2
Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahyangan sehari-
hari dan hari besar keagamaan hindu
Pertanyaan:
1. Jelaskan untuk apa umat hindu melakukan persembahyangan!
2. Kenapa umat hindu sembahyang menghadap ke timur dan ke arah gunung?
3. Apa fungsi bija dan tirta?
4. Sebutkan hari-hari besar agama hindu minimal 5!
5. Pada kalender bali, Hari Raya Galungan dan Kuningan jatuh pada?
6. Apa tujuan kita merayakan hari raya Siwaratri?
7. Apa saja tahapan-tahapan (upacara) sebelum merayakan hari raya Nyepi?
Jawaban:
1).
Tujuan umat melaksanakan persembahyangan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mewujudkan rasa bhakti kehadapan Tuhan beserta segala manifestasinya.
2. Untuk memohon keselamatan, pengampunan, dan petunjuk menuju hidup yang lebih
baik.
3. Menyerahkan diri secara bulat karena menyadari akan kelemahan dan
keterbatasannya.
4. Untuk mengadakan penebusan atas dosa yang dimiliki oleh umatnya.
5. Untuk menyucikan diri secara lahir dan bathin
6. Untuk menyebrangkan manusia dari keadaan sekarang menuju tujuan hidup yang
utama, yaitu dharma, artha , kama, moksa.
7. Untuk mendapat tingkat kesucian dan rahmat dari Tuhan.
8. Untuk menolong dan menyelamatkan mahluk-mahluk lainnya menuju kelepasan.
2). Masyarakat Hindu bersembahyang menghadap ke timur karena TIMUR adalah arah
MATAHARI TERBIT. Umat Hindu percaya bahwa matahari adalah sumber dari semua energi
yang ada didunia ini, di Tata Surya kita, termasuk planet Bumi. Tanpa matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi. Jadi, sembahyang menghadap ke timur dimaksudkan untuk mengucapkan
syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewa Surya (Dewa
Matahari), karena telah memberikan energi bagi semua makhluk hidup.
Kepercayaan Umat dengan sembahyang menghadap ke arah gunung adalah, gunung merupakan
tempat berasalnya air. Selain matahari, tentunya air juga menjadi unsur yang sangat penting
didalam kehidupan makhluk hidup, khususnya di Bumi. Gunung merupakan tempat yang
menampung/menyimpan air yang turun dari langit (air hujan), dan mengalirkannya ke tempat
yang lebih rendah. Sehingga umat Hindu bersembahyang menghadap ke gunung dimaksudkan
untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan yang telah menganugrahkan air yang berguna bagi
kelangsungan kehidupan di Bumi.
3).
Didalam persembahyangan agama Hindu, salah satu sarana yang penting adalah air. Yang biasa
digunakan untuk membersihkan tangan sebelum persembahyangan dimulai serta menjadi air suci
yang disebut dengan Tirtha. Kata “Tirtha” berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti kesucian
atau setitik air, air suci, bersuci dengan air. Tirtha berfungsi untuk membersihkan diri dari kotoran
maupun kecemaran pikiran. Yang mana dalam penerapan pemakaianna yaitu dipercikan dikepala,
diminum dan diusapkan dimuka. Itu sebagai simbolis pembersih bayu,sabda dan idep. Nunas bija
dimaksudkan untuk menanam dan menumbuhkan sifat kedewataan dalam setiap orang. Tempat
menanamnya juga tidak sembarangan. Idaratnya menanam biji jagung di atas batu atau tanah gersang
sulit sekali tumbuh. Oleh karena itu, tempat menaruh bija di badan manusia ada aturannya. Di dalam
tubuh atau didaerah tertentu yang peka terhadap rangsangan atau sentuhan dari luar, yaitu leher, dahi,
dan ditelan sebanyak 3 biji.
6). Malam Siwaratri adalah dimana kita bisa mengevaluasi dan instropeksi diri atas perbuatan atau
dosa-dosa selama ini, sehingga pada malam ini kita memohon kepada Sang Hyang Siwa yang juga
sedang melakukan payogan agar diberikan tuntunan agar bisa keluar dari perbuatan dosa tersebut.
Pada saat malam itulah umat melakukan pendekatan spiritual kepada Siwa untuk menyatukan atman
dengan paramatman.