1. Jelaskan dan Gambarkan Siklus sistem procurement?
Siklus sistem procurement:
a. Purchase Requisition Yaitu sebuah formulir atau prosedur untuk mengajukan pembelian.umumnya perusahaan yang sudah memiliki formulir PR, yang tentunya didalamnya tercakup proses/sop/prosedur PR itu sendiri, adalah perusahaan yang sudah menengah atau besar secara ukuran jumlah pegawai/cabang/omset. Perusahaan kecil jarang memiliki prosedur PR ini, umumnya mereka langsung melakukan proses pembelian dengan cara deal dengan pihak Supplier oleh pemohon atau diwakilkan oleh bagian pembelian. Pada umumnya prosedur PR meliputi: - Isian permohonan - Perhitungan budget - Pengisian detil spesifikasi - Rekaman proses negosiasi atau bidding b. Purchase Order Yaitu sebuah formulir atau prosedur penerbitan PO. Form PO sendiri adalah bukti komitmen untuk membeli barang ke Supplier beserta dengan term atau syarat/ketentuan. PO pada umumnya dibutuhkan oleh pihak Supplier sebagai bukti pemesanan, sedangkan dari pihak pembeli, PO adalah sebagai konfirmasi kesanggupan pihak Supplier dalam menyediakan barang atau jasa dengan ikatan harga dan syarat/kententuan. Pada umumnya prosedur PO meliputi: - Penerbitan PO - Penandatanganan PO oleh pihak yang berwenang - Konfirmasi dari pihak Supplier terhadap PO c. Order Monitoring Memonitor kondisi pesanan, proses pengantaran, dan sebagainya pada interval tertentu. Akan muncul reminder untuk mengingatkan jadwal sampainya pesanan bahan baku, berdasarkan PO yang telah dibuat. d. Goods Receipt Pesanan bahan baku telah datang. Bagian gudang akan memeriksa kondisi dan toleransi bahan baku, kemudian mengeluarkan surat penerimaan barang, untuk selanjutnya disimpan digudang. e. Invoice Verification Berdasarkan PO dan catatan penerimaan barang GR, tagihan dicek ulang untuk menyesuaikan nominal atas barang-barang yanng rusak atau kompensasi keterlambatan, dan pajak-pajak yang di perlukan. f. Payment Setelah penyesuaian tagihan beres, sistem akan mengeluarkan surat perintah pembayaran pada supplier. Bagian keuangan perushaan yang akan melakukan pembayaran ini.
2. Apa saja Langkah Langkah procurement ?
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam proses procurement, yaitu: 1. Identifikasi 2. Seleksi vendor 3. Kirim permintaan pembelian 4. Buat pesanan pembelian 5. Penerimaan faktur dan pesanan 6. Pembayaran 7. Rekam untuk audit
3. Bagaimana ERP Mengoptimalkan Proses Procurement?
Berikut adalah beberapa cara ERP mengoptimalkan proses procurement: 1. Memperbaiki pengelolaan data dan dokumen ERP dapat menyimpan dan mengolah data dan dokumen yang berkaitan dengan proses procurement dalam satu basis data terpusat yang mudah diakses dan diperbarui oleh semua pihak yang terlibat. Hal ini dapat mengurangi kesalahan, duplikasi, dan inkonsistensi data, serta mempermudah pencarian dan pelaporan data. 2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas ERP dapat memberikan visibilitas yang tinggi terhadap seluruh aktivitas dan transaksi yang terjadi dalam proses procurement. Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengawasi kinerja penyedia, mengidentifikasi dan mencegah fraud dan korupsi, serta meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan standar. 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas ERP dapat mengotomatisasi dan menyederhanakan berbagai proses dan tugas yang berhubungan dengan procurement, seperti perencanaan, pemilihan penyedia, negosiasi, pemesanan, penerimaan, pembayaran, dan evaluasi. Hal ini dapat menghemat waktu, tenaga, dan sumber daya perusahaan, serta meningkatkan akurasi, kualitas, dan kecepatan pengadaan barang dan jasa. 4. Meningkatkan kolaborasi dan komunikasi ERP dapat memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara semua pihak yang terlibat dalam proses procurement, baik internal maupun eksternal. Hal ini dapat meningkatkan hubungan kerjasama dan kemitraan antara perusahaan dengan penyedia, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
Tujuan Audit Siklus Perolehan dan Pembayaran Untuk mengevaluasi apakah akun yang terpengaruh oleh perolehan barang/jasa dan pengeluaran kas untuk perolehan tersebut telah disajikan dengan wajar sesuai dengan standar akuntansi.