Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya makalah Mana
Pemasaran "Product Life Cycle" telah disusun dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran. Selain itu, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan
wawasan yang lebih lagi bagi mahasiswa tentang apa dan bagaimana siklus hidup
produk ada dan berlangsung.
Kami mengucapkan banyak terima kasih ke pihak-pihak yang membantu baik
secara moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang guna
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya, dan bagi mahasiswa lain pada umumnya.

September 2016
Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan mulai dari yang kecil sampai yang besar, pasti memerlukan
pemasaran dalam segala aspek. Dan di dalam pemasaran inilah perusahaan akan
mengetahui seberapa jauh produknya akan diterima dan dijadikan unggulan oleh
pelanggannya serta bagaimana produk tersebut mampu bersaing secara kompetitif
dengan para pesaing.
Di dalam pemasaran ada suatu siklus atau tahapan yang dapat membantu
perusahaan untuk mengetahui dan menganalisa secara jelas sejauh mana produk yang
dihasilkan dapat bertahan secara kompetitif. Proses ini dikenal dengan nama Product
Life Cycle atau siklus hidup produk. Product Life Cycle pertama kali diperkenalkan
oleh Levitt yang hingga saat ini masih digunakan oleh pebisnis untuk menganalisa
siklus produk mereka.
Sebenarnya pola siklus hidup produk adalah selalu berubah-ubah, karena sulit
menduga lamanya suatu tahap dan para manajer sendiri sering tidak bisa memastikan
pada tahap apa produk mereka saat ini berada. Suatu produk mungkin kelihatannya
mencapai tahap kedewasaan, padahal hanya mencapai saat mendatar pada tahap
pertumbuhan untuk sementara sebelum menaiknya kurva untuk kedua kalinya. Pola
daur hidup merupakan alat strategi pemasaran, bukan seperti siklus hidup organisme
yang alami dan pasti. Pola siklus hidup menjadi akibat dari berbagai strategi
pemasaran yang telah ditentukan perusahaan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian dariProduct Life Cylce?
2. Bagaimana konsep dari Product Life Cylce?
3. Bagaimana tahapan dan strategiperusahaan dalam menghadapai tiap tahap
siklus Product Life Cylce?
4. Apa saja karakteristik tahap – tahap dalam Product Life Cylce?

2
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Agar dapat memahami pengertian dari Product Life Cylce.
2. Agar dapat memahami konsep dari Product Life Cylce.
3. Agar dapat memahami tahapan serta strategidalam menghadapi tiap
tahapProduct Life Cylce.
4. Agar dapat memahami karakteristik tahap – tahap dalam Product Life Cycle

1.4. MANFAAT
Adapun manfaat penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Sebagai alat perencanaan, konsep daur hidup produk bisa membantu
memperjelas tantangan - tantangan pemasaran pada setiap tahap dan alternatif
strategi apa saja yang bisa digunakan perusahaan.
2. Sebagai alat pengendalian, konsep ini membantu perusahaan dalam
membandingkan prestasi dengan produksi sejenis di masa lalu.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)


Sebagaimana para pemasar berpendapat bahwa seperti layaknya manusia
melewati tahap di dalam kehidupan mulai dari lahir sampai meninggal, produk
( khususnya kategori produk) juga melalui siklus hidup untuk produk (Arens,
1999:188). ProductLife Cycle atau siklus hidup produk adalah perjalanan penjualan
dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu
konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu
produk. Tidak semua produk memiliki waktu siklus hidup yang sama, ada yang bisa
berjalan sangat lama, ada pula yang berjalan sangat cepat. Namun meski setiap siklus
memiliki lama waktu yang beragam, secara umum siklus hidup sebuah produk
semakin pendek (Perreault, 2002:881).
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan
manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.
Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

2.2. KONSEP PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)


Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap suatu produk, maka perlu
dianalisis mengenai PLC dari produk sejenis yang dibuat, hal ini disebabkan karena :
 Produk, pasar (permintaan konsumen), dan pesaing akan berubah sepanjang
siklus hidup produk.
 Produk memiliki umur yang terbatas.
 Penjualan produk akan melalui berbagai tahap yang khas, dan masing-masing
memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjualnya.

4
 Laba akan naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus
hidup produk.

2.3. TAHAPAN - TAHAPAN PRODUCT LIFE CYLCE


Setiap produk biasanya memiliki masa daur hidup yang berbeda, kenaikan
maupun penurunan dapat terjadi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Grafik Product Life Cycle

Tahapan-TahapanProduct Life Cylce:

1. TAHAP PERKENALAN (INTRODUCTION)

Tahap perkenalan adalah sebuah tahap awal perusahaan dalam


memperkenalkan produknya kepada konsumen. Pada tahap ini, barang mulai
dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi.
Barang yang dijual umumnya barang baru (betul-betul baru), karena masih berada
pada tahap permulaan.

Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar
berkembang lambat (karena tingginya market resistance), tingkat kegagalan relatif
tinggi, banyak melakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya
(karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula
disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi, promosi dan
pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.Untuk melalui tahapan
ini diperlukan kerja keras dan kesabaran yang sangat tinggi, agar produk yang
dihasilkan dapat diterima oleh konsumen.

5
Strategi yang Biasa diterapkan oleh Perusahaan dalam Tahap Perkenalan,
yaitu:

Strategi Tahap Perkenalan

a. Strategi Menyaring Cepat (Rapid Skimming Strategy)

Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk
memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan
promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk
walaupun harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju
penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga
berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin
membangun preferensi pada mereknya.

b. Strategi Menyaring Lambat (Slow Skimming Strategy)

Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh


laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya
pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar
terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen
mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.

c. Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy)

6
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi
yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan
pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan
berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan
produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi
persaingan potensial yang besar.

d. Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk


memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah
agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya
harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui
keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial
sangat rendah.

2. TAHAP PERTUMBUHAN / GROWTH

Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang
perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi
dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut
terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar atau
dengan kata lain, jika produk baru menarik perhatian dan cukup memuaskan
konsumen, penjualan mulai menanjak secara cepat.

Tahap Pertumbuhan / Growthdapat dibedakan Menjadi Dua Kelompok, yaitu :

a. Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth)

Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan


perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar.
Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit
produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil,
sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing
untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan.

7
b. Pertumbuhan Lambat (Slow Growth)

Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang
semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk
perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan
menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat
mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi
produk dengan menyempurnakan model (style improvement) guna
memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh
perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung
menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari
pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri.

Strategi yang Harus dilakukan dalam Tahap Pertumbuhan, yaitu :

 Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru


dan gaya yang lebih baik.
 Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta
(yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi
produk utama).
 Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
 Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran
distribusi yang baru.
 Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk
(product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih
produk (product preference advertising).
 Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap
harga dilapisan berikutnya.
8
3. TAHAP KEDEWASAAN (MATURITY)

Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan


perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini
disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan
tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu
sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini.
Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu
produk disebut innovative maturity.Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap
perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing
masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.

Umumnya Tahap Kedewasaan Terdiri dari Tiga Tingkatan, yaitu:

a. Kedewasaan Pertumbuhan (Growth Maturity) 

Growth maturity merupakan pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang


disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru
yang bisa ditambah.

b. Kedewasaan Stabil (Stable Maturity)

Stable maturity ini merupakan penjualan menjadi mendatar yang disebabkan


oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru
yang ditawarkan perusahaan.

c. Kedewasaan Mengusang (Decaying Maturity)

9
Decaying maturitymerupakan penjualan mulai menurun dan konsumen mulai
bergerak ke produk lain atau produk substitusi.

Dalam Tahap Kedewasaan terdapat Beberapa Strategi Pemasaran, yaitu:

a. Modifikasi Pasar

Dalam modifikasi ini perusahaan harus memperluas pasar bagi merknya


dengan menangani dua faktor penentu volume penjualan yaitu:

 Jumlah pemakai produk dengan merk perusahaan


 Tingkat penggunaan per pemakai

Dalam modifikasi pasar ini, perusahaan dapat memperluas jumlah pemakai


produk dengan merk perusahaan melalui enam cara berikut :

 Ubahlah Bukan Pemakai

Perusahaan mencoba mengubah bukan pemakai menjadi pemakai kelompok


produk. Sebagai contoh, kunci pokok berkembangnya jasa angkutan udara adalah
penelitian yang terus-menerus terhadap konsumen baru, kepada siapa dapat ditujukan
bahwa menggunakan jasa angkutan udara adalah lebih baik dari angkatan darat.

 Masuki Segmen Pasar Baru

Perusahaan mencoba memasuki segmen pasar baru (dari segi geografis,


demografis) yang memakai produk tetapi bukan dengan merk yang dimiliki
perusahaan.

 Rebutlah Konsumen dari Pesaing

Perusahaan dengan berbagai cara mencoba merebut konsumen dari pesaing


untuk mencoba dan menggunakan merk yang dimiliki perusahaan.Disamping strategi
dengan memperluas jumlah konsumen, terdapat tiga strategi lain untuk dapat
menaikkan jumlah penjualan dengan jalan meningkatkan frekuensi pemakaian oleh
konsumen pemakai merk perusahaan, yaitu:

10
 Penggunaan yang Lebih Sering

Perusahaan mencoba mendorong konsumen untuk lebih sering menggunakan


produk. Misalnya suatu produk yang biasanya dikonsumsi sehari sekali dianjurkan
untuk dipakai lebih dari sekali.

 Penggunaan yang Lebih Banyak dalam Setiap Kesempatan

Pada strategi ini perusahaan mengajak konsumen untuk memakai dengan


jumlah yang lebih banyak pada setiap kali mereka menggunakan. Misalnya suatu
produk yang bisa dipakai satu takaran perusahaan menganjurkan agar konsumen
memakai dua takaran supaya hasilnya efektif.

 Kegunaan Baru dan Lebih Beragam

Dalam hal ini perusahaan harus menemukan kegunaan baru dari produk yang
sama kemudian meyakinkan konsumen akan hal itu. Contoh: produsen makanan
sering menyusun beberapa resep pada bungkusnya agar konsumen lebih berminat
pada semua kegunaan yang ada.

b. Modifikasi Produk

Supaya dapat menjaring konsumen baru atau mempengaruhi konsumen lama


untuk menggunakan produk perusahaan dalam jumlah yang lebih banyak,
perusahaan dapat mencoba meningkatkan penjualan dengan jalan modifikasi
karakteristik produk.

Beberapa Bentuk Modifikasi Produk, yaitu :

 Perbaikan Mutu

Tujuan perbaikan mutu adalah untuk meningkatkan kemampuan produk,


misalnya daya tahan, kecepatan, rasa, kinerja produk, dan lain - lain. Strategi ini
efektif jika mutu produk memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap
mutu produk, dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan
manfaat yang lebih tinggi.

11
 Perbaikan Ciri Khas

Tujuannya adalah menambah ciri-ciri baru dalam hal ukuran, berat, bahan
pokok, tambahan, hiasan yang akan meningkatkan kemampuan, keamanan atau
kenyamanan produk. Sebagai contoh dengan ditambahkan suatu zat tertentu maka
suatu produk cat akan bertahan lebih lama di tembok dan warnanya tetap
cemerlang.Strategi ini memiliki beberapa keuntungan seperti apa yang dikemukakan
oleh Stewart,yaitu:

1) Ciri-ciri khas baru akan menciptakan citra perusahaan dalam hal keprogresifan
dan kepemimpinan.
2) Ciri-ciri khas baru dapat ditambah dengan cepat atau dibatalkan dengan cepat
pula atas permintaan konsumen dengan    biaya yang rendah.
3) Ciri khas baru dapat merebut kesetiaan dari segmen pasar tertentu.
4) Ciri khas baru sering memberikan publisitas cuma-cuma bagi perusahaan.
5) Ciri khas baru sering memberikan antusiasme pada penjual dan distributor.

 Perbaikan Gaya

Tujuannya adalah menambah daya tarik estetika suatu produk. Dalam jenis
produk tertentu bahkan seringkali perbaikan gayalah yang paling sering terjadi
daripada perbaikan mutu atau kegunaan. Dalam produk yang lain perbaikan gaya bisa
berarti perbaikan kemasan. Perbaikan gaya dapat memberikan hasil positif karena
pada umumnya orang menyukai perubahan mode. Sisi negatif perbaikan gaya juga
tidak dapat dihindarkan sebab ada saja konsumen yang merasa tidak cocok dengan
yang paling baru dan lebih suka dengan gaya produk yang terdahulu.

c. Modifikasi Bauran Pemasaran

Satu hal yang tidak dapat dianggap remeh adalah perbaikan dalam marketing
mix, dimana satu atau beberapa elemen perlu dimodifikasi. Untuk mendorong
produk dalam tahap kedewasaan, manajer pemasaran mempunyai tugas
menjawab pertanyaan berikut :

12
 Harga

1) Apakah price discount akan menjadi daya tarik bagi golongan yang sedang
mencoba atau bagi mereka yang sudah menggunakan?
2) Bila demikian apakah semua yang ada di daftar harga harus diturunkan?
3) Ataukah penurunan harga dilakukan melalui harga khusus?

 Distribusi

1) Bisakah perusahaan memperoleh lebih banyak dukungan atau ruang pamer di


saluran distribusi?
2) Apakah mungkin penerobosan di toko yang lebih banyak?
3) Mampukah perusahaan menembus saluran distribusi yang selama ini belum
pernah dicoba untuk dimasuki?

 Periklanan

1) Apakah biaya periklanan perlu dinaikan?


2) Pesan apa dalam iklan yang perlu diubah?
3) Perlukah saluran media dirombak jenis atau kombinasinya?
4) Ataukah waktu, frekuensi dan ukuran iklan perlu diubah?

 Promosi Penjualan

1) Perlukah promosi penjualan ditingkatkan?


2) Dalam bentuk potongan harga, jaminan atau hadiah?

 Penjualan Perorangan

1) Apakah mutu dan keterampilan tenaga penjualan perlu diperbaiki?


2) Apakah pembagian daerah penjualan perlu ditata kembali?
3) Perlukah diberikian insentif bagi tenaga penjualan?

 Pelayanan

1) Mampukah perusahaan mempercepat waktu pengiriman?


2) Bisakah bantuan teknis bagi konsumen ditingkatkan?

13
3) Mungkinkah kemudahan kredit diperluas?

Jawaban manajer pemasaran atas pertanyaan diatas dapat dijadikan sebagai


bahan mentah untuk perbaikan dan menjaga produk agar bisa bertahan lama dalam
fase kedewasaan.

d. Menggunakan Take-off Strategy

Take-off strategyadalah strategi yang digunakan untuk mencapai fase


penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan
pada saat produk masuk dalam kematangan.

4. TAHAP PENURUNAN (DECLINE)

Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk


beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh
produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya
mati. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera
pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dalam negeri maupun luar negeri),
dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC
ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan.

Alternatif- Alternatif tersebut diantaranya, yaitu :

 Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi


persaingan yang baik.
 Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.

14
 Mencari pasar baru.
 Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri
dapat diatasi.
 Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan
konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk
kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
 Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan
cepat.
 Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Dalam Tahap Penurunan juga Terdapat Beberapa Strategi, yaitu:

 Memperbarui barang (dalam arti fungsinya)


 Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program
produksinya agar lebih efisien.
 Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
 Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada
barang yang sudah ada.
 Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

2.4. KARAKTERISTIK TAHAP - TAHAP DALAM PRODUCT LIFE


CYCLE
Pada tiap tahap tersebut terdapat peluang dan masalah yang berbeda-beda
dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Dengan mengenali
tahap dimana suatu produk sedang berada, atau yang akan dituju, pihak manajemen
dapat merumuskan rencana dan strategi pemasaran yang tepat.

Selain Karakteristik Diatas, PLC juga Memiliki Beberapa Karakteristik, yaitu :


 Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada
yang tidak pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal
memasuki semua tahapan ini adalah produk-produk yang berkaitan dengan
teknologi dan mode.
 Panjang suatu tahap Product Life Cycle untuk tiap produk sangat bervariasi.

15
 Siklus Hidup Produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning.
Banyak contoh perusahaan-perusahaan yang berhasil memperpanjang Siklus
Hidup Produknya, sehingga penjualannya tidak menurun melainkan terus
meningkat.

16
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
ProductLife Cycle atau siklus hidup produk adalah perjalanan penjualan dari
suatu produk dalam masa hidupnya.
Konsep utama dari Product Life Cycleyaitu analisis mengenai PLC dari produk
sejenis yang dibuat
Tahapan-tahapan yang dilalui oleh sebuah produk terbagi menjadi empat
tahapan. Tahap pertama yaitu tahap perkenalan, dimana sebuah perusahaan
melahirkan sebuah produk yang baru. Kedua yaitu tahapan pertumbuhan, dimana
sebuah produk sudah dikenal oleh konsumen dan mampu menghasilkan profit yang
banyak bagi perusahaan.Tahapanyang ketiga adalah tahap
kedewasaandimanasebuah produk mengalami peningkatan produksi dan keuntungan
yang besar. Namun jika perusahaan tidak mampu menyesuaikan produksi produk-
produknya sesuai dengan variasi zaman yang terus berkembang dan berubah-ubah,
maka tidak menutup kemungkinan produk tersebut akan mengalami tahap
penurunan.
Karakteristik tahap-tahap Product Life Cycle terdapat peluang dan masalah
yang berbeda - beda dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba.

3.2. Kritik dan Saran


Dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat banyak
kekurangan-kekurangan yang luput dari amatan saya sebagai penyusun. Oleh karena
itu, kelompok kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari teman-teman maupun dosen pembimbing, sebagai landasan
pembelajaran kedepan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Krisna, Marselinus. 2011. Perubahan Tema Iklan menurut Siklus Hidup Produk.
Jurnal ilmu komunikasi : Yogyakarta.

18
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

“ PRODUCT LIFE CYCLE ”

DISUSUN OLEH :

CHAIRANI MAYA PRATIWI

NPM. 14510404

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAGEMENT

UNIVERSITAS DHARMAWANGSA

2017

19

Anda mungkin juga menyukai