Anda di halaman 1dari 10

AGAMA HINDU

TRI HITA KARANA

Dosen :
Dra. Ni Ketut Sukiani, M.Si.
KELOMPOK 5

1. I Kadek Adi Saputra


2.
3.
4.

UNIVERSITAS WARMADEWA
Fakultas Ekonomi
Tahun Ajaran 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya
pada akhirnya bisa menyelesaikan Makalah Agama Hindu tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga tugas Agama kami ini dapat
disusun dengan baik.

Semoga Tugas Agama Hindu kami yang berjudul “TRI HITA KARANA” yang
telah kami susun ini turut memperkaya ilmu keagamaan, khususnya Agama Hindu
serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.
Kami juga menyadari bahwa laporan tentang tugas agama kami juga masih
memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan Makalah tentang agama
Hindu kami dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

i
Daftar Isi
Kata Pengantar : ................................................................................................................. i

Daftar Isi : .......................................................................................................................... ii

Latar Belakang : ................................................................................................................ 1

Pengertian Tri Hita Karana : ............................................................................................. 2

Bagian bagian Tri Hita Karana : ....................................................................................... 3

4.1 Penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari hari : ......................................... 4

4.2 ..................................................................................................................................... 5

Kesimpulan : ..................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka : ................................................................................................................ 7

ii
LATAR BELAKANG

 Konsep kosmologi TRI HITA KARANA merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah
tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan di
tengah hantaman globalisasi.  Pada dasarnya hakikat ajaran tri hita karana menekankan tiga
hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini.  Ketiga hubungan itu meliputi hubungan
dengan ke Tuhanan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam sekeliling,
dan hubungan dengan sesama manusia  yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan
memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus
seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup
dengan mengekang dari pada segala tindakan berakses buruk. Hidupnya akan seimbang,
tenteram, dan damai. Hubungan antara manusia dengan alam lingkungan perlu terjalin secara
harmonis, bilamana keharmonisan tersebut di rusak oleh tangan-tangan jahil, bukan mustahil
alam akan murka dan memusuhinya.

            Oleh karena itu keberadaan sumber daya manusia menjadi penentu


terhadap kondisi lingkungan hidupnya, baik secara individu maupun secara kolektif melalui
suatu sistem kelembagaan seperti Desa Adat. Untuk itulah perlu adanya tuntutan tentang
kesimbangan hidup syang disebut Tri Hita Karana. Ajaran ini begitu terkenal di Indonesia,
khususnya bagi umat Hindu di Bali. Dan konsepnya pun begitu ideal.

1.
PENGERTIAN TRI HITA KARANA

Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 November 1966, pada
waktu diselenggarakan Konferensi Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di
Perguruan Dwijendra Denpasar. Konferensi tersebut diadakan berlandaskan kesadaran umat
Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat
sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kemudian istilah Tri Hita Karana ini
berkembang, meluas, dan memasyarakat.

Kata Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta, dimana kata Tri artinya tiga, Hita
artinya sejahtra atau bahagia dan Karana artinya sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana
artinya tiga hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagiaan bagi umat manusia. Untuk
itu ketiga hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat mencapai hubungan yang
harmonis. Sebagaimana dimuat dalam ajaran Agama Hindu bahwa ” kebahagiaan dan
kesejahteraan ” adalah tujuan yang ingin dicapai dalam hidup manusia, baik kebahagiaan atau
kesejahteraan fisik atau lahir yang disebut ” Jagadhita ” maupun kebahagiaan rohani dan batiniah
yang disebut ”Moksa ”

Dalam ajaran Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab kebahagiaan. Menurut Wiana
(2004) bahwa hakekat Tri Hita Karana adalah sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan
dengan mengabdi pada sesama manusia serta mengembangkan kasih sayang pada alam
lingkungan. Ajaran tentang kesimbangan hidup sangat penting artinya dalam kehidupan manusia,
baik untuk menata kehidupan sekarang maupun untuk menata kehidupan yang akan datang.
Ajaran keseimbangan hidup menuntun manusia agar memperoleh kehidupan yang aman, damai
dan sejahtera.

2.
BAGIAN BAGIAN TRI HITA KARANA

Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita =
sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga
penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara:

a)    Manusia dengan Tuhannya ( Prahyangan)

Kata Parahyangan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Hyang”, yang berarti  Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan berarti hubungan yang harmonis dengan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis
dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara menjalankan perintah-NYA dan menjauhi
larangan-NYA.

b)    Manusia dengan alam lingkungannya ( Palemahan)

            Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Lemah”, yang berarti
lingkungan sekitar/alam semesta. Jadi, kata palemahan berarti hubungan yang harmonis antara
manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Dengan demikian selain menjalin hubungan
yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia kita juga harus menjalin hubungan yang
harmonis dengan lingkungan sekitar/alam semesta dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari
kerusakan.

c)    Manusia dengan sesamanya ( Pawongan).

Kata Pawongan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Wong”, yang berarti orang atau
manusia. Jadi, kata pawongan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama
manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama
manusia, dengan cara saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.

Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, kita sebagai umat manusia perlu
mengusahakan hubungan yang harmonis ( saling menguntungkan ) dengan ketiga hal tersebut
diatas. Karena melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga hal tersebut diatas, akan tercipta
kebahagiaan dalam hidup setiap umat manussia. Oleh sebab itu dapat dikatakan hubungan
harmonis dengan ketiga hal tersebut diatas adalah suatu yang harus dijalin dalamhidup setiap
umat manusia. Jika tidak, manusia akan semakin jauh dari tujuan yang dicita-citakan atau
sebaliknya ia akan menemukan kesengsaraan.

3.
PENERAPAN TRI HITA KARANA

DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

Tri Hita Karana dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan cara sebagai
berikut:
a. Parahyangan
Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa adalah sebagai berikut
1. Sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari;
2. Bertirta yatra;
3. Menyanyikan kidung suci;
4. Membaca, memahami dan menjalankan isi kitab suci Veda;
5. Mebanten setiap hari raya nityakarma maupun naimitika karma;
6. Beryajna secara tulus ikhlas (nitya yajna maupun naimitika yajna);
7. Melakukan tapa/semadhi;
8. Membersihkan tempat suci;
9. Tidak meminum minuman keras;
10. Tidak mencuri;
11. Tidak membunuh;
12. Dan lain-lain sebagainya.

b. Pawongan 
Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Cara
menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia adalah sebagai berikut:
1) Saling menghormati satu sama lain
2) Saling menghargai satu sama lain
3) Sopan santun
4) Ramah tamah
5) Gotong royong(saling membantu)
6) Kasih sayang yang tulus
7) Berani berkorban demi teman
8) Tidak iri hati dengan orang lain
9) Tidak dengki dengan orang lain
10) Dan lain-lain sebagainya

4.
c. Palemahan
Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan
sekitar/alam semesta. Cara menjalin hubungan yang harmonis denganlingkungan sekitar/alam
semesta adalah sebagai berikut:
1) Rajin membersihkan kamar tidur saat bangun tidur
2) Membersihkan kamar mandi
3) Membersihkan halaman rumah(depan,samping maupun belakang rumah)
4) Membuang sampah pada tempatnya
5) Menjaga kebersihan taman
6) Menjaga kebersiahan sekolah maupun kampus
7) Merawat tanaman(menyiram, memupuk,dan menjaga keindahan tanaman)
8) Melakukan penghijauan
9) Tidak menebang hutan sembarangan
10) Dan sebagainya.

  Jika semua itu sudah dilakukan, astungkara akan tercipta hubungan yang harmonis dalam
kehidupan  ini. Serta akan terwujudnya kehidupan yang damai, tentram, aman dan sejahtera.
Dengan demikian sangatlah penting  menjalin hubungan yang harmonis kepada Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, kepada sesama manusia serta dengan alam semesta.

5.
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa sangatlah penting untuk kita
mempelajari konsep Hubungan yang harmonis(Tri Hita Karana) dalam kehidupan ini. Karena
dengan menjalin hubungan yang harmonis dalam kehidupan ini merupakan dasar untuk
mencapai kehidupan yang damai, tentram, aman dan sejahtera.

Dengan mengetahui konsep Tri Hita Karana, kita jadi lebih paham dan mengerti tentang konsep
ini. Sehingga kita akan berusaha untuk mengamalkan dan menjalankan konsep Tri Hita Karana
sebagai mana mestinya untuk mencapai kebahagiaan lahir dan bhatin baik secara skala dan
niskala.

6.
DAFTAR PUSTAKA

: makalah”Konsep Tri Hita Karana dalam kehidupan umat Hindu”, Printing. Bali,Denpasar

http://didik-kardiasa.blogspot.co.id/2012/01/makalah.html

http://goesokaa.blogspot.co.id/2012/12/tri-hita-karana-di-bali.html

http://pendidikangurumudabali.blogspot.co.id/2011/10/tri-hita-karana-dalam-agama-hindu.html

7.

Anda mungkin juga menyukai