Disusun Oleh:
Kelompok 7
Pekanbaru,Oktober 2022
Tim Penulis
(Kelompok 7)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu:
1. Agar mahasiswa dapat memahami pengertian dari Siklus Hidup Produk
2. Agar mahasiswa dapat memahami tahapan-tahapan yang ada dalam Siklus Hidup
Produk.
3. Agar mahasiswa dapat memahami strategi-strategi perusahaan dalam menghadapi tiap
tahapan siklus hidup produk.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui strategi untuk pemimpin, penantang dan penceruk
pasar
5. Agar mahasiswa mengetahui kasus dari penerapan PLC pada perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu
grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan
ditarik dari pasar.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam
pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing
suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk
orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga
memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan
ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan
pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para
supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan,
bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air
mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral
kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan
kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang
baik di mata konsumen.
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo,
sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama
didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama ini, kini AQUA memiliki 14 pabrik di
seluruh Indonesia.
Pada tahun 1998, AQUA (yang berada dibawah naungan PT Tirta Investama)
melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang
merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di
dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas
produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah
bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi
yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
Perkembangan Sejarah PT. Aqua dari Tahun ke Tahun:
v Tahun 1973
PT Aqua ini berdiri pada tanggal 23 Februari 1973. Kegiatan fisik perusahaan dimulai
pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan pembangunan pabrik di kawasan Pondok
Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
v Tahun 1974
Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dan produk komersil
dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun.
Produk pertamanya adalah AQUA botol kaca 950 ml, harga per botol adalah Rp.75,-
v Tahun 1984
Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.
v Tahun 1985
Pengembangan produk AQUA dalam bentuk kemasan PET 330 ml. Pengembangan
ini membuat produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk
dikonsumsi.
v Tahun 1993
Menyelenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah
pendauran ulang botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang bisa dapat
digunakan kembali.
v Tahun 1995
AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line
di pabrik Mekarsari. Pemerosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan
bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera
diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih
higienis.
v Tahun 1997
Tahun 1997, akibat terjadinya krisis moneter, PT Aqua mencatat pertumbuhan
dibawah 30%. Hal itu disebabkan perusahaan hanya menghasilkan laba bersih sebesar
Rp 7.8 miliar atau turun sebesar 25%. Selain itu, pendapatan perusahaan juga turun
sebesar 23% dari Rp 220.8 miliar menjadi Rp 179.4 miliar.
v Tahun 1998
Penyatuan AQUA dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998. Langkah ini
berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai
produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Akuisisi
saham Danone di PT Aqua di tahun 1998 hanya sebesar 40% dan saat itulah
merupakan titik awal perkembangan pesat PT Aqua, dimana PT Aqua mampu
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 19 miliar atau bertambah 143% dari tahun
sebelumnya.
v Tahun 1999
Pada tahun 1999 ditargetkan sebesar 1.1 miliar liter, naik 19% dari tahun terakhir.
Manajemen juga mengumumkan bahwa mayoritas pemegang saham yaitu PT Tirta
Investama telah menandatangani kontrak dengan French Danone untuk memproduksi
air mineral Aqua-Danone. Sementara itu, volume penjualan pada tahun terakhir
adalah berjumlah 1.226 liter, naik 19,6% sepanjang tahun 1999.
v Tahun 2000
Bertepatan dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel
Danone-AQUA.
v Tahun 2001
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 %
menjadi 74 %, sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas
AQUA Group. AQUA menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1
November 2001.
v Tahun 2002
Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk
membantu masyarakat dan juga para karyawan AQUA sendiri yang terkena musibah
tersebut. AQUA menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai
diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 – 2004] pada 1 Juni 2002.
v Tahun 2003
Perluasan kegiatan produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah
pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja
perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data
Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).
v Tahun 2004
Peluncuran logo baru AQUA. AQUA menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi
maupun penampilan luarnya. AQUA meluncurkan varian baru AQUA Splash of Fruit,
jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango.
Peluncuran produk ini memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman.
v Tahun 2005
DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada tanggal 27 September, AQUA
memproduksi MIZONE, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE.
MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah yaitu bagaimana penerapan strategi pemasaran PLC pada Pt
Aqua Golden Misisipi Tbk
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari masalah yang tertera yaitu untuk mengetahui
penerapan strategi Pemasaran PLC pada Pt Aqua Golden Misisipi Tbk.
3.1 Kesimpulan
Siklus Hidup Produk merupakan sebuah gambaran proses kehidupan sebuah produk.
Selayaknya makhluk hidup, sebuah produk juga melalui tahap kelahiran hingga
kematian(penurunan).
Tahapan-tahapan yang dilalui oleh sebuah produk terbagi menjadi empat tahapan.
Yang pertama yaitu tahap perkenalan, dimana sebuah perusahaan melahirkan sebuah produk
yang baru. Kemudian perusahaan yang bersangkutan selaku induk dari produk tersebut
dituntut untuk memperkenalkan si produk ke konsumen dengan berbagai upaya dan strategi.
Dalam tahapan ini dibutuhkan kesabaran, kerja keras juga biaya yang sangat tinggi untuk
mempromosikan produk baru tersebut. Umumnya perusahaan belum mendapatkan
keuntungan yang maksimal dalam tahapan ini.
Kedua yaitu tahapan pertumbuhan, dimana sebuah produk sudah dikenal oleh konsumen dan
mampu menghasilkan profit yang banyak bagi perusahaan. Biasanya dalam tahap ini akan
banyak perusahaan baru yang menciptakan produk yang sama dengan produk ini.
Tahapan yang ketiga adalah tahap kedewasaan. Dalam tahap ini sebuah produk mengalami
peningkatan produksi dan keuntungan yang besar, sebab sudah dikenal dekat oleh konsumen.
Namun jika perusahaan tidak mampu menyesuaikan produksi produk-produknya sesuai
dengan variasi zaman yang terus berkembang dan berubah-ubah, maka tidak menutup
kemungkinan produk tersebut akan mengalami tahap penurunan. Sehingga konsumen akan
beralih pada produk lain yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan akibatnya
produk yang bersangkutan perlahan-lahan akan mengalami penurunan bahkan kematian yang
disebabkan oleh ketidakmampuan menghadapi persaingan pasar yang terus berkembang.
Namun, perusahaan biasanya mempunyai strategi-strategi yang baik dalam menghadapi
setiap tahapan siklus yang akan dilalui oleh prodauk-produknya.
3.2 Saran
Sebagai pemula kami sadar banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Untuk itu kami mohon maaf dan mohon saran serta kritiknya agar kami dapat
memperbaikinya dan menambah wawasan dalam penulisan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah, Thamrin dan Francis Tantri. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: RAJAWALI
PERS.
Gitosudarmo, Indriyo. 2012. Manajemen Strategis. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Kotler, Philip. A.B.Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Suyanto, M. 2007. Marketing strategi, Top Brand Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Andi