Anda di halaman 1dari 4

LINGKUNGAN PENERAPAN THK DI BALI

Dosen Pengampu:
Prof.Dr. I Made Sutama, M.Pd.

Disusun oleh

Putu Hanny Damayanti (2315081004)


Ni Kadek Dewi Kartika Darmayanti (2317051119)
Salsa Lala Yuliana (2317051110)
NYEPI SEBAGAI IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA

Abstrak

Hari raya nyepi diadakan umat Hindu satu tahun sekali yang senantiasa
mengedepankan konsep Tri Hita Karana yang mengajarkan pentingnya keseimbangan dan
keharmonisan dalam kehidupan. Implementasi Tri Hita Karana dalam hari raya Nyepi dapat
dilihat dalam rangkaian perayaan nyepi yang dimana melalui rangkaian perayaan ini, umat
Hindu diharapkan dapat mewujudkan keseimbanhan dan keharmonisan dalam kehidupan.

Pendahuluan

Dalam agama Hindu terdapat hari suci atau hari raya yang diperingati secara
istimewa, hari suci atau hari raya tersebut memiliki makna dan fungsi yang sangat penting
yang dipercaya dapat menuntun kita dalam mengarungi dunia. Salah satu hari raya umat
Hindu yaitu Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Tilem Sasih Kesangaserta hari raya Nyepi
dikenal sebagai Hari Tahun Baru Saka. Mengapa demikian? Hal ini bermula pada tahun
sekitar 78 M, terdapat seorang Dai yang berasal dari Dinasti Kusana naik takhta kerajaan.
Iater kenal sebagai raja yang bijaksana, bahkan pada hari Minma tanggal 21 Maret 79,
kebetulan pada hari itu gerhana bulan yang menetapkan Panchanga atau kalender sistem
Saka. Hal itu juga bertujuan untuk mengenang kejayaan dan sebagai hari penobatan Raja
Kaniska. Sejak saat itulah ditetapkan sebagai tahun saka. Dengan ditetapkannya sebagai
tahun Saka menjadi tonggak awal sejarah yang mampu menutup permusuhan suku-suku di
India dimana mulai muncul sikap saling toleransi antarasesama dan suku. Hingga masukny
akebudayaan agama Hindu ke Indonesia yang membawa pengaruh besar bagi kehidupan
khususnya agama Hindu di Bali yang mayoritasnya beragama Hindu. Hari raya Nyepi
diadakan setiap satu tahun sekali dan diharapkan dalam hari raya nyepi manusia mampu
meningkatkan kualitas diri sehingga ketentraman individu dan ketentraman jagat dapat
tercapai. Jika kita lihat dari rangkaian hari raya Nyepi merupakan salah satui mplementasi
dari Tri Hita Karana karena bukan saja menjaga keseimbangan antar sesama manusia tapi
menjaga keseimbamgan kepada tuhan serta kepada alam.

Pembahasan

Ajaran Tri Hita Karana merupakan dasar dari kehidupan beragama umat Hindu.
Ajaran ini mengajarkan pentingnya keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan.
Keseimbangan dan keharmonisan tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai cara, salah
satunya melalui rangkaian perayaan Nyepi, antara lain:
1. Melasti
Melasti merupakan ritual untuk menyucikan diri dan lingkungan. Ritual ini dilakukan
dengan menghaturkan persembahan kelaut atau sumber mata air suci. Melasti
merupakan wujud dari hubungan manusia dengan alam.Dalam ritual Melasti, umat
Hindu menghaturkan persembahan kepada para dewa dan leluhur. Persembahan
tersebut berupa berbagai macam hasil bumi, seperti buah-buahan, sayuran, dan
makanan. Persembahan tersebut melambangkan rasa syukurumat Hindu kepada alam
yang telah memberikan berbagai macam anugerah.Melasti juga merupakan symbol
penyucian diri dan lingkungan. Melalui ritual ini, umat Hindu membersihkan diri dari
segala macam kotoran, baik kotoran lahiriah maupun batiniah. Kotoran lahiriah
dibersihkan dengan mandi di laut atau sumber mata air suci. Kotoran batiniah
dibersihkan dengan memohon ampun kepada para dewa dan leluhur.Dengan
demikian, Melasti merupakan wujud dari hubungan manusia dengan alam dan
manusia dengan Tuhan. Melalui ritual ini, umat Hindu dapat mewujudkan
keseimbangan dan keharmonisan antara manusia dengan alam dan manusia dengan
Tuhan.
2. Tawur Agung Kesanga
Tawur Agung Kesanga merupakan ritual untuk menyucikan alam semesta. Ritual ini
dilakukan dengan menghaturkan persembahan kepada para dewa dan leluhur. Tawur
Agung Kesanga merupakan wujud dari hubungan manusia dengan Tuhan.Dalam
ritual Tawur Agung Kesanga, umat Hindu menghaturkan persembahan berupa
berbagai macam hewan, sepertia yam, babi, dan kerbau. Persembahan tersebut
melambangkan pengorbanan umat Hindu untuk memohon keselamatan dan
kesejahteraan bagi semua makhluk.Tawur Agung Kesanga juga merupakan symbol
penyucian alam semesta. Melalui ritual ini, umat Hindu membersihkan alam semesta
dari segala macam kotoran, baik kotoran lahiriah maupun batiniah. Kotoran lahiriah
dibersihkan dengan menghaturkan persembahan berupa hewan. Kotoran batiniah
dibersihkan dengan memohon ampun kepada para dewa dan leluhur.Dengandemikian,
Tawur Agung Kesanga merupakan wujud dari hubungan manusia dengan Tuhan.
Melalui ritual ini, umat Hindu dapat mewujudkan keseimbangan dan keharmonisan
antara manusia dengan Tuhan.
3. Nyepi
Nyepi merupakan hari raya untuk introspeksi diri dan memohon keselamatan. Pada
hari Nyepi, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan
yang wajib dilaksanakan. Catur Brata Penyepian merupakan wujud dari hubungan
manusia dengan sesamanya.Catur Brata Penyepian terdiri dari:
 Amati Geni, yaitu tidak menyalakan api atau alat elektronik.
 Amati Karya, yaitu tidak bekerja atau melakukan aktivitas yang menghasilkan suara.
 Amati Lelunganan, yaitu tidak bepergian.
 Amati Lelanguan, yaitu tidak bersenang-senang.
Catur Brata Penyepian merupakan symbol dari introspeks idiri dan memohon
keselamatan. Melalui ritual ini, umat Hindu dapat merenungkan diri dan memohon
perlindungan kepada Tuhan.Catur Brata Penyepian juga merupakan symbol dari
keselarasan dan kedamaian. Melalui ritual ini, umat Hindu dapat menciptakan suasana
yang tenang dan damai.Dengan demikian, Nyepi merupakan wujud dari hubungan
manusia dengan sesamanya. Melalui ritual ini, umat Hindu dapat mewujudkan
keseimbangan dan keharmonisan antara manusia dengan sesamanya.Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rangkaian perayaan Nyepi merupakan
implementasi dari ajaran Tri Hita Karana. Melalui rangkaian perayaan ini, umat
Hindu dapat mewujudkan keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan.

Penutup

Rangkaian perayaan Nyepi merupakan implementasi dari ajaran Tri Hita Karana.
Melalui rangkaian perayaan ini, umat Hindu dapat mewujudkan keseimbangan dan
keharmonisan dalam kehidupan.Hal ini dapat dilihat dari ritual-ritual yang dilakukan
dalam rangkaian perayaan Nyepi. Melasti merupakan wujud dari hubungan manusia
dengan alam dan manusia dengan Tuhan. Tawur Agung Kesanga merupakan wujud
dari hubungan manusia dengan Tuhan. Nyepi merupakan wujud dari hubungan
manusia dengan sesamanya.Dengan demikian, rangkaian perayaan Nyepi dapat
menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan keseimbangan dan
keharmonisan dalam kehidupan

Anda mungkin juga menyukai