Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGERTIAN SIKLUS PRODUKSI

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Ancaman-ancaman jika tidak dilakukan pengendalian terhadap siklus produksi:

- Transaksi yang tidak diotorisasi

- Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap

- Kesalahan pencatatan dan posting

- Kehilangan data

- Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas

Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :


• Perancangan Produk, Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang
memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan
meminimalkan biaya produksi.

• Perencanaan dan Penjadwalan, Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana
produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi
permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

• Operasi Produksi, Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai


bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute,
untuk mengurangi biaya produksi.Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi
berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

• Akuntansi Biaya, Tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya :


1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan
harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

2. PENDOKUMENTASIAN PROSES DAN PEREKAMAN DATA


Pendokumentasian proses dan perekaman data dalam siklus pendapatan menjadi
dua bagian untuk mempermudah pemahaman. Yang pertama adalagh proses penagihan
sampai penyetoran ke bank.
PROSES ORDER PENJUALAN SAMPAI PENGIRIMAN
Dalam proses order penjualan sampai pengiriman terdapat empat pihak yang terlibat, yaitu
pelanggan, bagian order penjualan, bagian gudang, dan bagian pengiriman.
PENERIMAAN ORDER PENJUALAN
Proses pengiriman barang dimulai dari diterimanya order penjualan. Karyawan yang bertugas
dibagian penerimaan order meng entry order tersebut ke komputer. Apabila pelanggan
tersebut belum pernah melakukan order, maka karyawan tersebut harus membuat record baru
bagi pelanggan tersebut pada table pelanggan, system lalu mengecek table persediaan untuk
memastikan apakah oersediaan yang dipesan tersebut tersedia. Order kemudian dicatat dalam
table order penjuualam dan table rincian penjualan. System computer juga mengupdate
kuantitas persediaan yang teralokasi order dalam table persediaan. Selanjutnya, karyawan
mencetak order penjualan sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama dikirim ke bagian gedung
dan berfungsi sebagai picking ticket dan rangkap kedua dikirim ke bagian pengiriman dan
berfungsi sebagai packing slip.
PENGAMBILAN BARANG
Bagian gudang memasang picking ticket untuk mengambil barang. Pada perusahaan yang
menggunakan system computer yang terintegrasi, system secara otomatis akan menunjukkan
lokasi barang di rak gudang yang harus diambil begitu karyawan mengentry order.
Selanjutnya system akan menghasilkan label yang berisi kode barang, deskripsi, jumlah dan
lokasi. Label ini nantinya ditempelkan pada barang yang diambil. Setelah bagian gudang
mengambil barang yang diorder, barang tersebut diserahkan ke bagian pengiriman.
PENGIRIMAN BARANG
Setelah menerima barang dari gudang, bagian pengiriman memverifikasi packing slip dan
packing ticket. Selanjutnya bagian pengiriman membuat bill of lading/ surat jalan. Bagian
pengiriman lalu meng entry data pengiriman ke table pengiriman dan table rincian
pengiriman. Computer akan mengupdate saldo persediaan dalam table persediaan. Bill of
Lading dibuat rangkap dua. Kedua rangkap tersebu dinbawa oleh transporter kepada bagian
piutang usaha, sedangkan rangkap kedua diberikan ke pelanggan. Selanjutnya bagian
pengiriman menyerahkan order penjualan (packing slip) ke bagian piutang usaha.

3. RISIKO SIKLUS PRODUKSI


Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang dignakan oleh majemen
perusahaan untuk mengelolah, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi
(peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang memberikan hasil
dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
Pengendalian produksi yang dilaksnakan pada perusahaan yang satu dengan yang perusahaan
yang lain akan berbeda-beda terghantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan yang
digunakan. Pengendalian produksi dapat dilakukan:
- Order Control
- Follow Control
Tahap dalam pengendalian produksi (fungsinya)
1. Production forecasting
2. Routing
3. Schedulling.
4. Dipatching
5. Follow up
Untuk menjamin ketelitian audit, auditor harus menjamin dan mencermati berbagai siklus
produksi antara lain:
1. Volume produksi yang tinggi membuat potensi salah saji dan menjadi tinggi
2. Kompleksitas proses penentuaan kos produksi, terutama masalah pembebanan
atau alokasi biaya produksi tidak langsung (biaya overhead pabrik)
3. Jika perusahaan memproduksi berbagai jenis produk, penentuan kos produksi
akan menjadi semakin komplek.

4. risiko siklus pengendalian property


RISIKO
- Investasi yang tidak optimal pada aktiva tetap
PENGENDALIAN
- Batasi akses fisik ke persediaan dan aktiva tetap
- Dokumentasikan semua perpindahan persediaan sepanjang proses produksi

5. RISIKO DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI BIAYA


Pengendalian Biaya
Tanggung jawab atas pengendalian biaya terletak pada individu-individu yang
menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka.
Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas-
aktivitas prencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta
membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pengumpulan dan
presentasi informasi biaya dan keuntungan akan membantu menajemen dalam hal :
- Membuat dan melaksanakan rencana anggaran untuk kegiatan operasional.
- Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas,
mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas.
- Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan.
- Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi.
- Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang yang
dapat mengubah pendapatan atau biaya.

Anda mungkin juga menyukai