Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : ACARA AGAMA HINDU


B. Kegiatan Belajar : KONSEP DASAR HARI SUCI (KB 4)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. Hari Suci Nyepi dan Siwaratri
1. Hari Suci Nyepi
Hari Suci Nyepi adalah hari suci dalam agama Hindu
yang dirayakan setahun sekali. Hari suci ini
didasarkan pada perpindahan Purnama dan Tilem.
Hari Raya Santo Nyepi yang juga dikenal dengan
Hari Tahun Baru Saka telah resmi ditetapkan
sebagai hari libur nasional sejak tahun 1983. Hari
Santo Nyepi diperingati setiap kali Sasih Kadasa
dimulai atau sehari setelah Tilem Sasih Kasanga.
Biasanya jatuh pada bulan Maret tahun Masehi.
Perhitungannya ditentukan berdasarkan
a. Peredaran matahari dan bulan mengelilingi
bumi.
b. Pergantian musim.
Rangkaian pelaksanaan Hari Suci Nyepi yaitu
sebelum hari suci Nyepi dirayakan, diawali
dengan pelaksanaan upacara:
Konsep (Beberapa istilah
1
dan definisi) di KB a) Melis/ Mekiyis/ Melasti
b) Pacaruan / Bhuta Yadnya
c) Pelaksanaan Nyepi
• Amati Geni Maksudnya tidak
menyalakan api secara lahir.
Sedangkan secara batin
dimaksudkan untuk meredakan
nafsu yang mengarah pada hal-hal
yang bersifat negatif seperti Sad
Ripu, Sad Atatayi, Sapta Timira dan
lain sejenisnya.
• Amati Karya Maksudnya tidak
bekerja secara lahir. Sedangkan
secara batin berusaha untuk
menghentikan kegiatan jasmani
dengan merenung dan menghitung-
hitung perbuatan di masa lampau
seberapa yang masih perlu
diperbaiki, karena kesempatan hidup
yang diperoleh itu justru patut
dipergunakan untuk menolong diri
dengan jalan berbuat baik.
• Amati Lelungaan Maksudnya tidak
pergi yaitu menyediakan waktu untuk
memusatkan pikiran melaksanakan
tapa, brata yoga dan samadhi,
mawas diri.
• Amati Lelanguan Maksudnya
menekan atau meredakan tuntutan
hawa nafsu/kesenangan terhadap
Sad Ripu, Sad Atatayi, Sapta Timira
dan lain sejenisnya. Selain itu
berusaha mengurangi kesenangan
yang berlebihan yang mengarah
pada kesombongan dan berakhir
dengan kesusahan itu karena hal
tersebut bukan merupakan tujuan.
2. Hari Suci Siwaratri
Hari raya Siwaratri merupakan hari suci umat Hindu
yang diperingati setahun sekali, perayaannya
berlangsung pada hari Panglong XIV, sehari
sebelum jatuhnya Tilem Sasih Kapitu pada bulan
Februari Masehi. Hari suci Siwaratri artinya malam
Hyang Siwa yang artinya menghapus segala dosa,
oleh karena itu sering disebut hari suci pendamaian
dosa. Pemujaan ditujukan kepada Hyang Siwa dan
eksekusinya sepanjang malam. Malam Shivaratri
adalah malam paling gelap pada tahun itu. Saat itu,
Hyang Siwa Mahadewa mendoakan ampunan bagi
setiap muridnya yang menundukkan kepala untuk
menunaikan dharmanya di muka bumi ini. Pada hari
suci Siwaratri wajib melakukan brata sebagai
berikut: a. Monabrata yang tidak berbicara atau tidak
berbicara, b. Upawasa, yaitu tidak makan, c. Jagra
yang artinya tidak tidur dari pagi hingga malam
hingga pagi hari

B. Hari Suci Saraswati


1. Pengertian Hari Suci Saraswati
Hari suci Saraswati adalah hari masuknya ilmu
pengetahuan ke dunia. Hari raya Saraswati dikenal
juga dengan sebutan piodalan Sang Hyang Aji
Saraswati diperingati setiap enam bulan sekali (210
hari) termasuk Sabtu Umanis, Wuku Watugunung.
Pada hari ini, umat Hindu memuja Hyang Widhi
sebagai pemberi ilmu. Saraswati terdiri dari dua kata
'sara' dan 'wati'. Kata Saras berasal dari kata “sr”
(Sansekerta) yang berarti mengalir atau melahirkan,
dan wati yang berarti mempunyai sifat. Oleh karena
itu Saraswati berarti mempunyai sifat peredaran
atau reproduksi.
2. Simbol Saraswati
Kekuatan Hyang Widhi dalam manifestasi-Nya ini,
disimbolkan dengan seorang Dewi membawa alat
musik, genitri, pustaka suci, teratai, serta duduk di
atas angsa. Adapun arti dari simbol-simbol tersebut
sebagai berikut:
a. Dewi adalah simbol kekuatan yang indah,
cantik, menarik, lemah lembut dan mulia yang
merupakan sifat dari ilmu pengetahuan itu.
b. Alat musik adalah simbol seni budaya yang
agung.
c. Genitri, adalah simbol dari kekekalan dan tak
terbatasnya ilmu pengetahuan itu.
d. Pustaka suci, adalah simbol dari ilmu
pengetahuan suci
e. Teratai, adalah simbol kesucian Hyang Widhi
f. Angsa adalah simbo l dari kebijaksanaan untuk
membedakan antara yang baik dengan yang
buruk
3. Upakara dan Upacara Hari Suci Saraswati
Pada hari suci Saraswati, seluruh rak buku, buku
daun lontar serta alat-alat pembelajaran seperti
linggasthana Hyang Saraswati dibersihkan dari
kotoran sekala dan niskala. Mensucikan atau
mensucikan sekala adalah membersihkan kotoran-
kotoran yang menempel, sedangkan pada malam
hari penyiraman air suci di perpustakaan mengiringi
ibadah: Setelah proses penyucian selesai, seluruh
daun lontar atau seluruh buku dipersembahkan
sebagai persembahan.
4. Sesana dan Brata Saraswati
Mengenai sesana dan brata Saraswati di dalam
lontar Tutur Saraswati dinyatakan sebagai berikut:
Mwah rikala ngaturang piodalan, mangda sadurung
tengah tepet, yan sampun pingit kulon Hyang Surya
tan wenang prawastania kewala 7 sastra juga kang
kari, apan Bhatari Saraswati wus maring kahyangan
nira. Mwah yan kari seng kangin Hyang Raditya tang
wenang memaca mwang awewacen-wacen mwang
nyurat. Aywa mamurug, yan sira murug, palania
tuna guna, tuna siddhi, mangkana temahan kita
kaweruhakena.
Artinya:
Pemujaan Saraswati dilakukan pada siang hari
atau menjelang siang hari, jika dilakukan pada siang
hari tidak ada manfaatnya karena Hyang Saraswati
sudah pulang ke rumah. Dan lagi, pada sore hari,
tidak diperbolehkan membaca atau menulis mantra
atau sastra. Jika tidak melakukan hal tersebut, maka
anda tidak akan menerima pemberian Hyang
Saraswati. Bagi yang melakukan brata Saraswati
keseluruhan, tidak diperkenankan membaca dan
menulis selama 24 jam, serta berpuasa dan tidak
makan.
C. Hari Suci Galungan dan Kuningan
1. Pengertian Hari Suci Galungan
Hari Raya Galungan merupakan hari raya suci umat
Hindu berdasarkan Pawukon yang berlangsung
setiap 6 bulan sekali (210 hari), tepatnya pada hari
Rabu Kliwon Wuku Dungulan. Hari raya Galungan
dikenal juga dengan hari Pawedalan Jagat artinya
memuja Hyang Widhi karena dunia dan segala
isinya telah diciptakan. Selain itu, hari Santo
Galungan juga diperingati sebagai hari
kemenangan dharma atas adharma. Diperkirakan
hari raya Galungan sudah ada di Indonesia sejak
abad ke 11. Hal ini antara lain didasari oleh: Kidung
Resmi Panji Malat dan Pararaton Kerajaan
Majapahit. Perayaan jenis ini di India dikenal dengan
nama festival Sraddha Wijaya Dasami.
2. Rangkaian Upacara Hari Suci Galungan
Rangkaian perayaan hari suci Galungan adalah
sebagai berikut:
a. Tumpek Wariga, Yaitu 25 hari sebelum hari suci
Galungan yang jatuh pada hari Sabtu Kliwon
Wuku Wariga (disebut Tumpek Wariga).
Tumpek ini juga disebut dengan nama Tumpek
Pengatag, Pengarah, Bubuh, dan Uduh, yang
intinya memohonkan keselamatan kepada
semua jenis tumbuh-tumbuhan agar dapat
hidup dengan sempurna dan dapat memberikan
hasil untuk bekal merayakan Galungan.
b. Hari Sugihan Jawa Dirayakan setiap 210 hari
atau 6 bulan sekali pada hari Kamis Wage
Wuku Sungsang yaitu 6 hari sebelum hari suci
Galungan.
c. Hari Sugihan Bali Dirayakan setiap 210 hari
sekali atau 6 bulan sekali pada hari Jumat
Kliwon Wuku Sungsang, yaitu 5 hari sebelum
hari suci Galungan. Perayaan saat ini bermakna
memohonkan kesucian terhadap diri pribadi
(bhuwana alit).
d. Hari Panyekeban Jatuh pada hari Minggu Paing
Wuku Dunggulan yaitu 3 hari sebelum hari suci
Galungan. Hari ini merupakan awal wuku
Dunggulan yang bermakna patut waspada
karena para Bhuta Kala (Sang Tiga Wisesa)
mulai turun menggoda kemampuan dan
keyakinan manusia dalam wujud Bhuta
Galungan.
e. Hari Panyajaan Galungan Yaitu pada hari Senin
Pon Wuku Dunggulan, 2 hari sebelum hari suci
Galungan. Hari ini dipergunakan sebagai hari
persiapan membuat jajan
f. Hari Panampahan Galungan Jatuh pada hari
Selasa Wage Wuku Dunggulan yaitu sehari
sebelum hari suci Galungan.
g. Hari Suci Galungan Jatuh setiap hari Rabu
Kliwon Wuku Dunggulan, merupakan puncak
upacara peringatan terhadap hari kemenangan
dharma melawan adharma sebagai hari
Pawedalan Jagat dengan mempersembahkan
upakara sesajen pada setiap tempat-tempat
suci dilanjutkan dengan pelaksanaan
sembahyang.
3. Hari Suci Kuningan
Hari raya Kuningan merupakan hari suci agama
Hindu yang diperingati setiap 6 bulan (210 hari),
yaitu setiap hari Sabtu Kliwon Wuku Kuningan, 10
hari setelah St. Galungan.
D. Hari Suci Purnama dan Tilem
1. Hari Suci Purnama
Purnama adalah Saat bulan purnama, itu dianggap
sebagai hari suci dalam agama Hindu dan harus
dirayakan. Hari suci Purnama adalah saat turunnya
Bhatara Pararneswara, Sang Hyang Purusangkara
bersama para dewata Widyadara-widyadari untuk
menyucikan diri dan alam semesta serta seisinya.
2. Hari Suci Tilem
Hari suci Tilem yaitu saat bulan tidak terang (bulan
mati). Ada baiknya memanfaatkan ibadah pada hari
Santo Tilem untuk menyerukan pembersihan diri
dengan menghilangkan semua kotoran dari tangan
dan kaki. Mengenai batasan jarak yang ditentukan
antara hari suci Purnama dan hari suci Tilem, tidak
dapat ditentukan secara pasti, yaitu kadang 15 hari
sekali dan kadang 14 hari sekali, karena waktu
siklus bulanannya adalah 29,5 hari.

Daftar materi pada KB Materi yang sulit di pahami adalah Upakara dan Upacara Hari
2
yang sulit dipahami raya Saeaswati

Daftar materi yang sering Materi Yang sering sering menimbulkan kesalahpahaman ketika
3 mengalami miskonsepsi mempelajari tentang Dasar-Dasar Hari Suci yang terdapat pada
dalam pembelajaran hari raya Upakara dan Saraswati

Anda mungkin juga menyukai