Anda di halaman 1dari 6

AGAMA HINDU

ULANGAN AKHIR SEMESTER

Nama : Ni Made Widiantari

No. Absen/ Nim : 18 / 2002622010166

Kelas : A Akuntansi Malam

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASRASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


1. Jelaskan pengertian Upadesa!
Jawaban :
Kitab Upadesa adalah merupakan salah satu kitab yang berisi tentang nilai-nilai ajaran
suci Agama Hindu, yang dipaparkan secara dialogis antara seorang sisya (murid)
dengan seorang Rsi (guru). Sesuai dengan namanya Upadesa yang berarti ajaran atau
Tatwa yang biasanya diajarkan secara langsung oleh seorang Guru kepada muridnya,
Upa artinya duduk sekeliling dekat pada guru dan Desa artinya ajaran. Dengan sistem
pemaparan yang sangat runtut mulai dari pengertian dasar tentang ajaran Hindu
(Tattwa, Etika/Susila dan Upacara) sampai pada tataran penerapan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain cara bersembahyang. Kitab Upadesa ini sangat membantu
segenap umat Hindu untuk mendalami ajaran suci Agama Hindu.

2. Sebutkan dan jelaskan ajaran yang ada dalam upadesa?


Jawaban :
Ajaran-ajaran yang ada dalam upadesa, yaitu :
a) Om Swastyastu & Swastika
Om swastyastu ialah semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Hyang
Widhi. Kata swastyastu ini berhubungan erat dengan simbol suci agama kita
ialah swastika yang merupakan dasar kekuatan dan kesejahteraan bhuwana
agung dan bhuwana alit.
b) Agama Hindu (Hindu Dharma)
Agama adalah kepercayaan hidup pada ajaran-ajaran suci yang diwahyukan
oleh Sang Hyang Widhi, yang kekal abadi.Tujuan agama hindu adalah untuk
mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan hidup jasmani (moksartham
jagadhitaya ca iti dharma).
c) Widhi Tattwa (Filsafat Tentang Sang Hyang Widhi)
Widhi tatwa merupakan konsep kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
dalam pandangan Hinduisme.
d) Atwa Tattwa
Atma merupakan percikan-percikan kecil dari Parama-Atma yaitu Sang Hyang
Widhi Wasa yang berada di dalam makhluk hidup. Atman di dalam badan
manusia disebut Jiwatman, yaitu yang menghidupkan manusia.
e) Hukum Karma Phala
Karmaphala terdiri dari dua kata yaitu : “Karma” artinya perbuatan dan
“Phala” artinya buah (hasil atau pahala). Jadi, Karmaphala artinya hasil dari
perbuatan seorang.
f) Punarbhawa atau Samsara
Kata Punarbhawa terdiri dari dua kata sansekerta yaitu Punar artinya lagi dan
Bhawa artinya menjelma. Jadi, punarbhawa adalah kelahiran yang berulang-
ulang atau disebut juga Penitisan atau samsara
g) Moksa
Moksa berarti kebebasan dari ikatan keduniawian, bebas dari phala bebas dari
samsara.
h) Awatara
Awatara adalah pewujudan Sang Hyang widhi ke duniadengan mengambil
suatu bentuk yang dengan perbuatan atau ajaran-ajaran sucinya, memberi
tuntunan untuk membebaskan manusia dari kesengsaraan yang diakibatkan
oleh kegelapan awidya.
i) Pustaka Suci
Pustaka suci agama hindu ialah Weda yaitu pengetahuan suci mahasempurna
kekal abadi mengenai Sang Hyang Widhi serta perintah-perintahnya. Istilah
“Weda” berasal dari kata Sansekerta (Wid) yang berarti ilmu pengetahuan.
j) Hari suci
Hari raya suci atau rerahinan adalah hari yang diistimewakan oleh umat hindu,
karena berdasarkan keyakinan bahwa hari itu mempunyai makna bagi
kehidupan seseorang / masyarakat karena pengaruhnya dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya sehingga sangat penting untuk diingat, disucikan dan
dirayakan. Hari suci yang dirayakan oleh umat beragama hindu yang penting
ialah : Nyepi (Tahun Baru), Siwaratri, Saraswati, Pagerwesi, Galungan,
Kuningan.
k) Tempat Suci
Tempat suci Hindu adalah suatu tempat maupun bangunan yang dikeramatkan
oleh umat Hindu atau tepat persembahyangan bagi umat Hindu untuk memuja
Brahman beserta aspek-aspeknya.
l) Susila
Tattwam asi artinya Tat artinya itu, Twam artinya kamu, Asi artinya adalah.
Susila adalah tingkah laku yang baik dan mulia yang selaras dengan
ketentuan-ketentuan dharma.
m) Upacara
Adapun upacara keagamaan yang terbesar dalam agama Hindu berjumlah lima
golongan yang disebut dengan Panca Yajna, yaitu:
1) Dewa Yajna artinya Korban suci yang tulus ikhlas yang ditunjukkan
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi.
2) Pitra Yajna artinya Korban suci yang tulus ikhlas yang ditunjukkan
kepada para leluhur.
3) Rsi Yajna artinya Korban suci yang tulus ikhlas yang ditunjukkan
kehadapan para Rsi.
4) Manusa Yajna artinya Korban suci yang tulus ikhlas yang ditunjukkan
kehadapan manusia demi kesejahteraannya
5) Bhuta Yajna artinya Korban suci yang tulus ikhlas yang ditunjukkan
kepada Bhuta kala
n) Cara Sembahyang
Sembahyang berasal dari bahasa Jawa Kuno terdiri dari kata “sembah” artinya
menghormat, takluk, menghamba, permohonan. Kata Hyang artinya Dewa,
Dewi, suci. Jadi kata, “sembahyang” artinya menghormat atau takluk serta
memohon kepada Dewa atau yang suci (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam
sembahyang itu dikandung pula suatu pengertian menyerahkan diri atau
menaklukkan diri serta menghamba kepada yang disembah. Di dalam agama
Hindu sembahyang itu merupakan wujud nyata kegiatan beragama dengan
tujuan untuk menghormati, menyerahkan diri, serta menghamba kepada
Hyang Widhi Wasa dan yang suci. Yang suci disini dimaksudkan kepada
leluhur yang telah suci dan kepada para Maha Rsi yang telah memiliki
kesucian itu sendiri. Untuk membangkitkan dan menjamin suasana kesucian,
maka sebelum muspa hendaknya:
1. Mandi dengan air bersih, kalau dapat dengan air wangi (kumkuman)
2. Pakaian bersih yang khusus untuk muspa dengan paling sedikit kampuh
atau selendang, secarik kain putih kuning
3. Tempat dan alat persembahyangan yang bersih dan suci
4. Waktu menuju ke tempat muspa pikiran sudah diarahkan ke hal-hal yang
suci dengan lagu-lagu keagamaan (kidung).
5. Duduk dengan rapi yaitu (pria dengan cara bersila dan wanita dengan
bersimpuh)
6. Melakukan “achamana” yaitu membersihkan tangan dan mulut dengan air
atau bunga.
7. Mempersiapkan dupa, kembang dan kembang berisi sesari untuk dana punia
yaitu kewangen.
o) Tri sandhya
Tri Sandhya artinya menghubungkan diri (bayu, sabda, idep atau tenaga,
ucapan, dan pikiran atau kayika, wacika, manacika) dengan Sang Hyang widhi
yang dilakukan tiga kali sehari atau sekali sehari yaitu waktu pagi, siang, sore.
Kata “Tri” artinya tiga dan “Sandhya” artinya perhubungan atau penyatuan.

3. Adakah manfaat belajar Upadesa bagi kehidupan kita?


Jawaban :
Ada, karena ajaran ini mengandung harapan khususnya untuk umat hindu untuk lebih
memahami ajaran-ajaran Hindu serta pedoman pengamalan dalam kehidupan sehari-
hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga tercapai tujuan hidup
menurut agama hindu yaitu “Moksartham jagadhitaya ca iti dharma” (kebahagiaan
lahir dan kebahagiaan batin). Mengetahui ajaran-ajaran Agama Hindu, Kerangka
dasar agama Hindu, mengetahui hukum karmaphala yang ada, serta menambah
pemahaman tentang hari-hari suci agama hindu.

4. Sebutkan salah satu rangkaian Hari Suci yang berhubungan dengan Bhuta Yadnya!
Jawaban :
Menurut saya salah satu hari suci yang berhubungan dengan Bhuta Yadnya, yaitu :
a) Hari Raya Nyepi
Adalah hari raya untuk menyambut tahun baru caka. Yang jatuh pada penaggal
apisan sasih kedasa sehari setelah hari tilem kesanga, dimana dianggap sebagai
hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta air
hidup. Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan tahun baru umat Hindu,
berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 M yang
dilaksanakan dengan menyepi atau tidak ada melakukan aktivitas seperti hari
biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum namun tidak untuk
rumah sakit.Adapun rangkaian upacara untuk Hari Raya Nyepi :
 Panglong 13 sasih kesanga
Umat hindu melaksanakann upacara melasti ke sumber mata air (laut) ,
yang bertujuan untuk “ngayudang malaning gumi, angamet tirtha
amertha” artinya mengayutkan segala kotoran Bhuana Agung dan
Bhuana Alit kemudian memohon tirtha amertha ( tirtha kehidupan ).
 Tilem sasih kesanga
Melaksanakan upacara pengerupukan pada sore hari (sandhikala),
kemudian dilanjutkan dengan mengarak ogoh-ogoh sebagai simbois
wujud Bhuta Yadnya. Mengarak ogoh-ogoh bertujuan untuk nyomnya
bhuta kala agar sifat-sifatnya yang negatif berubah menjadi dewa agar
membantu menyelamatkan umat manusia.
 Tanggal apisan (tanggal satu) sasih kedasa
Adalah tahun baru Caka ( Hari Suci Nyepi ). Umat Hindu
melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu :
1) Amati Geni artinya tiidak menyalakan api.
2) Amati Karya artinya tidak bekerja.
3) Amati Lelungan artinya tidak berpergian.
4) Amati Lelanguan artinya tidak mengumbar nafsu ( tidak
mendengarkan radio, tape, TV, dan kegiatan menyenangkan
lainnya).
 Ngembak Geni Sehari setelah hari suci Nyepi,umat Hindu saling
kunjung-mengunjungi sanak  keluarga .
Dharma Santi, dimana pelaksanaan Dharma Santi ini disesuaikan dengan kemampuan
dan desa,kala,patra( tempat,waktu dan keadaan )

Anda mungkin juga menyukai