Anda di halaman 1dari 52

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I SOCIETY DI INDONESIA DALAM ASPEK PEMERINTAHAN............................1
1.1. Society Perkotaan di Indonesia Dalam Aspek Pemerintahan......................................1
1.1.1. Pemerintahan di Perkotaan...................................................................................1
1.1.2. Video Terkait.......................................................................................................5
1.1.3. Hasil Analisis.......................................................................................................5
1.2. Society Pedesaan di Indonesia Dalam Aspek Pemerintahan.......................................5
1.2.1. Pemerintahan di Pedesaan....................................................................................5
1.2.2. Video Terkait.....................................................................................................19
1.2.3. Hasil Analisis.....................................................................................................19
BAB II SOCIETY DI INDONESIA DALAM ASPEK INDUSTRI......................................21
2.1. Society Perkotaan di Indonesia Dalam Aspek Industri...............................................2
2.1.1. Industri di Perkotaan............................................................................................2
2.1.2. Video Terkait.......................................................................................................8
2.1.3. Hasil Analisis.......................................................................................................8
2.2. Society Pedesaan di Indonesia Dalam Aspek Industri................................................9
2.2.1. Industri di Pedesaan.............................................................................................9
2.2.2. Video Terkait.....................................................................................................13
2.2.3. Hasil Analisis.....................................................................................................13
BAB III SOCIETY DI INDONESIA DALAM ASPEK LAYANAN MASYARAKAT......14
3.1. Society Perkotaan di Indonesia Dalam Aspek Layanan Masyarakat........................16
3.1.1. Layanan Masyarakat di Perkotaan.....................................................................16
3.1.2. Video Terkait.....................................................................................................19
3.1.3. Hasil Analisis.....................................................................................................19
3.2. Society Pedesaan di Indonesia Dalam Aspek Layanan Masyarakat.........................20
3.2.1. Layanan Masyarakat di Pedesaan......................................................................20
3.2.2. Video Terkait.....................................................................................................24
3.2.3. Hasil Analisis.....................................................................................................24
REFERENSI...........................................................................................................................26
BAB I
SOCIETY DI INDONESIA DALAM ASPEK PEMERINTAHAN

1.1. Society Perkotaan di Indonesia Dalam Aspek Pemerintahan


1.1.1. Pemerintahan di Perkotaan
a. Smart City dan E- Government

Kawasan perkotaan (urban) adalah wilayah yang mempunyai


kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.Kawasan perkotaan
yang besar dengan jumlah penduduk di atas satu juta orang dan berdekatan
dengan kota satelit disebut sebagai metropolitan.

Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan


ruang, kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri
atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan di sekitarnya yang saling
memiliki keterkaitan dan dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana
wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk sekurang-kurangnya
1.000.000 jiwa. Indonesia mempuyai beberapa koda yang dapat disebut
metropolitan diantaranya adalah Kota Jakarta, Kota Medan, Kota Surabaya
dan Kota Bandung. Di sisi lain kita dapat melihat Indonesia memiliki 99
Kota Otonom dan 5 Kota Administratif. 5 kota Administratif ada di Wilayah
DKI Jakarta. Layanan pemerintahaan adalah layanan public yang dikelola
oleh pemerintah dalam rangka memnuhi dan melayani kebutuhan
masyarakat yang ada di suatu wilayah. Hampir setiap pemerintah di daerah
perkotaan mempunyai website sebagai sumber informasi bagi warganya
contoh seperti Jakarta yang mempunyai portal informasi dalam
Jakarta.go.id.

Society di kota kota Indonesia bisa dikategorikan pada level society


4.0 atau information society. Pada tahap ini informasi tersebar dengan cepat
dan informasi mudah diakses oleh masyarakat. Setiap layanan public dapat
diakses melalui website atau aplikasi sehingga informasi dengan mudah
tersebar di setiap lapisan masyarakat. Infrastruktur di kota kota Indonesia
juga menunjang dan mampu dalam menyapaikan informasi dengan cepat.
1
Infrastruktur berupa jaringan internet atau fasilitas perantara seperti website
atau aplikasi sudah semakin matang dan baik.

Kota kota di Indonesia sedang dalam tahap proses penyempurnaan


society 4.0. kota Jakarta sudah hampir sempurna dalam society 4.0. Sebagai
contoh Jakarta. Jakarta mempunyai Jakarta smart city yang didalamnya
mempunyai berbagai informasi seperti data kependudukan, data pintu air
yang ada di Jakarta dan cctv milik pemerintah yang dapat dilihat lewat
Jakarta smart city.

Kota Indonesia sudah menerapkan e-Government. Sejak


kehadirannya di akhir tahun 90-an, fenomena Electronic terus-menerus
menuntut instansi pemerintahan untuk memastikan bahwa harus ada
transformasi operasional di bidang pelayanan publik. Transformasi ini
bukanlah pekerjaan mudah. Butuh perencanaan yang matang, konsultasi
intensif dengan IT konsultan, jajak pendapat di masyarakat, penyuluhan
publik, hingga kontrol pelaksanaan. Dengan kompleksnya proses
tersebut, nyatanya sampai hari ini masih ada saja urusan birokrasi yang
berbelit-belit. Namun, kita juga tidak bisa menafikkan fakta bahwa
sudah ada banyak instansi pemerintahan yang melakukan reformasi
birokrasi berkat implementasi e-Government
Pada dasarnya e-Government mencakup e-Budgeting, e-
Procurement, e-Audit, e-Catalog, e-Payment, e-Controlling, bahkan e-

2
3

Health. Intinya, ini adalah konsep di mana segala urusan birokratis bisa
berjalan secara efektif, efisien, dan transparan. Tujuannya tentu saja
untuk meningkatkan level kepuasan masyarakat dan memperbaiki
kinerja pemerintah. E-Government  ini tidak hanya berjalan di satu-dua
instansi, tetapi di seluruh instansi yang ada. Ketika sudah terlaksana,
akan hadir sistem yang akurat dan terintegrasi. Di Indonesia sudah ada
banyak kabupaten/kota yang menerapkan e-Government dengan cukup
baik. Berikut rangkumkan lima di antaranya selain kota Jakarta:
 Surabaya
Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang
terapkan e-Government. Solusi yang dihadirkan di Surabaya
mencakup Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPD), e-SDM,
e-Monitoring, e-Education, e-Permit, e-Office, e-Health, e-Dishub,
Media Center, serta Sistem Siaga Bencana. Dengan melihat
cakupan yang diwadahi, bisa dipahami bahwa Surabaya tidak
hanya memiliki birokrasi yang baik, tetapi kota ini mampu
konsekuen dengan konsep smart city yang diangkatnya.
Salah satu contoh implementasi yang berjalan baik adalah
Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPD). Sistem Ini menjadi
objek vital sebab menyangkut perencanaan dan pengembangan
kota dan staf pemerintahan di kota Surabaya. Karena posisinya
yang sangat penting, maka di dalamnya pun dilengkapi dengan e-
Musrenbang yang disusun untuk mendukung sinergi perencanaan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
 Bojonegoro
Di ranah e-Government nama Bojonegoro sedang naik daun.
Kabupaten ini bahkan disebut-sebut memiliki penerapan e-
Government yang lebih lengkap dibanding DKI Jakarta maupun
Makassar. Seperti di tempat lain, Bojonegoro memiliki sistem
baku seperti e-Musrenbang, e-Budgeting, e-Planning, e-
Procurement, serta e-Monev (monitoring and evaluation).
Uniknya, selain siklus utama tersebut, pemerintah kabupaten juga
menambahkan open data contract setelah e-Procurement.
4

Open data contract ini memungkinkan masyarakat untuk ikut


mengawasi pekerjaan kontraktor maupun pihak ketiga yang
memenangkan tender proyek pemerintah.
 Binjai
Pemerintah Kota Binjai di Provinsi Sumatera Utara patut
berbangga, pasalnya kota ini adalah yang pertama menerapkan e-
Government di provinsi tersebut. Sampai sekarang, Binjai telah
memiliki 14 inovasi e-Government demi mewujudkan
Binjai Smart City.
Belakangan, kota ini telah melakukan grand launching
untuk lima aplikasi e-Government Binjai Smart City (BSC)
sekaligus peresmian Binjai Command Center (BCC). Salah satu
aplikasi e-Government andalan Binjai adalah e-Masyarakat yang
bisa diunduh umum di Play Store. Dengan menggunakan aplikasi
ini, masyarakat bisa membuat laporan yang dilengkapi dengan foto
dan keterangan supaya segera ditanggapi. Selain menjadi media
berbagi informasi, e-Masyarakat juga digunakan kepolisian dan
masyarakat untuk berkorespondensi.
 Bandung
Bandung dan smart city -nya bukanlah hal yang asing lagi.
Baru-baru ini, Bandung baru saja menghibahkan tiga e-
Government nya untuk digunakan di tiga provinsi (terdiri dari
belasan kabupaten/kota). Tiga aplikasi yang dimaksud adalah
aplikasi Hibah Bansos (Sabilulungan), aplikasi perizinan online,
dan aplikasi Elektronik Remunerasi Kinerja (E-RK).
Hibah tersebut dimaksudkan agar sistem perizinan,
perencanaan, sekaligus pengadaan (planning and budgeting),
sistem pengadaaan barang dan jasa, dan bantuan sosial, dapat
berjalan dengan lebih transparan, efektif, serta bertanggung jawab.
 Yogyakarta
Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang
terapkan e-Government. Pelaksanaan e-Government di Kota
Pelajar ini sudah dimulai sejak 10 tahun yang lalu. Bahkan pada
5

2016, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi (PAN-RB) menyebut bahwa DIY secara umum akan
dijadikan percontohan di tingkat nasional.
Di Kota Yogyakarta sendiri, e-Government telah dijalankan
dengan basis strategis pemanfaatan TI, keterlibatan publik dalam
pengambilan keputusan, serta sistem administrasi kependudukan
dan sistem administrasi perizinan.

1.1.2. Video Terkait


 Bandung Smart City
https://www.youtube.com/watch?v=_nNSxaKuVak
 E-Government
https://www.youtube.com/watch?v=4-4abVreVdo

1.1.3. Hasil Analisis


Dari pembahasan diatas, menurut kami pemerintahan di kota sudah
menerapkan Society 4.0 dimana sangat menggunakan teknologi informasi dan
menggunakan informasi yang dihasilkan tersebut. Tetapi terkadang tidak
dijalankan dengan baik sehingga menghambat penyebaran informasi informasi
penting yang harus disampaikan. Sebagian wilayah Indonesia memerlukan
sumber daya dan alat alat yang baik untuk dapat menjalakan Society 4.0
dengan baik.

1.2. Society Pedesaan di Indonesia Dalam Aspek Pemerintahan


1.2.1. Pemerintahan di Pedesaan
a. Struktur dan Fungsi Perangkat Desa
 Kepala Desa
Berdasarkan UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3 kepala
desa adalah pemerintahan desa atau yang disebut dengan nama lain
yang dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa. Bertugas untuk menyelenggarakan pemerintah
dan pemberdayaan desa. Fungsi kepala desa sendiri cukup banyak
dan menantang, yang meliputi :
6

o Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana


prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan,
kesehatan, dan lain sebagainya.
o Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan
masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan
ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,
mengatur administrasi kependudukan, dan penataan dan
pengelolaan wilayah.
o Pemberdayaan masyarakat, seperti Tugas sosialisasi dan
motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik,
lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda,
olahraga, dan karang taruna.
o Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial
budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
o Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat
dan lembaga lainnya.
 Sekretaris Desa
Seperti yang diketahui bersama tugas seorang sekretaris ini
adalah mendampingi pimpinan atau ketuanya untuk menjalankan
segala macam tugasnya. Adapun fungsi lebih spesifik dari
sekretaris desa ini adalah sebagai berikut :
o Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi
Perangkat desa, penyediaan prasarana Perangkat desa dan
kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset,
inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
o Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,
administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
o Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun
rencana anggaran pendapatan dan belanja desa,
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan,
7

melakukan monitoring dan evaluasi program, serta


penyusunan laporan.
o Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan
administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber
pendapatandan pengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga Pemerintahan desa
lainnya.
 Pelaksana Teknis Desa
Dalam struktur perangkat desa terdapat para kepala urusan
yang secara umum membantu sekretaris. Kepalasa urusan sendiri
dibagi menjadi 5 Bagian yang terdiri dari :
o Kepala Urusan Keuangan (KAUR
KEUANGAN) Merupakan kepala yang membantu
sekretaris desa dalam hal mengatur administrasi keuangan
baik itu pendapatan dan pengeluaran, serta memverfifikasi
penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD.
o Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM) Kepala urusan
umum ini memiliki fungsi untuk membantu sekretaris
dalam menginvebtaris kekayaan desa, mengelola arsip
desa, menjadi penyedia, perbaikan, dan pemeliharaan
peralatan kantor, dan lain sebagainya.
Dua kepala urusan di atas bertugas membantu sekretaris
daerah agar pekerjaan yang dilakukan bisa optimal. Sedangkan tiga
kepala urusan berikutnya secara teknis akan membantu kepala desa
untuk bisa mengoptimalkan program kerjanya. Adapun kepala
urusan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
o Kepala Urusan Pembangunan (KAUR
PEMBANGUNAN/ Perencanaan) Kepala urusan
pembangunan ini memiliki tugas untuk menyiapkan teknis
pengembangan ekonomi desa serta mengelola segala
administrasi yang berhubungan dengan hal tersebut.
Sedangkan fungsinya adalah untuk melaksanakan kegiatan
8

administrasi pembangunan, mengelola tugas Pembangunan,


serta menyiapkan analisa dan kajian perkembangan
ekonomi masyarakat.
o Kepala Urusan Pemerintahan (KAUR PEM) Tugas
pokok yang dimilikinya adalah membantu kepala desa
untuk mengelola administrasi dan perumusan bahan
kebijakan desa. Sedangkan fungsinya lebih menitik
beratkan pada pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan pertanahan, kependudukan, ketertiban masyarakat,
dan juga ketentraman.
o Kepala Urusan kesejahteraan Rakyat (KAUR KESRA)
Dan yang terakhir adalah kepala urusan kesejahteraan
rakyat yang memiliki tugas untuk membantu kepala desa
mempersiapkan rumusan kebijakan penyusunan program
yang berhubungan dengan keagamaan, pemberdayaan, dan
juga sosial kemasyarakatan. Jadi, Kaur Kesra ini memiliki
fungsi untuk melaksanakan hasil persiapan program yang
berkaitan dengan ketiga program tersebut.
 Pelaksanaan Kewilayahan
Berikutnya yang masuk dalam struktur perangkat desa
adalah bagian pelaksanan kewilayahan dimana untuk
melakasankan tugasnya dipimpin oleh kepala dusun. Biasanya
kepala dusun ini berada di masing-masing RT dan para ketua RT
(Rukun Tetangga ) akan membantu para kepala dusun tersebut.
Tugas dan fungsi kepala dusun berikut ini :
o Kepala Dusun ( KADUS ) Tugas kepala dusun ini secara
sturktur langsung berhubungan dengan kepala desa karena
kepala dusun ini nantinya akan membantu kepala desa
untuk melaksanakan tugasnya di wilayah dusun. Adapun
fungsi kepala dusun yang perlu Anda ketahui adalah
sebagai berikut :
 Mengawasi pelaksanaan pembangunan di
wilayahnya.
9

 Membina ketentraman dan ketertiban,


melaksanakan perlindungan masyarakat, mencatat
mobilitas kependudukan serta mendatanya dengan
tertib dan menata juga mengelola wilayah.
 Melakukanpemberdayaan masyarakat sesuai
bidangnya dalam menunjang kelancaran
penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan.
 Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam
meningkatkan kemampuan dan kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

b. Kondisi Saat Ini


Perangkat desa merupakan elemen terpenting dalam roda
pemerintahan desa. Dalam Permendagri No 83 tahun 2015 tentang
pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa, yang kemudian
diubah menjadi Permendagri No 67 tahun 2017, perangkat desa
didefinisikan sebagai unsur staf yang membantu kepala desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat
desa, dan unsur pendukung tugas kepala desa dalam pelaksanaan
kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur
kewilayahan. Ini artinya kepala desa, tanpa perangkat desa, akan
kewalahan mengurusi segala macam persoalan di desa.
Untuk mewujudkan Nawa Cita ke-3 Presiden Jokowi, yaitu
Membangun Indonesia dari Pinggiran Dengan Memperkuat Daerah-
Daerah dan Desa Dalam Kerangka NKRI, maka saat ini pemerintahan
desa mengalami percepatan. Salah satunya --yang menjadi ulasan di
tulisan ini-- adalah komputerisasi kinerja perangkat desa.
Komputerisasi kinerja perangkat desa sudah dilakukan di
beberapa daerah. Ini sangat membantu dalam mewujudkan
pembangunan dari pinggiran. Komputer menjadi sarana penting bagi
perangkat desa untuk melakukan pekerjaannya sebagai bagian dari
pemerintah desa. Pekerjaan akan lebih efektif dan efisien dibanding
mengerjakan dengan cara manual seperti mencatat dalam buku-buku
tebal.
10

Salah satu penyebab munculnya percepatan kinerja pemerintah


desa ini adalah karena terjadi keterlambatan pelaporan penggunaan
dana desa berbasis komputer. Kejadian ini mengakibatkan desa akan
terlambat pencairan dana desa tahap berikutnya. Menanggapi kejadian
tersebut, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang minim di lini
pemerintahan desa menjadi perhatian. Maka berbagai daerah
mengadakan seleksi perangkat desa, diutamakan yang mampu
mengoperasikan komputer, minimal mampu bekerja dengan
menggunakan program Microsoft Office.

 Tiga Tantangan
Ada beberapa tantangan percepatan kinerja pemerintah desa,
khususnya terkait komputerisasi kinerja perangkat desa. Pertama,
bagi calon aparatur desa yang belum mengemban pengenalan dasar
terkait penggunaan teknologi komputer. Para calon ini sudah
merasa gagal sebelum bertanding dalam seleksi pemilihan
perangkat desa. Meskipun mereka sudah memiliki pengalaman
praktis yang banyak bersama warga desa tetapi gagal dalam tes
kemampuan mengoperasikan komputer.
Kedua, kualitas SDM di desa yang didominasi oleh para
tamatan pendidikan SMA, sedangkan lulusan sarjana sedikit,
bahkan tidak tinggal di desa. Kelangkaan lapangan kerja menjadi
penyebab utama para sarjana di desa memilih merantau ke
perkotaan. Akhirnya, dua pilihan para kepala desa memanggil
kembali para sarjana yang pergi merantau atau mengupayakan
pelatihan bagi perangkat desa yang ada dan mau mencalonkan diri.
Ketiga, meskipun secara nasional, elektrifikasi mencapai
95,35% pada 2017, namun di Provinsi NTT (Nusa Tengara Timur)
dan Papua masih 59,85% dan 61,42%. Desa yang tidak terjangkau
listrik memilih alternatif menggunakan genset atau tenaga surya
untuk mendukung kerja di kantor desa. Kerusakan laptop atau
komputer yang diakibatkan karena tegangan aliran listrik dari
11

genset tidak stabil menjadi penghambat kinerja perangkat desa.

 Desa Percontohan
Di Provinsi Jawa Barat (Jabar), Program Desa Digital
dimulai dari Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten
Indramayu, dan akan dikembangkan ke 5.300 desa lainnya di
seluruh Jabar. Desa Puntang menjadi desa percontohan nasional
perubahan dari manual ke digital. Ke depannya, ini juga akan
dialami oleh desa-desa baik yang ada di perbatasan seperti desa-
desa di NTT dan Papua. Tujuannya adalah percepatan kinerja
pemerintahan desa.
Transisi dari manual ke digitalisasi pastinya mempengaruhi
situasi sosial-budaya, ekonomi, dan politik di desa. Perangkat desa
yang tingkat pendidikannya masih SMA sederajat digantikan oleh
para sarjana. Para perangkat desa yang saat ini sudah berumur 40
tahun ke atas akan rentan menghadapi tantangan ke arah ini.
Artinya, mereka lahir pada 1970-an dan tamat SMA pada 1990-an.
Sedangkan pada awal tahun 2000, sekolah-sekolah belum
dilengkapi komputer untuk mata pelajaran TIK.
Selain itu juga, belajar mengoperasikan komputer bukan
menjadi prioritas mereka sekarang ini. Mereka disibukkan dengan
pekerjaan lain atau karena tidak ada yang melatih mereka. Mencari
solusi ini adalah wajib kalau kepala desa berkeinginan
memberikan pelatihan mengoperasikan komputer bagi mereka.
Begitu juga pemilihan perangkat desa yang dilakukan oleh
kepala desa dulunya sangat subjektif sekarang beralih ke tangan
tim seleksi. Kalau dulunya kemungkinan kepala desa memilih
perangkat desa karena faktor kedekatan, tetapi sekarang telah ada
tim seleksi yang lebih melihat profesionalitas dan bahkan
penguasaan teknologi. Bila para sarjana kembali ke desa dan
bersaing dengan para calon yang belum mahir menggunakan
komputer, maka harus diantisipasi terjadinya kecemburuan sosial
karena kesenjangan tingkat pendidikan.
12

Selain itu juga, desa-desa yang belum terjangkau listrik


sebaiknya difokuskan oleh pemda untuk penyaluran aliran listrik.
Sebab, banyak masalah yang diakibatkan karena tegangan listrik
yang tidak normal baik dari genset maupun tenaga surya karena
menanggung banyak beban. Baterai laptop rusak dan telepon
genggam untuk berkomunikasi juga demikian. Tidak
menyelesaikan masalah yang paling dasar ini mengakibatkan desa
stagnan. Salah satu contohnya ketika desa hanya mengurus
pengadaan beberapa unit laptop atau komputer yang baru setiap
kali terjadi kerusakan.

 Implementasi Teknologi di Pedesaan


o Domain desa E-Government
Salah satu implikasi dari penerapan Undang-undang Desa
no 6 tahun 2014 adalah adanya alokasi anggaran dana desa yang
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Anggaran tersebut dapat dipergunakan untuk pembangunan
berbagai sektor kehidupan di desa sesuai dengan kondisi
geografis, tingkat kemiskinan, jumlah penduduk, dan lain
sebagainya. Untuk beberapa desa, dana tersebut nantinya akan
dialokasikan peningkatan kualitas sistem informasi dan
manajemen informasi data dalam rangka tertib administrasi,
publikasi potensi desa, serta memberikan informasi seputar desa
kepada masyarakatnya.
Website desa merupakan salah satu bagian dari sebuah
sistem informasi desa, yang berfungsi sebagai media informasi,
sarana publikasi dan media interaksi antara aparat desa dengan
masyarakat luas. Website adalah kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untukmenampilkan informasi teks, gambar
diam atau gerak, animasi, suara, atau gabungan dari semuanya
itu baik yang bersifat statis maupun dinamis di mana masing-
masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
13

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa faktor yang


mendukung efektivitas website pemerintahan adalah semakin
berkembangnya teknologi informasisehingga masyarakat
semakin mudah mengakses internet, serta tingkat pendidikan
yang lebih baik, sedangkan faktor penghambat efektivitas
website adalah belum ada interaksi dua arah antara pemerintah
dengan masyarakat. Rekomendasi yang diberikan dari
penelitian tersebut salah satunya adalah sosialisasi kepada
masyarakat oleh pemerintah daerah mengenai penggunaan
website, agar masyarakat semakin mengenal dan
mempergunakan website semaksimal mungkin.
Kemajuan teknologi informasi merupakan salah satu hal
yang mempengaruhi kegiatan komunikasi pembangunan di
masa mendatang, selain iklim ekonomi dan politik, sistem
pengetahuan, serta konteks sosial di wilayah pedesaan,
sehingga di masa depan masyarakat pedesaan relatif
berpendidikan, lebih banyak memperoleh informasi dari media
massa serta terbuka dari isolasi geografis, lebih memiliki
aksesibilitas dengan kehidupan bangsanya sendiri dan dunia
internasional. Dengan demikian, kegiatan komunikasi
pembangunan akan lebih bersifat interaktif dan partisipatif.
Keinginan mewujudkan masyarakat modern yang tidak
tertinggal globalisasi, mendorong pemerintah untuk berupaya
memberikan akses murah terhadap internet, juga mengenalkan
penggunaan TIK untuk perubahan kehidupan dan pertumbuhan
ekonomi di daerah pedesaan.
Sebagai salah satu wilayah yang memiliki cukup banyak
pengguna internet di Indonesia, Provinsi Lampung tentu
memiliki keunikan demografis terkait penggunaan internet oleh
masyarakatnya. Kabupaten Pesawaran sebagai bagian dari
wilayah Lampung memanfaatkan potensi tersebut untuk
mengembangkan sistem e-Government di lingkungan
Kabupaten Pesawaran. Sejauh ini menurut Dinas Komunikasi
dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pesawaran, sistem e-
14

Government berbasis website di Kabupaten Pesawaran telah


memasuki tahap pembuatan website kecamatan, sedangkan
untuk pembuatan website desa belum direncanakan.
Domain desa.id merupakan usulan domain tingkat dua
(DTD) yang muncul dari gagasan para kepala desa yang
tergabung dalam Gerakan Desa Membangun (GDM)
bekerjasama dengan Pengelola Nama Domain Internet
Indonesia (PANDI), gagasan domain desa.id sebenarnya
berawal dari ketidakjelasan domain apa yang tepat digunakan
oleh desa yang telah memiliki website. Setelah melakukan
advokasi ke Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia, pada 6 Februari 2015 diterbitkan Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika No 5 tahun 2015 tentang
Registrasi Domain Instansi Penyelenggara Negara, yang
mengatur pengelolaan nama domain dengan kode go.id, .id,
serta desa.id yang dimiliki oleh instansi penyelenggara negara.

o SiMade
SiMade lahir dari kepedulian dan keprihatinan melihat
kenyataan yang ada di kantor desa/kelurahan. Sebuah fakta
yang sudah seharusnya segera dicarikan jalan keluarnya.
Sebuah fakta ketika harus mengurus surat-surat di kantor desa.
Layanan perangkat desa dirasa terlalu lama. Mulai dari
mencari data diri pemohon surat sampai dengan mengetik satu
persatu data diri yang harus dimasukkan ke blangko surat.
Semua begitu lama dan tidak efektif. Dari kejadian sederhana
inilah kemudian lahir apa yang akan kita kenal dengan nama
SimaDe (Sistem Informasi Managemen Desa).
Sebuah program aplikasi yang dirancang, diobservasi
dan diwujudkan dalam kurun waktu yang tidak singkat.
Program aplikasi yang khusus dirancang untuk diaplikasikan
di pemeritahan desa/kelurahan, yang mana pemeritahan desa
merupakan ujung tombak dari pemerintahan secara nasional.
15

Program ini juga didesign sesederhana mungkin tetapi mampu


memberikan kemanfaatan yang tinggi. Sederhana karena
design interfacenya yang mudah dipahami/dijalankan olah
operator komputer yang belum mahir sekalipun. Akan tetapi
program ini terbukti mampu menjawab persoalan administrasi
desa yang cukup komplek. SimaDe bekerja dengan cara
mengolah database kependudukan menjadi lebih dari 35
kebutuhan administrasi desa/kelurahan
Dengan SiMade maka semua pekerjaan layanan surat-
surat kepada masyarakat, termasuk laporan ke pihak
kecamatan bahkan sampai keperluan penyusunan daftar hak
pilih pemilu semua bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat
dengan hasil yang akurat. SimaDe juga sudah dilengkapi
dengan fitur-fitur yang memungkinkan penyajian informasi
profil desa dengan sangat cepat dan akurat. Bahkan sampai
fitur untuk menghitung rekapitulasi uang pungutan harian
berdasarkan jumlah surat yang dikeluarkan oleh desa. Ini
sangat membantu untuk kepentingan monitoring, terhadap
jalannya pemerintahan desa. Berikut beberapa contoh,
bagaimana program SiMade ini bekerja dengan sangat efektif
dan efisien:
 Pekerjaan layanan surat-surat mutasi penduduk
yang paling banyak dilayani seperti surat pindah,
surat datang, surat kelahiran dan surat kematian bisa
dikerjakan dalam waktu kurang dari 1 menit.
Sebagai contoh, ketika ada mutasi pindah
penduduk, maka kita tinggal memasukkan
penggalan nama atau nama lengkap pemohon
surat, maka secara otomatis program akan mengisi
data diri penduduk yang kita maksud secara
lengkap, cepat dan akurat. Kita tidak perlu lagi
memasukkan satu demi satu data diri sesuai isian
blangko surat. Sehingga surat pindahpun akan
tercetak dalam waktu tidak lebih dari 1 menit.
16

Selanjutnya program SimaDe akan mengeluarkan


atau menandai penduduk yang bersangkutan dari
data induk penduduk, sehingga yang bersangkutan
tidak bisa dilayani lagi dalam hal apapun dengan
menggunakan program Simade. Tetapi program
Simade akan mencatatnya dalam daftar mutasi.
Begitu juga sebaliknya jika ada penduduk datang
maka secara otomatis akan menambah jumlah
data induk penduduk. Dan semua proses ini
dilakukan oleh program dalam waktu yang sangat
singkat dan dengan hasil yang sangat akurat.
 Contoh lain adalah ketka kita harus menyiapkan
seluruh data penduduk lengkap dengan segala latar
belakang identitasnya, maka juga dalam waktu yang
relatif singkat kebutuhan data itu akan terlayani.
Termasuk kalau kita membutuhkan data anak balita,
atau usia wajib belajar, atau informasi anggota
keluarga, informasi penduduk berdasarkan jenis
kelamin, agama, pekerjaan, pendidikan, jumlah
penduduk per RT atau per RW dan selanjutnya data
penduduk dalam satu wilyah desa/kelurahan.
 Ini adalah contoh pekerjaan Program SimaDe yang
paling banyak mendapat tanggapan positif, yaitu
ketika pemerintah desa/kelurahan harus menyusun
daftar hak pilih sementara dalam pemilu. Maka
Program ini akan secara otomatis memfilter semua
penduduk yang sudah berusia 17 tahun atau pernah
menikah sampai dengan hari H pemilihan
dilaksanakan. Program SimaDe ini akan bekerja
secara dinamis, artinya usia penduduk akan
diperhitungkan secara real time atau usia pada saat
data diperlukan. Format cetaknyapun sudah
dirancang sedemikian rupa sehingga mampu
menghindari adanya perbedaan TPS (Tempat
17

Pemungutan Suara) antara anggota keluarga. Tentu


saja hal ini sangat berbeda kalau kita
perbandingkan dengan mengerjakan hal yang sama
dengan cara manual. Kenyataannya menunjukkan
bahwa untuk menyusun daftar hak pilih pemilu
memerlukan waktu yang sangat lama bahkan bisa
berari-hari dan dari segi biaya tentunya memerlukan
anggaran yang tidak sedikit. Maka SimaDe
memberikan solusi yang begitu cepat dan akurat.
 Contoh lain adalah, ketika aparat desa harus
melayani permohonan surat nikah. Jumlah blangko
yang harus diisi cukup banyak, mulai dari N1
sampai dengan N7. Setelah kita amati pekerjaan ini
memakan waktu tidak kurang dari 30 menit bahkan
lebih. Dengan SiMade pelayanan surat nikah bisa
dilayani dalam waktu kurang dari 3 menit, Efisiensi
waktu yang sangat signifikan.
 Laporan bulanan yang menjadi kegiatan rutinpun
sudah bisa didapatkan dari Program SiMade ini.
Laporan tentang perubahan penduduk berikut
dengan mutasinya akan secara otomatis
termutakhirkan. Kondisi penduduk awal bulan,
mutasi lahir, mati, datang, pergi dan akhirnya
muncul kondisi penduduk akhir bulan akan
tergarap dengan sendirinya dengan tingkat akuras
data yang sangat tinggi.
 Program Simade ini juga akan secara otomatis
merekam semua surat-surat yang pernah
dikeluarkan desa, ke dalam catatan agenda surat
keluar. Ini akan sangat membantu manakala kita
memerlukan pelacakan terhadap surat-surat yang
pernah desa keluarkan berikut tanggal dan
peruntukannya.
18

Dan masih banyak contoh pekerjaan yang bisa di handle


olah program SiMade ini, tidak kurang dari 35 layanan SimaDe
yang siap menyajikan keperluan administrasi desa/kelurahan
dengan cara yang sangat efektif dan efisien.

o Aplikasi Mitra Desa


Mitra Desa adalah aplikasi sistem informasi desa.
Aplikasi ini dibangun dengan tujuan untuk memermudah
pemerintah desa untuk menyelenggarakan pelayanan publik
yang mudah, cepat dan transparan. Aplikasi ini merupakan
sebuah terobosan baru bagi desa untuk dapat mengelola
administrasi, data dan proses pelayanan masyarakat secara cepat
dan tepat.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Infest Yogyakarta sejak
tahun 2011. Sejarah aplikasi Mitra Desa terkait dengan upaya
infest dalam advokasi isu migrasi ketenagakerjaan. Infest
memandang bahwa dalam proses migrasi ketenagakerjaan
membutuhkan keterlibatan pemerintah desa. Mengacu pada
pengalaman tersebut, infest mencoba mengembangkan aplikasi
yang dapat mendokumentasikan migrasi ketenagakerjaan dari
desa.
Kebutuhan pendokumentasian tersebut menghantarkan
infest pada penyusunan aplikasi sistem informasi desa yang
bertujuan untuk memudahkan pemerintah desa sekaligus
memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. Aplikasi ini kini
telah mencapai versi 2.1.x yang memuat beberapa fitur, antara
lain:
 Pengelolaan data dan administrasi penduduk desa;
 Pengelolaan pelayanan surat menyurat pemerintah
desa;
 Penyusunan dan penyajian profil desa;
 Penyajian data kemiskinan di tingkat desa;
19

 Tata Kelola peristiwa kependudukan (Lahir, Mati,


Pindah dan Migrasi Tenaga Kerja ke luar negeri);
 Pendataan Aset Desa
 Penyajian Statistik
 Pengelolaan data Keuangan Desa Partisipatif
(Perencanaan, Penganggaran, Penatausahaan,
Pelaporan)
 Survei Terbuka
 Integrasi data keuangan desa ke aplikasi pihak
ketiga/penghubung atau middleware. Middleware
ini bisa dipasang pada sisi server kabupaten untuk
mengumpulkan data keuangan desa.
Aplikasi ini dapat digunakan oleh pemerintah desa untuk
memperbaiki standar dan kualitas pelayanan publik di level desa.
Linsensi aplikasi ini dapat dilihat pada laman lisensi.

1.2.2. Video Terkait


 Aplikasi "Simade" Untuk Layanan Administrasi Desa
https://www.youtube.com/watch?v=9RNknfFkZVU
 Inovasi Teknologi dengan Aplika E-VI mempermudah Pekerjaan
Pemerintah Desa
https://www.youtube.com/watch?v=6TiN6ye25Wo
 Mitra Desa: Aplikasi Tata Kelola Pemerintahan Desa
https://www.youtube.com/watch?v=dqJkuJZZsCo

1.2.3. Hasil Analisis


Menurut saya society yang diterapkan pada bidang pemerintahan di
daerah pedesaan di Indonesia saat ini masih berada pada Society 4.0.
Information society atau masyarakat Informasi adalah sebuah istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi
yang dapat membuat kemungkinan terbaik dalam menggunakan informasi dan
teknologi komunikasi baru (new information and communication technologies
(ICT)).
20

Dalam masyarakat informasi orang akan mendapatkan keuntungan yang


penuh dari teknologi baru dalam segala aspek kehidupan:Di tempat kerja, di
rumah dan tempat bermain. Contoh dari ICT’s adalah: ATM untuk penarikan
tunai dan pelayan perbankan lainnya, telepon genggam(handphone), teletext
television, faxes dan pelayan informasi seperti juga internet, e-mail,
mailinglist, serta komunitas maya (virtual community) lainnya.
Pengertian lain dari informastion society atau masyarakat informasi
adalah suatu keadaan masyarakat dimana produksi, distribusi dan manipulasi
suatu informasi menjadi kegiatan utama. Jadi dapat dikatakan bahwa
pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan
Teknologi baru ini memiliki implikasi untuk segala aspek dari
masyarakat dan ekonomi kita, teknologi mengubah cara kita melakukan bisnis,
bagaimana kita belajar, bagaimana kita menggunakan waktu luang kita.
Ini juga berarti tantangan yang penting bagi pemerintah:
 Hukum kita perlu diperbaharui dalam hal untuk mendukung transaksi
elektronik.
 Masyarakat kita perlu untuk dididik mengenai teknologi yang baru.
 Bisnis harus online jika mereka ingin menjadi sukses.
 Pelayanan pemerintah harus tersedia secara elektronik.
Dan jika dilihat dari keadaan saat ini beberapa desa sudah menerapkan
pelayanan pemerintah yang tersedia secara elektronik atau disebut juga dengan
E-Government. E-Government adalah pemerintah yang menggunankan
teknologi informasi dan khusunya internet sebagai salah satu alat
pemerintah untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warga
Negara, lembaga swasta dan lembaga pemerintahan lain yang saling
berinteraksi. Penerapan E-Government ini sendiri bisa dilihat dari munculnya
beberapa aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah pelayanan administrasi
dan pemerintahan yang ada di desa seperti aplikasi simade dan aplikasi mitra
desa serta domain untuk Kawasan perdesaan. Namun belum semua desa
memasuki Society 4.0 ini hal ini bergantung pada tingkat pendapatan
masyarakatnya, sumber atau mata pencahariannya , letak geografisnya,
infrastruktur, dan lain sebagainya.
21

Jika dilihat secara nyata pemerintahan yang berada di desa juga beragam
ada yang masih lebih kearah ke tradisional-an dan ada yang sudah lebih
modern tetapi susunan perangkat desa tetap sama karena hal ini sudah diatur
dalam perarturan Undang – Undang. Beberapa desa bahkan masih ada yang
berada pada society 2.0 yang masih bersifat sangat tradisional yang mana
masih sangat minim menggunakan teknologi atau bahkan belum menggunakan
sama sekali untuk menjalankan pemerintahannya. Semua itu bergantung lagi
pada kondisi masing – masing desa seperti yang saya bilang sebelumnya.
22

BAB II
SOCIETY DI INDONESIA DALAM ASPEK INDUSTRI

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berpandangan bahwa Indonesia dalam


proporsi ekonominya dapat dikategorikan sebagai sebuah negara industri. Pasalnya, sektor
industri merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian nasional dengan sumbangannya
mencapai lebih dari 20 persen. Capaian 20 persen sangatlah besar, sehingga Indonesia masuk
dalam jajaran elit dunia. Dalam kategori manufacturing value added, Indonesia masuk dalam
10 besar dunia. Peringkat ini sejajar dengan Brasil dan Inggris serta lebih besar dari Rusia.
Sementara itu, berdasarkan jumlah persentase tersebut, Indonesia masuk dalam jajaran lima
besar negara-negara dunia yang kontribusi industrinya cukup tinggi. Barikut adalah jenis-
jenis sektor industri:
 Industri pengolahan pangan
Yang termasuk industri pengolahan bahan pangan adalah penggilingan padi,
pembuatan minyak kelapa sawit dan minyak nabati lainnya, pembuatan tapioka,
pabrik teh, pabrik kopi dan coklat, pabrik-pabrik es, pengolahan gading, ikan, dan
pembuatan mie (termasuk pabrik mie instan), roti, pengawetan ikan, buah-buahan
dan jamur, pembuatan susu bubuk, tepung, permen, biskuit, pembuatan kecap, terasi,
dan pabrik gula.
 Industri tekstil
Industri tekstil besar dan kecil banyak terdapat di Jawa Barat, daerah khusus
Ibu Kota Jakarta, dan sebagian terdapat di Jawa Tengah. Dalam industri ini termasuk
industri batik yang banyak terdapat di Jawa Tengah, terutama di Yogyakarta, Solo,
dan Pekalongan. Kemajuan industri tekstil sangat pesat setelah ditemukan mesin-
mesin modern. Penemuan mesin-mesin ini mengakibatkan industri kecil tenun gulun
tikar.
 Industri barang kulit
Industri barang dari kulit menghasilkan tas, koper, sepatu, sepatu, kipas,
wayang, sandal; ikat pinggang, dan barang-barang kerajinan kulit lainnya. Industri
ini banyak terdapat di dalam sentra-sentra industri di Jawa. Adapun industri
pengolahan kulit tidak termasuk ke dalam kelompok ini. Namun dewasa ini industri
barang dari kulit perkembangannya tidak pesat, karena disaingi kulit sintetis.
 Industri pengolahan kayu
23

Industri pengolahan kayu mengahasilkan bahan bangunan dan perbot rumah


tangga, seperti meja, kursi, dan pigura. Industri besar pengolahan kayu
menghasilkan kayu lapis. Industri pengolahan kayu banyak diekspor ke Eropa,
Timur Tengah, Jepang, dan Amerika.
 Industri pengolahan kertas
Perkembangan industri pengolahan kertas berbentuk industri besar yang
menghasilkan barang-barnag dari kertas tulis biasa, kertas bungkus dan karton,
kertas hias dan tisu. Industri ini terdapat antara lain di Pematang Siantar (Sumatera),
Padalarang, Blabak, Bayuwangi (Jawa), dan Martapura (kalimantan).
 Industri kimia farmasi
Industri kimia dan farmasi menghasilkan zat asam, garam kimia, pupuk,
pembasmi serangga, plastik, serat buatan, bahan-bahan kecantikan, cat, pernis, dan
obat-obatan. Perkembangan industri kimia dan farmasi sangat pesat, khususnya di
kota-kota besar.
 Industri pengolahan karet
Industri pengolahan karet terutama menghasilkan ban luar dan ban dalam
untuk kendaraaan bermotor maupun tidak bermotor. Kecualiitu, industri ini juga
menghasilkan barang-barang lain seperti bola, mainan anak, keperluan rumah
tangga, keperluan kelengkapan mobil, pesawat motor dan kapal.
 Industri barang galian bukan logam
Industri-industri besar barang galian bukan logam menghasilkan semen, gelas,
dan kaca. Industri ini juga manghasilkan keramik dan asbes. Pabrik semen yang
besar terdapat di Padang (Sumatera Barat), Tonasa, (Sulawesi Selatan), Gresik (Jawa
Timur), Cibinong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan beberapa tempat
lainnya. Pabrik pupuk terdapat di Palembang dan Kalimantan Timur. Industri semen
be rkembang pesat karena semakin banyak bangunan yang terbuat dari beton.
 Industri baja / pengolahan logam
Industri baja yang besar terdapat di Cilegon, Jawa Barat yang menghasilkan
antara lain plat baja, pipa baja, dan kabel-kabel baja. Industri yang tidak begitu besar
menghasilkan atap seng, besi, beton, pipa-pipa besi dan lainnya, dan bahkan pisau
silet. Industri baja sangat pesat perkembangannya, banyak dibutuhkan untuk industri
karoseri mobil dan perusahaan angkutan lainnya.
 Industri peralatan
24

Industri peralatan menghasilkan terutama alat-alat transtasi dan alat berat serta
kendaraan lainnya, dalam bentuk:
o Pesawat terbang yang dihasilkan PT. Dirgantara Indonesia (dahulu IPTN) di
Bandung
o Kapal laut yang dihasilkan PT PAL di Surabaya
o Perakitan mobil dan sepeda motor di Jakarta dan Karawang
o Alat-alat elektronik dan perakitannya di Jabotabek
o Alat-alat pertanian dan alat-alat pertukangan di Karawang dan Depok.
 Industri kreatif
Konsep industri kreatif yang mengutamakan kreativitas dan informasi
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi ini telah memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian. Di Indonesia pada tahun 2015,
industri kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,39% terhadap PDB atau sebesar
Rp852,56 triliun. Pada tahun 2016 kontribusinya meningkat tipis sebesar 7,44%
terhadap PDB atau sebesar Rp922,59 triliun. Subsektor yang masuk kedalam
industri kreatif adalah sebagai berikut:

o Advertising dan marketing o IT, software, dan komputer


o Arsitektur o Publishing
o Kerajinan tangan o Museum dan galeri
o Desain (produk, grafik, o Musik dan performing and visual arts
fashion) o Animasi dan visual effects
o Film, TV, video radio, o Video games
fotografi o Heritage

 Industri Jasa Keuangan


Jasa Keuangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk jasa
yang disediakan oleh industri keuangan. Jasa keuangan juga digunakan untuk
merujuk pada organisasi yang menangani pengelolaan :
o Dana Bank
o Bank Investasi
o Perusahaan Asuransi
o Perusahaan kartu kredit
o Perusahaan pembiayaan konsumen dan Sekuritas
25

 Industri Pertanian dan Perkebunan


 Industri Peternakan dan Perikanan

2.1. Society Perkotaan di Indonesia Dalam Aspek Industri


2.1.1. Industri di Perkotaan
a. Kawasan Industri di Kota
Adapun pengertian kawasan industri menurut Keputusan
Presiden RI No 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri adalah
kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana serta fasilitas penunjang lain yang
disediakan serta dikelola oleh suatu perusahaan kawasan industri.
Kawasan industri memang sengaja dijadikan pusat industri atau
berdirinya berbagai macam perusahaan oleh Pemerintah sejak awal.
aerah industri di Indonesia memang banyak. Maka wajar jika di daerah
industri terdapat banyak sekali perusahaan yang berdiri. Terdapat
beberapa kawasan industri besar di kota-kota yang ada di Indonesia.
Saat ini terdapat 58 kawasan industri di Pulau Jawa, 33 kawasan
industri di Pulau Sumatera, 8 kawasan industri di Pulau Kalimantan,
dan 4 kawasan industri di Pulau Sulawesi. Status dari deretan kawasan
industri itu sebanyak 15 kawasan dalam proses kontruksi, 103 kawasan
beroperasi, serta 10 kawasan tahap perencanaan. Nantinya, kawasan-
kawasan industri di luar Jawa akan berfokus pada industri yang
berbasis Sumber Daya Alam (SDA). Selain itu juga akan difokuskan
pada peningkatan efisiensi sistem logistik dan pendorong
pengembangan kawasan industri sebagai pusat ekonomi baru.
Namun banyak subsektor industri yang tidak perlu berada di
kawasan industri khusus contohnya seperti yang ada pada industri
kreatif.

b. Keadaan dan Teknologi Industri di Kota


Industri di kota sudah menggunakan mesin dan teknologi lainnya.
Berikut adalah beberapa tren teknologi pada industri terutama
perusahaan manufaktur di Indonesia saat ini:
 Green Manufacturing
26

Tren teknologi manufaktur pertama yang akan dibahas


adalah tren green manufacture. Tren ini merupakan tren teknologi
manufaktur yang lebih fokus pada proses dan kebijakan produksi
yang mengutamakan pada eksekusi yang ramah lingkungan.
Sudah ada pelaku-pelaku green manufacture yang telah
melakukan penelitian, pengembangan dan memanfaatkan
teknologi yang dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
Tren green manufacture akan menguntungkan perusahaan Anda
karena sisa bahan produksi bisa Anda gunakan atau Anda olah
yang tentu akan mengurangi biaya produksi.
Selanjutnya, tren manufaktur juga akan menarik para
konsumen yang memang peduli terhadap produk-produk ramah
lingkungan, dengan demikian tren bisa terus dilakukan secara
konsisten.
Perusahaan Memilih Solusi Marketing yang Lebih Praktis.
Tren teknologi manufaktur kedua yang bisa Anda jadikan referensi
adalah solusi marketing yang lebih praktis. Semakin pesatnya
perkembangan teknologi semakin banyak pilihan strategi
marketing yang bisa dijalankan. Namun, tidak semua strategi
marketing itu efektif dengan keadaan perusahaan Anda.
Perusahaan manufaktur perlu memikirkan solusi dan strategi
marketing yang efektif secara biaya dan eksekusi. Salah satu solusi
yang bisa dijalankan adalah dengan membangun sosial media dan
melakukan crowdfunding untuk proses pemasaran dan riset
produk.
Komunikasi melalui kanal tersebut dapat dimanfaatkan untuk
mendapatkan feedback dan insight untuk prototipe baru dari
konsumen serta pakar industri.
 Tren IoT
Salah satu tren teknologi yang terus berkembang pesat adalah
tren IoT atau Industrial Internet of Things. Penerapan teknologi
internet memang tidak dapat dihindari karena konsumen juga
sudah mulai banyak yang menggunakan teknologi internet, jika
27

perusahaan menunda menggunakan teknologi internet, perusahaan


akan tertinggal dan akan kehilangan sebagian konsumen.
Alasan beberapa perusahaan menunda menggunakan internet
adalah karena pengaplikasian IoT pada industri manufaktur
membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan butuh training untuk
dapat mengimplementasikannya dengan baik.
Jangan lupa untuk menggunakan sistem yang terintegrasi
agar dapat meningkatkan visibilitas, memastikan akuntabilitas, dan
dapat mengurangi risiko kesalahan sistem.
 Real Time Operations
Salah satu tren teknologi manufaktur yang sedang
berkembang adalah real time operations. Saat ini, perusahaan
manufaktur sedang membutuhkan respon cepat karena permintaan
konsumen yang terus meningkat namun, proses respon kerap
memiliki masalah.
Anda tidak perlu khawatir karena dengan menggunakan
sistem yang lebih baik, perusahaan dapat membuat respon dan
produksi pesanan pelanggan jauh lebih cepat. Memiliki layanan
respon yang cepat tentu akan menjadi nilai poin plus tersendiri.

Selain itu teknologi juga digunakan pada pabrik-pabrik, contoh teknologi


yang sedang tren digunakan yaitu:

 Penerapan Mobile ERP


Tingginya permintaan terhadap suplai barang dan jasa pada
tahun ini mau tidak mau menuntut perusahaan untuk mempercepat
ritme kerja mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu
tren teknologi pabrik yang dapat diterapkan untuk mengatasi hal
ini adalah penggunaan aplikasi Mobile Electronic Road Pricing
(ERP) di seluruh lokasi pabrik manufaktur.
Teknologi ini pun sejalan dengan pertumbuhan jaringan
seluler berkecepatan tinggi. Mobile ERP sendiri merupakan
teknologi yang menyediakan akurasi data yang lebih besar, mampu
mengoptimasi efisiensi operasional, serta mengurangi penundaan
produksi. Hasilnya, perusahaan pun akan lebih mudah dalam
28

mengakses laporan penjualan, mengetahui persediaan bahan baku


dan barang jadi, mengatur jadwal pemeliharaan aset, serta melacak
pengiriman barang ke pelanggan.

 Mesin Otomasi
Objek dari otomatisasi adalah sistem. Dengan
berkembangnya teknologi internet, integrasi pada setiap elemen
pada sistem informasi akan semakin baik. Bisa dibilang, end-to-
end. Tentu integrasi saja tidak cukup. Butuh otomatisasi sistem.
Dimana sistem secara otomatis dapat merekam, membaca,
menampilkan, hingga mendistribusikan informasi. Disinilah
tantangannya. Di era yang serba cepat, perusahaan dipaksa untuk
memotong value chain. Jika sistem informasi yang perusahaan
pakai kurang efisien dan memakan banyak waktu, tentu target
untuk memotong value chain akan gagal.Sudah banyak jenis mesin
otomasi yang digunakan pada perusahaan manifaktur di kawasan
industri yang terletak di kota-kota di Indonesia. Mesin-mesin
otomasi itu contohnya seperti:

o Computer Numerical Control (CNC)


o Programmable Logic Controllers (PLCs)
o Mesin Laser Pengolah, dll.
 Penggunaan Mesin 3D Printing
29

Proses pembuatan prototipe untuk sebuah produk sering kali


menghabiskan banyak anggaran perusahaan. Hal ini disebabkan
oleh proses trial and error yang dilakukan untuk mendapatkan
produk sesuai konsep.
Adapun teknologi yang hadir untuk memberikan kemudahan
dalam proses pembuatan prototipe adalah mesin 3D Printing.
Teknologi ini dinilai efektif dalam membuat Rapid Prototyping
dan membantu efisiensi anggaran dari departemen penelitian dan
pengembangan sebuah perusahaan.
Kehadiran mesin 3D Printing membuat perusahaan tidak lagi
harus menggunakan tangan atau alat cetak yang membutuhkan
waktu pengerjaan yang lama. Mesin ini dapat menghasilkan
prototipe produk dengan waktu yang lebih cepat serta biaya yang
sedikit.
 Pemanfaatan Artificial Intelligence dan Machine Learning
Hampir di segala bidang saat ini telah menerapkan teknologi
Artificial Intelligence dan Machine Learning untuk membantu
pengerjaan manusia dalam menghasilkan produk yang jauh lebih
berguna. Pada tahun 2019, kedua teknologi ini pun hadir di
industri manufaktur. Pelibatan Artificial Intelligence dan Machine
Learning dalam operasional pabrik seperti pengelolaan volume
data, menghasilkan data yang lebih mudah dibaca, serta
memberikan solusi untuk meningkatkan daya tanggap produsen.
Dengan kata lain, pemanfaatan teknologi ini akan membantu
efisiensi dan mengidentifikasi adanya peluang bisnis baru.
 Penerapan Blockchain
Terakhir, teknologi yang semakin mendominasi berbagai lini di
dalam proses produksi yakni Blockchain. Istilah ini sebenarnya
merujuk pada lingkup Cryptocurrency yang populer di tahun-tahun
sebelumnya. Teknologi Blockchain berperan di berbagai area
manajemen, pelacakan, serta pelaporan transaksi di dalam rantai
pasokan.
30

Teknologi tidak hanya digunakan di manifaktur, berikut adalah


beberapa contoh dari sektor industri lain:

 Industri Jasa Keuangan – Penggunaan Machine Learning dan


Artificial Intelligence pada KoinWorks
“RoboLending ini sebagai fitur yang kami ciptakan berdasarkan
machine learning yang belajar dari aktivitas pendana kami selama 2017.
Kami berharap fitur ini dapat membantu meningkatkan inklusi finansial,
jadi bagi para investor muda yang ingin mencoba berinvestasi, dapat
mealokasikan dananya menggunakan fitur ini. RoboLending merupakan
salah satu inovasi KoinWorks dalam sisi teknologi, karena kami yakin
bahwa inovasi merupakan landasan dari perkembangan ekonomi,” tutur
Co-Founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono dalam keterangan,
kemarin. KoinWorks berharap agar pendana semakin nyaman berinvestasi
dengan RoboLending yang diciptakan menggunakan algoritma machine
learning yang inovatif. Sejauh ini, KoinWorks sudah berhasil
menyalurkan dana investasi oleh lebih dari 40.000 pendana ke lebih dari
824 peminjam didanai. Selain itu, untuk dapat mengoptimalkan kinerja
tim analis fraud dan risiko (credit scoring), KoinWorks menggunakan
Artificial Intelligence (AI) untuk melakukannya. Selain teknologi tersebut
bermanfaat bagi operasional KoinWorks, implementasi AI juga
memberikan manfaat bagi para peminjam yang bank belum bisa berikan.
Seperti:
o Pencairan uang jauh lebih cepat. Dua minggu masa pencairan
dana (disbursement) di KoinWorks sudah tergolong cukup lama,
sedangkan di bank dua minggu itu bisa tergolong sangat cepat.
o Persetujuan permohonan pinjaman instan. Dengan fitur store
connect, peminjam dapat menghubungkan langsung data toko
online nya ke aplikasi dan AI analisa risiko KoinWorks akan
memberikan skor kredit dengan sangat cepat.
o Kemudahan untuk memantau status pinjaman. Peminjam
dapat langsung memantau status persetujuan pinjaman dan
pembayaran bulanan langsung pada aplikasi super finansial
KoinWorks.
31

 Industri Kimia Farmasi – PT. Kimia Farma menghadirkan IoT


PT Kimia Farma Tbk. menghadirkan Internet of Things (IoT) untuk
monitoring kondisi mesin dan efisiensi di pabrik Kimia Farma/
Rencananya, otomatisasi akan dilakukan semua pabrik milik Kimia
Farma.
Head of IT Kimia Farma Ferro Armando mengatakan penerapan IoT
telah dilakukan oleh perseroan di Pabrik Kimia Farma yang terdapat di
Banjaran, Jawa Barat. Pabrik tersebut merupakan pabrik terbesar di Asia
Tenggara.
Dia mengatakan pemanfaatan IoT dalam bentuk pengaturan
produksi dan pengawasan. Kimia Farma memonitor mesin-mesin
produksi dengan menggunakan sensor yang ditempel di mesin dan
dihubungkan dengan papan pemberitahuan.
Dia menjelaskan papan tersebut nantinya akan memberitahukan
kondisi mesin dan batasannya sehingga perseraon mengetahui kapan
waktu perbaikan mesin. Infrastruktur adalah salah satu kendala utama hal
tersebut.

2.1.2. Video Terkait


 RoboLending KoinWorks: Fitur Pendanaan Serba Otomatis
https://www.youtube.com/watch?v=ekyG8zseI9Q
 Otomasi Industri PLC: Industri Cetak Besi
https://www.youtube.com/watch?v=VlMl1dHXsFw

2.1.3. Hasil Analisis


Menurut hasil analisis kami, perindustrian di Kota sudah mulai
memasuki Society 5.0 dengan mulai berkembangnya implementasi IoT, AI,
robotik, dan blockchain pada beberapa pelaku industri, sehingga dapat dibilang
dalam tahap mempersiapkan. Namun, tidak semua industri sudah memasuki
society tersebut tetapi rata-rata sudah memasuki Society 4.0 dengan adanya
mesin yang memproduksi sesuatu dengan pengoperasian oleh manusia,
penggunaan sistem untuk otomasi seperti pada mesin CNC dan PLCs, dan
analisa informasi seperti menggunakan ERP.
32

2.2. Society Pedesaan di Indonesia Dalam Aspek Industri


2.2.1. Industri di Pedesaan
82% masyarakat di Indonesia tinggal di pedesaan dan kebanyakan industri
yang dijalankan di pedesaaan terkait dengan sektor pertanian, perkebunan,
perikanan, dan peternakan. Berikut adalah keadaan industri di pedesaan:

 Industri Pertanian di Desa


Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan sangat penting
dalam perekonomian. Peranan pertanian antara lain adalah (1)
menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk
menjamin ketahanan pangan, (2) menyediakan bahan baku bagi industri,
(3) sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan oleh
industri, (4) sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan
bagi pembangunan sektor lain. Di samping itu, pertanian memiliki
peranan penting untuk (5) mengurangi kemiskinan dan peningkatan
ketahanan pangan, serta (6) menyumbang secara nyata bagi pembangunan
pedesaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Keberhasilan dalam mengurangi angka kemiskinan di desa dan
mengurangi desa tertinggal serta meningkatnya pendapatan di desa tidak
terlepas dari dukungan sejumlah stakeholder. Mulai dari Pemerintah,
swasta, perbankan hingga lapisan masyarakat terutama di sektor pertanian.
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah
menargetkan untuk mengentaskan 5.000 desa tertinggal dan menciptakan
2.000 desa mandiri hingga tahun 2019. Namun, dalam pelaksanaannya,
berdasarkan hasil potensi desa yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik
ternyata telah melampaui target RPJMN yakni hingga 2018 tercatat
jumlah desa tertinggal mengalami penurunan sebanyak 6.518 desa dari
19.750 desa pada 2014 menjadi 13.232 desa pda 2018 dan menciptakan
33

desa mandiri sebanyak 2.665 desa dari 2.894 desa pada 2014 menjadi
5.559 desa mandiri.
Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan
pertanian di desa contohnya dengan mengimplementasi mekanisasi.
Penggunaan mesin alsintan adalah salah satunya.

Alsintan atau alat mesin pertanian adalah sebutan untuk semua alat
dan mesin yang digunakan dalam usaha bidang pertanian. Alsintan ini
mutlak sangat dibutuhkan dalam pembangunan pertanian. Peningkatan
teknologi tepat guna melalui alsintan ini sangat dapat meningkatkan
efisiensi dan kualitas produksi pertanian.
Peran alsintan dalam pengembangan pertanian bukan sebatas proses
budidaya dan pascapanen, tapi juga bagi upaya pengembangan proses
hasil panen menjadi aneka produk pangan tambahan. Adanya alsintan ini
menjadi pemicu transformasi teknologi kepada petani menuju pertanian
yang lebih modern, efektif, dan ramah lingkungan. Teknologi mekanisasi
tersebut harus mencakup dari hulu sampai hilir sehingga tidak hanya
meningkatkan produksi, akan tetapi kesejahteraan petani.
Peran strategis mekanisasi pertanian melalui alsintan adalah proses
menjadi lebih cepat. Dengan mekanisasi, kita dapat melaksanakan
pengolahan lahan, panen, dan pascapanen dengan cepat. Selain itu proses
akan lebih efisien karena kebutuhan ongkos akan lebih rendah
dibandingkan secara tradisional atau manual, baik untuk olah lahan
maupun untuk panen. Alsintan juga menekan kehilangan hasil dan
meningkatkan nilai tambah, misalnya penggunaan mesin thresser
(perontok) yang efektif akan dapat menurunkan kehilangan hasil. Namun,
kelebihan alsintan ini juga perlu menuntut prasyarat kelengkapan dan
34

kesiapan kelembagaan dan sumber daya manusia sebagai pelaku


pembangunan itu sendiri.
Penerapan alsintan diharapkan dapat memecahkan masalah
kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usahatani, baik saat
secara on-farm, panen (harvesting) maupun pascapanen (off-farm),
menekan ongkos produksi, menekan kehilangan hasil menuju efisiensi
usahatani sehingga meningkatkan pendapatan petani. Berkenaan dengan
efektivitas dan efisiensi alsintan ini, sangat perlu diperhatikan ketepatan
alokasi alsintan sesuai kondisi lahan (the right machine on the right land).
Misalnya, traktor roda dua dengan motor penggerak diesel 8,5 PK
akan efektif pada lahan sawah datar sampai lahan yang sedikit miring.
Traktor roda dua 8,5 PK ini kurang efektif bila dialokasikan pada daerah
yang berlereng agak besar karena petakan sawah relatif kecil dan sulit
mobilisasi antar petakan. Pada daerah yang lahan sawahnya berlereng
agak besar, akan lebih cocok dan efektif traktor roda dua motor penggerak
6,5 PK. Begitu juga selanjutnya untuk daerah yang lebih berlereng tinggi
maka akan efektif traktor 5 PK atau jenis bensin yang lebih ringan.
Pemerintah sebenarnya juga sudah aktif dalam peningkatan
penerapan alsintan ini. Sepanjang tahun 2012 sampai 2017, bantuan
alsintan pra-panen kepada petani di seluruh Indonesia sebanyak 314.188
unit, terdiri dari traktor, cultivator, pompa air, transplanter, dan hand
sprayer. Sementara untuk alat pascapanen berjumlah 41.816 unit, berupa
combine harvester, dryer, power threseher, power thresher multiguna,
corn sheller, corn combine harvester, dan rice miling unit. Peran
pemerintah ini memang sangat dibutuhkan oleh para petani Indonesia.
Petani atau kelompok tani tentu diharapkan juga harus bisa merawat
alsintan yang sudah dimiliki. Mesin yang tidak dirawat cenderung akan
cepat rusak. Jika alsintan sudah memperlihatkan rusak ringan, tapi tidak
dilakukan perbaikan, maka rusak ringan ini akan menjadi rusak berat.
Selain itu, alsintan yang ada juga harus digunakan seoptimal mungkin,
jangan sampai alsintan tidur dan tidak terpakai dan akhirnya rusak.
Berdasarkan hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa dengan
pengembangan penggunaan alsintan yang sesuai dengan kebutuhan pada
tingkat petani dapat memacu keberhasilan program tersebut untuk
35

meningkatkan produksi, khususnya beras. Selain itu, secara spesifik


pengembangan traktor tidak memberi dampak negatif terhadap tenaga
kerja dan justru berpengaruh positif terhadap tingkat upah. Pada kasus
penggunaan mesin perontok dan penggilingan padi, dapat meningkatkan
kualitas beras dengan menekan kerusakan fisik atau kerusakan gabah
kurang dari 1%.
Sebagai contoh desa yang menggunakan Alsintan yaitu Petani Desa
Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar) sudah
memanfaatkan alat dan mesin pertanian (Alsintan) kurun 2-3 tahun
terakhir.
Petani pun merasakan manfaat langsung dari aneka Alsintan, salah
satunya menjadi solusi mahalnya ongkos buruh tani di Kecamatan Mundu,
Cirebon.“Penggunaan Alsintan sangat membantu petani, mulai dari olah
tanah hingga panen. Kami bisa olah tanah, tanam dan panen lebih cepat
sehingga lebih efektif dan efisien,” papar Ketua Kelompok Tani Cikendal
Makmur Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Cirebon,  Maman Suherman.
Menurut Maman, petani di Desa Mundu sangat terbantu dengan
tersedianya Alsintan dari UPJA. Sebab untuk mendapatkan buruh tani di
sini sangat sulit dan ongkosnya mahal.  “Nah, dengan adanya Alsintan
justru memudahkan petani olah tanah, tanam maupun panen. Sewa
Alsintannya juga sangat terjangkau,” papar Maman.
Namun seperti dapat dilihat dari angka-angka diatas, masih banyak
petani yang melakukan pekerjaannya secara manual terutama di desa
pelosok atau terpencil.

 Industri Peternakan di Desa


Peluang usaha ternak di desa selalu terbuka lebar. Usaha ternak
memang sangat tepat dikembangkan di pedesaan karena desa bia
menjawab berbagai kebutuhan untuk usaha ini seperti lahan yang luas,
bahan bangunan yang lebih gampang di dapatkan dan juga mudah
menemukan pakan. Usaha ternak memiliki banyak sekali pilihan dan
hampir semuanya menguntungkan. Berikut adalah beberapa model bisnis
pada sektor peternakan:
36

o Pembibitan atau Benih


Adalah usaha penyediaan benih bagi berbagai jenis hewan ternak
mulai dari lele, ikan hingga ayam. Butuh keterampilan khusus
yang harus dimiliki agar hewan piaraan memijah, berkembang biak
dan melahirkan atau bertelur sebanyak mungkin.
o Ternak Pembesaran
Bidang pembesaran adalah peluang usaha ternak di desa yang
paling banyak dilakukan. Pasalnya, desa memiliki lahan yang luas
dan ketersediaan alam yang kaya untuk mendapatkan pakan dan
alamnya masih sehat.
o Ternak menghasilkan telur
Peluang usaha ternak di desa yang satu ini jenis ternak yang secara
khusus diambil telurnya. 
Umumnya, peternakan di pedesaan belum menggunakan
mekanisasi. Sebagai contoh di Desa Wonoayu, Kini, ternak dan tani
ibarat nafas kehidupan desa yang tak dapat dipisahkan. Dari total jumlah
penduduk yang mencapai 1.550 dan tercatat dalam 392 Kartu Keluarga,
ada 302 orang yang beternak sapi.

2.2.2. Video Terkait


 Mesin penanam padi / mesin tandur padi | Mekanisasi Pertanian
Canggih di Indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=AfJ8zZScSWU
 Modernisasi Alsintan (Alat Mesin Pertanian)
https://www.youtube.com/watch?v=SkrzOfEfrKk
 Melihat Peternakan Sapi di Desa Majasari
https://www.youtube.com/watch?v=uCKMD6iwicE

2.2.3. Hasil Analisis


Berdasarkan pembahasan diatas, industri di pedesaan termasuk society
2.0 yaitu agriculture, dimana kebanyakaan mereka sebagai pelaku sektor
pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Namun, industri pada
pedesaan terutama untuk pertanian sudah lebih modern dengan adanya upaya
mengimplementasikan mekanisasi pada proses bertani. Industri di pedesaan
tidak termasuk 3.0 karena yang dilakukan hanyalah memajukan teknologi
37

yang membantu proses bertani, bukan sampai membuat proses industrialisasi


pada sektor-sektor yang ada. Untuk sekarang hanya baru semi-otomasi karena
keseluruhan proses sebenarnya masih manual namun mulai terbantu
mekanisasi.
38

BAB III
SOCIETY DI INDONESIA DALAM ASPEK LAYANAN MASYARAKAT

Pelayanan publik atau pelayanan masyarakat adalah segala bentuk jasa


pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik
Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Layanan masyarakat
diselenggarakan oleh:

 Diselenggarakan oleh organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa
publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta,
perguruan tinggi swasta, dan perusahaan pengangkutan milik swasta.
 Diselenggarakan oleh organisasi publik. Yang dapat dibedakan lagi menjadi 2
(dua) yaitu:
o Primer: adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya
penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak mau harus memanfaatkannya.
Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan
pelayanan perizinan.
o Sekunder: adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien
tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara
pelayanan.

Ada lima karakteristik yang dapat dipakai untuk membedakan ketiga jenis
penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu:

 Adaptabilitas layanan. Merupakan derajat perubahan layanan sesuai dengan


tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna.
 Posisi tawar pengguna/klien. Semakin tinggi posisi tawar pengguna/klien, maka
akan semakin tinggi pula peluang pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih
baik.
39

 Tipe pasar. Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan


yang ada, dan hubungannya dengan pengguna/klien.
 Locus kontrol. Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol atas
transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara pelayanan.
 Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara
pelayanan yang lebih dominan.

Di Indonesia pelaksanaan pelayanan masyarakat dilandasi oleh UU 25 Tahun 2009. UU


Pelayanan Publik disahkan oleh Presiden DR. H Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal
18 Juli 2009 di Jakarta, dengan judul lengkap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik diundangkan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112 dan Penjelasan Atas
UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038, pada tanggal 18 Juli 2009 di Jakarta oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI, Andi Mattalata.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut
mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui
suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik
yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas
barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif.

Undang-Undang ini diharapkan dapat memberi kejelasan dan pengaturan mengenai


pelayanan publik, antara lain meliputi:

 Pengertian dan batasan penyelenggaraan pelayanan publik


 Asas, tujuan, dan ruang lingkup penyelenggaraan pelayanan publik
 Pembinaan dan penataan pelayanan publik
 Hak, kewajiban, dan larangan bagi seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
pelayanan publik
 Aspek penyelenggaraan pelayanan publik yang meliputi standar pelayanan, maklumat
pelayanan, sistem informasi, sarana dan prasarana, biaya/tarif pelayanan, pengelolaan
pengaduan, dan penilaian kinerja
 Peran serta masyarakat
40

 Penyelesaian pengaduan dalam penyelenggaraan pelayanan


 Sanksi.

3.1. Society Perkotaan di Indonesia Dalam Aspek Layanan Masyarakat


3.1.1. Layanan Masyarakat di Perkotaan
Mulai dari tahun 2016, pemerintah mulai menggencarkan implementasi
kota pintar atau smart city sebagai contoh di Jakarta, Bandung, Makassar, dan
Yogyakarta. Pelayanan yang digunakan mulai berbasis online. Berikut contoh-
contoh layanan masyarakat yang sudah berbasis online di kota-kota:

 JAKI - Layanan Masyarakat di Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja meluncurkan


aplikasi Jakarta Kini (JAKI) yang dikembangkan melalui Unit
Pengelola Jakarta Smart City. JAKI diproyeksikan menjadi layanan
masyarakat untuk warga yang hidup dan beraktivitas di Jakarta. JAKI
atau singkatan dari Jakarta Kini merupakan salah satu aplikasi yang
diluncurkan Pemprov DKI untuk memudahkan hidup semua orang
yang lahir, tumbuh, dan menetap serta yang berkontribusi dalam
memajukan ibu kota.
Aplikasi yang dikenalkan pada Town Hall Meeting 2019 hari
Jumat, 27 September 2019 lalu akan membantu memenuhi kebutuhan
informasi dan mengintegrasikan seluruh layanan masyarakat yang ada
di Pemprov DKI Jakarta. Dengan kata lain, menjadi aplikasi pusat
informasi dan layanan untuk berbagai kebutuhan di Jakarta.
41

JAKI didesain untuk memudahkan hidup semua orang yang


beraktivitas di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sadar betul bahwa kota
ini bukan hanya milik warganya yang lahir, tumbuh, dan menetap,
tetapi juga warga dari kota tetangga yang ikut berkontribusi
memajukan perekonomian Ibu Kota," ujar Kepala UP Jakarta Smart
City, Yudhistira Nugraha.
Dalam penerapannya, JAKI mengedepankan tiga nilai utama
yakni integrasi, berorientasi masyarakat dan one-stop service.
Integrasi dimaksudkan untuk dapat mengoptimalkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan masyarakat. Ketiga nilai tersebut JAKI
persembahkan melalui fitur-fitur yang telah disediakan hingga saat
ini. Adapun sejumlah fitur yang tersedia pada aplikasi resmi Pemprov
DKI tersebut adalah sebagai berikut:
o JakWarta
JAKI menyajikan berita resmi yang diinformasikan
langsung dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berada di Provinsi DKI
Jakarta. Informasi yang disajikun pun terkini dan beragam
mengani apapun yang terjadi atau dilakukan oleh pemerintah
setempat di sekitar kawasan Jakarta.
o JakLapor
JakLapor merupakan fitur yang memungkinkan
penggunanya untuk menyampaikan permasalahan yang
mereka temui di Jakarta. Sistem pelaporan yang diterapkan
pada JAKI berbasis geo-tagging, sehingga dapat dengan
mudah untuk mencari tahu titik lokasi kejadian yang
dilaporkan. Warga yang terdaftar atau pelapor juga dapat
memantau setiap laporan lengkap dengan pihak terkait yang
menindaklanjuti laporan tersebut melalui aplikasi JAKI
o JakSurvei
JakSurvei diperuntukkan bagi para pengguna untuk
memberikan penilaian atau mengevaluasi kinerja Pemprov
DKI dalam layanan masyarakat yang telah diberikan. Selain
42

itu, fitur ini juga memungkinkan setiap warga untuk ikut serta
dalam mengisi survey yang akan digunakan pemerintah
setempat dalam membantu penyusunan kebijakan
o JakISPU
Tak hanya berikan informasi seputar peristiwa kejadian
di Jakarta, JAKI juga dapat digunakan untuk memantau
kualitas udara di ibukota melalui fitur JakISPU. Fitur ini
menyajikan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang
terintegrasi dengan sensor udara milik Dinas Lingkungan
Hidup DKI Jakarta secara real-time.
o JakSiaga
Untuk melengkapi sejumlah fungsi yang ada, JAKI
hadirkan fitur JakSiaga untuk pengaduan darurat dengan
menghubungi nomor-nomor sejumlah pihak terkait seperti
Jakarta Siaga, Tim SAR, kepolisian, Palang Merah Indonesia
(PMI) dan lain sebagainya.
o JakServ
JAKI mengintegrasikan berbagai situs web Pemprov
DKI Jakarta yang warga butuhkan dan sudah tersedia. JAKI,
yang juga diproyeksikan sebagai integrator, menjadi gerbang
masuk warga untuk mengakses seluruh layanan daring
Pemprov DKI Jakarta.

 E-SAMSAT
E-SAMSAT adalah program yang mempermudah proses
pembayaran pajak kendaraan secara online. Jadi hanya
pembayarannya saja yang dilakukan secara online, untuk
memperbaharui STNK tetap harus ke kantor SAMSAT namun bisa
langsung ke loket E-SAMSAT. Meski tetap harus datang ke kantor
SAMSAT, proses pembayaran online dengan E-SAMSAT jauh lebih
cepat daripada manual. Tentunya prosesnya lebih jauh hemat di waktu
tunggu. Jika mengurus secara manual tentu harus menunggu dengan
43

puluhan orang lainnya yang jugda sama-sama mengurus secara


manual.
Selama kendaraan tidak bermasalah, pembayaran pajak melalui
sistem E-SAMSAT bisa dilakukan. Meski begitu tetap ada syarat-
syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk melakukan pembayaran
secara online ini. Seperti nama identitas nomor rekening yang akan
digunakan harus sama dengan nama di STNK, selain itu program E-
SAMSAT hanya berlaku untuk pajak kendaraan tahunan dan masa
pembayaran pajaknya 60 hari sebelum jatuh tempo.

 Mobil KTP Keliling


Dengan membawa mobil, Disdukcapil membawa selutuh peralatan
untuk perekaman e-KTP. Mobil KTP keliling sudah ada di banyak
kota di Indonesia.

 Aplikasi Baruga – Aduan Layanan Masyarakat di Sulawesi


Selatan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas
Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Dinas Kominfo-
SP) terus melakukan pengembangan Aplikasi Layanan Aduan
Masyarakat BARUGA Sulsel. Aplikasi ini diharapkan akan semakin
maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kepala
Dinas Kominfo-SP Provinsi Sulsel, Andi Hasdullah dalam arahannya
mengatakan, setelah kurang lebih enam bulan Baruga Sulsel berjalan,
respon masyarakat sangat baik, terbukti dari laporan yang masuk
sampai saat ini sekitar 800 laporan atau kurang lebih sekitar 100
aduan yang masuk setiap bulannya.

3.1.2. Video Terkait


 JAKI - Beragam Kebutuhan Jakarta dalam Satu Aplikasi
https://www.youtube.com/watch?v=aHzSNMfJfI0
 E-Samsat Jatim - Cara Mudah & Cepat Bayar Pajak Kendaraan
Bermotor Online
https://www.youtube.com/watch?v=mjazb_HCB5k
44

3.1.3. Hasil Analisis


Masyarakat informasi (information society) adalah masyarakat yang
melakukan kegiatan distribusi, penggunaan, dan manipulasi informasi dalam
aktivitas Ekonomi, Politik, dan Budaya secara signifikan. Tujuannya untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif secara internasional melalui penggunaan
Teknologi Informasi dengan cara kreatif dan produktif. Menurut saya, kategori
di Indonesia ini masuk ke dalam kategori Society 4.0 atau Information Society
dalam pelaksanaan layanan masyarakat khusus nya kota-kota, karena
masyarakat memanfaatkan teknologi informasi (berupa sistem) dan
memanfatkan informasi yang dihasilkan.

3.2. Society Pedesaan di Indonesia Dalam Aspek Layanan Masyarakat


3.2.1. Layanan Masyarakat di Pedesaan
UU No. 6/2014 (UU Desa) menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari
pengaturan tentang Desa adalah untuk meningkatkan pelayanan publik bagi
masyarakat desa. Selanjutnya Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala
desa. Secara rinci disebutkan bahwa kewenangan lokal berskala Desa di
bidang pelayanan dasar adalah

o Pengembangan pos kesehatan Desa dan Polindes;


o Pengembangan tenaga kesehatan Desa;
o Pengelolaan dan pembinaan Posyandu melalui;
o Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional;
o Pembinaan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pelayanan administrasi kewarganegaraan seperti pengantar akte


kelahiran, KTP, KK, Akta Kematian, Pembuatan akta jual beli tanah, maupun
administrasi usaha tidak secara tegas disebutkan dalam Peraturan ini atau
sudah diatur oleh peraturan lain.

a. Contoh Layanan Masyarakat di Pedesaan


 Pelayanan KTP Dan KK Di Desa Teluk Kepayang
Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu
45

Teluk Kepayang adalah desa yang terletak di Kecamatan


Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan
Selatan, Indonesia. Teluk Kepayang merupakan desa dengan
jumlah penduduk terbanyak dan juga sebagai desa termaju di
Kusan Hulu. Desa ini merupakan desa yang terletak paling
ujung dalam wilayah administratif Kecamatan Kusan Hulu.
Meskipun terletak di paling ujung wilayah administratif
kecamatan, Desa Teluk Kepayang merupakan suatu desa yang
lebih maju dan lebih ramai penduduknya dibandingkan desa-
desa di sekitarnya.
Sebelah utara Desa Teluk Kepayang berbatasan dengan
Kecamatan Mentewe, sebelah selatan Desa Teluk Kepayang
berbatasan dengan Kecamatan Tapus, sebelah barat Desa Teluk
Kepayang berbatasan dengan Desa Mangkalapi, sebelah timur
Desa Teluk Kepayang berbatasan dengan Desa Guntung. Jarak
dari pusat pemerintahan desa ke pusat pemerintahan kecamatan
sejauh 20 km, jarak dari pusat pemerintahan desa ke ibukota
kabupaten sejauh 50 km, jarak ke pemerintah tingkat II
(provinsi) sejauh 315 km. Kondisi transportasi dari dan ke Desa
Teluk Kepayang masih kurang layak yaitu dengan fasilitas jalan
berlumpur dan sebagian berbatu begitu juga dengan
jembatannya terbuat dari kayu.
Bentuk pelayanan yang diberikan oleh pengurus Desa
Teluk Kepayang tidak hanya secara administratif, tetapi juga
pelayanan tambahan, yakni proses lanjutan untuk pegurusan
KTP dan KK. Walaupun masyarakat ada yang mengerti tentang
prosedur pembuatan KTP dan KK, mereka juga tetap biasanya
menggunakan jasa dari orang-orang pemerintah desa, hal ini
sebagaimana di jelaskan oleh Ketua BPD Desa Teluk
Kepayang, Jemuri Karyo.
Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah desa ini
merupakan pelayanan tambahan yang memang tiak pernah ada
sebelumnya pada peraturan manapun. Namun implikasi dari
pelayanan tambahan yang diberikan oleh pemerintah desa
46

tersebut adalah biaya. Hal inilah yang dijelaskan oleh Kepala


Desa Teluk Kepayang, Siswan, bahwa untuk mengurus KTP
dan KK membutuhkan biaya tambahan yang disebabkan
pengurusan KTP dan KK harus ke Disdukcapil dan jaraknya
jauh dari desa Teluk.
Dari pernyataan Sekretaris Desa Teluk Kepayang tersebut
memunculkan pertanyaan baru, yakni apakah standar
operasional dan prosedur pelayanan publik yang
diselenggarakan di Kabupaten Tanah Bumbu oleh Desa Teluk
Kepayang tidak disosialisasikan ke masyarakat? Hal ini dijawab
oleh Sekretaris Desa Teluk Kepayang : “kami tidak pernah
sosialisasi tentang itu, tetapi kan sebagian dari masyarakat
sudah memahami tapi yang belum tanggap ini yang
belum/kurang memahami, sebenarnya cuma sebagian besar dari
masyarakat sudah memahami. (wawancara tanggal 2 Agustus
2012).
Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin cepat
dengan berbagai implikasi yang ditimbulkan mendorong
masyarakat untuk lebih memacu diri untuk mengikuti arus
perubahan dan perkembangan tersebut. Kondisi ini telah
membentuk kemampuan kritis masyarakat untuk
mengekspresikan kedaulatannya dalam hubungan dengan
kekuasaan, dimana masyarakat saat ini bukan hanya menuntut
terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan publik, tetapi
bagaimana kualitas pelayanan publik itu diberikan kepada
masyarakat. Namun demikian, pada kenyataannya masih
ditemukan tidak konsistennya antara waktu tunggu dengan
waktu penyelesaiannya yang dilaksanakan di Pemerintahan
Desa Teluk
Kesimpulannya Kualitas pelayanan publik yang diberikan
oleh Pemerintah Desa Teluk Kepayang Kecamatan Kusan Hulu
Kabupaten Tanah Bumbu khususnya dalam pemberian
dokumen surat pengantar pembuatan atau pencetakan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) masih belum
47

maksimal dalam hal ketepatan waktu, prosedur pembiayaan dan


tingkat kesalahan pencetakan dokumen. Dengan demikian
artinya bahwa kualitas pelayanan public di kantor desa Teluk
Kepayang masih belum begitu memuaskan, artinya masih
sangat perlu upaya - upaya peningkatan kualitas pelayanan
tersebut.

 Pelayanan KTP Dan KK Di Desa Sengguruh, Kecamatan


Kepanjen, Kabupaten Malang
Sengguruh adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan
Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa ini,
berada paling selatan dan berbatasan dengan Desa Gampingan,
Kecamatan Pagak. Wilayahnya pun tidak terlalu luas.
Dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Kepanjen, Desa
Sengguruh memiliki wilayah paling kecil.
Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten
Malang dalam proses administrasi pelayanan masyarakat sudah
menerapkan teknologi yaitu Excel untuk pelayanan masyarakat
desa. Program ini merupakan gagasan dari pemerintah desa
untuk mempersingkat waktu pelayanan guna memenuhi
kebutuhan yang bersifat administratif. Sebagai contoh kartu
keluarga, kartu tanda penduduk, dan lain-lain. Excel ini sendiri
pun sudah tersambung dengan database yang dimiliki oleh
pemerintah desa. Untuk penggunaan Excel, admin hanya cukup
memasukkan nomor induk kependudukan 16 digit dari KTP
warga kemudian semua data warga tersebut muncul di Excel.
Setelah data warga tersebut muncul, selanjutnya admin hanya
perlu menambahkan data sesuai dengan keperluan dari warga
tersebut. Setelah itu data akan langsung di print menjadi hard
copy dan kemudian ditanda tangani serta distempel sehingga
dapat diarsipkan oleh warga yang bersangkutan. Awal mula
penerapan model data Excel tidaklah mudah tetapi seiring
waktu, anggota perangkat desa dan warga dapat beradaptasi
dengan model data tersebut. Sehingga penerapan Excel yang
48

sekarang sudah berjalan sangatlah efektif untuk mengurangi


waktu pelayanan masyarakat yang terlalu lama.

 Perekaman E-KTP, Disdukcapil HSU Jemput Bola ke Desa


Terpencil
Berbagai kendala masih terjadi di seputar pengadaan E-
KTP, namun hal tersebut tidak menghambat Tim Disdukcapil
HSU untuk menjalankan progran pemerintah pusat tersebut.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan jemput bola
melakukan perekaman E-KTP. Dengan membawa alat
perekaman E- KTP mulai dari laptop, printer, kamera, dan
peralatan lainnya, Disdukcapil HSU mendatangi desa-desa yang
selama ini jauh dari pusat kota. Utamanya yang belum memiliki
perjalanan darat, seperti di beberapa desa yang harus ditempun
menggunakan kelotok (perahu bermotor).
Beberapa waktu lalu, tim Disdukcapil melakukan kegiatan
percepatan perekaman E-KTP sekaligus sosialisasi pembuatan
dokumen kependudukan di Desa Padang Bangkal, Kecamatan
Sungai Pandan Alabio. Kegiatan ini disambut oleh warga desa
di Kantor Kepala Desa setempat dengan penuh antusias.
Lantara selama ini, banyak dari warga Desa Padang Bangkal
yang tidak memiliki KTP Elektronik dengan berbagai alasan.
Kepala Desa Padang Bangkal Abdurrahim, mengatakan,
program jemput bola yang dilakukan Disdukcapil HSU sangat
banyak membantu warga. Utamanya mereka yang selama ini
belum pernah mendapatkan program E KTP ini.
Selama ini ada sekitar 40 desa di Kabupaten HSU yang
ditargetkan untuk pelayanan perekaman E-KTP dan lainnya.
Sedangkan untuk desa-desa yang sudah dilakukan kegiatan
pelayanan ini sudah mencapai 9 desa termasuk Desa Padang
Bangkal.

3.2.2. Video Terkait


49

 Inovasi Desa “Excel” untuk Pelayanan Publik Masyarakat Desa di


Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang
https://www.youtube.com/watch?v=VRHDhiwcbw4
 Proses Perekaman E-KTP- Pelayanan Kantor Desa Langko
Camat Lingsar
https://www.youtube.com/watch?v=tj47wvFkIrs

3.2.3. Hasil Analisis


Pelaksanaan layanan masyarakat yang ada di pedesaan masih belum
merata. Hal ini disebabkan infrastruktur, kondisi geografis, dan budaya sosial
yang ada di masing – masing pedesaan. Di beberapa desa yang sudah maju
mulai menerapkan society 4.0 seperti Desa Sengguruh karena memiliki
infrastruktur yang memadai serta kondisi geografis mendukung. Namun desa-
desa terpencil seperti Desa Teluk Kepayang, Desa Padang Bangkal,dan desa
terpencil lainnya yang mempunyai kondisi geografis atau medan yang sulit
atau terpencil mengalami kesulitan apabila menerapkan society 4.0 sehingga
masih butuh bantuan jemput bola dari pusat. Maka pelayanan masyarakatnya
masih menggunakan cara tradisional atau membutuhkan biaya tambahan untuk
ke kota besar untuk menindak lanjuti pelayanan kepada masyarakat. Untuk
desa-desa terpencil ini bahkan mungkin untuk menerapkan Society 3.0 pun
masih sulit.
50

REFERENSI

 https://www.knic.co.id/id/5-tren-teknologi-pabrik-yang-harus-diketahui-di-tahun-
2019
 https://www.knic.co.id/id/5-tren-teknologi-pabrik-yang-harus-diketahui-di-tahun-
2019
 https://koinworks.com/blog/daerah-industri-di-indonesia/
 https://koinworks.com/blog/imbal-hasil-18-persen/
 https://www.indotelko.com/read/1519269433/koinworks-machine-learning
 https://kemenperin.go.id/artikel/18473/Indonesia-Masuk-Kategori-Negara-Industri
 https://id.mitsubishielectric.com/id/products-solutions/factory-
automation/index.html
 https://medium.com/softwareseni/teknologi-otomatisasi-pada-sektor-industri-di-
indonesia-6c89cdd28628
 https://www.slideshare.net/RohmatRohmatullah/5-peralatan-otomasi-industri
 https://teknologi.bisnis.com/read/20190729/84/1129856/industri-farmasi-di-
indonesia-mulai-terapkan-iot-untuk-apa-saja
 https://hurricaneasa.wordpress.com/industri-jasa-keuangan/
 https://jurnalmanajemen.com/industri-kreatif/
 https://portal-ilmu.com/pengertian-kawasan-industri/
 https://economy.okezone.com/read/2019/12/16/320/2142369/103-kawasan-industri-
sudah-beroperasi-di-indonesia-netizen-papua-gimana
 https://sobatmateri.com/jenis-jenis-industri-di-indonesia/
 https://deni-simade.blogspot.com/2010/04/mengenal-simade-sistem-informasi.html
 http://ejournal.ipdn.ac.id/JTKP/article/view/888
 https://www.mitradesa.id/tentang-mitra-desa/
 https://www.folderdesa.com/pengertian-pemerintahan-desa-struktur-dan-fungsi-
perangkat-desa/
 https://news.detik.com/kolom/d-4493825/tantangan-komputerisasi-perangkat-desa
 https://aptika.kominfo.go.id/0502_rencana-implementasi-roadmap-e-government-
01/
 https://kanalkalimantan.com/percepat-perekaman-e-ktp-disdukcapil-hsu-jemput-
bola-ke-desa-terpencil/amp/
51

 https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4213706/secuil-potret-desa-wonoayu-
dalam-wujudkan-jatim-lumbung-sapi-nasional
 http://www.berdesa.com/peluang-usaha-ternak-di-desa-modal-kecil-untung-besar/
 https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Peran-Penerapan-Alsintan-dalam-
Meningkatkan-Kesejahteraan-Petani
 https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/desa-bangkit/19/01/14/plbk0v423-
sektor-pertanian-jadi-satu-keberhasilan-pembangunan-desa
 https://www.kompasiana.com/yosua33153/5b9e21706ddcae11b11dade7/peranan-
masyarakat-pedesaan-dalam-bidang-pertanian
 https://media.neliti.com/media/publications/101418-ID-kualitas-pelayanan-
pemerintahan-desa-stu.pdf
 https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-25-2009-pelayanan-publik
 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelayanan_publik
 https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--pentingnya-standar-pelayanan-publik
 https://kedesa.id/id_ID/forums/topic/pelayanan-publik-desa/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Kepayang,_Kusan_Hulu,_Tanah_Bumbu
 https://kepayang1.blogspot.com/2012/08/desa-teluk-kepayang.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Sengguruh,_Kepanjen,_Malang
 https://tirto.id/mengenal-fitur-jaki-aplikasi-layanan-warga-dki-jakarta-exjK
 https://www.liputan6.com/news/read/4101564/jaki-aplikasi-dari-pemerintah-
provinsi-dki-jakarta-untuk-warga-jakarta
 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191112143631-190-447644/jaki-
aplikasi-warga-jakarta-untuk-pantau-bencana-dan-layanan

Anda mungkin juga menyukai