Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN 1
“ PERKEMBANGAN PRODUK BARU DAN STRATEGI SIKLUS
HIDUP PRODUK“

Dosen Pengumpul :
Desi Susanti, SP., MM.

Disusun Oleh Kelompok 8:

M.Faisal Hakim (2261201073)


Mhd Iqbal Isra (2261201155)
Muhammad Andika (2261201140)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


YAYASAN PENDIDIKAN PERSADA BUNDA
PEKANBARU
2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahnya kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih diberi kesempatan dan
keselamatan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membwa kita dari zaman yang penuh kejahiliahan ke zaman yang
penuh dengan cahaya iman dan islam dan semoga kita selalu mendapat syafaatnya dihari akhir
nanti.

Dengan ridha Allah SWT kelompok 8 akhirnya dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Pemasaran dengan judul “Perkembangan Produk Baru & Strategi Siklus Hidup Produk” dengan
baik. Kami menyadari dan mengakui bahwa dalam mengemban tugas ini kami masih banyak
melakukan kesalahan dan kekurangan yang sengaja maupn tidak disengaja. Tapi kami berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan dan menjadikan tugas ini sebaik mungkin. Demikian
pengantar dari kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Pekanbaru, 27 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... i


Daftar isi ...................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2.1 Strategi Pengembangan Produk Baru ............................................................................... 3
2.2 Proses Pengembangan Produk Baru ................................................................................. 3
2.2.1 Penciptaan Ide ......................................................................................................... 5
2.2.2 Penyaringan Ide ....................................................................................................... 5
2.2.3 Pengembangan dan Pengujian Konsep .................................................................... 6
2.2.4 Pengembangan Strategi Pemasaran ......................................................................... 6
2.2.5 Analisis Bisnis ......................................................................................................... 6
2.2.6 Pengembanagan Produk .......................................................................................... 7
2.2.7 Pemasaran Uji .......................................................................................................... 9
2.2.8 Komersialisasi ......................................................................................................... 9
2.3 Mengatur Perkembangan Produk Baru ............................................................................. 10
2.3.1 Pengembangan Produk Baru Yang Berpusat Pada Pelanggan ................................ 10
2.3.2 Pengembangan Produk Baru Berdasarkan Tim ....................................................... 10
2.3.3 Pengembangan Produk Baru Yang Sistematis ........................................................ 11
2.4 Strategi Siklus Hidup Produk ............................................................................................ 11
2.4.1 Tahap Pengenalan .................................................................................................... 13
2.4.2 Tahap Pertumbuhan ................................................................................................. 13
2.4.3 Tahap Kedewasaan .................................................................................................. 14
2.4.4 Tahap Penurunan ..................................................................................................... 15
2.5 Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa........................................................................ 16
2.5.1 Keputusan Produk dan Tanggung Jawab Sosial ...................................................... 16
2.5.2 Pemasaran Produk dan Jasa Internasional ............................................................... 17
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 19
3.2 Saran ................................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produk baru adalah darah bagi sebuah organisasi. Namun, pengembangan produk baru
mempunyai risiko, dan banyak produk baru yang gagal. Jadi, akan dijelaskan suatu proses untuk
menemukan dan mengembangkan produk baru agar sukses. Begitu diperkenalkan, pemasar ingin
produk mereka mempunyai hidup yang panjang dan menyenangkan. Dijelaskan juga bahwa
semua produk akan melewati beberapa tahapan siklus hidup dan setiap tahapan memiliki
tantangan baru yang membutuhkan strategi dan taktik pemasaran yang berbeda.Terakhir
penjelasan mengenai produk dan layanan dengan melihat dua pertimbangan tambahan, tanggung
jawab sosial dalam keputusan produk dan pemasaran produk serta layanan internasional.
Semua produk tampaknya mengalami siklus hidup, produk itu dilahirkan, melalui beberapa
fase, dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru datang dan produk baru itu dapat melayani
kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup produk ini menghadirkan dua tantangan
utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus
mampu mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lama (tantangan
pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi
pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi, dan persaingan ketika produk
melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan strategi siklus hidup produk). Mula-mulakita
melihat masalah penemuan dan pengembangan produk baru dan kemudian melihatmasalah
mengelola produk baru itu agar berhasil sepanjang siklus hidup produk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perusahaan untuk menemukan dan mengembangkan ide tentang produk baru?
2. Apa saja langkah-langkah dalam proses pengembangan produk baru dan pertimbangan
utama dalam mengatur proses ini?
3. Apa saja tahapan siklus hidup produk?
4. Bagaimana strategi pemasaran berubah selama siklus hidup produk?
5. Apa saja dua isu tambahan produk dan layanan?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan bagaimana perusahaan menemukan dan mengembangkan ide tentang produk
baru.
2. Mendefinisikan langkah-langkah dalam proses pengembangan produk baru dan
pertimbanganutama dalam mengatur proses ini.
3. Menggambarkan tahapan siklus hidup produk.
4. Menggambarkan bagaimana strategi pemasaran berubah selama siklus hidup produk.
5. Menjelaskan dua isu tambahan produk dan layanan: keputusan produk yang bertanggung
jawab secara sosial dan pemasaran produk serta layanan internasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pengembangan Produk Baru


Perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Satu melalui akuisisi,dengan
membeli produk orang lain. Cara lain adalah melalui pengembangan produk baru (new-product
development) dalam departemen riset dan pengembangan (R&D) perusahaan sendiri. Produk
baru yang dimaksud sebagai produk orisinil adalah pengembangan produk, modifikasi produk,
dan merek baru yang dikembangkan perusahaan melalui usaha riset dan pengembangan mereka
sendiri.
Produk baru bisa saja menjadi produk gagal. Walaupun merupakan ide yang bagus,
perusahaan dapat saja memperkirakan pasar yang terlalu besar. Produk aktual dapat didesain
dengan buruk. Atau produk itu salah diposisikan, diluncurkan pada waktu yang salah, harga
terlalu tinggi, atau diiklankan dengan buruk. Eksekutif tingkat tinggi dapat memaksakan ide
favoritnya meskipun temuan riset pemasaran buruk. Kadang biaya pengembangan lebih besar
dari pada yang diperkirakan, dan kadang kala perlawanan pesaing lebih keras dari yang
diperkirakan.

2.2 Proses Pengembangan Produk Baru


Untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya,
pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi
pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan
proses pengembangan produk baru yang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan
produk-produk baru.

2.2.1 Penciptaan Ide


Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide, yaitu pencarian sistematis ide
produk baru. Perusahaan biasanya harus menciptakan banyak ide untuk dapat menemukan
sedikit ide baik. Sumber utama ide produk baru termasuk sumber internal dan sumber eksternal
seperti pelanggan, pesaing, distributor, pemasok, dll.

3
 Sumber Ide Internal
Menggunakan sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide baru melalui risetdan
pengembangan formal. Perusahaan dapat memetik pemikiran para eksekutif,
peneliti,insinyur, staf manufaktur, dan tenaga penjualan. Beberapa perusahaan berhasil
mengembangkan program “intraprenuerial” yang mendorong karyawan untuk memikirkan
danm engembangkan ide produk baru.
Semua orang dalam perusahaan dapat menyumbangkan ide tentang produk baru.
“Sebagian besar perusahaan beroperasi dengan asumsi bahwa ide besar datang dari beberapa
otak yang cemerlang: pendiri yang inspiratif, penemu yang eksentrik, dan bos yang
mempunyai visi”, kata seorang analis. Tetapi dalam lingkungan modern yang bergerak cepat
dan kompetitif, “Sudah waktunya untuk menciptakan pendekatan yang tidak lagi bergerak
dari atas kebawah untuk inovasi, namun menjadikannya urusan bagi setiap orang untuk
menggagas ide yang hebat”.
 Sumber Ide Eksternal
Ide produk baru yang baik juga datang dari pelanggan. Perusahaan dapat menganalisis
pertanyaan dan keluhan pelanggan untuk menemukan produk yang bekerja lebih baik untuk
memecahkan masalah konsumen. Insinyur atau tenaga penjualan perusahaan dapat
bertemudan bekerja sama dengan pelanggan untuk mendapatkan saran dan ide. Pelanggan
sering kali menciptakan produk baru kemudian menggunakannya sendiri, dan perusahaan
mendapat keuntungan dengan meletakkannya di pasar.
Perusahaan harus berhati-hati untuk tidak terlalu bergantung kepada masukan pelanggan
pada saat mengembangkan produk baru. Bagi beberapa produk, terutama yang mempunyai
muatan teknis yang tinggi, pelanggan mungkin tidak mengetahui apa yang mereka inginkan.
Disamping pelanggan, perusahaan dapat menampung sumber eksternal lainnya. Sebagai
contoh, pesaing dapat menjadi sumber yang baik bagi ide produk baru. Perusahaan
memperhatikan iklan pesaing untuk mendapatkan petunjuk mengenai produk pesaing.
Mereka membeli produk baru pesaing, membongkarnya untuk melihat bagaimana produk
pesaing bekerja, menganalisis penjualan produk tersebut, dan memutuskan apakah
perusahaan harus mengeluarkan produk baru sendiri.
Distributor dan pemasok juga berkontribusi pada banyak ide produk baru yang baik.
Distributor sangat dekat dengan pasar dan dapat menyampaikan informasi mengenai

4
masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Pemasok dapat memberitahu perusahaan
mengenai konsep, teknik, dan bahan baru yang dapat digunakan untuk pengembangan
produk baru. Sumber ide lainnya termasuk majalah bisnis, pameran dan seminar, badan
pemerintah, para penemu, dll.

2.2.2 Penyaringan Ide


Banyak perusahaan menginginkan eksekutifnya untuk menuliskan ide produk baru pada
format standar yang dapat ditinjau oleh komite produk baru. Tulisan tersebut menjelaskan
produk, pasar sasaran, dan persaingan. Format itu mencakup perkiraan kasar dari ukuran pasar,
harga produk, waktu dan biaya pengembangan, biaya produksi, dan tingkat pengembaliannya.
Komite kemudian mengevaluasi ide tersebut terhadap serangkaian kriteria umum.

2.2.3 Pengembangan dan Pengujian Konsep


Penting untuk membedakan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Ide produk
adalah ide bagi produk yang mungkin bisa perusahaan tawarkan pada pasar. Konsep produk
adalah versi detail dari ide produk baru yang dinyatakan dalam bahasa konsumen yang
mempunyai arti. Citra produk adalah cara konsumen memandang suatu produk aktual atau
potensial.
 Pengembangan Konsep
Mengembangkan produk baru menjadi beberapa alternatif konsep produk, menemukan
seberapa menariknya masing-masing konsep bagi pelanggan, dan memilih yang terbaik.
 Pengujian Konsep
Menguji konsep produk baru dengan sekelompok konsumen sasaran untuk mengetahui
apakah konsep tersebut mempunyai daya tarik yang kuat bagi konsumen. Konsep mungkin
dipresentasikan pada konsumen secara simbolik atau fisik.
Bagi beberapa pengujian konsep, penjelasan dengan kata-kata atau gambar sudah
cukup. Namun, presentasi yang lebih utuh dan nyata akan meningkatkan keandalan dari
pengujian konsep. Setelah konsep diperkenalkan, konsumen kemudian dapat diminta
bereaksi terhadapnya dengan menjawab pertanyaan yang kita buat. Jawaban bagi pertanyaan
itu akan membantu perusahaan memutuskan konsep mana yang mempunyai daya tarik

5
paling kuat. Banyak perusahaan secara rutin menguji konsep produk baru dengan para
konsumen sebelum berusaha mengubah mereka menjadi produk baru yang aktual.

2.2.4 Pengembangan Strategi Pemasaran


Merancang strategi pemasaran awal bagi produk baru berdasarkan konsep produk.
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menggambarkan pasar
sasaran; positioning produk yang direncanakan; dan tujuan penjualan, pangsa pasar, serta laba
untuk beberapa tahun pertama. Yaitu:
Pasar sasaran adalah individu, pasangan atau keluarga kecil muda, berpendidikan baik,
berpenghasilan menengah keatas yang mencari alat transportasi yang praktis dan ramah
lingkungan. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran memberikan kerangka bagi harga
produk yang direncanakan, distribusi, dan anggaran pemasaran. Bagian ketiga dari pernyataan
strategi pemasaran menjelaskan rencana jangka panjang penjualan, tujuan laba, danstrategi
bauran pemasaran.

2.2.5 Analisis Bisnis


Peninjauan terhadap penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru untuk mengetahui
apakah faktor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan. Untuk memperkirakan penjualan,
perusahaan perlu melihat pada sejarah penjualan dari produk serupa dan melakukan survei untuk
mengetahui opini pasar. Perusahaan kemudian dapat mengestimasi penjualan maksimum dan
minimum untuk mengetahui jangkauan risiko. Setelah mempersiapkan ramalan penjualan,
manajemen kemudian dapat memperkirakan biaya dan laba bagi produk ini, termasuk biaya
pemasaran, R&D, operasi, akuntansi, dan keuangan. Perusahaan kemudian menggunakan angka
penjualan dan biaya untuk menganalisis daya tarik keuangan dari produk baru.

2.2.6 Pengembangan Produk


Mengembangkan konsep produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide
produk dapat diubah menjadi produk yang bisa dikerjakan. Sering kali suatu produk menjalani
ujian yang berat untuk memastikan produk itu bekerja secara aman dan efektif atau bahwa
konsumen akan menemukan nilai pada produk tersebut. Produk baru harus mempunyai fungsi
fitur yang dibutuhkan dan juga memiliki karakteristik psikologis yang diinginkan.

6
2.2.7 Pemasaran Uji
Tahapan dari pengembangan produk baru di mana produk dan program pemasaran diujidi
lingkungan pasar yang lebih realistis. Jumlah dari pemasaran uji yang dibutuhkan bervariasi
dengan masing-masing produk baru. Biaya pemasaran uji dapat tinggi, dan membutuhkan waktu
yang memungkinkan pesaing untuk memperoleh keunggulan. Ketika biaya pengembangan dan
memperkenalkan produk rendah, atau ketika pihak manajemen telah yakin mengenai produk
baru, perusahaan dapat melakukan sedikit atau tanpa pemasaran uji. Faktanya, pemasaran uji
oleh perusahaan produk konsumen telah menurun beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan
sering kali tidak melakukan uji pasar bagi perpanjangan lini sederhana atau duplikasi produk
pesaing berhasil. Namun, ketika memperkenalkan produk baru membutuhkan investasi besar,
atau ketika manajemen tidak yakin akan produk atau progaram pemasaran, perusahaan dapat
melakukan banyak pemasaran uji.
Walaupun biaya pemasaran uji mungkin saja tinggi, biaya ini sering kali menjadi kecil pada
saat dibandingkan dengan biaya melakukan kesalahan besar. Namun, pemasaran uji tidak
menjamin keberhasilan. Pada saat menggunakan pemasaran uji, perusahaan produk konsumen
biasanya memilih satu dari tiga pendekatan, pengujian pasar standar, pengujian pasar yang
terkendali, atau pengujian pasar yang disimulasikan.
1. Pengujian Pasar Standar
Melalui pengujian pasar standar, perusahaan memilih sedikit kota yang dapat mewakili,
melakukan kampanye pemasaran penuh di kota tersebut, dan menggunakan audit toko,
survei konsumen dan distributor, serta pengukuran lainnya untuk menilai performa produk.
Hasilnya digunakan untuk memperkirakan penjualan dan laba secara nasional, mencari
permasalahan potensial produk, dan memperbaiki program pemasaran.
Pengujian pasar standar mempunyai beberapa kelemahan. Pengujian ini bisa
memerlukan biaya yang sangat besar dan membutuhkan waktu yang lama, beberapa
pengujian memakan waktu tiga hingga lima tahun. Terlebih lagi, pesaing dapat melihat hasil
pengujian pasar atau mempengaruhinya dengan mengurangi harga mereka di kota-kota
pengujian, meningkatkan promosi mereka, atau bahkan membeli semua produk yang sedang
diuji. Terakhir, pengujian pasar memberikan kesempatan pada pesaing untuk melihat produk
baru perusahaan dengan baik sebelum diluncurkan secara nasional. Oleh karena itu, pesaing

7
dapat memiliki waktu untuk mengembangkan strategi pertahanan, atau bahkan mengalahkan
produk perusahaan di pasar.
2. Pengujian Pasar yang Terkendali
Beberapa perusahaan riset bekerja sama dengan sekelompok toko, dalam
pengawasan,yang setuju menjual produk baru dengan suatu imbalan. Pengujian pasar
terkendali lebih murah dari pada pengujian pasar standar. Karena distribusi eceran “dipaksa”
pada beberapa minggu pertama pengujian, pengujian pasar terkendali dapat diselesaikan
lebih cepat dari pada pengujian pasar standar. Seperti pengujian pasar standar, pengujian
pasar terkendali memungkinkan pesaing meninjau produk baru perusahaan. Dan beberapa
perusahaan risau dengan terbatasnya jumlah pengujian pasar terkendali yang digunakan oleh
layanan riset mungkin tidak merepresentasikan pasar dari produk atau konsumen sasaran
mereka. Namun, perusahaan riset telah berpengalaman untuk memproyeksikan hasil
pengujian pasar ke pasar yang lebih luas dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap bias
yang terjadi pada pengujian pasar.
3. Pengujian Pasar yang Disimulasikan
Perusahaan atau perusahaan riset dapat menunjukkan iklan dan promosi dari bermacam-
macam produk, mencakup produk baru yang sedang diuji, untuk konsumen contoh.
Perusahaan memberikan para konsumen sedikit uang dan mengajak mereka ke toko nyata
atau toko laboratorium di mana mereka dapat menyimpan uang tersebut atau
membelanjakannya pada barang-barang yang ada. Para peneliti akan mencatat berapa
banyak konsumen yang membeli produk baru dan merek pesaing.
Simulasi ini memberikan percobaan yang terukur dan efektivitas iklan terhadap iklan
pesaing. Peneliti kemudian menanyai konsumen alasan mereka membeli atau tidak membeli
suatu produk. Beberapa minggu kemudian, mereka mewawancarai konsumen melalui
telepon untuk mengetahui sikap, penggunaan, kepuasan, dan keinginan membeli kembali
produk tersebut. Dengan menggunakan model computer yang canggih, peneliti
memproyeksikan penjualan nasional dari hasil pengujian pasar yang disimulasikan.
Belakangan ini, beberapa pemasar mulai menggunakan pendekatan teknologi tinggi yang
menarik untuk mensimulasikan riset pengujian pasar, seperti virtual reality dan internet.

8
Pengujian pasar yang disimulasikan mengatasi beberapa kekurangan dari pengujian
pasar standar maupun yang terkendali. Pengujian pasar yang disimulasikan biasanya
mempunyai biaya lebih rendah, dapat diselesaikan dalam tempo delapan minggu, dan
merahasiakan produk baru dari pesaing. Namun, karena jumlah barang contoh yang kecil
dan lingkungan belanja yang disimulasikan, banyak pemasar yang merasa bahwa pengujian
pasaryang disimulasikan tidak seakurat atau dapat diandalkan seperti pengujian yang lebih
besar dan dilakukan di dunia nyata. Karena pengujian ini cepat dan tidak mahal, pengujian
ini dapat dijalankan untuk menilai produk baru atau program pemasarannya. Bila hasil pra
pengujiannya sangat positif, produk tersebut dapat diperkenalkan tanpa pengujian lebih
lanjut. Bila hasilnya buruk, produk dapat dibuang atau didesain ulang sebagian dan diuji
ulang. Bila hasilnya menjanjikan tapi belum pasti, produk dan program pemasaran dapat
diuji lebih jauh lagi dalam pengujian pasar yang terkendali atau standar.

2.2.8 Komersialisasi
Pemasaran uji menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan akhir
apakah hendak meluncurkan produk baru bagi manajemen. Bila perusahaan melanjutkan dengan
komersialisasi, yaitu pengenalan suatu produk baru ke pasar, mereka akanmenghadapi biaya
yang tinggi. Perusahaan mungkin perlu membangun atau menyewa fasilitas manufaktur. Dalam
kasus barang kemasan konsumen baru yang utama, mereka dapat menghabiskan ratusan juta
dolar untuk iklan, promosi, penjualan, dan usaha pemasaran lainnya dalam tahun pertama.
Perusahaan yang meluncurkan satu produk baru mula-mula harus memutuskan waktu
perkenalan. Berikutnya, perusahaan harus memutuskan di mana produk baru akan diluncurkan,
dalam satu lokasi, wilayah, pasar nasional, atau pasar internasional. Segelintir perusahaan
mempunyai keyakinan, modal dan kapasitas untuk meluncurkan produk baru ke dalam seluruh
distribusi nasional atau internasional. Mereka akan mengembangkan rencana peluncuran pasar
(market rollout) pada suatu waktu. Secara khusus, perusahaan kecil mungkin memasuki kota atau
daerah yang menarik satu per satu. Namun perusahaan besar dapat dengan cepat
memperkenalkan model baru ke beberapa daerah atau ke seluruh pasar nasional. Perusahaan
dengan sistem distribusi internasional dapat memperkenalkan produk baru melalui peluncuran
global.

9
2.3 Mengatur Pengembangan Produk Baru
Pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekadar melewati beberapa tahapan.
Perusahaan harus mengambil pendekatan yang menyeluruh untuk mengatur prosesini.
Pengembangan produk baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim, dan
usaha yang sistematis.

2.3.1 Pengembangan Produk Baru yang Berpusat pada Pelanggan


Pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan
masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Salah
satu penelitian terakhir menemukan produk baru yang berhasil adalah yang mempunyai
diferensiasi, memecahkan permasalahan utama pelanggan, dan menawarkan proposisi nilai
pelanggan yang menarik. Karena itu, bagi produk mulai dari pembersih kamar mandi hingga
mesin jet, perusahaan inovatif saat ini keluar dari laboratorium riset dan membaur dengan
pelanggan untuk mencari nilai pelanggan yang baru. Karena itu, pengembangan produk baru
yang berpusat pada pelanggan dimulai dan diakhiri dengan memecahkan permasalahan
pelanggan.

2.3.2 Pengembangan Produk Baru berdasarkan Tim


Sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru dimana berbagai departemen
bekerja sama secara erat dalam tim lintas fungsi, melewati beberapa tahapan dalam proses
pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektivitas. Alih-alih
menyerahkan produk baru dari satu departemen ke departemen lain, perusahaan membuat tim
dari berbagai departemen yang terlibat dengan produk baru itu sejak awal hingga selesai. Tim ini
biasanya meliputi departemen pemasaran, keuangan, desain, produksi, dan hukum, bahkan
pemasok dan perusahaan pelanggan. Dalam proses yang berurutan, kebuntuan pada suatu fase
bisa sangat memperlambat keseluruhan proyek. Dalam pendekatan secara simultan, bila
suatuarea fungsi mendapatkan rintangan, area tersebut bekerja untuk memecahkannya sementara
tim bergerak maju.
Pendekatan berdasarkan tim mempunyai beberapa keterbatasan. Contohnya, pendekatan ini
kadang menimbulkan ketegangan dan kebingungan dalamorganisasi, dibandingkan pendekatan
tahap yang berurutan. Namun, dalam industri yang cepat berubah dengan siklus hidup produk

10
yang lebih singkat, hasil dari pengembangan produk yang cepat dan fleksibel jauh melebihi
resikonya. Perusahaan yang mengkombinasikan pendekatan yang berpusat pada pelanggan
dengan pengembangan produ baru berdasarkan tim mendapatkan keunggulan kompetitif besar
dengan memperoleh produk baru yang tepat di pasar secara lebih cepat.

2.3.3 Pengembangan Produk Baru yang Sistematis


Proses pengembangan produk baru haruslah holistik dan sistematis daripada secara acak.
Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus tenggelam dan
mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi
untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru. Perusahaan dapat
menunjuk seorang senior yang dihormati untuk menjadi manajer inovasi perusahaan. Mereka
dapat memasang piranti lunak untuk manajemen ide berbasis Webdan mendorong semua pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder), karyawan, pemasok, distributor,
penyalur, untuk terlibat dalam penemuan dan pengembangan produk baru.
Pendekatan sistem manajemen inovasi memberikan dua hasil yang diinginkan. Pertama,
pendekatan ini membantu menciptakan budaya perusahaan berorientasi inovasi. Pendekatan ini
menunjukkan bahwa manajemen puncak mendukung, mendorong, dan memberikan imbalan bagi
inovasi. Kedua, pendekatan ini akan memberikan ide yang bagus dapat dikembangkan secara
lebih sistematis, memberikan keberhasilan produk baru yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu,
keberhasilan produk baru membutuhkan lebih dari sekadar memikirkan beberapa ide produk
baru, menjadikan mereka produk dan menemukan pelanggan untuk produk tersebut. Kesuksesan
produk baru membutuhkan pendekatan holistik untuk menemukan cara baru guna menciptakan
pengalaman bernilai bagi pelanggan, mulai dari menciptakan dan menyaring ide produk baru
hingga menciptakan dan menghasilkan produk yang dapat memuaskan keinginan pelanggan.
Lebih dari ini, keberhasilan pengembangan produk baru membutuhkan komitmen dari seluruh
perusahaan.

2.4 Strategi Siklus Hidup Produk


Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati
hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk terjual
selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup semua usaha

11
dan risiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk. Siklus hidup produk (Product
Life Cycle/PLC), perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya.
Siklus ini mempunyai lima tahapan yang berbeda:
 Pengembangan produk dimulai ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan suatu
ide produk baru. Selama pengembangan produk, penjualan masih nol dan biaya investasi
perusahaan menumpuk.
 Pengenalan adalah periode dimana pertumbuhan penjualan lambat pada saat produk
diperkenalkan di pasar. Keuntungan tidak terjadi pada tahap ini karena pengeluaran yang
besar untuk memperkenalkan produk.
 Pertumbuhan merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan peningkatan
keuntungan.
 Kedewasaan adalah periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah
diterima oleh sebagian besar penbeli potensial. Tingkat keuntungan tidak berada di puncak
atau menurun karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk
dalam persaingan.
 Penurunan merupakan periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh.

Konsep PLC juga dapat diaplikasikan pada apa yang dikenal sebagai gaya, mode, dan fad.
Gaya (style) adalah jenis ekspresi dasar dan berbeda. Sekali gaya diciptakan, dapat bertahan
selama beberapa generasi, melewati pergantian mode yang digemari. Sebuah gaya mempunyai
siklus yang menunjukkan beberapa periode munculnya kembali minat. Mode (fashion) adalah
gaya yang diterima atau populer saat ini dalam suatu bidang. Mode cenderung untuk tumbuh
perlahan, menjadi populer untuk beberapa waktu, dan kemudian menurun secara perlahan. Fad
adalah periode sementara dari tingginya tingkat penjualan yang tidak biasa, digerakkan oleh
antusiasme konsumen dan popularitas mendadak dari suatu produk atau merek. Fad dapat berupa
salah satu bagian dari siklus hidup normal, seperti dalam kasus melonjaknya penjualan skuter
dan yoyo. Atau fad dapat menjadi keseluruhan dari siklus hidup produk atau merek.
Konsep PLC dapat diaplikasikan oleh pemasar sebagai kerangka yang berguna untuk
menggambarkan bagaimana produk dan pasar bekerja. Jika digunakan dengan cermat, konsep
PLC dapat membantu dalam mengembangkan strategi pemasaran yang baik untuk tahap yang
berbeda dari siklus hidup produk. Tetapi menggunakan konsep PLC untuk memperkirakan

12
kinerja suatu produk atau untuk mengembangkan strategi produk mempunyai beberapa masalah.
Sebagai contoh, manajer dapat mengalami kesulitan mengidentifikasi tahap PLC mana yang
sedang dialami produk atau menunjukkan kapan produk bergerak menuju tahap berikutnya.
Mereka juga mengalami kesulitan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergerakan produk sepanjang tahapan. Dalam praktek, sulit untuk memperkirakan tingkat
penjualan pada masing-masing tahap PLC, masa waktu dari masing-masing tahap, dan bentuk
dari kurva PLC. Dengan menggunakan konsep PLC untuk mengembangkan strategi pemasaran
juga sulit karena strategi merupakan sebab dan akibat dari siklus hidup produk. Posisi produk
saat ini pada PLC memberikan saran untuk strategi pemasaran terbaik, dan akibat dari strategi
pemasaran mempengaruhi kinerja produk pada tahap berikutnya dalam siklus hidup.

2.4.1 Tahap Pengenalan


Tahap dari siklus hidup produk dimana produk baru pertama kali di distribusikan dan
tersedia untuk dibeli. Pada tahap ini, bila dibandingkan dengan tahap lain, keuntungan masih
negatif atau rendah karena penjualan yang rendah dan pengeluaran distribusi dan promosi yang
tinggi. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik distributor dan membangun persediaan
mereka. Biaya promosi yang dikeluarkan relatif tinggi untuk memberitahu pelanggan mengenai
produk baru dan membuat mereka mencobanya.
Sebuah perusahaan, terutama perintis pasar, harus memilih strategi peluncuran yang
konsisten dengan positioning produk yang direncanakan. Ia harus menyadari bahwa strategi awal
hanya merupakan langkah awal dalam rencana pemasaran yang lebih besar pada seluruh siklus
hidup produk. Pada saat perusahaan perintis bergerak menuju tahap berikutnya dari siklus hidup,
ia harus senantiasa memformulasikan harga baru, promosi dan strategi pemasaran lainnya. Ia
akan mempunyai kesempatan yang terbaik untuk membangun dan mempertahankan
kepemimpinan pasar bila ia memainkan kartunya dengan baik sejak awal.

2.4.2 Tahap Pertumbuhan


Bila suatu produk baru memuaskan pasar, ia akan memasuki tahap pertumbuhan (growth
stage), dimana penjualan akan menanjak cepat. Pengguna awal akan melanjutkan pembelian dan
pembeli selanjutnya akan mulai mengikuti langkah mereka,terutama bila mereka mendengarkan
pembicaraan dari mulut ke mulut yang bagus. Tertarik oleh kesempatan memperoleh

13
keuntungan, para pesaing akan masuk ke pasar. Mereka akan memperkenalkan fitur baru produk
dan pasar akan berkembang.
Keuntungan meningkat selama tahap pertumbuhan karena biaya promosi tersebar
padavolume yang besar dan biaya produk per unit turun. Perusahaan menggunakan
beberapastrategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang cepat selama mungkin.
Perusahaanakan meningkatkan kualitas produk dan menambahkan fitur dan model baru bagi
produk.Kemudian memasuki segmen pasar baru dan jalur distribusi baru. Lalu mengalihkan
beberapa iklan dari membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan
pembelian produk, serta menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli yang
lebih banyak. Pada tahap pertumbuhan, perusahaan menghadapi perimbangan antara pangsa
pasar yang tinggi dan keuntungan yang tinggi saat ini. Dengan mengeluarkan banyak uang pada
peningkatan produk, promosi, dan distribusi, perusahaan dapat menangkap posisi yang dominan.
Namun, dengan melakukan hal tersebut, perusahaan melepaskan keuntungan maksimum saat ini,
dengan harapan dapat memperolehnya di tahap berikutnya.

2.4.3 Tahap Kedewasaan


Tahap siklus hidup produk dimana pertumbuhan penjualan mulai melambat atau menurun.
Melambatnya pertumbuhan penjualan mengakibatkan banyak produsen mempunyai banyak
produk untuk dijual. Selanjutnya, kelebihan kapasitas ini akan memicu persaingan yang lebih
besar lagi. Para pesaing mulai menurunkan harga, menambah iklan, dan promosi penjualan
mereka, dan meningkatkan anggaran R&D mereka untuk menemukan versi yang lebih baik dari
produk tersebut. Langkah-langkah ini akan menyebabkan penurunan keuntungan. Beberapa
pesaing yang lemah akan terlempar keluar, dan akhirnya dalam industri hanya terdapat para
pesaing yang mapan. Produk yang sukses akan berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan keinginan pelanggan. Manajer produk harus melakukan sesuatu yang lebih dari pada
hanya mengikuti atau mempertahankan produk mereka yang telah dewasa, penyerangan terbaik
adalah adalah pertahanan terbaik. Mereka harus mempertimbangkan modifikasi pasar, produk,
dan bauran pemasaran.
Dalam memodifikasi pasar, perusahaan berupaya untuk meningkatkan konsumsi dari produk
yang telah ada. Perusahaan dapat mencari pengguna baru dan segmen pasar baru. Manajer juga
dapat mencari jalan untuk meningkatkan pemakaian diantar pelanggan yang telah ada.

14
Perusahaan juga dapat mencoba memodifikasi produk, mengubah karakteristik seperti kualitas,
fitur, gaya, atau kemasan untuk menarik pengguna baru dan menginspirasikan kegunaan yang
lebih banyak. Perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja produk, kekuatannya,
kehandalannya, dll. Meningkatkan penampilan dan daya tarik produk.
Akhirnya, perusahaan dapat mencoba untuk memodifikasi bauran pemasaran, meningkatkan
penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Perusahaan dapat
memotong harga untuk menarik pengguna baru dan pelanggan pesaing.Perusahaan dapat
meluncurkan kampanye iklan yang lebih baik dan menggunakan promosi penjualan yang agresif,
perjanjian dagang, pengurangan harga, pemberian premium. Sebagai tambahan untuk penetapan
harga dan promosi, perusahaan dapat juga bergerak memasuki saluran pasar yang lebih besar,
menggunakan pedagang massal, bila saluran ini tumbuh. Terakhir, perusahaan dapat
menawarkan layanan baru atau yang telah ditingkatkan pada pembeli.

2.4.4 Tahap Penurunan


Penjualan dari sebagian besar bentuk dan merek produk pada akhirnya akan menurun.
Penurunan penjualan dapat disebabkan oleh banyak alasan, termasuk kemajuan teknologi,
pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Pada saat penjualan dan keuntungan
menurun, beberapa perusahaan mengundurkan diri dari pasar. Mereka yang tersisa dapat
memangkas tawaran produk mereka. Mereka dapat meninggalkan segmen pasar yang lebih kecil
dan saluran perdagangan marjinal, atau mereka dapat memotong anggaran promosi dan
mengurangi harga mereka lebih jauh lagi.
Membawa produk yang lemah dapat menjadi sangat mahal bagi perusahaan dan bukan
hanya dari sisi keuntungan. Produk yang lemah dapat mengambil waktu manajemen yang terlalu
banyak. Produk ini sering kali membutuhkan penyesuaian harga dan persediaan.
Mempertahankan produk yang lemah dapat menghambat pencarian pengganti, menciptakan
bauran pemasaran yang lemah, merusak keuntungan saat ini, dan memperlemah kedudukan
perusahaan di masa yang akan datang.
Untuk alasan ini, perusahaan perlu memberikan perhatian lebih bagi produk mereka yang
menua. Tugas pertama perusahaan adalah mengidentifikasi produk-produk yang berada dalam
tahap penurunan dengan secara rutin meninjau penjualan, pangsa pasar, biaya dan tren
keuntungan. Kemudian pihak manajemen harus memutuskan untuk memelihara, memanen atau

15
membuang produk-produk yang sedang menurun ini. Perusahaan dapat memutuskan untuk
memelihara merek tanpa melakukan perubahan dengan harapan para pesaingnya akan
meninggalkan industri. Manajemen dapat memutuskan untuk memanen produk, yang berarti
mengurangi berbagai biaya (pabrik dan peralatan, perawatan, iklan, tenaga penjualan) dan
berharap bahwa penjualan dapat bertahan. Bila berhasil, panen akan meningkatkan keuntungan
dalam jangka pendek. Atau manajemen dapat memutuskan untuk membuang produk dari lini
mereka. Mereka dapat menjualnya ke perusahaan lain atau melikuidasinya pada harga sisa.

2.5 Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa


Di sini, kita akan mengakhiri pembahasan tentang produk dan jasa dengan dua pertimbangan
tambahan: tanggung jawab sosial dalam keputusan produk dan masalah pemasaran produk dan
jasa internasional.

2.5.1 Keputusan Produk dan Tanggung Jawab Sosial


Keputusan produk telah menarik banyak perhatian publik. Pemasar harus
mempertimbangkan secara cermat masalah kebijakan publik dan peraturan melibatkan usaha
untuk mendapatkan atau menyingkirkan produk, perlindungan hak paten, kualitas dan keamanan
produk, dan jaminan produk.
Terkait produk baru, pemerintah bisa mencegah perusahaan agar tidak menambah produk
melalui akuisisi jika dampaknya mengancam persaingan. Perusahaan yang menyingkirkan
sebuah produk harus menyadari bahwa mereka mempunyai kewajiban hukum, tertulis atau
praktek, pada pemasoknya, penyalur, dan pelanggan yang menanggung risiko akibat
dihilangkannya produk tersebut. Perusahan tidak boleh meniru produk perusahaan orang lain
yang sudah ada secara ilegal.
Produsen harus mematuhi aturan tertentu menyangkut kualitas dan keamanan produk.
Federal Food, Drug, and Cosmetic Act melindungi konsumen dari makanan, obat-obatan, dan
kosmetik yang tidak aman dan tercemar. Jika konsumen dirugikan akibat produk yang dirancang
dengan buruk, konsumen dapat menuntut produsen atau penyalur. Beberapa perusahaan
membebankan tingkat premi yang lebih tinggi ini kepada konsumen dengan menaikkan harga.
Perusahaan lain terpaksa menghentikan lini produk berisiko tinggi. Sekarang beberapa

16
perusahaan menunjuk “pelayan produk”, yang bertugas melindungi konsumen dari bahaya dan
perusahaan dari tanggung jawab hukum dengan secara proaktif mencari potensi masalah produk.
Banyak produsen menawarkan jaminan produk tertulis untuk meyakinkan pelanggan tentang
kualitas produk mereka. Untuk melindungi konsumen, Kongres mengeluarkan Magnuson-Moss
Warrantly Act pada tahun 1975. Undang-undang ini mensyaratkan bahwa jaminan penuh
memenuhi standar minimum tertentu, termasuk perbaikan “dalam waktu yang masuk akal dan
tanpa biaya” atau penggantian atau pengembalian penuh jika produk tidak bekerja “setelah
dicoba diperbaiki berulang kali”. Jika tidak, perusahaan harus menjelaskan bahwa perusahaan
hanya menawarkan jaminan terbatas. Hukum ini telah mendorong beberapa produsen melakukan
penggantian dari jaminan penuh ke jaminan terbatasdan perusahaan lain menghapus semua
jaminan.

2.5.2 Pemasaran Produk dan Jasa Internasional


Pemasar produk dan jasa internasional menghadapi tantangan khusus. Pertama, mereka
harus menemukan produk dan jasa apa yang akan diperkenalkan dan di negara mana. Kemudian,
mereka harus memutuskan berapa banyak biaya untuk menetapkan standar atau menyesuaikan
produk dan jasa mereka bagi pasar dunia.
Di satu pihak, perusahaan ingin menetapkan standar penawaran mereka. Standardisasi
membantu perusahaan mengembangkan citra dunia yang konsisten. Standardisasi juga
mengurangi biaya desain produk, proses manufaktur, dan pemasaran dalam menawarkan ragam
produk yang luas. Di pihak lain, pasar dan konsumen di seluruh dunia sangat berbeda.
Perusahaan biasanya harus merespons perbedaan ini dengan menyesuaikan penawaran produk
mereka.
Kemasan juga menghadirkan tantangan baru bagi pemasar internasional. Nama, label, dan
warna tidak dapat diterjemahkan dengan mudah dari satu negara ke negara lain. Perusahaan yang
menggunakan logo bunga kuning mungkin berhasil di Amerika Serikat tetapi menemui bencana
di Meksiko, dimana bunga kuning melambangkan kematian atau ketidak sopanan. Pemasar juga
menghadapi tantangan khusus ketika mengambil langkah mendunia. Beberapa industri jasa
mempunyai sejarah panjang operasi internasional. Sebagai contoh, industri perbankan komersial
adalah salah satu industri pertama yang berkembang secara internasional. Industri jasa
profesional dan bisnis seperti akuntansi, konsultan manajemen, dan periklanan juga telah

17
mendunia. Pertumbuhan internasional perusahaan-perusahaan ini mengikuti globalisasi
perusahaan klien yang mereka layani.
Pengecer adalah salah satu bisnis jasa terakhir yang mendunia, ketika pasar dalam negeri
mereka sudah jenuh. Tren menuju pertumbuhan perusahaan jasa global ini akan berlanjut,
terutama dalam bidang perbankan, maskapai penerbangan, telekomunikasi, dan jasa profesional.
Saat ini perusahaan jasa bukan hanya sekedar mengikuti pelanggan manufaktur mereka, tetapi
juga memimpin ekspansi internasional.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produk baru perusahaan menghadapi rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh
produk yang lebih baru. Tetapi produk baru bisa gagal, risiko inovasi sama besarnya dengan
imbalannya. Kunci bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan,
perencanaan yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis.
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber.
Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan
pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam
rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok
fokus serta menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide
produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan tahap berurutan. Proses dimulai
dengan penciptaan ide. Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan
kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari penyaringan ini dilanjutkan ketahap
pengembangan konsep produk, dimana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi
konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep, konsep produk baru diuji
dengan sekelompok konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai kecocokan
dengan konsumen. Konsep diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran, dimana strategi
pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk. Dalam tahap analisis-
bisnis, tinjauan ulang penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk
menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan perusahaan. Dengan hasil yang positif di
sini, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya
diluncurkan selama tahap komersialisasi.
Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan sekumpulan masalah
dan peluang yang berubah. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S yang terdiri dari
lima tahap. Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan
dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang
lambat dan laba yang rendah ketika produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk
memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan

19
peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan
laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan dimana penjualan dan laba menurun.
Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah
perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
Pemasar harus mempertimbangkan dua masalah tambahan produk. Yang pertama adalah
tanggung jawab sosial. Tanggung jawab ini meliputi masalah kebijakan publik dan peraturan
yang melibatkan tindakan meraih atau membuang produk, perlindungan hak paten, kualitas dan
keamanan produk, dan jaminan produk. Masalah kedua yaitu melibatkan tantangan khusus yang
dihadapi pemasar produk dan jasa internasional. Pemasar internasional harus memutuskan
berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkan atau menyesuaikan penawaran
mereka bagi pasar dunia.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

20
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.Jakarta:
Erlangga

21

Anda mungkin juga menyukai