AUDIT
Disusun oleh:
1. Apriliyati Eka Subekti (2111070170)
2. Lalu Ade Irmawan (2111070184)
3. Bertrand Hardananta (2111070211)
4. Rica Rulliyanti (2111070198)
5. Clara Cintaka Andisa (2111070203)
6. Imaniar Akmalia Nisa (2111070208)
7. Dea Fidya Pradana (2111070236)
SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN
1 PENGENDALIAN & PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
SAMPLE
REPRESENTATIVE
3
METODE
Metode sampling audit dapat dibagi menjadi
SAMPLING AUDIT dua kategori utama yakni sampling statistik
dan sampling nonstatistik. Kategori tersebut
serupa karena keduanya melibatkan tiga
tahap:
1. Perencanaan sampel.
2. Pemilihan sampel dan pelaksanaan
pengujian.
3. Pengevaluasian hasil.
4
SAMPLING STATISTIK VS
SAMPLING NON STATISTIK
5
PEMILILIHAN SAMPEL
PROBABILISTIK & NON
PROBABILISTIK
6
PENERAPAN SAMPLING
STATISTIK DAN NONSTATISTIK
DALAM PRAKTIK METODE
PEMILIHAN SAMPEL
7
PENERAPAN SAMPLING
STATISTIK DAN NONSTATISTIK
DALAM PRAKTIK METODE
PEMILIHAN SAMPEL
8
METODE PEMILIHAN
SAMPLE PROBABILISTIK
9
METODE PEMILIHAN
SAMPLE NON PROBABILISTIK
10
SAMPLING UNTUK TINGKAT PENGECUALIAN
“
TINGKAT KETERJADIAN (OCCURRENCE RATE)
Tingkat Keterjadian (occurrence rate) atau tingkat Tingkat Pengecualian (exception)
merupakan persentase item-item dalam populasi yang memiliki karakteristik atau
atribut kepentingan.
11
CONTOH SAMPLING UNTUK
“
TINGKAT PENGECUALIAN
12
Mekanisme
Sampling Audit
Nonstatistik
14 Langkah penerapan sampling dalam
pengujian pengendalian dan pengujian subtantif
1. Menyatakan Tujuan Pengujian Audit
1-2
Tidak Dapat
Diterapkan
Sampling
3-5
Dapat Diterapkan
Sampling
3. Mendefinisikan Atribut dan Kondisi Pengecualian
4. Mendefinisikan Populasi
Auditor harus menguji populasi menyangkut kelengkapan dan rinciannya
sebelum suatu sampel dipilih untuk memastikan bahwa semua item populasi
merupakan subjek pemilihan sampel.
Auditor biasanya lebih berfokus pada risiko ketergantungan yang lebih tinggi karena hal itu mempengaruhi
efektivitas audit. Risiko yang dapat diterima atas ketergantungan yang terlalu tinggi (acceptable risk of
overreliance = ARO) mengukur risiko yang bersedia ditanggung auditor untuk menerima suatu pengendalian
sebagai efektif
Untuk sampling nonstatistik, sudah umum bagi auditor untuk menggunakan ARO yang tinggi, sedang, atau
rendah ketimbang sebuah persentase. Untuk sampling statistik, auditor biasanya menggunakan persentase,
seperti 5% atau 10%. ARO yang rendah menyiratkan bahwa pengujian pengendalian sangatlah penting clan
akan berhubungan dengan penilaian risiko pengendalian yang rendah serta mengurangi pengujian atas rincian
saldo.
7. Mengestimasi Tingkat Pengecualian Populasi
Auditor hams terlebih dahulu membuat estimasi tingkat pengecualian populasi untuk merencanakan
ukuran sampel yang sesuai. Jika estimasi tingkat pengecualian populasi (estimated population exception
rate = EPER) rendah, ukuran sampel yang relatif kecil akan memenuhi tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi (TER) auditor, karena hanya diperlukan lebih sedikit estimasi yang tepat.
8. Menentukan Ukuran Sampel Awai
Ada empat faktor yang menentukan ukuran sampel awal (initial sample size) bagi sampling audit: ukuran
populasi, TER, ARO, dan EPER. . Auditor yang menggunakan sampling nonstatistik akan menentukan ukuran
sampel dengan menggunakan pertimbangan profesionalnya dan bukan menggunakan rumus statistik. l. Hal ini
disebut sebagai ukuran sampel awal karena pengecualian sampel aktual harus dievaluasi sebelum auditor
dapat memutuskan apakah sampel cukup besar untuk mencapai tujuan penguji
9. Memilih Sampel
Auditor dapat memilih sampel dengan menggunakan metode probabilistik atau nonprobabilistik. Pemilihan
acak untuk prosedur audit Hillsburg bersifat langsung kecuali bagi ukuran sampel yang berbeda yang
diperlukan untuk atribut yang juga berbeda. ini. Untuk meminimalkan kemungkinan klien mengubah item-item
sampel, auditor tidak boleh memberi tahu klien terlalu cepat item-item sampel yang dipilih. A
Auditor melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa setiap item dalam sampel untuk menentukan apakah
sampel tersebut konsisten dengan definisi atribut dan dengan mempertahankan catatan mengenai semua
pengecualian yang ditemukan. Jika prosedur audit untuk aplikasi sampling telah selesai, auditor akan memiliki
ukuran sampel dan jumlah pengecualian untuk setiap atribut.
11. Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi
Selain menentukan SER bagi setiap atribut dan mengevaluasi apakah tingkat
pengecualian yang sebenarnya (tetapi tidak diketahui) mungkin melampaui tingkat
pengecualian yang dapat ditoleransi (TER), auditor juga harus menganalisis pengecualian
individual untuk menentukan kelemahan pengendalian internal yang memungkinkan hal
tersebut terjadi. Pengecualian dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti kecerobohan
karyawan, salah memahami instruksi, atau kelalaian melaksanakan prosedur yang
disengaja. Sifat pengecualian dan penyebabnya memiliki dampak yang signifikan
terhadap evaluasi sistem secara kualitatif. Sebagai contoh, jika semua pengecualian
dalam pengujian verifikasi internal atas faktur penjualan terjadi ketika orang yang
biasanya bertanggung jawab melaksanakan pengujian sedang berlibur, hal ini akan
mempengaruhi evaluasi auditor terhadap pengendalian internal dan investigasi
selanjutnya akan berbeda ketimbang jika pengecualian berasal dari ketidakkompetenan
karyawan reguler.
13.. Memutuskan Akseptabilitas Populasi
sebagian besar auditor yang menggunakan sampling nonstatistik akan mengurangi SER
dari TER dan mengevaluasi apakah perbedaannya (kesalahan sampling yang dihitung)
cukup besar. Jika auditor menyimpulkan bahwa TER - SER terlalu kecil untuk
menyimpulkan bahwa populasi dapat diterima, atau jika SER melebihi TER, auditor harus
mengikuti salah satu dari empat tindakan:
“
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO,
PENGUJIAN PENGENDALIAN & PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Jenis Pengendalian Apa yang diukurnya
Pengujian Pengendalian Keefektifan operasi pengendalian
internal
Pengujian subtantif atas Transaksi Keefektifan operasi pengendalian
internal
Kebenaran moneter transaksi
dalam sistem akuntansi
Pengujian atas Rincian Saldo Apakah jumlah dolar saldo akun
mengandung salah saji yang
material
31
PERBANDINGAN SAMPLING AUDIT UNTUK
“
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO,
PENGUJIAN PENGENDALIAN & PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
32
LANGKAH PENERAPAN
SAMPLING DALAM
PENGUJIAN ATAS RINCIAN
SALDO
MERENCANAKAN SAMPEL
33
LANGKAH PENERAPAN
SAMPLING DALAM
PENGUJIAN ATAS RINCIAN
SALDO
Mengevaluasi Hasil
1. Mengeneralisasi dari sampel ke populasi
2. Menganalisis pengecualian
3. Memutuskan akseptabilitas populasi
34
PERBEDAAN ANTARA SAMPLING UNIT MONETER
“
(MUS) & SAMPLING NONSTATISTIK
MUS juga disebut sebagai sampling unit dolar, sampling jumlah moneter kumulatif,
dan sampling dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran.
Pemilihan Sampel
Definisi Unit Dilakukan dengan
Sampling Menggunakan PPS
adalah suatu (probability
Dolar Individual proportional to
size sample
selection)
Ukuran Sampel
Ukuran Populasi
Ditentukan
adalah Populasi
dengan
Dolar yang
Menggunakan
Tercatat
Rumus Statistik
35
PERBEDAAN ANTARA SAMPLING UNIT MONETER
“
(MUS) & SAMPLING NONSTATISTIK
36
AUDITOR MENGGENERALISASI DARI SAMPEL KE
“
POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUS
Tanpa memandang metode sampling yang dipilih, auditor harus
menggeneralisasi dari sampel ke populasi dengan :
37
MENENTUKAN UKURAN SAMPLE
“
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUS
38
“
39
“
40
“
Misal : Total populasi adalah $1.200.000, dan sampel sebanyak 100
konfirmasi telah diperoleh. Setelah melakukan audit, tidak ada salah saji
yang ditemukan dalam sampel. Dengan mengasumsikan ARIA sebesar
5%, faktor keyakinan dari Tabel 17-7 adalah 3,0. Dengan menerapkannya
pada interval sampling $12.000 (populasi $1.200.000 + 100 item sampel
= $12.000 interval sampling) batas atas salah sajinya dihitung MENGGENERALISASI DARI SAMPEL
sebagai: Batas atas salah saji = $12.000 x 3,0 = $36.000
KE POPULASI APABILA
TIDAK ADA SALAH SAJI YANG DITEMUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN MUS
41
“
Asumsikan bahwa auditor menguji sampel dan menemukan tiga lebih
saji yang tercantum dalam Tabel 17-8. Perhitungan batas atas salah saji
itu melibatkan tiga langkah.
1. Menghitung salah saji persentase bagi setiap salah saji (Tainting)
2. Memproyeksikan salah saji sampel dengan mengalikan salah saji
persentase dengan panjang interval sampling.
3. Menambahkan penyisihan untuk risiko sampling berdasarkan
faktor-faktor keyakinan bagi jumlah salah saji actual dan risiko
yang dapat diterima atas penerimaan yang salah. MENGGENERALISASI DARI SAMPEL
KE POPULASI APABILA
SALAH SAJI DITEMUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN MUS
42
“
43
“
Hasil sampelnya dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
• Sampel mengandung salah saji faktual sebesar $7.010.
• Total salah saji faktual dan yang diproyeksikan adalah $9.154.
• Batas atas salah saji yang merupakan total salah saji faktual dan yang
diproyeksikan ditambah penyisihan untuk risiko sampling adalah $51.299.
• Penyisihan untuk risiko sampling yang merupakan presisi dasar dan
penyisihan inkremental untuk risiko sampling adalah $42.145
[ $36.000 presisi dasar + $6.145 penyisihan inkremental untuk risiko
sampling ($15.299 - $9.154)].
44
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MUS
•
“
KELEBIHAN
MUS secara otomatis akan meningkatkan kemungkinan memilih item dolar
yang tinggi dari populasi yang sedang diaudit.
MUS dapat mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit karena
beberapa item sampel akan diuji sekaligus.
• MUS mudah diterapkan.
• MUS menghasilkan kesimpulan statistik dan bukan kesimpulan nonstatistik.
KEKURANGAN
• Total batas salah saji yang dihasilkan ketika salah saji ditemukan
mungkin terlalu tinggi untuk digunakan oleh auditor.
• Sulit memilih sampel PPS dari populasi yang besar tanpa bantuan
komputer.
45
INFERENSI
STATISTIK
46
INFERENSI
STATISTIK
Contoh:
Auditor mengambil sampel dari suatu populasi dan menghitung X̄̅ yaitu $46 dan SE
sebesar $9.
Maka perhitungan interval keyakinan untuk rata-rata populasi yaitu:
CIx = $46 ± 1($9) = $46 ± $9 pada tingkat keyakinan 68,2%
CIx = $46 ± 2($9) = $46 ± $18 pada tingkat keyakinan 95,4%
CIx = $46 ± 3($9) = $46 ± $27 pada tingkat keyakinan 99,7%
47
METODE
VARIABEL
48
METODE
VARIABEL
ESTIMASI RASIO
Auditor menghitung rasio antara Contoh:
salah saji dan nilai tercatatnya serta
Asumsikan auditor menemukan salah saji
memproyeksikan hal ini dengan
sejumlah $12.000 dalam sampel dengan nilai
populasi untuk mengestimasi total
tercatat sebesar $208.000. Total nilai tercatat
salah saji populasi.
populasi adalah $1.040.000
Rasio salah saji = $12.000/$208.000 = 0,06
Proyeksi salah saji dalam populasi = 0,06 x
$1.040.000 = $62.000
49
METODE
VARIABEL
50
METODE
STATISTIK BERSTRATIFIKASI
Sampling berstratifikasi adalah metode sampling dimana semua unsur dalam total
populasi dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi. Setiap subpopulasi kemudian
diuji secara independen. Perhitungannya dilakukan bagi setiap strata dan kemudian
digabung menjadi satu estimasi populasi secara keseluruhan untuk interval
keyakinan populasi secara menyeluruh. Hasilnya diukur secara statistik.
51
RISIKO
SAMPLING
ARIA
(acceptable
risk of
incorrect
acceptance)
ARIR
(acceptable
risk of
incorrect
rejection)
52
Terima Kasih
53