Anda di halaman 1dari 4

Chapter 16

The Production Cycle

1. Describe the major business activities and key decisions that must be made in the
production cycle, the threats to accomplishing production cycle objec- tives, and
the controls that can mitigate those threats.
(Jelaskan aktivitas bisnis utama dan keputusan penting yang harus dibuat dalam
siklus produksi, ancaman terhadap pencapaian tujuan siklus produksi, dan
pengendalian yang dapat memitigasi ancaman tersebut.)

Siklus produksi adalah serangkaian kegiatan bisnis terkait pembuatan produk yang
terhubung dengan siklus pendapatan, pengeluaran, dan sumber daya manusia.
Informasi dari siklus pendapatan digunakan untuk merencanakan produksi,
sementara informasi barang jadi dikirim kembali. Kebutuhan bahan baku dan tenaga
kerja dikirim ke siklus pengeluaran dan sumber daya manusia. Biaya barang yang
diproduksi dikirim ke buku besar.

Siklus produksi melibatkan desain produk, perencanaan, operasi produksi, dan


akuntansi biaya. Akuntan perlu memahami semua kegiatan ini untuk merancang
laporan manajemen. Sistem informasi mendukung keempat kegiatan tersebut
dengan kontrol untuk keandalan dan perlindungan sumber daya organisasi.

Gambaran Umum Sistem Informasi Siklus Produksi:


- Integrasi data operasional dan keuangan dari berbagai sumber.
- File bill of materials menyimpan informasi tentang komponen produk, dan
file operations list berisi instruksi manufaktur.
- Departemen rekayasa menggunakan file ini untuk spesifikasi produk dan
desain.
- Departemen penjualan memasukkan ramalan penjualan dan pesanan
pelanggan.
- Departemen perencanaan produksi menggunakan data ini untuk
mengembangkan jadwal produksi utama.
- Antarmuka manufaktur terintegrasi komputer (CIM) mengirimkan instruksi
detail ke stasiun kerja pabrik.
- Antarmuka CIM mengumpulkan data biaya dan operasional untuk
memperbarui file work-in-process dan production order.
Ancaman dan Kontrol:
a. Data Master Tidak Akurat atau Tidak Valid:
- Risiko perhitungan dan penilaian yang salah karena data operasional
pabrik tidak akurat.
- Kontrol integritas pemrosesan dapat mengurangi risiko entri data yang
tidak akurat.
- Batasi akses ke data master siklus produksi untuk mencegah perubahan
yang tidak sah.
- Gunakan otentikasi multi-faktor dan kontrol akses berbasis lokasi.

b. Pengungkapan Informasi Produksi tanpa Izin:


- Ancaman terhadap rahasia dagang dan keunggulan kompetitif.
- Kontrol akses dan enkripsi data sensitif (baik saat penyimpanan maupun
selama transmisi) dapat mengurangi ancaman ini.

c. Kehilangan atau Kerusakan Data Produksi:


- Lindungi basis data siklus produksi dari kehilangan atau kerusakan yang
disengaja atau tidak sengaja.
- Backup rutin semua file data sangat penting.
- Simpan salinan tambahan dari file master kunci di luar lokasi.
- Beri label disk dan pita dengan label file eksternal dan internal untuk
mencegah penghapusan tidak sengaja.

2. Explain the key decisions and information needs in product design, the threats to
those activities, and the controls that can mitigate those threats.( Menjelaskan
keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi dalam desain produk,
ancaman terhadap aktivitas tersebut, dan pengendalian yang dapat memitigasi
ancaman tersebut.)

Desain produk (langkah pertama dalam siklus produksi) bertujuan menciptakan


produk sesuai kebutuhan pelanggan dengan biaya produksi minimal. Outputnya
meliputi Bill of Materials dan Operations List. Perangkat lunak PLM dapat
meningkatkan efisiensi dengan CAD, digital manufacturing, dan product data
management.
Ancaman meliputi desain produk buruk yang dapat meningkatkan biaya. Akuntan
perlu terlibat untuk menganalisis alternatif komponen dan dampaknya terhadap
biaya. Data dari siklus pendapatan dapat digunakan untuk mengidentifikasi
penyebab kegagalan produk dan peluang untuk redesign.
3. Explain the key decisions and information needs in planning and scheduling
production, the threats to those activities, and the controls that can mitigate those
threats. (Menjelaskan keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi
dalam perencanaan dan penjadwalan produksi, ancaman terhadap aktivitas
tersebut, dan pengendalian yang dapat memitigasi ancaman tersebut.)

Perencanaan produksi (langkah kedua dalam siklus produksi) bertujuan


mengembangkan rencana efisien untuk memenuhi pesanan dan permintaan jangka
pendek sambil meminimalkan persediaan. Dua metode umumnya adalah
Manufacturing Resource Planning (MRP-II) dan lean manufacturing. Dokumen utama
termasuk Master Production Schedule (MPS), produksi orders, materials
requisitions, dan move tickets.
Ancaman utama adalah over- atau underproduction,yang dapat
mengakibatkan masalah arus kas atau kehilangan penjualan, dapat diatasi dengan
sistem perencanaan produksi yang baik dan kontrol persetujuan produksi orders.
Perencanaan produksi memainkan peran kunci dalam manajemen inventaris dengan
mengatur pembelian bahan baku sesuai dengan permintaan pelanggan aktual.

4. Explain the key decisions and information needs in production operations, the
threats to those activities, and the controls that can mitigate those threats.
(Menjelaskan keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi dalam
operasi produksi, ancaman terhadap aktivitas tersebut, dan pengendalian yang
dapat memitigasi ancaman tersebut.)

Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah pembuatan produk. Penggunaan


teknologi informasi dalam proses produksi, seperti Computer-Integrated
Manufacturing (CIM), dapat mengurangi waktu dan biaya produksi. Ancaman utama
melibatkan pencurian inventaris dan aset tetap. Kontrol melibatkan pembatasan akses
fisik, dokumentasi pergerakan inventaris, segregasi tugas, dan perlindungan terhadap
gangguan produksi. Perlindungan fisik dan asuransi diperlukan untuk mengatasi
risiko kehilangan inventaris dan aset tetap akibat bencana. Ancaman cyberattacks juga
perlu diatasi dengan kontrol akses jaringan yang tepat.

5. Explain the key decisions and information needs for accurate cost accounting,
threats to those activities, and the controls that can mitigate those threats.
(Menjelaskan keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi untuk
akuntansi biaya yang akurat, ancaman terhadap aktivitas-aktivitas tersebut, dan
pengendalian yang dapat memitigasi ancaman-ancaman tersebut.)
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Sistem ini memiliki
tiga tujuan utama: menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
produksi, memberikan data biaya produk untuk pengambilan keputusan harga, dan
menghitung nilai persediaan dan biaya barang yang terjual dalam laporan keuangan.
Proses:
- Data biaya dari bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan overhead dikumpulkan
menggunakan teknologi seperti barcode dan RFID.
- Ada dua metode akuntansi biaya yang umum digunakan: job-order costing untuk
produk yang dapat diidentifikasi secara diskrit, dan process costing untuk
produksi massal.

Ancaman dan Kontrol:


- Ancaman melibatkan risiko pencurian inventaris dan aset tetap, serta risiko kinerja
buruk dalam produksi.
- Kontrol melibatkan pengawasan fisik inventaris, dokumentasi pergerakan
inventaris, dan perlindungan terhadap gangguan produksi.
- Akuntan berperan penting dalam mengendalikan biaya overhead dan
menyesuaikan rencana produksi.

Elizabeth Venko di AOE merencanakan penyesuaian sistem akuntansi biaya untuk


mencerminkan kontribusi bersama dari semua tim yang terlibat dalam membuat suatu
produk.

Ancaman dalam siklus produksi melibatkan risiko data biaya yang tidak
akurat, yang dapat mengganggu jadwal produksi dan mengurangi kemampuan
manajemen untuk mengontrol operasi manufaktur. Kontrol dapat dilakukan dengan
otomatisasi pengumpulan data menggunakan teknologi seperti RFID dan barcode
scanner, serta penggunaan terminal online dengan kontrol data entri.
Akuntansi biaya yang baik juga memerlukan sistem perhitungan biaya yang
sesuai, seperti sistem perhitungan biaya berbasis aktivitas (activity-based costing)
yang dapat meningkatkan alokasi biaya dengan menghubungkannya dengan aktivitas
yang menciptakannya. Penggunaan sistem ini dapat membantu menghindari masalah
alokasi biaya yang buruk dan memberikan informasi yang lebih akurat untuk
pengambilan keputusan. Selain itu, metrik kinerja inovatif seperti throughput
(produksi efektif) dan ukuran kontrol kualitas dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan kualitas produksi.

Anda mungkin juga menyukai