1. Perolehan atas barang dan jasa untuk kepentingan 2.Setiap perolehan yang terjadi telah dicatat
perusahaan ( Validitas ) : Untuk memastikan bahwa ( kelengkapan ) : Kelalaian mencatat suatu perolehan
barang dan jasa memang untuk keperluan barang dan penerimaan jasa akan berakibat langsung
perusahaan, bukan untuk kepentingan pribadi atau terhadap hutang dagang. Jika klien menggunakan
kelompok manajemen tertentu yang dibebankan sistem perpetual maka auditor dapat mengurangi
menjadi biaya atau aktiva perusahaan. pengujian karena sistem tersebut lebih dapat
diandalkan.
3.Setiap perolehan diklasifikasi dengan tepat 4.Verifikasi terhadap pembayaran Kas : Pengujian terhadap
( klasifikasi ) : Auditor dapat mengurangi pembayaran kas umumnya dilakukan bersamaan.
pemeriksaan suatu pengujian jika yakin bahwa Pengendalian internal pokok, pengujian pengendalian yang
pengendalian intern telah memadai. Pemisahan umum , pengujian substantive yang umum untuk setiap
atas aktiva dan biaya yang terkait seperti : tujuan pengendalian intern. Asumsi yang mendasari
pemeliharaan aktiva, reparasi, prasarana sangat pengendalian internal dan prosedur-prosedur audit ini
menyita waktu. adalah adanya buku harian pembelian yang terpisah untuk
mencatat seluruh perolehan.
Perolehan Yang Dicatat Adalah Untuk Setiap Barang Dan Jasa Yang Diterima, Sejalan
Dengan Kepentingan Terbaik Dari Pihak Klien (Validitas)
Kalau Auditor merasa puas bahwa pengendalian terhadap tujuan ini cukup memadai,
pengujian setiap transaksi yang tidak tepat dan sah dapat dikurangi. Kecukupan
pengendalian mungkin akan mencegah klien untuk memasukkan transaksi-transaksi
yang sebenarnya memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lain dan buka
bagi perusahaan yang sedang diaudit, sebagai beban maupun sebagai aktiva perusahaan.
Dalam beberapa kasus, transaksi-transaksi seperti itu benar-benar kelihatan, misalnya
perolehan suatu barang untuk kepentinagn pribadi yang tidak diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang, atau penggelapan sebenarnya atas kas dengan cara mencatat pembelian
palsu ke dalam daftar voucher.
Setiap Perolehan Yang Terjadi Telah Dicatat ( Kelengkapan )
Kelalaian untuk mencatat perolehan barang dan jasa yang diterima selalu mempunyai akibat secara langsung
terhadap hutang dagang. Auditor dapat memahami dan menguji struktur pengendalian intern untuk mengurangi
risiko yang ditetapkan sehingga akan mengurangi pengujian rincian hutang kalau dia merasa pasti bahwa semua
perolehan sudah dicatat secara tepat dan sesuai dengan saat terjadinya. Karena audit atas hutang dagang biasanya
membutuhkan cukup banyak waktu, maka strktur pengendalian intern yang efektif yang diuji dengan layak, dapat
sangat mengurangi biaya audit.
Kalau pihak klien menggunakan sistem persediaan perpetual, maka pengujian terhadap rincian persediaan juga dapat
sangat dikurangi kalau auditor yakin bahwa catatan perpetual tersebut dapat diandalkan. Pengendalian terhadap
perolehan didalam catatan perpetual tersebut biasanya diuji sebagai bagian pengujian transaksi untuk setiap
perolehan, dan pengendalian terhadap tujuan ini ememegang peranan kunci dalam audit.
Setiap Perolehan Dinilai Dengan Benar (Penilaian)
Sebagai contoh kalau auditor yakin bahwa setiap aktiva tetap telah dinilai dengan benar didalam catatan
pembukuan awal, maka dapat diterima untuk melakukan vouching lebih kecil terhadap perolehan
didalam periode berjalan daripada kalau pengendalain tidak memadai.
Setiap Perolehan Di Klasifikasi dengan tepat ( Klasifikasi )
Seorang auditor dapat mengurangi pengujian rincian beberapa jenis perkiaraan tertentu kalau ia
yakin bahwa struktur pengendalian intern sudah memadai untuk memberikan kepastian yang layak
tentang klasifikasi yang tepat dalam buku harian pembelian.
Walaupun semua perkiraan sampai tingkat tertentu dipengaruhi oleh pengendalian efektif atas
klasifikasi, namun ada dua hal yang sangat dipengaruhi, yaitu :
Perolehan aktiva tetap periode berjalan
Semua perkiraan beban seperti reparasi dan pemeliharaan, prasarana dan periklanan.
Karena vouching terhadap perolehan aktiva tetap periode berjalan untuk tujuan penilaian dan
klasifikasi serta verifikasi klasifikasi untuk perkiraan beban merupakan prosedur audit yang relative
menyita waktu, maka penghematan waktu audit sangat penting artinya
Vertifikasi terhadap pembayaran kas
Asumsi yang mendasari pengendalian dan prosedur audit ini adalah adanya pemisahan
antara pembayaran kas dan buku harian pembelian. Uraian yang menyangkut metodologi
dan proses pengembangan prosedir audit utuk perolehan juga berlaku untuk pembayaran
kas.
Setelah auditor menetapkan prosedurnya, pengujian terhadap perolehan dan pembayaran
kas umumnya dilaksanakan bersama – bersama. Contohnya, untuk pemeriksaan sebuah
transaksi yang dipilih dari buku harian pembelian, faktur rekanan dan laporan penerimaan
barang akan diperiksa bersama-sama dengan cek yang telah dibatalkan untuk pembelian
bersangkutan. Jadi, vertifikasi dipercepat tanpa mengurangi keefektifan pengujian tersebut.
Sampling atribut untuk pengujian transaksi
Dalam audit yang biasa, perkiraan-perkiraan yang paling banyak menyita waktu untuk diverifikasi dengan
pengujian rincian saldo keuangan adalah :
• Perkiraan piutang dagang
• Persediaan
• Aktiva tetap
• Hutang dagang
• Perkiraan beban
Dari kelima perkiraan tersebut, ada empat yang berhubungan langsung dengan siklus perolehan dan
pembayaran. Jumlah penghematan waktu secara keseluruhan dapat begitu besar kalau auditor dapat
mengurangi pengujian rincian saldo setiap perkiraan dengan menggunakan pengujian transaksi untuk
memverifikasi keefektifan struktur pengendalian intern perolehan.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan bahwa pengujian transaksi atas siklus perolehan dan pembayaran
mendapat perhatian yang besar dalam setiap audit yang dilaksanakan dengan baik, terutama kalau pihak klien
sudah memiliki struktur pengendalian intern yang efektif.
Pengujian substantif akun-akun pembayaran
Pengujian substantif akun-akun pembayaran adalah pengujian yang dilakukan oleh auditor untuk mengevaluasi
kebenaran akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa serta pengeluaran kas bagi akuisisi tersebut.
Berikut adalah beberapa prosedur audit yang umum dilakukan dalam pengujian akun- akun pembayaran, khususnya
utang usaha:
● Memeriksa dokumentasi yang mendasari pengeluaran kas
● Menelusuri neraca saldo utang usaha
● Pencarian utang usaha yang belum tercatat
● Perhitungan ulang, termasuk pengecekan akurasi aritmatika atas dokumen sumber dan catatan akuntansi atau
melakukan perhitungan yang independen
Pengujian substantif kas juga dapat dilakukan oleh auditor untuk mengetahui kebenaran saldo kas dalam laporan
keuangan. Beberapa prosedur audit yang umum dilakukan dalam pengujian substantif kas antara lain:
● Perhitungan ulang, termasuk pengecekan akurasi aritmatika atas dokumen sumber dan catatan akuntansi atau
melakukan perhitungan yang independen
● Konfirmasi saldo kas dengan bank
● Pengecekan dokumen pendukung seperti bukti kas masuk dan keluar
Terima Kasih