Anda di halaman 1dari 18

SIKLUS HIDUP

PRODUK

NAMA : SITTI WARDA NINGSI


NIM : 4518012134
KELAS: MANAJEMEN 4E

UNIVERSITAS BOSOWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya makalah

Manajemen Operasional yang berjudul "Siklus Hidup Produk" telah disusun

dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Operasional. Selain itu, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan

wawasan yang lebih lagi bagi mahasiswa tentang apa dan bagaimana siklus hidup

produk ada dan berlangsung.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih ke pihak-pihak yang

membantu baik secara moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat

terselesaikan.

Penyusun menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang guna

menyempurnakan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi

kami khususnya, dan bagi mahasiswa lain pada umumnya.

Makassar, 8 April 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4

1.3 Tujuan Pembahasan ..................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 5

2.1 Pengertian Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ................ 5

2.2 Konsep Siklus Hidup Produk menurut Raymond Prescott .......... 6

2.3 Tahap Perencanaan Produksi Menurut Raymond Prescott .......... 6

BAB II PENUTUP .................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 16

3.2 Saran ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan mulai dari yang kecil sampai yang besar, pasti memerlukan

pemasaran dalam segala aspek. Dan di dalam pemasaran inilah perusahaan akan

mengetahui seberapa jauh produknya akan diterima dan dijadikan unggulan oleh

pelanggannya serta bagaimana produk tersebut mampu bersaing secara kompetitif

dengan para pesaing.

Di dalam pemasaran ada suatu siklus atau tahapan yang dapat membantu

perusahaan untuk mengetahui dan menganalisa secara jelas sejauh mana produk

yang dihasilkan dapat bertahan secara kompetitif. Proses ini dikenal dengan nama

Product Life Cycle atau siklus hidup produk. Product Life Cycle pertama kali

diperkenalkan oleh Levitt yang hingga saat ini masih digunakan oleh pebisnis untuk

menganalisa siklus produk mereka.

Sebenarnya pola siklus hidup produk adalah selalu berubah-ubah, karena sulit

menduga lamanya suatu tahap dan para manajer sendiri sering tidak bisa

memastikan pada tahap apa produk mereka saat ini berada. Suatu produk mungkin

kelihatannya mencapai tahap kedewasaan, padahal hanya mencapai saat mendatar

pada tahap pertumbuhan untuk sementara sebelum menaiknya kurva untuk kedua

kalinya. Pola daur hidup merupakan alat strategi pemasaran, bukan seperti siklus

3
hidup organisme yang alami dan pasti. Pola siklus hidup menjadi akibat dari

berbagai strategi pemasaran yang telah ditentukan perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian dari Product Life Cylce?

2. Bagaimana konsep dari Product Life Cylce?

3. Bagaimana tahapan dan strategi perusahaan dalam menghadapai tiap tahap

siklus Product Life Cylce?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penyusunan makalah ini, yaitu:

1. Agar dapat memahami pengertian dari Product Life Cylce.

2. Agar dapat memahami konsep dari Product Life Cylce.

3. Agar dapat memahami tahapan serta strategi dalam menghadapi tiap tahap

Product Life Cylce.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)

Sebagaimana para pemasar berpendapat bahwa seperti layaknya manusia

melewati tahap di dalam kehidupan mulai dari lahir sampai meninggal, produk (

khususnya kategori produk) juga melalui siklus hidup untuk produk (Arens,

1999:188). Product Life Cycle atau siklus hidup produk adalah perjalanan penjualan

dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu

konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu

produk. Tidak semua produk memiliki waktu siklus hidup yang sama, ada yang bisa

berjalan sangat lama, ada pula yang berjalan sangat cepat. Namun meski setiap

siklus memiliki lama waktu yang beragam, secara umum siklus hidup sebuah

produk semakin pendek (Perreault, 2002:881).

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan

pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan

manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk

(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk

sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup

Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran

karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing

suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian

penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

5
2.2 KONSEP PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)

Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap suatu produk, maka perlu

dianalisis mengenai PLC dari produk sejenis yang dibuat, hal ini disebabkan

karena:

a. Produk, pasar (permintaan konsumen), dan pesaing akan berubah sepanjang

siklus hidup produk.

b. Produk memiliki umur yang terbatas.

c. Penjualan produk akan melalui berbagai tahap yang khas, dan masing-

masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi

penjualnya.

d. Laba akan naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus

hidup produk.

2.3 TAHAPAN - TAHAPAN PRODUCT LIFE CYLCE MENURUT

RAYMOND PRESCOTT

Setiap produk biasanya memiliki masa daur hidup yang berbeda, kenaikan

maupun penurunan dapat terjadi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

6
Menurut Raymond Prescott, ada lima tahapan dalam siklus hidup produk yaitu:

1. Tahap Pembentukan Produk (Product Planning)

Sebuah produk yang akan dibuat tentunya akan dilakukan perencanaan

terlebih dahulu sebelumnya yang berawal dari sebuah ide selanjutnya

produk mulai dibuat dan dibentuk secara nyata. Dan tahap pembentukan

produk adalah tahapan paling awal sekali dalam siklus hidup produk.

Produk yang akan dibuat ialah ide yang benar-benar sudah di pikirkan

secara baik bukanlah produk yang mengambil dari ide atau pemikiran orang

lain bukan pula membuat produk yang sama dengan produk yang sudah ada.

Dalam tahapan ini semua ide dan inovasi akan dikeluarkan demi

menghasilkan produk yang memiliki kualitas tinggi serta mampu bersaing

dengan produk sejeninya. Perusahaan juga harus tahu jenis strategi

pemasaran produk seperti apa.

7
2. Tahap Perkenalan (Introduction)

Tahap perkenalan adalah sebuah tahap awal perusahaan dalam

memperkenalkan produknya kepada konsumen. Pada tahap ini, barang

mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya

belum tinggi. Barang yang dijual umumnya barang baru (betul-betul baru),

karena masih berada pada tahap permulaan.

Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume

pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance), tingkat

kegagalan relatif tinggi, banyak melakukan modifikasi produk dalam

pengujian dan pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti

yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru

tentang pasar), biaya produksi, promosi dan pemasaran sangat tinggi, serta

distribusi yang masih terbatas.Untuk melalui tahapan ini diperlukan kerja

keras dan kesabaran yang sangat tinggi, agar produk yang dihasilkan dapat

diterima oleh konsumen.

Strategi yang Biasa diterapkan oleh Perusahaan dalam Tahap

Perkenalan, yaitu:

a) Strategi Menyaring Cepat (Rapid Skimming Strategy)

Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi

untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta

dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan

konsumen tentang kualitas produk walaupun harganya mahal. Cara

ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar.

8
Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum

mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada

harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial

serta ingin membangun preferensi pada mereknya.

b) Strategi Menyaring Lambat (Slow Skimming Strategy)

Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk

memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi

yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini

akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen

mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan

harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.

c) Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy)

Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan

promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk

memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa

pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas,

konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat

peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang

besar.

9
d) Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk

memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi

yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan

strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas,

konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap

harga, dan persaingan potensial sangat rendah.

3. Tahap Pertumbuhan (Growth)

Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk

yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat

pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual

dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari

besarnya animo permintaan pasar atau dengan kata lain, jika produk baru

menarik perhatian dan cukup memuaskan konsumen, penjualan mulai

menanjak secara cepat.

Tahap Pertumbuhan dapat dibedakan Menjadi Dua Kelompok, yaitu:

a) Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth)

Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat

penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah

diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat

mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal

di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai

10
dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik

pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan.

b) Pertumbuhan Lambat (Slow Growth)

Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan

pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar

telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh

mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan

mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan

penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi

produk dengan menyempurnakan model (style improvement)

guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan

semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena

persaingan harga akan cenderung menyebabkan penurunan

harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar

disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik

industri.

Strategi yang Harus dilakukan dalam Tahap Pertumbuhan, yaitu :

1) Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan

keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.

2) Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk –

produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa,

dan sebagainya yang melindungi produk utama).

11
3) Perusahaan memasuki segmen pasar baru.

4) Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki

saluran distribusi yang baru.

5) Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari

produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat

orang memilih produk (product preference advertising).

6) Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang

sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.

4. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan

perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal

ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang

bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada

dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan

untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang

digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut

innovative maturity.Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap

perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk

masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.

Umumnya Tahap Kedewasaan Terdiri dari Tiga Tingkatan, yaitu:

12
a. Kedewasaan Pertumbuhan (Growth Maturity)

Growth maturity merupakan pertumbuhan penjualan mulai

berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak

ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.

b. Kedewasaan Stabil (Stable Maturity)

Stable maturity ini merupakan penjualan menjadi mendatar

yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen

potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan

perusahaan.

c. Kedewasaan Mengusang (Decaying Maturity)

Decaying maturitymerupakan penjualan mulai menurun dan

konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.

Dalam Tahap Kedewasaan terdapat Beberapa Strategi Pemasaran,

yaitu:

1) Modifikasi Pasar

2) Modifikasi Produk

3) Modifikasi Bauran Pemasaran

4) Menggunakan Take-off Strategy

13
5. Tahap Penurunan (Decline)

Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen

untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan

yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan

tapi pasti dan akhirnya mati. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh

faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima

konsumen (baik dalam negeri maupun luar negeri), dan perubahan

teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini.

Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan

pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi

perusahaan.

Alternatif- Alternatif tersebut diantaranya, yaitu :

a. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati

posisi persaingan yang baik.

b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada

produk.

c. Mencari pasar baru.

d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai

ketidakpastian industri dapat diatasi.

e. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara

meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi

menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang

masih setia dan menguntungkan.

14
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang

tunai dengan cepat.

g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Dalam Tahap Penurunan juga Terdapat Beberapa Strategi, yaitu:

a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya)

b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta

program produksinya agar lebih efisien.

c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba

optimum pada barang yang sudah ada.

e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Siklus hidup produk adalah tahapan-tahapan atau proses perjalanan dari

suatu produk. Mulai dari seorang produsen mengenalkan dan memasarkan

produknya hingga pada akhirnya tergantikan dengan produk lain yang lebih

canggih dan terbaru. Diperlukan strategi yang tepat agar sebuah produk panjang

umur dan eksis di masyarakat.

Adapun tahap Siklus Hidup Produksi Menurut Raymond Prescott:

1. Product Planning

2. Introduction

3. Growth

4. Maturity

5. Decline

3.2 SARAN

Adapun saran dari penulis dengan adanya pembahsan makalah ini, semoga

rekan-rekan yang membaca dapat lebih pemahami mengenai materi siklus hidup

produk.

16
DAFTAR PUSTAKA

Academia.2020.”Makalah Product Life Cycle,”


(https://www.academia.edu/36214231/Makalah-Product-Life-Cycle.docx
diakses tanggal 8 April 2020).
Khanfarkhan.2020.”Siklus Hidup Produk,” (https://khanfarkhan.com/siklus-hidup-
produk/ diakses tanggal 8 April 2020).

17

Anda mungkin juga menyukai