Dalam pemilihan sampel terarah auditor dengan sengaja memilih setiap item
dalam sampel berdasarkan kriteria pertimbangannya sendiri ketimbang
menggunakan pemilihan acak.
Dalam pemilihan sampel blok (block sample selection), auditor memilih pos
pertama dalam suatu block, dan sisanya dipilih secara berurutan. sebagai
contoh asumsikan sampel blok berupa urutan transaksi penjualan sebanyak
100 dari jurnal penjualan untuk minggu ke3 bulan maret. auditor dapat
memilih total sampel sebanyak 100 dengan mengambil 5 blok dari 20 pos,
10 blok dari 10, 50 blok dari 2 atau 1 blok dari 100.
Kekurangan dari sampel ini adalah sulitnya menjaga agar tidak bias dalam
melakukan pemilihan. Karena pelatihan auditor dan bias yang tidak
disengaja, item populasi tertentu akan lebih besar kemungkinannya untuk
dimasukkan ke dalam sampel ketimbang yang lainnya,
04
METODE PEMILIHAN
SAMPEL
PROBABILISTIK
Sampling statistik mengharuskan sampel
probabilistik mengukur risiko sampling. untuk
sampel probabilistik, auditor tidak menggunakan
pertimbangan mengenai item atau pos sampel
mana yang akan dipilih, kecuali dalam memilih
mana dari 4 metode pemilihan yang akan
Pemilihan Sampel Acak Sederhana (random sample)
Sample acak ( random sample) setiap kombinasi dari item populasi yang mungkin
memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. auditor menggunakan
sampling random atau acak sederhana untuk populasi sample apabila tidak ada
kebutuhan untuk menekankan satu atau lebih item populasi.
► Tabel angka acak, jika auditor memperoleh sampel acak sederhana, mereka harus
menggunakan metode yang akan memastikan bahwa semua item dalam populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.
►Angka acak yang dihasilkan komputer, sebagian besar sampel acak yang digunakan
auditor dihasilkan oleh komputer dengan menggunakan salah satu dari tiga jenis
Meto
d
pe m i e
lihan
samp
proba el
bilist
ik
SAMPLING UNTUK
TINGKAT
PENGECUALIAN
Auditor menggunakan sampling pada pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk megesstimasi persentase item item dalam populasi
yang memiliki karakteristik atau atribut kepentingan. persentase ini disebut sebagai
tingkat keterjadian atau tingkat pengecualian sebagai contoh, jika auditor
menentukan bahwa tingkat pengecualian untuk verifikasi internal faktur penjualan
adalah sekitar 3%, maka rata rata 3 dari setiap 100 faktur tidak diverifikasi secara
layak.
APLIKASI
SAMPLING AUDIT
NONSTATISTIK
14 langkah yang dirancang untuk menerapkan sampling audit pada pengujian
pengendalian dan pengujian substanstif atas transaksi adalah sebagai berikut:
Merencanakan Sampel
►menyatakan tujuan pengujian audit
►memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan
►mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian
►mendefinisikan populasi
►mendefinisikan unit sampling
►menetapkan tingkat pengecualian yang dapat di toleransi
►menetapkan risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu
rendah
► mengestimasi tingkat pengecualian populasi
►menentukan ukuran sampel awal
Memilih sampel dan melaksanakan prosedur audit
►memilih sampel
►melaksanakan prosedur audit
Mengevaluasi hasil
►mengeneralisasi dari sampel ke populasi
►menganalisis pengecualian
►memutuskan akseptabilitas populasi
Tujuan pengujian audit harus dinyatakan dalam istilah siklus transaksi yang sedang di uji.
Setiap kali mengambil sampel, auditor menghadapi risiko menarik kesimpulan yang
salah mengenai populasi. hal ini berlaku baik untuk sampling statistik maupun non
statistik, kecuali 100% populasi diuji. Untuk sampling audit dalam pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, risiko tersebut disebut sebagai
risiko yang dapat diterima atas penillaian risiko pengendalian yang terlalu
Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
Auditor harus terlebih dahulu membuat estimasi tingkat pengecualian populasi untuk
merencanakan ukuran sampel yang sesuai. jika estimasi tingkat pengecualian
populasi (estimated population exception rate = EPER) rendah, ukuran sampel
yang relatif kecil akan memenuhi tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (TER)
Menentukan
auditor, Ukuran
karena hanya Sampel
diperlukan Awalestimasi yang tepat.
lebih sedikit
Ada empat faktor yang menentukan ukuran sampel awal ( initial sample size ) bagi
sampling audit :
1. Ukuran Populasi
2. TER
3. ARACR
4. EPER
Ukuran populasi bukan merupakan faktor yang signifikan dan umumnya
dapat diabaikan, terutama untuk populasi yang besar. Auditor yang
menggunakan sampling non statistik akan menentukan ukuran sampel dengan
menggunakan pertimbangan profesionalnya dan bukan menggunakan rumus
statistik. setelah ketiga faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel
ditentukan, audtior dapat menentukan ukuran sampel awal. hal ini disebut
sebagai ukuran sampel awal karena pengecualian sampel aktual harus
dievaluasi sebelum auditor dapat memutuskan apakah sampel cukup besar
untuk mencapai tujuan pengujian.
07
SAMPLING AUDIT
STATISTIK
Metode sampling statistik yang paling sering digunakan untuk
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah
sampling atribut (atribute sampling). (jika istilah sampling atribut
digunakan dalam buku in, hal tersebut mengacu pada sampling statistik
atribut. sampling non statistik juga memiliki atribut, yang merupakan
karakteristik yang sedang diuji dalam populasi, tetapi sampling atribut
merupakan metode statistik).
08
DISTRIBUSI
SAMPLING
Auditor berdasarkan kesimpulan statistiknya pada distribusi sampling.
Distribusi sampling adalah distrubusi frekuensi hasil semua sampel
berukuran khusus yang dapat diperoleh dari populasi yang memiliki
beberapa karakteristik tertentu.