Anda di halaman 1dari 17

PROSES BISNIS PENGELOLAAN PESANAN PELANGGAN

SIKLUS PENDAPATAN PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

KELAS : H AKUNTANSI MALAM

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 8 :

1. Ni Luh Putu Lestari Dewi (01/190262201039)


2. Ayu Lia Dwiana Putri (16/1902622010405)
3. Kadek Nanda Adelia Putri (22/1902622010411)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

TAHUN 2020/2021
1.1 PROSES BISNIS PENGELOLAAN PESANAN PELANGGAN

a. Proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan

Permintaan informasi dan pembuatan kontrak adalah aktivitas


pilihan. Kadang kadang aktivitas ini terjadi atau diperlukan dalam
proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan pada beberapa
organisasi, tetapi ini tidak penting pada beberapa pelanggan atau
organisasi. Pengisian pesanan adalah fungsi utama dari proses bisnis
pengelolaan pesanan pelanggan. Pesan dibuat ketika seorang
pelanggan meminta barang atau jasa dari suatu perusahaan.

b. Permintaan informasi

Proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan sering dimulai


dengan suatu permintaan dari pelanggan atau permintaan suatu
quatation. QUATATION adalah sebuah dokumen yang disiapkan dan
dikirimkan ke pelanggan potensial guna memberikan informasi
mengenai produk harga,ketersediaan produk dan informasi
pengiriman. Quotation disiapkan ketika pelanggan potensial meminta
secara khusus informasi secara rinci mengenai pesanan potensialnya.
Suatu permintaan informasi mirip dengan Quatation, tetapi permintaan
informasi tidak berisi informasi pengiriman.

c. Pembuatan kontrak

Beberapa perusahaan memerlukan kontrak (perjanjian legal)


yang disiapkan sebelum menjual kepada pelanggan sebagai suatu
kebijakan perusahaan. Kadang kala perjanjian kontrak ini tidak
diperlukan oleh perusahaan. Kontrak adalah suatu perjanjian untuk
menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan. Kontrak biasanya
menyebutkan kuantitas dan jadwal waktu pengiriman. Kontak yang
berisi perjanjian mengenai penyediaan suatu barang pada periode
tertentu disebut Blanket Order.
d. Memasukan Pesanan

Memasukkan pesanan atau order entry menyiapkan dokumen pesanan


penjualan. Dokumen yang berbeda atau sama akan disiapkan ketika pelanggan
meminta pengiriman barang yang sudah dirincikan dalam kontrak. Penerimaan
pesanan biasanya berisi penentuan harga dan pemeriksaan ketersediaan barang.
Sistem Informasi enterprise resource planning memungkinkan inplementasi
prosedurr penentuan harga yang canggih dan fleksibel antara pelanggan dan
barang spesifik.

e. Pengiriman

Aktivitas pengiriman diawali dengan penyiapan dokumen pengiriman


yang disebut delivery. Dokumen delivery dibuat untuk mengatur pengiriman
barang ke pelanggan. Dokumen delivery diproses untuk menyaipak jadwal
(daftar kerja) pengiriman. Jadwal didasarkan pada tanggal pengiriman yang
diminta oleh pelanggan. Barang yang dikeluarkan dari persediaan pengiriman
memerlukan dokumen pengambilan pesanan, pengepakan pesanan dan
posting pengiriman. Pengambilan pesanan mencakup proses memilih barang
dari pabrik atau gudang sesuai dengan pesanan. Pengepakan barang
mencakup ,menyiapkan barang sampai ke kendaraan angkutan yang
membawa sampai ke pelangggan.

f. Penagihan

Dokumen delivery dimasukkan dalam jadwal penagihan dan


diifakturkan. ERP membuat banyak salinan data yang digunakan untuk
penagihan dari dokumen pesanan penjualan pelanggan atau dokumen
delivery pelanggan.

g. Ilustrasi ERP

Sistem ERP mampu menyiapkan dan memproses sejumlah informasi


yang sangat besar berkaitan dengan proses bisnis pengelolaan pelanggan.
Bagian ini akan membahas secara ringkas data yang disimpan dan diproses
dalam proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan dengan menggunakan SAP
R/3.
h. Record master pelanggan

Record master pelanggan berisi semua informasi yang berkiatan dengan


pelanggan. Record master pelanggan dibuat sebelum proses pesanan penjualan
dalam R/3 karena informasi dalam record master pelanggan digunakan dalam
proses pesanan penjualan.

SAP R/3 Membutuhkan 4 macam record master;

- Reccord penjualan ke pelanggan

- Record pengiriamn ke pelanggan

- Record penagihan ke pelanggan

- Record pembayaran pelanggan.

i. Field data

Kebanyakan input dikodekan dengan angka. Pengguna menekan


tombol return jika isi layar sudah dilengkapai dan untuk melihat layar. Layar
input create customer pada input fasilitas R/3 menggunakan list box dan
fasilitas prncarian. List box digunakan oleh pengguna untuk memilih item dari
daftar yang ada. Fasilitas pencarian yang memungkinkan pengguna
memasukan kata atau frase R/3/ akan menemukan kode yang dibutuhkan.

Berikut ini beberapa data yang ada pada layar Create Customer :

a. Initial Screen
b. Customer address
c. Control data
d. Marketing
e. Payment transaction
f. Uploading points
g. Foreign trade
h. Contact person
i. Account management
j. Payment transaction
k. Correspondence
l. Incurance
m. Sales
n. Shipping
o. Billing
p. Taxes
q. Output
r. Partner function

j. Pelanggan satu-waktu
Karena kompleks proses pembuatan record master pelanggan, R/3
memungkinkan untuk membuat record master tunggal secara dummy untuk
pelanggan satu-waktu (one-time customer) atau pelanggan yang tidak rutin.
Semua pelanggan melalui record satu-waktu. Record master mempunyai
informasi minimum. Hanya layar address,sales,shipping,billing,taxes,dan
output create customer yang perlu dilengkapi. Untuk layar tersebut hanya
field yang akan diaplikasikan untuk semua pelanggan yang menggunakan
record ini yang perlu dimasukkan. Proses ini mengamankan masalah dalam
pembuatan record rinci untuk pelanggan satu waktu.

1.2 STANDAR PEMROSESAN PESANAN PADA SAP R/3


Standar pemrosesan pesanan adalah istilah yang menjelaskan proses
bisnis pengelolaan pesanan yang pesanan pelanggan dimasukkan dari
persediaan barang jadi. Standar pesanan umum diterima melalui
telpon,fax,bagi penjualan atau voice mail. Pertama-tama diterbitkan sebuah
quotation untuk pelanggan. Jika ada quotation maka pesanan akan dibuat
jika pelanggan memerlukan pengiriman barang atau jasa. Standar pesanan
penjualan berisi informasi mengenai harga, jumlah,dan tanggal (tanggal
pengiriman yang diminta,tanggal penyerahan,dsb).
Sesudah suatu pesanan dibuat dan diproses dokumen delivery dibuat
R/3 menghitung tanggal pengiriman yang diharapkan menggunakan
tanggal
pengiriman dan waktu transit ke pelanggan. Data tersedia dalam record
master pelanggan.

a. Membuat pesanan penjualan

Record master pelanggan harus ada sebelum pesanan penjualan


dibuat. R/3 dapat menyalin informasi dari record master kedalam pesanan
penjualan,jika diperlukan.

Create sales order ; layar awal.

Layar ini digunakan untuk memasukkan informasi untuk wilayah


penjualan. Ada 3 field yang harus ada.

1. Field organisasi penjualan mengidentifikasikan unit yang bertanggung


jawabterhadap penjualan.

2. Field jalur distribusi mengklasifikasikan pesanan


seperti penjualanlangsung,eceran atau penjualan besar.

3. Field kode divisi digunakan untuk mengidentifikasi satu subgroup


dalamorganisasi penjualan. Layar create sales order. Layar ini punya dua
bagian :

• Header dokuman dan wilayah untuk data item,Header


dokumen brisi fielduntuk item yang menjelaskan seluruh
pesanan.

• Field sold to party mengumpulkan kode pelanggan. Nomer


pesananpembelian pelanggan dimasukkan ke dalam field nomor
pesanan pembelian.

4. Fitur database Setiap aktifitas pada proses bisnis pengelolaan pesanan


pelanggan- quatation,pesanan,pengiriman,faktur dan sebagainya-
menghasilkan suattu dokumen. Fitur arus dokumen pada SAP R/3
memungkinkan untuk melihat dan melacak dokumen dokumen tersebut.
1.3 Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan


pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan
barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran
dari penjualan- penjualan tersebut. Tujuan utama siklus pendapatan adalah
untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat
dengan harga yang sesuai pula.

Siklus pendapatan terdiri dari empat aktivitas dasar. Keempat


aktivitas dasar bisnis yaitu entri pesanan penjualan (sales order entry),
pengiriman (shipping), penagihan (billing), dan penagihan kas (cash
collections).

1. Entri Pesanan Penjualan (Sales Order Entry)

Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap Ketiga tahap


tersebut adalah mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan
menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan
persediaan. Selain itu, proses entri pesanan juga memasukkan
kegiatan terkait yang mungkin ditangani oleh bagian pesanan
penjualan ataupun oleh departemen.

a. Mengambil pesanan pelanggan


Data pesanan pelanggan akan dicatat dalam dokumen
pesanan penjualan. Pesanan penjualan berisi informasi mengenai
nomor barang, kuantitas, harga, dan syarat penjualan lainnya.
b. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antar perusahaan (business-to-
business) dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus
disetujui sebelum proses. Bagi pelanggan lama dengan catatan
pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap
penjualan biasanya tidak dibutuhkan. Sebagai gantinya, pengambil
pesanan memiliki otorisasi umum untuk menyetujui pesanan dari
pelanggan yang baik, artinya mereka tidak memiliki saldo yang
lewat jatuh tempo. Hal ini biasanya dengan
membuat batas kredit (saldo kredit maksimum yang diizinkan)
untuk setiap pelanggan berdasarkan pada catatan kredit
pelanggan terdahulu dan kemampuannya untuk membayar.
c. Memeriksa ketersediaan barang
Langkah berikut adalah menetapkan apakah tersedia
cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, agar
pelanggan dapat menginformasikan mengenai perkiraan tanggal
pengiriman. Akurasi proses ini adalah penting, karena apabila
catatan persediaan tidak akurat dan sesuai dengan kondisi
terakhir, pelanggan bisa saja kecewa ketika terjadi penundaan
tidak terduga dalam pemenuhan pesanan mereka tersebut.
Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi
pesanan tersebut, pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan
kolom jumlah yang tersedia dalam file persediaan untuk setiap
barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan. Departemen
pengiriman, pengawasan persediaan, dan departemen penagihan
kemudian akan diberitahu mengenai penjualan tersebut, dan
pemberitahuan dapat dikirim ke pelanggan. Apabila tidak
tersedia cukup banyak persediaan di perusahaan untuk
memenuhi pesanan tersebut, pemesanan ulang (back order)
untuk barang-barang tesebut harus dibuat. Ketika ketersediaan
persediaan telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan
membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi
daftar jenis barang-barang, dan jumlah setiap jenig barang, yang
dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi
bagi bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang
dagangan ke bagian pengiriman. Walaupun secara tradisional
merupakan dokumen dari kertas, kartu pengambilan pada saat
ini sering merupakan formulir elektronis. Guna meningkatkan
efisiensi, kartu pengambilan barang sering kali mendaftar
barang dalam urutan tempat mereka disimpan dalam gudang,
daripada dalam bentuk pesanan yang didaftar dalam pesanan
penjualan.
d. Menjawab pertanyaan pelanggan
Proses entri pesanan penjualan meliputi pemberian
jawaban atas permintaan pelanggan. Kadang kala, permintaan-
permintaan ini mendahului suatu pesanan, dan sering kali
mereka terjadi setelah pesanan dibuat.
2. Pengiriman (Shipping)

Proses pengiriman mencakup dua tahap, Kedua tahap dalam proses


pengiriman adalah mengambil dan mengepak pesanan dan mengirim
pesanan tersebut. Departemen bagian penggudangan dan pengiriman
yang melakukan aktivitas tersebut.

a. Mengambil dan mengepak pesanan


Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri
pesanan penjualan akan memicu proses pengambilan dan
pengepakan. Para pekerja bagian gudang menggunakan kartu
pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana, dan
jumlah setiap produk, untuk mengeluarkannya dari persediaan.
Para pekerja bagian gudang mencatat jumlah setiap barang yang
diambil, baik dalam kartu pengambilan barnag itu sendiri jika
menggunakan dokumen kertas, maupun dengan memasukkan
data ke dalam sistem jikaformulir elektronis yang digunakan.
Persediaan kemudian akan dipindahkan ke departemen
pengiriman.
b. Mengirim Pesanan
Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik
persediaan dengan jumlah yang ditunjukkan dalam kartu
pengambilan barang dan dengan jumlah yang ditunjukkan dalam
salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung ke
bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan. Setelah staf
administrasi bagian pengiriman menghitung barang yang dikirm
dari gudang, jumlah pesanan penjualan, nomor barang, dan
jumlah barang akan dimasukkan dengan menggunakan terminal
on-line. Proses ini memperbarui field jumlah yang dimiliki
dalam file induk persediaan. Proses ini juga menghasilkan slip
pengepakan dan beberapa rangkap dokumen pengiriman. Slip
pengepakan mendaftar jumlah dan keterangan setiap barang
yang dimasukkan dalam pengiriman tersebut (dapat saja berupa
salinan dari daftar pengambilan barang). Dokumen pengiriman
adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab atas
barang yang dikirim. Dokumen ini mengidentifikasi kurir,
sumber, tujuan, dan instruksi pengiriman lainnya, serta
menunjukkan siapa (pelanggan atau pemasok) yang harus
membayar kurir tersebut. Sebuah salinan dokumen pengiriman
dan slip pengepakan akan menyertai pengiriman tersebut.
Apabila pelanggan harus membayar biaya pengiriman, salinan
dokumen pengiriman ini dapat berlaku sebagai tagihan
pengiriman, untuk menunjukkan jumlah yang harus dibayar
pelanggan kepada kurir tersebut. Departemen pengiriman
menyimpan salinan kedua dokumen pengiriman untuk melacak
dan mengkonfirmasikan pengiriman barang ke kurir tersebut.
Salinan lainnyadari dokumen pengiriman dan slip pengepakan
dikirim ke departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa
barang tersebut telah dikirim dan bahwa faktur penjualan harus
dibuat serta dikirim. Kurir juga menahan satu salinan dokumen
pengiriman untuk catatan mereka.
3. Penagihan (Billing)

Aktivitas dasar ketiga siklus Penjualan melibatkan penagihan ke


para pelanggan dan memelihara data piutang usaha.penagihan dan
pembaruan piutang usaha sebagai proses terpisah dan keduanya

a. Penagihan
Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas barang dagangan
yang dikirimkan adalah hal yang penting. Aktivitas penagihan
hanyalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas ulang
serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan
aktivitas pengiriman. Aktivitas ini membutuhkan informasi dari
departemen pengiriman yang mengidentifikasi barang dan
jumlah yang dikirm, serta informasi mengenai harga dan syarat
khusus penjualan lainnya dari departemen penjualan. Dokumen
dasar yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur
penjualan, yang memberitahukan pelanggan mengenai
jumlah yang harus dibayar dan ke mana harus mengirimkan
pembayaran.
b. Pemeliharaan data piutang usaha
Fungsi piutang usaha, yang bertanggung jawab kepada kontroler,
melakukan dua tugas dasar, yaitu menggunakan informasi dalam
faktur penjualan untuk mendebit rekening pelanggan dan
karenanya mengkredit rekening tersebut ketika pembayaran
diterima. Dua cara dasar untuk memelihara data piutang usaha
adalah dengan metode faktur terbuka dan pembayaran gabungan.
Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada kapan pelanggan
mengirimkan pembayaran, bagaimana pembayaran tersebut
digunakan untuk memperbarui file induk piutang usaha, dan
format laporan keuangan yang dikirim ke para pelanggan.
1. Metode faktur terbuka, para pelanggan bisanya membayar
sesuai jumlah setiap faktur penjualan. Biasanya dua
salinan faktur dikirimkan ke para pelanggan, yang diminta
untuk mengembalikan satu salinan bersama pembayaran.
Salinan ini adalah dokumen yang dapat dikirmkan kembali
(turnaround document) dan disebut sebagai pemberitahuan
pengiriman uang (remittance advice). Pembayaran dari
para pelanggan kemudian dihubungkan dengan faktur
penjualan terkait.
2. Metode pembayaran gabungan, para pelanggan biasanya
membayar sesuai dengan jumlah yang diperlihatkan pada
laporan bulanan, bukan membayar setiap jumlah pada
faktur penjualan. Sebuah laporan bulanan yang berisi
semua transaksi, termasuk penjualan dan pembayaran,
yang terjadi selama bulan terakhir dan juga informasi
tentang saldo piutang terakhir pelanggan. Laporan bulanan
sering kali berisi bagian yang dapat disobek yang berisi
informasi tercetak, termasuk nama pelanggan, nomor
rekening, dan saldonya. Para pelanggan diminta untuk
mengembalikan bagian ini, yang bertindak sebagai
pemberitahuan pengiriman uang, bersama dengan
pembayarannya. Pengiriman uang kemudian akan
dihubungkan dengan saldo rekening total bukan dengan
faktur penjualan tersebut.
3. Penagihan Kas (Cash Collections)Langkah terakhir dalam
siklus pendapatan adalah penagihan kas. Kasir, orang yang
melapor pada bendahara, menangani kiriman uang
pelanggan dan menyimpannya ke bank. Oleh karena kas
dan cek dari pelanggan dapat dicuri dengan mudah, maka
fungsi piutang usaha, yang bertanggung jawab atas
pencatatan kiriman uang pelanggan, seharusnya tidak
memiliki akses fisik ke kas atau cek. Akan tetapi, fungsi
piutang usaha harus mampu mengidentifikasi sumber
kiriman uang dari mana pun dan faktur penjualan terkait
harus dikredit. Salah satu solusinya adalah dengan
mengirimkan dua salinan faktur ke pelanggan dan
memintanya untuk mengembalikan salah satu salinan
tersebut bersama dengan pembayaran. Solusi alternatifnya
adalah dengan meminta petugas bagian surat- menyurat
untuk mempersiapkan daftar pengiriman uang (remittance
list), yaitu dokumen yang mengidentifikasi nama dan
jumlah semua kiriman uang pelanggan, serta mengirimkan
daftara ini ke bagian piutang usaha. Cara lainnya untuk
menjaga kiriman kiriman uang dari pelanggan adalah
dengan membuat perjanjian lockbox dengan sebuah bank.
Lockbox adalah alamat pos yang dituju oleh pelanggan
ketika mereka mengirimkan uang mereka. Bank yang
terlibat mengambil cek dari kotak pos dan menyimpannya
ke dalam rekening milik perusahaan. Bank tersebut
kemudain mengirimkan pemberitahuan pengiriman uang,
sebuah daftar elektronis semua kiriman uang, dan fotocopi
semua cek ke perusahaan.

1.4 Menjelaskan Basis Data Siklus Penjualan

1. Systems analysis

Perencanaan awal dilakukan untuk menentukan kebutuhan dan


kelayakanpengembangansystem databasebaru. Padatahap ini ditentukan
apakah sistem yang akanditerapkan layak secara teknologi dan
ekonomi.

2. Conceptual design

Pada tahap ini dibutuhkan pengembangan skema yang berbeda


untuk sistem baru pada tingkat konseptual, eksternal, dan internal.

3. Physical design

Menerjemahkan skema tingkat internalkedalam struktur database


sebenarnya yangakan diimplementasikan pada sistem yangbaru. Tahapan
ini juga merupakan tahapanketika aplikasi baru dikembangkan.

4. Implementation and conversion

Tahap ini meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan


memindahkan data darisistem yang lama untuk system data base yang baru.
Pada tahap ini juga dilakukan pengujianpada sistem baru dan membuat
pelatihan untuk karyawan dalam menggunakan tersebut.
5. Operation and Maintenance

Pada tahap terakhir ini semua aktivitas mengenai pemeliharaan


sistem baru. mencakup pengawasan baru dan kepuasan menentukan
apakah dikembangkan atau tidak.

1.5 Menguraikan Sistem Pengendalian Intern Siklus Penjualan

Pengendalian Intern Dalam Siklus Penjualan ,pengendalian intern yang


ada dalam sistem penjualan adalah sebagai berikut: (Mulyadi 2001, 470-
471) ;
a. Organisasi
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas
2.Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
3.Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan
dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada faktur tersebut.
3. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan
otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.
4. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
5. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi
dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

c. Praktik yang Sehat

1. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya


dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke


bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari
kerja berikutnya.

3. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik
dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

1.6 CONTOH KASUS SIKLUS PENDAPATAN

Berikut adalah contoh kasus dari Siklus Pendapatan dan aktivitas-aktivitasnya :

Sebagai ilustrasi, PT Nirwana adalah perusahaan dagang yang menjual barang


dagang. Yang dijualnya berupa kayu. Penjualan biasanya dilayani dalam bentuk
kredit, yaitu pembeli diberi kesempatan untuk membeli terlebih dahulu dan
membayar 30 hari setelah barang diterima. Proses bisnis dalam siklus
pendapatan adalah sebagai berikut:

1. Pelanggan memesan barang.

2. Barang yang dipesan dikirim ke pelanggan.

3. PT Nirwana mengirimkan faktur penjualan ke konsumen yang berisi

rincian penjualan sebagai tagihan ke konsumen.

4. Konsumen membayar tagihan tersebut sesuai dengan kondisi yang

telah di sepakati saat transaksi penjualan terjadi.

Selain menangani transaksi penjualan, siklus pendapatan juga harus memiliki


dan memelihara daftar pelanggan. Daftar pelanggan memuat identitas
pelanggan. Daftar pelanggan juga harus dapat diperbaharui sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada pelanggan. Misalnya jika pelanggan berpindah
alamat, maka data harus diperbaharui, jika tidak tagihan maupun pengiriman
barang tidak akan sampai ke pelanggan.

Data yang disimpan pada aplikasi basis data di siklus pendapatan memungkinkan
dilakukan :

1. Analisa penjualan dan arus kas.

2. Memperbaharui dan memelihara catatan persediaan barang dagangan.

3. Menyediakan data untuk menghasilkan laporan berupa Buku Besar, jurnal,


dan laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/9121/3/2EA15061.pdf

https://aghniafaa.blogspot.com/2019/10/siklus-penjualan-dan-
pembelian.html

http://e-journal.uajy.ac.id/976/3/2EA17110.pdf
https://d3wihandayani.wordpress.com/2010/11/22/siklus-
pendapatan-penjualan-penagihan-
kas/#:~:text=Penjualan%20dan%20Penagihan%20Kas%20%3A,p
embayaran%20dari%20penjualan%2D%20penjualan%20tersebu
t.

Anda mungkin juga menyukai