Anda di halaman 1dari 21

Perencanaan Strategi Dalam Bisnis Digital

ENTREPRENEUR

DOSEN PENGAMPU:

GEDE CRISNA WIJAYA, S.E., M.Si

Kelompok 5

Ni Ketut Cantika Nevita Sari 120113433

Diana Latifah 120113403

Ida bagus gede danendra upadana 120113535

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Program Studi Manajemen

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

ANGKATAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan berkat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah
Kewirausahaan ini merupakan tugas kuliah yang berisi pembahasan mengenai konsep
kepemimpinan yang efektif.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan tugas untuk menyusun makalah ini, sehingga kami memiliki kesempatan untuk
menambah wawasan dari sumber buku bacaan yang relevan maupun forum diskusi kelompok yang
telah dilakukan.

Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
materi evaluasi mengenai penulisan makalah berikutnya. Ucapan terima kasih tidak lupa kami
haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, teman-teman dan semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Denpasar,30 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kepemimpinan.......................................................................................... 3
2.2. Teori Sifat .............................................................................................................. 3
2.3. Teori-teori Mengenai Perilaku ................................................................................ 4
2.4. Teori Kontingensi................................................................................................... 5
2.5. Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota ..................................................................... 8
2.6. Kepemimpinan Karismatik dan Kepemimpinan Transformasional ........................ 11
2.7. Kepemimpinan yang Autentik: Etika dan Kepercayaan ........................................ 12
2.8. Terdepan untuk Masa Mendatang: Pendamping.................................................... 16
2.9. Tantangan bagi Membangun Kepemimpinan ........................................................ 16
2.10. Menemukan dan Menciptakan Para Pemimpin yang Efektif ............................... 18
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini,teknologi sudah begitu maju dan semakin mudah untuk
digunakan. Tidak dapat dipungkiri, dengan berkembangnya teknologi setiap organisasi maupun
perusahaan harus bersaing secara global. Organisasi maupun perusahaan harus mampu melakukan
terobosan dan menciptakan inovasi baru. Peranan teknologi dalam suatu organisasi maupun
perusahaan sangatlah penting untuk membantu organisasi maupun perusahaan mengambil sebuah
keputusan, meningkatkan pelayanan dan menciptakan manajemen dengan operasional lebih
terintegrasi. Saat ini, setiap perusahaan menerapkan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
agar dapat memenangkan persaingan bisnis. Sistem informasi merupakan senjata ampuh untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses bisnis. Oleh sebab itu, hampir semua
perusahaan memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi. SI merupakan sarana andalan
guna memenangkan persaingan dalam industri, memudahkan organisasi dalam meningkatkan
service quality kepada konsumen, membantu dalam pengambilan keputusan, perencanaan ke masa
depan, serta memperluas pasar dan pemasaran produk. Melalui teknologi informasi perusahaan
dapat memperoleh keunggulan strategis dalam persaingan antar pelaku bisnis yang ketat.Untuk
mencapai semua hal tersebut diperlukan suatu perencanaan bisnis di bidang teknologi informasi.
(Maryani & Darudianto, 2010).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan strategi bisnis?
2. Apa saja tujuan perencanaan strategi bisnis?
3. Apasaja langkah – langkah perencanaan strategi bisnis?
4. Apa yang dimaksud dengan Implementasi rencana binis?
5. Bagaimana cara pengimplementasian rencana bisnis?
6. contoh perusahaan yang melakukan impelentasi perusahaan!
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu perencanaan strategi bisnis
2. Mengetahui tujuan perencvanaan binis
3. Mengetahyi langkah 0 langkah perencanaan strategi bisnis
4. Mengatahui apa yang dimkasudimplementasi
5. Mengetahui cara pengimplementasian rencana binis
6. Mengetahui perusahaan yang melakukan implementasi bisnis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan Strategi Bisnis


Perencanaan strategis adalah disiplin upaya yang membantu dalam membentuk tindakan
organisasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan, serta panduan tentang sebuah
organisasi dalam melakukan kegiatan organisasinya. Perencanaan juga bertindak sebagai peta
jalan. Perencanaan strategis membutuhkan setiap organisasi dalam melihat lingkungan di
mana organisasi berada bekerja dan membantu memfokuskan perhatiannya pada tantangan
dan masalah kritis. Perencanaan juga membantu para pemimpin dari organisasi untuk
memfokuskan perhatian mereka pada masalah-masalah yang dihadapi dan mengambil
keputusan solusi dari masalah yang dihadapi. Perencanaan strategis sangat diperlukan dan
penting untuk semua keberhasian organisasi tanpa menghiraukan nirlaba organisasi atau
organisasi nonprofit. Perencanaan strategis membantu organisasi untuk mencapai misi,
tujuan, dan meningkatkan kinerjanya secara efisien dan efektif. Meskipun dalam proses
perencanaan strategi memakan waktu dan mengikut tahapan - tahapan prosedur yang lengkap
tetapi perencanaan strategi memberikan ide - ide baru, energi dan kerja tim yang dapat
meningkatkan akuntabilitas organisasi, arah dan visi. Perencanaan strategi juga memberikan
peluang untuk berorganisasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Perencanaan strategi tidak hanya membantu organisasi dalam mengalokasikan sumber
daya tetapi juga membantu organisasi dalam stabilitas keuangan organisasi. Jika strategi tepat
dirumuskan dan diimplementasikan maka akan menghasilkan keberhasilan organisasi jika
tidak akan menghasilkan kegagalan organisasi.
Bisnis adalah aktivitas yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit. Dalam
kegiatan bisnis, setidaknya perlu mengetahui:
a. Menentukan tujuan. Dalam pengelolaan bisnis, manajemen harus mengetahui arah ke
mana bisnis akan dibawa.
b. Mengetahui lingkungan bisnis. Lingkungan bisnis dibedakan atas dua, yakni lingkungan
internal yang terdiri atas karya manajemen, pemegang saham, modal dan peralatan fisik
serta informasi dan lingkungan eksternal yang terdiri dari dua komponen, yakni
lingkungan khusus dan umum.
c. Mengetahui lingkungan khusus di mana kegiatan bisnis itu dilakukan. Hal ini berkaitan
dengan keadaan konsumen, pemasok, pesaing dan kelompok kepentingan (pressure
group).
d. Mengetahui lingkungan umum, meliputi berbagai faktor antara lain kondisi ekonomi,
politik dan hukum, sosial budaya, demografi serta teknologi dan kondisi global.

2.2. Tujuan Melakukan Perencanaan Strategi Bisnis


Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan untuk dapat
bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang,
menengah, dan jangka pendek:
a. Jangka Panjang
Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima tahun atau
lebih.
b. Sasaran jangka menengah
Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki
sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
c. Sasaran Jangka Pendek
Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang yang
berbeda. Meningkatkan penjualan 2 persen tahun ini, memotong biaya sampai 1 persen
pada kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai 4 persen
selama enam bulan berikutnya, semuanya adalah sasaran jangka pendek.

2.3. Langah – Langkah Rencana Strategi Bisnis

Dalam langkah rencana strategi bisnis, perencanaan sering dihubungkan dengan aspek
peraktis dalam menetapkan sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya
strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Strategi bisnis membuat garis besar
mengenai cara bisnis dalam mencapai tujuannya dan memuat tanggapan organisasi
terhadap tantangan dan kebutuhan baru. Strategi yang dirumuskan dengan baik sangat
penting bagi keberhasilan suatu bisnis.
1. Langkah rencana strategi dalam perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar
yaitu:
a. Mentapkan sasaran srategis
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari
pernyataan misi perusahaan.
b. Analisis SWOT Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh
proses yang disebut analisis SWOT. Proses ini mencakup penilaian kekuatan
(strength), dan kelemahan (weakness) organisasi serta peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) lingkungan.
c. Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya
- Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap
segala ancaman dan peluang. Perubaan selera konsumen dan perlawanan usaha
pencaplokkan oleh perusahaan pesaing merupakan ancaman, seperti itu juga
peraturan pemerintah yang baru. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan
kompetitor baru. Sementara itu peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi
untuk diperluas, dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan
yang ada. Analisis organisasi merupakan proses menganalisis kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Tujuan analisis organisasi adalah untuk lebih memahami
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi surplus uang
tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial,
keahlian teknis, atau sedikitnya persaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai,
pabrik yang sudah tua, serikat kerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi
kelemahan penting.
- Menyesuaikan Orrganisasi dan Lingkungannya
Dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang dari
lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian
adalah jantung dari perumusan strategi. Dalam jangka waktu lama, proses itu
menentukan apakah suatu perusahaan biasanya mengambil resiko atau berperilaku
lebih konservatif.
2. Hierarki Perencanaan
Langkah perencanaan strategi bisnis yaitu ada perencanaan hierarki atau hierarki
perencanaan yang dimana perencanaan ini dapat dilihat pada tiga tingkatan yaitu strategis,
taktis dan oprasional.
a. Rencana strategis, yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya,
prioritas perusahaan, dan tahap – tahap yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran
strategis.
b. Rencana taktis, rencana jangka pendek yang berhubungan dengan penerapan aspek
spesifik dari rencana strategis perusahaan.
c. Rencana operasional, rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja
harian, mingguan, atau bulanan.
3. Perencanaan Target Pemasaran
Langkah rencana strategi selanjutnya yaitu Target pemasaran dan segmentasi pasar.
a. Pasar sasaran adalah kelompok orang-orang yang memiliki keingingan dan kebutuhan
yang serupa. Target pemasaran jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu pembagian
pasar ke dalam kategori jenis atau segmen pelanggan. Setelah mereka mengidentifikasi
pangsa pasar, perusahaan dapat menerapkan beragam strategi. Segmentasi merupakan
strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk.
b. Strategi Promosi
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus mengembangkan strategi promosi
untuk mencapainya. Terdapat dua jenis strategi promosi:
- Strategi Tarik (Pull Strategy)
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta produk langsung dari pengecer.
contoh: suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang menarik minat
konsumen sehingga mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya konsumen
mencari produk tersebut ke distributor dan distributor akan membelinya dari produsen.
- Strategi Dorong (Push Strategy)
Perusahaan memasarkan produknya kepada penjual grosir dan pengecer untuk
memasarkan produk ke konsumen atau konsumen akhir. Contoh: Perusahaan
memberikan motivasi berupa penghargaan atau reward kepada distributornya agar
mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan
jumlah pelanggan.
Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi tersebut, terdapat beberapa strategi yang
dapat dikembangkan, yaitu

a. Biaya produksi rendah (Low Cost Production)


Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi yaitu, dengan biaya yang cukup rendah,
dapat menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.
b. Kualitas yang baik (Better Quality)
Meningkatkan standar mutu produksinya agar konsumen lebih percaya pada produk
yang kita miliki, seperti ISO dan SNI.
c. Diferensiasi Produk (Product Diferentiation)
Penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan produk pesaing dalam
rangka menarik konsumen.
4. Langkah Mengidentifikasi Segmen Pasar
Langkah strategi bisnis selanjutnya yaitu Mengidentifikasikan Segmen Pasar. Dalam
mengidentifikasi berbagai segmen, terdapat empat hal penting yaitu:
a. Variabel Geografis
Mengidentifikasi konsumen sesuai dengan tempat atau wilayah. Unit geografis
yang dapat dipertimbangan dalam mengembangkan strategi segmentasi.
b. Variabel Demografis
Menggambarkan populasi dengan mengidentifikasi ciri-ciri seperti umur, latar
belakang etnis, status perkawinan, suku, agama, dan kelas sosial.
c. Variabel Psikografis
Variabel psikografis meliputi karakteristik konsumen, seperti gaya hidup,
pendapat, minat, dan sikap.
d. Variabel Perilaku
Merujuk pada cara-cara konsumen menggunakan produk, manfaat yang mereka
harapkan dari produk itu, alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka
terhadap produk tersebut.
Selain melakukan segmentasi pasar yang fokus tujuannya adalah konsumen,
perusahaan juga harus memperhatikan pesaingnya yaitu dengan cara menilai
pesaing, diantaranya,
a. Segmentasi berdasarkan jenis perusahaan, contoh: Perusahaan yang sama-sama
melakukan produksi jenis makanan.
b. Segmentasi berdasarkan kualitas yang dirasakan, contoh: kualitas antara berbagai
jenis produksi kopi instan yang berbeda satu sama lainnya.

2.4. Pengertian Implementasi


Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan
untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses
dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan
setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari
manajemen strategi. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua
sisi mata uang. Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa
manajemen merupakan suatu sistem satu kesatuan yang memiliki berbagai komponen yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang
sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang
terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah
Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional,
Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan
dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

2.5. Mengimplementasikan Rencana Bisnis


Implementasi strategi ini merupakan wujud pelaksanaan dari perencanaan strategi yang
telah dibuat oleh manajemen guna mencapai tujuan perusahaan. Meletakkan strategi pada
perencanaan ini meliputi tiga aspek, yaitu program, anggaran, dan prosedur. Program,
meliputi rencana penyelesaian mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Anggaran,
meliputi dana yang dikeluarkan dalam pelaksanaan program implementasi yang
direncanakan oleh manajemen. Prosedur, mengenai urutan langkah yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan program. Adanya implementasi strategi ini diperlukan untuk mengurutkan
tahap dalam pelaksanaan strategi yang sudah direncanankan oleh manajemen agar hasil
yang di dapat lebih baik dan sesuai dengan rencana peusahaan. Pembuatan perencanaan
yang dilakukan dalam implementasi strategi harus mengetahui apa saja yang nantinya akan
dijadikan perhatian dalam pelaksanaan program, seperti pihak pelaksana perencanaan
strategi tersebut, hal - hal yang harus dilakukan agar perencanaan yang dibuat sesuai
dengan tujuan perusahaan, dan bagaimana pelaksanaannya bagi karyawan agar semua
sesuai dengan kebutuhan.
2.6. Cara Mengimplementasikan Strategi Bisnis

Implementasi strategis penting dilakukan karena menentukan alokasi biaya dari awal
hingga selesai. Di mana, langkah melakukan tahapan implementasi mencakup evaluasi dan
komunikasi rencana strategis, pengembangan struktur implementasi, pengembangan
kebijakan dan program dukungan implementasi, penganggaran dan alokasi sumber daya,
serta melaksanakan fungsi dan kegiatan. Jika setiap rencana strategis telah dirancang dan
disusun dengan baik, tantangan atau tugas pokok selanjutnya adalah bagaimana
mengimplementasikannya ke dalam langkah strategis nyata.

Karena rencana yang tidak diimplementasikan dengan baik dianggap belum bisa
memenuhi syarat sebagai bagian dari manajemen strategis. Setelah rencana strategis
dirumuskan, rencana harus diimplementasikan dengan baik dalam ruang lingkup kerja
perusahaan yang nyata. Implementasi strategi merupakan aspek konkrit dalam manajemen
strategis dan merupakan bagian pertama dari tahap pelaksanaan dalam tugas-tugas
perencanaan strategis. Ketika rencana strategis telah terbentuk, rencana tersebut belum
tentu bisa dilaksanakan dengan baik. Rencana strategis bermakna sudah siap untuk
dilaksanakan secara nyata dan cocok dengan keadaan konkret di lapangan. Rencana
strategis juga bermakna bahwa tiap target memiliki standar pengukuran hasil yang konkret
sebagai pembanding.

Untuk dapat mendukung implementasi strategi yang telah disusun, maka para manajer
divisi dan wilayah fungsional harus bekerja sama dengan rekan manajer lainnya dalam
mengembangkan program, anggaran, dan prosedur yang diperlukan untuk hal tersebut.
Mereka harus mampu bekerja sama untuuk mencapai sinergi diantara berbagai divisi dan
wilayah funngsional agar mampu unntuk mempertahankan dan mendapatkan keunggulan
kompetitif perusahaan atau organisasi. Berikut adalah beberapa langkah dalam
implementasi strategic menurut Reza Harahap (2017), diantaranya:

1. Mengembangkan Program, Anggaran, dan Prosedur


Program dibuat bertujuan untuk membuat strategi dan dapat dilaksanakan dalam tindakan
(action oriented). Setelah program tersusun, kemudian dilanjutkan dengan membuat
anggaran. Merencanakan sebuah anggaran adalah proses pengecekan terakhir pihak
manajemen terhadap kelayakan strategi yang dipilih. Dengan memperkirakan biaya yang
harus dikeluarkan untuk mengimplementasikan sebuah progam, hal tersebut menjadi
sebuah petunjuk dalam strategi yang ideal.
Proses menyusun dan mendesain anggaran program, baik divisional maupun perusahaan
akan mengarahkan pihak manajemen untuk mengembangkan prosedur standart operasi
(standart operating procedures/ SOP). SOP berisi rincian berbagai aktivitas yang
diperlukan untuk sebuah program perusahaan atau organisasi.
2. Mencapai Sinergi
Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam implementasi strategi adalah memperoleh
sinergi diantara berbagai fungsi dan unit bisnis yang ada.
Igor Ansoff menyatakan bahwa terdapat 4 jenis sinergi yang seringkali mempengaruhi
keberhasilan implementasi strategi:
- Sinergi Pemasaran
Sinergi pemasaran dapat tercipta melalui kerjasama antara saluran distribusi,
wiraniaga, dan atau dengan gedung penyimpanan. Misalnya: sinergi melalui periklanan
dan promosi bersama dapat memeberikan keuntungan yang berlipat ganda yang
diperoleh dengan biaya yang relatif lebih kecil.
- Sinergi Operasional
Sinergi operasional dapat diperolah melalui kerja sama penggunaan tenaga kerja dan
fasilitas, dan kebutuhan operasional dengan jumlah yang besar.
- Sinergi Investasi
Sinergi investasi dapat tercipta melalui penggunaan bersama fasilitas produksi dalam
pabrik, pembelian persediaan bahan baku, penggunaan bersama peralatan dan mesin-
mesin pengolahan.
- Sinergi Manajemen
Sinergi manajemen diperoleh melalui pelaksanaan manajemen yang kompeten untuk
menambah unit bisnis baru atau produk baru, sehingga dapat untuk meningkatkan
kinerja.

Sinergi-sinergi tersebut tidak akan diperoleh begitu saja, dalam mencapai sinergi-
sinergi tersebut perlu adanya usaha untuk mengembangkan budaya organisasi yang
mendukung, serta program pengembangan reorganisasi dalam memadukan
keseluruhan operasi perusahan atau organisasi yang ada.

Penerapan strategi (implementation)

1. Leadership Implementation
2. Mencari dan menetapkan tenaga ahli pada posisi yang benar dan tepat
3. Pemimpin pilihan dan penugasan yang sesuai
4. Gaya dan iklim perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kepemimpinan
5. Organizational Implementation
6. Meninjau kembali posisi organisasi perusahaan atau stream living
7. Tetap menjalin hubungan baik dengan distributor
8. Melakukan internal marketing
9. Policy Implementation, perencanaan dan kebijakan dibentuk untuk meyakinkan
bahwa, keputusan strategi benar-benar di implementasikan
10. Terdapatnya basis pengawasan atas strategi yang dilaksanakan
11. Ada nya penanganan yang konsisten
12. Koordinasi antar unit lebih ditingkatkan

2.7. Implementasi Strategi Perusahaan Aplle


Apple Computer, Inc adalah sebuah perusahaan yang terletak di daerah Silicon Valley,
Cupertino, California, yang bergerak dalam bidang teknologi komputer. Apple membantu
bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dengan produknya Apple II dan
memajukannya sejak tahun 1980-an hingga sekarang dengan Macintosh. Apple terkenal akan
perangkat keras ciptaannya, seperti iMac, Macbook, perangkat pemutar lagu iPod, dan telepon
genggam iPhone. Beberapa perangkat lunak ciptaanya pun mampu bersaing di bidang kreatif
seperti penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro dan pemutar lagu iTunes
yang sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online.
Apple resmi merilis seri iPhone 14 diikuti dengan berbagai perangkat Apple seperti Apple Watch
Series 8, AirPods Pro Gen 2, M2 Apple iPad Pro atau iPad Pro 11, dan lainnya secara global pada
7 September 2022 lalu. Melalui acara bertajuk “Far Out”, Apple memperkenalkan lini produk
sekaligus inovasi teranyar mereka pada tahun 2022 ini. Publik berhasil dibuat takjub dengan
kehadiran fitur dynamic island yang terdapat pada iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Pada
rilisan terbarunya, Apple mengubah bentuk notch yang selama ini digunakan sejak kehadiran
iPhone X menjadi pill-shaped cutout dengan tampilan dinamis. Seperti namanya, fitur dynamic
island menggunakan animasi yang dapat berubah ukuran dan menampilkan layout tertentu ketika
pengguna melakukan interaksi pada area kamera depan. Tak dapat dipungkiri, perilisan produk
dan fitur Apple menjadi salah satu yang selalu dinantikan oleh masyarakat dunia terutama
penggemar teknologi.
Tren pendapatan konsisten meningkat. Mengulik pendapatan Apple selama kurun waktu 5 tahun
belakang, raihannya konsisten meningkat. Berdasarkan data yang dikutip dari Apple Newsroom,
Apple berhasil mencetak pendapatan sebesar 83 miliar dolar AS pada periode kuartal III (Q3)
tahun 2022, mengalahkan ekspektasi dari Wall Street.
Hal ini tentu tak terlepas dari rencana strategi yang berhasil diterapkanya. Perusahaan apple
berhasil mengimplementasikan rencana bisnisnya melalui inovasi produk yang lebih unik
dibandingkan produk sebelumnya. Apple selalu menekankan pada bagaimana menciptakan
kebutuhan bagi pelanggan melalui inovasi. Strategi pemanasaran yang dilakukan Aplle juga
sangat praktis. Belajar dari Harley Davidson, Aplle memasarkan produknya melalui komunitas.
Dengan adanya komunitas seperti MUG (Macintosh User Group) maka masalah teknis bisa
diselesaikan oleh komunitas pengguna dan sekaligus bertindak sebagai corong Aplle dalam
menyebarkan hal – hal positif mengenai Aplle.
2.8. Hasil dari implementasi Perusahaan Aplle
Hasil dari implementasi perusahaan Aplle yang merilis produk dan fitur Aplle menjadi salah satu
yang selalu dinantikan oleh masyarakat dunia terutama penggemar teknologi. Apple juga
mempunyai sistem oprasi yang lebih efisien dan keamanan yang dimiliki iPhone sangat tinggi,
dan iPhone juga memmpunyai material yang premium dan mempunyai tampilan yang terkesan
elegan.
Seperti yang dikatakan Steve Jobs Tim Cook, Aplle menganut 4 strategi utama yaitu,
- Jumlah produk yang terbatas
- Focus terhadap kualitas
- Mengutamakan profit daripada market share
- Membuat Efek Halo agar tingkat Demand tinggi.

Untuk meningkatkan demand, Apple membuat diferensiasi produk agar tampil beda
dengan kompetitornya. Dengan membuat sebuah produk yang eksklusif dan kualitas
premium, Apple mampu menciptakan sebuah tembok yang memisahkan antara mereka
dengan pesaingnya. Dalam membuat produk, Apple memperhatikan sisi estetika serta
kinerjanyanya. Sesuai prinsipnya, Apple menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi
serta memperhatikan kinerjanya agar memberikan sebuah gadget yang mudah digunakan.
Mulai dari sistem operasi Ios yang merupakan buatan Apple sendiri, Konsep Mobile Store
khusus Apple dengan Apple Store, efektivitas kinerja berkat pemilihan bahan berkualitas
tinggi memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang menggunakan Apple.

2.9.Kegagalan Dalam Pelaksanaan Bisnis


Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan, diantaranya
adalah faktor ekonomi, kesalahan manajemen, dan bencana alam. Perusahaan yang mengalami
kegagalan dalam operasinya akan berdampak pada kesulitan keuangan perusahaan (Sudana,
2011). Zimmerer mengemukakan ada beberapa faktor penyebab kegagalan dalam menjalankan
usaha, yaitu:
a. Tidak Memiliki Visi
Usaha yang dijalankan tanpa tujuan merupakan penyebab terbesar kegagalan. Oleh
karenanya, menentukan suatu tujuan, baik untuk jangka panjang, menengah, atau pendek,
adalah hal yang sangat penting dilakukan. Terlebih jika dalam menjalankan usaha, kita
bekerjasama dengan satu atau beberapa rekan usaha. Menyamakan visi diawal usaha adalah
suatu keharusan.
b. Lemahnya Perencanaan
Yang penting jalan dulu deh! Tapi, mau lewat mana? Pake apa? Perlu uang berapa? Disinilah
pentingnya peran perencanaan. Perencanaan tidak harus rumit, tidak perlu seperti rencana
perusahaan besar. Yang terpenting, bisa dijadikan pedoman untuk mencapai target. Ingat, jika
gagal membuat rencana, sebenarnya kita sedang merencanakan sebuah kegagalan.
c. Terlalu Percaya Diri
Tidak semua ide besar akan booming di pasar. Sebelum ditawarkan ke konsumen, akan lebih
‘aman’ jika ide itu diuji dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau cukup melakukan jajak
pendapat sederhana kepada teman, keluarga, atau tetangga. Biarkan mereka menjawab
dengan jujur dan menilai ide yang kita miliki.
d. Miskin Komitmen
Ide yang bernilai milyaran akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan komitmen yang
kuat. Banyak wirausaha yang sudah memulai usaha namun tidak memiliki waktu untuk
mengelola perusahaan. Imbasnya, usaha mengalami stagnan, sulit berkembang dan akhirnya
gagal. Hati-hati juga dengan keberhasilan. Seringkali keberhasilan membuat kita hanyut
dalam euforia hingga melupakan komitmen.
e. Keterbatasan Dana
Salah satu penyebab kegagalan ditahun-tahun awal usaha adalah minimnya dana operasional.
Seorang pemilik perusahaan, walaupun kecil, harusnya bisa menghitung berapa banyak dana
yang dibutuhkan untuk memutar roda usaha selama belum menghasilkan. Siasati kondisi ini
dengan struktur manajemen yang ramping, mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi
finansial yang berorientasi mendorong keuntungan.
f. Ketidakmampuan Manajemen
Dalam bisnis kecil, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan
pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha
kurang memiliki kemampuan kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan agar bisnis
bisa berjalan.
g. Kurang Pengalaman
Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang usaha yang akan dimasukinya.
Idealnya, calon wirausahawan harus memilki keterampilan teknis yang memadai
(pengalaman kerja mengenai konsep pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang
mencukupi), kemampuan mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis, serta keterampilan untuk
mengelola orang-orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan
kinerja.
h. Lemahnya Kendali Keuangan
Kunci dari keberhasilan bisnis adalah adanya kendali keuangan yang baik. Sementara itu,
perusahaan kecil seringkali melakukan dua kesalahan keuangan, yakni kekurangan modal
dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.
i. Gagal Mengembangkan Perencanaan yang Strategis
Tanpa memiliki suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki
dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di
pasar.
j. Pertumbuhan Tidak Terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh semua
perusahaan. Namun demikian, pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Hal itu
dikarenakan cenderung meningkatnya berbagai masalah dengan berkembangnya perusahaan
sehingga manajer harus belajar menangani masalah-masalah tersebut.
k. Lokasi yang Buruk
Pemilihan lokasi yang tepat harus dipilih berdasarkan penelitian, pengamatan, dan
perencanaan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan besarnya biaya sewa yang harus dibayar.
Beberapa pemilik bisnis seringkali memilih lokasi hanya dikarenakan adanya tempat yang
kosong.
l. Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik
Pada umunya, investasi terbesar yang harus dilakukan oleh manajer bisnis kecil adalah salah
satu tanggung jawab menajerial yang penting. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan
mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan merasa kecewa dan
pergi.
m. Kekurangan Pemahaman Perubahan Teknologi
Pemahaman teknolgi bagi SDM tidak serta merta harus berkaitan dengan komputer dan
internet, namun juga berdasar kemudahan dari dampak teknologi yang ada, misal mengulek
sambel dari cobek beralih dengan blender, dari penghangat nasi dengan kompor beralih ke
magic jar. Sekarang kalo dalam bidang cetak mencetak, yang dahulunya dengan mesin cetak
warna yang mahal sekarang cukup dengan yang portable dan print namun tetap dengan
kualitas handal. Kegagalan usaha pemahaman teknologi ini tidak semata karena pemahaman
pembelian namun juga pemeliharaan, misal banyak data keuangan, data nasabah yang hilang
karena virus, atau ketidakmampuan staf dalam melindungi data file konsumen sehingga ada
pesaing yang bisa mengambil melalui salah satu stafnya yang hendak kena PHK atau pindah,
sehingga data-data dengan mudah digunakan oleh pesaing.
n. Kurangnya Pemahaman Usaha dan Tempat Usaha.
Memahami secara kontekstual dan strategi bukan saja bagaimana produk itu mempunyai nilai
tambah dan dibuat. Namun perlunya pemahaman akan kebutuhan masyarakat akan produk
tersebut, baik secara frekuensi, kuantitas, bentuk/jenis dan kualitasnya. Pemahaman usaha
juga berkaitan terhadap sarana dan prasarana misal lokasi usaha, info usaha, kondisi
kelengkapan usaha. Misal saya ambil contoh, seorang ibu yang pandai sekali memasak belum
tentu berhasil dalam usaha rumah makan karena bisnis tidak saja tentang pemahaman proses
produksi saja. Misal lagi, tempat usaha yang disewa ratusan juta belum tentu akan membawa
keberhasilan usaha, jika tidak mempunyai kedekatan pasar dan kemudahan akses (akses
berbasis jangkauan fisik dan teknologi). Kedekatan lokasi dengan sumber bahan baku/sumber
produksi juga menjadi bagian penting karena dapat mengefisiensikan biaya transportasi dan
produksi.
BAB III

PENUTUP

3.0 Kesimpulan

Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana


perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business
opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan
bersaing(competitive advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus
dilakukan untuk menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.
Manfaat dalam menjalankan rencana usaha yaitu sebagai wadah untuk menampung rencana
bisnis, alat control segala kegiatan yang akan dilaksanakan ketika gagasan usaha
diimplementasikan, menyampaikan kepada pihak lain maksud dan tujuan penyususnan
rancangan usaha, memperoleh perhatian dan keterlibatan pihak lain untuk membantu,
terutama dalm mewujudkannya menjadi perusahaan yang nyata.
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48174/1/AKHTA%20ADLIN
A%20CAHYANI-FST.pdf

https://www.slideshare.net/ahmadfajarjabrik/makalah-perencanaan-strategis-lengkap

https://www.academia.edu/12894628/IMPLEMENTASI_STRATEGI

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/2019031007/07STUDI%20KASUS%20A
PPLE%20INC%20-%20Kelompok%206.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/publications/255681-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kegagala-38f8b235.pdf

Anda mungkin juga menyukai