Anda di halaman 1dari 6

Makalah

Tardisi Upacara Buka Luwur

Disusun Guna Memenuhi Tugas Petemuan Ke 10 Mata Kuliah PPKN

Dosen Pengampu: Chory Prima, S.Pd,.M.H

DI SUSUN OLEH :

HANA AULIA (200710268)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA JURUSAN


ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
A. PENDAHULUAN
I. latar belakang

Tradisi adalah kebiasaan atau kepercayaan yang terbentuk dalam masyarakat Berasal
di masa lalu dan diturunkan dari generasi ke generasi, kata Tradisi berasal dari bahasa
Latin, Traditio, yang berarti melanjutkan atau Kebiasaan Di Indonesia, khususnya orang
Jawa, ada banyak sekali tradisi yang berbeda-beda.

Di setiap daerah, banyak tradisi budaya yang dianggap penting pada suatu daerah
tertentu yang selalu diturunkan dari generasi ke generasi. Rangkullah pelestarian tradisi ini
untuk menghormati leluhur atau melindungi budaya yang dimiliki. Sedangkan yang akan
kita bahas pada makalah ini adalah tradisi yang ada di kota Kudus Jawa Tengah.

Kudus sendiri adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang juga mempunya
beragam tradisi budaya yang berlangsung secara turun temurun. Salah satu tradisi di Kota
Kudus yang sampai sekarang masih dilestarikan adalah buka luwur.

Buka luwur merupakan upacara peringatan wafatnya sunan Kudus atau disebut dengan
“Khaul” yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram atau 10 Syura. Hal itu disebabkan
karena pada tanggal tersebut dianggap keramat. Akan tetapi menurut seorang sesepuh
Kudus yang menjadi ulama yang disegani oleh masyarakat Kudus, yaitu KH. Ma’ruf
Asnawi yang telah berusia kurang lebih 90 tahun mengatakan bahwa upacara Buka Luwur
itu sebenarnya adalah dalama rangka Khaul Mbah Sunan Kudus, yang memang tanggal 10
Muharram atau 10 Syura adalah tanggal wafat beliau. 1

II. Rumusan masalah


a. Bagaimana proses upacara buka luwur tersebut ?
b. Apa Nilai dan Pesan moral yang terkandung dalam tradisi buka luwur ?

III. Tujuan Penelitian


a. Untuk Mengetahui Bagaimana proses upacara buka luwur Tersebut
b. Untuk Mengetahui Apa Nilai dan Pesan moral yang terkandung dalam tradisi buka
luwur

1
https://www.kajianpustaka.com/2020/08/pengertian-fungsi-jenis-dan-sumbertradisi.html
B. Pembahasan
I. Proses upacara buka luwur

Secara kronologis, sebenarnya proses upacara Buka Luwur diawali dengan penyucian
pusaka yang berupa keris yang diyakini milik Sunan Kudus yang dilaksanakan jauh
sebelum tanggal 10 Syuro, yaitu pada akhir Besar (nama bulan sebelum sebelum bulan
Syura).

Biasanya air bekas untuk mencuci keris tersebut yang dalam bahasa jawa disebut
dengan “kolo”, diperebutkan masyarakat yang memiliki keris untuk mencuci kerisnya,
karena menghrap “berkah” dari sunan Kudus. Kemudian pada tanggal 1 Syura dilakukan
pencopotan kelambu atau kain putih yang menutupi makam. Kelambu atau kain putih itulah
yang disebut dengan Luwur.

Kelambu atau kain putih bekas penutup makam tersebut menjadi rebutan masyarakat
karena untuk mendapatkan “berkah”. Menurut K.H. Ma’ruf Asnawi, pernah pada waktu
dulu kelambu atau kain putih penutup makam tidak diganti, kemudian timbul kebakaran
pada kelambu tersebut.

Pada pagi hari tanggal 10 Muharram setelah Shalat Subuh dimulailah acara penggantian
kelambu atau kain putih yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan tahlil yang
hanya khusus diikuti oleh para kyai, lalu mulailah pemasangan kelambu. Bersamaan
dengan itu diadakan pembagian makanan yang berupa nasi dan daging yang sudah dimasak
kepada masyarakat, yang dibungkus dengan daun jati. 2

Masyarakat bersusah payah untuk mendapatkan nasi dan daging tersebut, sebab
makanan tersebut dianggap memiliki berkah dan banyak mengandung khasiat
menyembuhkan penyakit, walaupun hanya mendapatkan sedikit. Nasi tersebut biasa
disebut dengan “sego mbah sunan” (nasinya sunan kudus). Setelah acara penggantian
kelambu dan pembagian nasi tersebut, berakhir sudah upacara Buka Luwur

II. Apa Nilai dan Pesan moral yang terkandung dalam tradisi buka luwur

2
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20070123213425
Buka Luwur merupakan sebuah ekspresi dari kepercayaan melalui akal yang mencoba
memahami realita kebenaran mengenai manusia dan sejarah serta kalbu yang digunakan
untuk memahami pesan firman-firman Tuhan melalui perasaan.

Peringatan Buka Luwur mempunyai nilai nilai berharga yang sangat tinggi perjuangan
para wali khususnya sunan Kudus dalam hidup bermasyarakat.

Secara historis, ketika menyebarkan Islam, Walisongo menggunakan berbagai metode


untuk beradaptasi dengan budaya Jawa primitif yang dipengaruhi oleh budaya Hindu dan
Budha.

Akhirnya Islam bisa diterima oleh orang Jawa. Sikap toleran dan toleran terhadap
kepercayaan dan budaya lokal memang dinilai berdampak negatif, yaitu sinkretisasi.

Di samping itu, pesan-pesan yang terkandung dalam upacara Buka Luwur dan ziarah
di makam sunan Kudus, yaitu supaya orang-orang dapat mengikuti keteladanan sunan
Kudus, juga mengingatkan agar orang-orang membiasakan diri untuk bersedekah

Untuk itu tradisi Buka Luwur Kudus perlu dilestarikan karena di dalamnya terkandung
makna dan simbol

C. Kesimpulan

proses upacara Buka Luwur diawali dengan penyucian pusaka yang berupa keris yang
diyakini milik Sunan Kudus yang dilaksanakan jauh sebelum tanggal 10 Syuro, yaitu pada
akhir Besar (nama bulan sebelum sebelum bulan Syura)

Masyarakat bersusah payah untuk mendapatkan nasi dan daging tersebut, sebab
makanan tersebut dianggap memiliki berkah dan banyak mengandung khasiat
menyembuhkan penyakit, walaupun hanya mendapatkan sedikit. Nasi tersebut biasa
disebut dengan “sego mbah sunan” (nasinya sunan kudus). Setelah acara penggantian
kelambu dan pembagian nasi tersebut, berakhir sudah upacara Buka Luwur

Buka Luwur merupakan sebuah ekspresi dari kepercayaan melalui akal yang mencoba
memahami realita kebenaran mengenai manusia dan sejarah serta kalbu yang digunakan
untuk memahami pesan firman-firman Tuhan melalui perasaan.

Di samping itu, pesan-pesan yang terkandung dalam upacara Buka Luwur dan ziarah
di makam sunan Kudus, yaitu supaya orang-orang dapat mengikuti keteladanan sunan
Kudus, juga mengingatkan agar orang-orang membiasakan diri untuk bersedekah
Untuk itu tradisi Buka Luwur Kudus perlu dilestarikan karena di dalamnya terkandung
makna dan simbol
DAFTAR PUSTAKA

Muchlisin Riadi. “Pengertian, Fungsi, Jenis Dan Sumber-Sumber Tradisi.”


Www.Kajianpustaka.Com. Last modified 2020. Accessed May 26, 2021.
https://www.kajianpustaka.com/2020/08/pengertian-fungsi-jenis-dan-
sumbertradisi.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20070123213425

Anda mungkin juga menyukai