Anda di halaman 1dari 19

MAKNA TUMPENG DALAM TRADISI MAULID NABI

Oleh :

1. Arwencetta Khairunnisa
2. Syaida Khania Althafunisya
3. Annida Khafiy Kamila
4. Azzalia Alfitriani
5. Halimatus Sa'diyah
6. Jenifer Leona Evelyne
7. Khalisa Putri Sandy Zhafira
8. May Zadatul Nur Hafiza
9. Naura Putri Meikhanza
10. Nirma Ayu Winata
11. Putri Atikasari
12. Tsania Salwa Ramadhani

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AL AZHAAR


TULUNGAGUNG JAWA TIMUR 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang syafaatnya selalu dinantikandi hari akhir oleh kita
semua.

Makalah ini disusun atas kerjasama, dan berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Ustadzah Sri Wahyuni, S.Si., M.Pd., selaku kepala SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung,

2. Ustadzah Woro sebagai wali kelas dan pembimbing makalah kami yang telah membantu dalam
menyelesaikan proyek ini,

3. Ustadz dan Ustadzah SMP islam Al-Azhaar Tulungagung

4. Pihak-pihak yang telah mengisi kuesioner kami

Kami menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan di dalam penyusunan makalah ini. Oleh sebab
itu kami sangat berharap akan saran dan kritik yang bersifat membangun agar dapat menyempurnakan
makalah ini. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca sekalian,
menambah pengetahuan tentang Makna tumpeng dalam maulid nabi.

Tulungagung, 22 September 2022


1

DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………..……………………………………1

Daftar Isi …………………………………………………………………………………….. 2

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... ………………………………………………………………………….. 3

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………3

C. Tujuan dan Manfaat ………………………………………………………………………3

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Maulid Nabi…………………………………………………………………….4

B. Sejarah Maulid Nabi ……………………………………………………………………….4

C. Pengertian Tumpeng………………………………………………………………….......…5

D. Sejarah Dan Makna Tumpeng……………………………………………………………..5

E. Metode Penelitian…………………………………………………………………………...6

G. Hasil dan pembahasan……………………………………………………………………..6

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………....... 11

B. Daftar Pustaka ……………………………………………………………………...……... 11

BAB IV : LAMPIRAN

A. Profil pembuat ……………………………………………………………………………... 12

B. Instrumen Makalah ……………………………………………………………………........15


2

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat jawa sangat kental dengan adat istiadat yang mempunyai nilai budaya yang
tinggi. Tradisi pada budaya jawa sampai sekarang di lakukan hingga turun temurun, semua
masyarakat ikut menjaga dan melestarikan tradisi jawa. Banyak tradisi jawa yang umum
dilakukan oleh masyarakat jawa. Kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa erat kaitannya dengan
upacara dan kegiatan bersifat leluhur baik yang berkaitan dengan kehidupan manusia maupun
acara khusus lainnya. Salah satunya adalah makanan tradisional, makanan tradisional yang
umumnya digunakan masyarakat Jawa adalah Nasi Tumpeng yang merupakan budaya yang
berasal dari budaya kerajaan Kota Yogyakarta dan Surakarta untuk keperluan upacara dan
kegiatan adat jawa. Untuk merayakan peristiwa penting masyarakat jawa mempunyai kebiasaan
membuat tumpeng.

Falsafah tumpeng sendiri berkaitan dengan kondisi geografis indonesia terutama jawa
yang memiliki banyak gunung berapi. Tumpeng merupakan makanan pelengkap pada upacara
dan ritual yang memiliki makna khusus,berkaitan erat dengan upacar dan ritual yang
diselenggarakan.. Karena itu, tradisi selametan di islam jawa, sebelum tumpeng disajikan
dilakukan pengajian al qur’an terlebih dahulu. Di era saat ini tentunya banyak sekali orang yang
belum mengetahui filosofi, makna, manfaat dan juga fungsi tumpeng dalam berbagai acara
berbau islami salah satunya di acara maulid nabi. Oleh sebab itu makalah ini dibuat untuk
mengulas dan memberikan informasi mengenai permasalahan yang sudah di sebutkan di atas.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa itu tumpeng?
 Bagaimana sejarah dan filosofi tumpeng pada masa pra islam?
 Mengapa tumpeng menjadi makanan khas pada peristiwa maulid nabi?
 Bagaimana tradisi tumpeng di perayaan peristiwa penting dapat diwariskan
hingga ke anak cucu kita?
 Apa manfaat tumpeng dalam tradisi maulid nabi?

C. Tujuan DAN Manfaat


 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memberi informasi tentang filosofi, dan
makna dari tumpeng dalam perayaan maulid nabi muhammad SAW kepada masyarakat
 Manfaat
 Bagi penulis
Mendapatkan informasi yang benar tentang sejarah tumpeng dan makna tumpeng dalam
perayaan maulid nabi SAW
 Bagi pembaca
Diharapkan dapat memberikan wawasan tumpeng dalam Maulid Nabi secara khusus
untuk siswa SMP Al-Azhaar dan secara umum untuk khalayak masyarakat
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAULID NABI

Ada banyak tradisi umat Islam yang senantiasa dilakukan setiap tahun di banyak negara.
Salah satunya tradisi yang terjadi pada bulan Robiul awal yang kita kenal dengan Maulid Nabi
SAW dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Secara etimologi,
istilah “Maulid” berasal dari bahasa Arab merupakan bentuk mashdar Mimi –Walada Yalidu
Wiladan– yang berarti kelahiran. Hal ini biasanya disandingkan atau dikaitkan dengan Nabi
Muhammad saw.Kata ini biasanya disandingkan atau dikaitkan dengan Nabi Muhammad saw.

Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh
setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini sebagai ekspresi
kegembiraan dan penghormatan, pengingatan kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad
dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual dan keagaamaan kepada Nabi Muhammad.

Meski sampai saat ini masih ada kontroversi tentang peringatan tersebut, beberapa ulama
yang memandang sebagai Bidah atau bukan Bidah. Tetapi saat ini maulid nabi diperingati secara
luas di seluruh dunia termasuk tradisi budaya Indonesia. Semangatnya justru pada momentum
untuk menyatukan semangat dan gairah keislaman.

B. SEJARAH MAULID NABI

Menurut sejarah ada dua pendapat yang menengarai awal munculnya tradisi Maulid.
Pertama, tradisi Maulid pertama kali diadakan oleh khalifah Mu’iz li Dinillah, salah seorang
khalifah dinasti Fathimiyyah di Mesir yang hidup pada tahun341Hijriyah. Kemudian, perayaan
Maulid dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali marak pada masa Amir li
Ahkamillah tahun 524 H. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Al-Sakhawi (wafat 902 H).

Kedua, sebagaimana dijelaskan oleh Imam AlSuyuthi, perayaan Maulid secara besar
besaran diadakan oleh khalifah Mudhaffar Abu Said Kaukabri ibn Zainuddin Ali bin Baktakin
(549-630 H). Saat itu, Mudhaffar sedang berpikir tentang cara bagaimana negerinya bisa selamat
dari kekejaman Temujin yang dikenal dengan nama Jengiz Khan (1167-1227 M.) seorang raja
Mongol yang naik tahta saat berusia 13 tahun dan mampu mengadakan konfederasi tokoh-tokoh
agama, berambisi menguasai dunia. Untuk menghadapi ancaman Jengiz Khan itu Mudhaffar
mengadakan acara Maulid selama 7 hari 7 malam. Dalam acara Maulid ini ada 5.000 ekor
kambing, 10.000 ekor ayam, 100.000 keju dan 30.000 piring makanan. Acara ini menghabiskan
300.000 dinar uang emas. Dalam acara itu Mudhaffar mengundang para orator untuk
menghidupkan nadi heroisme Muslimin. Hasilnya, semangat heroisme Muslimin saat itu dapat
dikobarkan dan siap menjadi benteng kokoh Islam. Segenap para ulama saat itu membenarkan
dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua
berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya.

C. PENGERTIAN TUMPENG

Tumpeng merupakan kuliner tradisional khas Indonesia dibuat dari beras dengan santan
dan rempah-rempah, dimasak dengan cara dikukus setelah matang warnanya kuning emas
(golden).Dalam agama islam, tumpeng biasa digunakan sebagai sajian utama pada acara-acara
syukuran, kenduri, selamatan,dan maulid nabi.

Tradisi Islam Jawa menyebutkan bahwa “Tumpeng” merupakan akronim ‘’ yen metu kudu
sing mempeng’’ keluar harus dengan sungguh-sungguh) Dikutip dari jurnal ‘Makna Simbolis
Nasi Tumpeng’ yang dibuat oleh Dewantara Magazine, Lauk pauknya yang berjumlah tujuh
(pitu) macam bermakna pitulungan (pertolongan). Setelah masuknya islam di tanah jawa, tradisi
tumpeng diadopsi dengan filosofi islam jawa dan menganggap pesan leluhur sebagai permohonan
kepada yang maha kuasa.

D. SEJARAH DAN MAKNA TUMPENG

Setelah penyebaran Islam yang dilakukan oleh Wali Songo melalui proses asimilasi dan
sinkretisasi kebudayaan yang sebelumnya kental dengan ajaran kepercayaan Kapitayan dan
Hindu-Buddha menjadi kebudayaan yang sudah terinternalisasi nilai-nilai ajaran Islam, secara
otomatis Tumpeng juga mengalami pergeseran nilai. Pemaknaan atas Tumpeng tidak lagi didasari
oleh kepercayaan yang bersumber Kapitayan atau Hindu Buddha, melainkan didasari oleh nilai-
nilai keislaman, salah satunya bentuk kerucut pada Tumpeng sebagai ilustrasi hubungan manusia
kepada Tuhan, kepada sesama manusia, dan kepada alam. Setelah proses islamisasi tersebut,
Tumpeng pun berkembang hingga saat ini sebagai makanan yang identik dengan kebudayaan
masyarakat Jawa Islam, dan dalam penyajiannya pun menyesuaikan ajaran-ajaran dalam agama
Islam.

Dalam Islam, bentuk kerucut dengan satu nasi di puncak sebagai simbol Tuhan Yang Maha
Esa. Banyaknya nasi di bawah melambangkan banyaknya manusia yang penuh dosa. Semakin ke
atas, maka semakin sempurna. Adapun pendapat lain yang menyatakan bahwa bentuk
sekumpulan lingkaran dibawah merupakan simbol orang-orang yang berkumpul / bersatu /
berkelompok / bermasyarakat, sedangkan bentuk bagian lancip merupakan simbol menyembah
kepada Tuhan Yang Maha Esa

Salah satu alasan mengapa tumpeng dibentuk kerucut seperti Gunung adalah Gunung
sebagai lambang kemakmuran, biasanya di bawah kaki gunung, bermuara sumber mata air yang
mengalir untuk semua kehidupan yang ada; manusia tumbuhan dan hewan.

E. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang data primernya
dikumpulkan menggunakan angket atau kuesioner sebagai instrumen penelitiannya. Sugiyono
(2018) menyatakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.
Kuesioner dibuat dengan platform Google Form. Pada kuesioner, para responden diminta untuk

mengisi runtutan pertanyaan yang membahas mengenai pendapat responden mengenai


Tumpeng dan Maulid Nabi. Metode survei juga termasuk wawancara secara tidak langsung.
Wawancara secara tidak langsung artinya pewawancara menanyakan sesuatu kepada responden
melalui perantara seperti angket.

Pada makalah ini dikaji pembahasan dari sumber sumber literatur termasuk jurnal yang masih
dikaji mengenai peringatan Maulid Nabi serta makna tumpeng. Hal ini bertujuan untuk
memahami keterkaitan antara makanan tumpeng dengan tradisi maulid nabi.

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan diagram disamping , sebanyak 97,8% responden


sudah mengetahui makanan tumpeng, sedangkan 2,2% orang
belum mengetahui makanan tumpeng.

Berdasarkan diagram disamping, sebanyak 93,3% responden


sudah pernah makan tumpeng sedangkan 6,7% responden belum
pernah makan tumpeng.
6

Berdasarkan diagram disamping, sebanyak 95,6% responden


pernah memperingati maulid nabi sedangkan 4,4% responden tidak pernah memperingati maulid nabi.

Berdasarkan diagram disamping, 71,4% responden masih


belum mengetahui makna tumpeng dalam tradisi maulid nabi
sedangkan 28,6% responden sudah tahu makna tumpeng dalam
tradisi maulid nabi.

1. Pertanyaan ‘’Apa yang kamu ketahui tentang tumpeng?’’

JAWABAN RESPONDEN
1. Makanan yang berasal dari jawa berbentuk kerucut warna kuning
2. Makanan masyarakat Jawa yang penyajian nasinya dibentuk kerucut dan ditata bersama dengan
lauk-pauknya
3. Tumpeng atau nasi tumpeng adalah makanan masyarakat Jawa yang penyajian nasinya di bentuk
kerucut dan ditata bersama dengan lauk-pauknya.
4. Makanan yang disajikan dengan nasi berbentuk kerucut beserta aneka laukpauk
5. Makanan khas jawa yang berbentuk kerucut dan ditata bersama lauk lauknya

2. Pertanyaan ‘’Mengapa di acara kenduri nasi tumpeng selalu berbentuk seperti gunung?’’

JAWABAN RESPONDEN
1. Melambangkan kesuksesan atau kejayaan serta melambangkan rasa syukur yang paling tinggi
kepada tuhan yang maha esa.
2. Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut dikaitkan dengan gunung , yang berarti tempat rena yang
dinilai sacral oleh masyarakat jawa,karena memiliki kaitan yang erat dengan langit dan surga.

3. Pertanyaan ‘Kegiatan apa saja yang kamu lakukan untuk memperingati Maulid Nabi?’’

JAWABAN RESPONDEN
1. Kenduren / selametan.
2. Memperbanyak dzikir dan ibadah. Dengan berdzikir menjadi salah satu amlan saat memperingati
maulid Nabi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
3. Memperbanyak membaca sholawat saat maulid Nabi sangat dianjurkan.
4. Bertukar jajan bersama teman di sekolah dan mengumpul di aula untuk pembinaan tentang
maulid nabi, jika malam sya memperingati di mushola
5. Sedekah, mengikuti pengajian, mengaji
6. Sholawatan,solat udh itu aja sih
7. Salat wajib dan sunah

4. Pertanyaan ‘’ Bagaimana jika dalam perayaaan maulid nabi diadakan semarak tumpeng?’’

JAWABAN RESPONDEN
1. Sangat bagus, karena tumpeng sebagai rasa syukur dan hormat kepada nabi Muhammad SAW.
2. Setuju,karena sebagai tanda bersyukurnya umat islam dan menunjukkan perayaan maulid nabi
3. Setuju,karena jika ada semarak,maka bisa dilakukan bersama sama dan semakin seru
4. Sangat bagus,diadakannya semarak tumpeng dapat meningkatkan kerjasama dan mempererat
persatuan dan kesatuan dalam masyarakat
5. sangat setuju,karena merupakan bentuk rasa cinta sebagai umat islam kepada nabi dan rasa
syukur atas kelahiran rasullulah
6. sangat setuju,karena maulid nabi diadakan untuk menghormati kelahiran dan perjuangan
rasullulah dijalan allah swt

Filosofi Lauk Pauk dan Bagian- bagianTumpeng

 Tempe orek atau tempe kering bisa melambangkan kesederhanaan dan kerendahan hati.
 Lauk ayam yang biasa digunakan pada nasi tumpeng adalah oalahan ayam jantan bumbu lodho yang
mana biasanya menggunakan ayam jago.Hal ini mempunyai makna untuk menghindari sifat – sifat buruk
seperti congkak,sombong,dan merasa benar sendiri.
 Mie goreng memiliki filosofi umur yang panjang karena bentuk dari mie yang panjang. Sehingga
diharapkan orang yang mengonsumsinya akan memiliki usia yang panjang dan selalu sehat.
 Sayur urap terdiri dari berbagai sayuran,seperti kangkung lambang keyakinan dalam hidup, bayam
sebagai simbol kedamaian, dan taoge lambang kesuburan.
 Telur bebek dimaksudkan umat islam mengikuti dan meneladaninabi layaknya bebek berbaris rapi
mengikuti panduan sang pemimpin.
8
 Kacang panjang harus disajikan utuh dan melingkar di tengah tumpeng sebagai simbol harapan supaya
selalu panjang umur.
 Sambal goreng terbuat dari tahu , kentang , dan tempe yang dibumbui pedas. Meski kecil,lauk ini
bermakna gotong royong dalam masyarakat.

Alat dan bahan


1. Cetakan tumpeng
2. Pisau
3. Penanaknasi/dandang
4. Wajan
5. Tampah
6. Piring
7. Spatula

Bahan Membuat Nasi KuningTumpeng


 2/5 kg Beras
 1lt Santan
 6 lembardaunjeruk
 8 lembardaunsalam
 5 buahSerai (digeprek)
 3 ruasjari Kunyit (dihaluskan dan diperas airnya untuk pewarna)

Bahan Kering Tempe Kentang


 5 papan tempe (dipotongdadu)
 2 kg Kentang (dipotongdadu)
 10 buah bawang merah
 8 buah bawang putih
 7 buahCabaimerahbesar
 1 jempol Lengkuas
 3 lembardaunjeruk
 ½ ons gula merah
 5 sdm kecap manis
 Air matang secukupnya
 Minyakgoreng
 ½ sdm Garam secukupnya
 Gula secukupnya
Bahan ayam lodho
 Daging ayam potong 2kg (DIipotong-potongs esuai selera)
 1 liter air
 5 lembar daun salam
 4 batangserai
 8 siung bawang putih
 12 siung bawang merah
 8 buah kemiri sangria
9
 1 jari lengkuas dan jahe
 1 ruas jari kunyit
 1 sdt ketumbar dan merica bubuk
 500ml santan kental
 ½ sdm garam
 ¼ sdm gula pasir
 1 sdm penyedap makanan

Lauk pelengkap : Perkedel, Telur rebus/balado, Mie goreng, Urap-urap,Timun, Tomat, kerupuk
Langkah Pembuatan :

Nasi tumpeng kuning


1. Beras di cucilaludirendamselama 1-2 jam
2. Lalu masukan santan kedalam panci dan ditambahkan air kunyit yang diperas dan daun jeruk,
daun salam dan serai sertatambahkan garam secukupnya. Lalu tunggu hinggaagak mendidih
3. Kukus beras yang sudah di rendamtadikira-kirasekitar 1 jam
4. Angkatberas yang sudah dikukus tadi kedalam baskom
5. Campurkan santan yang sudah dimasak dengan beras yang sudah dikukus
6. Adukhinggamerata
7. Jikasudah merata kukus lagi tanpa ditambahi apapun selama kurang lebih ½ jam.
8. Angkat dan dibentuk kedalam cetakan
9. Letakkan nasi yang sudah di cetak sesuai dengan posisi yang sudah di rencanakan.

Ayam lodho
1. Haluskan bawang putih, bawang merah, dan kemiri
2. Siapkan minyak panas lalu masukan bumbu halus dan tambahkan garam, gula, mericabubuk,
daun salam daun jeruk, lalu tumis hinggaharum.
3. Jikasudah kecoklatan masukan air lalu ditambah dengan santan tunggu hingga hendak mendidih
4. Masukan air kunyi.
5. Masukan Ayam dan tunggu hingga ½ jam.

Kering Tempe Kentang


1. Potong dadu kentang dan tempe
2. Goreng kentang dan tempe hingga matang
3. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai merah besar
4. Gepreklah jahe, dan lengkuas
5. Tumisbumbuhalusdanmasukanlengkuas, jahe, merica
6. Tambahkan penyedap rasa, garam, guladangulamerah
7. Jikasudah harum masukan air secukupnya
8. Masukan kentang dan tempe yang sudah matang tadi kedalam bumbu
9. Tambahkan kecap manis
10. Aduk hingga merata

10

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Tumpeng merupakan makanan tradisional yang berasal dari Jawa yang berbentukkerucut
kuning yang disajikan dan ditata bersama dengan lauk-pauknya. Bentuk kerucut diasosiasikan
dengan gunung yang berarti suatu tempat yang dianggap keramat oleh masyarakat Jawa, karena
merupakan lambang kesuksesan atau kemuliaan dan rasa syukur yang setinggi-tingginya kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Lebih dari 90% responden mengetahui makanan tumpeng juga pernah
memakannya. Namun ternyata, lebih dari separuhnya tidak mengetahui makna tumpeng sebagai
makanan dalam tradisi Maulid Nabi.

Makna Tumpeng sebagai perayaan Maulid Nabi merupakan bentuk rasa syukur dan
hormat serta kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW atas kehadiran dan perjuangan
Rasul di jalan Allah SWT, juga dapat mempererat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
Pada makalah lain makna tumpeng dam makna tradisi maulid nabi dicantumkan secara terpisah,
dan pada makalah ini makna tumpeng dan makna maulid nabi dicantumkan secara digabung,
sehingga ini menjadikan keunggulan untuk makalah ini.

B. DAFTAR PUSTAKA

•Adinda Baety Hanifah.(2020,9 September).Tradisi Peringatan Maulid Nabi Keraton Kasepuhan


Cirebon Dalam Kondisi Pandemi COVID-19, diakses dari: https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://zenodo.org/record/4288426/files/TRADISI
%2520PERINGATAN%2520MAULID%2520NABI%2520KERATON%2520KASEPUHAN
%2520CIREBON%2520DALAM%2520KONDISI%2520PANDEMI%2520COVID-
19.pdf&ved=2ahUKEwiw1MDK1of6AhUVR2wGHd8tBRoQFnoECCMQAQ&usg=AOvVaw0x
CbO5dwk3IBGy6Ph3VjgB pada tanggal 17 september 2022

•Sutiyono.(2020,23 September).Tumpeng dan Gunungan : Makna Simbolinya Dalam


Kebudayaan Masyarakat Jawah, diakses dari:
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/download/9041/pdf pada tanggal 20 september
2022

•M. Zein Ed-Dally.(2019).Makanan Tumpeng Dalam Tradisi Bancakan (Studi Gastronomi Pada
Masyarakat Jawa Islam).Surabaya diakses dari: https://digilib.uinsby.ac.id/39004/2/M.%20Zein
%20Ed-Dally_A02216026.pdf pada tanggal 23 september 2022

11

BAB IV

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : PROFIL

Nama : Arwencetta Khairunnisa

Nama : Syaida Khania Althafunisya


Nama : Khalisa Putri Sandy Zhafira

12

Nama : May Zadatul Nur Hafiza

Nama : Putri Atikasari

Nama : Halimatus Sa’diyah


Nama : Jenifer Leona Evelyne

13

Nama : Annida Khafiy Kamila

Nama : Azzalia Alfitriani

Nama : Naura Putri Meikhanza


Nama : Nirma Ayu Winata

14

Nama : Tsania Salwa Ramadhani

LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN MAKALAH


15

Anda mungkin juga menyukai