KELOMPOK 8
Nama Kelompok :
Ni Made Leny Pebriyaningrum (1607532117)
Ni Luh Yuni Pratiwi (1607532119)
Menentukan Kebutuhan
Permintaan pembelian adalah dokumen internal yang dibuat untuk meminta sesuatu
pada suatu waktu tertentu. Permintaan pembelian dapat disiapkan secara manual. Dokumen ini
juga dapat dibuat secara otomatis oleh sistem MRP (materials requirements planning). Sistem
MRP dapat melaksanakan analisis secara canggih untuk menentukan kebutuhan berdasarkan
permintaan pelanggan untuk suatu item dan proses produksi suatu perusahaan.
Setelah selesai, permintaan pembelian dilanjutkan, secara elektronik ke supervisor
untuk disetujui. Persetujuan secara khusus meliputi penentuan bahwa permintaan pembelian
dalam batasan biaya. Profil pemakai dikelola dalam permintaan pembelian filter R/3 dan
dikirim ke orang yang tepat untuk disetujui.
Memilih Sumber Daya
Langkah berikutnya dalam proses bisnis ini adalah menentukan sumber penyedia untuk
permintaan pembelian. R/3 dapat memeriksa apakah ada kontrak dengan pemasok untuk
menyediakan suatu item yang diminta. Jika kontrak ada R/3 memberikan jumlah yang diminta.
Jika tidak ada kontrak untuk suatu item, maka permintaan untuk dokumen quotation disiapkan.
Memilih pemasok
R/3 membandingkan kebutuhan prokuremen dengan catatan pemasok yang telah dicatat
dalam dokumen quotation dan mengindikasikan quotation yang pantas untuk permintaan. R/3
akan mengirimkan surat penolakan ke pemasok untuk penawaran yang diterima.
Evaluasi pemasok sering memerlukan seorang ahli atau pengalaman. R/3 menawarkan
fungsi evaluasi pemasok secara otomatis untuk membantu organisasi dalam proses bisnis
prokuremen.
Penerimaan Barang
Ketika pemasok melakukan pengiriman, dokumen penerimaan barang disiapkan dalam
R/3. Tipe dokumen ini sering disebut laporan penerimaan. Dokumen penerimaan barang
diterbitkan ketika barang disimpan sebagai persediaan, tanpa memerhatikan sumbernya. Jadi,
penerimaan barang disiapkan ketika suatu item dikirim dari sumber in-house dan ketika ada
transfer inventori yang memindahkan sebuah item dari satu lokasi ke lokasi lain.
Jika barang rusak dalam pengiriman, dapat dimasukkan sebagai retur atau tidak
diterima pada saat pengiriman. Jika pengiriman pemasok dibuat dalam suku cadang, maka
beberapa jurnal penerimaan barang harus dibuat. R/3 memonitor pengiriman dan pelaporan
ketika pesanan telah dipenuhi dan hampir selesai. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa
pembayaran untuk barang hanya terjadi jika barang telah diterima.
Setelah barang yang diterima diposting, R/3 membuat dokumen persediaan yang
mendokumentasikan dampak piutang dagang persediaan. Juga akan dibuat dokumen akuntansi
yang menunjukkan transaksi di buku besar.
Verifikasi Faktur
Faktur harus diperiksa dan dicocokan dengan dokumen penerimaan barang dan pesanan
pembeliaan ke pembayaran. Proses bisnis ini dikenal dengan nama verifikasi faktur
memastikan bahwa biaya dan kebutuhan kuantitas sudah dipenuhi. R/3 memiliki komponen
verifikasi faktur. Komponen ini tidak bertanggung jawab terhadap pembayaran sesungguhnya
dari faktur. Verifikasi faktur menghubungkan manajemen material dengan prokuremen dengan
model R/3 lainnya seperti akuntansi keuangan dan pengendalian.
Jika sutu faktur sudah diposting, R/3 melakukan 3 cara pencocokan untuk
membandingkan pesanan pembelian dengan barang yang diterima dan dengan faktur.
Pemeriksaan ini juga memastikan tidak adanya pembebanan yang tidak konsisten yang
dikirimkan adalah jumlah yang benar.
Record Master
Record master dibuat dalam R/3 dengan menggambarkan struktur organisasi dan proses
bisnis perusahaan. Tujuan diindetifikasi dengan kode, kode perusahaan mengindetifikasi unit
akuntansi yang memiliki neraca saldo dan laporan rugi laba. Ada tiga kategori informasi dalam
record master pemasok. Data umum berisi nomor pemasok, nama, alamat, nomor telepon dan
item yang sama data kode perusahaan di definisikan pada level kode perusahaan yang
dihubungkan dengan modul akuntansi keuangan buku besar dalam R/3. Record master material
berisi informasi material yang diadakan, dihasilkan, atau dijual kepelanggan. Record master
material digunakan dan didistribusikan ke banyak departemen. Record master material
memiliki struktur hieraki.record master infomasi pembeliaan hanya digunakan oleh pembelian.
Ia digunakkan untuk alokasi sumber daya , yang merupakan proses evaluasi pemasok.
Pembelian
Tanpa memerhatikan bagaimana atau di mana permintaan pembelian dimulai, fungsi
dari departemen pembelian adalah memilih pemasok dan mengatur jangka waktu dan
pengiriman. Bagaimana dapat dilakukan tergantung pada tingkat sentralisasi dalam fungsi
pembelian di perusahaan.
Bagian pembelian kemungkinan dapat menolak permintaan pembelian karena aggaran
yang tidak mencukupi, kurangnya otorisasi, atau karena alasan lainnya. Permintaan pembelian
akan diubah atau dikembalikan ke departemen yang membuatnya untuk dimodifikasi. Bagian
pembelian memilih memasok dan kemudian menyiapkan pesanan pembelian untuk suatu
permintaan.
Penerimaan
Fungsi penerimaan sebabiknya dipisahkan dari dan independen dari fungsi
penyimpanan. Bagian penerimaan memiliki akses ke pesanan pembelian dan mencocokkannya
dengan pengiriman dari pemasok. Pesanan pembelian memberikan ororitas ke departemen
penerimaan untuk menerima pengiriman dari pemasok ketika barang telah dikirimkan.
Prosedur penerimaan harus mempunyai peran independen untuk menghitung pengiriman dan
atau menyiapkan laporan penerimaan.
Independen atau blind count pengiriman dilakukan dengan tidak mengizinkan
penghitungkan (counter) punya akses ke kuantitas yang ada pada pesanan pembelian. Hal ini
mengaharuskan penghitung untuk menentukan jumlahnya dengan menghitung, karena tidak
mungkin hanya menyalin kuantitas dari pesanan pembelian. Supervisor akan membandingkan
kuantitas yang diterima berdasarkan penghitungan dengan yang ada di pesanan pembelian dan
kemudian menyiapkan laporan penerimaan untuk kuantitas yang diterima. Tembusan laporan
penerimaan disertakan pada tranfer pengiriman ke penyimpanan.
Penyimpanan
Departemen penyimpanan menyetujui penerimaan pengiriman dari bagian penerimaan
dengan menandatangani laporan penerimaan dan kemudian melanjutkan ke hutang dagang.
Jika barang lansung dikirimkan ke departemen yang meminta dan bukan ke departemen
penyimpanan, supervisor departemen yang meminta mengakui penerimaan pada laporan
penjualan dan melanjutkan ke hutang dagang. Verifikasi independen penerimaan pembelian
adalah ciri pengendalian dari proses bisnis prokuremen.
Hutang Dagang
Hutang dagang bertanggung jawab untuk memulai pembayaran ke pemasok. Empat
dokumen permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan dan faktur tersedia
untuk mendokumentasikan transaksi pembelian. Penggunaan sistem voucher untuk
mendukung pembanyaran adalah ciri pengendalilan dari prosesi bisnis prokuremen. Sistem
voucher pada dasarnya adalah teknik pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua dokumen
yang tepat telah dikumpulkan, diverifikan, dan diperiksa sebelum pembayaran faktur yang
sesungguhnya.
Beberapa karakteristik lainnya dari pengendalian yang patut diperhatikan adalah:
a) Pembelian tidak mengendalikan barang sesungguhnya, juga tidak memiliki
pengendalian pada dokumentasi yang diperlukan untuk pembayaran.
b) Penerimaan dipisah dari fungsi penjagaan pengiriman.
c) Hutang Dagang hanya menangani dokumen dan tidak dapat menerima barang dagangan
atau kas secara independen.
d) Permintaan pembelian diperiksa secara independen diluar pembelian.
e) faktur diberikan ke pembelian untuk diperiksa dan disetujui sebelumnya untuk dikirim
kehutang dagang.
f) Jangka waktu pembelian diperiksa ketepatan nya oleh bagian luar departemen
pembelian.
g) Pencatatan persediaan diperbaharui untuk menunjukan penerimaan barang.
.
Integritas Proses Bisnis Prokuremen
Dokumentasi pembelian memastikan bahwa pengendalian individual diterima sesuai
harapan. Pesanan pembelian dan laporan penerimaan mengendalikan pembelian individual,
tetapi juga tidak mengendalikan langsung proses bisnis prokuremen.
Pengendalian proses bisnis prokuremen berpusat pada integritas hubungan pembeli-
penjual. Hubungan pembeli-pemasok lebih merupakan persoalan kebijakan, bukan persoalan
prosedur. Banyak perusahaan menemukan bahwa sangat perlu untuk membuat kebijakan
tertulis dan manual prosedur untuk melindungi proses bisnis prokuremen. Kebijakan pembelian
diperlukan untuk mendapatkan penawaran yang kompetitif, yang biasanya diimplementasikan
dengan menggunakan permintaan dokumen quotation.
Metode untuk mengevaluasi dan memilih penawaran didasarkan pada atribut pemasok,
yang disebut perencanaan peringkat pemasok (vendor rating plan), yang dengan mengevaluasi
keputusan sebagai dasar pertimbangan oleh otoritas yang lebih tinggi. Kebijakan untuk
melakukan rotasi tanggung jawab seorang pembeli akan melemahkan hubungan pembeli-
pemasok, tetapi akan mengurangi kemungkinan spesisalisasi pembeli. Daftar pemasok yang
disetujui (approved cendor list) disiapkan oleh fungsi yang independen, yang digunakan untuk
membatasi pilihan-pilihan pembeli pilihan-pilihan pembeli ke pemasok, di mana pemasok telah
diseleksi dan didapati bahwa mereka dapat dipercaya, bebas dari masalah keuangan, dan bebas
dari konflik kepentingan
Hutang Dagang
Departement hutang dagang mengakses dokumen yang diperlukan untuk mendukung
pengeluaran kas. Hutang dagang merupakan awal proses pembayaran, meliputi menghitung
jumlah yang jatuh tempo, diskon (jika ada), dan item lainnya. Cek voucher disiapkan untuk
setiap voucher. Cek voucher dagang. Posting ini diringkas pada ayat jurnal. Pemrosesan
voucher mencakup pemrosesan distribusi biaya. Voucher dibebankan pada unit organisasional
yang diidentifikasi dengan nomer rekening pada voucher. Cek voucher dan voucher disetujui
dan dilanjutkan ke departemen pengeluaran kas. Ayat jurnal dilanjutkan ke buku besar.
Pengeluaran Kas
Cek voucher dan voucher diterima dari departeman hutang dagang. Setelah cek voucher
dan voucher diperiksa, cek ditanda tangani dan voucher dicap dan disimpan urut nomer.
Voucher, termasuk dokumen asli, jika memungkinkan, dicap untuk menghindari kemungkinan
pembayaran rangkap. Cek voucher diposting ke registrasi cek. Contoh total dari jumlah yang
telah diposting disiapkan dan direkonsilisasikan dengan voucher yang diterima dari hutang
dagang. Cek voucher dilanjutkan langsung ke yang dibayar. Control total dilanjutkan ke buku
besar.
Buku Besar
Ayat jurnal diterima dari hutang dagang dan control total dari pengeluaran kas
direkonsiliasi, dan total diposting ke buku besar. Ayat journal dan control total disimpan
menurut tanggal.
Audit Internal
Cek yang telah dicap diterima dari bank bersama-sama dengan laporan bank. Rekonsi
bank independen adalah pengendalian yang penting pada proses bisnis pengeluaran kas.
Sistem Voucher
Sistem voucher pada dasarnya adalah teknik pemeriksaan. Pengendalian sesungguhnya
pada pengeluaran merupakan pemeriksaan terakhir dokumen yang menunjukkan seluruh
transaksi sebelumnya sampai dengan otorisasi pembayaran. Otorisasi dapat dilakukan dengan
menandatangani formulir secara fisik pada paket voucher, menyiapkan suatu dokumen untuk
mengotorisasi entri pada register voucher, atau memasukkan data ke dalam komputer. Proses
pemeriksaan akhir ini menunjukkan bahwa prosedur telah diotorisasi selayaknya dan
dilengkapi sesuai dengan spesifikasi sistem. Ini adalah proses pemeriksaan, bukan
penandatanganan cek, yaitu pengendalian. Hal ini menjadi jelas dengan menggunakan aplikasi
komputer di mana cek “ditandai” cap tanda tangan dengan tingkat kecepatan sratus cek per
menit.
Organisasi data
Sistem menpunyai fungsi untuk membuat dan memanipulasi info tipe dan juga
menampilkannya ivent personel adalah sebuah grup info tipe. Sebagai contoh, entri untuk
karyawan yang menikah akan memerlukan lebih banyak informasi. Sistem juga menghitung
tanggal berakhirnya periode percobaan karyawan baru.
Objek SDM
Tipe objekk SDM di identifikasi dengan 1 atau 2 huruf sebagai identifikasi. Kode untuk
karyawan adalah "p" kode untuk pekerjaan adalah "c" kode untuk objek kualifikasi adalah "q"
dan lain - lain. Berikut ini merupakan ilustrasi penggunaan objek SDM. Unit organisasi
departemen pemasaran memiliki 5 posisi. Setiap posisi punya deskripsi pekerjaan. Posisi -
posisinya terdiri dari 1. posisi manajer, 1 posisi supervisor, dan 3 posisi penjual.
Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9.
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. Manajemen sumber daya manusia. Grasindo, 2002.
http://siadyahdanayusetia.blogspot.co.id, (diakses tanggal 6 november 2015)