Anda di halaman 1dari 32

BAB 15

Sampling audit untuk pengujian


pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi
NAMA KELOMPOK
PRISCILLA ADINDA TWEELANI
TAMBUNAN
VIVI THERESIA
01
SAMPEL
REPRESENTA
TIF
Sampel representatif (representative sample) adalah
sampel yang karakteristiknya hampir sama dengan yang
dimiliki oleh populasi, ini berarti bahwa item item yang
dijadikan sampel serupa dengan item item yang tidak
dijadikan sampel.
Risiko Non Sampling
Risiko Sampling
 Risiko bahwa pengujian audit tidak  Risiko bahwa editor mencapai
menemukan pengecualian yang ada kesimpulan yang salah karena sampel
dalam sampel. Dua penyebab risiko populasi tidak representatif.
non sampling adalah kegagalan
audutor untuk mengenali pengecualian  Contoh: Asumsikan auditor memutuskan
dan prosedur audit yanng tidak sesuai bahwa pengembalian dianggap tidak
atau tidak efektif. efektif jika terdapat tingkat pengecualian
populasi sebesar 6%. Asumsikan auditor
 Contoh: asumsikan tiga dokumen menerima bahwa pengendalian dianggap
pengiriman tidak dilampirkan ke efektif berdasarkan pengujian
salinan faktor penjualan dalam sampel pengendalian dengan sebanyak 100 item
sebanyak 100. jika auditor yang memiliki dua pengecualian. jika
menyimpulkan bahwa tidak ada populasi sebenarnya memiliki tingkat
pengecualian, hal tersebut merupakan pengecualian sebesar 8%, auditor
kesalahan non sampling. menerima populasi yang salah karena
02
SAMPLING STATISTIK VS
SAMPLING NONSTATISTIK
DAN
PEMILIHAN SAMPEL
PROBABILISTIK VS
NONPROBABILISTIK
Sampling statistik Vs Nonstatistik
Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama : Sampling statistik dan
sampling nonstatistik
Kategori ini melibatkan tiga tahap:
- Perencanaan sampel
- Pemilihan sampel dan pelaksanaan pengujian
- pengevaluasian hasil
Tindakan Langkah
- Pengevaluasian hasil
• memutuskan bahwa ukuran sampel sebanyak 100 akan 1. Perencanaan sampel
diperlukan
• memutuskan 100 item mana yang akan dipilih dari 2. Pemilihan sampel dan pelaksanaan
populasi. pengujian
• melaksanakan prosedur audit untuk masing masing dari
100 item dan menentukan bahwa ada 3 pengecualian
• mencapai kesimpulan mengenai tingkat pengecualian 3. Pengevaluasian hasil
yang mungkin dalam total populasi jika tingkat
pengecualian sampel sama dengan 3%
Pemilihan sampel probabilistik
Vs Nonprobabilistik
Sampel Probabilistik Sampel Nonprobabilistik

 Pada pemilihan sampel  Pada pemilihan sampel


probabilistik, auditor memilih nonprobabilistik, auditor memilih
secara acak item-item sehingga item sampel dengan menggunakan
setiap item populasi memiliki pertimbangan profesional dan bukan
probabilitas yang sama untuk metode probabilistik. Auditor dapat
dimasukkan dalam sampel. Proses menggunakan salah satu dari
ini memerlukan ketelitian yang beberapa metode pemilihan sampel
tinggi dan penggunaan salah satu nonprobabilistik
dari beberapa metode
03
METODE PEMILIHAN
SAMPEL
NONPROBABILISTIK
adalah metode yang tidak memenuhi persyaratan
teknis bagi pemilihan sampel probabilistik. Karena
metode tersebut tidak didasarkan pada probabilitas
matematika, keterwakilan sampel mungkin sulit
ditentukan.
Pemilihan Sampel Terarah

Dalam pemilihan sampel terarah auditor dengan sengaja memilih setiap item
dalam sampel berdasarkan kriteria pertimbangannya sendiri ketimbang
menggunakan pemilihan acak.

Pendekatan yang umumnya digunakan termasuk:


►Pos yang paling mungkin mengandung salah saji
►Pos yang mengandung karakteristik populasi terpilih
►Cakupan nilai uang yang besar
Pemilihan sampel blok

Dalam pemilihan sampel blok (block sample selection), auditor memilih pos
pertama dalam suatu block, dan sisanya dipilih secara berurutan. sebagai
contoh asumsikan sampel blok berupa urutan transaksi penjualan sebanyak
100 dari jurnal penjualan untuk minggu ke3 bulan maret. auditor dapat
memilih total sampel sebanyak 100 dengan mengambil 5 blok dari 20 pos,
10 blok dari 10, 50 blok dari 2 atau 1 blok dari 100.

Sampel blok juga dapat digunakan untuk melengkapi sampel lainnya


apabila ada kemungkinan salah saji yang tinggi selama periode tertentu.
Pemilihan Sampel Sembarang
Pemilihan sampel sembarangan (haphazard sample selection) adalah
pemilihan item atau pos tanpa bias yang disengaja oleh auditor. dalam
kasus semacam itu, auditor memilih item populasi tanpa memandang
ukuranya, sumber atau karakteristik lainnya yang membedakan

Kekurangan dari sampel ini adalah sulitnya menjaga agar tidak bias dalam
melakukan pemilihan. Karena pelatihan auditor dan bias yang tidak
disengaja, item populasi tertentu akan lebih besar kemungkinannya untuk
dimasukkan ke dalam sampel ketimbang yang lainnya,
04
METODE PEMILIHAN
SAMPEL
PROBABILISTIK
Sampling statistik mengharuskan sampel
probabilistik mengukur risiko sampling. untuk
sampel probabilistik, auditor tidak menggunakan
pertimbangan mengenai item atau pos sampel
mana yang akan dipilih, kecuali dalam memilih
mana dari 4 metode pemilihan yang akan
Pemilihan Sampel Acak Sederhana (random sample)

Sample acak ( random sample) setiap kombinasi dari item populasi yang mungkin
memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. auditor menggunakan
sampling random atau acak sederhana untuk populasi sample apabila tidak ada
kebutuhan untuk menekankan satu atau lebih item populasi.

► Tabel angka acak, jika auditor memperoleh sampel acak sederhana, mereka harus
menggunakan metode yang akan memastikan bahwa semua item dalam populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.
►Angka acak yang dihasilkan komputer, sebagian besar sampel acak yang digunakan
auditor dihasilkan oleh komputer dengan menggunakan salah satu dari tiga jenis
Meto
d
pe m i e
lihan
samp
proba el
bilist
ik

Gambar disamping menunjukkan pemilihan acak


faktur penjualan bagi audit Hillsburg Hardware Co.
dengan menggunakan program spreadsheet
elektronik. Dalam contoh tersebut, auditor
menginginkan 50 sampel item dari populasi faktur
penjualan yang memiliki nomor 3689 hingga 9452.
Program tersebut hanya memerlukan parameter
input untuk menghasilkan sampel yang akan
dipilih auditor. Program tersebut juga memiliki
fleksibilitas yang besar, dan mampu menghasilkan
tanggal acak atau rentang dari serangkaian nomor
(seperti nomor halaman dan baris atau nomor eek
Pemilihan Sampel Acak Sistematis (systematic sample selection)

yang juga disebut sampling sistematis, auditor menghitung suatu interval


dan kemudian memilih item item yang akan dijadikan sampel berdasarkan
ukuran interval tersebut. Interval ditentukan dengan membagi ukuran
populasi dengan ukuran sampel yang diinginkan.
05

SAMPLING UNTUK
TINGKAT
PENGECUALIAN
Auditor menggunakan sampling pada pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk megesstimasi persentase item item dalam populasi
yang memiliki karakteristik atau atribut kepentingan. persentase ini disebut sebagai
tingkat keterjadian atau tingkat pengecualian sebagai contoh, jika auditor
menentukan bahwa tingkat pengecualian untuk verifikasi internal faktur penjualan
adalah sekitar 3%, maka rata rata 3 dari setiap 100 faktur tidak diverifikasi secara
layak.

Auditor sangat memperhatikan jenis pengecualian berikut dalam populasi


data akuntansi:
1. Penyimpangan atau deviasi dari pengendalian yang ditetapkan klien
2. Salah saji moneter dalam populasi data transaksi
06

APLIKASI
SAMPLING AUDIT
NONSTATISTIK
14 langkah yang dirancang untuk menerapkan sampling audit pada pengujian
pengendalian dan pengujian substanstif atas transaksi adalah sebagai berikut:
Merencanakan Sampel
►menyatakan tujuan pengujian audit
►memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
►mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian
►mendefinisikan populasi
►mendefinisikan unit sampling
►menetapkan tingkat pengecualian yang dapat di toleransi
►menetapkan risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu
rendah
► mengestimasi tingkat pengecualian populasi
►menentukan ukuran sampel awal
Memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit
►memilih sampel
►melaksanakan prosedur audit

Mengevaluasi hasil
►mengeneralisasi dari sampel ke populasi
►menganalisis pengecualian
►memutuskan akseptabilitas populasi

Tujuan pengujian audit harus dinyatakan dalam istilah siklus transaksi yang sedang di uji.

Biasanya, auditor mendefinisikan tujuan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif


ataas transaksi sebagai:
► menguji keefektivan operasi pengendalian
-►menentukan apakah transaksi mengandung salah saji moneter.
Mendefinisikan Unit Sampling

Auditor mendefinisikan unit sampling berdasarkan definisi populasi dan


tujuan pengujian audit. Unit sampling adalah unit fisik yang
berhubungan dengan angka sebagai titik awal untuk melakukan
pengujian audit.

Untuk siklus penjualan dan penagihan, unit sampling biasanya berupa


nomor faktur penjualan atau dokumen pengiriman. Sebagai contoh, jika
auditor ingin menguji keterjadian penjualan, unit sampling yang sesuai
adalah faktr penjualan yang di catat dalam jurnal penjualan.
Menetapkan Tingkat Pengecualian yang Dapat Ditoleransi
Penetapan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi untuk setiap atribut
memerlukan pertimabangan profesional auditor. TER merupakan tingkat pegecualian
tertinggi yang akan diizinkan auditor dalam pengendalian yang sedang diuji dan
masih bersedia menyimpulkan bahwa pengendalian telah berjalan efektif (dan/atau
tingkat salah sajiRisiko
Menetapkan moneter yang
dalam transaksi masih dapat diterima).
Dapat Diterima atas Penilaian Risiko
Pengendalian yang Terlalu Rendah

Setiap kali mengambil sampel, auditor menghadapi risiko menarik kesimpulan yang
salah mengenai populasi. hal ini berlaku baik untuk sampling statistik maupun non
statistik, kecuali 100% populasi diuji. Untuk sampling audit dalam pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, risiko tersebut disebut sebagai
risiko yang dapat diterima atas penillaian risiko pengendalian yang terlalu
Mengestimasi tingkat pengecualian populasi

Auditor harus terlebih dahulu membuat estimasi tingkat pengecualian populasi untuk
merencanakan ukuran sampel yang sesuai. jika estimasi tingkat pengecualian
populasi (estimated population exception rate = EPER) rendah, ukuran sampel
yang relatif kecil akan memenuhi tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (TER)
Menentukan
auditor, Ukuran
karena hanya Sampel
diperlukan Awalestimasi yang tepat.
lebih sedikit

Ada empat faktor yang menentukan ukuran sampel awal ( initial sample size ) bagi
sampling audit :
1. Ukuran Populasi
2. TER
3. ARACR
4. EPER
Ukuran populasi bukan merupakan faktor yang signifikan dan umumnya
dapat diabaikan, terutama untuk populasi yang besar. Auditor yang
menggunakan sampling non statistik akan menentukan ukuran sampel dengan
menggunakan pertimbangan profesionalnya dan bukan menggunakan rumus
statistik. setelah ketiga faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel
ditentukan, audtior dapat menentukan ukuran sampel awal. hal ini disebut
sebagai ukuran sampel awal karena pengecualian sampel aktual harus
dievaluasi sebelum auditor dapat memutuskan apakah sampel cukup besar
untuk mencapai tujuan pengujian.
07

SAMPLING AUDIT
STATISTIK
Metode sampling statistik yang paling sering digunakan untuk
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah
sampling atribut (atribute sampling). (jika istilah sampling atribut
digunakan dalam buku in, hal tersebut mengacu pada sampling statistik
atribut. sampling non statistik juga memiliki atribut, yang merupakan
karakteristik yang sedang diuji dalam populasi, tetapi sampling atribut
merupakan metode statistik).
08

DISTRIBUSI
SAMPLING
Auditor berdasarkan kesimpulan statistiknya pada distribusi sampling.
Distribusi sampling adalah distrubusi frekuensi hasil semua sampel
berukuran khusus yang dapat diperoleh dari populasi yang memiliki
beberapa karakteristik tertentu.

Distribusi sampling membuktikan auditor untuk membuat laporan


probabilitas mengenai kemungkinan terwakilinya setiap sample dalam
distribusi. sampling atribut didasarkan pada distribusi binomial, dimana
setiap sample dalam populasi memiliki satu dari dua nilai yang mungkin,
seperti ya/tidak, hitam/putih, atau defiasi pengendalian/ tidak ada defiasi
pengendalian.
Tabel 15-7 dan mengetahui ada probabilitas sebesar 20,25 persen bahwa
sampel berasal dari suatu populasi dengan tingkat pengecualian sebesar 5
persen, dan 79,75 persen (1 - 0,2025) probabilitas bahwa sampel diambil dari
populasi yang memiliki beberapa tingkat pengecualian lainnya. Berdasarkan
kolom probabilitas kumulatif pada Tabel 15-7, auditor dapat mengestimasi
27,94 persen probabilitas bahwa sampel berasal dari populasi dengan tingkat
pengecualian lebih besar dari 5 persen dan 72,06 persen (1 - 0,2794)
probabilitas bahwa sampel diambil dari populasi yang memiliki tingkat
pengecualian sebesar 5 persen atau lebih kecil. Karena dapat juga menghitung
distribusi probabilitas untuk tingkat pengecualian populasi lainnya, auditor
akan menggunakan angka tersebut untuk menarik kesimpulan statistik
mengenai populasi yang belum diketahui yang akan dijadikan sampel.
Distribusi sampling tersebut merupakan dasar bagi tabel yang akan digunakan
oleh auditor dalam sampling atribut.
09
APLIKASI
SAMPLING
ATRIBUT
Gambar 15-8 mengilustrasikan pendokumentasian sampling yang telah dirampungkan bagi pengujian atribut 1 hingga 9 pada Tabel 15-3 untuk
Hillsburg Hardware Co. dengan menggunakan sampling atribut. Perhatikan bahwa sebagian besar informasi yang ada pada Gambar 15-8 konsisten
dengan informasi yang disajikan dalam contoh sampling nonstatistik yang diilustrasikan pada Gambar 15-4. Perbedaan utama antara Gambar 15-4
dan 15-8 terletak pada pertimbangan auditor mengenai ARO dan ukuran sampel awal yang ditentukan ketika merencanakan audit, dan perhitungan
CUER dengan menggunakan hasil pengujian aktual. Perhatikan bahwa pertimbangan ARO bersifat numeris (5 persen) dalam aplikasi sampling
atribut (Gambar 15-8). Pertimbangan numeris mengenai ARO dipertimbangkan bersama dengan penilaian EPER dan TER untuk menentukan
ukuran sampel awal bagi setiap atribut dengan menggunakan Tabel 15-8. CUER pada Gambar 15-8 ditentukan dengan menggunakan Tabel 15-9
Kebutuhan akan Pertimbangan
Profesional
Kritik yang biasanya dilontarkan terhadap sampling statistik adalah
bahwa hal tersebut mengurangi penggunaan pertimbangan profesional
oleh auditor. Perbandingan di antara 14 langkah yang dibahas dalam
bab ini untuk sampling nonstatistik dan atribut menunjukkan bahwa
kritik tersebut tidak terbukti. Agar aplikasinya tepat, sampling atribut
mengharuskan auditor menggunakan pertimbangan profesional di
sebagian besar langkah tersebut. Ketika memilih ukuran sampel awal,
auditor sangat tergantung pada TER dan ARO, yang memerlukan
tingkat pertimbangan profesional yang tinggi, serta EPER, yang
memerlukan estimasi yang cermat. Demikian juga, evaluasi akhir atas
kelayakan aplikasi sampling atribut secara keselumhan, yang termasuk
kelayakan ukuran sampel, juga hams didasarkan pada pertimbangan
profesional tingkat tinggi.
TERIMAKASIHH

Anda mungkin juga menyukai