AUDITING II
10
Fakultas Ekonomi S1 Akuntansi 01610003 Syafdinal, S.E., M.M.Ak
dan Bisnis Dr. H. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., C.A.
Dr. Rita Yuniarti, S.E., M.M., Ak.
Aida Wijaya, S.E., M.Si., Ak., CA.
Rini Susiani, S.E,. M.Ak., Ak., C.A.
Mirna Dianita, S.E., M.M., Ak., CA.
Abstract Kompetensi
Modul ini membahas mengenai Mahasiswa mampu menjelaskan
program Audit Saldo Kas dan menguraikan program Audit
Saldo Kas
Kas merupakan satu-satunya akun yang dimasukkan dalam setiap siklus
kecuali persediaan dan pergudangan dan juga kas merupakan hal yang penting
karena kerentanannya terhadap pencurianserta kas juga dapat salah saji secara
signifikan .
III. AUDIT AKUN KAS UMUM (Merancang dan Melaksanakan Pengujian Audit
atas Akun Kas Umum)
Pada pengujian saldo akhir tahun dalam akun kas umum, auditor harus
mengakumulasikan bukti yang cukup memadai untuk mengevaluasi apakah kas,
sebagaimana dinyatakan dalam neraca, dinyatakan dan diungkapkan dengan wajar
sesuai lima dari keenam tujuan audit-terkait saldo untuk seluruh pengujian perincian
saldo (keberadaan, kelengkapan, akurasi , pisah batas, dan kecocokan perincian).
Hak atas kas umum, klasifikasinya dalam neraca, dan nilai realisasi kas tidak dapat
diaplikasikan. Metodologi untuk kas pada akhir tahun sama dengan saldo akun
neraca lainya, yaitu:
Tahap I
1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Yang mempengaruhi Kas
Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
Pengendalian yang penting atas saldo akhir kas adalah rekonsiliasi bank
secara bulanan dari akun bank umum berbasis waktu oleh personel yang
independen dari pihak yang menangani atau mencatat transaksi kas. Jika
suatu perusahaan melakukan rekonsiliasi bank dengan memakan waktu lama,
maka nilai pengendalian akan turun dan memengaruhi penilaian auditor atau
risiko pengendalian kas. Rekonsiliasi membantu mencatat akuntansi agar
mencerminkan saldo kas yang lama antar saldo kas aktual di bank setelah
mempertimbangkan transaksi-transaksi yang memerlukan rekonsiliasi. Lebih
penting lagi, verifikasi atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dapat
dilakukan dalam rekonsiliasi yang independen. Jika laporan bank diterima
dalam keadaan tertutup oleh pihak yang merekonsiliasi dan pengendalian fisik
dilakukan atas laporan bank tersebut sampai rekonsiliasi diselesaikan, maka
cek dibatalkan, duplikat slip setoran, dokumen lain yang termasuk dalam
laporan bank dapat diperiksa tanpa perlu khawatir akan diganti, dihapus atau
ditambahkan. Rekonsiliasi bank dilakukan dengan hati-hati oleh pihak klien
dengan melakukan tindakan berikut ini:
Tahap II
4. Mendesain dan Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substansif Atas Transaksi
Oleh karena saldo kas dipengaruhi oleh seluruh siklus, kecuali persediaan
dan pergudangan, maka sejumlah besar transaksi akun memengaruhi kas.
Dalam bab-bab sebelumnya, telah membahas secara terperinci mengenai
pengujian pengendalian dan pegujian substansif yang memadai untuk audit
setiap siklus. Misalnya, pengendalian atas penerimaan kas. Transaksi kas
diaudit melalui pengujian siklus transaksi tersebut.
Tahap III
5. Mendesain dan Melakukan Prosedur Analitis
Dalam audit, rekonsiliasi bank pada akhir tahun di audit secara luas. Dengan
menggunakan prosedur analitis, pengujian atas kewajaran saldo kas tidak
terlalu penting dibandingkan area audit lainya.
Auditor biasanya membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran
dalam perjalanan, cek beredar, dan jenis rekonsiliasi lainya dengan
rekonsiliasi yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Auditor juga
membandingkan saldo akhir kas dengan saldo bulan-bulan sebelumnya.
Prosedur analtis ini dapat ditemukan salah saji pada kas.
6. Mendesaian Pengujian Perincian Saldo Kas
Laporan bank atas pisah batas adalah laporan bank pada periode
tertentu dan pembatalan cek terkait, duplikan slip setoran, dan
dokumen lain yang termasuk dalam laporan bank, dikirimkan oleh bank
ke kantor KAP. Tujuan dari laporan bank atas pisah batas adalah untuk
memberikan verifikasi bagian yang direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank
klien di akhir tahun dengan bukti yang tidak dapat diakses ke klien.
Untuk memenuhi tujuan ini, auditor meminta klien agar bank
mengirimkan laporan langsung kepada auditor dalam waktu 7 samoai
10 hari setelah tanggal neraca.
Kecurangan atas saldo kas umum ini terjadi karena tidak memadainya
pemisahan tugas antara pemegang kas dan pencatatn transaksi kas dalam
pencatatan akuntansi dan kurangnya rekonsiliasi bank bulanan yang independen.
Prosedur yang harus dilakukan auditor untuk menemukan kecurangan atas
penerimaan kas meliputi, mempertimbangkan sifat dari kurangnya pengendalian
internal, jenis kecurangan yang dapat terjadi dari kekurangan tersebut, potensi
materialitas kecurangan, konfirmasi piutang dagang, pengujian yang dilakukan untuk
Jika rekonsiliasi bank dapat dengan sengaja salah saji, maka perlu dilakukan
perluasan pengujian atas rekonsiliasi bank akhir tahun. Prosedur yang
dilakukan auditor :
2. Bukti Kas
1) Rekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar pada
awal periodepembuktian kas.
2) Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan ke bank dengan
penerimaan yang tercatat dalam jurnal penerimaan kas pada periode
tertentu.
3) Rekonsiliasi cek yang dibatalkan di kliring bank dengan yang
dicatatdalam jurnal pengeluaran kas untuk periode tertentu.
4) Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada akhir
periode pembuktian kas.
Ada beberapa hal yang perlu diaudit atas jadwal transfer antarbank, yaitu
sebagai berikut :
Gambar 10.4
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo
bagi Akun Instrumen keuangan
• Arens, A.A., R.J. Elder, M.S. Beasley, dan C.E. Hogan (2017), Auditing and
Assurance Services, 16th ed., Harlow: Pearson Education.
• Hayes, Rick,. Wallage, Philip dan Gortemaker, Hans. 2017. Prinsip-prinsip
Pengauditan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
• Theodorus M, Tuanakotta. (2013). Audit Berbasis ISA (International Standards on
Auditing). Jakarta: Salemba Empat.
• Theodorus M, Tuanakotta. (2015). Audit Kontemporer). Jakarta: Salemba Empat.
• Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). IAPI, 2014