Disusun oleh:
LA-16
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENGERTIAN MANUFACTURING INFORMATION SYSTEMS..........................1
REFERENSI.............................................................................................................................9
ii
BAB I
PENGERTIAN MANUFACTURING INFORMATION SYSTEMS
Manufaktur merupakan suatu kegiatan yang penting dari jaman dahulu hingga
sekarang. Setiap negara membutuhkan kegiatan manufatktur untuk memenuhi seluruh
permintaan (seluruh kebutuhan) baik dalam negeri maupun luar negeri. Manufaktur juga
menjadi salah satu hal penting dalam perkembangan suatu negara saat ini. Manufaktur adalah
suatu aktifitas yang melibatkan atau memanfaatkan berbagai macam sumber daya atau bahan
baku yang akan dirubah menjadi barang yang siap pakai, mulai dari aktifitas perancangan
produk, pembelian bahan baku, pemasaran produk, persiapan mesin dan
peralatan/perlengkapan, proses manufaktur, produksi, dan penjualan sampai ketangan
konsumen.
Manufacturing Information System (MIS) adalah suatu sistem berbasis komputer yang
saling terhubung dengan sistem informasi lainnya untuk memecahkan masalah-masalah
produksi manufaktur perusahaan. Penggunaan Sistem Informasi dalam kegiatan manufaktur
akan membantu manajer dalam kegiatan operasional. Berikut adalah beberapa contoh dari
kekurangan dan kelebihan penggunaan MIS:
a. Kelebihan
Hasil produksi cepat dan tepat waktu.
Memudahkan perushaan mendapatkan informasi dalam proses manufaktur
Produksi lebih efektif dan efisien..
Seluruh kegiatan terhubungan sehingga seluruh bagian mendapatkan informasi
dengan cepat.
Dapat mempertimbangkan kegiatan produksi kedepannya.
b. Kekurangan
Membutuhkan modal yang cukup banyak (dikarenakan menggunakan
tekonologi canggih).
Sumber daya manusia yang kurang dalam penggunaan teknologi sehingga
dapat menghambat proses manufaktur.
Dibutuhkan perhitungan yang akurat terlebih dahulu.
iii
iv
BAB II
PENGGUNAAN MANUFACTURING INFORMATION SYSTEMS
Di zaman kita seperti banyak organisasi industri manufaktur pada dasarnya tergantung
pada sistem informasi mereka. Industri yang terlibat dalam memproduksi dan mengolah
barang menggunakan mesin, peralatan, dan tenaga kerja disebut sebagai industri manufaktur.
Keseluruhan prosedur industri dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu desain, pengadaan, dan
produksi.
Sistem manufaktur suatu organisasi secara umum dapat dibagi menjadi tiga fase yang
terpisah tetapi saling terkait atau area fungsional, yaitu:
v
Penentuan apakah perencanaan sumber daya dan proses konversi yang sedang
dilakukan sesuai dengan tujuan manajemen
Untuk melakukan tiga fungsi dasar ini,diperlukan database yang mudah diakses.
Informasi yang harus terkandung dalam database termasuk:
a. Informasi perencanaan dan terkait kinerja untuk bahan, mesin, dan sumber
daya manusia. Ini termasuk jumlah dan jenis bahan,langsung atau tidak langsung,
diperlukan untuk menghasilkan kuantitas dari produk setengah jadi, jenis mesin /
fasilitas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses
operasional, dan tipe atau jumlah jam kerja yang dibutuhkan per unit mesin atau
untuk suatu proses.
b. Informasi terkait status. Ini termasuk jumlah masing-masing bahan yang ada,
atau jatuh tempo, dengan mempertimbangkan kontrak, pesanan, atau jadwal yang
ada, dan ketersediaan materi di masa mendatang berdasarkan permintaan yang
diharapkan terhadap bahan yang diharapkan; kapasitas dan jadwal penggunaan
fasilitas berdasarkan rencana sekarang dan masa depan; dan jam kerja yang
tersedia dan ketersediaan personel yang diharapkan di masa depan.
c. Informasi terkait hasil. Ini termasuk catatan dari semua bahan yang digunakan,
dikelola oleh catatan unit dari setiap transaksi, dengan setiap catatan yang berisi
identifikasi, jumlah, dan lokasi pergerakan tertentu. Ini juga mencakup catatan
hasil dari setiap operasi yang dilakukan, dalam bentuk transaksi, dengan setiap
catatan yang berisi fasilitas, suhu, tekanan, waktu, dan jam kerja dari operasi
tertentu untuk menjalankan tertentu.
d. Informasi terkait instruksi manifaktur (pembuatan). Seperangkat instruksi,
yang diatur oleh operasi, yang menyediakan prosedur, metode, dan pengaturan
mesin untuk digunakan dalam melakukan operasi tertentu.
Seluruh area fungsional manifaktur (perencanaan sumber daya, proses konversi, dan
kontrol operasi) dengan informasi yang diperlukan seperti yang telah dijelaskan diatas dapat
menggunakan MIS untuk meningkatkan produktifitas pabrik.
vi
Dalam MIS ada dua subsistem utama yang menyusun model Sistem Informasi
Manufaktur, yakni Subsistem Utama Input dan Subsistem Utama Output. Subsistem Utama
Input terdiri dari:
a. Subsistem Produksi. Segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi
disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal
waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Subsistem Persediaan. Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena
menggambarkan investasi yang besar. Tingkat persediaan suatu barang
dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan
tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan
vii
ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya
holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input.
Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan
penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur
volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi
bahan jadi.
c. Subsistem Kualitas. Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik
waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem
kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain
yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti
proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai
pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan
menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa
yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM
adalah :
Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
Kualitas dicapai oleh manajemen
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
Tabel diatas menjelaskan bahwa teknologi CAD digunakan dalam kegiatan perancangan
produk, sedangkan teknologi CAM digunakan dalam kegiatan perancangan produk
manufaktur, sedangkan teknologi CAM digunakan dalam kegiatan produksi produk
manufaktur berdasarkan database rancangan dari design yang telah dibuat oleh CAD.
Di zaman kita seperti banyak organisasi industri manufaktur pada dasarnya tergantung
pada sistem informasi mereka. Industri yang terlibat dalam memproduksi dan mengolah
barang menggunakan mesin, peralatan, dan tenaga kerja disebut sebagai industri manufaktur.
Keseluruhan prosedur industri dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu desain, pengadaan, dan
produksi.
ix
informasi dapat menghubungkan industri manufaktur, pelanggan, pemasok dan penyedia
layanan mereka. Agar dapat beroperasi lebih baik dalam sistem informasi pasar yang berubah
dengan cepat dan kompetitif harus diintegrasikan.
Selain penggunaan CAD dan CAM, kegiatan manufaktur juga menggunakan teknologi
robotik. Penggunaan teknologi robotik ini dapat:
c. Jumlah produksi produk manufaktur dengan robotic akan lebih banyak dibandingkan
dengan menggunakan tenaga manual
d. Mampu memproduksi produk manufaktur yang tidak bias dilakukan dengan tenaga
manual.
Penggunaan MIS bisa digunakan dalam industri manifaktur bidang apapun contohnya
seperti bidang kimia, kosmetika, kesehatan, tekstil, dan lain sebagainya. Untuk menerapkan
MIS banyak hal yang harus dipersiapkan oleh organisasi contohnya perencanaan biaya,
perencanaan pemodelan MIS yang sesuai dengan model bisnis organisasi dan kegiatan
operasional manifaktur, serta memperhatikan kesiapan sumber daya manusia organisasi
tersebut untuk menggunakan MIS. Saat perusahaan mampu untuk melakukan hal-hal
tersebut, maka perusahaan dapat menggunakan MIS untuk dapat meningkatkan produktifitas
organisasi tersebut.
x
xi
REFERENSI
https://yuliaseptianiblog.wordpress.com/2017/11/16/model-dan-contoh-sistem-
informasi-manufaktur/
https://hudda7x.wordpress.com/2011/10/21/sistem-informasi-manufaktur/
https://anitanindyadesielvingandis.blogspot.com/2015/12/sistem-informasi-
manufaktur.html
https://www.ukessays.com/essays/information-technology/the-information-systems-
in-manufacturing-industry-information-technology-essay.php
https://en.wikipedia.org/wiki/Manufacturing_execution_system
https://ikubarunovryan.blogspot.com/2013/07/sistem-informasi-manufaktur.html
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/07399019008968322
http://student-activity.binus.ac.id/himka/2017/05/31/manufacturing-information-
system/
xii