Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 1

PENGERTIAN UPAVEDA DALAM AJARAN AGAMA HINDU

NAMA PESERTA :
I PUTU YOGA ADI PRATAMA
NI PUTU WINDA MEIKA DEWI
I GEDE ADI ANTARA
NI KOMANG FITRI ANJELIKA
PUTU EKA YUDIASTAWAN
NI LUH TINA TISNA DEWI
I NENGAH ANINDYAYUDHA WAISAKA
NI LUH SUMARTINI

BAB 1 UPAVEDA :
- PENDAHULUAN
- PENGERTIAN UPAVEDA
- BAGIAN BAGIAN UPAVEDA
- KEDUDUKAN UPAVEDA DALAM KITAB SUCI WEDA
- PENERAPAN KITAB UPAVEDA DALAM KEHIDUPAN
A. PENDAHULUAN
Setiap agama yang berkembang di indonesia mempunyai kitab suci yang dijadikan pedoman dalam
menjalankan ajaran agamanya bagi pemeluknya.Sebagai umat beragama sudah seharusnya kita rajin dan
terbiasa membaca isi kitab suci agama kita masing- masing,Karena didalamnya terkandung berbagai jenis
ajaran yang berhubungan dengan filsafat ,etika dan ritual.Agama Hindu sebagai salah satu agama yang
diakui sebagai agama resmi di Indonesia memiliki kitab suci yang disebut Veda.

B. PENGERTIAN UPAWEDA

Upaweda merupakan turunan dari Weda yang merupakan jurusan ilmu yang lebih spesifik dalam
aplikasi kehidupan. Kitab Upaveda adalah kelompok kedua dari Weda Smrti yang sama
pentingnya dengan Wedangga. Kata Upaveda berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari 2
kata yaitu “upa” yang artinya “dekat”dan “Weda” yang artinya “pengetahuan suci atau kitab
suci”. Upaveda berarti dekat dengan pengetahuan suci.
Dengan demikiam Upaveda dapat diartikan sekitar hal-hal yang bersumber dari Veda. Dilihat dari materi
isinya yang dibahas dalam beberapa kitab Upaveda, tampak kepada kita bahwa tujuan penulisan Upaveda
sama seperti Vedāngga. Hanya saja dalam pengkhususan untuk bidang tertentu. Pengkhususan yang
dibahas adalah aspek pengetahuan atau hal-hal yang terdapat di dalam Veda dan kemudian difokuskan
pada bidang itu saja sehingga dengan demikian kita memiliki pengetahuan dan pengarahan mengenai
pengetahuan dan peruntukan ilmu pengetahuan yang dimaksud,

Seperti kita ketahui bahwa Weda Smrti dibagi menjadi dua golongan besar yakni kelompok
Wedangga (Sadangga), dan kelompok Upaweda. Ada juga yang mengartikan Upaweda sebagai
Veda yang lebih kecil, sekitar hal-hal yang bersumber dari Veda. Upaveda adalah kitab-kita yang
menunjang pemahaman Veda, disebut juga sebagai Veda tambahan sebagai bagian yang
menjelaskan weda dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti.

C. BAGIAN-BAGIAN UPAVEDA

Kelompok Upaveda terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kitab Itihasa
2. Kitab Purana
3. Kitab Arthasastra
4. Kitab Ayurweda
5. KitabGandharwa Weda
6. Kitab Kama Sastra
7. Kitab Agama

Ketujuh kitab Upaveda di Atas akan dijelaskan sebagai berikut:


Penjelasan Kitab Upaveda

1. Kitab Itihasa adalah sebuah epos yang isinya meneceritakan sejarah perkembangan raja-
raja dan kerajaan Hindu pada masa lampau. Kitan ini dikelompokkan menjadi dua yakni
kitan Ramayana dan Mahabharata. adapun penyusunnya adalah Bhhagawan Wyasa.
2. Kitab Purana Adalah kitab kedua dari Upaveda. ada pun isinya adalah menceritakan
tentang kebiasaan yang berlaku pada zaman dahulu alias saman kuno.
3. Kitab Arthasastra adalah kitab yang berisi tentang pokok-pokok pemikiran pada bidang
ilmu politik salah satu kitabnya yakni nitisastra/Rajadharma (dandaniti). Kitab ini ditulis
oleh B.Brhaspati U MR. Kautilya.
4. Kitab Ayurweda adalah kitab yang berisi tentang ilmu kesehatan atau kedokteran baik
secara rohani maupun jasmani.
5. Kitab Gandharwa Weda adalah kitab yang berisi tentang berbagai aspek ilmu seni.
6. Kitab Kama Sastra adalah kitab yang berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan asmara, cinta, seni atau rasa indah.
7. Kitab Agama adalah kitab yang berisi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
ritual upacara keagamaan dan aturan atau tatacara dalam melaksanakan upacara
keagamaan

D. KEDUDUKAN UPAVEDA DALAM KITAB SUCI WEDA

Veda Śruti dan Veda Smṛti adalah merupakan dua jenis kitab suci agama Hindu, yang dijadikan
sebagai pedoman dalam penyebaran dan pengamalan ajaran-ajarannya. Pengelompokan ini
didasarkan pada sistem pertimbangan jenis, materi, dan ruang lingkup isi dari kitab-kitab tersebut
yang sangat banyak. Berbagai aspek tentang kehidupan yang ada di dunia ini ada diuraikan
dalam kitab suci Veda tersebut.

Kelompok Veda Śruti isinya memuat dan menguraikan tentang wahyu Tuhan. Sedangkan
kelompok Smṛti memuat tentang kehidupan manusia dalam bermasyarakat, bernegara dan semua
didasarkan atas hukum yang juga disebut Dharma Śāstra.

Dharma berarti hukum, Śāstra berarti ilmu. Smṛti adalah kitab suci Veda yang ditulis
berdasarkan ingatan oleh para Maharṣi yang bersumber dari wahyu Sang Hyang Widhi Wasa
atau Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu kedudukannya sama dengan kitab Veda Śruti. Menurut
tradisi dan lazim telah diterima dibidang ilmiah istilah Smṛti adalah untuk menyebutkan jenis
kelompok Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan ini didasarkan atas
pengelompokan isi materi secara lebih sistematis manurut bidang profesi.

Mengenai kedudukan Upaveda dalam Veda, dilihat dari materi isinya sudahlah jelas sesuai arti dan
tujuannya serta apa yang menjadi bahan kajian dalam kitab Upaveda itu, maka Upaveda pada dasarnya
dinyatakan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Veda. Tiap buku merupakan pengkhususan
dalam memberi keterangan yang sangat diperlukan untuk diketahui dalam Veda itu. Jadi kedudukannya
sama dengan apa yang kita lihat dengan Vedāngga. Kalau kita pelajari secara mendalam, maka beberapa
materi kejadian yang dibahas di dalam Purāna dan Vedāngga maupun apa yang terdapat dalam Itihāsa,
banyak dibahas ulang di dalam kitab Upaveda dengan penajamam-penajaman untuk bidang-bidang
tertentu.

E. PENERAPAN KITAB UPAVEDA DALAM KEHIDUPAN

Bagi umat Hindu, Weda adalah pedoman dalam kehidupan. Untuk itu, setiap gerak dan aktivitas
mereka harus selalu merujuk pada Weda. Weda memberika jaminan agar manusia dapat
terhindar dari perilaku atau perbuatan yang tidak baik (buruk), sehingga dapat mencapai
keselamatan, kesejahteraan, kedamaian, dan pada akhirnya mampu mencapai kebebasan
(moksa).

Umat Hindu wajib mengimpelementasikan ajaran Weda, khususnya ajaran Upaweda sebagai
sumber dharma dalam kehidupan sehari-hari. Upaweda sebagai sumber hukum dharma atau
kebenaran dapat diimpelementasikan dalam seluruh gerak dan langkah yang kita lakukan dalam
kehidupan. Upaweda sebagai sumber dharma sangat penting dijadikan tuntunan untuk mencapai
tujuan tertinggi, yaitu Moksa.

Anda mungkin juga menyukai