Anda di halaman 1dari 32

AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN

P EM BAYA R A N :
P EN G U J I A N P EN G EN D A LI A N , P EN G U J I A N
S U BS TA N T I F ATA S TR A N S A K S I , D A N
U TA N G U S A H A

KELOMPOK 4

1. TAHNIA MAULINA 2111070150


2. ANANDA ARDIANSYAH P 2111070166
3. NARITA ISMI AMALIA 2111070183
4. AISHAH PUTRI SHABRINA 2111070187
5. FARHAN ZULFIKAR R NADJAR 2111070210
6. NANDA YUNITA 2111070219
7. SITI FATIMAH TASYA A 2111070242
AKUN DAN KELAS
TRANSAKSI DALAM
SIKLUS AKUISISI
DAN PEMBAYARAN

Tujuan keseluruhan dari audit atas siklus


akuisisi dan pembayaran adalah mengevaluasi
apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh
akuisisi barang dan jasa serta pengeluaran kas
bagi akuisisi tersebut disajikan secara wajar
sesuai dengan standar akuntansi. Gambar 18-1
menunjukkan cara informasi akuntansi mengalir
melalui berbagai akun dalam siklus akuisisi dan
pembayaran.
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan
dalam siklus:
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembelian serta
diskon pembelian
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS
SERTA DOKUMEN DAN
CATATAN YANG TERKAIT
Siklus ini umumnya dimulai dengan pembuatan permintaan pembelian oleh karyawan yang berwenang
yang memerlukan barang dan jasa itu, lalu berakhir dengan pembayaran utang usaha. Dalam
pembahasan berikut, contoh perusahaan manufaktur kecil yang membuat produk berwujud untuk dijual
kepada pihak ketiga akan digunakan, tetapi prinsip-prinsip yang dibahas di sini juga dapat diterapkan
pada perusahaan jasa, entitas pemerintahan, dan jenis organisasi lainnya.

1. Memproses Pesanan Pembelian

Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi siklus ini. Bentuk pasti
dari permintaan itu dan persetujuan yang diperlukan tergantung pada sifat barang dan jasa serta
kebijakan perusahaan. Dokumen yang umum digunakan meliputi:

Permintaan Pembelian (purchase requisition)

Pesanan Pembelian (purchase order) adalah dokumen yang


2. Menerima Barang dan Jasa

Penerimaan barang dan jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan titik kritis
dari siklus karena merupakan saat di mana sebagian besar perusahaan mulai
mengakui akuisisi dan kewajiban terkait pada catatannya. Jika barang telah
diterima, pengendalian yang memadai akan mewajibkan dilakukannya
pemeriksaan atas deskripsi, kuantitas, kedatangan yang tepat waktu, dan
kondisinya. Laporan penerimaan (receiving report) adalah kertas atau dokumen
elektronik yang dibuat pada saat barang diterima. Laporan tersebut
mencantumkan deskripsi barang, kuantitas yang diterima, tanggal diterima, dan
data lainnya yang relevan.
3. MENGAKUI KEWAJIBAN
DALAM PENGAKUAN 4. Memproses dan mencatat pengeluaran
KEWAJIAB ADA BEBERAPA kas
DOKUMEN DAN CATATAN YANG
UMUM MELIPUTI : Dalam pemrosesan ada beberapa
FAKTUR VENDOR dokumen yang terkait dengan proses
MEMO DEBET pengeluaran kas yang di periksa oleh
VOUCHER auditor termasuk :
FILE TRANSAKSI AKUISISI
JURNAL AKUISISI ATAU 1. Cek
LISTING
FILE INDUK UTANG USAHA 2. File transaksi pengeluaran kas
NERACA SALDO UTANG USAHA 3. Jurnal atau listing pengeluaran kas
LAPORAN VENDOR
METODOLOGI UNTUK MERANCANG
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk


siklus akuisisi dan pembayaran dibagi kedalam dua bidang yang
luas :
1. Pengujian akuisisi, terdapat tiga fungsi yaitu memroses pesanan
pembelian, menerima barang dan jasa, serta mengakui
kewajiban.
2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut fungsi keempat yaitu
memroses dan mencatat pengeluaran kas.
1. MEMAHAMI
PENGENDALIAN
INTERNAL
2. MENILAI RISIKO
PENGENDALIAN
YANG
DIRENCANAKAN
1. OTORISASI
PEMBELIAN

Otorisasi yang tepat untuk melakukan akuisisi akan


memastikan bahwa barang clan jasa yang diperoleh adalah
demi memenuhi tujuan perusahaan yang diotorisasi, dan
menghindari akuisisi item yang berlebihan atau tidak
diperlukan. Sebagian besar perusahaan mensyaratkan
tingkat otorisasi untuk jenis akuisisi yang berbeda atau
jumlah nilai uang yang berbeda. Sebagai contoh, akuisisi
aset tetap yang melebihi batas nilai uang yang telah
ditentukan memerlukan persetujuan dewan direksi; item-
item yang secara relatif jarang diperoleh, seperti polis
asuransi clan kontrak jasa jangka panjang, disetujui oleh
pejabat tertentu; perlengkapan dan jasa yang berharga lebih
murah dari jumlah yang ditetapkan disetujui oleh supervisor
serta kepala departemen; dan beberapa jenis bahan baku
serta perlengkapan dipesan kembali secara otomatis apabila
sudah berada di bawah tingkat yang telah ditentukan
sebelumnya, sering kali melalui komunikasi langsung
dengan komputer vendor.
Tabel 18-2 mengikhtisarkan pengendalian internal kunci,
pengujian pengendalian yang umum, dan pengujian
substantif atas transaksi yang umum untuk setiap tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi. Kita
mengasumsikan keberadaan jurnal atau listing akuisisi
terpisah untuk pencatatan semua akuisisi.
Ketika mempelajari Tabel 18-2, Anda harus:
• Menghubungkan setiap pengendalian internal dengan
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
• Menghubungkan pengujian pengendalian dengan
pengendalian internal
• Menghubungkan pengujian substantif atas transaksi
dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
setelah mempertimbangkan pengendalian serta defisiensi
sistem.

Bukti audit dalam suatu penugasan audit akan bervariasi


dengan pengendalian internal dan situasi lainnya.
Efisiensi audit yang signifikan dapat dicapai pada banyak
audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif.

Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan


transaksi akuisisi memerlukan perhatian khusus sehingga
harus diperiksa secara lebih teliti. Kebenaran banyak akun
aset, kewajiban, dan beban tergantung pada pencatatan
transaksi yang benar dalam jurnal akuisisi, terutama yang
berhubungan dengan keempat tujuan tersebut.
2. PEMISAHAN PENYIMPANAN 3. PENCATATAN YANG TEPAT WAKTU DAN
ASET DARI FUNGSI LAINNYA REVIEW INDEPENDEN ATAS TRANSAKSI

Sebagian besar perusahaan meminta Dalam beberapa perusahaan, pencatatan kewajiban atas
departemen penerimaan untuk mulai membuat akuisisi dibuat atas dasar penerimaan barang dan jasa.
laporan penerimaan sebagai bukti penerimaan dan Dalam perusahaan lainnya, pencatatan ditangguhkan hingga
pemeriksaan barang. Satu salinan biasanya faktur vendor diterima. Dalam kedua kasus, departemen
diserahkan ke gudang bahan baku dan yang utang usaha umumnya bertanggung jawab untuk
lainnya ke departemen utang usaha yang memverifikasi kelayakan akuisisi. Hal ini dilakukan dengan
memerlukan informasinya. Untuk mencegah membandingkan rincian pada pesanan pembelian, laporan
penerimaan, dan faktur vendor untuk menentukan bahwa
pencurian dan penyalahgunaan, barang tersebut
deskripsi, harga, kuantitas, syarat, dan ongkos angkut yang
harus dikendalikan secara fisik dari saat ada dalam faktur vendor sudah benar. Pada umumnya,
penerimaannya hingga penggunaan atau departemen utang usaha juga memverifikasi perkalian,
pelepasannya. Personil di departemen penerimaan footing, dan distribusi akun. Dalam beberapa kasus,
harus independen dari personil ruang penyimpanan perangkat lunak komputer akan menandingkan dokumen
dan departemen akuntansi. Terakhir, catatan dan memverifikasi keakuratan faktur seeara otomatis.
akuntansi harus mentransfer tanggung jawab atas Departemen utang usaha juga harus memperhitungkan
barang setiap kali barang itu dipindahkan, dari semua laporan penerimaan untuk memastikan bahwa tujuan
penerimaan ke penyimpanan, dari penyimpanan ke kelengkapan dipenuhi.
manufaktur, dan seterusnya.
Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran kas termasuk:
• Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenang yang
tepat.
• Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan
melaksanakan fungsi utang usaha
• Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si
penandatangan cek pada saat cek ditandatangani
4. OTORISASI PEMBAYARAN
Cek harus dipranomori agar jauh lebih mudah memperhitungkan
semua cek dan dicetak pada kertas khusus agar sulit untuk mengubah
payee atau penerima pembayaran atau jumlah. Perusahaan harus
berhati-hati dalam melakukan pengendalian fisik terhadap cek kosong,
yang sudah tidak digunakan lagi, dan yang telah ditandatangani.
Mereka juga harus memiliki metode pembatalan dokumen pendukung
agar tidak bisa digunakan lagi sebagai pendukung cek lainnya pada
waktu nanti. Metode yang umum adalah menuliskan nomor cek pada
dokumen pendukung.
MERANCANG
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
DAN
PENGUJIAN
SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI
UNTUK
AKUISISI
lkhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan
Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi
untuk Akuisisimengikhtisarkan pengendalian
internal kunci, pengujian pengendalian yang
umum, dan pengujian substantif atas transaksi

IKHTISAR yang umum untuk setiap tujuan audit yang


berkaitan dengan transaksi. Kita mengasumsikan

TUJUAN
keberadaan jurnal atau listing akuisisi terpisah
untuk pencatatan semua akuisisi.
Bukti audit dalam suatu penugasan
AUDIT audit akan bervariasi dengan
pengendalian internal dan situasi
lainnya. Efisiensi audit yang signifikan
dapat dicapai pada banyak audit
apabila pengendalian beroperasi
secara efektif.
AUDIT YANG BERKAITAN
DENGAN TRANSAKSI AKUISISI
Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
akuisisi memerlukan perhatian khusus sehingga harus diperiksa
secara lebih teliti. Kebenaran banyak akun aset, kewajiban, dan beban
tergantung pada pencatatan transaksi yang benar dalam jurnal
akuisisi, terutama yang berhubungan dengan keempat tujuan tersebut.
AUDIT YANG BERKAITAN
DENGAN TRANSAKSI AKUISISI
1. Akuisisi yang Dicatat Adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, yang Konsisten
dengan Kepentingan Utama Klien (Keterjadian).

2. Akuisisi yang Ada Telah Dicatat (Kelengkapan).

3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat (Keakuratan).

4. Akuisisi Telah Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi).


lkhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian
Kunci, Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas
Merancang Transaksi untuk Pengeluaran Kas

Pengujian menyajikan pengeluaran kas dengan menggunakan format yang sama seperti
sebelumnya untuk akuisisi. Kita mengasumsikan untuk pengendalian dan
Pengendalian dan prosedur audit tersebut bahwa ada pengeluaran kas dan jurnal akuisisi yang
terpisah. Metodologi dan proses mengembangkan prosedur audit untuk
Pengujian akuisisi juga berlaku untuk pengeluaran kas.
Substantif atas
Transaksi untuk
Pengeluaran Kas Biasanya auditor melaksanakan pengujian akuisisi dan pengeluaran kas
pada saat yang bersamaan. Untuk transaksi tertentu yang akan
diperiksa dari jurnal akuisisi, faktur vendor, laporan penerimaan, dan
dokumentasi akuisisi lainnya diperiksa pada saat yang bersamaan
seperti cek yang dibatalkan yang terkait.

Jadi, verifikasi dapat dilakukan secara efisien tanpa mengurangi


keefektifan pengujian.
SAMPLING ATRIBUT ,UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Karena pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penting bagi
akuisisi dan pengeluaran kas, penggunaan sampling atribut merupakan hal yang sudah
umum.
Pendekatannya serupa dengan yang digunakan pada pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi penjualan yang dibahas dalam bagian "Sampling Audit Statistik"
pada Bab 15.
SAMPLING ATRIBUT ,UNTUK PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
1. 1. Terdapat sejumlah besar akun yang terlibat dalam siklus ini, termasuk akun
laporan laba rugi dan neraca. Hal ini meningkatkan potensi salah saji
klasifikasi, yang beberapa mungkin akan mempengaruhi laba. Contohnya
adalah misklasifikasi antara beban reparasi dan pemeliharaan serta aset tetap.
Akibatnya, auditor sering mengurangi tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi, terutama untuk atribut klasifikasi..
2. 2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam siklus ini untuk menuntut
pertimbangan yang signifikan, seperti biaya lease dan konstruksi.
Pertimbangan tersebut mengakibatkan meningkatnya kemungkinan salah saji.
Akibatnya, auditor sering kali mengurangi tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi untuk atribut keakuratan.
3. 3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus mencakup rentang yang luas.
Akibatnya, auditor sering kali memisahkan item-item yang bernilai besar dan
tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100 persen.
IKHTISAR TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN
DENGAN TRANSAKSI. PENGENDALIAN
KUNCI, PENGUJIAN PENGENDALIAN, DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
UNTUK PENGELUARAN KAS
IKHTISAR TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI.
PENGENDALIAN KUNCI, PENGUJIAN PENGENDALIAN, DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI UNTUK PENGELUARAN KAS
IKHTISAR TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN
TRANSAKSI. PENGENDALIAN KUNCI, PENGUJIAN
PENGENDALIAN, DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI UNTUK PENGELUARAN KAS
Auditor dapat mengurangi pengujian atas rincian saldo akun dengan
menggunakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk memverifikasi efektivitas pengendalian internal

METODOLOGI
PERANCANGAN Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus
PENGUJIAN akuisisi dan pembayaran dibagi ke dalam dua bidang yang luas:
PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI 1. Pengujian akuisisi, menyangkut memproses pesanan pembelian,
menerima barang dan jasa, serta mengakui kewajiban
PIUTANG

2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut memroses dan mencatat


pengeluaran kas
TABEL DISAMPING
MENUNJUKKAN BAHWA
UNTUK ME RANCANG
PE NGUJIAN
PENGE NDAL IAN, AUDITOR
HARUS ME MAHAMI
TE RL E BIH DAHULU
PENGE NDAL IAN INTERNAL
DAN RE SIKONYA
Setelah auditor memahami pengendalian Internal,
Auditor harus membandingkan total biaya berjalan
dengan tahun sebelumnya agar tidak terjadi
kesalahan penyajian dalam setiap akun. Auditor
juga harus merekonsiliasi setiap akun dengan buku
besar yang disediakan. Kemudian, auditor akan
merancang dan melaksanakan pengujian
pengendalian dan pengujian substantif pada
transaksi yang berkaitan.
PENGUJIAN 1. Memeriksa Dokumentasi Dasar:
Auditor memeriksa dokumentasi

RINCIAN pendukung untuk menentukan apakah


pengeluaran kas digunakan untuk

SALDO periode kewajiban berjalan. Faktur –


faktur akan diperiksa untuk memastikan

PIUTANG DAN apakah sudah sesuai dengan pengeluaran


kas dan apakah hutang sudah dibayarkan

KEWAJIBAN
tepat waktu
MERANCANG DAN
MELAKSANAKAN
PROSEDUR ANALITIS
(TAHAP III)

PROSEDUR ANALITIS
UNTUK SIKLUS AKUISISI
D A N P E M B AYA R A N ATA S
R I N C I A N S A L D O U TA N G
TUJUAN AUDIT
YA N G
B E R K A I TA N
DENGAN SALDO
DAN PENGUJIAN
ATA S R I N C I A N
SALDO UNTUK
U TA N G
RELIABILITAS
RELATIVE
FAKTUR,
LAPORAN, DAN
KONFIRMASI
PERBEDAAN ANTARA FAKTUR
VENDOR DAN LAPORAN VENDOR

Verifikasi

SaldoUtangUsaha Transaksi

Mencantumkan Menunjukan rincian


saldo akhir LaporanVendo akuisisi
FakturVendor
r
PERBEDAAN ANTARA
LAPORAN VENDOR DAN
KONFIRMASI
Tidak
KetersediaanLaporandanFaktur. Akun yang dikonfirmasi:
Pengendalianinternalmemadai Konfirmas - Besar
- Aktif
i - Nol
- Serta representative akun
lainnya

IntegritasKliendipert
TidaktersediaLaporand anyakan
anFaktur. Perlu
Pengendalianinternalkli Konfirmasi
enlemah
TERIMA KASIH
Yuk tanyaa yuk 

Anda mungkin juga menyukai