Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN PERUSAHAAN

KONSEP PERENCANAAN DALAM PERUSAHAAN PT GOJEK


INDONESIA

Untuk Memenuhi Salah Satu Penilaian Mata Kuliah Manajemen Perusahaan

Dosen Pembimbing : Ir. Anik Tjandra Setiati, MM

Disusun Oleh:
1. ARDYANTAMA C (1316030059)
2. FARID ADITYA (1316030066)
3. M ABYAN PRATAMA (1316030015)
4. RANDIANSAH (1316030086)

TT 3B

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2018 – 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Konsep Perencanaan dalam Perusahaan PT Tokopedia”. Makalah ini ditulis semata – mata
untuk memenuhi tanggung jawab dan tugas yang telah diberikan kepada penulis. Selain itu,
mudah – mudahan makalah ini dapat membantu orang lain untuk mengetahui atau
mengumpulkan informasi tentan perencanaan pada PT Tokopedia.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusahan semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagaimana halnya manusia biasa, penulis pun tidak
luput dari kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari adanya banyak
bantuan dari dosen dan kerabat yang memberi berbagai masukan demi tersusunnya makalah
ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan
makalah ini.

Depok, Desember 2018

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ iii
1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... iii
1.2. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... iv
1.3. TUJUAN ............................................................................................................................... iv
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 1
2.1. Perencanaan dalam Manajemen ......................................................................................... 1
2.2. Tujuan Perencanaan ............................................................................................................. 1
2.3. Batasan Perencanaan............................................................................................................ 2
2.4. Unsur – Unsur dan Elemen dari Perencanaan ................................................................... 2
2.4.1. Unsur – Unsur Perencanaan ........................................................................................ 2
2.4.2. Elemen Perencanaan..................................................................................................... 2
2.5. Sifat Rencana Yang Baik...................................................................................................... 6
2.6. Proses Pembuatan Rencana ................................................................................................. 6
2.7. Konsep Perencanaan di Perusahaan PT Gojek Indonesia ............................................... 7
2.8 Kesuksesan Tokopedia dalam melakukan Perencanaan....................................................... 12
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................................................ 13
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................................... 13
3.2. SARAN ................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan


organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan
(planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses
perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,


terutama dalam menghadapi lingkungan ekternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang akan
dijalankan untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan organisasi di
waktu yang akan datang. Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis,
berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap
lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha. Pokok pembahasan
dalam makalah ini berfokus pada pengenalan konsep perencanaan, alasan pentingnya
perencanaan dalam mencapai tujuan dan bagaimana mengefektifkan perencanaan
tersebut.

iii
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Perencanaan ?
2. Apa yang menjadi tujuan Perencanaan dalam Manajemen Organisasi ?
3. Apa yang menjadi batasan dalam Perencanaan?
4. Apa saja yang menjadi unsur dan elemen dari Perencanaan?
5. Bagaimana sifat Perencanaan yang baik?
6. Bagaimana proses pembuatan rencana yang benar ?
7. Bagaimana perencanaan pendirian PT.Tokopedia?

1.3. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Perencanaan
2. Mengetahui apa yang menjadi tujuan Perencanaan dalam Manajemen Organisasi
dan apa yang menjadi batasan dalam perencanaan.
3. Mengetahui apa yang menjadi unsur dan elemen dari perencanaan.
4. Mengetahui proses pembuatan rencana yang benar.
5. Mengetahui bagaimana sifat perencanaan yang baik dan bagaimana perencanaan
pendirian PT. Tokopedia
6. Memenuhi tugas dari mata kuliah manajemen perusahaan.

iv
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1. Perencanaan dalam Manajemen
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan,
dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau
rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis
yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

2.2. Tujuan Perencanaan


Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan :
1. Untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan
nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus
mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga
kerja organisasi kurang efesien.
2. Untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia
dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek
dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
3. Untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana,
karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-
hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
4. Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya,
yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian. Proses pengevaluasian atau
evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada.
Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.

1
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan
antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.

2.3. Batasan Perencanaan


Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what is to be
done. Sedangkan menurut A.Allen planning is the determination of a course of action to
achieve a desired result.
Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( When )
mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer
yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan
pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang
dilakukan.

2.4. Unsur – Unsur dan Elemen dari Perencanaan


2.4.1. Unsur – Unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut
sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

2.4.2. Elemen Perencanaan


Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan
rencana itu sendiri (plan).
1. Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen
membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan
(stated goals) dan sasaran riil.

2
Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat
luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan,
pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen.
Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat
hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran
riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil
hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk
mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional.
Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum,
yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals)
yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada
anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang
tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan.
Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh
bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas
seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan,"
sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah
mengintepretasi maksud sasaran itu.
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO.
Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh
manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan
bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan
begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan
meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO.
Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO
membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada
lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan
karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa mempedulikan rekan
sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO
hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran
hanyalah manajemen puncak sendiri.
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen
membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
3
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan
(stated goals) dan sasaran riil.
Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat
luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan,
pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen.
Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat
hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran
riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil
hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk
mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional.
Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum,
yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals)
yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada
anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang
tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan.
Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh
bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas
seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan,"
sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah
mengintepretasi maksud sasaran itu.
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO.
Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh
manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan
bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan
begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan
meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO.
Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO
membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada
lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan
karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa mempedulikan rekan
sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO
hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran
hanyalah manajemen puncak sendiri.

4
2. Rencana
Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan
frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi
menjadi rencana strategis dan rencana operasional.
Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan
organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur
kegiatan sehari-hari anggota organisasi. Berdasarkan jangka waktunya,
rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka
pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana
dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang
memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara
keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame. Menurut
kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana
spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan
guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer
menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak
memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana
seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan
rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk
"meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya
dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single
use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk
dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di
China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan
standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut
berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan
lain-lain.

5
2.5. Sifat Rencana Yang Baik
Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat sebagai berikut :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang
menerima sehingga penafsiran yang berbeda-beda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya
bila ada perubahan keadaan maka tidak semua rencana dirubah dan dimungkinkan
diadakan penyesuaian - penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan
begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
stabilitasnya setiap rencana harus ada dalam perimbangan.
4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi
kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada
dalam organisasi.

2.6. Proses Pembuatan Rencana


1. Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat diformulir
tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas
diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang
akan diperoleh.
2. Observasi dan analisa
Menentukan faktor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan
(observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya
untuk ditentukan mana yang digunakan.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan
dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut
atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarnya biaya yang dibutuhkan
efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
4. Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada
dengan cara mengawinkan sintesa dari kemungkinan - kemungkinan tersebut.
Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan - kelemahan.

6
2.7. Konsep Perencanaan di Perusahaan PT Gojek Indonesia

Tokopedia.com adalah salah satu perusahaan jual beli berbasis digital terbesar di
Indonesia. Sejak resmi diluncurkan, PT. Tokopedia berhasil menjadi salah satu
perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat. Dengan mengusung
model bisnis marketplace dan mall online, Tokopedia memungkinkan setiap individu,
toko kecil dan brand untuk membuka dan mengelola toko online. Sejak diluncurkan
sampai hingga akhir 2015, layanan dasar Tokopedia yang bisa digunakan oleh semua
orang secara gratis. Tokopedia memiliki visi untuk “Membangun Indonesia yang
Lebih Baik Lewat Internet”, Tokopedia mempunyai program untuk mendukun para
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk
mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara online.

Sejarah berdirinya Tokopedia.com secara resmi diluncurkan ke publik pada 17


Agustus 2009 di bawah naungan PT. Tokopedia yang didirikan oleh William
Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Pt. Tokopedia
mendapatkan seed funding (pendanaan awal) dari PT. Indonusa Dwitama pada tahun
2009. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, Tokopedia kembali mendapatkan
suntikan dana dari pemodal ventura global seperti East Ventures (2010), Cyber Agent
Ventures

7
(2011), Netprice (2012), dan SoftBank Ventures Korea (2013). Lalu pada Oktober
2014, Tokopedia berhasil mencetak sejarah sebagai perusahaan teknologi pertama
di Asia Tenggara, yang menerima investasi sebeas USD 100 juta atau sekitar Rp.
1,2 Triliun dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI). Pada
April 2016, Tokopedia kembali dikabarkan mendapatkan investasi sebesar USD
147 juta atau sekitar Rp.1,9 Triliun.

Tokopedia adalah perusahaan internet yang memungkinkan setiap individu dan


pemilik bisnis di Indonesia untuk mengembangkan dan mengelola bisnis online
mereka secara mudah dan gratis, sekaligus memungkinkan pengalaman berbelanja
online yang lebih aman dan nyaman. Tokopedia percaya bahwa marketplace adalah
bisnis model paling indah di dunia, karena kesuksesan sebuah marketplace hanya
dapat diraih dengan membuat orang lain menjadi lebih sukses.

Berdasarkan proses pembuatan rencana

1. Menetapkan tugas dan tujuan


Adapun tugas dan tujuan William Tanuwijaya mendirikan Tokopedia
adalah membangun Indonesia lebih baik lewat internet dan untuk terus
berusaha memberikan kesempatan kepada setiap individu di Indonesia
untuk memulai bisnis dengan mudah dan gratis di Tokopedia.

2. Observasi dan Analisa


- Maraknya penipuan di Internet
Meskipun perkembangan teknologi internet ini mempunyai manfaat
yang positif pada bidang komunikasi manusia, namun disertai efek
negatifnya. Dengan media internet apapun menjadi mudah, termasuk
“penipuan”. Pendiri tokopedia William Tanuwijaya yang pada saat itu
masih bekerja di salah satu situs jual beli ditambah pengalamannya
sebagai operator warnet memahami akan masalah ini.

Manajemen Perusahaan | 8
Penipuan pada transaksi jual-beli yang terjadi sangat sering terjadi pada
saat itu. Pembeli yang merasa tertipu melakukan komplain
terhadap forum, namun sudah bisa ditebak hasilnya. Apapun yang
sudah terjadi akan susah diperbaiki, begitupun dengan penipuan yang
jika sudah terjadi atau uang pembeli sudah berada ditangan pelaku
(oknum penjual).
- Banyaknya Masyarakat Indonesia yang Menginginkan Pendapatan
Sampingan
Menambah penghasilan meskipun seseorang sudah mempunyai
penghasilan tetap misalnya sebagai karyawan / pegawai sangat diminati
umumnya oleh masyarakat indonesia. Salah satunya dengan berjualan
online, yang memiliki reputasi usaha dengan modal dan alokasi waktu
sangat minim jadi sama sekali tidak mengganggu aktifitas utama
sebagai karyawan.
- Potensi Perkembangan Teknologi Informasi yang Meningkat Setiap
Tahunnya
Perkembangan teknologi informasi semakin pesat dari waktu ke waktu.
Hal ini tentu saja mempermudah siapa saja yang melakukan dan
menjalankan usahanya dengan memanfaatkannya. Kita ambil contoh
dari metode pembayaran yang semakin mudah, pengiriman barang yang
semakin mudah hingga perangkat lunak misalnya aplikasi handphone
terus dikembangkan dan berdampak pada bertambah luasnya jangkauan
bagi siapa saja yang menjalankan usaha online melalui internet. Ambil
saja salah satu contohnya Aplikasi Android, ios dan PC.
- Trend Pengguna Internet yang Terus Meningkat Setiap Tahunnya
Tidak ada satu orangpun yang akan membantahnya mengenai
pertumbuhan penggunak internet di Indonesia yang terus mengalami
peningkatan pesat dari tahun ke tahun. Internet bukan lagi sesuatu yang
asing dan mewah juga manusia intelek yang bisa menggunakannya.

Manajemen Perusahaan | 9
3. Mengadakan kemungkinan – kemungkinan

Dalam membuat platform belanja online, sangat banyak resiko


yang akan terjadi, seperti barang yang tidak sesuai, dan penipuan jenis
lainnya. Dari kemungkinan-kemungkinan ini maka William dan beberapa
partnernya memutuskan untuk membangun Tokopedia dengan tujuan
untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.

4.Membuat sintesa

Semakin maju perkembangan zaman maka semakin banyak kebutuhan


– kebutuhan yang harus dipenuhi, hal ini yang menjadi pendorong
Tokopedia untuk semakin memberikan fasilitas – fasilitas yang lebih
banyak lagi bagi para konsumennya dengan menambahkan berbagai
layanan tambahan yang semula hanya berupa layanan jual
beli ,kemudian muncul layanan – layanan lainnya. Adapun layanan
lainnya seperti pembelian pulsa, tiket pesawat, tiket konser,
pembayaran tagihan listrik, air, cicilan, dan lainnya.

Manajemen Perusahaan | 10
Sistem pembayaran di Tokopedia.com menggunakan sistem Rekening
Bersama atau escrow. Dalam hal ini, Tokopedia.com berperan sebagai
pihak ketiga yang menengahi antara penjual dan pembeli, sehingga
dapat meminimalisir terjadinya tindak penipuan.
Hingga awal tahun 2017, terdapat 2 macam kategori pembayaran yang
dapat digunakan untuk bertransaksi di Tokopedia.com, yaitu sistem
pembayaran instan dan sistem pembayaran manual.
Sistem pembayaran instan Tokopedia yaitu tidak perlu melakukan
konfirmasi pembayaran karena pembayaran sudah otomatis
terverifikasi. Sistem pembayaran instan terdiri dari :
 mandiri clickpay
 mandiri e-cash
 BCA KlikPay
 KlikBCA
 e-Pay BRI
 BRI Virtual Account (BRIVA)
 BNI Virtual Account
 Indomaret
 Alfamart
 Pos Indonesia
 Kartu Kredit
 Cicilan
 Saldo Tokopedia
 Tokocash
 Kredivo
Sedangkan sistem pembayaran manual Tokopedia adalah pembeli
harus melakukan konfirmasi pembayaran (per tanggal 18 Nopember
2016, pembeli tidak perlu lagi melakukan konfirmasi pembayaran,
asalkan nominal yang ditransfer sudah sesuai dengan nominal yang

Manajemen Perusahaan | 11
diberikan untuk dibayar, biasanya mengandung angka unik dibelakang
nominal harga dan ongkos kirim) terdiri dari:
 Transfer ATM
 Setoran tunai
 Internet banking
 Mobile banking

2.8 Kesuksesan Tokopedia dalam melakukan Perencanaan.


Dimulai dari ide berdirinya tokopedia yang bermula pada tahun 2007 dan
terelisasi pada tahun 2009. Perjalanan tokopedia pada tahun pertama
peluncurannya bisa dibilang cukup baik dan sangat membanggakan. Hal itu
terbukti dengan adanya perolehan penghargaan dari Bubu Award sebagai salah
satu Bisnis Startup E-commerce terbaik di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu selama setahun dari Tokopedia didirikan, Tokopedia


mendapat antusias dari berbagai kalangan merchant dan customer. Pada awal
bulan berdirinya Tokopedia berhasil menggandeng 509 merchants dengan 4560
members. Jumlah tersebut terus bertambah hingga pada ulang tahun pertamanya
pada tanggal 17 Agustus 2010 Tokopedia menggaet 4659 merchants dengan
44785 members.

Suatu pencapaian yang luar biasa selama setahun tersebut. Dari jumlah transaksi
awal bulan berdirinya hanya Rp 33 juta melejit hingga Rp 5,954 milyar pada
ulang tahun pertama 17 Agustus 2010. Sekaligus pada ulang tahun pertama
Tokopedia, Tokopedia melepas tag beta version yang mengindikasikan bahwa
Tokopedia siap untuk melayani merchant dan customer yang bertransaksi pada
sistem mereka. Limit harga produk dinaikkan senilai Rp 25 juta yang sebelumnya
hanya mencapai Rp 9,99 juta. Begitupun dengan limit transaksi pada market place
Tokopedia naik menjadi Rp 40 juta dari Rp 15 juta.

Manajemen Perusahaan | 12
BAB III

PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi.
2. Perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa
( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( When ) mengapa ( why )
dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer
yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan
dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta
program-program yang dilakukan.
3. Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat fleksibel, stabilitas, jelas.
4. Dengan perencanaan yang baik, Tokopedia memberikan dampak dan
keuntungan yang besar untuk dirinya sendiri dan orang lain.

3.2. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan. Penulis berharap bisa mendapatkan saran dan kritik
yang membangun bagi penulis untuk membuat makalah yang lainnya.

Manajemen Perusahaan | 13
DAFTAR PUSTAKA
- https://news.detik.com/advertorial-news-block/3332934/berkat-william-
tanuwijaya-tokopedia-sukses-jadi-marketplace-pertama-di-indonesia
- https://thidiweb.com/sejarah-tokopedia/

Manajemen Perusahaan | 14

Anda mungkin juga menyukai