No : 35
NIM : 211277
2. Secara Semantik : Pengetahuan suci, kebenaran sejati, pengetahuan tentang ritual, ajaran
suci atau Kitab Suci Agama Hindu.
1. Swaranada, yakni gema yang diterima oleh para maha rsi dan gema tersebut berubah
menjadi sabda atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa.
2. Upanisad, pikiran Maha Rsi oleh sabda Brahman, sarana penghubung Tuhan dengan para
Maha Rsi.
3. Darsana atau Darsanam, Rsi atau orang suci berhadapan dengan Dewa-dewa. (Arjuna dengan
Dewa Indra).
4. Avatara, yakni manusia berhadapan dengan awatara-Nya, seperti halnya Arjuna menerima
wejangan suci Bhagawadgita dari Sri Krisna.
• Untuk memahami bahwa berlakunya hukum Hindu di Indonesia dibatasi oleh falsafah
Negara Pancasila dan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
• Untuk dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara hukum adat (Bali) dengan
hukum agama Hindu atau hukum Hindu.
Veda dapat dikatakan bersifat obligator, baik untuk dihayati, dipahami, dan diamalkan.
Pengumpulan berbagai mantra menjadi himpunan buku-buku adalah usaha kodifikasi Veda.
Untuk mencegah agar sloka-sloka itu jangan hilang dan selalu dapat diingat.
• Semua ajaran yang berbeda dari Veda yang lahir dan akan segera musnah adalah tak
bernilai dan palsu karena itu adalah dari zaman modern ( Gede Pudja, 2012:741).
sumber hukum Hindu sesuai urut-urutannya yaitu : veda, smrti, sila, acara, atmanastuti
Mengandung banyak sejarah mengenai kegiatan Tuhan, para dewa dan penyembah Tuhan
• menciptakan teori Legenda Arya dan Invasi bangsa Arya ke Dravida dengan
mendasarkan argumentasinya pada mantra-mantra dalam kitab Rgveda itu sendiri.
• Sebagai kitab suci dan sumber hukum agama Hindu, dapat dipahami bahwa Veda
mengandung dua ajaran pokok: Dharma (kebajikan, hukum, dan agama) dan Brahman
(ketuhanan, dewa-dewa, dan proses terjadinya alam semesta) yang semuanya
menyangkut perilaku umat manusia universal, seperti ajaran etika, di antaranya
pengorbanan, keikhlasan (Yajña), dan kebenaran (Satya).
• Sebagai kitab suci agama Hindu, ajaran Veda diyakini dan dipedomani oleh umat Hindu
sebagai satu-satunya sumber bimbingan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
atau untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Veda dinyatakan sebagai kitab suci
karena sifat isinya dan yang menurunkannya pun adalah Tuhan yang diyakini Maha Suci.
Ajaran Veda dikutip kembali dan memberikan vitalitas terhadap kitab-kitab susastra
Hindu pada masa berikutnya.
• Veda mengandung ajaran yang memberikan keselamatan di Dunia ini dan moksha.
Segala tuntunan hidup ditunjukkan kepada kita oleh ajaran Veda. Umat Hindu yakin
bahwa kitab sucinya itu merupakan wahyu atau sabda Tuhan Yang Maha Esa yang
disebut Sruti yang artinya yang didengar. Veda sebagai himpunan wahyu berasal dari
Apauruseya (yang artinya bukan dari Purusha atau manusia) sebab para rsi penerima
wahyu hanya sebagai sarana untuk menyampaikan ajaran suci-Nya.
Ada tiga sumber pengetahuan Veda yang disebut prasthana-traya. Hubungan ketiga sumber
ini, yaitu Smrti adalah penjelasan Sruti dan Nyaya.
Dengan Metode :
Pratyaksa yaitu Persepsi langsung mengandalkan indera kita sebagai alat utamanya
Anumana yaitu Pengambilan kesimpulan atau inferensi
Sabda yaitu Mendengar dari sumber yang dibenarkan
Ajaran weda dimengerti berdasarkan prinsip-prinsip adat, budaya, dan tradisi masyarakat
setempat, serta dipahami berdasarkan pandangan hidup yang sedang dominan diikuti oleh
mayoritas masyarakat.