Anda di halaman 1dari 23

RESUME

PENGAUDITAN II

“AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN:

PENGUJIAN PENGENDALIAN, PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS


TRANSAKSI DAN UTANG USAHA”

Dosen Pengampu :

Dr Lilis Ardini S.E., M.Si., Ak., CA.

Oleh :

Sarda Devi Budi utami

17.1.01.10547

6-SA2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


(STIESIA) SURABAYA
2020
A. Akun dan Kelas Transaksi dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Tujuan keseluruhan dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran adalah
untuk mengevaluasi apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi
barang dan jasa serta pengeluaran kas bagi akuisisi tersebut disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan dalam siklus :
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian

Sepuluh akun khusus yang terlibat dalam siklus akuisisi dan pembayaran
yang ditunjukkan oleh akun-T.

B. Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan yang Terkait
Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang
diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa guna mengoperasikan suatu
bisnis. Siklus tersebut umumnya dimulai dengan pembuatan permintaan

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
pembelian oleh karyawan yang berwenang yang memerlukan barang dan
jasa itu, dan berakhir dengan pembayaran utang usaha.
 Memproses Pesanan Pembeli
Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik
awal bagi siklus ini. Bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan
yang diperlukan tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan
perusahaan. Dokumen yang umum digunakan meliputi:
1. Permintaan Pembelian. Digunakan untuk meminta barang dan jasa
oleh karyawan yang berwenang berupa permintaan akuisisi seperti
atas bahan oleh seorang mandor ruangan penyimpanan, perbaikan
oleh pihak luar oleh personil kantor atau pabrik.
2. Pesanan Pembelian, adalah dokumen yang digunakan untuk
memesan barang dan jasa dari vendor. Pesanan tersebut mencakup
deskripsi, kuantitas, dan informasi terkait mengenai barang dan
jasa yang ingin dibeli perusahaan dan sering kali digunakan untuk
menunjukkan otorisasi akuisisi.
 Menerima Barang dan Jasa.
Penerimaan barang dan jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan
saat dimana sebagian besar perusahaan mulai mengakui akuisisi dan
kewajiban terkait pada catatannya. Ketika barang telah diterima,
pengendalian yang memadai akan mewajibkan dilakukannya
pemeriksaan atas deskripsi, kuantitas, kedatangan yang tepat waktu,
dan kondisi. Laporan penerimaan adalah kertas atau dokumen
elektronik yang dibuat pada saat barang diterima.
 Mengakui Kewajiban
Pengakuan kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa
memerlukan pencatatan yang tepat waktu dan akurat. Pencatatan awal
akan mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual,
karena itu, perusahaan harus berhati-hati mencantumkan semua
transaksi, hanya akuisisi yg dilakukan, dan pada jumlah yang tepat.
Dokumen dan catatan yang umum meliputi:

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
1. Faktur Vendor, adalah dokumen yang diterima dari vendor dan
menunjukkan jumlah yang terutang atas suatu akuisisi. Faktur
tersebut menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang serta jasa
yang diterima, harga, syarat diskon tunai, tanggal penagihan, dan
total jumlahnya.
2. Memo Debet, merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan
menunjukkan pengurangan jumlah yang terutang kepada vendor
akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan.
3. Voucher, sering digunakan organisasi dalam menetapkan cara yang
formal untuk mencatat dan mengendalikan akuisisi, terutama
dengan memungkinkan setiap transaksi akuisisi diberi nomor urut.
4. File Transaksi Akuisisi, adalah file yang dibuat komputer yang
meliputi semua transaksi akuisisi yang diproses oleh sistem
akuntansi selama suatu periode. File ini berisi semua informasi
yang dicantumkan ke dalam sistem dan meliputi informasi tentang
setiap transaksi.
5. Jurnal Akuisisi atau Listing, jurnal tersebut mengindentifikasi
apakah akuisisi dilakukan secara tunai atau dengan piutang usaha.
Jurnal atau listing dapat mencakup periode selama sebulan.
Transaksi dicatat ke buku besar, ke file induk utang usaha.
6. File Induk Utang Usaha, file induk utang usaha mencatat transaksi
akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan akuisisi
untuk setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi
akuisisi, retur dan pengurangan, serta pengeluaran kas yang
terkomputerisasi.
7. Neraca Saldo Utang Usaha, mencantumkan jumlah yang terutang
kepada setiap vendor atau dari setiap faktur atau voucher pada
suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat secara langsung dari file
induk utang usaha.
8. Laporan Vendor, adalah dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh
vendor dam menunjukkan saldo awal, akuisisi, retur dan
pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan saldo akhir.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
 Memroses dan Mencatat Pengeluaran Kas
Pembayaran atas pembelian barang dan jasa merupakan aktifitas yang
signifikan bagi semua entitas. Aktifitas tersebut secara langsung akan
mengurangi saldo akun kewajiban, terutama utang usaha. Dokumen
yang terkait termasuk:
1. Cek. Umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika
pembayaran sudah jatuh tempo. Sebagian besar perusahaan
menggunakan cek yang dibuat melalui komputer berdasarkan
informasi yang tercantum dalam file transaksi akuisisi pada saat
barang dan jasa diterima.
2. File Transaksi Pengeluaran Kas, adalah file yang dibuat dengan
komputer yang mencamtumkan semua transaksi pengeluaran kas
yang diproses oleh sistem akuntansi selama masa periode. File ini
berisi jenis informasi yang sama seperti yang dibahas untuk file
transaksi akuisisi.
3. Jurnal atau Listing Pengeluaran Kas, adalah laporan yang dibuat
dari file transaksi pengeluaran kas yang mencamtumkan semua
transaksi selama setiap periode waktu. Transaksi yang sama,
termasuk semua informasi yang relevan, akan dicantumkan dalam
file induk utang usaha dan buku besar umum.

C. Bagaimana E-Commerce Mempengaruhi Siklus Akuisisi dan


Pembayaran
Tujuan perusahaan menggunakan internet dan e-commerce untuk
merampingkan proses akuisisi barang dan jasa serta proses lainnya seputar
manajemen mata rantai suplai. Informasi mengenai deskripsi produk,
penetapan harga, skedul pengiriman, dan syarat lainnya telah tersedia di
internet melalui website vendor dan database yang dapat diakses dengan
mudah lainnya. Beberapa perusahaan menggunakan ekstranet, yang
merupakan jaringan kerja pribadi yang dibangun atas dasar teknologi
internet, yang memungkinkan pemasok dan pelanggan bisnis
mengkomunikasikan serta melakukan bisnis secara langsung dalam setting

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
yang aman. Pengguna ekstranet dapat meningkatkan kemampuan untuk
melakukan bisnis dengan rekan bisnis yang jauh lokasinya, yang
sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Perusahaan lainnya menggunakan
lelang business-to-business yang diselenggarakan internet untuk
menegosiasikan pembelian perlengkapan dan jasa yang diperlukan dalam
lelang terbuka. Banyak yang berpendapat bahwa penggunaan internet untuk
memperoleh barang dan jasa menimbulkan efisiensi pasar dan harga yang
lebih murah karena pasar online akan memungkinkan jumlah pemasok dan
pelanggan yang lebih besar untuk menegosiasikan pembelian serta
penjualan produk dan jasa.

D. Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian


Subtantif atas Transaksi
Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi untuk siklus
akuisisi dan pembayaran dibagi ke dalam dua bidang, yaitu:
1. Pengujian akuisisi: memroses pesanan pembelian, menerima barang
dan jasa, serta mengakui kewajiban.
2. Pengujian pembayaran, meliputi proses bisnis: memroses dan mencatat
pengeluaran kas.
 Memahami pengendalian internal. Untuk memahami pengendalian
internal sikus akuisisi dan pembiayaan, auditor mempelajari bagan
arus klien, mereview kuosioner pengendalian internal, serta
melaksanakan pengujian walkthrough untuk transaksi akuisisi dan
pengeluaran kas.
 Menilai risiko pengendalian yang direncanakan. Informasi yang
diperoleh dari pemahaman pengendalian internal selanjutnya
digunakan untuk menilai risiko pengendalian dengan mengkaji
pengendalian kunci untuk setiap fungsi bisnis siklus ini.
Pengendalian kunci tersebut adalah:
o Otorisasi pembelian
o Pemisahan penyimpanan aktiva dari fungsi lainnya

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
o Pencatatan yang tepat waktu dan review independen atas
transaksi
o Otorasi pembayaran
 Menentukan luas pengujian pengendalian
Setelah mengkaji pengendalian kunci, auditor menilai risiko
pengendalian. Luas pengujian pengendalian tergantung keefektifan
dan keandalan pengendalian tersebut untuk mengurangi risiko
pengendalian. Setelah efektifitas ditingkatkan, auditor akan
mampu mengurangi pengujian subtantif, banyak waktu bersih yang
dapat dihemat.
 Merancang pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi akuisisi dan pengeluaran kas guna memenuhi tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi.

E. Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo


Tahap 1: Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi saldo
hutang .
Fokus terkini banyak perusahaan menyempurnakan aktifitas manajemen
saluran pemasoknya telah menimbulkan banyak perubahan dalam
perancangan sistem digunakan untuk memulai dan membukukan aktifitas
perolehan dan pembayaran. Auditor harus memahami sifat perubahan atas
sistem guna mengidentifikasi apakah resiko bisnis klien dan pengendalian
manajemen terkait mempengaruhi kemungkinan salah saji material atas
hutang usaha. Auditor biasanya sangat memperhatikan tujuan audit
kelengkapan dan tujuan pisah batas terkait-saldo bagi hutang usaha karena
potensi kurang saji saldo akun.

Tahap 1 dan 2: Menilai Risiko Pengendalian serta Merancang dan


Melaksanakan Pengujianpengendalian dan Pengujian substantif atas
transaksi
Sebagaimana yang disajikan, setelah auditor menetapkan salah saji yang

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
dapat ditoleransi dan resiko bawaan untuk hutang usaha, maka auditor
menggunakan pemahamannya mengenai pengendalian intern itu untuk
menilai resiko pengendalian. Ijin substantif terakhir bagi auditor itu
tergantung pada efektifitas relatif pengendalian internal yang terkait dengan
hutang dagang.
Tahap 3: Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitik
Salah satu dari prosedur analitik untuk mengungkap salah saji hutang
dagang yaitu dengan membandingkan total beban tahun berjalan dengan
tahun lalu.
Tahap 3: Merancang dan Melaksanakan Pengujian Terinci atas Saldo
Hutang Usaha
Auditor harus mengetahui perbedaan penekanan antara audit atas kewajiban
dan audit atas aktiva.

F. Pengujian Kewajiban Sudah Lewat Waktu.

Karena akun kewajiban menekan pada kurang saji, maka pengujian kewajiban
yang sudah leawat waktu penting untuk hutang usaha.

1. Periksa Dokumentasi yang Mendasari Pengeluaran Kas Periode


Akuntansi.
Tujuan prosedur audit ini adalah menemukan pembayaran dalam periode
akuntansi berikutnya yang merupakan kewajiban pada tanggal neraca.
2. Periksa Dokumentasi yang Mendasari Tagihan yang belum Dibayarkan
Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun.Prosedur ini dilakukan dengan cara
yang sama seperti prosedur diatas dan untuk maksud yang jugasama.
3. Telusuri Laporan Penerimaan yang Dibuat Sebelum Akhir Tahun ke Faktur
Pemasok.Semua barang dagangan yang diterima sebelum akhir periode
akuntansi, yang ditunjukkan oleh pembuatan laporan penerimaan barang
harus dimasukkan sebagai hutang usaha.
4. Telusuri Laporan Pemasok yang Memperlihatkan Saldo Terhutang ke
Neraca Saldo.Apabila klien menyimpan arsip akun tagihan pemasook,

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
maka laporan yang menunjukkanadanya saldo terhutang pada tanggal
neraca dapat ditelusuri ke jurnal atau daftar tersebut untuk memastikan
bahwa saldo-saldo tersebut sudah termasuk dibukukan sebagai hutang
usaha.
5. Kirimkan Konfirmasi ke Pemasok yang Melakukan Bisnis Dengan Klien.
Walaupun penggunaan konfirmasi untuk hutang usaha kurang umum
dibandingkan untuk piutang usaha, akan tetapi hal ini sering dilakukan
untuk menguji adanya pemasok yang dihilangkan dari daftar hutang usaha.

G. Pengujian Pisah Batas.


Pengujian ini untuk hutang usaha dimaksudkan untuk menentukan apakah
transaksi yang dibukukan beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca
telah dimasukkan ke dalam periode yang sesuai.
1. Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Pisik Persediaan.
Dalam menentukan apakah pisah batas hutang usaha sudah benar,
adalah penting bahwa pengujian pisah batas ini dikoordinasi dengan
observasi pisik persediaan.
2. Persediaan Masih Dalam Perjalanan.
Dalam hutang usaha harus dibedakan antara perolehan persediaan
berdasarkan franko gudang pembeli (FOB destination) dan franko
gudang penjual (FOB origin).

Ketepatan bukti
1. Pembedaan Antara Faktur Pemasok dan Laporan Tagihan Pemasok.
Dalam memberikan verifikasi penilaian atas saldo akun, auditor harus
membedakan antara faktur pemasok dengan akun tagihan pemasok.
2. Perbedaan Antara Laporan Tagihan Pemasok dan Konfirmasi.
Perbedaan utama antara laporan tagihan pemasok dan konfirmasi
hutang usaha terletak pada sumber informasinya.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
Ukuran sampel
Ukuran sampel untuk uji saldo hutang sangat beragam tergantung dari
berbagai macam faktor. Sampling secara statistikal jarang digunakan untuk
melakukan pengujian saldo hutang.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2014. Auditing & Jasa
Assurance. Edisi ke 15 Jilid 2. Diterjemahkan oleh: Gina Gania, dkk.
Jakarta: Erlangga.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
COVER

JAWABAN

“AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN:

PENGUJIAN PENGENDALIAN, PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS


TRANSAKSI DAN UTANG USAHA”

Oleh :

Sarda Devi Budi utami

17.1.01.10547

6-SA2

Pengauditan II

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)


SURABAYA
2020

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
18-1. Sebutkan lima akun aset, tiga akun kewajiban, dan lima akun beban
yang termasuk kedalam siklus akuisisi dan pembayaran bagi suatu
perusahaan manufaktur yang tipikal.
Jawab:
 Aset (Kas, Persediaan, Tanah, asuransi dibayar dimuka, dan
peralatan)
 Kewajiban (utang usaha, utang upah, dan utang sewa)
 Beban (Beban gaji, beban sewa, biaya perawatan, biaya hukum dan
harga pokok penjualan)

18-2. Sebutkan satu pengendalian internal yang mungkin bagi masing-


masing dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk
pengeluaran kas. Bagi setiap pengendalian, sebutkan pengujian
pengendalian untuk menguji efektivitasnya.
Jawab:
 (Kejadian) Pencairan kas yang dicatat adalah untuk barang dan jasa
yang benar-benar diterima: memeriksa indikasi persetujuan.
 (Kelengkapan) Transaksi pencairan kas yang ada dicatat: akun untuk
urutan cek.
 (Akurasi) Rekaman transaksi pencairan uang tunai akurat: memeriksa
indikasi verifikasi internal.
 (Posting & Summarization) Transaksi pencairan tunai dimasukkan
dengan benar dalam file induk hutang dan dirangkum dengan benar:
periksa indikasi verifikasi internal.
 (Klasifikasi) Transaksi pencairan kas diklasifikasikan dengan benar
memeriksa indikasi verifikasi internal.
 (Waktu) Transaksi pencairan tunai dicatat pada tanggal yang benar:
periksa indikasi verifikasi internal

18-3. Sebutkan satu pengendalian internal yang mungkin bagi masing-


masing dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi untuk

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
akuisisi. Bagi setiap pengendalian, sebutkan pengujian pengendalian
untuk menguji efektivitasnya.
Jawab :
 (Kejadian) Akuisisi yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang
diterima, konsisten dengan kepentingan terbaik klien: memeriksa
indikasi persetujuan.
 (Kelengkapan) Transaksi akuisisi yang ada dicatat: akun untuk
urutan pesanan pembelian.
 (Akurasi) Rekaman transaksi akuisisi akurat: memeriksa indikasi
persetujuan.
 (Posting & Summarization) Transaksi akuisisi dimasukkan dengan
benar dalam hutang dagang dan file induk inventaris dan diringkas
dengan benar: memeriksa indikasi verifikasi internal.
 (Klasifikasi) Transaksi akuisisi diklasifikasikan dengan benar:
memeriksa indikasi verifikasi internal.
 (Waktu) Transaksi akuisisi dicatat pada tanggal yang benar: periksa
indikasi verifikasi internal.

18-4. Evaluasi pernyataan berikut yang dibuat oleh seorang auditor


berkenaan dengan pengujian atas akuisisi dan pengeluaran kas:
“dalam memilih sampel akuisisi dan pengenluaran kas untuk diuji,
pendekatan terbaik adalah memilih bulan secara teracak dan menguji
setiap transaksi selama periode tersebut. Penggunaan pendekatan ini
akan memungkinkan saya untuk memahami secara menyeluruh
pengendalian internal karena saya telah memeriksa semua hal yang
terjadi selama periode tersebut. Sebagai bagian dari pengujian
bulanan, saya juga menguji rekonsiliasi bank awal dan akhir serta
menyiapkan bukti kas selama bulan tersebut. Ketika menyelesaikan
pengujian tersebut saya merasa dapat mengevaluasi efektivitas
pengendalian internal.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
Jawab:

Standar audit mensyaratkan bahwa pengujian kontrol dan uji


substantif transaksi mencakup seluruh periode akuntansi untuk
menentukan bahwa system beroperasi secara konsisten sepanjang
periode. Dalam memilih jumlah item yang dilindungi, auditor harus
menentukan sampel, secara statistik atau nonstatistik, sehingga
kemungkinan besar akan mewakili kondisi aktual populasi dari semua
transaksi selama seluruh periode. Dalam item pengujian yang merupakan
prosedur periodik daripada transaksi individual, auditor harus menentukan
waktu yang tepat untuk menentukan bahwa prosedur tersebut beroperasi
dengan benar.
Pengujian setiap transaksi tunggal mengalahkan tujuan pengujian
acak. Terlalu memakan waktu dan tidak realistis pada audit aktual untuk
menguji setiap transaksi. Auditor akan mempertimbangkan akun yang
sedang diuji dan kemudian menentukan populasi, yang tidak pernah
mencakup setiap transaksi dalam pengujian.

18-5. Apa arti penting diskon tunai bagi klien dan bagaimana auditor dapat
memverifikasi apakah diskon tersebut telah diambil sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
Jawab:

Diskon tunai penting bagi klien karena mereka menghasilkan


penghematan besar bagi mereka. Perusahaan menggunakan jalan ini untuk
mendorong pelanggan melakukan pembayaran lebih awal atau tepat waktu
sehingga mereka dapat mengurangi jumlah beban piutang tak tertagih.
Untuk memverifikasi apakah diskon diambil sesuai dengan kebijakan dan
prosedur perusahaan, auditor harus memeriksa paket voucher (voucher
pengeluaran, pesanan pembelian yang disetujui, menerima laporan, dan
faktur vendor) untuk menentukan apakah diskon diambil sesuai dengan
ketentuan yang tersedia.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
18-6. Apa persamaan dan perbedaan tujuan dari dua prosdur berikut: (1)
memilih sampel acak laporan penerimaan dan menelusurinya ke faktur
vendor terkait dan ayat jurnal akuisisi, dengan membandingkan nama
vendor, jenis bahan dan kuantitas yang diperoleh, serta total jumlah
akuisisi. (2) memilih sampel acak ayat jurnal akuisisi dan menelusuri
nya ke faktur vendor terkait dan laporan penerimaan, dengan
membandingkan nama vendor, jenis bahan dan kuantitas yang
diperoleh, serta total jumlah akuisisi.
Jawab:
 Persamaan
Kedua prosedur membandingkan entri jurnal akuisisi atau menerima
laporan dengan faktur vendor. Kedua prosedur melihat nama vendor,
jenis bahan dan jumlah yang diperoleh serta jumlah total akuisisi.
 Perbedaan
Prosedur pertama mempertimbangkan keakuratan dan kelengkapan.
Prosedur kedua adalah memilih sampel acak dari entri jurnal akuisisi
dan membandingkannya dengan faktur vendor sedangkan prosedur
pertama memilih dari sampel acak dari laporan penerimaan.
Perbedaan tujuan langkah-langkah ini adalah bahwa :
Prosedur 1 memastikan apakah semua akuisisi yang ada dicatat dengan
benar (kelengkapan dan keakuratan), sedangkan Prosedur 2 dirancang
untuk menentukan apakah akuisisi dicatat. layak (kemunculan dan
keakuratan). Meskipun dua prosedur menguji tujuan yang berlawanan
(kelengkapan dan kejadian), mereka serupa karena masing-masing
dirancang untuk menentukan bahwa nama vendor, jenis bahan dan
jumlah yang dibeli, dan jumlah total akuisisi setuju dengan laporan
penerimaan, faktur vendor, dan entri jurnal akuisisi.

18-7. Jika klien audit tidak memiliki cek yang telah dipranomori, jenis salah
saji apa yang memiliki peluang lebih besar untuk terjadi? Dalam situasi

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
tersebut, prosedur audit apa yang dapat digunakan auditor untuk
mengkompensasikan defisiensi ini?
Jawab:

Jika klien tidak menggunakan cek yang diberi nomor sebelumnya,


jenis salah saji yang cenderung mereka buat adalah yang terkait dengan
pernyataan kelengkapan. Ini karena pemeriksaan yang diberi nomor
sebelumnya adalah bentuk kontrol internal yang digunakan untuk
memverifikasi bahwa setiap pemeriksaan berurutan dicatat. Untuk
mengkompensasi kekurangan, auditor dapat melakukan rekonsiliasi bank
menggunakan cutoff bank statement, statement bank saat ini, dan jurnal
pengeluaran kas.

Sulit untuk mengontrol cek kosong atau batal (serta cek yang
dikeluarkan sebelum dikirimkan) tanpa memiliki sistem cetak prenumbered
tercetak memeriksa. Tanpa pemeriksaan nomor sebelum lahir, pemeriksaan
yang tidak sah dan tidak tercatat mungkin terjadi lebih mudah dikeluarkan
tanpa deteksi sampai setelah mereka membersihkan bank. Itu auditor
dapat mengkompensasi kontrol yang buruk atas cek dengan merekonsiliasi
kas yang dicatat pencairan dengan pencairan uang tunai pada laporan bank
untuk periode uji.

18-8. Apa yang dimaksud dengan voucher? Jelaskan bagaimana


penggunaannya dapat meningkatkan pengendalian internal
organisasi?
Jawab:

Voucher adalah dokumen yang digunakan oleh suatu organisasi


untuk menetapkan cara formal untuk merekam dan mengendalikan akuisisi.
Daftar voucher adalah jurnal untuk merekam voucher untuk pembelian
barang dan jasa. Dengan menggunakan sistem kupon, itu meningkatkan
kontrol atas pencatatan pembelian dan memfasilitasi pencatatan dalam
urutan numerik pada tanggal sedini mungkin, yang merupakan titik di mana

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
faktur diterima. Ini juga membantu auditor untuk mengetahui apakah klien
audit telah mencatat semua pembelian (kewajiban) sepenuhnya.

18-9. Jelaskan mengapa sebagian besar auditor mempertimbangkan


penerimaan barang dan jasa sebagai hal yang penting dalam siklus
akuisisi dan pembayaran.
Jawab:

Penerimaan barang dan jasa dai vendor oleh perusahaan merupakan


titik kritis dari siklus karena merupakan saat dimana sebagian besar
perusahaan mulai mengakui akuisisi dan kewajiban terkait pada catatannya.
Jika barang telah diterima, pengendalian yang memadai akan mewajibkan
dilakukannya pemeriksaan atas deskripsi, kuantitas, kedatangan tepat
waktu, dan kondisi lainnya. Laporan penerimaan adalah kertas atau
dokumen elektronik yang di buat pada saat barang diterima.

18-10. Jelaskan hubungan antara pengujian siklus akuisisi dan pembayaran


serta pengujian persediaan. Berikan contoh spesifik bagaimana kedua
jenis pengujian tersebut mempengaruhi satu sama lain.
Jawab:

Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran memengaruhi inventaris.


Jika akuisisi tidak dicatat secara akurat, ini mempengaruhi pengujian
inventaris karena harga pembelian akuisisi tersebut tidak benar dan
pernyataan keakuratannya tidak lengkap. Dengan demikian, salah saji dalam
siklus akuisisi dan pembayaran dapat memengaruhi dan menyebabkan salah
saji dalam siklus inventaris. Banyak akun dalam siklus acq dan pembayaran
memengaruhi siklus persediaan. Jika pengujian kontrol internal dalam
siklus Acq dan pembayaran menunjukkan bahwa control internal dalam
siklus ini memadai, maka pengujian yang lebih sedikit dapat dilakukan
dalam siklus inventaris mengenai akurasi dan cutoff dapat dikurangi
karena biaya yang tepat digunakan dalam menilai inventaris dan rekaman
pembelian baru pada saat itu cenderung akurat.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
Siklus akuisisi dan pembayaran terkait dengan akun persediaan di
mana biasanya semua pembelian bahan baku dalam hal operasi manufaktur
atau barang dagangan dalam kasus perusahaan distribusi dicatat melalui
siklus ini. Jika tes kontrol internal dari siklus akuisisi dan pembayaran
menunjukkan bahwa ada kontrol yang tepat untuk memastikan bahwa biaya
yang tepat digunakan dalam menilai persediaan dan bahwa pembelian
inventaris baru dicatat pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat, dan
dalam akun yang tepat, tes yang berkaitan dengan akurasi dan cutoff akun
inventaris dapat dikurangi dari level yang diperlukan jika kontrol tidak
memadai.

18-11. Jelaskan hubungan antara pengujian siklus akuisisi dan pembayaran


serta pengujian utang usaha. Berikan contoh spesifik bagaimana kedua
jenis pengujian tersebut mempengaruhi satu sama lain.
Jawab:

Pengujian akuisisi dan siklus pembayaran dapat memverifikasi


keakuratan komponen hutang dagang. Jadi, jika TOC menunjukkan bahwa
kontrol internal dalam Acq dan pembayaran sudah mencukupi maka
pengujian yang lebih sedikit dapat dilakukan untuk akurasi dan waktu dalam
siklus hutang dagang.

Siklus akuisisi dan pembayaran mencakup pencatatan kewajiban


yang ditetapkan dalam akun hutang. Jika auditor menemukan bahwa kontrol
internal dalam siklus akuisisi dan pembayaran cukup untuk memastikan
bahwa hutang akun dicatat dalam jumlah yang tepat dan pada waktu
yang tepat, merekonsiliasi

18-12. Akuntan publik memeriksa semua faktur yang belum tercatat yang
ada ditangan pada tanggal 28 februari 2014, yaitu hari terakhir audit.
Mana dari salah saji berikut yang paling mungkin diungkapkan oleh
prosedur ini? jelaskan.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
a. Utang usaha lebih saji per 31 desember 2013
b. Utang usaha kurang saji per 31 desember 2013
c. Beban operasi lebih saji untuk 12 bulan yang berakhir 31 desember
2013
d. Beban operasi lebih saji untuk 2 bulan yang berakhir 28 februari
2014
Jawab:

Prosedur yang kemungkinan besar akan mengungkapkan salah saji adalah


item b. Pencarian untuk faktur yang tidak direkam dirancang untuk
mendeteksi jumlah yang lebih rendah dari hutang yang dibayarkan.

18-13. Jelaskan mengapa sudah umum bagi auditor untuk mengirimkan


permintaan konfirmasi kepada vendor dengan “saldo nol” pada daftar
utang usaha klien tetapi tidak umum untuk mengikuti pendekatan
yang sama dalam memverifikasikan piutang usaha.
Jawab:

Jika ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa pendekatan yang


berbeda harus diikuti, auditor secara tradisional mengikuti pendekatan
konservatif dalam memilih vendor untuk konfirmasi hutang dan pelanggan
untuk konfirmasi piutang.

Auditor berasumsi bahwa klien memiliki insentif untuk mengecilkan


hutang yang harus dibayar untuk melakukan window-dressing laporan
keuangannya (yaitu, untuk membuat laporan keuangan terlihat lebih baik
ketika mereka sebenarnya.) Oleh karena itu, manajemen klien cenderung
berkonsentrasi pada vendor dengan siapa klien telah berinteraksi secara
teratur selama tahun audit. Auditor juga akan memperhatikan vendor
dengan saldo tampaknya lebih rendah dari normal pada daftar hutang klien
pada tanggal konfirmasi. Saat memverifikasi piutang, auditor
menganggap bahwa klien lebih cenderung mengecilkan saldo hutang
dagang. Dengan demikian, auditor akan lebih fokus pada saldo dolar yang

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
lebih besar, sedangkan tidak seperti yang peduli dengan akun yang
menunjukkan "saldo nol."

18-14. Bedakan antara faktur vendor dan laporan vedor dan laporan vendor.
Dokumen mana yang ideanya harus digunakan sebagai bukti ketika
mengaudit transaksi akuisisi dan yang mana untuk memverifikasi
saldo utang usaha? Mengapa?
Jawab:

Faktur vendor adalah faktur yang dikirim untuk barang dari vendor untuk
pembayaran. Pernyataan berasal dari sisi vendor yang dikirim ke klien yang
menunjukkan permintaan. saldo, akuisisi, pengembalian dan tunjangan,
pembayaran kepada vendor dan saldo akhir. Dalam mengaudit hutang
dagang, pernyataan vendor harus digunakan karena menunjukkan saldo
akhir. Faktur vendor dapat digunakan untuk mengaudit akuisisi karena lebih
bijak dalam bertransaksi.

18-15. Tidakkah begitu umum untuk mengkonfirmasikan utang usaha pada


tanggal interim ketimbang piutang usaha. Jelaskan mengapa.
Jawab:

Ada beberapa alasan mengapa tidak lazim untuk mengonfirmasi


akun yang dibayarkan pada tanggal interim seperti halnya untuk piutang
dagang. Lebih sedikit ketergantungan pada sistem hutang dari pada sistem
piutang untuk sebagian besar audit. Untuk hutang, biasanya bergantung
pada pencarian utang yang tidak tercatat untuk menguji saldo. Ketika resiko
pengendalian dinilai maksimal, tidak tepat untuk mengkonfirmasi pada
tanggal sementara. Konfirmasi utang yang dibayarkan pada akun biasanya
merupakan tugas yang kurang penting dan kurang memakan waktu daripada
konfirmasi piutang; oleh karena itu, penting untuk mengkonfirmasi akun
yang dibayarkan lebih awal untuk tujuan mengurangi waktu audit akhir
tahun.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
18-16. Dalam menguji pisah batas utang usaha pada tanggal neraca, jelaskan
mengapa penting bagi auditor untuk mengkoordinasikan
pengujiannya dengan observasi fisik persediaan. Apa yang dapat
dilakukan auditor selama menguji persediaan fisik untuk
meningkatkan kemungkinan pisah batas yang akurat?
Jawab:

Ini penting karena inventaris fisik dapat berubah sepanjang tahun,


terutama pada akhir tahun. Untuk meningkatkan kemungkinan cutoff yang
akurat, auditor harus melakukan pengujian yang berkaitan dengan
pengamatan fisik inventaris dengan cutoff dari hutang yang dibayarkan. Jika
ini tidak dilakukan, hutang dagang atau COGS dapat dikecilkan atau
dilebih-lebihkan. Auditor harus mengumpulkan informasi cutoff selama
inventarisasi fisik untuk menentukan bahwa cutoff akurat telah ditetapkan.

Penting bahwa cutoff hutang dagang dikoordinasikan dengan


persediaan fisik untuk menentukan bahwa mereka ditetapkan pada titik
waktu yang sama. Jika cutoff ini tidak konsisten, barang dapat dihitung
dalam inventaris fisik yang tidak ada pertanggungjawaban dalam hutang
yang dicatat atau sebaliknya. Situasi seperti itu akan menghasilkan
pernyataan yang meremehkan hutang dagang dan harga pokok penjualan
atau pernyataan berlebihan dari kedua akun ini masing-masing. Selama
inventaris fisik, auditor harus mengumpulkan informasi cutoff
(seperti beberapa laporan penerimaan terakhir dan dokumen pengiriman)
untuk membantu dalam penentuan bahwa cutoff akurat dibuat.

18-17. Bedakan antara FOB destination dan FOB origin. Prosedur apa yang
harus diikuti auditor berkenaan dengan akuisisi persediaan atas dasar
FOB origin mendekati akhir tahun?
Jawab:

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha
FOB destination adalah ketika liabilitas beralih ke pelanggan ketika
barang diterima di tempat tujuan. FOB origin adalah ketika liabilitas beralih
ke pelanggan saat barang dikirim. Mengenai akuisisi persediaan
berdasarkan FOB origin akhir tahun, kewajiban diakui ketika barang
dikirim. Ini berarti bahwa barang yang diterima setelah akhir tahun masih
harus diakui dan dimasukkan ke dalam hutang pada periode berjalan.
Auditor harus mencari barang yang dikirim sebelum akhir tahun tetapi
diterima setelah akhir tahun karena mereka harus diakui pada tahun
berjalan.

FOB destination berarti bahwa hak atas barang lewat ketika barang
diterima oleh pembeli. FOB origin menandakan bahwa hak tersebut beralih
kepada pembeli ketika barang dikirim oleh penjual. Auditor harus
menyadari bahwa klien dapat menerima inventaris setelah akhir tahun yang
secara hukum adalah milik klien pada akhir tahun. Ketika menerima laporan
mendekati akhir tahun sedang diperiksa dan diuji sehubungan dengan tes
cutoff inventaris, auditor harus mencari barang yang dikirim sebelum akhir
tahun FOB origin dan diterima setelah tanggal penutupan Pemeriksaan bill
of lading akan membuktikan tanggal pengiriman.

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif Atas Transaksi dan Utang Usaha

Anda mungkin juga menyukai