagai siswa yang menganut agama
Hindu kita wajib mengetaui apa sesungguhnya tujuan tertinggi agama Hindu dan bagaimana
mencapai tujuan tertinggi tersebut .

2
AYO CARI TAHU

Pengertian Catur Marga

“Bhadram no api vataya mano daksam uta kratum, adha te sakhye andhaso vi vo
made ranam gavo na yavase vivaksase”.
Terjemahannya adalah.
“Berikanlah kami pikiran yang baik dan bahagia, berikanlah kami keterampilan
dan pengetahuan. Maka semoga manusia dalam persahabatan-mu merasa bahagia,
ya Tuhan! seperti sapi di padang rumput. Engkau yang Maha Agung”. (Rg Veda
X25. 1)

Umat manusia tentunya memiliki tujuan hidup, termasuk umat Hindu memiliki tujuan hidup
yang jelas yakni seperti berikut ini.

1. Moksartham jagad hita ya ca iti Dharma.


2. Catur Purusartha.
3. Santi Jagadhita.
4. Sukerta Sakala lan Niskala.
5. Mencapai keharmonisan hidup sesuai ajaran Catur Marga.

Moksa adalah bagian dari kelima Panca Sradha. Kata moksa berasal dari bahasa
Sanskerta, dari akar kata muc yang berarti membebaskan atau melepaskan. Moksa berarti
kelepasan, kebebasan. Dari pemahaman istilah, kata moksa dapat disamakan dengan nirwana,
nisreyasa atau keparamarthan. Disebutkan ada beberapa tingkatan ”moksa” yang diajarkan
dalam ajaran agama Hindu. Ajaran ini didasarkan pada keadaan ”atma” dalam hubungannya
dengan Brahman. Adapun bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut ;

a. Jiwanmukti adalah tingkatan moksa atau kebahagiaan/kebebasan yang dapat


dicapai oleh seseorang semasa hidupnya, dimana atmanya tidak lagi
terpengaruh oleh gejolak indria dan maya.
b. Widehamukti adalah tingkat kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang
semasa hidupnya, dimana atmanya telah meninggalkan badan wadagnya
(jasadnya), tetapi roh yang bersangkutan masih kena pengaruh maya.
c. Purnamukti adalah tingkat kebebasan yang paling sempurna. Pada tingkatan ini
posisi atma seseorang keberadaannya telah menyatu dengan Brahman.
Tingkatan-tingkatan moksa juga dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Moksa yakni bersatunya Atman dengan Paraatman yang meninggalkan bekas berupa
wadag/badan kasar.
2
2. Adi Moksa yakni bersatunya Atman dengan Paraatman yang meninggalkan bekas
berupa abu jenasah.
3. Parama Moksa yakni bersatunya Atman dengan Paraatman yang tanpa meninggalkan
bekas. Unsur Panca Maha Bhuat kembali kesumbernya masing-masing.

Terdapat banyak cara untuk melepaskan diri dari keterikatan maupun cara untuk mencapai
penyatuan Atman dengan Paraatman. Dalam kitab Bhagawad Gita diuraikan secara garis
besar terdapat 4 cara/jalan yang disebut dengan Catur Marga Yoga yaitu :

Catur Marga berasal dari bahasa Sansekerta, dari bahasa Sansekerta, yaitu Catur dan
Marga. Catur berarti empat dan Marga berarti jalan/cara ataupun usaha ( Tim penyusun, 2006
:61) . Catur Marga merupakan ajaran yang berisi empat jalan atau cara umat Hindu untuk
menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Catur Marga juga sering disebut dengan Catur Yoga Marga. Sumber ajaran Catur Marga
diajarkan dalam pustaka suci Bhagavad Gita

Terkait dengan hal tersebut, secara garis besarnya ajaran Catur Marga mengelompokkan
empat macam jalan untuk mendekatkan diri atau memuja Tuhan yang keseluruhannya dapat
dipilih dan dilakukan dengan berlandaskan pada tingkatan jnana ( pengetahunan dan tingkat
spritualitas masing-masing individu keempat jalan tersebut dapat diuraikann sebgai berikut

Catur Marga Yoga meliputi Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga, Jnana Marga
Yoga, dan Raja Yoga Marga. Bhakti Marga Yoga adalah cara mencapai moksa melalui sikap
bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi. Karma Marga Yoga adalah cara mencapai moksa
melaui kerja tanpa pamrih. Jnana Marga Yoga adalah cara mencapai moksa menekankan pada
ilmu pengetahuan. Raja Marga Yoga mencapai moksa melalui tapa, brata, yoga dan samadhi

Bagian Catur Marga


1. Bhakti Marga Yoga
Istilah bhakti berasal dari akar kata bhaj yang artinya hormat sujud ( Tim
Penyusun, 2006 : 18 ) Bhakti merupakan perwujudan rasa hormat manusia
terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa ) beserta segala manifestasi-Nya. Bhakti
adalah salah satu ajaran yang ditekankan oleh agaa Hindu sebagai aktivitas
mendektkan kepada ida sang yang Widhi Wasa . Berbakti dapat dilakukannoleh
umat manusia dengan cara menyembah Tuhan yang tak berwujud atau Tuhan yang
dimanifestasikan ( Nala dan Wiratmaja, 2004:151)

2
Ber-bhakti berarti menghormati ajaran Tuhan, melaksanakan ajaran-Nya dengan
penuh keyakinan dan kesadaran . Dalam Bhagawadgita XII.2 dinyatakan sebagai
berikut
Sribhagawan uwaca
May awesya mano ye mam nitya
yuktaupasate Sraddhayaparayoprtaste me
yuktatama matah

Terjemahannya :

Sri Bhagawan bersabda


Mereka yang memusatkan pikirannya pada-Ku dengan menyembahkKu dan
senantiasa bersungguh-sungguh serta memiliki keyakinan yang sempurna
merekalah yang Aku anggap paling sempurna dalam yoga (

Bhakti marga merupakan jalan pendekatan kepada Ida Sang yang Widhi Wasa
melalui pendekatan kepada Tuhan melalui kebaikan dan kesujudaan yang tulus
dan terus menurus. Bhakti Marga adalah jalan menuju Tuhan dengan cara
menunjukan Bhakti kita (berbakti, cinta pada Tuhan dan sesama). Cakupan
pengertian Bhakti Marga sesungguhnya tidak hanya terbatas pada persembahan
secara sempit namun juga adalah kegiatan yang tulus iklas dalam rangka
memegang dan memelihara kebajikan bagi umat manusia dalam bertingkah laku
yang luhur sebagai umat beragma.
2. Karma Marga Yoga
Karma Marga Yoga adalah cara mencapai moksa melalui kerja tanpa pamrih.
Orang yang melaksanakan ajaran Karma Marga Yoga disebut Karmin. Karmin
bekerja keras tanpa menginginkan hasil. Terkait hal tersebut dalam Bhagwadgita
II.47 dinyatakan bahwa
Karmany ewadhikaras te ma phalesu kadacana
Ma karma-phala hetur bhur mate sango stw akarmani
Terjemahannya :
Tugasmu kini hanyalah berbuat dan jangan sekali-kali mengharpa akan hasilnya:
jangan sekali-kali hasil yang menjadi motifmu ataupun terikat dengan tanpa
kegiatan ( Maswinara, 1997:144)
Jalan karma merupakan jalan perbuatan mulia yang dilakukan dengan penuh rasa
ketulus-iklasan. Melalui perbuatan baik yang dilakukan secara berkelanjutan,
diharapkan akan dapat memupuk karma baik pada diri individu sehingga secara
langsung akan membawa dirinya mendekatkan diri pada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa. Orang yang menekankan pada ajaran Karma Yoga disebut dengan karmin
2
3. Jnana Marga Yoga
Jnana dalam bahasa Sansekerta berarti pengetahuan ( Tim Penyusun, 2006 :50)
Jnana Marga merupakan jalan mendekatkan diri kepada Idas Sang Hyang Widhi
Wasa melalui mempelajari pengetahuan ataupun mengabdikan diri pada
pengetahua. Pengetahuan yang dipelajari dan diamalkan bersumber dari kitab suci
Weda. Dalammm Yajur Weda XXXI.18 dinyatakan bahwa:
Wedaham etam purusam mahantam
Adityawarnam tamasah parastat
Tam eva vidilyati mrtyum eti
Nanyah pantha vidyate canaya
Terjemahannya :
Kami mengetahui Yang Maha Kuasa bersinar, laksana matahari meniadakan
kegelapan. Hanya dengan mengetahui dia kita bebas dari kematian tidak ada jalan
lain ( Titib, 1996:251)

Melalui pemahaman mantram Weda tersebut segala pengetahuan yang dipelajari


baik yang bersifat para widya maupun apara widya tersebut secara hakikat
bersumber dalam kitab suci Weda. Dengan mempelajari pengetahuan-pengetahuan
tersebut pada akhirnya diharapkan akan memahami hakikat kesemestaan,
sehingga memahami pula hakikat Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Orang yang
melaksanakan Jnana Marga disebut jnanin.
4. Raja Marga Yoga
Raja Yoga adalah jalan yang membawa penyatuan dengan Tuhan Yang Maha Esa,
melalui pengekangan diri dan pengendalian diri dan pengendalian pikiran. Raja
yoga mengajarkan bagaimana mengendalikan indra-indra dan vritti mental atau
gejolak pikiran yang muncul dari pikiran melalui tapa, brata, yoga dan samadhi.
Dalam Hatha Yoga terdapat disiplin fisik, sedangkan dalam Raja Yoga terdapat
disiplin pikiran. Melakukan Raja Marga Yoga hendaknya dilakukan secara
bertahap melalui Astāngga yoga yaitu delapan tahapan yoga, yang meliputi yama,
niyama, asana, pranayama, pratyahara, dharana, dhyana, dan samadhi. Seseorang
yang melaksanakan ajaran Raja Marga Yoga disebut dengan sebutan
yogi.Konsentrasi dan meditasi menuntun menuju samadhi atau pengalaman supra
sadar, yang memiliki beberapa tingkatan pendakian, disertai atau tidak disertai
dengan pertimbangan (vitarka), analisa (vicara), kebahagiaan (ananda), dan
kesadaran diri (asmita). Demikian, kailvaya atau kemerdekaan tertinggi dicapai.
Dari keempat jalan tersebut semuanya adalah sama, tidak ada yang lebih tinggi

2
maupun lebih rendah, semuanya baik dan utama tergantung pada kepribadian,
watak dan kesanggupan manusia untuk melaksanakannya.
Dalam kitab Bhagawadgita dinyatakan sebagai berikut :

Yada hi nendriyarthesu na karmaw anusajjate


Sarwa-sankalpa-sanyast yogarudhas tadocyate
Terjemahannya

Bila seseorang tidak lagi terikat pada objek-objek indria-indria atau kegiatan
kerja dan telah melepaskan diri dari segala keinginan , maka ia dikatakan telah
mencapai yoga ( maswinara, 1997:235 )

Orang yang melaksanakan Raja Marga Yoga disebut Yogin. Dalam ajaran yoga
terdapat ajaran Astanggayoga yaitu delapan tahapan yoga untuk mencapai moksa.
Astanga yoga diajarkan oleh Maha Rsi Patanjali

2
E. Pengalaman Catur Marga

Dalam pelaksanaan Catur Marga Yoga ini antara yang satu dengan yang lainnya
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi. Di antara keempat jalan/cara
tersebut diatas semuanya baik dan utama, hanya tiap-tiap jalan meletakkan dasar dan cara-
cara tersendiri yang nantinya dapat diikuti oleh masing-masing umat sesuai dengan
kepribadian, watak, kesanggupan dan bakat masing-masing.

Pengamalan Catur Marga

1. Perilaku yang berkaitan dengan Bhakti Marga Yoga


a. Melaksanakan ajaran Nawawidha Bhakti Dalam Bhàgavata Puràna
(VII.52.23) disebutkan ada 9 jenis bhakti, yang terdiri dari : 1).Sravanam
mempelajari keagungan Tuhan Yang Maha Esa melalui membaca atau
mendengarkan pembacaan kitab-kitab suci, 2) Kìrtanam mengucapkan/
menyanyikan nama-nama Tuhan Yang Maha Esa, 3)Smaranam mengingat
nama-Nya atau bermeditasi tentang-Nya, 4)Pàdasevanam memberikan
pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani, menolong
berbagai mahluk ciptaan-Nya, 5).Arcanam memuja keagungan-Nya, 6.
Vandanam sujud dan kebhaktian, 7.Daasyam melayani-Nya dalam pengertian
mau melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan penuh
keikhlasan, 8.Sàkhyam memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat
sejati, yang memberikan pertolongan ketika dalam bahaya dan 9.
Àtmanivedanam penyerahan diri secara total kepada-Nya.
b. Melaksanakan Upacara Panca Yajna.
c. Menghaturkan persembahan kepada Sang Hyang Widhi sebagai rasa syukur
atas anugrah yang telah kita terima.
2. Perilaku yang berkaitan dengan Karma Marga Yoga
a. Bekerja dengan baik
b. Melakanakan tugas membersihkan lingkungan sekolah.
c. Mewujudkan semangat kekeluargaan atau menyama braya untuk
menciptakan kerukunan.
d. Melaksanakan kewajiban dengan tidak mengeluh
e. Melaksanakan ngaturang ngayah
3. Perilaku yang berkaitan dengan Jnana Marga
a. Rajin belajar, membaca buku, dan bersemangat untuk menuntut ilmu setinggi-
tingginya
2
b. Hormat dan berbakti pada Catur Guru.
c. Melaksanakn agurun-gorun
d. Mendengarkan dan melaksanakan dari Catur Guru.
4. Perilaku yang berkaitan dengan Raja Marga Yoga
a. Melaksanakan ajaran Astangga Yoga
b. Melaksanakan ajaran Tapa, Brata, Yoga, Semadi
c. Melatih mengendalikan diri dan pikiran
Secara sekilas, konsep ajaran Catur Marga memberikan empat pilihan jalan kepastian
setiap orang Hindu untuk mendekatkan dalamm menuju Tuhan, sesuai dengan tingkatan
jnananya masing-masing. Namun apabila dicermati secara lebih mendalam, keempat jalan
tersebut juga merupakan tahapan-tahapan yang harus ditempuh secara berjenjang. Dalam
artian bahwa setiap individu tidak boleh terpaku pada satu tahapan bhakti saja, melainkan
terus berupaya untuk meningkatkan aspek pemahaman, pengetahuan, dan juga sisi
spiritualitasnya sehingga keempat jenjang tahapan Catur Marga mampu dikuasai dan
dljalankan secara utuh.

B. Cerita Yang Berhungan Dengan Catur Marga

Kisah Prahlad

Narasimha adalah avatar ke empat dari Dewa Wisnu. Nama lainnya Nrusimha,
Narasingh, dan Narasingha. Dalam avatar ke empat ini, Dewa Wisnu digambarkan sebagai
sosok setengah manusia dan setengah singa. Dari leher hingga tubuh bagian bawah
menyerupai manusia, sedangkan wajahnya seperti singa, memiliki kumis yang besar, gigi
tajam di mulutNya dan cakar di kuku tanganNya.
Kisah Avatar Narasimha ini berkaitan dengan Avatar Dewa Wisnu sebelumnya yang
berwujud sebagai babi atau Varaha. Menurut legenda, Dewa Wisnu menjelma sebagai
Nrusimha untuk membunuh iblis Hiranyakasipu (saudara Hiranyaksha yang dibunuh oleh
Avatar Varaha.
Saudara kembar Hiranyaksha adalah Hiranyakasipu yang ingin membalas dendam pada
Dewa Wisnu. Hiranyakasipu juga ingin menjadi penguasa dari tiga dunia (Surga, Bumi, dan
Pathala/Dunia Bawa), maka ia pergi ke Gunung Mandarachala dan mulai pertapaannya
selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kekuatan dan penebusan dosa kepada Dewa
Brahma. Setelah bertapa lama, Dewa Brahma muncul dihadapannya. Hiranyakasipu meminta
keabadian sebagai hadiah dari pengorbanaanya untuk bertapa. Tetapi Dewa Brahma tidak
mengabulkannya. Maka Hiranyakasipu meminta agar dia tidak dapat dibunuh oleh manusia
atau binatang, setan atau dewa. Ia juga meminta agar tidak dapat mati pada siang atau malam.
Tidak dapat dibunuh dengan baja, batu atau kayu, baik di dalam atau di luar ruangan. Tidak
dapat mati di bumi atau di langit. Dewa Brahma setuju dan mengabulkan keinginannya.
Sementara itu, istri Hiranyakasipu, Kayadhu, melahirkan anaknya yang diberi nama
Prahlad dan tumbuh menjadi pemuja Wisnu. Tetapi Hiranyakasipu menginginkan agar
anaknya tumbuh menjadi seorang raja yang kuat dan kejam seperti dirinya. Namun, semua
usahanya untuk mempengaruhi Prahlad gagal. Suatu hari, Hiranyakasipu memerintahkan
pengikutnya untuk membunuh Prahlad.
Prahlad dilemparkan ke bawah gunung, ditenggelamkan, diracun, dan dibakar. Tapi,
semua usaha mereka gagal karena Dewa Wisnu yang melindunginya. Raja Hiranyakasipu
2
yang sangat marah mendengar upayanya gagal, menantang anaknya.. Dia bertanya kepada
Prahlad apakah Dewa Wisnu hadir di mana-mana. Prahlad menjawab “ya” yang membuat
Hiranyakasipu semakin marah. Setelah memanasi pilar besi, Hiranyakasipu meminta Prahlad
memeluk besi panas itu, jika memang Dewa Wisnu ada. Tanpa ragu-ragu, Prahlad bergegas
menuju pilar panas dan memeluknya. Tapi, tiang besi panas itu tidak membakarnya dan raja
marah, memukul tiang besi itu dengan tongkatnya.
Dari pilar besi yang retak itu terdengar suara gemuruh, kemudian muncul Dewa Wisnu
dalam bentuk Narasimha. Ketika Hiranyakasipu memukul Narasimha dengan tongkatnya,
Narasimha menangkapnya dan membawanya pergi. Pada saat senja, Narasimha membawa
Hiranyakasipu di pintu masuk istana dan menempatkan tubuh Hiranyakasipu pada pahaNya.
Dengan ganasnya Narasimha menusukkan kukunya ke dalam perut Hiranyakasipu dan
mencabik-cabiknya. Hiranyakasipu mati di pangkuan Narasimha. Untuk menenangkan
Narasimha, Prahlad menyentuh kaki Sang Avatar Dewa Wisnu itu, ditemani oleh Dewi
Lakshmi.

Kisah Bhakti Ratnakara dari Perampok menjadi Brahman

Rsi Walmiki. Ia terlahir dengan nama "Ratnakara". Dikisahkan bahwa dahulu Rsi Walmiki
adalah eorang perampok ulung, dan pembunuh kejam. Nama awalnya adalah Ratnakara.
Kemudian dia menyerahkan diri kepada Rsi Narada untuk belajar tentang Weda. Setelah
belajar Weda dia menjadi brahmana Rsi Walmiki dianggap berhasil mencapai
kesempurnaan dengan kidung atau menyanyikan kidung suci keagamaan. Nyanyian rohani
yang berisi puja-puji terhadap kemahakuasaan dan keagungan sifat-sifat Tuhan dan dengan
mengulang-ulang nama dan sifat agung beliau dapat menyucikan Atman (percikan suci Tuhan
yang ada dalam diri manusia) untuk kemudian manunggal (bersatu) dengan Paramătman
(Sang Pencipta) pada segala zaman atau sejak dunia beserta isinya ini ada (diciptakan)
Rsi Walmiki adalah putra dari Rsi Pracethasa. Pada zaman Tretayuga Ratnakara dikenal
sebagai seorang pemburu, penjahat ulung dan perampok yang sangat kejam. Bahkan tidak
segan-segan membunuh korbannya.Kekejaman Ratnakara (Rsi Walmiki) terjadi karena dia
hidup dilingkungan seorang pemburu yang kejam. Diceritakan bahwa dahulu Walmiki adalah
seorang anak yang lincah dan cerdas. Dia suka bermain-main ke luar pertapaan ayahnya di
tepi sungai Gangga India. Suatu ketika ia bermain jauh dari tempat tinggalnya, Walmiki lupa
jalan pulang. Akhirnya dia menangis memanggil orang tuanya, seorang pemburu akhirnya
menemukannya. Dia kemudian dijadikan anak angkat. Dari situlah jejak Rsi Walmiki menjadi
orang yang kejam. Tumbuh dewasa dibawah bimbingan orang tua angkatnya. Dari situ
Kisah selanjutnya yakni ketika Ratnakara (Rsi Walmiki) tumbuh dewasa, dia memiliki istri
dan anak-anak hingga cucu yang cukup banyak. Hingga suatu ketika tidak mampu lagi
menghidupi keluarganya dari hasil buruan. Ratnakara kemudian mulai merampok dengan
menghadang siapa saja yang dia temui di hutan. Demikian kehidupannya sehari-hari.
Pertemuan awal antara Rsi Narada dan Ratnakara berawal ketika Rsi Narada berjalan-jalan
keluar ashram dan sudah menjadi kebiasaan Sang Rsi bilamana berjalan-jalan ia selalu
melantunkan kidung (nyanyian) puja-puji Rama, nama Rama dan sifat-sifat keagungannya
diucapkan berulang-ulang tiada henti, berkat bhakti (cinta kasih yang tulus) beliau. maka
kekuatan Rama sebagai avathara (penjelmaan) wisnu Wisnu selalu melindungi erjalanan
Sang Rsi Narada Dalam perjalanan, ia kemudia mengantuk dan kurang konsentrasi dalam
menyanyikan (menyebut) nama Rama, "RamaRama ji ge Rama" saking kantuknya sampai
terbalik menjadi "Mara Mara' yang artinyapun menjadi jauh berbeda. Mara dalam bahasa
2
sansekerta artinya adalah bahaya. Betul saja tak lama kemudian muncullah bahaya, Ratnakara
datang menghadangnya, namun Rsi Narada tidak begitu terkejut melihat sosok Ratnakara
yang siap merampoknya, saat itu kebetulan Rsi Narada hanyalah membawa Wina maka
diambilah Wina oleh Ratnakara Tak lama kemudian, Rsi Narada sadar bahwa dia salah
mengucapkan nyanyian nama Rama ia pun memperbaiki dengan penuh konsentrasi disertai
rasa bhakti yang tulus dan mengulang-ulang kembali menyebut nama Rama dalam hati saja
(manasa) tanpa terdengar oleh Ratnakara. Kekuatan kidung suci itu benar-benar
menggetarkan Atman yang bersemayam pada diri Ratnakara. Akhirnya Ratnakara tersadar
akan dosa-dosanya yang pernah ia perbuat ia lalu sujud hormat Pada waktu itu juga Ratnakara
menyesali segala perbuatannya seperti merampok, membunuh yang pernah dilakukannya.
Ratnakara menjatuhkan dirinya ke kaki Rsi Narada sebagai ungkapan permintaan maaf yang
tulus dari seorang murid (bhakta) kepada guru (acharya), ia lalu menyerahkan diri untuk
menjadi muridnya, Sang Rsi Narada pun menerimanya dengan penuh cinta kasih, selanjutnya
ia diberikan pelajaran yoga
Hingga yang paling tinggi tingkatannya Setelah yoganya mantap ia lalu melakukan tapa brata
selama bertahun-tahun, saking tekunnya ia melakukan tapa, ia tidak bergeming sedikitpun
ketika ribuan semut mengerumuni tubuhnya, bahkan sampai semut-semut itu membuat
sarang, hingga menutupi sekujur tubuhnya sampai tidak kelihatan lagi badannya. Melihat
keteguhan Ratnakara itu, Rsi Narada sangat gembira. Setelah Ratnakara sudah dianggap
sukses dan berhasil menguasai dirinya. Sarang semut itu lalu dibongkar oleh Rsi Narada,
kemudian didapatilah Ratnakara masih tetap tenang dalam semadhinya, tubuhnya sedikitpun
tidak terpengaruh Ketika Ratnakara sadar didatangi oleh Rsi Narada, lalu Ratnakara
menghaturkan sembah sujud, memberi hormat sebagaimana ketentuan (sesana) seorang murid
(bhakta) terhadap gurunya (acharya). Tak lama kemudian Ratnakara didiksa atau diwisuda
(dwijati) dengan upacara sederhana sekali (nistaning nista) untuk menjadi seorang Rsi, oleh
Rsi Narada kemudian Ratnakara diberi nama baru (gelar) Rsi Walmiki sebagai nama dwijati.
Kata “Walmiki” sebenarnya berasal dari kata “Walmika” yang dalam bahasa sansekerta
berarti rumah semut, ia diberi nama dwijati Walmiki karena dianggap terlahir dari rumah
semut waktu menjalankan tapa brata Rsi Walmiki inilah oleh Dewa Brahma dianugrahi
kekuatan spiritual yang hébat untuk dapat melihat dan mengetahui dengan jelas seluruh
peristiwa dan kehidupan Sri Rama sebagai penjelmaan dari Dewa Wisnu, dan sejak Sri Rama
lahir sebagai putra Prabu Dasaratha, Raja Ayodhya hingga kembali ke swarga loka sebagai
Visnu. Dengan kemampuan yang diberikan oleh Dewa Brahma ia kemudian menyusun syair
yang berjumlah 24.000 sloka, syair-syair tersebut diajarkan kepada Kusa dan Lawa, yang
memenangkan sayembara/lomba baca syair (utsawa dharrna gita), kisah perjalanan hidup
Sang Rama itulah kemudian dikenal sebagai Itihasa Ramayana yang sangat terkenal
Demikianlah keutamaan kidung suci bila diucapkan dengan sungguh-sungguh disertai
penyerahan diri yang tulus ikhlas (bhakti) akan membuat orang menjadi sadar, perasaan orang
menjadi halus dan suci serta dapat menghantarkan Atman (kekuatan Tuhan yang ada dalam
diri setiap mahluk hidup) menjadi semakin dekat dengan Brahman, Sang Pencipta (Tuhan),
dengan kidung suci akan dapat membentuk struktur rohani yaitu Atman akan menguasai
budhi, kemudian budhi akan menguasai pikiran (manah) dan manah akan menguasai indriya,
sehingga dapat melahirkan tingkah laku yang selalu terkontrol dengan baik, disamping akan
mendorong orang lain untuk ikut berbuat baik.

3
Lembar Kerja Siswa

Setelah kalian membaca cerita di atas maka jelaskanlah ke ke depan ajaran catur
marga apa yang dilakukan oleh Praladha dan Ratnakara dalam cerita di atas.

No Judul Cerita Praktek Catur Marga

1 Praladha

Ratnakara
2

F. Soal Latihan

Uji Kompetensi Siswa


I. Silanglah (x) pada huruf a, b, c, d di depan jawaban yang paling benar !

1. Empat jalan untuk mencapai moksa disebut dengan …


a. Catur Marga
b. Catur Sakti
c. Catur Pramana
d. Catur Darma
2. Ajaran Catur Marga banyak terdapat dalam dialog antara Arjuna dan
Krisna.Dialog tersebut terangkum dalam kitab
a. Bhagavadgita
b. Nitisastra
c. Sarasamucaya
d. Ramayana
3. Guru nyoman dalam hidupnya hidupnya selalu tekun dalam bekerja sebagai guru
pengajian. Meskipun belum diangkat menjadi CPNS . Guru nyoman tanpa
mengikatkan diri atas hasil kerjanya, maka guru nyoman telah melaksanakan ajaran
….marga
a. Bhakti
b. Raja
c. Jnana
d. Karma

3
4. Moksa merupakan salah satu sraddha dalam ajaran agama Hindu, dimana kata moksa
berasal dari urat kata muc yang berarti
a. Kehancuran
b. Kehidupan
c. Kebebasan
d. Kelahiran
5. Moksa sebagai salah satu tujuan hidup bagi umat Hindu, lebih menekankan
pada tujuan hidup yang dicapai dalam tingkat….
a. rohani
b.duniawi
c.jasmani
d.lahiriah
6. Bunyi sloka yang menyatakan bahwa Brahman dan atman tunggal adalah ….
a. Tat Twam Asi
b. Moksanam Sariram Sadhanam
c. Aham Brahma Asmi
d. Brahman Atman Aikyam
7. Apakah arti dari sloka Moksanam Sariram Sadhanam ….
a. brahman dan atman tunggal
b. moksa tidak dapat dicapai oleh tubuh
b. tubuh adalah sarana mencapai moksa
d. kebenaran adalah jalan mencapai moksa
8. Kebebasan yang dicapai semasih hidup dalam ajaran agama Hindu disebut dengan….
a. Mukti
b. Jiwan Mukti
c. Bukti
d. Sekala
9. Para rsi mencapai moksa dengan melaksanakan tapa, brata, yoga dan semadi. Para
resi disebut dengan …

a. Bhakta
b. Karmin
c. Yogin
d. Jnanin
10. Apakah yang disebut dengan Astangga Yoga. ….
a. Delapan tahapan yoga untuk mencapai punarbawa
b. Delapan tahan yoga mencapai moksa
c. Delapan kewajiban sisya kerohanian
d. Delapan dewa dalam agama Hindu
11. Hanuman sangat berbahkti kepada Rama Dewa . Maka Hanuman disebut dengan
seorang….
a. Karmin
b. Jnanin
c. Yogin
d. Bhakta
12. Tiga sifat dasar yang ada pada diri manusia dari semenjak lahir yang dapat
mempengaruhi tercapai atau tidaknya moksa disebut dengan Tri Guna . Bagian dari
….
a. Satwam, rajas, moha
3
b. Satwam, rajas, tamas
c. Utpeti, stiti, pralina
d. Satwam, guna, sakti
13. Tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan hidup lahir bathin dengan selalu berbuat
ikals tanpa mengharapkan imbalan. Jalan tersebut dengan ….yoga
a. Karma
b. Bhakti
c. Raja
d.Jnana
14. Apabila seseorang telah mencapai moksa maka Atman akan mengalami….
a. Penderitaan
b. sorga
c. Kebahagiaan abadi
d. Samsara
15. Seorang penganut Bhakti Marga untuk tercapainya Moksa hendaknya selalu
mengembangkan sifat bersimfati yang mendalam. Sifat seperti ini dalam Catur
Paramita disebut dengan….
a.Mudita b. Upeksa c. Maitri d. Karuna
16. Berikut ini yang bukan perilaku Karma Marga Yoga adalah...
a. Menolong dengan harapan mendapat imbalan
b. menolong dengan iklas
c.mengabaikan kewajiban
d. melaksanakan kewajiban ketika diingatkan
17. Ketut belajar dengan rajin. Ketut selalu melaksanakan kewajiban di sekolah dengan
baik. Ketut mengamalkan ajaran …
a. Raja Marga Yoga
b. Karma Marga Yoga
c. Bhakti Marga Yoga
d. Jnana Marga Yoga
18. Empat jalan mencapai moksa, yaitu …
a. Bhakti Marga, Widya Marga, Karma Marga, dan Yoga Marga
b. Karma Marga, Bhakti Marga, Jnana Marga, dan Ananda Marga
c. Jnana Marga, Bhakti Marga, Suara Marga, dan Raja Marga
d. Bhakti Marga, Karma Marga, Jnana Marga dan Raja Yoga Marga
19. Contoh prilaku mengamalkan Raja Yoga Marga adalah…
a. Bisa mengendalikan diri dengan baik
b. Tidak bisa mengontrol diri
c. Selalu marah
d. tidak pernah upacara
20. Orang yang melaksanakan Karma Yoga disebut …
a. Yogin b. Karmin c. Jnanin d. Bhakta

3
II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Tujuan tertinggi agama Hindu dalam Panca Sradha disebut dengan …

2. Mengatur jalannya nafas dalam Yoga disebut dengan…


3. Bekerja tanpa terikat hasil dalam Catur Marga disebut...
4. Belajar dengan tekun merupakan pengamalan ajaran …
5. Menarik nafas dalam ajaran Yoga disebut dengan…
6. Jnanin merupakan sebutan bagi orang yang menempuh ajaran…
7. Andi rajin sembahyang karena didasari oleh rasa bhakti. Dalam sembahyang Andi
melaksanakan meditasi. Meditasi merupakan salah satu penerapan ajaran…
8. Ketika Arjuna bertapa memohon senjata kepada Dewa Siwa. Arjuna melakukan tapa
brata yoga semadi. Pelaksanaan tapa brata yoga semadi merupakan pengamalan
ajaran…dalam Catur Marga Yoga.
9. Arti dari kata bhakti adalah..
10. Membersihkan lingkungan sekolah termasuk ajaran…… marga
11. Kata moksa berasal dari kata muc yang artinya…
12. Resi yang menyun kitab Astangga Yoga adalah…
13. Moksa yang dicapai tanpa meninggalkan bekas . Dimana unsure Panca Maha Bhuta
kembali ke asalnya …
14. Marga dalam kata Catur Marga berarti …
15. Bersatunya atman dengan Paraatman yang meninggalkan bekas berupa
abu disebut dengan…
16. Brata tidak berbicara pada perayaan Siwa Latri disebut dengan…
17. Ajaran Astanggayoga pertama kali dikembangkan oleh…
18. Brata tidak makan dan minum dalam perayaan Siwa Latri disebut dengan…
19. Tidak menyalakan api dalam Catur Brata penyepian disebut dengan…
20. Melakukan suryanamskar merukan penerapan…..Marga
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar

1. Apakah yang dimaksud dengan Catur Marga?


Jawab :…………………………………………………………………………………..

2. Apa tujuan dari pelaksanaan Catur Marga?


Jawab :…………………………………………………………………………………..

3. Coba sebutkan bagian-bagian dari Catur Marga!


Jawab :………………………………………………………………………………….
3
4. Apakah dalam kehidupanmu sehari- hari sudah menerapkan ajaran Bhakti Marga? Jika
sudah berikan contohnya!
Jawab :…………………………………………………………………………………

5. Berikan 3 contoh penerapan Jnana Marga yang kamu lakukan dalam kehiduapn
sehari-hari!
Jawab :………………………………………………………………………………….

6. Coba sebutkan contoh-contoh pengalaman pribadimu yang sudah dilakukan


dalam menerapkan ajaran raja Yoga Marga!
7. Termasuk pada bagian yang manakah dalam Catur Marga pelaksanaan Tri Sandya?
Jawab : …………………………………………………………………………………

8. Bagaimana hubungan mebanten Saiban, dengan ajaran Catur Marga itu?


Jelaskanlah! Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah!
Jawab :…………………………………………………………………………………

9. Apakah ada yang paling baik diantara bagian Catur Marga dalam pencapaian Moksa ?
Jawab :………………………………………………………………………………….

10. Mengapa penerapan Catur Marga tidak dapat berjalan secara


terpisah Jawab
:……………………………………………………………………………………

3
Petunjuk Umum :

Kerjakanlah soal-soal ini dengan baik !


Diskusikanlah terlebih dahulu dengan anggota kelompokmu !
Jika menemui kesulitan tanyakan kepada gurumu !

Petunjuk Kegiatan :

Isi dan kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan benar

No Catur Marga Yoga Penerapan


1 Bhakti Marga Yoga a. ………………………………………………….
b. ………………………………………………….
c. ………………………………………………….
d. ………………………………………………….
2 Karma Marga Yoga a. ………………………………………………….
b. ………………………………………………….
c. ………………………………………………….
d. ………………………………………………….
3 Jnana Marga Yoga a. ………………………………………………….
b. ………………………………………………….
c. …………………………………………………..
4 Raja Yoga Marga a. …………………………………………………..
b. ……………………………………………………
c. ……………………………………………………
d. …………………………………………………….

3
Uji Kompetensi Siswa

I. Silanglah (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !

1. Catur Marga dapat ditekankan pada salah satu jalan sesuai dengan…
a. Kepentingan b. keharusan c. keuntungan d. kemampuan
2. Berbuat baik tidak mengharapkan imbalan merupakan penerapan ajaran…
a. Bhakti Marga c. Jnana Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
3. Berikut ini perbuatan yang sesuai dengan ajaran Bhakti Yoga adalah
a. Sembahyang dengan rasa yang tulus
b. Tri Sandya karena takut dihukum guru
c. Sembahyang karena takut dengan orang tua
d. Sembahyang karena terpaksa
4. Nyoman Jaya rajin ngaturang ngayah pada saat pelaksanaan suatu upacara.
Nyoman Jaya tidak mengharapkan imbalan. Perbuatan Nyoman merupakan
penerapan ajaran …
a. Bhakti Marga c. Jnana Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
5. Membaca kitab suci Bhagawad Gita untuh menambah pemahaman ajaran Catur
Marga merupakan salah satu penerapan ….
Marga…
a. Jnana Marga c. Bhakti Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
6. Sembilan cara berbakti kepada Ida Shanghyang Widhi Wasa dalam
kitab Bhàgavata Puràna disebut dengan…
a. Nawa Aksara c. Nawawida Bhakti
b. Nawa Marga d. Nawa Sangga
7. Berbhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan membaca atau mendengarkan
pembacaan kitab-kitab suci disebut dengan…
a. Kirtanam c. Srawanam
b. Wandanam d. Smaranam
8. Sikap seorang anak yang sesuai dengan ajaran Karma Yoga adalah…
a. mau bekerja membantu orang tua karena ada imbalan
b. mau bekerja membantu orang tua karena terpaksa
c. bekerja membantu orang tua dengan iklas karena sudah kewajiban
d. tidak mau membantu orang
9. Perbuatan pada saat hari raya Nyepi yang sesuai dengan ajaran Raja Yoga
Marga adalah…
a. melaksanakan tapa, brata, yoga, semadi dengan khusuk dilandasai kesadaran
b. melaksanakan Catur Brata penyepian karena malu dengan umat lain
c. melaksanakan Catur Brata penyepian karena takut dengan tetangga
d. tidak melaksanakan Catur Brata penyepian karena tidak ada yang mengawasi
10. Memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat sejati dalam Nawawidha
Bhakti disebut dengan…

3
a. Kirtanam c. Sakyam
b. Wandanam d. Smaranam
11. Menyanyikan kidung keagamaan merupakan pengamalan ajaran …dalam
Nawawida Bhakti
a. Kirtanam c.Dasyanam
b. Wandanam d. Smaranam
12. Memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani,
menolong berbagai mahluk ciptaan-Nya merupakan pengamalan ajaran…dalam
Nawawida Bhakti
a. Padasewanam c. Kirtanam
b. Sakyam d. Smaranam
13. Menyebut nama suci dalam hati disebut … dalam Nawawida Bhakti
a. Padasewanam c. Kirtanam
b. Kirtanam d. Atmaniwedanam
14. Jalan untuk mencapai moksa melalui tapa, brata, yoga dan semadi merupakan
pengamalan ajaran …
a. Bhakti Marga c. Raja Marga
b. Jnana Marga d. Karma Marga
15. Sujud dan kebhaktian pada Tuhan dalam hati disebut dengan…
a. Kirtanam c. Wandanam
b. Smaranam d. Srawanam
16. Manakah berikut ini perbuatan yang mencerminkan ajaran Bhakti Yoga…
a. sembahyang purnama tilem dengan khusuk
b. trisandya sambil bermain-bermain
c. sembahyang dengan bercanda
d. sembahyang karena terpaksa
17. Berikut ini yang merupakan contoh penerapan ajaran Jnana Marga adalah…
a. belajar karena terpaksa
b. belajar membaca kitab suci keagamaan dilandasai kesadaran
c. belajar karena rasa takut
d. belajar untuk menghindari hukuman
18. Melayani-Nya dalam pengertian mau melayani mereka yang
memerlukan pertolongan dengan penuh keikhlasan…merupakan
penerapan ajaran
a. Bhakti Marga c. Jnana Marga
b. Karma Marga d. Raja Marga
19. Arjuna memandang Krisna sebagai sahabat sejati. Arjuna melaksanakan
ajaran….dalam Nawawida Bhakti
a. Sakyam c. Kirtanam
b. Wandanam d. Smaranam
20. Putra Dewa Bayu yang berbakti dengan Sri Rama…
a. Hanuman c. Subali
b. Anggada d. Sugriwa

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !


1. Menolong orang tua tidak mengharapkan imbalan merupakan penerapan ……
2. Ajaran Nawawidha Bakti terdapat dalam kitab…
3. Ajaran Catur Marga banyak diuraikan dalam kitab …..yang disebut
juga Pancama Weda

3
4. Gerakan Yoga memuja dewa surya disebut dengan….

3
5. Pantangan tidak makan dan minum dalam brata Siwa Latri disebut dengan….
6. Untuk melakukan pengendalian diri umat hindu melakukan …dalam hari
raya Nyepi
7. Orang yang dengan rela melakukan Tapa Brata Yoga Semadi adalah salah
satu wujud melaksanakan ajaran ...
8. Dasar utama untuk Bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah ...
9. Hanoman menolong Sang Rama untuk mencari istrinya Dewi Sinta yang
diculik oleh Rahwana, dalam perjuangannya mendapat banyak rintangan
tapi dia melakukan dengan penuh iklas. Hal ini contoh dari ...
10. Jaratkaru rajin belajar hingga memiliki pengetahuan yang tinggi hingga
mampu pergi ke sorga, dan melihat atma orang tuanya tergantung di
pohon bambu, berarti Jaratkaru mampu melaksanakan ajaran
...MargaYoga.
11. Berbhakti kepada Tuhan dengan jalan menyebut nama suci Tuhan
disebut dengan….dalam Nawawida Bhakti
12. Anak dari raksasa Hiranyakasipu yang berbakti dengan smaranam adalah…
13. Orang yang menempuh jalan Jnana Yoga disebut dengan…
14. Orang yang menempuh jalan Karma Yoga disebut dengan…
15. Memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani,
menolong berbagai mahluk ciptaan-Nya disebut dengan….dalam Nawawida
Bhakti
16. Memuja keagungan-Nya melalui simbol arca disebut dengan…
dalam Nawawida Bhakti
17. Siapakah anak dari Arjuna yang melakukan bhakti Srawanam…
18. Penyerahan diri secara total kepada sang pencipta disebut dengan… dalam
Nawawida Bhakti
19. Orang yang menjalankan ajaran Bhakti Yoga disebut dengan…
20. Menghamba, menghormat merupakan pengertian dari…

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Mengapa dalam berbhakti kepada Tuhan memerlukan media simbol seperti
arca ?
Jawab :………………………………………………………………………..
2. Mengapa dalam melaksanakan Karma Marga Yoga wajib berdasarkan sifat
keiklasan ?
Jawab :………………………………………………………………………..
4
3. Sifat apakah yang wajib dimiliki seorang bhakta ?
Jawab………………………………………………………………………….
4. Uraikan bhakti apa saja yang dilaksanakan oleh Hanoman dengan Sri Rama ?
Jawab :………………………………………………………………………….
5. Carilah Tokoh-tokoh dalam Mahabarata yang melaksanakan ajaran
Nawawida Bhakti?
Jawab :………………………………………………………………………......
6. Mengapa pikiran wajib dikendalikan dalam penerpan Raja Yoga Marga ?
Jawab :…………………………………………………………………………..
7. Karakter apakah yang harus dimiliki seorang siswa dalam masa brahmacari ?
Jawab :…………………………………………………………………………..
8. Mengapa ketika kta berbuat diajarkan tidak terikat pada hasilnya ?
Jawab :…………………………………………………………………………..
9. Uraikanlah cara berbahkti Subari kepada Sri Rama ?
Jawab :………………………………………………………………………….
10. Apakah tujuan dari pelaksanaaan tapa, brata yoga semadi ?
Jawab :………………………………………………………………………….

4
IV Praktek Penerapan Catur Yoga

I. Penerapan Raja Yoga Marga

Lakukangerakansuryanamaskar dibawah bingbingan gurumu !

II. Fortofolio

Ngayah merupakan salah satu


penerapan Karma Yoga
Buatlah sebuah laporan tentang
kegiatan ngayah yang pernah kamu
laporkan dengan sistematika laporan
sebagai berikut :
1. Tempat Ngayah
2. Tujuan Ngayah
3. Kegiatan yang dilakukan
4. Manfaat apa yang kamu rasakan

4
III. Fotofolio mencari cerita yang berhubungan dengan catur Marga Yoga sesuai
dengan gambar di bawah ini.

Carilah cerita di internet atau sumber lainnya tentang kisah Hanuman yang berbakti kepada Sri R

Latihan Tengah Semester Ganjil

1. Weda yang berasal dari bahasa Sansekerta berarti...


a. mengetahui
b. pengetahuan
c. kebenaran
d. cahaya
2. Kitab Suci Weda yang diterima melalui pendengaran langsung…
a. Weda Sruti
b. Weda Samhita
c. Weda Smerti
d. Weda Parikrama
3. Pilihlah pernyataan berikut yang benar…
a. Sruti Weda yang diperoleh melalui ingatan para Rsi
b. Weda Smerti diperoleh oleh para Rsi melalui pendengaran
c. Weda Sruti dan Weda Smerti tidak memiliki hubungan
d. Weda Sruti wahyu yang diperoleh oleh para Rsi melalui pendengaran

4
4. Pernyataan yang benar tentang penyusunan Catur Weda Adalah…
a. Maha Rsi Pulaha penyusun Yajur Weda
b. Maha Rsi Jaimini penyusun Reg Weda
c. Maha Rsi Waisampayana penyusun Yajur Weda
d. Maha Rsi Sumantu penyusun Sama Weda
5. Weda merupakan kumpulan mantra-mantra karena itu disebut…
a. pengetahuan suci
b. mantra Samhita
c. puisi Ketuhanan
d. nyanyian ketuhanan
6. Kumpulan mantra yang ajaran umum dalam bentuk pujaan terdapat dalam…
a. Reg Weda Samhita
b. Yajur weda Samhita
c. Sama Weda Samhita
d. Atharwa Weda Samhita
7. Maha Rsi sebagai penerima wahyu dikenal dengan sebutan
a. Sapta Rsi
b. Sapta Gangga
c. Sapta Kidung
d. Sapta Suci
8. Kelompok Wedangga yang membahas tentang astronomi dan perbintangan disebut…
a. Kalpa
b. Nirukta
c. Chanda
d. Jyotisa
9. Pernyataan yang benar tentang Ithiasa adalah…
a. Mahabarata dan Ramayana merupakan kitab Ithiasa
b. Ithiasa merupakan Kitab Sruti
c. Ithiasa bagian dari Rg Weda
d. Ithiasa disusun oleh Rsi Pulaha
10. Berikut ini pernyataan yang benar tentang Wedangga adalah…
a. Siksa adalah Ilmu Astronomi
b. Kalpa memuat tentang upacara berkorban
c. Nirukta buku khusus tentang cara mengeja
d. Wyakarana memuat tentang upacara berkorban
4
11. Penyerahan diri sepenuhnya pada Sang Hyang Widhi melalui kerja secara tulus
iklas termasuk melaksanakan ajaran …
a. Karma Marga
b. Jnana Marga
c. Raja Yoga Marga
d. Bhakti Marga
12. Pernyataan yang benar tentang Catur Marga adalah…
a. Catur Marga adalah empat jalan mencapai sorga
b. Catur Marga adalah empat jalan mencapai moksa
c. Catur Marga adalah ajaran yang tidap dapat diterapkan semua golongan
d. Catur Marga adalah 4 jalan untuk mencapai kekayaan
13. Pernyataan yang benar tentang bagian dari Catur Marga adalah…
a. Catur Marga terdiri dari Bhakti Marga, Jnana Marga, Karma Marga dan
Ananda Marga
b. Bagian dari Catur Yoga tidak memiliki hubungan satu sama lainnya
c. Catur Marga terdiri dari Bhakti Marga, Karma Marga, Jnana Marga dan Raja
Yoga Marga
d. Bagian dari Catur Marga masing-masing bisa berdiri sendiri
14. Berbuat iklas tanpa terikat hasilnya dan menyerahkan sepenuhnya pada Ida
Sang Hyang Widhi Wasa merupakan penerapan…
a. Bhakti Yoga
b. Karma Yoga
c. Jnana Yoga
d. Raja Yoga Marga
15. Moksa dapat dicapai dengan tekun melakukan sujud bhakti kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi…
a. Bhakti Marga
b. Karma Marga
c. Jnana Marga
d. Raja Marga
16. Rajin menuntut ilmu pengetahuan kebenaran dan mempersembahkan
pengetahuan kepadaNya merupakan penerapan…
a. Bhakti Marga
b. Karma Marga
c. Jnana Marga
4
d. Raja Marga
17. Orang yang melakukan Raja Yoga disebut…
a. Yogin
b. Bhakta
c. Karmin
d. Jnanin
18. Tujuan hidup manusia ada empat disebut dengan…
a. Catur Darma
b. Catur Purusa Arta
c. Catur Jnana
d. Catur Ananda Marga
19. Pernyataan yang benar tentang penerapan Catur Marga …
a. penerapan Catur Marga bisa berdiri sendiri
b. penerapan Catur Marga bisa dilaksanakan secara terpisah
c. penerapan Catur Marga tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya
d. penerapan Catur Marga bisa dilaksanakan setengah tengah
20. Contoh dari penerapan Catur Marga yang benar adalah…
a. tri sandya karena takut dihukum guru
b. belajar karena terpaksa
c. berbuat baik karena ingin mendapat pujian
d. melaksanakan Catut Brata penyepian penuh kesadaran dan dispilin

II Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !


1. Kitab Weda berasal dari akar kata Vid yang berarti…
2. Ithiasa, Purana dan Artha sastra adalah beberapa cabang ilmu yang
merupakan kelompok…
3. Kelompok Weda yang mempelajari tentang astronomi disebut…
4. Menurut Maha Rsi Panini bahasa yang dipergunakan dalam Weda adalah….
5. Kelompok Wedangga atau batang tubuh Wda yang khusus tentang sinonim disebut …
6. Epos Ramayana dikarang oleh….
7. Mahabarata adalah sebuah karya sastra yang digubah oleh Rsi ...
8. Rsi Jaimini adalah penghimbun kitab ...
9. Smrti adalah kitab suci yang disusun berdasarkan atas…para Rsi
10. Mantram, Brahmana dan aranyaka merupakan bagian dari…
11. Melaksanakan Astangga Yoga merupakan jalan bagi orang yang menempuh…
4
12. Bekerja tanpa mengikatkan hasil dalam Catur Marga disebut…
13. Jalan untuk mencapai kebahagiaan melalui ilmu pengetahuan disebut…
14. Jnanin merupakan sebutan bagi orang yang menempuh jalan disebut…
15. Pranayama dalam Astangga Yoga berarti pengaturan…
16. Empat jalan untuk mencapai kebahagiaan abadi dinamakan …
17. Moksa merupakan suasana yang disebut suka tan pawali…
18. Jalan untuk mencapai moksa melalui sujud bhakti disebut…
19. Melantunkan lagu keagamaan dalam Nawawida Bhakti disebut dengan…
20. Ajaran Catur Marga diuraikan dalam kitab Weda Kelima. Yang dimaksud kitab
Weda kelima adalah kitab…

4
B. BAB III

Kelas V
Semester I
AJARAN CADU SAKTI

B.Tujuan BAB III

Tujuan yang ingin dicapai setelah memepelajari materi yang terdapat dalam BAB
ini adalah agar peserta didik

6. Meyakini Tentang kebenaran Cadu Sakti


7. Memahami ajaran Cadhu Sakti
8. Mengetahui bagian dari Cadu Sakti
9. Menjelaskan Bagian Cadu Sakti
10. Mempraktekkan Ajaran Cadu Sakti

C. Uraian Isi Pelajaran

Materi yang diuraikan dalam BAB II Adalah Pengertian Cadhu Sakti, Tri Purusa sebaga

4
D. Materi !

Amatilah Gambar di bawah ini

Buatlah pertanyaan yang berhubungan dengan gambar di atas kemudian diskusikan


bersama-sama

AYO MEMBACA

Sang Hyang Widhi adalah Pencipta, pemelihara dan juga pemralina alam semesta
beserta isinya. Sang Hyang Widhi menciptakan alam semesta beserta isinya untuk tempat
tinggal manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Kata Cadhu Śakti berasal dari kata Cadhu
dan Śakti. Cadhu juga disebut catuh atau catur yang berarti empat. Sedangkan Sakti artinya
kekuatan atau kekuasaan. jadi Cadhu Śakti adalah empat kemahakuasaan Ida Sang Hyang
Widhi. Sang Hyang Widhi adalah Maha Agung, Maha Pencipta dan Maha Gaib. Sang
Hyang Widhi maha sakti dan memiliki kemahakuasaan yang tanpa batas. Sang Hyang Widhi
maha mengatur sehingga matahari bisa terbit dari Timur, dan terbenam disebelah Barat
setiap pagi hari. Tuhan memberikan tanda mendung jika akan hujan, dan mengatur
munculnya bulan purnama dan tilem tepat pada waktunya. Bulan bersinar dengan lembutnya
untuk menyinari alam semesta dari kegelapan, dan menyinari alam disiang hari dengan
matahari. Hujan diturunkan untuk menyuburkan tanaman, sehingga manusia bisa
mendapatkan kemakmuran. Semua ini diatur Sang Hyang Widhi dan manusia harus
mengakuinya.Kemahakuasaan dari Ida Sanghyang Widhi Wasa juga dapat diuraikan dalam
pustaka suci Agama Hindu Swetaswatara Upanisad VI.11 sebagai berikut.

“Eko devas sarva-bhutesu gudhas, sarva vyapi sarva bhutantar-atma,karmadyajsas


sarvabhutadhivasas, saksi ceta kevalo nirgunasca”.

Terjemahan

4
Tuhan yang tunggal sembunyi pada semua mahluk, menyusupi segala, inti hidupnya
semua mahluk, hakim semua perbuatan yang berada pada semua mahluk, saksi yang
mengetahui, yang tunggal, bebas dari kualitas apapun.
Ida Sang Hyang Widhi Wasa diberi gelar Maha Esa, tetapi akibat maya Tuhan

memiliki kualitas, sifat dan fungsi yang berbeda yang dikenal dengan Tri Puruṣa. Menurut

Siwa Sidanta Tuhan adalah penyebab operatif alam semesta dan saktinya adalah penyebab

instrumentalnya, maya adalah penyebab materialnya. Tri Puruṣa adalah tiga penggambaran

menggenai Tuhan, yang terdiri dari :

a. Parama Siwa atau disebut Nirguna Brahman adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa

yang tanpa sifat, tak terbatas, tidak terguncangkan, dan memenuhi kesemestaan

(bersifat gaib dan tak terpikirkan, abadi, tak terbatas, kosong atau sunya).

b. Sadā Śiwa atau disebut Saguna Brahman. Sadā Śiwa hakekat-Nya adalah kesadaran

aktif

Ida Sang Hyang Widhi telah dikuasai maya, tetapi huga menguasai maya sehingga

memiliki kekuasaan penuh. Dalam keadaan seperti itu Beliau bersifat maha tahu, maha

sempurna, maha kuasa dan maha karya. Dalam wujud Sadā Śiwa inilah Tuhan

menjalankan kekuasaan dibantu tiga hal yaitu Guṇa, Śakti dan Swabawa. Dalam

Lontar Tattwa kemahakuasaan tersebut diistilahkan dengan Guṇa (Duradarśana,

Durasrawana, Durasarwajña/Durātmaka), Śakti (Cadu Śakti) dan Swabhawa (Aṣṭa

Aiśwarya).

c. Siwatma adalah Sadasiwa yang telah diliputi oleh maya. Tuhan bercirikan utaprota

ibarat permata bening jernih yang dilekati warna sehingga kejernihannya hilang dan

tak dikenali lagi. Beliau telah bersatu dengan maya sehingga menjadi tanpa

berkesadaran (Awidya), masuk menjadi jiwa semua makluk.

Seperti apakah kekuasan atau sakti yang dimiliki oleh Ida Sang Hyang Widi dalam Sadha
Siwa. Bagaimanakah bukti kekuasaan Beliau. Untuk mendapatkan jawaban di atas bacalah
penjelasan di bawah ini :

5
I.Bagian-bagian dari Cadhu Śakti
Ida Sang Hyang Widhi adalah Maha Kuasa dan kekuasaannya meliputi empat yaitu:
a) Wibhu Śakti
b) Prabhu Śakti
c) Jnana Śakti dan
d) Kriya Śakti

a. Wibhu Śakti (Sang Hyang Widhi Maha Ada)


Wibhu Śakti artinya Tuhan bersifat Maha Ada, berada di mana-mana meresapi dan
memenuhi alam beserta isinya.. Ibarat garam dalam air lautan. Garam akan tidak tampak
walaupun dilihat dengan seksama, tetapi jika dirasakan garam itu ada. Sama halnya Tuhan
dalam diri manusia, walaupun tampak taka da tetapi jika dirasakan dan diyakini maka Tuhan
tersebut ada. Ibarat minyak dalam kelapa atau air dalam kapas air akan berada dalam kapas
ataupun di luar kapas. Kekuasaan Ida Sang Hyang Widhi dalam Susastra Hindu disebut
“Wyapi Wyapaka Nirwikara” yang berarti Sang Hyang Widhi selalu berada dimana-mana.
Sedang Nirwikara artinya Sang Hyang Widhi tidak terpengaruh. tidak berubah atau mengatasi
segala-galanya. Sang Hyang Widhi ada pada manusia, ada pada hewan, juga ada pada
tumbuhan, dan ada pada semuanya.

Aditir dyaur aditir antarisam


aditir mata sa pita sa putrah,
Visve deva adititih pancajana
aditir jatam aditir janitvam
(Rgveda.I.89.10).

Artinya:

Tuhan adalah langit


Tuhan adalah antariksa
Tuhan adalah ibu, bapa, putra,
Tuhan adalah semua dewa
Tuhan adalah lima golongan manusia
Tuhan adalah lahir dan yang akan lahir.

Tuhan (Ida Sang Hyang WidhiWasa), yang bersifat Maha Ada, juga berada disetiap
mahluk hidup, didalam maupun diluar dunia (imanen dan transenden). Tuhan (Ida Sang
Hyang WidhiWasa) meresap disegala tempat dan ada dimana-mana (Wyapi Wyapaka), serta
tidak berubah dan kekal abadi (Nirwikara). Di dalam Katha Upanisad (K.U. 1,2) disebutkan
bahwa Ida Sang Hyang WidhiWasa adalah "telinga dari semua telinga, pikiran dari segala
pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas dan mata dari segala mata", namun
Ida Sang Hyang WidhiWasa itu bersifat gaib (maha suksma) dan abstrak tetapi ada. Walaupun
amat gaib, tetapi Tuhan hadir dimana-mana. Beliau bersifat wyapi-wyapaka, meresapi
segalanya. Tiada suatu tempatpun yang Beliau tiada tempati. Beliau ada disini dan berada
disana Tuhan memenuhi jagat raya ini.

Umat Hindu seharusnya meyakini bahwa Sang Hyang Widhi Wasa berada pada semua
tempat dan tidak ada tempat yang luput darinya. Sang Hyang Widhi Wasa berada di rumah,
5
disekolah, di hutan, di semua makluk dan di semua ruang maka sepatutnya selalu melakukan
rasa bhakti dimanapun juga.

b. Prabhu Śakti (Sang Hyang Widhi Maha Kuasa)

Prabhu Śakti artinya Ida Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Kuasa, menguasai
segala yang ada. Lahir, hidup dmatinya semua makluk adalah kuasanya Ida Sang Hyang
Widhi Wasa. Karena Ida Sang Hyang Widhi Wasa bewenang menjalankan Tri Kona yaitu
Utpatti, Ida Sang Hyang Widhi sebagai Pencipta, Sthiti, Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai
pemelihara dan Pralina yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pelebur. Ida Sang Hyang
Widhi juga mengatur hukum alam yang disebut “ṚTA”. “ṚTA” adalah hukum Ida Sang
Hyang Widhi Wasa yang mengatur alam semesta dan seisinya yang tidak bisa diganggu
gugat. Dengan demikian Ida Sang Hyang Widhi Wasa diberi gelar Raja diraja (merajai
segalanya). Ida Sang Hyang Widhi Wasa menciptakan manusia sehingga sehingga lahirlah
manusia (Utpatti) dipelihara sehingga tumbuh dan berkembang(Sthiti) dan akhirnya tua mati
(pralaya) semua diatur oleh hukum “ṚTA” agar kehidupan menjadi harmonis.

Didalam Bhagavadgita, Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) bersabda mengenai hal
ini, sebagai berikut:

Artinya:
Etadyonini bhutani
sarvani ty upadharaya
c. Jnana Śakti (Ida Sang Hyang Widhi Wasa Maha Tahu)
Ketahuilah,
aham bahwa semua insani mempunyai sumber-sumber kelahiran
kristnasya
Ida Sang Hyang jagatah
Widhi Wasa maha mengetahui apa dilakukan oleh ciptaanNya baik
disini,
prabhavahAku adalah
pralayasasal mula alam semesta ini demikian pula kiamat-
dalam kelaknya
pikiran, sikap
nanti. ataupun perbuatan, baik yang kelihatan (sakala) ataupun yang tidak
tatha.
kelihatan(niskala). Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui apa yang terjadi pada masa
Aham atma gudakesa
sarva bhutasaya
sthitah
aham adis cha madhyam
cha bhutanam anta eva
cha. (BG.X.20)

Artinya;

Aku adalah jiwa yang berdiam dalam hati segala insani,


wahai Gudakesa. Aku adalah permulaan,

5
lampau(Atita) yang sedang terjadi (wartamana) dan yang akan terjadi(Anagatha), hal ini
karena Ida Sang Hyang Widhi Wasalah yang mencipta, mengatur dan menentukan.

yach cha pi sarvabhutanam


bijam tad aham arjuna
na tad asti vina syan
maya bhutam characharam.

(BG. X.39)

Artinya:
Dan selanjutnya apapun, oh Arjuna, aku adalah benih dari segala mahluk,

tidak ada sesuatupun bisa ada, bergerak atau tidak bergerak, tanpa aku.

Karena Tuhan berada di mana-mana, ia mengetahui segalanya. Tidak ada sesuatu apapun yang ia tidak ket
kehadiran-Nya.

Seorang pencuri yang mengambil milik orang lain, walaupun tidak diketahui orang,
atau yang mempunyai tetapi Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui. Jnana Sakti adalah Ida
Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Tahu. Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui apa
yang dipikirkan, atau diangan-angankan walaupun berjarak jauh, Ida Sang Hyang Widhi
Wasa juga mendengar apa yang kita ucapkan walaupun sangat lirih atau halus atau bahkan
sangat keras, Ida Sang Hyang Widhi Wasa juga mengetahui apa yang dilakukan walaupun
ditutup-tutupi. Sifat Kemahatahuan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam Jnana Śakti ini dalam
Pustaka Suci disebutkan ada tiga yaitu:

a) Dura Śrawana yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa mendengar yang serba lirih(lembut)
dan keras.
b) Dura Darśana yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa melihat yang serba jauh.
c) Dura Sarwajñana yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa mengetahui yang serba jauh.

Demikianlah Ida Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Tahu. Semua diketahui oleh
Beliau karena Beliau selalu ada dimana-mana. Beliau selalu melihat disetiap waktu dan setiap
saat. Beliau tidak pernah tidur atau terlena walaupun hanya sesaat, karena Beliau maha
sempurna.

d. Kriya Śakti
Kriya Śakti artinya Ida Sang Hyang Widhi Wasa bersifat Maha Karya. Ida Sang Hyang
Widhi Wasa selalu berkarya mencipta alam semesta beserta isinya. Ida Sang Hyang Widhi
Wasa menciptakan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Ida Sang Hyang Widhi Wasa
yang menurunkan hujan, sehingga tumbuhan menjadi tumbuh subur, petani bisa menanam
padi, dan manusia bisa mengolahnya menjadi nasi. Ida Sang Hyang Widhi Wasa bekerja tiada

5
henti untuk menjaga ciptaannya agar tetap lestari. Dan jika harus diperbaharuhi maka Ida
Sang Hyang Widhi Wasa akan mempralayanya. Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah
pencipta alam semesta yang pertama, sebelum Ida Sang Hyang Widhi Wasa mencipta maka
tidak ada apa-apa yang ada hanyalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Maka disebut Sang Hyang
Widhi Wasa atau Tuhan yang satu tiada duanya. Karena Ida Sang Hyang Widhi Wasa tiada
pernah berhenti bekerja, maka sebenarnya setiap saat atau detik ada penciptaan dan ada
pralina atau peleburan. Tuhan saat mencipta disebut Upatti saat memelihara disebut Sthiti
dan saat melebur atau mempralina disebut pralina. Manusia memiliki kemampuan mengingat
yang terbatas dan memiliki kecenderungan untuk lupa. Sehingga mengakibatkan manusia
tidak mengetahui kapan mulai dan kapan akhir dari perputaran penciptaan dan pralaya ini.

Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu bekerja ini harus menjadikan contoh bagi
manusia. Manusia harus senantiasa bekerja. Bekerja untuk merawat diri seperti mandi, agar
hidup menjadi bersih dan sehat. Harus bekerja menuntut ilmu agar hidupnya benar. Orang tua
selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan putra dan putrinya. Sama halnya bayi yang selalu
bekerja melek, tidur, menangis, makan dan sebagainya sehingga bayi tersebut bisa tumbuh.
Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam karya mempralina bisa diwujudkan dalam berbagai
macam cara, seperti adanya zunami yang menelan korban jiwa, banjir, gempa dan lainnya.

Sudah sepatutnya manusia meyakini kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
sebagai Kriya Śakti yang akan mencipta, mengatur/ melindungi, dan mempralina agar alam
ini atau jagad raya selalu serasi dan harmonis. Manusia yang dilahirkan dengan penuh
kelebihan di bandingkan makluk lainnya sudah sepatutnya berpikir, berwacana dan berprilaku
yang baik, sehingga tercipta lingkungan yang damai.

E.Contoh kemahakuasaan Cadu

Sakti Wibhu Sakti

Contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Ada (Wibhu Sakti)
dalam Kitab Weda terdapat sloka yang berbunyi “Eko Dewah Sarwa Bhutesu Cittah” artinya
Sang Hyang Wdhi yang tunggal berada pada seluruh ciptaan-Nya. Keberadaan Sang Hyang
Widhi diumpamakan sebagai garam yang larut dalam air. Hyang Widhi tidak tampak dan
tidak dapat diamati dengan panca indra tetapi dapat dirasakan kehadiran-Nya dengan
keyakinan yang tulus dan suci serta dengan rasa bakti. Jika dihubungkan dengan Asta
Aiswariya (delapan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi). Mahima (bersifat sebesar-
besarnya), Anima (bersifat sekecil-kecilnya), Laghima (bersifat seringan-ringannya), Prapti
(segala tempat tercapai).

Maha Kuasa (Prabhu Sakti)

Contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Kuasa (Prabhu Sakti).
Dalam hidup ini kita wajb kerja dan berusaha, sebab hanya dengan kerja dan usaha kita dapat
mempertahankan hidup. Beliau yang berkuasa menentukan nasib dan takdir semua makhluk.

5
Oleh karena itu, Beliau diberi gelar Sang Hyang Titah/Tuduh. Dalam pembagian Asta
Aiswarya berhubungan dengan Isitwa (raja diraja) dan Wasitwa (maha kuasa).

Maha Tahu (Jnana Sakti

Contoh Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Tahu (Jnana Sakti).
Dalam Kitab Atarwa Weda disebutkan: “siapapun berdiri, berjalan, bergerak dengan
sembunyi-sembunyi, siapapun yang membaringkan diri atau bangun, apapun yang dua orang
bisikkan satu dengan yang lain Sang Hyang Widhi hadir di sana dan mengetahui segalanya.
Demikianlah kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Tahu, Beliau
mengetahui segala perbuatan makhluk, Beliau adalah saksi setiap perbuatan makhluk.

Maha Kriya (Kriya Sakti )

Contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat maha Karya (Kriya Sakti)
sebagai berikut. Jika kita amati sepetak tanah yang ditumbuhi oleh bermacam tumbuh-
tumbuhan, ia tumbuh pada satu tempat bahkan mungkin akarnya menyatu dalam tanah,
kenapa ketika menghasilkan buah yang satu menghasilkan buah yang manis sedangkan
satunya lagi menghasilkan buah dengan rasa pedas, enak bahkan yang satunya menghasilkan
buah yang tersembunyi dalam tanah? Jika kita mau mengamati lebih jauh keajaiban sejenis
memenuhi seluruh kehidupan pada keseluruhan bagian-bagian alam. Itulah karya Sang Hyang
Widhi yang sangat menakjubkan. Sifat Maha Karya ini adalah teladan bagi manusia Untuk
tidak berhenti-hentinya berkarya demi kemajuan peradaban manusia. Dalam pembagian Asta
Aiswarya berhubungan dengan Prakamya (segala kehendak tercapai), dan Yatra-
kamawasayitwa (segala kehendak berhasil sempurna).

Kolom Info

Sang Hyang widhi memiliki kemahakuasaan yaitu Guna meliputi

( Duradarśana, Duraśrawana, Durasarwajña/ Durātmaka), Śakti meliputi


Cadhu Śakti dan Swabhawa meliputi Aṣṭa Aiśwarya.

5
F. SOAL LATIHAN

I. Uji Kompetensi
Silanglah Siswa
(X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !

1. Kata Cadhu dalam Cadhu Sakti artinya.…


a. empat
b. enam
c. tiga
d. enam
2. Kata Sakti dalam Cadhu Sakti artinya….
a. kegelapan
b. kejujuran
c. kemakuasaan
d. kegelapan

3. Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi untuk mengadakan, memelihara, dan meniadakan


alam beserta isinya disebut.…
a. Tri Purusa b. Tri Murti c. Tri Sakti d. Tri Kona

4. Salah satu guna Sang Hyang Widhi adalah berpengelihatan serba jauh, guna ini disebut
dengan istilah….
a. Dura Darsana b. Dura Srawana c.Dura Sarwajna d. Dura Sakti

5. Sang Hyang Widhi mampu untuk mencapai segala dan menyusupi semua tempat
menyebabkan Beliau mampu berada di mana-mana. Kekuasaan seperti ini juga
disebut….

a. Wyapi Wyapaka

b. Nirguna Brahman

c. Saguna Brahman

d. Umanabhawat

5
6. Kelahiran dan kematian adalah peristiwa yang penuh misteri karena manusia tidak dapat
mengetahuinya dengan pasti. Semua itu adalah kemahakuasaan dari….
a. Manusia b. Pisaca c. Raksasa d. Hyang widhi

7. Setiap makhluk hidup pasti akan mengalamai proses lahir, hidup, dan mati. Proses
pemeliharaan juga disebut….
a. Utpati b. Stiti c. Pralina d. Pralaya

8. 8 Sifat yang mulia dari Ida Sang Hyang Widhi disebut dengan…

a. Asta Sakti b. Asta Iswarya c. Asta Darma d. Asta Bakti

9. Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang tanpa sifat, tak terbatas, tidak terguncangkan, dan

memenuhi kesemestaan (bersifat gaib dan tak terpikirkan, abadi, tak terbatas, kosong atau

sunya) merupakan kekuasan ……

a. Parama Siwa b. Sada Siwa c. Siwatman d. Atman

10. Pada jenjang kekuasaan apakah Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan Sakti, Guna dan

Swabawa

a. Parama Siwa b. Sada Siwa c. Siwatman d. atman

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Apa pengertian dari Tri Purusa ?


Jawab :………………………………………………………………………………….

2. Sadasiwa yang telah diliputi maya disebut dengan ?


Jawab :………………………………………………………………………………….

3. Apa pengertian dari Tri Samaya?


Jawab :………………………………………………………………………………….

4. Sang Hyang Widhi yang tidak berpribadi disebut dengan ?


Jawab :………………………………………………………………………………….

5. Berikanlah conto hukum alam?


Jawab :………………………………………………………………………………….

5
6. Sada Siwa disebut juga dengan apa?
Jawab :………………………………………………………………………………….

7. Apakah yang dimaksud dengan Maya ?


Jawab :…………………………………………………………………………………

8. Apakah yang dimaksud dengan Siwatma ?


Jawab :…………………………………………………………………………………

9. Apakah yang dimaksud dengan sakti, guna dan Swabawa ?


Jawab :………………………………………………………………………………..

10. Apakah yang dimaksud dengan Asta Iswarya ?


Jawab :………………………………………………………………………………..

III.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar

1. Apakah manfaat dari mempelajari ajaran Tri Purusa ?


2. Apakah perbedaan Parama Siwa, Sada Siwa dan Siwatma ?
3. Apakah yang dimaksud dengan Saguna Brahman ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Nirguna Brahman ?

5
Uji Kompetensi Siswa

I. Silanglah (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar !
1. Berikut ini yang merupakan bagian dari Cadhu Sakti adalah
a. Utpeti, Stiti, Pralina, dan Kriya Sakti
b. Prabhu Sakti, Darma Sakti, Wibhu Sakti dan Jnana Sakti
c. Prabhu Sakti, Kriya Sakti, Wibhu Sakti dan Jnana Sakti
d. Adi Sakti, Kriya Sakti, Wibhu Sakti dan Jnana
Sakti
2. Wyapi Wyapaka Nirwikara menunjukkan kekuasaan
…..
a. Prabu Sakti
b. Jnana Sakti
c. Kriya Sakti
d. Wibhu Sakti
3. Beriku ini pernyataan yang benar tentang Tri Kona adalah
a. Utpeti merupakan bagian Tri Kona yaitu kekuasaan Tuhan memelihara
b. Stiti merupakan bagian Tri Kona yaitu kekuasaan Tuhan menghancurkan
c. Pralina merupakan bagian Tri Kona yaitu kekuasaan Tuhan memi
d. Utpeti merupakan bagian Tri ona yaitu kekuasaan Tuhan menciptakan
4. Terjadinya siang dan malam, merupakan salah satu hukum alam. Hukum alam
dalam agama Hindu disebut dengan
a. Brahmanda b. rta c. Jnana d. Wariga
5. Apa yang tidak manusia mampu ciptakan Sang Hyang Widhi mampu membuatnya
karena memiliki kemahakuasaan yang disebut dengan ….
a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c.Jnana Sakti d. Kriya Sakti

6. Wyapi Wyapaka artinya.…


a. Tuhan ada di mana-mana

c. Tuhan ada di sini

b. Tuhan ada di langit

d. Tuhan maha ada

7. Utpati, Stiti, Pralina adalah bagian dari.…

5
a. Tri Guna b. Tri Murti c. Tri Wara d. Tri Kona

6
8. Jika kita mengamati daun yang tumbuh di pohon kita akan lihat ada tunas, ada daun
matang dengan warna hijau tua dan ada yang kering berwarna kecoklatan, menunjukkan
bahwa pohon juga mengalami proses ….
a. Tri Guna b. Tri Murti c. Tri Wara d. Tri Kona

9. Sang Hyang Widhi bersifat maha kuasa, dalam Cadhu Sakti disebut ….
a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c. Jnana Sakti d. Kriya Sakti

10. Pernyataan yang benar dalam tentang kekuasaan Jnana Sakti….


a. Sang Hyang Widhi mengetahui semua yang akan terjadi
b. Sang Hyang Widhi mengetahui hanya kejadian sekarang
c. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang dulu terjadi
d. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang dulu, sekarang dan yang akan terjadi
11. Sang Hyang Widhi mengetahui setiap perbuatan makhluk karena kemahakuasaan Beliau
yang disebut….
a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c. Jnana Sakti d. Kriya Sakti

12. Pernyataan yang benar tentang kekuasaan Sang Hyang Widhi ….


a. Sang Hyang Widhi menciptakan bhuana alit saja
b. Sang Hyang Widhi menciptakan bhuana agung saja
c. Sang Hyang Widhi menciptakan mahkluk hidup saja
d. Sang Hyang Widhi menciptakan bhuana agung dan bhuana alit beserta isinya
13. Masa yang lalu sebagai salah satu ukuran waktu dalam Tri Samaya disebut….

a. Atita b. Wartamana c. Anagatha d. Nitya

14. Pernyataan yang benar tentang Prabu Sakti….


a. Prabhu Sakti kekuasaan Sang Hyang Widhi maha tau
b. Prabhu Sakti kekuasaan Sang Hyang Widhi maha karya
c. Prabhu Sakti kekuasaan Sang Hyang Widhi maha ada
d. Prabhu Sakti kekuasaan Sang Hyang Widhi maha kuasa
15. Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang bersifat Maha Ada dalam Cadhu Sakti
disebut….

a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c. Jnana Sakti d. Kriya Sakti

6
16. Gula yang larut dalam air tidak tampak tetapi seluruh permukaan air terasa manis.
Kenyataan ini dapat kita pakai contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai….
a. Prabhu Sakti b. Wibhu Sakti c. Jnana Sakti d. Kriya Sakti

17. Bahwa Ida Sang Hyang WidhiWasa adalah "telinga dari semua telinga, pikiran dari
segala pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas dan mata dari segala
mata", namun Ida Sang Hyang WidhiWasa itu bersifat gaib (maha suksma) dan
abstrak tetapi ada. Menurut pernyataan di atas Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan
..
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti
18. Segala perbuatan manusia tidak luput dari kekuasaan Tuhan . Hal tersebut
menunjukkan Ida Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan
a. Wibhu Sakti
b. Prabhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti
19. Apakah yang dimaksud dengan Atita
a. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang lampau
b. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang sekarang
c. Sang Hyang Widhi mengetahui kejadian yang akan datang
d. Sang Hyang Widhi tidak mengetahui kejadian semuanya
20. Sang Hyang Widhi berbendengaran serba tembus disebut dengan
a. Dura Darsana
b. Dura Srawana
c. Dura Adnyana
d. Dura Sakti
21. Kekuasaan Sang Hyang Widhi sebagai pencipta disebut dengan
a. Utpetiti
b. Stiti
c. Pralina
d. Murti

6
22. 8 kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi disebut dengan
a. Asta Iswarya
b. Asta Dala
c. Asta Sakti
d. Asta Murti
23. Eko Dewah Sarwa Bhutesu Cittah” merupakan sloka yang menunjukkan kebesaran
Sang Hyang Widhi ….
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti
24. Apakah yang dimaksud Anima dalam Asta Iswarya
a. Sang Hyang Widhi maha halus
b. Sang Hyang Widhi maha kecil
c. Segala kehendaknya tercapai
d. Sang Yang widhi sebagai raja alam semesta
25. yach cha pi sarvabhutanam,bijam tad aham arjuna,na tad asti vina syan,maya bhutam
characharam. Sloka tersebut menujukkan Sang Hyang Widhi memiliki kekuasaan …
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kriya Sakti

6
III.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar

NO PERNYATAAN URAIAN / KETERANGAN

1. Jelaskan Apakah pengertian .....................................................................


Cadhu Sakti sebagai .....................................................................
kemahakuasaan Tuhan ? .....................................................................

2. Sebutkanlah pembagian dari ....................................................................


Cadhu sakti? ....................................................................
....................................................................

3. Bagaimanakah cara .....................................................................


membuktikan kekuasaan .....................................................................
Prabhu Sakti ? .....................................................................

4. Buatlah cerita singkat sifat .....................................................................


Tuhan Maha Ada? .....................................................................
.....................................................................

Ayo Cari Tahu

Lembar Kerja Siswa

Petunjuk Umum :

1. Kerjakanlah soal-soal ini dengan baik !


2. Diskusikanlah terlebih dahulu dengan anggota kelompokmu !
3. Jika menemui kesulitan tanyakan kepada gurumu
! Petunjuk Kegiatan :

Isi dan kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini dengan benar

Prestasikan kedepan

No Kekuasaan Bunyi Sloka atau mantra dan Penjelasan Contoh di


sumbernya Bhuana Agung
dan Alit
1 Prabhu Sakti …………………………… …………………….. …………………
…….. …………………….. .
…………………………… …………………….. …………………
…….. …………………
…………………………… .
……..

6
2 Wibhu Sakti …………………………… …………………….. …………………
…….. ……………………. .
…………………………… ……………………. …………………
…….. .
…………………………… …………………
…….. .
3 Jnana Sakti …………………………… ……………………. …………………
…….. ……………………. .
…………………………… …………………….. …………………
…….. .
…………………………… …………………
……. .
4 Kriya Sakti …………………………… ……………………… …………………
…….. ……………………… …………………
…………………………… . …………………
…….. ………………………
…………………………… .
……..

6
Latihan Akhir Semestser Ganjil

I. Silanglah (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

1. Ilmu yang mempelajari Tata Bahasa dalam kitab Wedangga adalah…


a. Wyakarana
b. Nirukta
c. Kalpa
d. Siksa
2. Murid Rsi Byasa yang menyusun Yajur Weda adalah Rsi
a. Jaimini
b. Sumantu
c. Pulaha
d. Waisampayana
3. Weda berasal dari urat kata Wid yang artinya…
a. adil
b. bijaksana
c. pemberitahuan
d. mengetahui
4. Berikut ini pernyataan yang benar tentang Sapta Rsi adalah…
a. Tujuh Rsi penerima wahyu
b. Tujuh Rsi penyusun Ithiasa
c. Tujuh Rsi dari Bali penyebar agama Hindu
d. Tujuh Rsi penyusun Ramayana
5. Berikut ini pernyataan yang benar tentang Kitab Sruti…
a. wahyu langsung yang diterima oleh para Rsi
b. kitab suci yang berdasarkan ingatan para rsi
c. kitab Weda Sruti terdiri dari Mantra, Brahmana dan Ihiasa
d. Kitab Weda Sruti terdiri dari Mantra ,Brahmana dan Upaweda
6. Yang tergolog bagian dari Catur Weda adalah…
a. Reg Weda, Yajur Weda, Sama Weda dan Sarasamucaya
b. Reg Weda, Ithiasa, Sama Weda, Yajur Weda
c. Reg Weda, Sama Weda, Yajur Weda dan Atharwa Weda
d. Reg Weda, Sama Weda, Bhagawad Gita, Atharwa Weda
7. Pernyataan yang benar tentang penyusun Catur Weda…
a. Rsi Pulaha menghimpun mantra-mantra menjadi Atharwa Weda
b. Rsi Jaimini menghimpun mantra-mantra menjadi Yajur Weda
c. Rsi Sumantu menyusun mantra-mantra menjadi Reg Weda
d. Rsi Waisampayana menyusun mantra-mantra menjadi Yajur Weda
8. Jumlah kitab Upanisad adalah…
a. 108
b. 18
c. 100
d. 7
9. Buku yang merupakan suplemen kitab mantra yang isinya khusus
membahas aspek Karma atau Yadnya…
a. Mantra
b. Upanisad
c. Ithiasa

6
d. Brahmana atau Karmakanda
10. Yang termasuk bagian Wedangga adalah…
a. Siksa, Sarasamuscaya, Chanda, Nirukta
b. Purwa Mimamsa. Brhastika, Wahya
c. Siksa, Wyakarana, Chanda, Nirukta
d. Ayur Weda, Dhanur Weda, Ithiasa, Purana
11. Pernyataan yang benar tentang bagian dari Wedangga…
a. Siksa ilmu yang berisi ilmu pengobatan
b. Kalpa memuat tentang upacara berkorban
c. Wyakarana berisi cerita kepahlawanan
d. Nirukta ilmu tentang astronomi
12. Yang termasuk kitab Upaweda adalah
a. Reg Weda, Sama Weda, Yajur Weda dan Sama Weda
b. Siksa, Wyakarana, Chanda dan Jyotisa
c. Ayur Weda, Dhanur Weda, Gandarwa Weda, Ithiasa
d. Sarasamuscaya, Purwa Mimamsa, Bhasya, Wangsa
13. Bagian dari kitab Upaweda yang berisi ilmu pengobatan adalah…
a. Dhanur Weda
b. Atharwa Weda
c. Ithiasa
d. Ayurweda
14. Bagian dari Wedangga yang memuat tentang upacara berkorban…
a. Nirukta
b. Chanda
c. Kalpa
d. Jyotesa
15. Bagian dari Upaweda yang berisi tentang ilmu pemerintahan, ekonomi,
pertanian dan ilmu sosial…
a. Ithiasa
b. Ayur Weda
c. Gandharwa Weda
d. Artha Sastra
16. Yang termasuk kitab Nibandha adalah…
a. Sarasamuscaya, Siksa, Wyakarana
b. Sarasamuscaya, Siksa, Purwa Mimamsa
c. Ayur Weda, Dhanur Weda, Ithiasa
d. Reg Weda, Sama Weda, Yajur Weda, Atharwa Weda
17. Kitab Ithiasa Ramayana dikarang oleh…
a. Rsi Byasa
b. Rsi Wararuci
c. Empu Kanwa
d. Bhagwan Walmiki

18. Pernyataan yang benar tentang Ithiasa adalah


a. Ithiasa termasuk kitab Sruti
b. Ithiasa bagian dari kitab Wedangga
c. Ithiasa termasuk kitab Upaweda
d. Ithiasa bagian dari kitab Nibanda
19. Urutan Sumber hukum mnutut kitab Manu Smerti…
a. Sruti, Sila, Smerti, Sadacara, Atamanastuti
b. Sruti, Smerti, Sila, Sadacara, Atmanastuti
c. Atmanastuti,Sruti, Smerti, Sila, Sadacara
6
d. Sadacara,Sila, Atmanastuti, Sruti, Smerti
20. Peraturan adat istiadat merupakan sumber hukum yang disebut dengan istilah…
a. Atmanastuti
b. Sruti
c. Sila
d. Sadacara
21. Raja Marga Yoga mengajarkan pengendalian diri dan kosentrasi melalui…
a. Tapa
b. Yoga
c. Samadhi
d. A, b dan c benar
22. Guru mengajar dan mendidik siswanya dengan tulus. Ibu Guru
tersebut mengamalkan…
a. Karma Yoga
b. Bhakti Yoga
c. Jnana Yoga
d. Raja Yoga
23. Jalan menuju Sang Hyang Widhi (Moksa) dengan selalu berbuat kebajikan
tanpa mengharapkan balasanNya disebut…
a. Bhakti Marga
b. Jnana Marga
c. Bhakti Marga
d. Karma Marga
24. Yang termasuk bagian dari Catur Marga …
a. Bhakti Marga, Ananda Marga, Karma Marga, Jnana Marga
b. Bhakti Marga, Karma Marga, Jnana marga, Raja Marga
c. Bhakti Marga, Eka marga, Jnana Marga, Raja marga
d. Puja Marga, Eka Marga, Bhakti Marga, Raja Marga
25. Contoh dari penerapan Bhakti Marga …
a. Sembahyang dengan bercanda
b. Tri Sandya sambil bermain-main
c. Mendengarkan ajaran keagamaan dengan setengah hati
d. Melantunkan lagu keagamaan yang didasari oleh rasa bhakti
26. Contoh dari penerapan Karma Marga…
a. Membantu orang tua dengan harapan mendapat hadiah
b. Membantu orang tua karena terpaksa
c. Membantu orang tua dengan iklas karena sudah kewajiban
d. Membantu orang tua setengah hati
27. Seorang petani melakukan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab
setiap hari, berarti petani ini mengamalkannnnn ajaran…
a. Bhakti Marga
b. Jnana Marga
c. Raja Yoga Marga
d. Karma Marga
28. Keinginan untuk mempersembahkan segala sesuatu yang dimilikinya
demi cintanya kehadapan Sang Hyang Widhi adalah jalan…
a. Bhakti Marga
b. Jnana Marga
c. Raja Marga
d. Karma Marga
29. Melantunkan kidung keagamaan merupakan contoh penerapan ….dalam
Nawawida Bhakti
6
a. Arcanam
b. Wandanam
c. Atmaniwedanam
d. Kirtanam
30. Kitab Mahabarata terdiri dari …
a. 18 Parwa
b. 7 kanda
c. 9 parwa
d. 10 Kanda
31. Maha Kuasa merupakan pengertian ….dalam Cadu Sakti
a. Jnana Sakti
b. Kria Sakti
c. Prabhu Sakti
d. Wibhu Sakti
32. Dimana-mana Sang Hyang Widhi itu selalu ada adalah arti dari…
a. Wyapi Wyapaka
b. Nirwikara
c. Acala
d. Sanatana
33. Sang Hyang Widhi dapat melakukan apa saja yang dikehendakiNya disebut…
a. Maha Karya
b. Maha Tahu
c. Maha Ada
d. Maha Esa
34. Segala tempat dapat tercapai oleh Sang Hyang Widhi adalah arti dari…
a. Prapti
b. Prakamya
c. Mahima
d. Laghima
35. Delapan kemakuasaan Sang Hyang Sang Hyang Sada Siwa ( Sang Hyang Widhi
) disebut….
a. Asta Sakti
b. Asta Utama
c. Asta Jaya
d. Asta Iswarya

36. Yang termasuk bagian Cadhu Sakti…


a. Adi Sakti, Jaya Sakti, Ananda Sakti dan Prabhu Sakti
b. Prabhu Sakti, Wibhu Sakti, Jnana Sakti dan Kria Sakti
c. Adi Sakti, Prabhu Sakti, Wibhu Sakti, Ananda Sakti, Surya Sakti
d. Ananda Sakti, Adi Sakti, Surya Sakti, Wibhu Sakti
37. Arti dari Eko Sarwa Bhutesu Citta adalah…
a. Sang Hyang Widhi Tunggal berada pada seluruh ciptaannya
b. Sang Hyang Widhi Tunggal berada pada satu ciptaannya
c. Sang Hyang Widhi Jamak berada pada satu ciptaannya
d. Sang Hyang Widhi Jamak berada pada seluruh ciptaannya
38. Sang Hyang Widhi maha ada disebut….
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
6
d. Kria Sakti
39. Sang Hyang Widhi maha tahu disebut….dalam Cadhu Sakti
a. Prabhu Sakti
b. Wibhu Sakti
c. Jnana Sakti
d. Kria sakti
40. Pernyataan yang benar tentang Prabhu Saki adalah…
a. Kekuasaan Sang Hyang Widhi Terbatas
b. Kekuasaan Sang Hyang Widhi bisa dibatasi oleh manusia
c. Kekuasaan sang Hyang Widhi hanya di bhuana agung
d. Kekuasaan sang Hyang Widhi tak terbatas pada bhuana agung dan bhuana alit

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Semua jenis buku yang merupakan suplemen kitab mantra, yang isinya khusus
membahas aspek Karma atau Yadnya disebut…
2. Semua macam buku Sruti yang isinya khusus membahas aspek pengetahuan yang
bersifat filsafat adalah…
3. Bagian kitab Nibanda yang merupakan intisari Mahabarata adalah…
4. Manawadharmasastra merupakan buah pikiran dari Rsi…
5. Sesungguhnya Sruti adalah Weda demikian pula Smerti itu adalah Dharmasastra
keduanya tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga karena keduanya adalah
kitab suci. Hal ini diuraikan dalam Manawadharmasastra…
6. Smerti adalah kitab suci yang disusun berdsarkan…para rsi
7. Kitab Upanisad yang dianggap terpenting adalah….Upanisad
8. Kitab Mahabarata terdiri dari…parwa
9. Kitab yang berisikan aturan-aturan tentang lagu dan guru lagu atau irama Weda
10. Bagian kitab Upaweda yang menceritakan dewa-dewa, raja-raja dan Rsi-rsi
jaman kuno…
11. Jalan untuk mencapai kebahagian dengan ilmu pengetahuan disebut dengan…
12. Moksa merupakan suasana yang disebut suka tan pawali…
13. Empat jalan untuk mencapai kebahagiaan abadi dinamakan catur…
14. 12 Gerakan Yoga memuja Dewa Surya disebut dengan…
15. Kitab Astangga Yoga disusun oleh…
16. Empat Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi disebut dengan…
17. Tiga jenjang kemahakuasaan Sang Hyang Wihi disebut dengan…
18. Delapan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi disebut dengan…
19. Sang Hyang Widhi maha tahu disebut dengan….
20. Brahman dan atman sesungguhnya…

7
III. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan sifat Weda yang Anandi dan Anantha!
Jawab :………………………………………………………………………………….
2. Apa saja yang menjadi Sumber Hukum menurut Kitab Manu Smerti!
Jawab :………………………………………………………………………………….
3. Apakah yang dimaksud dengan Parama Siwa ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
4. Ithiasa Mahabarata terdiri dari 18 Parwa disebut dengan ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
5. Bagaimanakah kekuasaan Sang Hyang Widhi pada Sada Siwa?
Jawab :………………………………………………………………………………….
6. Tulislah 4 perbuatan sesuai dengan Bhakti Yoga ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
7. Tulislah 4 Perbuatan yang sesuai dengan Karma Yoga ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
8. Berpendengaran serba jauh merupakan arti dari ?
Jawab :………………………………………………………………………………….
9. Apa yang dimaksud Kekuasaan Sang Hyang Widhi tiada terbatas !
Jawab :………………………………………………………………………………….
10. Bagaimanakah cara memahami kekuasan Sang Hyang Widhi tiada terbatas ?
Jawab :………………………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai