Anda di halaman 1dari 6

BAB X

SIKLUS PRODUKSI

1. Aktivitas Bisnis Siklus Produksi


2. Pengendalian Tujuan, Ancaman dan Prosedur
3. Kebutuhan Informasi dan Keputusan Kunci

http://thegreatestpage.blogspot.com/201
4/12/siklus-produksi.html
10.1 Aktivitas Bisnis Siklus Produksi

Perusahaan kelas dunia (world class company) adalah perusahaan yang telah mencapai standar
tinggi dan yang telah mengalami berbagai perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen
perusahaan tradisional. Jenis perusahaan semacam ini terus-menerus akan mengejar peningkatan
dalam segala aspek operasinya, termasuk dalam prosedur manufakturnya. Kita akan mempelajari
beberapa karakteristik yang membedakan produsen kelas dunia dengan perusahaan tradisional
Perusahaan kelas dunia dapat dengan menguntungkan memenuhi kebutuhan para pelanggannya.
Tujuannya hanya untuk memuaskan para pelanggan, tetapi untuk secra positif menyenangkan
mereka. Mencapai status kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi akuntansi dan sistem
infomasi akuntansi. Informasi tradisional yang dihasilkan di bawah teknik akuntansi
konvensional tidak cukup mendukung kebutuhan perusahaan kelas dunia. Perusahaan
mebutuhkan berbagai metode akuntansi dan sistem informasi yang baru.
Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan akuntansi properti/
kepemilikan merupakan fungsi-fungsi umum dalam siklus produksi diperusahaan manufaktur.

Pengendalian Produksi
Sistem akuntansi biaya berfokus pada pengelolaan persediaan manufaktur : bahan baku, barang
dalam proses, dan produks selesai.
Job costing : Merupakan prosedur dimana biaya didistribusikan ke pekerjaan atau order produksi
tertentu – ini membutuhkan sistem pengendalian order produksi
Process Costing : penentuan biaya berdasarkan proses produksi, biaya dikumpulkan dalam
proses atau departemen berdasarkan periode (hari, minggu, atau bulan). Pada setap akhir
produksi, biaya setiap proses dibagi berdasarkan unit yang diproduksi untuk mencari biaya rata-
rata per unit.
Berkas dan laporan : Pengendalian produksi mencakup perencanaan produk mana yang akan
diproduksi dan penjadwalan produksi untuk mencapai pemanfaatan sumber daya secara optimal.
( daftar bahan – daftar kegiatan utama – laporan posisi persediaan dan laporan ketersediaan
barang )
Aliran-aliran transaksi : Order produksi – permintaan bahan – kartu jam kerja – laporan posisi
produksi dalam empat aktivitas dari siklus produksi : desain produk, perencanaan dan
penjadwalan, operasi produksi, serta akuntasi biaya.

Departe
Data
men
Pesanan
Produks
Produksi
i

Pengen-
dalian Akun-
Produk tansi
si Biaya

Manajemen
Penge Buku
ndalian Besar
Perse
diaan

Data
Persediaan

Kata Kunci Aliran Data


1. Pesanan Produksi 7. Produksi Selesai
2. Pesanan Produksi 8. Pesanan Produksi Selesai
3. Otorisasi Baku 9. Biaya-biaya Bahan
4. Pengeluaran Bahan 10. Biaya Barang Selesai
5. Permohonan Bahan 11. Laporan Biaya Produksi
6. Kartu-kartu Jam Kerja

Gambar 10.1 Diagram Aliran data (DFD) Aplikasi Pengendalian Produksi

Desain Produk
Tujuan aktivitas ini adalah mendesain sebuah produk yang memenuhi permntaan dalam hal
kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan neraca secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Aktivitas desain produk menciptakan dua dokmen utama : daftar bahan baku dan daftar operasi.

Perencanaan dan Penjadwalan


Tujuan langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan
kelebihan barang jadi. Dua metode erencanaan produksi yang umum adalah perencanaan suber
daya produksi (manufacturing resource planning = MRP II) dan system produksi just in time
(JIT)
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi meliputi penentuan produk mana yang diproduksi dan penjadwalan
produksi agar penggunaan sumber daya produksi menjadi optimal. Perencanaan produksi master
diproses untuk status produksi, daftar material, file operasi master.
Input dari perencanaan produksi
- File status produksi berisi data akuntansi dan data operasional yang ada dalam status pesanan
produksi.
- File daftar material berisi rekord untuk setiap produk yang diproduksi. Setiap rekord berisi
rincian kebutuhan material, dan biaya material standard dari produksi yang diidentifikasikan
dengan nilai kunci field rekord.
- File operasi master berisi data yang sama yang berhubungan dengan setiap rincian kebutuhan
tenaga kerja dan operasi mesin produk dan urut-urutannya malalui proses produksi.
Output dari perencanaan produksi : pesanan produksi, permintaan material, routing, file status
produksi terbaru.

Penjadwalan Produksi
Data RTG (routing) berisi status produksi yang dikumpulkan pada departemen pabrik sebagai
proses kerja.
Inputnya file status produksi dan ruting file diperbaharui, mengasilkan output laporan ringkas,
file status produksi yang sudah diperbaharui, file beban produksi. Kemudian file beban produksi
diproses dengan program penjadwalan produksi akan menghasilkan laporan ringkas dan
penjadwalan produksi.

Operasi Produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini
dicapai sangat berbeda diberbagai perusahaan, perbedaan tersebut berdasakan jenis produk yang
diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.
Sistem manufaktur terpadu komputer (Computer Intergrated Manufacturing – CIM)
mengintregrasikan sistem manufaktur sistem fisik dan perencanaan sumber daya manufaktur
(Manufacturing Resource Planning – MRP II).
Sistem manufaktur Tanggap Cepat adalah sistem CIM yang manufaktur fisik dan MRP II
terintegrasi denga teknologi yang lebih maju.
Teknologi integrasi tingkat lanjut (advanced intregration technology) meliputi electronic data
inttrechenge (EDI), identifikasi otomatisasi dan proses terdistribusi.

Akuntansi Biaya
Merupakan langkah terakhir (ke empat) dari siklus produksi. Hal utama dari aplikasi akuntansi
biaya adalah memperbaharui file status produksi (barang dalam proses). Inputnya file status
produksi dari file data produksi yang berisikan data permintaan material dan data routing
diproses dengan program akuntansi biaya akan menghasilkan output laporan ringkas, file satus
produksi yang sudah diperbaharui, file pesanan produksi yang telah selesai, dan file penggunaan
sumber daya.

10.2 Pengendalian : Tujuan, Ancaman dan Prosedur

Tujuan :
Pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
4. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat
5. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
6. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
Ancaman :
1. Desain produk yang kurang baik
2. Kelebihan produksi atau kekurangan produksi
3. Investasi yang tidak optimal dalam aktiva tetap
4. Pencurian atau perusakan persediaan dan aktva tetap
5. Kesalahan pencatatan dan memasukkan data mengakibatkan data biaya yang tidak akurat.
6. Hilangnya data.
7. Kinerja yang kurang baik
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan:
1. Perbaiki informasi tentang pengaruh desain produk atas biaya
2. Sistem perencanaan produksi yang lebih baik
3. Tinjau dan setujui perolehan aktiva tetap; pengendalian anggaran
4. Batasi akses fisik ke persediaan dan aktiva tetap.
Identifikasi semua aktiva tetap.
Dokumentasikan semua pemindahan persediaan.
Dokumentasi yang memadai
5. Pengendalian edit entri data.
6. Buat cadangan dan perencanaan pemulihan dari bencana
7. Pelaporan yang lebih baik dan tepat waktu.

10.3 Kebutuhan Informasi Siklus Produksi

Akuntansi Biaya
Departemen akuntansi biaya bertanggung jawab membuat catatan biaya barang dalam proses.
Catatan-catatan baru ditambahkan ke dalam file ini setelah menerima order produksi baru, yang
dikeluarkan oleh pengendalian produksi. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi produksi
dimulai ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari perintah
kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya. Staf administrasi kemudian membuat record biaya
baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya dalam file barang dalam proses
(work in process – WIP). File ini bertindak sebagai buku pembantu bagi akun pengendali barang
dalam proses di buku besar. Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir untuk suatu batch
menandakan selesainya proses produksi. Secara berkala, informasi ringkasan mengenai bebagai
biaya ini (debit) ke WIP, mengurangi (kredit) dan berbagai selisihnya akan dicatat dalam
voucher jurnal serta dikirimkan ke bagian buku besar untuk dicatat kedalam akun pengendalinya.
Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan
yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan, tingkat minimal
dan maksimal persediaan.
Titik order-ulang : adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order tambahan untuk
menghindari kurangnya persediaan. Syaratnya : dilakukan analisis permintaan produk, biaya
penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi tidak adanya persediaan
dan lain-lain.
Economic Order Quantity (EOQ) : Kuantitas order-ulang harus sama dengan total carrying cost
dan total ordering cost.
2 xRxS
EOQ=
R = kebutuhan barang periode berjalan (unit)
√ PxI
S = biaya pembelian per order
P = biaya per unit
I = carrying cost persediaan per periode, sebagai persentase nilai persediaan selama periode.

Produksi Just –In- Time (JIT)


Produksi just-in-time adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sistem produksi dimana
barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai kebutuhan operasi mendatang. Produksi JIT juga
menekankan pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat harus
segera dikoreksi agar alur produksi yang konstan tetap terjaga. Manfaat keuangan dari produksi
JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat persediaan secara keseluruhan. Ini
mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.
Konsep JIT diilustrasikan pada Gambar 9.3 . Persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi ditunjukkan dalam bentuk garis putus-putus untuk mengindikasikan terjadinya
pengurangan dalam produksi JIT. Istilah minimum inventory production system (MIPS),
material as needed (MAN) dan zero inventory production system (ZIPS) juga menjelaskan kosep
mimalisasi persediaan.

Ope- Ope- Pelang-


Pemasok rasi rasi BJ
BB BDP gan
1 2

BB=Persediaan Bahan Baku, BDP=Persediaan Barang Dalam Proses, BJ=Persediaan Barang Jadi

Gambar 10.2 Sistem Produksi Just-In-Time (JIT)

Aplikasi-aplikasi Akuntansi Kekayaan


Aplikasi-aplikasi akuntansi kekayaaan berfokus pada aktiva tetap dan investasi-investasi.

Aktiva tetap adalah kekayaan berwujud seperti : tanah, gedung, mesin, peralatan, dan formulir
yang digunakan dalam operasi normal perusahaan. Barang tersebut merupakan investasi paling
besar. Daftar aktiva tetap : merupakan daftar sistematik yang memuat aktiva-aktiva tetap
perusahaan. Bagian terpisah dari daftar aktiva tetap biasanya dibuat untuk katagori aktiva tetap
utama.
Investasi, seperti aktiva tetap, memerlukan catatan-catatan terpisah, umumnya daftar investasi
digunakan untuk mewujudkan pengendaliann akuntansi atas investasi. Daftar investasi harus
memuat informasi relevan, seperti nomor sertifikat dan nilai efek, untuk mewujudkan identifikasi
dan pengendalian. Seluruh transaksi investasi harus diotorisasi dan didokumentasikan secara
memadai.

Sistem Manufaktur Tangap Cepat


Sistem Manufaktur Fisik
Ada dua subsistem yang mendukung sistem manufaktur fisik :
1. Computer Aided Design and Drafting (CADD)
2. Computer Aided Manufacturing (CAM)

CADD menggunakan software computer untuk melakukan fungsi rekayasa dan diharapkan dapat
meningkatkan produkstivitas design engineer. Ahli teknik, perancang dan drafter bekerja di
CADD stations – stasiun kerja elektronik yang ditujukan untuk membantu pekerjaan mereka.
CADD Stations terdiri dari sebuah monitor dengan kemanpuan grafis, light pen atau mouse untuk
menempatkan garis atau detail lainnya pada layar, dan sebuah plotter atau printer untuk
mencetak.
CAM meliputi software untuk mendefinisikan proses manufaktur, alat untuk memeprbaiki
produktifitas proses, sistem pendukung pengambilan keputusan untuk membantu pengendalian
dan pengawasan produksi, dan beberapa elemen implementasi untuk pengendalian proses shop
floor seperti robotic, programable logic controller (PLC) dan machine vision system. Sistem
CAM memasukkan modul-modul untuk memudahkan proses perencanaan, line analisis,
pengendalian proses statistik, analisis kualitas dan pengawasan.

Sistem Perencanaan Sumber daya Manufaktur ( MRP II)


Sistem MRP II terdiri dari sistem perencananaan kebutuhan bahan baku (MRP) dan sistem
berkaitan dengan penjualan, penagihan, dan pembelian. Sumber MRP mengintegrasikan empat
subsistem perencanaan produksi, penjadwalan produksi, akuntansi biaya dan pelaporan.

Pemrosesan Transaksi pada Sistem Manufaktur Tanggap Cepat


Meliputi : perencanaan produksi, penjadwalan produksi, akuntansi biaya,dan pelaporan, biaya
berbasis aktivitas (ABC) dan hubungan antara JIT dan Sistem manufaktur terpadu komputer
(Computer Intergrated Manufacturing – CIM) mengintregrasikan sistem manufaktur sistem fisik
dan perencanaan sumber daya manufaktur (Manufacturing Resource Planning – MRP II).

Pelaporan
Outputnya meliputi :
- file persediaan barang jadi yang sudah diperbaharui
- laporan staus persediaan barang jadi
- laporan biaya produksi yang sudah lengkap
- laporan ringkas

Anda mungkin juga menyukai