Anda di halaman 1dari 3

2101783304/I Gusti Agung Bagus Satrya Dananjaya/JGEA

Tugas Personal 1

(Minggu 2 / Sesi 3)

Tulislah 2 halaman (Spasi 1,5/Times New Roman/Font 12) ajaran/pandangan agama Anda tentang
“alam/lingkungan”! Apa makna/pesan ajaran itu bagimu dan bagaimana Anda menghidupi ajaran
religius ini dalam pola pikir, sikap dan perilaku Anda sehari-hari?

Saya yang beragama Hindu memiliki konsep mengenai kehidupan di alam semesta ini
yang disebut Tri Hita Karana. Umat Hindu mengajarkan kepada kita mengenai konsep Tri Hita
Karana yang artinya tiga penyebab kesejahteraan yaitu Parhyangan, Pawongan,
Palemahan. Parhyangan artinya manusia hendaknya menjaga keharmonisan dengan Tuhan dapat
diimplementasikan melalui upacara-upacara keagamaan, sembahyang, beryajna, dan lain-
lain. Pawongan artinya manusia hendaknya menjaga keharmonisan antar sesama manusia, seperti
yang kita ketahui bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan satu sama lain
melalui interaksi saling toleransi dan komunikasi yang baik dalam masyarakat. Palemahan artinya
bahwa manusia hendaknya menjaga keharmonisan kepada alam atau lingkungan hidup misalnya
menjaga kelestarian alam agar tetap terjaga keasriannya.

Umat Hindu percaya ketika kita memberi pelayanan kepada alam semesta, maka alam
semesta akan memberi pelayanan terbaiknya kepada kita. Contoh nyata saja yang dapat kita lihat
pada saat ini bencana-bencana alam yang terjadi akibat ulah manusia sendiri, penebangan hutan
secara liar yang menyebabkan tanah longsor, banjir, menipisnya lapisan ozon sehingga kian hari
udara panas terasa menyengat kulit, polusi udara kian menjadi ancaman persebaran virus. Namun
begitu sebaliknya, ketika kita menjaga lingkungan alam seperti melakukan penghijauan terhadap
lingkungan tentu pohon-pohon yang kita tanam akan memberikan oksigen yang kita butuhkan
serta membantu kita menyaring polusi-polusi udara yang kita hirup.

Diperjelas lagi dalam konsep ajaran agama hindu tentang Tat Twam Asi, yang artinya aku
adalah kamu dan kamu adalah aku. Artinya baik kita, tumbuhan, hewan serta seluruh isi alam
semesta ini adalah satu kesatuan yang tunggal yaitu Brahman. Dapat kita bayangkan ketika salah
satu bagian organ tubuh kita terluka tentu semua organ akan merasakan sakit luka tersebut, begitu
juga kehidupan ini. Artinya sangat penting untuk kita menjaga keseimbangan agar terciptanya
keharmonisan dan kesejahteraan.

CHAR6021 – Character Building: Agama


2101783304/I Gusti Agung Bagus Satrya Dananjaya/JGEA

Hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam diaplikasikan dengan Bhuta Yajna
dengan Bhuta Yajna manusia menjaga kesucian alam, di Bali Khususnya hal ini diwujudkan
dengan upacara-upacara yang ditujukan untuk alam seperti Macaru.adanya hari suci sebagai
penghormatan terhadap lingkungan seperti tumpek wariga,tumpek uye dan tilem kesanga
merupakan upaya dalam penyucian alam lingkungan demi terciptanya keharmonisan, dalam hari
suci tumpek wariga diyakini sebagai harinya tumbuhan oleh masyarakat Hindu di Bali yang unik
disini adalah sebuah doa yang diucapkan oleh mereka yang mengatakan “kaki dan dadong” kepada
tumbuhan yang diupacarai, ini menunjukkan bahwa antara manusia dengan tumbuhan masih ada
ikatan persaudaraan ini sesuai dengan sloka Veda yaitu Vasudhaiva Khutumbhakam yang artinya
semua mahluk hidup adalah saudara, sehingga akan muncul rasa cinta kasih terhadap mahluk lain
ketika manusia mampu menganggap bahwa semua mahluk adalah saudara sendiri.

Upacara-upacara lain yang terkait dengan pelestarian lingkungan hidup ini disebut upacara
Bhuta Yajna dengan berbagai jenis atau tingkatannya, Dari yang paling sederhana
mempersembahkan sejumput nasi setelah memasak, sampai pula Tawur atau Caru Ekadasa Rudra
yang dilakukan seratus tahun sekali dan ternyata penghormatan kepada alam yang dilakukan
dengan upacara tertentu secara otomatis manusia memberikan energi positif kepada alam sehingga
karena adanya hukum aksi dan reaksi maka alam akan mereaksi dengan positif juga .Tentu saja
Bhuta Yajna tidak hanya diwujudkan dengan ritual-ritual, bentuk Bhuta Yajna yang paling
signifikan adalah Konservasi alam antara lain, melestarikan hutan,menjaga sumber daya
alam,menjaga kebersihan,memanfaatkan tanah seminimal mungkin untuk pembangunan gedung
atau perumahan.bagaimana alam tetap lestari, tidak mengalami degradasi adalah tujuan Bhuta
Yajna yang sesungguhnnya. Dengan demikian Tri Hita Karana sebenarnya sangat mampu untuk
menyelamatkan alam yang dalam kondisi saat ini, ajaran ini ketika diaplikasikan maka akan
menghasilkan keseimbangan dan menuju ke dalam keharmonisan alam.

Dalam ajaran tersebut saya dapat menjalani kehidupan dialam semesta ini hidup
berdampingan dengan segala ciptaan-Nya. Nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Tri Hita
Karana saya jadikan pedoman hidup yang paling utama karena nilai-nilai yang ada didalamnya
membuat siklus hidup antara Tuhan, manusia, hewan, dan tumbuhan dapat menghargai dan
melengkapi satu sama lain. Dengan adanya ajaran tersebut saya juga dapat menghargai adanya
tumbuhan dan hewan yang biasanya mereka juga dianggap sebagai makhluk hidup.

Tumbuhan dan hewan di agama kami juga memiliki hari baik untuk diupacarai sebagai
tanda mereka juga bagian dari kehidupan dialam semesta ini sebagaimana yang telah dijelaskan
diatas secara detail. Maka bagi kami yang beragama Hindu sangatlah menghargai semua isi alam

CHAR6021 – Character Building: Agama


2101783304/I Gusti Agung Bagus Satrya Dananjaya/JGEA

semsesta, karena tanpa tumbuhan, hewan, dan isi alam semesta lainnya manusia tidak akan bisa
hidup. Dengan begitu hubungan antara anusia dengan alam sama pentingnya dengan hubungan
antara manusia dengan Tuhan, ataupun hubungan antara manusia dengan manusia lainnya.

Ajaran yang ada dalam nilai-nilai Tri Hita Karana sangatlah membantu alam semstesta dan
manusia hidup berdampingan dengan harmonis, bagi saya keharmonisan inilah yang dapat
membawa siklus kehidupan dialam semesta ini menjadi sangatlah beragam dan dapat menghargai
segala hal yang ada didunia ini, karna tanpa adanya pedoman atau ajaran dari nilai-nilai yang
sangat bermakna di agama saya kehidupan dialam semsta ini tidak akan bias harmonis.

Dengam demikian saya selalu menjadikan nilai-nilai tersebut pedoman dasar dalam
kehidupan yang saya jalani, karena besar pengaruhnya nilai-nilai dasar Tri Hita Karana tersebut
untuk menuntun saya bias menghargai segala ciptaan Tuhan di alam semesta yang sangat beragam
ini. Tanpa adanya ajaran ini didalam hidup saya , saya tidak akan bias hidup berdampingan dan
bias mehargai seluruh isi alam semesta ini, karena di alam semesta ini saya sebagai manusia
membutuhkan hewan, tumbuhan, dan alam untuk kelangsungan hidup , begitupun juga hewan ,
tumbuhan, dan alam membutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya, sehingga hubungan
antara semuanya akan berjalan dengan baik jika nilai-nilai ini dijadikan pedoman hidup dialam
semesta yang memiliki berbagai macam keragaman ini.

CHAR6021 – Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai