Tahap Perencanaan
Di awal, pihak purchasing akan melakukan pengajuan proposal mengenai
pembelian bahan baku untuk produksi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah,
harga, waktu, dan anggaran yang dianggarkan.
Proses persetujuan melibatkan banyak pihak. Proposal akan diberikan kepada
supervisor untuk dilihat dan ditimbang. Jika ada yang tidak sesuai, maka pihak
purchasing akan melakukan revisi. Apabila sesuai, proposal akan dilanjutkan ke pihak
gudang. Pihak pengelola gudang akan meninjau apakah ada kesalahan seperti
permintaan barang yang ternyata masih ada dan jumlah permintaan barang.
Setelah proposal disetujui, proses dilanjutkan ke tahap pencarian supplier.
Dalam tahap persetujuan, ada perbedaan pada perusahaan kecil dan besar. Perusahaan
besar biasanya melalui beberapa pihak untuk persetujuan sedangkan perusahaan kecil
hanya sedikit saja dan pihak gudang biasanya merangkap sebagai divisi purchasing atau
PPIC.
Penjualan dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran
harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.
Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diberikan pada pembelidan transaksi
penjualan kemudian dicatat oleh perusahaan.
Dokumen–dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1) Faktur Penjualan Tunai
2) Bukti Setor Bank
3) Pita Register Kas
4) Rekap Harga Penjualan
Unit organisasi yang terkait dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut:
1) Bagian Order
2) Bagian Kassa
3) Bagian Gudang
4) Bagian Pengiriman Barang
5) Bagian Kartu Persediaan
6) Bagian Jurnal, Buku Besar dan Laporan
4. Pengambilan barang di Gudang
Jawaban:
Prosedur pengambilan barang memerlukan strategi agar dapat dilakukan secara efektif. Adapun
strategi yang dapat digunakan dalam prosedur ini cukup beragam. Berikut adalah berbagai
strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalankan prosedur pengambilan barang di
gudang.
1. Pick to Order
Strategi yang satu ini cukup umum digunakan dalam manajemen gudang. Adapun langkah-
langkah dalam strategi pick to order adalah:
Produk dicari berdasarkan order
Produk dikumpulkan hingga semua order lengkap dan selesai
Adapun kelebihan dari strategi pick to order adalah kegiatan handling dapat diminimalisir
karena barang dipindahkan dari gudang ke tempat pengiriman hanya dengan satu kali
penanganan. Namun, kelemahan dari strategi ini adalah kerja operator gudang yang berat jika
ada pesanan dalam Stock Keeping Unit atau SKU yang terbilang besar, sedangkan jarak antar
gudang terlalu jauh.
2. Batch Picking
Strategi kedua adalah batch picking. Dengan strategi ini, langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah:
Produk yang sama diambil
Produk dipisahkan sesuai dengan order
Strategi ini memiliki kelebihan, yaitu efisiensi waktu karena operator gudang hanya pergi satu
kali menuju rak penyimpanan. Selain itu, prosedur pengambilan barang di gudang dapat
dilakukan secara akurat karena rak penyimpanan yang dituju operator gudang hanya satu. Di sisi
lain, strategi ini memiliki kekurangan, yaitu ketiadaan prioritas order karena order diproses
dalam waktu yang sama.
3. Zone Picking
Strategi ini menggunakan sistem pengelompokan barang di area tertentu dalam gudang. Untuk
menjalankan strategi zone picking, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
Operator ditugaskan di area tertentu dalam gudang
Selanjutnya petugas mengambil produk dalam areanya sesuai dengan order
Terakhir operator yang ditugaskan dalam suatu area tidak perlu mengambil barang dari
area lain
Sama seperti strategi sebelumnya, strategi ini pun memiliki kelebihan, yaitu kecepatan dalam
prosedur pengambilan barang di gudang meningkat karena berbagai macam produk dapat
diproses dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi kelemahan dari strategi ini adalah rentan
terjadi bottleneck atau ketidakmampuan mengelola barang ketika melakukan prosedur
pengambilan.
4. Wave Picking
Strategi ini mengacu pada waktu kerja. Adapun langkah-langkah dalam strategi ini adalah:
Jadwal prosedur pengambilan dibuat sesuai dengan waktu kerja
Jadwal bisa disesuaikan, misalnya dengan pergantian shift kerja maupun dengan
kedatangan kendaraan
Di sisi lain, strategi ini memiliki kekurangan, yaitu perlunya pengecekan ulang agar kode produk
dan jumlah order sesuai dan tidak terjadi kesalahan pengambilan barang.
1.Prospek
Prospecting, atau menghasilkan prospek, melibatkan tenaga penjual yang menemukan
pelanggan potensial. Lead yang solid adalah orang atau perusahaan yang jelas membutuhkan
produk atau layanan. Setelah sales mengidentifikasi prospek, mereka harus memenuhi syarat
prospek tersebut atau menentukan apakah calon pelanggan memiliki sumber daya untuk
menyelesaikan penjualan.
2. Mempersiapkan
Setelah sales memilih klien potensial, mereka harus meneliti pasar dan menyiapkan informasi
tentang produk atau layanan perusahaan mereka untuk mengantisipasi pertanyaan pelanggan
potensial. Mempersiapkan juga termasuk mengembangkan alasan yang kuat mengapa calon
pelanggan membutuhkan produk atau layanan.
3. Mendekati
Tenaga penjualan dapat mendekati klien potensial melalui telepon, melalui email atau secara
langsung. Terkadang, suatu pendekatan mencakup hadiah atau sampel. Gaya pendekatan lain
termasuk mengajukan pertanyaan kepada pemimpin untuk menarik minat mereka pada
perusahaan, produk, atau layanan.
4. Menyajikan
Presentasi dapat terjadi bersamaan dengan pendekatan, atau mungkin terjadi kemudian setelah
pemimpin memiliki waktu untuk memikirkan produk atau layanan. Beberapa tenaga penjualan
membuat presentasi intensif dengan contoh dan tayangan slide sementara yang lain hanya
melakukan percakapan dengan pemimpin mereka untuk membangun hubungan dan menjawab
pertanyaan apa pun.
5. Menangani penolakan
Seringkali, calon pelanggan memiliki pertanyaan tentang nilai atau kebutuhan produk atau
layanan. Dalam langkah sales process ini, tenaga penjual menanggapi dengan solusi untuk setiap
tantangan atau masalah yang diajukan oleh pelanggan. Menangani keberatan mungkin terjadi
selama presentasi atau dalam percakapan terpisah di kemudian hari.
6. Closing
Closing dalah saat pelanggan memutuskan untuk menerima tawaran penjual dan melanjutkan
transaksi. Tenaga penjualan memiliki berbagai taktik yang dapat mereka gunakan untuk menarik
calon pelanggan agar tutup, seperti menawarkan manfaat seperti hadiah atau periode layanan
gratis, menciptakan rasa urgensi, atau menanyakan kepada pelanggan bagaimana mereka ingin
menjadwalkan pembayaran mereka.
7. Menindaklanjuti
Setelah penjualan selesai, penjual harus tetap berhubungan dengan klien. Jika klien membeli
produk, penjual harus menindaklanjuti untuk memastikan mereka puas dengan produk dan
menawarkan dukungan lebih lanjut. Jika klien membeli layanan, tenaga penjual harus
menghubungkan klien secara langsung dan kemudian menghubungkannya dengan siapa pun
yang akan menangani layanan mereka dari titik penjualan ke depan untuk memastikan transfer
yang lancar.
1. Alur penjualan kredit yang pertama, yaitu adanya pesanan masuk. Calon pembeli atau
pelanggan memutuskan untuk membeli produk atau menggunakan jasa sebuah bisnis. Ia pun
membuat surat pesanan.
2. Setelah pesanan masuk, negosiasi masih bisa terjadi di antara penjual dan pembeli. Mereka bisa
membuat kesepakatan soal harga, cara pembayaran, tenggat waktu, diskon, hingga biaya
keterlambatan.
3. Jika kesepakatan terjadi, penjual menerima pengajuan kredit dari pembeli. Pada bisnis jasa,
biasanya ada surat perjanjian atau kontrak kerja sama yang mengikat. Misalnya, pelanggan
membayar dalam tiga termin dan bisnis penyedia jasa tersebut menyelesaikan progres
pekerjaannya dalam tiga termin tersebut.
4. Pada bisnis jual beli produk, biasanya penjual bisa bekerja sama dengan perusahaan pemberi
kredit atau bank. Pihak ini biasanya memeriksa aplikasi pengajuan kredit pembeli, kemudian
melakukan survei untuk memastikan kelayakan pembeli dalam membayar utang.
5. Apabila pengajuan disetujui, proses selanjutnya adalah penjualan. Kemudian dilanjut dengan
pembuatan surat perjanjian.
6. Penyerahan produk dilakukan kepada pelanggan secara langsung.
7. Pengiriman tagihan secara berkala kepada pelanggan hingga ia bisa melunasinya hingga tenggat
waktu yang telah ditentukan.
Contoh Dokumen :
8. Gambarkan mulai awal terjadinya transaksi penjualan lalu form yang muncul apa saja dari
transaksi itu
Jawaban:
How
Who
Faktur Penjualan
9. Jelaskan Pengertian dari Administrasi Gudang beserta contohnya !
Jawaban:
Administrasi Pergudangan adalah aktifitas mengurus data-data gudang seperti : pemesanan barang,
data persediaan, data pengeluaran barang, data permintaan, bahkan sampai peramalan permintaan.
Dengan semakin banyaknya jumlah dan jenis barang maka sistem pergudangan akan semakin kompleks,
pada saatnya akan diperlukan software untuk menangani semuanya secara terintegrasi. Jika ruang
lingkup administrasi pergudangan tidak dapat dikelola dengan baik, maka yang akan menanggung
akibatnya adalah para pengguna, dan operasional produksi akan mengalami hambatan.