Disusun Oleh :
Kelompok 7
Andri Tianto ()
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah manajemen strategic
Implementasikan strategi : isu manajemen dan operasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap makalah manajemen strategic Implementasikan strategi : isu
manajemen dan operasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN1.
1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.4 Kebijakan................................................................................................................7
2.12 Restrukturisasi.......................................................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................16
PENDAHULUAN
Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu rasio profitabilitas?
2. Apa saja manfaat dari rasio profitabilitas?
3. Apa jenis-jenis rasio profitabilitas?
4. Bagaimana menganalisis rasio profitabilitas?
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu
perusahaan. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola
sumber-sumber yang dimilikinya.
Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan
oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Pertumbuhan profitabilitas ini
ditandai dengan perubahan profit margin on sales. Dengan tingkat profitabilitas yang
tinggi berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat biaya rendah yang akhirnya akan
menghasilkan laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas, perbandingan dari
sebuah perusahaan dengan perusahaan serupa dapat dinilai dengan pasti. Hanya dengan
melakukan perbandingan dapat menilai apakah profitabilitas dari suatu perusahaan baik
atau jelek
Samryn (2002) menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan suatu model
analisis yang berupa perbandingan data keuangan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di
dalam laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar
terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau
kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.
Adapun manfaat dari rasio profitabilitas itu sendiri antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
2.3 TUJUAN TAHUNAN
Misalkan, perusahaan A memiliki laba kotor sebanyak Rp48 juta, dan total pendapatan
perusahaan mencapai Rp55 juta. Maka gross profit margin perusahaan A adalah:
Jenis yang kedua dari rasio profitabilitas adalah margin laba bersih atau net profit margin.
Jenis rasio ini bisa digunakan untuk melihat persentase laba bersih yang didapatkan setelah
dikurangi pajak pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan.
Manfaat dari penghitungan jenis rasio profitabilitas yang satu ini adalah untuk mengukur laba
bersih setelah pajak terhadap penjualan. Jika angka net profit margin semakin tinggi, artinya
operasi suatu perusahaan semakin membaik.
Jenis ketiga dari rasio profitabilitas adalah rasio pengembalian aset atau return on assets ratio.
Tingkat rasio pengembalian aset digunakan untuk menilai persentase keuntungan atau laba
yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total aset.
Sehingga dalam perhitungan rasio profitabilitas ini akan terlihat efisiensi suatu perusahaan
dalam mengelola asetnya. Berikut rumus rasio profitabilitas untuk menghitung rasio
pengembalian aset:
Perusahaan B diketahui memiliki laba bersih perusahaan yang mencapai Rp180 juta dan
memiliki total aset berkisar Rp20 juta. Maka penghitungan return on assets ratio perusahaan
B adalah:
Jenis keempat dari rasio profitabilitas adalah rasio pengembalian ekuitas atau return on equity
ratio. Rasio jenis ini biasa digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan.
Rasio profitabilitas pengambilan ekuitas atau ROE dapat dihitung dari penghasilan
perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan para pemegang saham perusahaan. Nanti
hasilnya akan menunjukkan apakah perusahaan berhasil mengelola modal yang diberikan
atau tidak.
Misalkan, berdasarkan hasil laporan keuangan perusahan BB yang dikeluarkan per tanggal 31
Desember, menyatakan bahwa laba bersih perusahaan setelah dipotong pajak adalah sebesar
Rp500 juta. Kemudian diketahui bahwa total ekuitas para pemegang saham mencapai Rp800
juta. Maka REO dari perusahaan BB adalah:
Jenis kelima dari rasio profitabilitas adalah rasio pengembalian penjualan atau return on sales
ratio. Merupakan jenis rasio profitabilitas yang bisa menampilkan tingkat keuntungan
perusahaan setelah pembayaran variabel produksi.
Variabel tersebut diantaranya adalah upah pekerja, bahan baku, dan hal lainnya yang
berhubungan dengan biaya produksi barang atau jasa sebelum dikurangi pajak dan bunga.
Maka rumus rasio profitabilitas untuk menghitung ROS perusahaan adalah:
Return of sales ratio = (laba sebelum pajak dan bunga / penjualan) x 100%
Misalkan perusahaan C memiliki penghasilan sebelum pajak dan bunga sebesar Rp100 juta,
dan penjualan yang didapatkan mencapai Rp1,5 miliar. Maka ROS perusahaan C adalah:
Jenis keenam dalam rasio profitabilitas adalah pengembalian modal yang digunakan
atau return on capital employed. Jenis rasio ini digunakan untuk mengukur keuntungan
perusahaan dari modal yang dipakai dalam bentuk persentase.
Modal yang dimaksud adalah ekuitas suatu perusahaan yang ditambah dengan kewajiban
tidak lancar atau singkatnya total aset dikurangi kewajiban lancar. Jenis rasio profitabilitas ini
akan menggambarkan efisiensi dan profitabilitas modal atau investasi perusahaan.
Ada dua rumus rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung ROCE ini. Yaitu:
Return on capital employed = (laba sebelum pajak dan bunga / modal kerja) x 100%
Atau
Return on capital employed = (laba sebelum pajak dan bunga / total aset – kewajiban) x
100%
Misalkan perusahaan CC mendapatkan laba sebelum pajak dan bunga mencapai Rp200 juta,
dan memiliki modal kerja Rp800 juta. Maka ROCE perusahaan CC adalah:
7. Return on Investment (ROI)
Jenis ketujuh dari rasio profitabilitas adalah return on investment atau dikenal dengan sebutan
ROI. Merupakan penghitungan rasio profitabilitas dari laba bersih setelah dikurangi pajak
terhadap total aktiva.
ROI bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan
keuntungan terhadap jumlah seluruh aktiva yang tersedia di perusahaan. Dalam rasio
profitabilitas, jika angka ROI semakin tinggi, maka kondisi finansial perusahaan akan
semakin membaik.
Misalkan perusahaan Anda melakukan investasi sebesar Rp500 juta pada sebuah usaha
penjualan bahan baku untuk produksi produk perusahaan Anda. Dari investasi tersebut Anda
mendapatkan penjualan mencapai 1.000 produk.
Lalu hasil penjualan yang didapatkan oleh perusahaan Anda mencapai Rp600 juta. Maka
dapat diketahui bahwa laba atas investasi yang dilakukan perusahaan Anda adalah Rp100
juta. Maka ROI perusahaan Anda adalah:
Jenis terakhir dari rasio profitabilitas adalah earning per share atau EPS. Merupakan jenis
rasio yang bisa digunakan untuk menilai tingkat kemampuan per lembar saham dalam
menghasilkan laba untuk perusahaan.
Earning per share menjadi jenis rasio profitabilitas yang sangat diperhatikan oleh manajemen
perusahaan, para pemegang saham, dan calon pemegang saham. Hal ini karena EPS menjadi
sebuah indikator keberhasilan perusahaan.
Rumus rasio profitabilitas yang digunakan untuk mendapatkan angka EPS adalah:
EPS = (laba bersih setelah pajak – dividen saham preferen) / jumlah saham biasa yang
beredar
Diketahui, perusahaan E memiliki saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar di tahun 2021.
Sedangkan laba bersih perusahaan setelah dipotong pajak adalah Rp1 miliar. Kemudian
perusahaan E membagikan 10% dividen atau sekitar Rp100 juta kepada para pemegang
sahamnya. Maka EPS perusahaan E adalah:
2.4 KEBIJAKAN
Kebijakan berguna untuk mengatasi masalah yang terjadi secara berulang dan panduan
dalam implementasi strategi dalam kegiatan operasi harian. Secara luas, kebijakan mengacu
pada pedoman spesifik, metode, prosedur, aturan, bentuk, dan praktik administratif yang
ditetapkan untuk mendukung dan mendorong upaya menuju pencapaian tujuan organisasi.
Kebijakan memungkinkan baik karyawan maupun manajer mengetahui apa yang diharapkan
dari mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan mampu diterapkan
dengan baik. Sebisa mungkin, kebijakan harus dinyatakan dalam bentuk tulisan.
KESIMPULAN