Anda di halaman 1dari 1

Kuncung, MIS Al Falah Kuncung -- Perayaan Lebaran baru saja dilewati umat Islam di seluruh

dunia. Namun, sebagian umat Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa juga akan merayakan
Lebaran ketupat.

Lantas, apa itu Lebaran ketupat? Dan kapan dirayakannya?


Tradisi Lebaran ketupat memang tidak tercantum dalam Al Quran, pun begitu tidak dirayakan
oleh Nabi besar Muhammad SAW. Walau demikian, Lebaran Ketupat ini tetap digelar oleh
sebagian besar umat Muslim di Pulau Jawa sepekan setelah hari raya Idul Fitri.
Tradisi Lebaran Ketupat atau Bakda Kupat merupakan simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa.
Kupat adalah akronim dari Ngaku Lepat (mengakui kesalahan). Simbolisasi ini digunakan Sunan
Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Jawa yang pada waktu itu masih banyak orang
meyakini kesakralan dari ketupat.

Sejarah Lebaran Ketupat


Apa itu Lebaran Ketupat dan adakah hubungannya dengan ketupat sebagai makanan? Sebagai
makanan, ketupat bukan hal yang baru. Menurut Hikayat Indraputra ketupat telah dikenal
sebagai penganan rakyat sejak 1700 Masehi. Tradisi Lebaran Ketupat sendiri diperkirakan sudah
ada sejak lama, bertepatan dengan proses masuknya agama Islam di tanah Jawa.
Dalam beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga disebut sebagai orang pertama yang
memperkenalkan tradisi Lebaran Ketupat. Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yakni
bakda Lebaran (Idul Fitri) dan bakda kupat (Lebaran Ketupat). Lebaran ketupat juga dikenal
sebagai kegiatan Syawalan tradisi lebaran yang digambarkan sebagai simbol kebersamaan,
lebaran ketupat ini juga dikenal dengan sebutan "Kenduri Ketupat". Di era Wali Songo, Lebaran
Ketupat ini biasanya dirayakan dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang
di kalangan masyarakat. Pada masa itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan ajaran
Islam mengenai cara bersyukur kepada Tuhan, bersedekah, dan bersilaturahmi di hari Lebaran.

Kapan Lebaran Ketupat 2023?


Lebaran Ketupat diselenggarakan sepekan setelah Idul Fitri. Tepatnya pada 8 Syawal setelah
melaksanakan puasa sunnah selama enam hari. Saat Lebaran ketupat, biasanya masyarakat
kembali membuat ketupat lengkap dengan sayur, sambal goreng, dan bubuk kedelai. Makanan
itu lalu dibawa ke tempat kenduri halaman rumah warga. Selanjutnya, ketupat ditata sedemikian
rupa dan didoakan bersama-sama oleh warga sebagaimana filosofi dari ketupat, yaitu mengaku
lepat atau mengaku salah kepada Allah swt. Tradisi ini diawali dengan saling memaafkan sesama
warga, kemudian ketupat itu disedekahkan supaya kita dan keluarga kita selalu diberi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai