Anda di halaman 1dari 28

AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN

: PENGUJIAN,PENGENDALIAN,PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI, DAN
UTANG USAHA
Kelompok 1
Tiara Retno Widianti (05) 0116101055
Devi Novianti (21) 0116101076
Nopiyani (25) 0116101084
Dea Nindia Salsabila (27) 0116101086
Irma Nurhaniza (31) 0116101092
Flora Auliya Hasani (40) 0118121010
Akun dan kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran

Terdapat tiga kelas transaksi yang


Tujuan dari audit atas siklus akuisisi dimasukkan dalam siklus , yaitu :
dan pembayaran adalah 1. Akuisisi barang dan jasa
mengevaluasi apakah akun-akun yang 2. pengeluaran kas
dipengaruhi oleh akuisisi barang dan 3. retur dan pengurangan pembeliam
jasa serta pengeluaran kas bagi serta diskon pembelian
akuisisi tersebut disajikan secara
wajar sesuai dengan standar
akuntansi.
Fungsi bisnis dalam siklus serta Memproses pesanan pembelian
dokumen dan catatan yang terkait

Permintaan akan barang dan jasa oleh


personil klien merupakan titik awal bagi siklus
Siklus akuisisi dan pembayaran ini. Bentk pasti dari permintaan itu dan
melibatkan keputusan dan proses persetujuan yang diperlukan tergantung pada
yang diperlukan untuk memperoleh sifat barang dan jasa serta kebijakan
barang serta jasa guna perusahaan. Dokumen yang umum digunakan
mengoperasikan suatu bisnis. Siklus meliputi :
ini umumnya dimulai dengan 1. Permintaan pembelian (purchase
pembuatan permintaan pembelian requisition)
oleh karyawan yang berwenang yang 2. Pesanan pembelian (purchase order)
memerlukan barang dan jasa itu, lalu
berakhir dengan pembayaran utang
usaha.
Mengakui kewajiban
Menerima barang dan jasa

Pengakuan kewajiban yang tepat atas


penerimaan barang dan jasa memerlukan
pencatatan yang tepat waktu dan akurat.
Menerima barang dan jasa merupakan saat
Dokumen dan catatan yang umum meliputi :
dimana sebagian besar perusahaan mulai
1. Faktur vendor (vendor’s invoice)
mengakui akuisisi dan kewajiban terkait
2. Memo debet (debit memo)
pada catatannya . laporan
3. Voucher
penerimaan(receiving report) adalah kertas
4. File transaksi akuisisi
kerta atau dokumen elektronik yang dibuat
5. Jurnal akuisisi atau listing
pada saat barang diterima. Laporan
6. File induk utang usaha (account payable
tersebut mencantumkan deskripsi barang,
master file)
kuantitas yang diterima, tanggal diterima ,
7. Neraca saldo utang usaha (account
dan data lainnya yang relevan.
payable trial balance)
TIARA
Laporan vendor

Dokumen yang disiapkan tiap bulan oleh vendor dan menunjukan saldo
awal,akuisisi,retur dan pengurangan, pembayaran pada vendor dan juga
saldo akhir.
Memproses Dokumen yang berhubungan dengan proses

dan Mencatat pengeluaran kas yang diperiksa oleh auditor

Pengeluaran yaitu :

Kas Cek
Dokumen ini digunakan untuk membayar akuisisi ketika
pembayaran sudah jatuh tempo.

File transaksi pengeluaran kas (cash disbursement


Pembayaran atas pembelian barang dan transaction file)
juga jasa merupakan aktivitas yang Ini adalah file yang dibuat dengan computer yang
berpengaruh bagi semua entitas. Aktivitas mencantumkan semua transaksi pengeluaran kas yang di proses
oleh sistem akuntansi selama suatu periode.
tersebut secara langsung akan
mengurangi saldo akun kewajiban, terutaa Jurnal atau listing pengeluaran kas (cash disbursement
journal or listing)
utang usaha.
Ini adalah laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran
kas yang mencantumkan semua transaksi selama setiap periode
waktu
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian
dan pengujian substantive atas transaksi

Pada audit khusus, akkun yang banyak menyita waktu adalah piutang usaa,
persediaan, asset tetap, utang usaha dan juga beban. Jika auditor dapat mengurangi
pengujian atas rincian saldo dengan enggunakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantive atas transaksi untuk memverifikasi efektifitas pengendalian internal
terhadap akuisis serta pengeluaran kas, waktu dapat dihemat.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi untuk siklus akuisis dan pembayaran dibagi ke
dalam dua bidang yaitu :

yang meliputi tiga dari empat fungsi bisnis


yang telah di bahas dalam memproses
Pengujian akuisisi pesanan pembelian,menerima barang dan
jasa serta mengakui kewajiban

Pengujian pembayaran yang menyangkut fungsi keempat yaitu


memproses dan mencatat pengeluaran kas
■ Auditor harus memahami pengendalian
internal untuk silus akuisis dan

Memahami
pembayaran sebagai bagian dari
pelaksanaan prosedur penilaian risiko

pengendalian
dengan mempelajari bagan arus klien,
mereview kuesioner pengendalian internal
serta melaksanakan pengujian
internal walkthrough untuk transaksi akuisis dan
pengeluaran kas.
Menilai risiko
pengendalian
yang ■ Otorisasi Pembelian

direncanakan
■ Pemisahan Penyimpanan asset dari fungsi
lainnya

Pengendalian kunci untuk setiap fungsi


■ Pencatatan yang tepat waktu dan review
bisnis, hal tersebut merupakan : independent atas transaksi

■ Otorisasi pembayaran
NOPI
MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI UNTUK
AKUISISI
Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akuisi memerlukan
perhatian khusus sehingga harus diperiksa secara lebih teliti. Kebenaran banyak akun aset,
kewajiban, dan beban tergantung pada pencatatan transaksi yang benar dalam jurnal
akuisisi, terutama yang berhubungan dengan keempat tujuan tersebut.

1. Akuisisi yang Dicatat Adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, yang
Konsisten dengan Kepentingan Utama Klien (Keterjadian)
2. Akuisisi yang Ada Telah Dicatat (Kelengkapan)
3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat (Keakuratan)
4. Akuisisi Telah Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi)
MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI UNTUK
PENGELUARAN KAS

Biasanya auditor melaksanakan pengujian


akuisisi dan pengeluaran kas pada saat yang
bersamaan. Untuk transaksi tertentu yang akan
diperiksa dari jurnal akuisisi, faktur vendor, laporan
penerimaan, dan dokumentasi akuisisi lainnya
diperiksa pada saat yang bersamaan seperti cek yang
dibatalkan yang terkait. Jadi, verifikasi dapat
dilakukan secara efisien tanpa mengurangi keefektifan
pengujian.
Sampling Atribut untuk Terdapat tiga perbedaan yang penting antara
akuisisi dan pembayaran dibandingkan dengan
Pengujian Pengendalian siklus lainnya.
dan Pengujian Substantif 1. Seperti dibahas pada awal bab, terdapat sejumlah
besar akun yang terlibat dalam siklus ini, termasuk
atas Transaksi akun laporan laba rugi dan neraca. Hal ini
meningkatkan potensi salah saji klasifikasi, yang
beberapa mungkin akan mempengaruhi laba.
Contohnya adalah misklasifkasi antara beban
reparasi dan pemeliharaan serta aset tetap.
Akibatnya, auditor sering mengurangi tingkat
Karena pengujian pengendalian pengecualian yang dapat ditoleransi, terutama
untuk atribut klasifikasi.
dan pengujian substantif atas transaksi
penting bagi akuisisi dan pengeluaran kas, 2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam siklus ini
untuk menuntut pertimbangan yang signifikan,
penggunaan sampling atribut merupakan hal seperti biaya lease dan konstruksi. Pertimbangan
umum. Pendekatannya serupa dengan yang tersebut mengakibatkan meningkatnya
kemungkinan salah saji. Akibatnya, auditor sering
digunakan pengujian pengendalian dan kali mengurangi tingkat pengecualian yang dapat
pengujian substantif atas transaksi penjualan ditoleransi untuk atribut keakuratan.
yang dibahas dalam bagian "Sampling Audit 3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus
Statistik pada Bab 15. mencakup rentang yang luas. Akibatnya, auditor
sering kali memisahkan item-item yang bernilai
besar dan tidak biasa serta mengujinya atas dasar
100%.
DEA
Mengidentifikasi risiko bisnis
yang mempengaruhi utang Tahap I
usaha
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS
RINCIAN SALDO UTANG USAHA
Menetapkan materialitas
kinerja dan menilai riisko Tahap I
inheren untuk utang usaha

Menilai risiko
pengendalian untuk sikus Tahap I
akuisisi dan pembayaran

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian dan
pengujian susbtantif atas Tahap II
transaksi untuk siklus akuisisi
dan pembayaran

Merancang dan
melaksanakan prosedur Tahap III
analitis untuk utang usaha

Merancang pengujian atas Prosedur audit


rincian saldo utang usaha
Ukuran sample
untuk memenuhi tujuan Tahap III
audit yang berkaitan Item yg akan dipilih
dengan saldo Penetapan waktu
Utang usaha harus dibedakan dari kewajiban akrual dan kewajiban
berbunga. Kewajiban akan diangap sebagi utang usaha hanya jika total
jumlah kewajiban itu diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jika
kewajiban mencakup pembayaran bunga, hal tersebut harus dicatat
sebagai wesel bayar,utang kontrak, utang hipotik atau utang obligasi.
Jika pengujian pengendaliab dan pengujian substantive atas transaksi
terkait menunjukkan bahwa pengendalian telah beroprasi secara efektif,
dan jika hasil prosedur analitis memuaskan, auditor mungkin akan
mengurangi pengujian atas rincian saldo utang usaha. Akan tetapi,
karena utang usaha cenderung material bagi sebagian besar
perusahaan, auditor hamper selalu melaksanakan sejumlah pengujian
atas rincian saldo.
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang
Mempengaruhi Utang Usaha ( Tahap 1)
Usaha untuk merampingkan proses
pembelian barang dan jasa, termasuk
penekanan yang lebih besar pada pembelian
perssediaan just in time, pembagian
informasi yang meningkat dengan pemasok Menetapkan Materialitas Kinerjs dan
dan penggunaan teknologi e-commerce Meninai Risko Inhren (Tahap I)
untuk melakukan transaksi bisnis, telah Auditor umumnya menetapkan
mengubah dan istem tersebut dapat menjadi materialitas kinerja yang relative tinggi
kompleks. Risko bisnis klien yang isgnifikan untuk utang usaha. Untuk alas an yang
dapat saja berasal dar perubahan tersebut. sama, auditor sering kali menilai risiko
Auditor harus memahami sifat perubahan inhern sebagai sedang atau tingggi.
system untuk mengidentifikasi apakah riisko Auditor peduli dengan tujian audit yang
bisnis klien dan pengendalian manajemen berkaitan dengan saldo pisah batas dan
yang terkait mempengaruhi kemugkinan kelengkapan karena berpotensi
salah saji yang material dalam utang usaha. menimbulkan kurang saji daldo akun.
Menilai Risko Pengendalian dan Merancang serta
Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi ( Tahap I dan II)

Pengujian susbstantif auditor akhirnya bergantung pada keefektifan relative


pengendalian internal yang berhubungan dengan utang usaha. Karena itu, auditor
harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana pengendalian
tersebut berhubungan dengan utang usaha.
Pengaruh pengendalian internal klien terhadap pengujian utang usaha dapat
diilustrasikan contoh:
Asumsikan bahwa laporan penerimaan tidka digunakan, klien menunda pencatatan
akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, dan karena lemahnya posisi kas, tagihan
sering kali dibayar beberapa bulan setelah tangal jatuh temponya. Ketika auditor
menghadapi situasi semacam itu, kemungkinan besar aka nada kurang saji utang
usaha. Karena itu, diperlukan pengujian atas rincian saldo utang usaha yang ekstensif
untuk menentukan apakah utang usaha telah dinyatakan dengan besar pada tanggal
neraca.
Merancang dan Melaksanakan Prosedur
Analitis (Tahap III)

Penggunaan prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam siklus akuisisi dan
pembayaran seperti pada setiap siklus lainnya, terutama untuk mengungkapkan salah
saji utang usaha.
Auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun beban. Karena akuntansi
double-entry, salah saji akun beban biasanya juga menimbulkan salah saji yang sama
pada utang usaha.
Merancang dan Melaksanakan Pengujian
atas Rincian Saldo Utang Usaha (Tahap
III)
Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah menentukan apakah saldo
utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara layak.
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo menggunakan 3 modifikasi, yaitu:
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi hanya
dapat diterapkam pada aset.
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban tidak dapat diterapkan pada
kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekananndiberikan pada pencarian kurang saji dan bukan
lebih saji.
■ Pengujian Kewajiban Setelah Periode
Pengujian kewajiban setelah periode adalahhal yang penting bagi utang usaha karena
menekankan pada kurang saji dalam akun kewajiban. Prosedur audit yang digunakan untuk
mengungkapkan utang yang belum tercatat dapat diterapkan pada tujuan keakuratan.
■ Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Pengeluaran Kas
Selanjutnya
Auditor memriksa dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas setelah tanggal neraca
guna menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan untuk kewajiban periode berjalan.
■ Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Tagihan yang Belum
Dibayar Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun
Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama sperti sebelumnya dan untuk
tujuan yang sama. Prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban yang belum
dibayar mendekati akhir audit dan bukan untuk kewajiban yang telah dibayar.
DEVI
Merancang dan Melaksanakan Pengujian Atas
Rincian Saldo Utang Usaha (Tahap III)

Menelusuri Laporan Penerimaan yang Dikeluarkan Sebelum Akhir Tahun ke Faktur


1 Vendor Terkait

2
Menelusuri Laporan Vendor yang Menunjukkan Saldo yang Jatuh Tempo ke Neraca
Saldo Utang Usaha

Mengirim Konfirmasi ke Vendor dengan Siapa Klien Melakukan Bisnis


3
4 Pengujian Pisah Batas (cutoff tests)

5
Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan

6 Persediaan Dalam Perjalanan


Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor

Auditor akan memperoleh bukti yang sangat andal mengenai


setiap transaksi ketika mereka memeriksa faktur vendor dan
dokumen pendukung terkait.
Dalam hal ini, laporan vendor lebih unggul dalam memverifikasi

Reliabilitas
utang usaha karena mencantumkan saldo akhir.
Dari dua jenis bukti ini faktur vendor lebih unggul dalam

Bukti
memverifikasi transaksi karena auditor memverifikasi setiap
transaksi dan faktur menunjukkan rincian akuisisi.

Auditor harus memahami Perbedaan Antara Laporan Vendor dan Konfirmasi


reliabilitas relative dari tiga jenis utama Perbedaan paling penting antara laporan vendor dan konfirmasi
bukti yang umumnya digunakan untuk utang usaha terletak pada sumber informasinya.
memverifikasi utang usaha yaitu : Ketika auditor memeriksa laporan vendor atau menerima
konfirmasi, maka dia harus merekonsiliasi laporan atau konfirmasi
1. Faktur vendor dengan daftar utang usaha. Dokumen yang umumnya digunakan
2. Laporan vendor, dan untuk merekonsiliasi saldo pada daftar utang usaha dengan
3. Konfirmasi konfirmasi atau laporan vendor termasuk laporan penerimaan,
faktur vendor, dan cek yang dibatalkan.
Ukuran
Sampel

Auditor juga harus mempertimbangkan ukuran sampel


ketika mengaudit utang usaha. Kuran sampel untuk
pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung
pada factor-factor seperti materialitas utang usaha,
jumlah utang yang beredar, penilaian risiko
pengendalian, dan hasil tahun sebelumnya.
Sampling statistic umumnya jarang digunakan dalam
mengaudit utang usaha ketimbang untuk piutang
usaha.

Anda mungkin juga menyukai