Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE PENERAPAN TRI HITA KARANA DALAM MEMPERKUAT KEIMANAN


TANPA MENINGKATKAN ESENSI KEYAKINAN AGAMA HINDU DI ZAMAN KALI
YUGA

D I S U S U N O L E H:

Nama : I GEDE SURYA HARTAWAN


Jurusan : MANAJEMEN INFORMATIKA
Nim : 202311035
Mata kuliah : AGAMA HINDU

KATA PENGANTAR
Om swastyastu puji syukur kita panjatkan kehadapan Ide Sang Hyang
Widhi Wasa karna kehendakannya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang bertema “METODE PENERAPAN TRI HITA KARANA DALAM
MEMPERKUAT KEIMANAN TANPA MENINGKATKAN ESENSI KEYAKINAN AGAMA
HINDU DI ZAMAN KALI YUGA”
Makalah ini berisi rangkuman tentang metode penerapan tri hita
karana dengan sajin yang mudah dipahami. Dengan penyususnan makalah ini
diharapkan pembaca dapat memahami dan mendapt pengetahuan/wawasan
mengenai metode tri hita karana.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kurangnya dalam segi tampilan maupun kata-kata. Oleh karna itu saran dan
kritikan yang membangun dari pembaca makalah ini penulis akan menerim
kritikan dengan senang hati

Luwuk,12 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian tri hita karana....................................................................3
B. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari.............................................3
C. Contoh pelaksanana Tri Hita Karana....................................................4
D. Pengaruh Zaman terhadap konsep Tri Hita Karana.............................5
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................6
Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam Hindu konsep Tri Hita Karana adalah sebuah konsep yang
selalu digunakan dalam artian konsep ini selalau kita ingat dalam
menjalani kehidupan yang mana konsep ini menjadikan patokan kita
sebagai umat hindu. Tri hita karana bererti tiga penyebaba terciptakan
kebahagiaan , yang mana tri hita karana ini ada tiga hubungan yaitu
manusia dengan tuhan, manusia dengan alam lingkungan , dan manusia
dengan manusia. Kerna kita sebagi hindu , saat penting untuk
menjalankan ketiganya, agar hidup keseimbangan. Hal itu dapat
dicontohkan dengan kita sebagai umat hindu ada namanya rahinan
tumpek landep (untuk senjata berbahan besi), tumpek warige(untuk
tumbuhan), tumpek uye( untuk tumbuhan). Dan setiap hari kita
menghaturkan banten canang sebagai tanda trimakasih kepda Sang
Hyang Widhi Wase yang sudh memberikan kita kehidupan yang baik
serta saling menolong sesame dan menghargai juga sebagai perwujudan
dari konsep tri hita karana.
Tetapi seiringnya perkembangan zaman, yang semakin modern
banyak juga saudara-saudara umat hindu sedharma yang lupa akan
konsep tri hita karana ini, banyak konsep kehidupan yang semakin
menyimpang dari jalur. Sehingga jaman sekarang konsep tri hita karana ,
antara konsep dan kenyataan tidak seimbang. Banyak umat hindu yang
lupa akan konsep ini, sehingga kebanyakan dari mereka hidupnya selalu
merasa kurang , banyak umat hindu yang lupa dengan konsep ini
sebenarnya tidak sepenuhnya salah dari diri sendiri namaun lingkungan
juga berpengaruh terhadap kurangnya kesadaran akan konsep tri hita
karana.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Tri Hita Karana?
2. Bagaimana contoh pelaksanaan Tri Hita Karana dalam kehidupan?
3. Bagaimana pengaruh zaman terhadap konsep Tri Hita Karana ?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu Tri Hita Karana
2. Mengetahui contoh pelaksanaan konsep Tri Hita Karana
3. Mengetahui pengaruh zaman terhadap konsep Tri Hita Karana
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TRI HITA KARANA

Tri Hita Karana merupakan filsafat dasar dalam agama hindu. Tri
Hita Karana bersal dari bahasa sangsekerta yaitu Tri berarti tiga, Hita
yang berarti sejahtra dan Karana yang berarti penyebab . jadi, Tri Hita
Karana di artikan sebagai tiga hal pokok yang menyebabkan
kesejahtraan dan kemakmuran hidup manusia. Ajaran Tri Hita Karana
sangat dijujung kuat oleh masyarakat beragama hindu seperti halanya
masyarakat bali yang mayoritas menganut agama hindu. Tri Hita Karana
mengajarkan kepada manusia untuk menjaga hubungan harmonis
dengan sang pencipta Ide Sang Hyang Widhi Wasa(Perahyangan),
dengan sesame manusia (Pawongan), serta dengan alam( Pelemahan).
Konsep Tri Hita Karana telah diterapkan sejak abad kesebelas
(11) dan bertujuan menata kehidupan umat hindu di bali. Di ceritakan
pada saat itu Mpu Kuturan mendampingi raja menata kehidupan umat
hindu di bali. Dalam lontaran Mpu kuturan dinyatakan bahwa Mpu
kuturan-lah yang mengajurkan kepada raja untuk menata kehidupan di
bali “ manut linggih Sang Hyang Aji “ artinya menata kehidupan
berdasarkan ajaran kitab suci . penerapan Tri Hita Karana dalam
kehidupan masyrakat bali hingga saat ini telah menciptakan sesuatau ke
harmonisasi yang mampu menjadi daya tari tersendiri bagi pariwisata
dibali.

B. PENERAPAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Berikut contoh penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-
hari

a. Contoh penerapan parhayangan


Parhayangan adalah hubungan antara manusia dengan tuhan
maka penerapannya dapat dilaksanakan dengan dewa yadnya
misalnya dengan membersihkan pura-pura, taat sembahyang, dan
melaksanakan ajaran-ajaran agama serta mengamalkan dharma.
b. Contoh penerapan pawongan
Pawongan adalah hubungan dengan sesame manusia . contoh
penerapan pawongan adalah dengan menjaga dan menjalin
hubungan yang baik dengan bersikap tenggang rasa, salaing
mengharg, dan saling tolong-menolong dengan setiap orang
c. Contoh penerapan palemahan
Palemahan merupakan hubungan manusia dengan alam
lingkungannya. Contohnya penerapan palemahan adlah menjaga
kebersihan lingkungan dan tidak mengeksploitasi isi alam , serta
menjaga kelestariannya

C. CONTOH PELAKSANAAN TRI HITA KARANA


Tri Hita Karana memiliki tiga hubungan yaitu manusia dengan
tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan manusia sehingga
dalam kehidupan sehari-hari kita harus menjalankan konsep tri hita
karana ini agar terjalin hubungan yang eret dan hidup yang harmonis
dan seimbang. Contoh konsep tri hita karana sb:
1. Manusia dengan Tuhan ( Dewa Yadnya )
 Melakukan puja tri sandya
 Mebanten canang tiap hari
 Menghaturkan banten saiban, setelah selesai masak
 Mempraktekan pelajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari
 Melaksanakan persembahyangan setiap rahinan suci
hindu
 Tidak lupa tangkil kepura dengan hati yang iklas
 Menjaga tempat suci
 Selalu berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
 Selalu bersyukur atas apa yang diberikan
2. Manusia dengan alam ( Bhuta Yadnya )
 Upacara mecaru ( membersihkan area baik itu pura
maupun natah dirumah)
 Ngaturan segehan untuk menetralkan sifat-sifat negatif
yang berada dibumi
 Upacra panca wali krama(10 tahun sekali) dilaksanakan
dipura agung besakih
 Upacara eka dasa rudra(100 tahun sekali ) dilaksanakan
di pura agung besakih
 Melaksanakan tumpek warige
 Menjaga alam tetap bersih
 Tidak mengotori lingkungan
 Menjaga keasrian alam
3. Manusia dengan manusia ( Manusa Yadnya, Pitra Yadnya dan
Rsi Yadnya)
 Upakara/upacara bayi selama didalam kandungan
(Garbha wadana/megedong-gedongan)
 Upakara/upacara bayi yang baru lahir kedunia
 Upakara/upacara bayi kepus puser
 Upakara/upacara bayi berumur 42 hari ( Tutug
Kambuhan )
 Upakara/upacara bayi berumur 105 hari ( Nyambuten )
atau biasanya disebut telu bulan kernanya lamanya hari
itu 3 bulan waktu bali
 Upakara/upacara oton ( otonan ) yang biasanya
dirayakan setiap 6 bulan sekali
 Upakara/upacara potong gigi ( Metatah, Mepandes,
mesangih )
 Upakara/upacara perkawinan (Pewiwahan )
 Menghormati guru dan perintah yang diberikan
 Menjaga kesehatan dan kesejahtraan orang suci
 Memberi sesari atau punia kepada orang suci
Menghormati orang tua
 Menuruti nasehat orang tua
 Merawat orang tua ketika orang tua sedang sakit
 Melaksanakan upakara/upacara pengabenan bagi orang
tua atau leluhur kita yang telah meninggal

D. PENGARUH ZAMAN TERHADAP KONSEP TRI HITA KARANA


Pada zaman perkembangan seperti saat ini, semuanya sudah
serba canggih dan moderen. dengan kemoderan dan kecanggihan
zaman sekarang banyak umat hindu sedarma yang hamper
melupakan konsep Tri Hita Karana. Di sisi yang lain kehidupan global
yang instan juga kadang kala merusak minset (pola pikiran) manusia
untuk meninggalkan pola kehidupan social sehingga kadang kala
manusia tidak harmonis kehidupanya akibat lepas dari ajaran Tri Hita
Karana.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Konsep Tri Hita Karana pada zaman sekarang banyak yang sudah
lupa menjalankanya tetapi di samping itu banyak juga yang masih
menjalankan dengan baik dan ikhlas. Sehingga kita sebagai penerus
harus menjaga dan menjalankan konsep ini dengan baik agar tercipta
kehidupan yang seimbang dan harmonis. Kita harus bias berpikir
global tetapi prilaku local, sehingga dengan itu kita tidak akan
melupakan konsep Tri Hit Karana.
Daftar pustaka

https://id.scribd.com/document/512568098/Makalah-Agama-Tri-Hita-Karana

https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/bali/budaya/d-6309757/falsafah-
tri-hita-karana-pengertian-dan-penerapannya-dalam-kehidupan/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16992710307260&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.detik.com%2Fbali%2Fbudaya%2Fd-
6309757%2Ffalsafah-tri-hita-karana-pengertian-dan-penerapannya-dalam-kehidupan

Anda mungkin juga menyukai