Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

HARI-HARI BESAR AGAMA DI INDONESIA

1. ISLAM ........................................................................................................................... 1

2. HINDU ........................................................................................................................... 2

3. BUDHA .......................................................................................................................... 3

4. KRISTEN KATOLIK .................................................................................................. 4

5. KRISTEN PROTESTAN ............................................................................................. 6

6. KONG HU CHU ........................................................................................................... 7


HARI-HARI BESAR KEAGAMAAN DI INDONESIA

1. ISLAM
a. Idul Fitri (1 Syawal)
Idul Fitri secara bahasa adalah kembali kepada fitrah. Pengertian fitrah menurut Nabi SAW
adalah kondisi suci, bebas dari dosa, sebagaimana kondisi saat seseorang dilahirkan.

Bulan Syawal memiliki makna meningkat. Maksudnya adalah bulan peningkatan amal
ibadah setelah sebelumnya umat Islam mendapat pendidikan dan pelatihan selama satu
bulan penuh di bulan Ramadhan.

b. Idul Adha Menyembelih ternak (qurban) (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyriq (11,
12, 13 Zulhijjah).
Hari raya Idul Adha adalah hari raya Haji atau hari raya Qurban. Pada hari ini diperingati
peristiwa qurban, yaitu ketika nabi Ibrahis as yang bersedia untuk mengorbankan putra
yang paling disayanginya yaitu Ismail as. Akan tetapi ketika Ismail as akan disembelih,
kemudian seketika itu juga diganti oleh Allah SWT dengan seekor domba yang besar.

Pada hari raya ini umat Islam berkumpul pada pagi hari dan mendirikan shalat Ied
bersama-sama (berjamaah) di masjid maupun di tanah lapang seperti ketika merayakan
hari raya Idul Fitri.

Setelah shalat dilakukan penyembelihan hewan qurban, untuk memperingati perintah


Allah kepada Nabi Ibrahim as yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijjah, atau persisnya 70 hari setelah
perayaan Idul Fitri. Pada tanggal 10 Zulhijjah dan hari-hari Tasyriq (11, 12, 13 Zulhijjah)
inilah batas diperbolehkannya menyembelih hewan qurban, diluar waktu itu
penyembelihan hewan yang dibagikan kepada masyarakat dianggap sebagai sedekah.

c. Tahun Baru Hijriah (1 Muharam)


Tahun baru Hijriah mengingatkan kita kepada kejadian atau peristiwa spektakuler yang
pernah terjadi dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa Hijrah.

Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari satu negeri ke negeri lain, dari satu kawasan
ke kawasan lain, atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain.

Secara historis, Hijrah adalah peristiwa keberangkatan Nabi Besar Muhammad SAW dan
para sahabatnya dari kota Makkah menuju kota Yathrib, yang kemudian disebut al-
Madinah al-Munawwarah.

Merujuk dari historis di atas maka Tahun Hijriah ditetapkan sebagai awal tahun dari
penanggalan atau kalender Islam.

d. Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal)


Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Di
Indonesia peringatan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Sejarah Peringatan/Perayaan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali diperkenalkan oleh
Abu Said al-Qakburi, seorang gubernur Irbil di Irak pada masa pemerintahan Sultan
Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193). Adapula yang berpendapat bahwa idenya justru
berasal dari Sultan Salahuddin sendiri.

Adapun tujuan dari diperingatinya Maulid Nabi Muhammad SAW ini yaitu untuk
membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta meningkatkan semangat

1
juang kaum muslimin saat itu yang sedang terlibat Perang Salib melawan pasukan Kristen
Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem dan sekitarnya.

Perayaan di Indonesia pada umumnya dalam memperingati Maulid Nabi SAW dengan
mengadakan perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan
syair Barzanji dan pengajian.

e. Isra Miraj Nabi Muhammad SAW (27 Rajab)


Isra Miraj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW
dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi
umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk
mendirikan shalat lima waktu sehari semalam.

2. HINDU
a. Galungan
Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari, dengan menggunakan
perhitungan kalender Bali yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku
Dungulan) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

b. Kuningan
Hari raya Kuningan adalah hari raya yang dirayakan umat Hindu Dharma di Bali.
Perayaan ini jatuh pada hari Saniscara (Sabtu), Kliwon, wuku Kuningan. Hari raya ini
dilaksanakan setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.

c. Nyepi
Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh
pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa
yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat
Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan
perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak
tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali
dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan,
termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak
untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk
menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana
Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa
rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

d. Saraswati
Hari Raya Saraswati adalah hari turunnya Ilmu Pengetahuan. Umat Hindu Dharma di Bali
merayakannya setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali pada
Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung. Pada hari saraswati dilakukan pemujaan
pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni.

2
3. BUDHA
a. Waisak
Waisak atau Waisaka (Pali; Sanskrit: Vaikha ) merupakan hari suci
agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha
Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha
di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang
pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta. Di beberapa
tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".

Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati
3 (tiga) peristiwa penting, yaitu :
Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,
Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya
(Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.

Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak". Keputusan merayakan Trisuci ini
dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of
Buddhists - WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan
pada purnama pertama di bulan Mei.
Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.

b. Maghapuja
Magha Puja merupakan salah satu peringatan agama Buddha yang kurang diketahui oleh
sebagian umat Buddha di Indonesia. Magha Puja merupakan peristiwa penting dan
bersejarah bagi Agama Buddha yang terjadi di bulan Magha atau dapat dijumpai pada
bulan Februari. Anggapan semen-tara umat Buddha menekankan bahwa hari peringatan
hari Magha Puja bertepatan dengan 15 hari setelah tahun baru Imlek (Cap Go). Demikian
jika 15 hari setelah 15 hari setelah tahun imlek maka pada malam harinya terlihat bulan
sedang purnama. Tetapi jika diteliti dalam penanggalan hari, bulan, dan tahun buddhis
maka yang sebenarnya peringatan hari Magha Puja tepat 1 (satu) hari sebelum Cap Go,
yang berarti bahwa pada saat itu bulan purnama siddhi.
c. Asadha
Hari Suci sdha merupakan peristiwa yang mempunyai arti sangat penting bagi umat
Buddha. Dengan belas kasih Beliau kepada semua makhluk hidup, dan demi pada
pertengahannya, dan indah pada akhirannya. manfaat bagi dunia ini, memutar Roda
Dhamma nan Agung untuk pertama kalinya, menguraikan Empat Kebenaran Mulia,
kepada para bhikkhu Pacavaggiya, di hutan Isipatana Migadya dekat kota Bras, pada
hari purnama di bulan sha. Maka sampai saat ini umat Buddha dapat mengenal Buddha
Dhamma yang merupakan rahasia kehidupan ini; Dhamma yang indah pada awalnya,
indah

Asadha Puja (dikenal juga Asalha Puja, Asanha Puja atau Asana
Bucha di Thailand, bahasa Thai: wan-aa-san-ha-boo-chaa) merupakan
salah satu perayaan penting bagi umat Buddha terutama aliran Theravada yang biasanya
berlangsung di bulan Juli, pada hari bulan purnama di bulan ke-8 penanggalan lunar.
Perayaan ini memperingati diberikan khotbah pertama Buddha Gautama di taman rusa
Isipatana di Benares dan didirikan sangha di dunia. Di Thailand, Asadha Puja
merupakan hari libur pemerintah dan penjualan alkohol dilarang. Asadha sendiri
merupakan nama bulan ke-8 dari penanggalan buddhis.

3
d. Khatina
Kathina merupakan salah satu hari raya agama Buddha. Hari raya ini merupakan hari
berdana kepada anggota Sangha. Hari Kathina diperingati antara bulan oktober sampai
november. Sebelum hari kathina, para anggota Sangha menjalani massa Vassa. Vassa
merupakan waktu berdiam diri selama 3 bulan untuk lebih memperdalam Dhamma serta
bermeditasi.

e. Ulambana
Kathina merupakan salah satu hari raya agama Buddha. Hari raya ini merupakan hari
berdana kepada anggota Sangha. Hari Kathina diperingati antara bulan oktober sampai
november. Sebelum hari kathina, para anggota Sangha menjalani massa Vassa. Vassa
merupakan waktu berdiam diri selama 3 bulan untuk lebih memperdalam Dhamma serta
bermeditasi.

4. KRISTEN KATOLIK
a. Adven
Adven dalam Gereja Kristen adalah nama periode sebelum Natal. Nama Adven diambil
dari kata Latin Adventus yang artinya adalah Kedatangan. Dalam masa Adven umat
Kristen Katolik Roma maupun Protestan menyiapkan diri untuk menyambut pesta Natal
dan memperingati kelahiran dan kedatangan Yesus yang kedua kalinya pada akhir zaman.
Adven diduga mulai dirayakan di kalangan umat Kristen sejak abad keempat.
Adven selalu mulai pada hari Minggu yang terdekat dengan tanggal 30 November (hari St.
Andreas) (antara tanggal 27 November dan 3 Desember) dan berlangsung sampai Malam
Natal 24 Desember. Dengan ini panjangya masa adven per tahun berbeda-beda, tetapi
sebuah masa adven selalu terdiri dari 4 hari Minggu.

b. Epifani / Teofani
Epifani (bahasa Yunani Koine: , epiphaneia, "manifestasi", "penampakan jelas")
atau Teofani (bahasa Yunani Kuno () , heophaneia berarti "penampakan
Tuhan"), atau Hari Raya Penampakan Tuhan adalah sebuah hari raya keagamaan dalam
sejumlah denominasi gereja Kristen pada tanggal 6 Januari yang merayakan wahyu Allah
sebagai manusia yaitu Yesus Kristus atau pemunculan/manifestasi Yesus Kristusterhadap
dunia dalam bentuk kelahiran-Nya. Dalam Gereja Ritus Barat maupun Timurmemiliki
pemahaman yang sama mengenai Epifani ini yaitu Manifestasi Yesus Kristus kepada
dunia, namun menghayati peristiwa yang berbeda. Dalam Gereja Barat, Epifani untuk
memperingati kedatangan Orang-orang Majus dari Timur atau kadangkala disebut Tiga
Raja, yang mengunjungi Yesus yang baru saja lahir, yang menunjukkan Manifestasi Bayi
Yesus Kristus terhadap orang Yahudi maupun di luar bangsa Yahudi (berarti seluruh
dunia) sebagai Anak Allah. Namun dalam Gereja Timur untuk
memperingati pembaptisanYesus Kristus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, yang
menunjukkan Manifestasi Yesus Kristus mulai memulai karya Pelayanan-Nya sebagai
Anak Allah atau sering pula disebut Teofani.

c. Paskah
Paskah (bahasa Latin: Pscha, bahasa Yunani: , Paskha; bahasa Aram: Pasa;
dari bahasa Ibrani: Pesa[1]) adalah perayaan terpenting dalam tahun
liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang
oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya
bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a], dan pada hari yang ketiga[b] bangkit
dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan
perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup
Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga
dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.

4
d. Natal
Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang
diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk
memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada
tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja
Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari (lihat pula Epifani).
Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa
tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar
hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

e. Kenaikan Yesus Kristus


Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan
Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristusterangkat naik ke langit
dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam
bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai percakapan antara Yesus dan
murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya. Para murid Yesus digambarkan masih belum
memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang
masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang runtuh sejak
dikalahkan oleh Kerajaan Babel. Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari
dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan menjadi saksi-Ku
di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Dan sesudah
meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh
murid-muridnya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan
menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus
kepada mereka.

f. Jumat Agung
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban
Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.

Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari
Rabu, tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Berdasarkan rincian kitab
suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban
Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat, namun tanggal terjadinya tidak diketahui
dengan pasti, dan akhir-akhir ini diperkirakan terjadi pada tahun 33 Masehi, oleh dua
kelompok ilmuwan, dan sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 34 Masehi oleh Isaac
Newton via perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan
besarnya bulan sabit.

g. Pentakosta
Pentakosta (dari bahasa Yunani: [], Pentkost [hmera], "[hari]
kelima-puluh"), atau Minggu Putih adalah hari raya Kristiani yang memperingati
peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari
setelah kebangkitan Yesus Kristus. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai
dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, murid-
murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang
disebut dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah Para Rasul pasal ke-2).
Sebelumnya Pentakosta adalah hari raya besar orang yahudi yang kemudian diadopsi
oleh gereja barat dan gereja timur.

5
h. Kamis Putih
Kamis Putih adalah hari Kamis sebelum Paskah, pada Hari Raya Pekan Suci ini
umat Kristen mempunyai tradisi memperingati Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin
oleh Yesus. Hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja. Ini adalah
hari pertama dari hari raya Paskah, yang dimulai pada pukul 6 sore, dan berlangsung 7
hari. Hari Kamis Putih ini juga disebut Kamis Suci.(bahasa Inggris: Holy Thursday)
Ritual Perjamuan Malam setelah ini pada setiap misa atau kebaktiandiperingati sebagai
perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa malam ini, pastur juga mencuci kaki
umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridnya dalam perjamuan
terakhir, pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.

5. KRISTEN PROTESTAN
a. Paskah
Paskah (bahasa Latin: Pscha, bahasa Yunani: , Paskha; bahasa Aram: Pasa;
dari bahasa Ibrani: Pesa[1]) adalah perayaan terpenting dalam tahun
liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang
oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya
bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a], dan pada hari yang ketiga[b] bangkit
dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan
perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup
Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga
dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.

b. Natal
Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang
diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk
memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada
tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja
Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari (lihat pula Epifani).
Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa
tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar
hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

c. Pentakosta
Pentakosta (dari bahasa Yunani: [], Pentkost [hmera], "[hari]
kelima-puluh"), atau Minggu Putih adalah hari raya Kristiani yang memperingati
peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari
setelah kebangkitan Yesus Kristus. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai
dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, murid-
murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang
disebut dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah Para Rasul pasal ke-2).
Sebelumnya Pentakosta adalah hari raya besar orang yahudi yang kemudian diadopsi
oleh gereja barat dan gereja timur.

d. Kenaikan Yesus Kristus


Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan
Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristusterangkat naik ke langit
dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam
bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai percakapan antara Yesus dan
murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya. Para murid Yesus digambarkan masih belum
memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang
masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang runtuh sejak

6
dikalahkan oleh Kerajaan Babel. Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari
dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan menjadi saksi-Ku
di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Dan sesudah
meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh
murid-muridnya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan
menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus
kepada mereka.

e. Jumat Agung
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban
Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.

Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari
Rabu, tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Berdasarkan rincian kitab
suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis ilmiah, peristiwa penyaliban
Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat, namun tanggal terjadinya tidak diketahui
dengan pasti, dan akhir-akhir ini diperkirakan terjadi pada tahun 33 Masehi, oleh dua
kelompok ilmuwan, dan sebelumnya diperkirakan terjadi pada tahun 34 Masehi oleh Isaac
Newton via perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dan kalender Julian dan
besarnya bulan sabit.

6. KONG HU CHU
a. Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru
imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa Tionghoa: ; pinyin: zhng yu)
di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal
kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chx
yang berarti "malam pergantian tahun".
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek
sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan
makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun
penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan
Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya
sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun
2017 masehi "Tahun Tionghoa" dapat jadi tahun 4715, 4714, atau 4654.

b. Cap Go Meh

Cap Go Meh (Hokkien: ) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa
perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal
dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap
= Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek
berlangsung selama lima belas hari.
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia
dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari
Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama
dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.

7
c. Cheng Beng

Festival Qingming (hanzi tradisional: ; sederhana: ; pinyin: qng mng ji)


atau Cheng Beng (bahasa Hokkian) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk
bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu[1][2].
Festival tradisional Tiongkok dilaksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik Matahari di
musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim
semi), pada umumnya dirayakan pada tanggal 5 April atau 4 April pada tahun kabisat[3][4].
Secara astronomi, dalam terminologi matahari, Festival Qngmng dilaksanakan pada hari
pertama dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qngmng. Nama yang
menandakan waktu untuk orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (Tqng
, "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan kepada orang-orang untuk
berziarah kubur. Hari Festival ini dijadikan hari libur umum di Tiongkok, begitu juga
di Hong Kong, Macau dan Taiwan.
Di Korea, Qngmng dikenal dengan sebutan Hansik.

d. Peh Cun

Duanwu Jie (Hanzi: ) atau yang dikenal dengan sebutan festivalPeh Cun di
kalangan Tionghoa-Indonesia adalah salah satu festival penting dalam kebudayaan dan
sejarah Tiongkok.
Peh Cun (; "mendayung perahu") berasal dari Bahasa Hokkianyang dipendekkan
dari Pe Leng Cun / Pe Liong Cun ( ; Romanisasi : p-lng-chn / p-ling-chn),
bermakna "mendayung perahu naga".[1] Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi
praktik umum di kalangan Tionghoa-Indonesia, namun istilah Peh Cun tetap digunakan
untuk menyebut festival ini.
Dalam masyarakat Hakka, perayaan Duanwu biasa disebut Tn-yng[2] dan festival
mendayung perahu naga dinamakan ph ling sn.[3]
Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah
berumur lebih 2300 tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou. Perayaan festival ini yang biasa
kita ketahui adalah makan bakcang (Hanzi: , hanyu pinyin: ruzng) dan perlombaan
dayung perahu naga. Karena dirayakan secara luas di seluruh Tiongkok, maka dalam
bentuk kegiatan dalam perayaannya juga berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya.
Namun persamaannya masih lebih besar daripada perbedaannya dalam perayaan tersebut.

e. Genta Rohani

Analek (dalam bahasa aslinya disebut Lun Yu (Hanzi tradisional: , pinyin: Ln


Yatau Kitab Sabda Suci) adalah bagian dari Kitab Shi Shu atau Kitab Yang Empat dalam
agama Kong Hu Cu. Kitab ini terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 Bab (= 20 bab) dan
15.917 huruf. Kitab ini berisikan kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar
dari Kong Hu Cu (Konfusius) dengan para muridnya, antar murid, dan wacana
Ajaran Kong Hu Cu.
Cakupan aspek ajaran Khong Hu Cu selaku Tian Zhi Mu Duo (Genta Rohani Tuhan) dapat
ditelusuri dalam kitab ini, sehingga selalu menjadi "buku pertama" yang dipakai sebagai
referensi kadang-kadang malah dianggap sebagai referensi tunggal bagi orang kemudian,

8
namun bagi umat Kong Hu Cu (Ru) Kitab ini tetap menjadi sumber acuan ajaran terapan
laku dari Khong Hu Cu sebagai pengejawantahan keimanan dan keyakinan paling konkrit.

Anda mungkin juga menyukai