Anda di halaman 1dari 19

BAB IX

SIKLUS PENGELUARAN

1. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran


2. Review aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran
3. Pengendalian : Tujuan, Ancaman dan Prosedur
4. Kebutuhan Informasi Siklus Pengeluaran

9.1 Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran

Poses Bisnis Pengadaan


Poses Bisnis Pengadaan (procurement) adalah proses bisnis memilih sumber, pemesanan, dan
memeperoleh barang atau jasa. Barang atau jasa bisa diperoleh secara internal bila barang
dihasilkan oleh entitas lain dalam perusahaan, pembelian adalah sebuah sinonim untuk
pengadaan.
Langkah umum dalam proses pengadaan adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah Umum Proses Pengadaan

Penentuan Persyaratan
Permohonan pembelian adalah dokumen internal yang dibuat untuk meminta pengadaan sesuatu
sehingga tersedia titik waktu tertentu. Permohonan dapat dibuat secara otomatis dengan sistem
perencanaan persyaratan material (MRP/ materials requitments planning). Sebuah permohonan
pembelian adalah langkah pilihan dalam pengadaan dalam R/3.

Pemilihan Sumber
R/3 memberikan dukungan untuk proses pemilihan dalam beberapa cara. R/3 memonitor
perjanjian garis besar yang ada dengan pemasok.

Permintaan Penawaran
R/3 digunakan untuk membuat dokumen permintaan penawaran barang atau jasa dengan biaya
tinggi atau penawarannya dibutuhkan sebagai kebijakan perusahaan. Pembuatan dokumen
permintaan penawaran menghasilkan satu dokumen atau lebih yang dimasukan ke dalam R/3

Penentuan Membuat pe-


persyaratan sanan pembelian
Pemilihan Penerimaan
sumber barang

Permintaan Verifikasi
penawaran faktur

Pemilihan Pembayaran
pemasok pemasok

Gambar 9.1 Proses Bisnis Pengadaan

Pemilihan Pemasok
R/3 membandingkan kebutuhan pengadaan dengan penawaran pemasok saat mereka dicatat
dalam dokumen penawaran dan meidentifikasikan penawaran yang paling sesuai untuk
permohonan itu. R/3 mengurimkan surat penolakan kepada pemasoik yang penawarannya tidak
diterima. R/3 menawarkan sebuah fungsi evaluasi pemasok otomatis untuk membantu sebuah
organisasi dalam proses bisnis pengadaan.
Pendekatan rating atribut untuk pemilihan pemasok, melalui evalusi independen :
- Mengenali dan mendaftarkan atribut untuk disertakan dalam evalusi
- Memberikan sebuah bobot kepada setiap atribut, berdasarkan kepentingan dan obyektitivitas
- Membuat evaluator individual dengan meberikan rangking pada setiap pemasok atas setiap
atribut (angka kisaran 1-10)
- Membuat total evaluasi individu dengan mengalikan setiap rangking nomor atribut dengan
bobot, kemudian membuat total semua evalusi dengan menambahkan semua nilai itu.

Membuat Pesanan Pembelian


Dokumen pesanan pembelian bisa dikirimkan dengan kertas sebagai sebuah faksimili, atau
secara elektronik sebuah dokumen EDI.
R/3 memproses beberapa jenis pesanan pembelian
- pesanan pembelian standar untuk memesan barang dan jasa,
- pesanan pembelian subkontrak dibuat saat seorang pemasok harus menerima suku cadang
untuk menghasilkan sebuah produk jadi yang akan dikitrmkan kepada perusahaan.
- Pesanan pembelian konsinyasi untuk barang yang disimpan dalam konsinyasi.
- Pesanan pembelian pihak ketiga dibuat saat barang atau jasa akan dikirimkan kepada pihak
ketiga.
- Pesanan pembelian pengiriman stok untuk memulai pergerakan yang baik antar pabrik di
dalam perusahaan.
Perjanjian garis besar adalah perjanjian jangka panjang dengan pemasok. Ada dua perjanjian
garis besar : perjanjian kontrak dan penjadwalan.
- Kontrak adalah perjanjian garis besar di mana seorang pemasok menyediakan bahan untuk
sustu periode waktu. Sebuah kontrak tidak berisi tanggal atau jumlah pengirman tertentu -
disebut pesanan pelepasan atau kontrak.
- Perjanjian penjadwalan adalah serupa dengan kontrak, tetapi mereke juga meyebutkan harga
barang - tanggal pengiriman dan jumlah barangdisebutkan.

Penerimaan Barang
Saat pemasok membuat pengiriman, sebuah dokumen barang disiapkan dalam R/3 - dokumen ini
disebut laporan penerimaan. Dokumen penerimaan barang dibuat kapan saja barang
diinventariskan. Bila barang rusak saat dikirimkan, dikelompokkan sebagai barang yang
dikembalikan atau tidak diterima. R/3 memonitor pengriman dan melaporakan saat sebuah
pesanan telah dipenuhi dan bisa ditutup. Setelah penerimaan barang diposkan, R/3 membuat
dokumen persediaan yang meperlihatkan efek pada persediaan, juga menghasilkan dokumen
akunting untuk memperlihatkan transaksi buku besar umum.

Verifikasi Faktur
Verifikasi faktur adalah faktur yang harus diperiksa terhadap dokumen penerimaan barang dan
pesanan pembelian asli sebelum pembayaran dilakukan, dan menjamin bahwa persyaratan biaya
dan jumlah telah dipenuhi. R/.3 memiliki komponen verifikasi faktur.

Pembayaran Pemasok
Saat faktur telah diposkan, pembayaran bisa dilakukan. Pembayaran dibuat sesuai dengan cara
pembayaran dan kondisi yang disebutkan dalam pesanan pembelian atau catatan induk pemasok.
Pembayaran diproses melalui utang dagang dalam model akuntansi keuangan.

Dokumen Pengadaan
Semua dokumen pengadaan diberikan kode jenis yang diperlihatkan pada layar video dan
mengontrol kisaran nomor unik yang diberikan kepada jenis dokumen tertentu. R/3 bisa
menyalin semua informasi yang berhubungan dari dokumen yang ada, jadi mempercepat proses
pembuatan dokumen dan mengurangi kesalahan.

9.2 Review aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran

Pengendalian Siklus Transaksi atas Pengadaan (Pembelian)


Tampilan utama bagan aliran analitis dari arus dokumen dalam proses bisnis pengadaan
(pembelian) adalah pemisahan fungsi-fungsi sebagai berikut:

 Permintaan (Gudang) : Permintaan pembelian diawali diluar departemen pembelian, atau


didepartemen gudang penyimpanan, atau didepartemen lain dalam perusahaan. Permintaan
pembelian harus disahkan di departemen yang mengawali. Permohonan pembelian bisa
diubah atau dikembalikan kepada departemen yang mengawali untuk dimodifikasi.
 Pembelian : adalah fungsi departemen pembelian untuk memilih pemasok dan membuat
perjanjian syarat pembelian dan pengirimannya, kemudian menyajikan dan mendistribusikan
order (pesanan) pembelian. Salinan dikitrimkan ke pemasok, departemen yang meminta, dan
depertemen penerimaan. Departemen yang meiminta harus diberi tahu bahwa pesanan
pembelian telah dibuat.
 Penerimaan : Departemen penerimaan terpisah dan independen dari fungsi gudang.
Rangkapan order pembelian yang dikirim ke departem menerimaan mengotorisasi
departemen penerimaan untuk menerima pengiriman dari pemasok pada saat bahan
dikirimkan. Prosedur penerimaan harus mencakup perhitungan barang diterima dan
penyajian laporan penerimaan.
 Gudang/penyimpanan : Departemen gudang menyetujui penerimaan barang dari depertemen
penerimaan dan menendatangani laporang penerimaan dan kemudian mengirimkan laporan
penerimaan ke departemen hutang dagang. Jika barang dikirim langsung ke departemen
pemohon dan bukan ke gudang, penyelia di departemen pemohon harus mengsahkan
penerimaan di laporan penerimaan dan kemudian mengirimkannya ke departemen hutang
dagang.
 Hutang Dagang : Departemen hutang dagang bertanggung jawab untuk memulai kegitan
pemayaran kepada pemasok. Empat formulir permintaan pembelian, order pembelian,
laporan penerimaan, dan faktur dibutuhkan untuk mendokumentasikan transaksi pembelian.
Penggunaan sistem voucher untuk mendukung pembayaran adalah sebuah kontrol siklus
transaksi utama atas pengadaan.

Peneri-
maan

Gudang Pembelia Pemasok


n
Kunci Aliran Data
1. Permohonan 6. Pengiriman 10. Faktur
2. Pemberitahuan 7. Nota Penerimaan 11. Faktur Disahkan
3. Order Pembelian 8. Laporan Penerimaan 12. Paket Tanda Bukti
4. Nota Pembelian 9. Pemberitahuan Penerimaan 13. Pembayaran
5. Nota Penerimaan

Gambar 9.2 Diagram Aliran Data : Sistem Aplikasi Pembelian

Bagan Alir Analitik : Sistem Apilikasi Pembelian (Cara Manual)

Gudang

Mulai
Permintaan Identifika Telaan Titik
Buku Order Ulang
Barang si Besar
Perminta Barang
Persediaa
-an n
Barang

Sajikan
Permin-
taan
Pem
belian

Ke
Permintaan B Tarik berdasarkan
Pem-
A Pembelian e order Pembelian
belian
Yang ditreima

Ke
Dari B
H Hutang
Penerimaan dagang
Permintaan
Pembelian
(3)
Laporan
Penerimaan D
(1)
Tanda
Verifika
tangani untuk Cocokk
siPerhit Order
Penerimaan an dan
ungan Pembelian
Barang Verifikas
Barang (3)
i-kan
Order

Laporan Laporan
Penerimaan Penerimaan Order
(1) (2) Pembelian (3)
Buku
Besar Permintaan
Persediaa Pembelian (3)
n
Kiriman Bukukan
ke ke
Hutang Catatan
dagang Persediaa
n
Cocokka B
n e
L Dokume
n dan

Gambar 9.3 (a) Sistem Aplikasi Pembelian

Pembelian
Permintaan
Pembelian
(1)

Dari Gudang A Pilih


Prosedur Tender
Pemasok
Kompetitif
Sajkan
File Order
Pemaso Pembelia
k

Ke Pemasok
Dari Penerimaan C

Ke
Permintaan Pesanan 2 D
I 3 Gudang
Pembelian Pembelian (1) 4
(1) 5 6
Ke
E Peneri-
maan

Laporan
Penerimaan
Be
r- Ke Hutang dagang
F

J Dari Pemasok
Cocokka Laoran
n ke Penerimaan 3
Order
Pembelia Permintaan 2
n Pembelian 1
Faktur 1
Pesanan
Tarik Dokumen Pembelian 6
Berdasarkan Faktur
Pemasok Yang Ditreima

Permintaan
Pembelian 1
Telaah
Lporan dan
Penerimaan 3 Sahkan
Faktur
Faktur 2
Pesanan
Pembelian 6
Faktur Kirimkan K
ke Hutang
dagang

Ber- Pesanan
kas Pembelian Selesai

Gambar 9.3 (b) Sistem Aplikasi Pembelian


Penerimaan

Dari E
Pembelian

Menurut Nomor Tarik


Pesanan
Berdasarkan
Pembelian
Pengiriman Pemasok

Pengiriman
Pemasok
Ber
-
G

Rekonsiliasi
Pesanan
Barang dan Pesanan Pembelian
Slip Pembelian (4) ke Slip
Pengepakan Pengepakan

Hitung
dan
Periks
a
baran

Sajikan
Barang dan Laporan
Slip Peneri-
Pengepakan maan

Pesanan Slip 4
Pembelian (4) Pengepakan 3
2
Laporan
Penerimaan
(1)

B
Menurut er I
Nomor
Ke H Ke
Gudang Pembelian

Gambar 9.3 (c) Sistem Aplikasi Pembelian


Pemasok Pengeluaran Kas

Dari
Dari Hutang
C M
Pembelian Dagang

Pesanan Pesanan Rangkapan Voucher


Pembelian (1) Pembelian (2) Pemberi-
tahuan

Pemroses- Pemberi- Jika Pemrosessa


an tahuan Diperlukan n
Pesanan Pesanan Pengeluaran
Pembelian

Berkaitan
Barang Faktur 2 dengan
Dengan Slip Penge-
Pengepakan Faktur 1
luaran Kas

J Ke
Kirim Pembelian Cek
ke
Pelan
ggan

G Ke
Penerimaan

Cek

Gambar 9.3 (d) Sistem Aplikasi Pembelian


Hutang Dagang

Dari Dari Dari


B Gudang F Pembelian L Gudang

Permintaan Pesanan Laporan


Pembelian Pembelian Penerimaan
(2) (5) (3)

Telaah Telaah Cocokkan


Kode Syarat- Ke
Akun syarat Permintaan
Pembelian dan
Pesanan
Pembelian

Dari
K
Pembelian
Menurut Berkas Tarik
Nomor Dokumen
Berdasarkan
Faktur Faktur 1
Pemasok
yang Diterima

Laporan 3 Cocokka
Penerimaan n dan Proses
Verifikasi Pencocokkan
Pesanan 5
Pembelian -kan

Permintaan
Pembelian (2) Berkaitan
dengan
Pemrosesan Hutang
Voucher Dagang

Voucher Kirimka
n ke M
Pengel
uaran
Kas
Gambar9.3 (e) Sistem Aplikasi Pembelian

Beberapa Catatan dari Gambar 9.3 Bagan Alir Sistem Aplikasi Pembelian
Bagian pembelian tidak mengontrol barang-barang yang ada maupun pembelian yang telah
terdokumentasi dan akan dibayarkan.
Bagian penerimaan terpisah dari penanganan akhir atas barang-barang yang dibeli. Pengesahan
penerimaan dan penanganan diperlukan sebelum pembayaran diotorisasi.
Bagian hutang dagang hanya menangani dokumen-dokumen dan tidak boleh menerima barang
atau uang.
Permintaan pembelian harus ditelaah secara independen diluar bagian pembelian. Dalam gambar
tersebut ditunjukkan, tugas ini dilakukan oleh bagian hutang dagang. Penelaahan ini dapat
menjadi verifikasi pembebanan akuntansi seperti tercantum dalam permintaan dan juga
meyakinkan bahwa permintaan tidak dibuat oleh bagian pembelian.
Faktur-faktur didistribusikan ke bagian pembelian untuk ditelaah dan disahkan sebelum
dikirimkan ke bagian hutang dagang. Ini sangat penting jika kelayakan faktur pembelian akan
dievaluasi.
Sarat-syarat pembelian harus ditelaah di luar bagian pembelian. Dalam gambar tersebut tugas ini
dilakukan oleh bagian hutang dagang
Catatan persediaan harus dimutakhirkan menunjukkan penerimaan-penerimaan barang.

Bagan Alir Analitik : Proses Bisnis pembelian/ pengadaan Software SAP R/3 ( Sumber:
George H. Bodnar, SIA edisi 9)
Pemisahan fungsi-fungsi : pembuatan permohonan, pembelian, penerimaan, hutang dagang,
pengeluaran kas dan buku besar umum. (Gambar 9.4)

Laoran
Menyiapkan Verifiksi Penerimaan
Permintaan Barang

Pengiriman Penerimaan

Pemrosesan Pemrosesan
Permintaan Penerimaan
Barang

Permintaan Laporan
Pembelian Penerimaan
Pembelian Hutang Dagang

Gambar 9.4 (a) Penyimpanan (Permintaan)


Pemasok

Penawaran
Kompetitif

Permintaan Memilih Faktur


Pembelian Pemasok

Pemrosesan Verifikasi
Menyiapkan Pesanan Faktur
Pesanan

Pesanan Database Faktur


Pembelian Pembelian

Pemasok Hutang dagang

Gambar 9.4 (b) Proses Bisnis Prokuremen

Pemasok
Database
Pembelian

Pengiriman Memilih
Pemasok

Perhitunga Menyiapkan Pemrosesan


n Tertutup Pesanan Pesanan

Pengiriman Laporan
Penerimaann

Pemasok Hutang dagang


Gambar 9.4 (c) Penerimaan

Pada saat jatuh


tempo
Permintaan
Pembelian

Pesanan Menyiapkan
Pembelian Voucher

Laporan Hutang
Penerimaan dagang
Faktur Pemrosesan
Voucher
Register
Voucher

Dokumen Cek Voucher Ayat


diterima Voucher Jurnal

Buku Besar

Database
Pengeluaran
Pembelian
kas

Gambar 9.4 (d) Hutang Dagang

Cek
Voucher
Cek Membatalkan
Voucher ditanda- Voucher
Hutang
dagang Setelah cek
ditanda tangani

Cek Voucher Voucher


Register
Cek

Posting

Cek Total
Voucher Pengendali
an

Dilanjutkan Buku Besar


langsung ke
Penerimaan
Uang
Gambar 9.4 (e) Pengeluaran Kas

Cek
Total Voucher
Pengendali
an

Hutang dagang
Pengeluaran kas
Membanding-
kan Posting

Pemrosesan
Buku Besar

Buku Besar
Total
Pengendalian

Cek Voucher

Gambar 9.4 (f) Buku Besar

Pengeluaran
Kas Secara
Independen
Membatal-
kan Cek
Rekonsiliasi
Bank

Laporan
Bank
Register Cek
Rekonsiliasi
Bank
Gambar 9.4 (g) Internal Audit

Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas dirancang untuk mengendalikan pengeluaran dengan cek dan
pengeluaran kas. Umumnya cek digunakan untuk pengeluaran besar, sedangkan pengeluaran kas
umumnya untuk pembayaran kecil yang biasanya diambil dari kas kecil yang menggunakan
sistem impres. Dana impres adalah dana yang dipelihara secara khusus dengan jumlah yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Selalu, jumlah kas ditangan di tambah pengeluaran-pengeluaran harus
sama dengan jumlah dana impres. Secara periodek dana impres harus ditelaah; pengeluaran –
pengeluaran tercatat (voucher-voucher kas kecil) harus dikaji ulang dan disahkan dan harus
mengisi ulang kas kecil sesuai dengan jumlah khusus yang telah ditetapkan.

Pengendalian Proses Bisnis /Bagan Arus Analitik Pengeluaran Kas (Sistem Aplikasi)

Tujuan utama sistem adalah penggunaan sistem voucher untuk mendukung penarikan cek,
pemisahan pengesahan dari pembayaran aktual, dan rekonsiliasi bank secara independen :
 Hutang Dagang
Departemen hutang dagang mengakses dokumen yang diperlukan untuk mendukung
pengeluaran kas. Dokumen ini adalah permohonan pembelian, pesanan pembelian, laporan
penerimaan , dan faktur pemasok. Dokumen tersebut ditelaah, diverifikasi, dan diproses
untuk menyiapkan sebuah voucer.
 Pengeluaran Kas
Cek voucer dan voucer diterima dari departemen hutang dagang, untuk ditelaah, ditanda
tangani, dibatalkan (dicap lunas), dan diarsipkan dengan nomor. Cek voucer diteruskan
langsung kepada yang akan dibayar. Total komnrol diteruskan ke buku besar umum.
 Buku Besar Umum
Vocer jurnal yang diterima dari hutang dagang dan total kontrol dari pengeluaran kas
direkonsiliasikan, dan totalnya diposkan ke buku besar umum. Keduanya diarsipkan sesuai
tanggal.
 Audit Intern
Cek yang dibatalkan diterima dari bank bersama denganrekening koran. Disini dilakukan
proses rekonsiliasi bank.
Data Hutan
Pembayaran g
dagan

Penerimaan
Pembayaran Penge Buku
- Besar
luaran Beba
Kas

Buku
Besar

Audit
Bank Intren
al

Kunci Aliran Data


1. Cek Voucher 5. Pengendalian Total
2. Rincian distribusi 6. Laporan Pengendalian
3. Jurnal Voucher 7. Canceled Check
4. Cek 8. Rekening Koran

Gambar 9.5 Diagram Aliran Data Sistem Aplikasi Pengeluaran Kas

Sistem Voucher
Sistem voucher merupakan tehnik yang penting. Pengendalian nyata atas pengeluaran adalah
penelaah akhir dokumen-dokumen bukti transaksi sebelumnya sesuai dengan otorisasi
pembayaran. Otorisasi harus dalam bentuk penandatangan paket voucher atau penyajian (atau
penandatanganan) formulir untuk mengotorisasi masukan ke dalam register voucher.
Voucher adalah paket voucer atau tanda bukti. Paket voucher adalah kumpulan dokumen yang
ditelaah dan disahkan untuk mengotorisasi pengeluaran. Sistem voucher adalah sistem dimana
setiap pengeluaran harus didokumentasikan dengan voucher- voucher yang telah disahkan.
Diperlukan tiga arsip dalam sistem voucher untuk memelihara informasi yang berguna : (1) Satu
arsip faktur yang telah disetujui tetapi belum dibayar, dengan akses pembayaran tanggal jatuh
tempo; (2) satu arsip faktur yang telah dibayar, biasanya dalam urutan angka; dan (3) arsip
pemasok yang memperlihatkan baik jumlah yang telah dibayar dan belum dibayar, yang
diurutkan dengan ID pemasok. Dalam sistem manual, arsip ini diperoleh dengan memasukkan
salinan voucher. Dalam sistem komputer, arsip terpisah bisa dipelihara, atau pemrosesan
database bisa menghasilkan hasil serupa tanpa memerlukan tiga arsip terpisah.

Posting Hutang
Setelah faktur disahkan untuk permbayaran, akan ditahan sampai tanggal jatuh tempo dan secara
formal diposting pada waktunya; bisa pula, faktur-faktur tersebut pada saat pengesahan (yang
umumnya berbeda dari tanggal jatuh tempo).
Built-up voucher adalah kumpulan beberapa faktur dari pemasok-pemasok yang sama dan
pembayaran-pembayaran faktur yang bersangkutan dengan satu cek.

9.3 Pengendalian : Tujuan, Ancaman dan Prosedur

Tujuan
Fungsi SIA untuk menyediakan pengendalian yang memenuhi tujuan-tujuan berikut ini :
1. Semua transaksi diotorisasi dengan benar
2. Semua transaksi yang dicatat adalah valid
3. Semua transaksi yang valid dan diotorisasi telah dicatat
4. Aset dijaga dari risiko kehilangan atau pencurian
5. Aktivitas bisnis dilakukan secara efisien dan efektif

Ancaman
Memesan Barang, terima dan simpan barang, setujui dan bayar faktur dari vendor, dan
pengendalian umum :
1. Mencegah kehabisan persediaan dan/atau kelebihan
2. Meminta barang yang tidak dibutuhkan
3. Menbeli barang dengan harga yang dinaikkan
4. Membeli barang berkualitas rendah
5. Pembelian dari pemasok yang tidak diotorisasi
6. Kickback (komisi)
7. Menerima barang yang tidak dipesan
8. Membuat kesalahan dalam menghitung barang yang diterima
9. Gagal menemukan kesalahan dalam faktur dari vendor
10. Mencuri persediaan
11. Membayar barang tidakditerima
12. Gagal memanfaatkan diskon pembelian
13. Membayar faktur penjualan yang sama dua kali
14. Kesalahan mencatat dan memasukan data dalam utang usaha
15. Penyalahgunaan kas, cek, atau EFT
16. Kehilangan data
17. Kinerja kurang baik

Prosedur Pengendalian Yang Dapat Diterapkan


1. Sistem pengendalian persediaan
2. Catatan persdiaan perpetual yang akurat
3. Meminta penawaran kompetitif
4. Gunakan vendor yang disetujui
5. Persetujuan pesanan pembelian
6. Kebijakan
7. Minta bagian penerimaaan untuk memverifikasi
8. Gunakan teknologi kode garis
9. Pengendalian akses fisik
10. Periksa kembali akurasi faktur
11. Hanya membayar faktur yang didukung oleh laporan penerimaan asli
12. Penyimpanan file yang tepat
13. Hanya membayar faktur yang didukung oleh bundel voucher asli
14. Pegendalian edit entri data
15. Batasi akses cek kosong, cap tanda tagan, dan kiriman EFT
16. Buat cadangan dan rencana pemulihan dari bencana
17. Pembuatan dan peninjauan ulang secara periodik

9.4 Kebutuhan Informasi Siklus Pengeluaran

Kegunaan dalam siklus pengeluaran berarti SIA harus memeberikan informasi operasional yang
dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini :
- Menetapkan kapan dan seberapa banyak tambahan persediaan yang akan dipesan
- Memilih pemasok yang tepat untuk pesanan
- Memverifikasi akurat faktur dari vendor
- Memutuskan apakah diskon pembelian harus dimanfaatkan
- Mengawasi kebutuhan arus kas untuk membayar kewajiban yang belum diselesaikan
Sebagai tambahan, SIA harus memberikan informs evaluasi dategis dari kinerja berkiut ini :
- Efisiensi dan efektifitas bagian pemebelian
- Analisa kinerja pemasok, seperti pengriman tepat waktu dan kualitas
- Waktu yang digunakan untuk memindahkan barang dari area penerimaan ke produksi
- Persentase diskon pembelian yang dimanfaatkan
Banyak keputusan tentang siklus pengeluaran juga membutuhkan informasi yang dihasilkan
secara eskternal :
- Karakteristik keuangan pemasok dapat berguna dalam memilih pemasok
- Model data yang didesain dengan baik

Anda mungkin juga menyukai