Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

SEGMENTASI PASAR DAN MEMPOSISIKAN PEMBELI SEBAGAI


ASET – ASET IMPLEMENTASI STRATEGI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen strategi yang diampu oleh
bapak Ahmad Subhan Mahardani, SE.,MM

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Annisa Ayu Safira 22001081121
Eling Rosa Sejati 22001081136
Linda Dwi Amalia 22001081145
Achmad Imam Syafiudin 22001081253
Mohammad Rifki Abdillah 22001081352
Mohamad Fadhil Indirwan 22001081381

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 06 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan .................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4
2.1 Strategi Difensif ................................................................................... 4
2.2 Strategi Generic ................................................................................... 5
2.3 Manajemen Strateg Untuk Mencapai Keuntungan .............................. 9
2.4 Strategi Untuk Organisasi Non Profit Dan Pemerintahan ................... 10
2.5 Strategi Untuk Perusahaan Kecil ......................................................... 15
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 19
3.2 Saran .................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen strategi adalah serangkaian dan tindakan manjerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.Manajemen strategis
meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategis
atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan
pengendalian.Manajemen stategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi
peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan
perusahaan.Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi
perencanaan dan strategi jangka panjang. Kebijakan bisnis, sebaliknya,
berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat kedalam dan
lebih menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional
dalam perusahaan.
Strategi disusun pada dasarnya untuk membentuk 'response' terhadap
perubahan eksternal yang relevan dari suatu organisasi. Perubahan eksternal
tersebut tentunya akan dijawab dengan memperhatikan kemampuan internal
dari suatu organisasi. Sampai seberapa jauh suatu organisasi dapat
memanfaatkan .peluang dan meminimalkan ancaman dari luar untuk
memperoleh manfaat yang maksimal dengan mendayagunakan keunggulan
organisasi yang dimiliki pada saat ini. Ketidak mampuan atau ketidak
pedulian untuk melihat perubahan lingkungan eksternal ini akan membuat
'shock' suatu organisasi, Sehingga strategi berguna untuk menjaga,
mempertahankan, meningkatkan kinerja serta keunggulan bersaing dari suatu
organisasi.
Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa organisasi yang
mempunyai strategi yang jelas/ formal, lebih unggul (outperformed)
kinerjanya dibandingkan dengan organisasi tanpa/ tidak terformulasi dengan
jelas strateginya. Thune dan House mempelajari kinerja 36 perusahaan obat-
obatan sampel di USA, perusahaan makanan, kimia, baja, minyak dan pabrik
mesin. Dengan menggunakan 5 (lima) ukuran kinerja yaitu 'sales, return on
equity, return on capital, stock prices', dan 'earning per share' terbukti bahwa

1
kinerja perusahaan yang menggunakan strategi yang diformulasikan dengan
baik dalam perencanaan strategist lebih unggul dibandingkan perusahaan
tanpa informal planning. Keniehl Ohmae (Wahyudi, 1996) membandingkan
tiga macam proses berfikir yaitu berfikir secara mekanik, intuisi dan strategik.
Dari ketiganya dapat disimpulkan bahwa 3 berfikir secara strategik akan
menghasilkan penyelesaian yang lebih kreatif dan berbeda bentuknya
daripada hanya berfikir secara mekanik dan intuisi, Dengan semakin kreatif
dalam memecahkan masalah, maka akan semakin kecil tingkat kesalahan
yang mungkin timbul di masa yang akan datang dan hal ini akan membuat
keuntungan bagi si pembuat keputusan.
Kebijakan bisnis lebih memfokuskan pada pemanfaatan asset
perusahaan secara efisien. Dengan demikian, kebijakan bisnis lebih
menekankan pada perumusan arahan umum yang dapat digunakan untuk
pencapaian misi dan tujuan perusahaan dengan lebih baik. Manajemen
strategis sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan
lingkungan dan tekanan strategis. Oleh karena itu, istilah manajemen strategis
biasanya menggantikan istilah kebijakan bisnis sebagai suatu nama bidang
ilmu.
Dari segala uraian diatas, dapat kita ambil pokok pikiran utama yakni
bahwasannya bisnis yang dijalankankan dengan manajemen yang baik lebih
khusus strategi bisnis yang benar maka mampu mendongkrak bisnis untuk
berpeluang lebih berhasil. Dengan adanya manajemen strategi yang baik
produsen mampu memaksimalkan peluang yang ada. Namun pada
kenyataannya masih banyak kalangan kaum awam yang masih tidak
mementingkan manajemen strategi dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga
pada akhirnya kerja kerasnya tidak segera membuahkan hasil yang optimal.
Tidak sedikit yang pada akhirnya membuat menjadikan usahanya gulung tika
karena merasa bisnisnya tidak berjalan. Oleh karena itu, didalam makalah ini
kami tertarik untuk membahas lebih dalam terkait manajemen strategi. Kami
akan menjelaskan pengertian dan tujuan kebijakan bisnis dan manajemen
strategi, kemudian menjelaskan model strategi yang dapat dilakukan oleh
bebagai macam pelaku bisnis dan juga strategi dapat dilakukannya. Kami

2
akan membahas titik poin penting yang menjadikan usaha dapat berpeluang
lebih membuahkan hasil.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka dapat
ditemukan beberapa pokok bahasan yang menjadi inti masalah. Dan inti
masalah tersebut dapat dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan teori strategi defensif ?
2. Bagaimana cara menerapkan strategi generic ?
3. Bagaimana cara menerapkan manajemen strategi untuk mencapai
keuntungan ?
4. Strategi apa saja yang harus dipersiapkan oleh organisasi non profit
dan pemerintahan ?
5. Bagaimana cara menerapkan strategi untuk perusahaan kecil ?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat
kita rumuskan pula beberapa tujuan yang akan menjadi bahasan pada
makalah ini. Dan rumusan-rumusan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan teori strategi defensif.
2. Menjelaskan cara menerapkan strategi generic.
3. Mejelaskan cara penerapan manajemen strategi untuk mencapai
keuntungan.
4. Menjelaskan strategi yang harus dipersiapkan oleh organisasi non
profit dan pemerintahan.
5. Menjelaskan strategi apa saja yang harus disiapkan oleh perusahaan
kecil.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Strategi Defensif


Strategi defensif adalah strategi bertahan perusahaan yang bertujuan
mengurangi kemungkinan untuk diserang pesaing, membelokkan serangan ke
arah yang tidak membahayakan atau mengurangi intensitasnya.
Tujuan strategi defensif adalah:
1) Menurunkan risiko diserang
2) Memperlemah dampak serangan yang dilakukan pesaing
3) Mempengaruhi perusahaan penantang atau pesaing untuk menyerang
target yang lain
Menutup peluang atau jalan bagi pesaing untuk menyerang maksudnya
adalah pada bagian ini perusahaan yang bertahan bisa saja memperkenalkan
fitur-fitur baru, menambah jumlah model atau memperbanyak lini produk.
Cara lainnya bisa pula dengan memperpanjang masa garansi, pelatihan gratis
bagi pembeli produknya, serta layanan servis yang sangat andal. Hal terakhir
yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan memberi diskon cukup
signifikan bagi dealer dan distributor sehingga menutup peluang mereka
mencari pemasok lain.
Adapun saat kita memberikan sinyal bagi penantang bahwa perusahaan
pasti akan melakukan tindakan pembalasan bila mereka melancarkan
serangan, tujuan dari tindakan ini adalah memberikan pesan kepada para
penantang bahwa pembalasan yang lebih besar akan mereka hadapi bila
menyerang. Tindakan ini juga mengirim pesan bahwa ‘pertempuran’ bila
terjadi penyerangan akan berbiaya sangat besar bagi perusahaan penyerang
atau penantang.
Dengan kebijaksanaan defensif, perusahaan berharap dapat
mempertahankan diri melawan kemajuan yang dibuat pesaingnya.
Kebijaksanaan defensif mempunyai dua tahap sebagai berikut:
1. Scanning secara sistematis.
2. Kompetensi melaksanakan pengembangan kerja

4
Menurut Fandy Tjiptono menjelaskan bahwa strategi defensif adalah
strategi yang terdiri dari 3 (tiga) orientasi utama yaitu:
1) Menaikkan tingkat pembelian atau pemakaian, dalam rangka menaikkan
pembelian perusahaan perlu mengarahkan strategi pemasarannya pada
upaya meningkatkan kesediaankonsumen untuk membeli lebih sering
(more often) dan atau dalam volume pembelian yang lebih banyak (more
volume).
2) Meningkatkan kepuasan pelanggan, sudah banyak riset akademis dan
praktis yang mengungkapkan bahwa adanya biaya guna merebut
pelanggan baru.
3) Mencari aplikasi baru terkait produk yang bersangkutan, strategi ini di
wujudkan dengan mendemonstrasikan atau mempromosikan manfaat baru
sebuah produk yang sudah ada kepada pasar (pelanggan) saat ini (existing
customers).
Contoh strategi defensif:
a. Strategi penghematan: Perusahaan melakukan pengurangan biaya atau
asset untuk mengatasi penurunan penjualan atau profit. Contoh PT.
Dirgantara Indonesia mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya
b. Strategi divestasi: Jika penghematan tidak membantu, maka penjualan
asset nonproduktif selanjutnya disebut asset produktif seperti tanah,
bangunan dll untuk mendapatkan dana segar. Contoh PT. Bank Niaga
melepas seluruh kepemilikan saham di PT. Sumitomo Mitsui Indonesia
c. Strategi likuidasi: menjual seluruh aset tangible. Contoh: Bank IFI
dilikuidasi oleh Bank Indonesia

2.2 Strategi Generic


Penerapan strategi generik menurut Porter’s dapat mengungguli
persaingan dalam industri. Terdapat 3 strategi generik yaitu kepemimpinan
biaya (cost leadership), diferensiasi dan fokus kepemimpinan biaya,
diferensiasi, dan fokus. Adapun strategi fokus memiliki dua varian, fokus
biaya atau fokus diferensiasi pada segmen tertentu. Menurut Porter strategi
generik adalah mencari daya bersaing yang menguntungkan dalam suatu
industri. Strategi bersaing bertujuan untuk membangun posisi yang

5
menguntungkan dan berkelanjutan terhadap kekuatan yang menentukan pada
persaingan industri. Untuk itu dalam rangka memenangkan kompetisi industri
perbankan perlu memiliki strategi generik yang jelas dan tepat agar memiliki
kinerja yang lebih baik dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Lima Kekuatan Porter terdiri dari lima “faktor” persaingan yang
diterapkan bisnis pada produk dan situasi mereka sendiri. Faktor-faktor
tersebut dapat mengurangi atau meningkatkan profitabilitas seseorang dalam
suatu industri. Jika masing-masing tinggi, perusahaan memiliki peluang
profitabilitas yang lebih kecil. Jika setiap kekuatan rendah, perusahaan
cenderung menghasilkan lebih banyak uang. Faktor lima kekuatan meliputi:
1. Persaingan industri
Faktor ini mempertimbangkan jumlah pesaing di pasar dan seberapa
kuat mereka. Ini juga membandingkan kualitas produk dan layanan
masing-masing pesaing. Persaingan tinggi ketika suatu industri memiliki
banyak perusahaan dengan ukuran dan kekuatan yang sama. Pelanggan
dapat berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan sedikit
biaya. Oleh karena itu, di pasar yang kompetitif, bisnis lebih cenderung
meluncurkan kampanye iklan dan pemasaran yang agresif dan
menurunkan harga mereka untuk menarik pelanggan. Strategi tersebut
dapat mengurangi keuntungan perusahaan.
Persaingan dalam suatu industri rendah jika beberapa perusahaan
menawarkan produk yang sama. Mereka memiliki lebih banyak peluang
untuk tumbuh dan menguntungkan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi
persaingan kompetitif antara lain:
1) Jumlah pesaing
2) Berbagai pesaing
3) Perbedaan produk
4) Perbedaan kualitas
5) keseimbangan industri
6) Pertumbuhan industri
7) Loyalitas pelanggan terhadap merek yang sudah ada
8) Hambatan (biaya tinggi) untuk keluar dari industri

6
2. Ancaman pendatang baru
Faktor ini mempertimbangkan seberapa mudah pesaing dapat
memasuki pasar. Karena semakin banyak perusahaan bergabung dengan
suatu industri, bisnis yang ada berisiko kehilangan sebagian pelanggan dan
keuntungan mereka. Ancaman pendatang baru tinggi jika perusahaan dapat
memasuki pasar dengan mudah dan dengan biaya rendah atau jika ide atau
teknologi perusahan tidak dipatenkan atau dilindungi.
Hal-hal yang dapat mempersulit pesaing untuk menjadi mapan
meliputi:
1) Peraturan Pemerintah
2) Loyalitas pelanggan terhadap merek yang sudah ada
3) Biaya masuk yang tinggi
4) Akses terbatas ke distribusi
5) Teknologi yang dibutuhkan
6) Pengalaman dibutuhkan
7) Skala ekonomi
3. Ancaman produk pengganti
Faktor ini mempertimbangkan seberapa mudah pelanggan dapat
beralih di antara produk atau layanan serupa. Jika banyak produk
memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama, produk tersebut menjadi
dapat dipertukarkan.
Perusahaan kehilangan bagian dari keuntungan pasar ketika pelanggan
menggunakan produk secara bergantian. Laba juga menurun jika
perusahaan mulai menurunkan harga mereka untuk mencoba bersaing
dengan produk pengganti.
Jika suatu produk atau layanan sangat mudah dibuat sehingga banyak
produk pengganti ada, perusahaan juga mengambil risiko pelanggan
melakukannya sendiri.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi potensi ancaman produk substitusi
bagi perusahaan antara lain:
1) Banyaknya produk pengganti
2) Kualitas produk pengganti

7
3) Harga produk pengganti
4) Kemungkinan pelanggan untuk beralih antar produk
5) Perbedaan yang dirasakan pelanggan antara produk
6) Agresivitas kompetisi
7) Keuntungan kompetisi
4. Daya tawar pembeli
Faktor ini mempertimbangkan bagaimana perubahan harga
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dan kemampuan mereka
untuk menurunkan harga pasar. Pembeli memiliki daya tawar yang lebih
besar ketika jumlahnya sedikit tetapi jumlah produk penggantinya tinggi.
Akibatnya, mereka dapat menyebabkan harga menjadi lebih rendah
dan laba perusahaan menyusut. Pembeli memiliki daya tawar yang lebih
rendah ketika mereka membeli dalam jumlah kecil dan memiliki sedikit
pilihan produk alternatif.
Hal-hal yang dapat memengaruhi seberapa besar kekuatan yang
dimiliki pembeli atas penetapan harga perusahaan meliputi:
1) Jumlah pelanggan
2) Berapa banyak produk yang dibeli setiap pelanggan?
3) Kemampuan pembeli untuk mengganti produk
4) Sensitivitas pembeli terhadap harga
5) Akses pembeli terhadap informasi (seperti di internet) sehingga
mereka dapat membandingkan produk dan harga
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
Faktor ini mempertimbangkan jumlah pemasok yang dapat diakses
oleh perusahaan dan seberapa mudah pemasok dapat menaikkan harga
atau mengurangi kualitas produk mereka.
Semakin banyak pemasok yang harus dipilih perusahaan, semakin
mudah beralih ke pemasok yang lebih murah atau menghasilkan produk
dengan kualitas lebih tinggi. Jika beberapa pemasok menawarkan produk
yang dibutuhkan perusahaan, mereka memiliki lebih banyak kekuatan dan
dapat mengenakan biaya lebih banyak untuk layanan mereka. Keuntungan
perusahaan dapat menurun sebagai akibatnya.

8
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kekuasaan pemasok atas
keuntungan perusahaan antara lain:
1) Jumlah pemasok
2) Ukuran pemasok
3) Kemampuan perusahaan untuk menemukan pemasok pengganti
4) Keunikan produk pemasok
5) Kualitas produk pemasok
6) Kekuatan saluran distribusi pemasok
7) Volume produk yang dibutuhkan
8) Biaya beralih pemasok
9) Pentingnya industri bagi bisnis pemasok

2.3 Manajemen Strategi Untuk Mencapai Keuntungan (Gabungan)


Dalam menjalankan sebuah bisnis, menyusun strategi bisnis adalah
hal penting yang perlu dilakukan sejak awal. Strategi bisnis adalah upaya
perusahaan dalam mengambil kebijakan dan pedoman yang memiliki
komitmen dan tindakan yang terintegrasi serta dirancang untuk membangun
keunggulan dalam persaingan bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan
bisnis.
Dengan adanya strategi bisnis, perusahaan mampu menentukan arah
perusahaan dengan mengidentifikasinya dari segi pasar, pesaing, pelanggan
dan lain sebagainya.
Strategi bisnis adalah upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan
dan pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi serta
dirancang untuk membangun keunggulan dalam persaingan bisnis untuk
memenuhi dan mencapai tujuan bisnis.
Tujuan strategi bisnis supaya mampu menentukan arah perusahaan
dengan mengidentifikasinya dari segi pasar, pesaing, pelanggan dan
memaksimalkan pendapatan dalam jangka panjang.
Manfaat dari stategi bisnis yaitu:
1) Menyetujui kesepakatan-kesepakatan di antara mitra bisnis
2) Menetapkan nilai suatu bisnis untuk tujuan penjualan maupun keperluan
hukum bisnis

9
3) Promosi
4) Memperluas usaha
5) Menilai suatu lini produk baru
6) Membantu mempertahankan fokus pada tujuan-tujuan utama
7) Memberikan referensi terhadap pengukuran hasil-hasil yang akurat
8) Alat untuk mengevaluasi jalan alternatif yang sesuai dengan perencanaan
Contoh :
1) Melakukan diferensiasi produk
2) Mengakuisisi perusahaan baru
3) Meningkatkan pelayanan pelanggan
4) Melakukan cross-selling lebih banyak produk
5) Membuat produk atau layanan yang baru dan inovatif

2.4 Strategi Untuk Organisasi Non Profit Dan Pemerintahan


Organisasi non profit (ONP) adalah organisasi yang melakukan
kegiatan operasionalnya dengan tidak bertujuan memperoleh laba. Kalaupun
ada kelebihan pendanaan yang diperoleh dari kegiatan tersebut maka
digunakan kembali untuk kegiatan lanjutan dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi.
Organisasi non profit dapat mengambil manfaat dari pola pikir masa
kini yang mengutamakan cara digital dan mengambil pendekatan strategis.
Hal ini demi meningkatkan keterlibatan anggota dan mengumpulkan dana
dari donatur baru dan lama. Transformasi digital itu sendiri adalah sebuah
jalan yang panjang, bukan hanya tentang teknologi. Ini pada dasarnya tentang
menghubungkan orang, proses, dan teknologi inovasi dan mendorong langkah
perubahan.
Saat menerapkan transformasi digital, organisasi non profit perlu
mengevaluasi pendekatan yang mereka terapkan terhadap teknologi informasi
dan berinvestasi dalam strategi digital dalam jangka yang panjang.
Berubahnya strategi digital juga mendukung organisasi dalam
menghubungkan orang, proses, dan teknologi sedemikian rupa sehingga
setiap proyek dibangun di atas proses sebelumnya untuk memberikan dampak
yang lebih besar.

10
Strategi digital harus memberikan hasil yang memuaskan untuk
organisasi non profit. Seperti, apakah itu dapat mendidik lebih banyak anak-
anak, lebih banyak orang yang diberdayakan, atau lebih banyak spesies
langka yang dilindungi sesuai dengan tujuan mereka. Ini harus
mempertimbangkan struktur dan kemampuan organisasi. Hal yang harus
ditekankan bahwa anggota dan proses merupakan faktor yang penting dalam
memanfaatkan kekuatan teknologi digital dalam mencapai tujuan.
1. Strategi digital yang penting untuk organisasi non profit
Memiliki strategi digital  yang jelas dan kuat dengan gambaran besar
akan menjawab semua pertanyaan esensial dan krusial. Meskipun
teknologi berubah dengan cepat, visi keseluruhan organisasi dan tujuan
jangka panjang harus tetap sama. Alih-alih berfokus pada melakukan
segalanya, fokuslah pada hal efektif apa yang dapat dicapai. Jenis strategi
digital berikut ini penting untuk dilakukan oleh organisasi non profit :
1) Memiliki situs web organisasi yang dirancang dengan baik, informatif,
dan bermanfaat.
Web adalah jantung organisasi yang merupakan pusat utama
jalannya strategi digital. Sangat penting untuk memastikan pengguna
memiliki pengalaman berkesan sehingga web yang dibentuk dapat
membuat pengguna tertarik untuk mengaksesnya lagi. Gunakan website
dan memposting konten yang bernilai yang kemudian dapat digunakan
di outlet digital lainnya.
2) Ciptakan kehadiran yang baik di platform media sosial.
Kehadiran media sosial merupakan aspek penting dalam
membangun komunitas. Media sosial adalah alat yang sangat berharga
untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Namun, yang penting
adalah memastikan keterlibatan audiens melalui konten yang bermakna
secara konsisten. Mendorong minat pengikut untuk berbagi postingan
dan arahkan pembaca kembali ke situs web untuk menghasilkan lebih
banyak aktivitas pengunjung web. Melakukan konsultasi dengan digital
agency akan membuat hasil kehadiran di media sosial lebih optimal.
3) Meningkatkan penjelasan produk dengan menggunakan iklan digital.

11
Iklan digital dapat digunakan untuk meningkatkan penjelasan
produk di luar platform media sosial. Iklan online dapat mengarahkan
pengguna ke situs dan bahkan menargetkan ulang bagi pengguna yang
sudah pernah mengunjungi situs tersebut sebelumnya. Google Ad
Grants untuk lembaga non profit dapat meningkatkan arus aktivitas
situs lebih detail.
4) Jangkau donatur melalui pemasaran email.
Email adalah cara terbaik untuk menjangkau donatur secara
pribadi. Mereka dapat membuka, membaca sekilas, dan membaca ulang
di waktu luang mereka. Gunakan email untuk mempromosikan konten
informasi dan permohonan donasi yang serupa seperti yang dilakukan
di media sosial atau situs web, tetapi tetap perhatikan tujuan utama ialah
untuk menargetkan pembaca lebih dekat.
2. Parameter untuk menentukan apakah strategi itu berhasil atau tidak
Ada banyak komponen untuk menyukseskan strategi digital.
Meskipun penting untuk meninjau komponen, hal yang lebih lebih penting
adalah meninjau hal-hal yang berkaitan dengan audiens dalam
menyelesaikan transaksi yang penting bagi organisasi.
Komponen yang akan diukur akan bergantung pada sifat kampanye
organisasi. Pertama, mereka perlu mulai merencanakan mengapa mereka
meninjaunya dan apa yang ingin mereka capai dengan mengukur
komponen tersebut. Beberapa komponen   non profit yang umum meliputi:
1) Anggota yang terdaftar
2) Donasi lengkap
3) Langganan email
4) Tanda tangan
5) Acara sukarelawan
3. Manfaat untuk organisasi non profit diantaranya adalah:
a. Menawarkan teamwork perusahaan
b. Memberikan harapan dan perwujudan kebaikan
c. Mempromosikan keterlibatan sosial dan sipil

12
d. Sementara itu,manfaat yang diperoleh dengan penerapan manajemen
strategis pada organisasi sektor publik diantaranya adalah:
e. Membantu organisasi publik berpikir secara strategis.
f. Mengklarifikasi arah yang lebih baik
g. Memecahkan masalah organisasi
h. Meningkatkan kinerja
i. Berhubungan secara efektif dengan lingkungan yang berubah
j. Membangun tim kerja dan keahlian
k. Memudahkan intreface administrasi politik melalui hubungan
kerjasama antara pejabat terpilih dan manajer publik
Contoh dari organisasi nonprofit seperti:
1. Yayasan
2. Institusi
3. Badan amal
Sementara manajemen Strategi yang dilakukan pada sektor
pemerintah merupakan upaya pemilihan strategi yang dilakukan pemerintah
untuk mencapai tujuan di masa depan dengan menganalisis situasi dan
kondisi negara di masa sekarang dan masa depan.
Bryson dan Roering (1987) mengidentifikasi lima model berbeda yang
dapat digunakan untukpenerapan manajemen strategis pada pemerintahan.
Kelima model tersebut adalah :
1. Model Kebijakan Harvard
Model ini merupakan model yang paling banyak digunakan.
Pendekatan ini menekankan pada pengembangan kesesuaian antara
organisasi denganlingkungannya.Pencapaian kesesuaian ini dinilai oleh
ahli strategi melalui analisiskekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,
dikenal sebagai analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and
threats). Penilaian ini mengarahkan organisasi untuk mengembangkan
strategi dalam membangun kekuatan, mengatasi kelemahan, menangkal
ancaman, dan mengeskploitasi peluang.
2. Sistem Perencanaan Strategis

13
Menurut Bryson Roering, perencanaan strategis merupakan suatu
sistem dimanamanajer membuat, mengimplementasikan, dan
mengendalikan keputusan penting lintasfungsi dan level dalam
perusahaan. Sistem perencanaan strategis harus menjawab empat
pertanyaan mendasar yaitu kemana kita pergi (misi), bagaimana kita
memperolehnya(strategi), apakah cetak biru tindakan kita (anggaran),
dan bagaimana kita mengetahui jalur yang kita lalui (pengendalian).
3. Manajemen Stakeholder
Menurut Freeman (1984), pendekatan stakeholder pada
manajemen strategis dipredikatkan pada pengakuan dari kepentingan dan
klaim bersaing baik di dalam maupun diluar organisasi. Dari perspektif ini,
tugas kritis ahli strategis adalah untuk mengapresiasikepentingan
stakeholder dan merumuskan strategi untuk mengoptimalkan dukungan
padaorganisasi. Dalam praktik, hal ini mensyaratkan organisasi untuk
memetakan lingkunganinternal dan eksternal, mengidentifikasi pelaku
yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi, menetapkan
permintaan stakeholder, dan menilai sifat hubungan kekuasaan –
ketergantungan untuk melindungi dari ancaman, mengembangkan
dukungan pada program dan kebijakan, dan memperoleh sumber daya
yang dibutuhkan. Secara internal organisasi membutuhkan pembangunan
kapasitas dan atau memperoleh pengendalian terhadap operasikritis.
4. Model Manajemen Portofolio
Model ini didasarkan pada suatu analogi dengan konsep investasi
personal. MenurutBryson dan Roering (1987), ketika seorang investor
merakit suatu portofolio saham untukmengelola risiko dan merealisasikan
hasil yang optimum, seorang manajer korporat dapat berpikir bahwa
perusahaan sebagai suatu portofolio dari bisnis dengan potensi yang
berbedadapat diseimbangkan pada hasil manajer dan arus kas. Meskipun
hal ini bermanfaatuntuk pemikiran pemerintah negara bagian, kriteria
ekonomi yang mendasari modelportofolio secara jelas kurang sesuai untuk
organisasi sektorpublik. Untuk dapat diterapkan pada negara bagian,

14
adalah perlu untuk identifikasi dimensi yang mengklasifikasikan program
menurut kriteria politik-ekonomi.
5. Manajemen Isu Strategis
Pendekatan ini diperkenalkan oleh Ansoff (1980) yang menjelaskan
suatu isustrategis sebagai perkembangan yang akan datang baik dalam
organisasi maupun di luarorganisasi, yang boleh jadi mempunyai pengaruh
penting pada kemampuan organisasi untuk memenuhi tujuannya.
Sistem manajemen isu strategis menekankan pada identifikasi awaldan
tanggapan cepat pada perubahan yang dapat mempengaruhi organisasi dan
masadepannya. Aktivitas yang berhubungan dengan manajemen isu
strategis meliputi perhatiankontinyu pada daftar isu strategis kunci yang
mutakhir, memonitor lingkungan untuk isu yangmuncul, merancang isu
pada kelompok manajemen isu strategis, dan pemilihan tindakanyang
diambil dari organisasi untuk memecahkan isu prioritas.Di Indonesia
sendiri, Dengan aturan perundang-undangan yang ada, tepatnya peraturan
yangberkaitan dengan manajemen strategis dalam pengelolaan pemerintah
daerah itu sendiri diatur dalam Pasal 150 Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004. Berdasarkan aturan dalam undang – undan  tersebut,
manajemen strategis pada pemerintah daerah lebih mengarah pada
pendekatan sistem perencanaan strategis

2.5 Strategi Untuk Perusahaan Kecil


1. Strategi Pemasaran Produk dengan Internet
Strategi pemasaran produk merupakan salah satu aspek penting yang
harus diperhatikan sebelum memulai bisnis di era digital. Pasalnya,
dengan berbekal strategi pemasaran yang tepat nantinya bakal menunjang
performa perusahaan dari segi profit penjualan.
Secara umum, strategi pemasaran sendiri bisa diartikan sebagai suatu
konsep yang menjadi dasar suatu kegiatan yang perlu dilakukan sebagai
upaya untuk memperkenalkan produk secara luas ke calon pengguna.
Bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia,
Internet sejatinya bisa menjadi media yang tepat untuk memulai usaha dari
nol. Dengan berbekal penetrasi jaringan internet ke seluruh pelosok

15
nusantara, bahkan dunia, para pemula yang baru terjun ke dunia bisnis bisa
seger memamerkan produk dagangan mereka melalui platform sosial
media, marketplace, hingga website pribadi.
Ketiga platform di atas tentu dapat memberi peluang besar dalam
menjangkau konsumen, dengan begitu produsen tinggal memaksimalkan
nilai kepercayaan agar calon konsumen tidak ragu ketika melakukan
pembelian.
Strategi promosi produk melalui internet, produsen bisa mencoba
untuk membuat website toko online sendiri. Dengan begitu, brand dapat
lebih dikenal banyak orang.
2. Menjalankan Riset Pasar Untuk Mengenal Konsumen
Melakukan riset pasar sebelum memulai menjual produk ke
konsumen dapat membuat produsen sedikit terbebas dari potensi
kegagalan akibat buta akan kemauan konsumen. Produsen menentukan
kalangan usia berapa saja yang bisa menggunakan produk/jasa buatan
produsen.
Untuk produk jasa pembuatan website misalnya, target pasar yang
bisa produsen bidik dalam hal ini lumayan luas. Mulai dari para pegiat
Usaha Kecil Menengah (UKM), perusahaan konvensional, hingga lembaga
pemerintahan.
3. Memilih Lokasi Usaha yang Strategis
Jika ingin memulai bisnis usaha kecil menengah dengan cara offline,
maka salah satu hal penting yang wajib dipertimbangkan adalah lokasi
tempat lapak akan berdiri. Sebagaimana telah dibuktikan oleh para
pengusaha konvensional, tempat yang strategis seakan memiliki magnet
bisnis tersendiri karena relatif lebih sering dilihat oleh para calon pembeli.
Kriteria pemilihan lokasi strategis sendiri tidak bisa asal-asalan, karena
musti menyesuaikan dengan target pasar serta segmen yang ingin dibidik.
Contohnya, jika saat ini produsen memiliki keinginan untuk membuka
bisnis jasa laundry pakaian, maka salah satu lokasi paling strategis yang
bisa di pertimbangkan adalah daerah sekitar kampus atau kos-kosan yang

16
mayoritas penhuninya tidak memiliki banyak waktu luang. Dengan begitu
kemungkinan usaha laku akan jauh lebih besar.
4. Strategi Pemasaran Produk dengan Influencer
Bagi sebagian orang, strategi pemasaran produk dengan
memanfaatkan jasa influencer mungkin belum begitu familiar. Ya, istilah
influencer memang belum terlalu lama berkembang di tanah air, kendati
demikian pengaruh dari para public figur yang dikenal banyak orang ini
mampu memberikan dampak lumayan signifikan dari segi brand
awareness ataupun sebagai mesin pendongkrak penjualan.
Salah satu contoh usaha kecil menengah yang sudah menggunakan
strategi pemasaran produk dengan influencer adalah usaha makanan
Markobar dan Sang Pisang. Kedua bisnis yang dimiliki oleh anak Presiden
Jokowi terssebut sukses menarik perhatian banyak orang karena diendors
langsung oleh tokoh politik nomor satu di Indonesia saat ini.
5. Strategi Pemasaran Produk Lewat Afiliate Marketing
Secara umum, Affiliate Marketing memiliki cara kerja yang tidak
jauh berbeda dibandingkan dengan strategi pemasaran produk dari mulut
ke mulut atau word of mouth. Untuk bisa mendongkrak lebih banyak
konsumen maka Anda juga harus berani memberikan imbalan berupa
insentif kepada setiap orang yang mendatangkan konsumen.
Penerapan strategi pemasaran produk dengan affiliate marketing
sendiri merupakan cara paling menguntungkan bagi kedua belah pihak,
karena komisi baru akan diberikan setelah konsumen benar-benar membeli
produk yang ditawarkan.
6. Promo Diskon
Bentuk promosi dengan cara memberikan promo potongan harga
saat ini masih cukup ampuh untuk menarik pelanggan. Nah, para pelaku
usaha kecil menengah harus lebih jeli dalam melihat peluang ini.
Memberikan potongan harga beberapa persen dari harga asli perlu
digunakan untuk menarik pengguna agar kembali melakukan order.
7. Strategi Pemasaran Menggunakan Media Sosial

17
Media sosial belakangan ini menjadi tools efektif yang bisa Anda
manfaatkan sebagai pendongkrrak promosi. Strategi pemasaran
produk yang memanfaatkan sosial media sendiri biasa dikenal sebagaismo
(Sosial Media Optimization). Usaha kecil menengah sendiri sangat
drekomendasikan untuk memanfaatkan media sosial sebagai salah satu
strategi penjualan produk karena mampu menjangkau banyak calon
pelanggan yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi defensif
adalah strategi bertahan perusahaan yang bertujuan mengurangi kemungkinan
untuk diserang pesaing. Adapun tahapan dalam kebijaksanaan strategi
defensif yaitu scanning secara sistematis dan kompetensi melaksanakan
pengembangan kerja. Terdapat beberapa contoh strategi defensif meliputi,
strategi penghematan, strategi divestasi, dan strategi likuidasi. Sedangkan,
Strategi Generik adalah mencari daya bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industri. Dalam penerapannya terdapat faktor lima kekuatan yang
meliputi, persaingan industri, ancaman pendatang baru, ancaman produk
pengganti, daya tawar pembeli, dan kekuatan tawar menawar pemasok.
Strategi bisnis adalah upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan dan
pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi dengan
tujuan agar bisnis dalam perusahaan lebih terarah. Adapun upaya yang dapat
dilakukan seperti, melakukan diferensiasi produk, mengakuisisi perusahaan
baru, meningkatkan pelayanan pelanggan, melakukan cross-selling lebih
banyak produk, dan membuat produk atau layanan yang baru dan inovatif.

Organisasi non profit (ONP) adalah organisasi yang melakukan


kegiatan operasionalnya dengan tidak bertujuan memperoleh laba. Organisasi
ini dapat mengambil manfaat dari pola pikir masa kini yang mengutamakan
cara digital dan mengambil pendekatan strategis. Contohnya seperti, yayasan,
institusi ataupun badan amal. Sedangkan Strategi yang dilakukan pada sektor
pemerintah merupakan upaya pemilihan strategi yang dilakukan pemerintah
untuk mencapai tujuan di masa depan dengan menganalisis situasi dan
kondisi negara di masa sekarang dan masa depan.

Adapun strategi yang dapat digunakan di perusahaan kecil yaitu,


strategi Pemasaran produk dengan internet, menjalankan riset pasar untuk
mengenal konsumen, memilih lokasi usaha yang strategis, strategi pemasaran

19
produk dengan influencer, strategi pemasaran produk lewat afiliate
marketing, promo diskon, dan strategi pemasaran menggunakan media social

3.2 Saran
Dalam mendirikan suatu bisnis atau perusahaan mengidentifikasi
pesaing merupakan yang penting. Berbagai strategi dapat digunakan untuk
menghadapi berbagai masalah pesaing diantaranya menggunakan strattegi
devensif dan strategi generik yang memiliki tujuan untuk membantu
mengidentifikasi permasalahan bisnis dan mempertahankan suatu perusahaan.
Selain itu organisasi non profit dan sistem pemerintahan juga sebagai
pendukung dalam berdirinya suatu permasalahan deng berbagai faktor dan
tahapannya. Untuk memulai usaha kecil dapat memperhatikan strategi yang
digunakan untuk perusahaan kecil seperti mengindetifikasi pesaing, lokasi
usaha dan lainnya. Mendirikan usaha haruslah tetap memperhatikan dan
mengidetifikasi resiko yang akan terjadi dan mengantisipasinya agar
perusahaan tetap bertahan di era dimana teknologi semakin canggih.

20
DAFTAR PUSTAKA

Audina, Nika. (2022). Organisasi Non Profit : Arti, Karakteristik, Operasional,


dan Manfaat. (https://glints.com/id/lowongan/organisasi-non-profit-
adalah/#.Y2HQi3ZBy3A). Diakses pada 4 November 2022
Broto, Dewo. 2021. Simak Pengertian Bisnis dan Manfaat Secara Lengkap.
(https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/simak-
pengertian-strategi-bisnis-dan-manfaat-secara-lengkap). (Online).
Diakses pada 4 November 2022
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 3, (Yogyakarta: ANDI,2008), hlm. 38-
39.
INDARTI, D. (2021). Analisis Porter Five Force Dalam Upaya Meningkatkan
Strategi Bersaing (Studi Pada UMKM Calenduna) (Doctoral dissertation,
UPN" VETERAN'JAWA TIMUR).
Nugroho, Andi. 2019. 7 Strategi Pemaaran Produk Untuk Usaha Kecil Menengah.
(https://bikin.website/blog/strategi-pemasaran-produk/). (Online). Diakses
pada 4 November 2022
Rustamblin, D., Thoyib, A., & Zain, D. (2013). Pengaruh strategi generik
terhadap kinerja perusahaan (Studi pada Bank Umum). Jurnal Aplikasi
Manajemen, 11(1), 115-121.
Tanpa Nama. 2022. 9 Strategi Bisnis untuk Mencapai Keuntungana Maksimal.
(https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-bisnis-untuk-mencapai-
keuntungan-maksimal/). (Online). Jurnal Entrepeneur. Diakses pada 4
November 2022

21

Anda mungkin juga menyukai