OLEH
KELOMPOK 8
Prokuremen adalah proses bisnis dari pemilihan sumber daya, pemesanan dan
mendapatkan barang atau jasa. Barang atau jasa bisa diperoleh secara internal
jika barang dihasilkan oleh entitas lain dalam perusahaan. Pembelian adalah sinonim untuk
prokuremen
Menentukan kebutuhan
Memilih sumber daya
Permintaan untuk quotation
Memilih pemasok
Menerbitkan pesanan pembelian
Penerimaan barang
Verifikasi faktur
Pembayaran kepada pemasok
Menentukan Menerbitkan
Kebutuhan Pesanan Pembelian
Memilih Penerimaan
Sumber Daya Barang
Permintaan untuk
Verifikasi
Quatation
Faktur
Memilih Pembayaran
Pemasok Pemasok
Permintaan pembelian merupakan dokumen internal yang dibuat untuk meminta sesuatu
pada suatu waktu tertentu. Permintaan pembelian dapat disiapkan secara manual atau secara
otomatis menggunakan sistem MRP (materials requirements planning). Sistem MRP dapat
melakukan analisis untuk menentukan kebutuhan berdasarkan permintaan pelanggan untuk
suatu item dan proses produksi perusahaan. Permintaan pembelian mempunyai field input yang
mengindikasikan bagaimana dokumen tersebut dibuat secara manual atau otomatis. Nomer
merupakan input ketika sejumlah besar permintaan diterbitkan untuk kebutuhan yang sama dan
digunakan untuk memonitoring terhadap sekelompok permintaan. Permintaan pembelian ini
diproses secara baris demis baris sehingga setiap baris menunjukkan kebutuhan yang terpisah
dan permintaan pembelian merupakan langkah operasional dalam prokuremen di R/3
4. Memilih Pemasok
6. Penerimaan Barang
Dokumen pengiriman barang dapat disiapkan dengan tiga cara. Cara pertama dengan
sistem manajemen persediaan ketika barang diserahkan je penyimpanan sementara. Cara
kedua, dokumen peerimaan barang dapat disiapkan dengan referensi pesanan pembelian. Cara
ketiga, barang yang diterima dapat diposting ke dalam inspeksi kualitas. Setelah barang yang
diterima diposting, R/3 membuat dokumen persediaan yang mendokumentasikan dampak
piutang dagang persediaan. Juga akan dibuat dokumen akuntansi yang menunjukkan transaksi
di buku besar.
7. Verifikasi Faktur
Faktur harus diperiksa dan dicocokan dengan dokumen penerimaan barang dan
pesanan pembelian ke pembayaran. Proses ini dikenal dengan istilah verifikasi faktur,
verifikasi faktur memastikan bahwa biaya dan kebutuhan kuantitas sudah dipenuhi. Verifikasi
faktur menghubungkan manjemen manajerial dengan prokuremen dengan modulo R/3 lainnya
seperti akuntansi keuangan dan pengendalian. Jika suatu faktur sudah diposting, R/3
melakukan tig acara pencocokan untuk membandingkan pesanan pembelian dengan barang
yang diterima dengan faktur. Pemerikasaan ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya
pembebanan yang tidak konsisten dan yang dikirimkan merupakan jumlah sebenarnya. Sebagai
hasil posting dari faktur, pesanan pembelian diperbarui dan R/3 menghasilkan dokumen
akuntansi untuk mengindikasikan transaksi buku besar.
Jika faktur sudah diposting, pembayaran dapat dilakukan. Pembayaran dibuat sesuai
dengan jangka waktu pembayaran dan persyaratan yang ditentukan dalam pesanan pembelian
atau record master pemasok. Pembayaran diproses melalui hutang dagang dalam akuntansi
keuangan.
Record Master
Record master dibuat dalam R/3 dengan tujuan untuk menggambarkan struktur
organisasi dan proses bisnis perusahaan. Tujuan record master diidentifikasi dengan kode.
Sistem kode untuk objek menggabungkan field- field yang mengidentifikasi perusahaan,
pabrik, lokasi penyimpanan, organisasi pembelian, dan grup pembelian.
Record master material berisi informasi mengenai material yang diadakan, dihasilkan,
atau dijual ke pelanggan. Record master material digunakan dan didistribusikan ke banyak
departemen. Record master material memiliki. struktur hierarki. Level organisasional atau
klien merupakan level yang tertinggi. Ia berisi data yang relevan untuk semua pemakai, seperti
deskripsi item, ukuran unit, dan grup material. Pada level pabrik, record master material dapat
berisi kebutuhan penjualan atau produksi. Setiap departemen mengakses dan mengelola record
masternya sendiri.
2) Pembelian: Fungsi dari departemen pembelian adalah memilih pemasok dan mengatur
jangka waktu dan pengiriman.Bagian pembelian kemungkinan dapat menolak permintaan
pembelian karena anggaran yang tidak mencukupi, kurangnya otorisasi, atau karena alasan
lainnya.Bagian pembelian memilih pemasok dan kemudian menyiapkan pesanan pembelian
untuk suatu permintaan.Tembusan dikirim ke pemasok.Hutang dagang, departemen yang
membuat (gudang) dan departemen penerimaan, masing-masing memiliki akses ke pesanan
pembelian untuk memproses pesanan.
Proses bisnis pengeluaran kas mengendalikan pengeluaran cek dan pengeluaran kas
aktual. Biasanya cek digunakan pada sebagian besar pengeluaran, dimana pengeluaran dibatasi
pada jumlah kecil yang diambil dari dan dipertanggungjawabkan sebagai dana imprest kas
kecil.
Konsep dana imprest tidak dibatasi untuk pengendalian kas kecil. Dana imprest
penggajian dan pembebanan imprest dan dana biaya adalah biasa pada perancangan sistem.
Dana imprest adalah dana yang dikelola pada jumlah yang telah ditentukan. Setiap waktu
jumlah kas yang dimiliki ditambah dokumen untuk pengeluaran-pengeluaran harus dengan
jumlah yang telah ditentukan. Secara periodik, dana imprest diisi; pengeluaran-pengeluaran
yang telah didokumen (voucher kas kecil) diperiksa dan disetujui dan cek dikeluarkan untuk
dana sejumlah tertentu agar jumlah dana sama dengan jumlah yang telah ditentukan.
Pemeriksaan terpisah imprest juga digunakan untuk mengelola gaji dan kategori biaya lainnya,
seperti pembayaran dividen.
Ciri utama pengendalian proses bisnis pengeluaran kas adalah penggunaan sistem
voucher untuk mendukung pengeluaran cek, pemisahan fungsi persetujuan dengan pengeluaran
kas, dan rekonsiliasi bank secara independen.. Menyiapkan voucher untuk faktur individual
ketika beberapa faktur menunjuk pada pemasok yang sama pada periode yang sama akan
menghasilkan beberapa sen cek untuk pemasok yang sama pada bulan yang sama. Cara ini
tidak efisien. Oleh karena itu, banyak perusahaan menggunakan built-up voucher system.
Built-up voucher system merupakan akumulasi beberapa faktur dan pemasok yang sama dan
membayarnya dengan cek tunggal. Built-up voucher system sebenarnya adalah sistem hutang
dagang. Setelah beberapa faktur disetujui, faktur akan diurutkan dan diakumulasikan
menurut pemasok atau nomer voucher. Pembayaran akan dilakukan pada akhir bulan atau
tanggal jatuh tempo. Prosedur built-up voucher yang baru saja dijelaskan adalah sistem akrual
penuh: voucher hutang dagang mengganti hutang dagang pada buku besar.
1. Utang Dagang
2. Pengeluaran Kas
Cek voucher dan voucher diperiksa, kemudian ditandatangani dan dicap baru setelahnya
disimpan sesuai urut nomor. Cek voucher di posting ke register cek. Control total dari jumlah
yang telah di posting disiapkan dan direkonsiliasi dengan voucher yang diterima dari hutang
dagang. Cek dibayar dan control total dilanjutkan ke buku besar.
3. Buku Besar
Ayat jurnal diterima dari hutang dagang, control total dari pengeluaran kas, dan total diposting
ke buku besar. Keduanya disimpan menurut tanggal.
4. Audit Internal
Cek yang telah dicap diterima dari bank bersama-sama dengan laporan bank. Rekonsiliasi bank
independen merupakan aspek pengendalian penting.
5. Sistem Voucher
Merupakan teknik pemeriksaan terakhir yang menunjukan bahwa prosedur telah diotorisasi
dan spesifikasi telah berjalan selayaknya. Sistem voucher mengelola register voucher atau
alternatif lain baik dalam numerik atau urutan yang lain. Voucher menunjukkan nama, alamat
pemasok, deskripsi faktur, total, dan rekening yang akan dibebankan. Sistem voucher di
implementasikan dengan cap pada faktur atau pesanan pembelian dengan cap voucher dan
pendokumentasian voucher pada dokumen aslinya.
Faktur yang telah disetujui dan jatuh tempo pembayaran akan diposting ke hutang dagang pada
saat itu atau dapat juga di posting pada saat telah disetujui. Register voucher digunakan untuk
pengendalian numerikal ketika faktur-faktur dibukukan pada saat disetujui. Built-up system
merupakan sistem akrual penuh dengan mengakumulasi 7 beberapa faktur dari pemasok yang
sama dan membayarnya dengan cek tunggal. Terdapat tiga file yang diperlukan dalam hutang
dagang yaitu, file yang disetujui tetapi faktur belum dibayarkan, file faktur yang telah dibayar,
file pemasok yang menunjukkan jumlah yang terbayar maupun belum.
Proses bisnis manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan pembuatan dan
pengelolaan sistem informasi yang memproses informasi sumber daya manusia. Daftar
pekerjaan yang ada dalam organisasi, daftar deskripsi pekerjaan, dan daftar kualifikasi yang
diperlukan untuk suatu pekerjaan adalah contoh dari informasi sumber daya manusia yang
relevan dengan struktur organisasi. Sistem sumber daya manusia menyediakan alat untuk
memproses data karyawan, seperti alamat karyawan, penggajian, serta histori karyawan
Pemrosesan Sumber Daya Manusia pada SAP R/3
Modul sumber daya manusia SAP R/3 termasuk komponen yang menangani tujuan
yang telah dinyatakan sebelumnya secara terintegrasi, pada lingkungan online. Data sumber
daya manusia tersedia bagi orang yang telah memiliki otorasi untuk menggunakan semua data
sumber daya manusia secara online. SAP R/3 terdiri dari dua modul sumber daya manusia.
Pertama, modul administrasi personel (HR-PA), yang berisi pengelolaan karyawan, seperti
detail karyawan, data gaji, dan data kinerja karyawan. Kedua, modul perencanaan dan
pengembangan personel (HR-PD) yang menyediakan alat untuk menyiapkan dan mengelola
informasi struktur organisasi. Kemudian, komponen manajemen waktu merupakan modul
sumber daya manusia yang terpenting dan sering digunakan. Modul tersebut melakukan
pencatatan waktu dan evaluasi waktu untuk mencatat ketidakhadiran karyawan dan informasi
kehadiran.
Struktur data yang memberikan dasar untuk penyimpanan dan manipulasi data. Struktur data
sumber daya manusia terdiri dari tiga elemen, yaitu:
a) Data Master
Record data master pada modul HR-PA dan HR-PD dibuat dan dikelola untuk unit organisasi,
profil pekerjaan, karyawan, dan pelatihan. Pada banyak suatu proses bisnis, data pada record
master sering direferensikan, tetapi jarang diganti. Bagaimanapun, record master SDM menjadi
sasaran untuk perubahan yang sering terjadi.
b) Organisasi Data
8 Data diorganisasi dan disajikan bagi pengguna SAP R/3 dengan infotypes dan event personel.
Infotype merupakan istilah dalam SAP yang menunjukkan Kumpulan field data yang
dikelompokkan bersama-sama untuk ditampilkan. Infotype yang umum dalam sumber daya
manusia, seperti data personel karyawan, data pembayaran karyawan, data persetujuan
karyawan, dan jadwal kerja. SAP R/3 menawarkan sejumlah infotype yang khusus untuk
sistem pajak atau sistem tunjangan dari berbagai negara.
c) Objek SDM
Tipe objek SDM diidentifikasi dengan satu atau dua huruf sebagai identifikasi. Kode untuk
objek karyawan adalah ’’P’’; kode untuk objek pekerjaan adalah “C’’; Kode untuk objek
kualifikasi dan unit organisasi adalah “Q’’; kode untuk objek posisi adalah “S’’; kode untuk
objek pusat biaya adalah “K’’.
Pada perusahaan besar, proses ini merupakan prosedur yang paling kompleks dalam
operasinya. Semua level pemerintah menetapkan pajak untuk gaji, regulasi dan tarif berubah
secara konstan, sebagai dampaknya sistem penggajian sering memerlukan modifikasi secara
konstan. Proses penggajian ditentukan oleh hukum dengan sanksi hukuman penjara untuk
kelalaian yang disengaja dalam mengelola pencatatan yang memadai. Adalah tanggung jawab
analisis sistem untuk selalu menjaga agar tetap sesuai dengan hukum
1. Personel
2. Pencatat Waktu
3. Penggajian
a) Penggunaan rekening penggajian imprest secara terpisah untuk slip gaji untuk
memudahkan rekonsiliasi.
Banyak file harus dikelola dalam sistem penggajian informasi dasar karyawan,
seperti nama, alamat, besar gaji, potongan-potongan perlu untuk menyiapkan gaji. Register
atau jurnal penggajian harus dikelola untuk mendokumentasikan gaji sesungguhnya.
Perusahaan akan mencocokkan potongan potongan tersebut dan membayarkan nya ke
pemerintah, Perusahaan melaksanakan bisnis antarnegara bagian yang diperlukan oleh Federal
Fair Labor Standart Act (yang juga dikenal dengan Wages and Hours Law), untuk membayar
kelebihan jam kerja dengan tarif minimum satu atau satu setengah dari tarif regular untuk jam
kerja malam dan untuk yang bekerja pada hari minggu atau hari libur
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, G. H., & William, S. H. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: ANDI.