Anda di halaman 1dari 3

Sistem Informasi Manufaktur Dalam Organisasi

A. Pengertian Sistem Informasi Manifaktur


Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan
manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses
dan output. Di dalam sistem manufaktur terdapat beberapa model yang dipakai, yakni:
1. Input data, yaitu memasukkan informasi baru baik yang berasal dari luar atau
secara eksternal maupun yang berasal dari dalam atau secara internal.
2. Data internal, yakni semua informasi yang dapat mendukung seluruh proses,
seperti mesin, material, sumber daya manusia, transportasi, frekuensi perawatan,
dan yang lainnya.
3. Data eksternal, yakni semua informasi yang datangnya dari luar perusahaan
namun dapat mendukung setiap proses pengolahan data untuk memperoleh
informasi yang bermanfaat. Data tersebut antara lain supplier, UMR, kebijakan
pemerintah terkait listrik, dan sebagainya.
B. Fungsi dan Ruang Lingkup Sistem Informasi Manufaktur didalam perusahaan
manufaktur.
1. Fungsi Sistem Informasi dalam Perusahaan Manufaktur
Adapun fungsi utama sistem informasi manufaktur adalah sebagai pendukung
proses produksi dari mulai perencanaan hingga pengendalian produksi barang
maupun jasa. Sistem ini juga bisa membantu manajer fasilitas dalam menentukan
keputusan yang tepat dalam meningkatkan output.
Hal ini karena adanya sistem yang beroperasi secara real time dan
menyediakan data dalam keakuratan yang tinggi dan relevan selama proses
produksi. Efisiensi produk juga dapat ditingkatkan berkat adanya pengoptimalan
proses produksi.
2. Ruang Lingkup Sistem Manufaktur
Di dalam melakukan otomatisasi dan memastikan proses produksi berjalan
sesuai urutan yang benar, maka diperlukan teknologi informasi yang tepat dan
cepat. Adapun ruang lingkup sistem informasi manufaktur antara lain sistem
perencanaan manufaktur, rencana tenaga kerja, rencana produksi, sistem
pengendalian manufaktur, serta rencana kebutuhan bahan baku.
C. Subsistem Input dalam Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem input merupakan bagian dari sistem informasi manufaktur yang berupa
sistem masukan atau input. Subsistem ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Yang disebut dengan sistem informasi akuntansi (SIA) adalah subsistem input
yang berfungsi dalam proses pengumpulan data internal. Data internal di sini bisa
berupa data operasi manufaktur serta data yang ada di lingkungan.
2. Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur adalah sistem kecil dalam sistem informasi
manufaktur yang dapat dipakai untuk mengetahui informasi terkait perkembangan
terakhir mengenai aneka sumber material seperti:
1) Informasi Pekerja
Informasi mengenai pekerja bermanfaat bagi bagian yang mengatur
manajemen manufaktur dalam tugasnya untuk memperhatikan serikat pekerja
yang bertugas mengorganisasikan pekerja-pekerja milik perusahaan. Pekerja
tersebut termasuk mereka yang bekerja dengan sistem kontrak, sistem tak
berjangka, maupun dengan sistem borongan.
2) Istem Formal
Selain mengawasi serikat pekerja, manajemen manufaktur juga harus
menyiapkan permintaan pekerja sebagai cara untuk memulai arus informasi.
Permintaan tersebut kemudian akan dikirimkan ke bagian sumber daya
manusia (SDM). Selain melalui permintaan pekerja, informasi juga dapat
diperoleh melalui data dari berbagai pihak lain yang menghubungkan
perusahaan dengan pihak pelamar.
3) Sistem Informal
Sebagian besar arus informasi antara para pekerja dengan bagian manajemen
manufaktur sifatnya informal. Adapun yang termasuk informasi tersebut
antara lain adalah kontrak harian antara para pekerja dengan manajernya.
3. Subsistem Industrial Engineering (IE)
Subsistem dari sistem informasi manufaktur yang ketiga disebut dengan
subsistem Industrial Engineering (IE), yaitu sistem khusus yang dipakai untuk
mempelajari kegiatan manufaktur. Selain itu sistem ini juga dipakai untuk
membuat saran perbaikan maupun pemeliharaan. Salah satu contoh pemakaian
sistem ini adalah pemakaian data internal perusahaan untuk membantu
menetapkan waktu yang dipakai dalam proses produksi perusahaan.
D. Subsistem Output dalam Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem yang kedua adalah subsistem output, yakni suatu sistem informasi yang
memiliki hasil bersumber dari bagian produksi serta bagian persediaan dan kontrol
kualitas barang. Subsistem ini dibagi lagi menjadi empat bagian yang lebih rinci,
yaitu:

1. Subsistem Persediaan
Subsistem persediaan merupakan bagian sistem informasi manufaktur output
yang dapat memberikan data secara autentik, contohnya data mengenai jumlah
stok, safety stock, biaya holding, dan hal lain yang merupakan hasil dari proses
pengolahan data input.
2. Subsistem Biaya
Bagian subsistem output dalam sistem informasi manufaktur berikutnya adalah
subsistem biaya, yaitu bagian yang berfungsi untuk menilai biaya yang
dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Didalam subsistem biaya,
dikenal dua jenis biaya yang ada di dalam proses produksi perusahaan, yaitu:
1) Biaya pemeliharaan, mencakup biaya kerusakan, keusangan, pencurian,
pajak asuransi, dan persentase biaya tahunan barang lainnya.
2) Biaya pembelian, mencakup biaya yang keluar untuk pemesanan material,
biaya telepon, waktu pembelian, biaya formulir pemesanan pembelian,
biaya sekretaris, dan lain sebagainya.

3. Subsistem Produksi
Bagian subsistem output yang berikutnya dinamakan sebagai subsistem produksi.
Seperti namanya, subsistem produksi dalam sistem informasi manufaktur
berkaitan erat dengan segala proses yang terjadi dalam setiap bagian kerja atau
setiap departemen yang bertugas dalam pengukuran produksi.
4. Subsistem Kualitas
Subsistem kualitas adalah bagian sistem output yang berkaitan dengan kualitas,
aktivitas biaya, waktu, pemilihan pemasok, serta kinerja pekerjaan. Hal lain yang
juga masuk di dalam unsur kualitas antara lain kontrol proses, perawatan, serta
spesifikasi produk baik barang mentah maupun produk jadi.

E. Manfaat Adanya Sistem Informasi Manufaktur


1. Kinerja Lebih Efisien
Artinya Efisien dalam hal ini merujuk pada proses produksi yang lebih cepat,
akurat, dan tepat waktu, sehingga dapat sesuai dengan target yang sudah
ditentukan sebelumnya. Hal ini karena di dalam sistem tersebut sudah
menggunakan teknologi komputer.
2. Mempermudah Kinerja Perusahaan
Dengan kinerja produksi yang lebih efisien, maka secara langsung perusahaan
akan lebih terbantu. Perusahaan akan lebih mudah memberikan segala informasi
dari titik satu ke titik yang lainnya dan tentunya dalam waktu yang lebih singkat.
3. Lebih Terstruktur dalam Pengarsipan
Artinya, Sistem informasi manufaktur pada suatu perusahaan menggunakan
sistem basis data atau database yang rapi dalam menyimpan arsip data penting
perusahaan.
4. Proses Produksi Lebih Cepat
Artinya, dalam suatu perusahaan manufaktur proses produksi yang sudah
menggunakan sistem informasi manufaktur akan lebih cepat dan terstruktur,
selain itu sistem ini juga berbentuk robotik fisik, sehingga lebih meminimalisir
jumlah bahan baku yang tidak terpakai serta proses produksi lebih tepat.

Sumber: Ir. Raspal Singh, ST. 2009. Informasi Manufaktur Dalam Kerangka
Kerja Sistem Informasi Manajemen. Universitas Medan Area.

Anda mungkin juga menyukai