Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN MENGELOLA


SIKLUS HIDUP PRODUK

Kelompok: 4
FEBYOLA FRASELYA C20122026
WIDIANI C20122024
AGUSTRIANA C20122023
SALMIA TRI AGUSTINA C20122027

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan


jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya
alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan
menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas makalah


yang berjudul “Strategi Pengembangan Produk Baru Dan Mengelolah
Siklus Hidup Produk” ini sesuai dengan waktu yang penulis rencanakan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah
pengetahuan pembaca. Demikian makalah ini di susun, apabila ada kata-
kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palu, 5 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1. Latar belakang 1
2. Rumusan masalah 1
3. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

2.1 Strategi pengembangan produk baru 2

2.2 Proses pengembangan produk baru 2

2.3 produk life cycle 2

2.4 Produk dan layanan tambahan 2

BAB III PENUTUP 3

3.1 Kesimplan 3

3.2 Saran 3

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan zaman di Indonesia, maka kebutuhan


manusia cederung pula berkembang. Semua kegiatan atau aktivitas manusia
tidak lepas dari usaha untuk memenuhi kebutuhannya, terutama kebutuhan yang
bersifat dasar. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi
manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya, di mana salah satu dari
kebutuhan pokok tersebut adalah kebutuhan akan sandang yang berupa pakaian
sebagai unsur penting yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari manusia.

Dengan adanya kebutuhan manusia yang bermacam-macam dengan


keinginan yang berbeda-beda maka peranan pemasaran menjadi sangat penting
bagi perusahaan dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Dengan kemajuan pola hidup masyarakat maka permintaan akan barang-barang
semakin bervariasi, yang didukung pula oleh kemajuan teknologi yang makin
pesat.

Semua produk tampaknya mengalami siklus hidup produk dilahirkan


melalui beberapa fase dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru iasr dan
produk baru itu dapat melayani kebutuhan dengan lebih baik. Siklus hidup
produk ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk
pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu
mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lama (tantangan
pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu menyesuaikan
strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi dan
persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan siklus
hidup produk).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pengembangan produk baru?
2. Bagaimanakah proses pengembangan produk baru?
3. Apa itu product life cycle?
4. Bagaimanakah produk dan layanan tambahan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi pengembangan produk baru.
2. Untuk mengetahui proses pengembangan produk baru.
3. Untuk mengetahui maksud dari product life cycle.
4. Untuk mengetahui produk dan layanan tambahan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pengembangan Produk Baru

Perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Satu


melalui akuisisi- dengan membeli seluruh perusahaan, sebuah hak paten, atau
mengambil lisensi dari produk orang lain. Kedua adalah melalui pengembangan
produk baru (new product development) dalam departemen riset dan
pengembangan (R&D) perusahaan sendiri.Produk baru yang dimaksud sebagai
produk orisinil adalah pengembangan produk, modifikasi produk, dan merek
baru yang dikembangkan perusahaan melalui hasil riset dan pengembangan
mereka sendiri.

Menurut Kotler dan Armstong (2008) strategi pengembangan produk


adalah strategi untuk pengembangan dari produk orisinil, peningkatan produk,
modifikasi produk, dan merk baru melalui usaha R&D perusahaan sendiri.
Dalam melakukan pengembangan produk baru, perusahaan menghadapi
berbagai kendala. Untuk menghadapi kendala-kendala tersebut maka
perusahaan harus mempunyai seperangkat strategi dalam menghadapi setiap
perubahan bisnis yang mungin terjadi. Menurut Kotler (2000) ada tiga macam
strategi di dalam pengembangan produk:

a. Strategi peningkatan kualitas Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan


kinerja fungsional produk, daya tahan, keandalan, kecepatan, rasa.
b. Strategi peningkatan keistimewaaan Strtategi ini bertujuan untu
menambah keistimewaan baru (seperti ukuran, berat, bahan, kelengkapan
tambahan, asesoris) yang memperluas keanekaragaman, keamanan atau
kenyamanan produk.
c. Strategi peningkatan gaya Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya
ias astetis suatu produk, seperti perusahaan memperkenalkan variasi
warna, dan testur serta sering merubah gaya kemasan.
2.2 Proses Pengembangan Produk Baru

Usaha dalam mengembangkan produk baru diperlukan suatu proses


sistematis melalui tahapan-tahapan pengembangan produk agar dapat terlaksana
dengan tepat dan baik. Adapun tahapan-tahapan dalam pengembangan produk
menurut Kotler dan Armstrong (2008), yaitu:

1. Penciptaan ide/idea generation


Pencarian sistematis untuk ide produk baru. Penciptaan ide (idea
generation) perusahaan dalam pengembangan produk bersumber dari:
a) Sumber Ide Internal
Perusahaan dapat menemukan ide baru dengan mengambil
pemikiran dari para eksekutif, peneliti, insinyur, staf manufaktur,
dan tenaga penjualan.
b) Sumber Ide Eksternal
Perusahaan dapat menemukan ide baru dari pelanggan berdasarkan
keluhan yang dialami pelanggan dengan menemukan produk yang
bekerja lebih baik untuk memecahkan masalah konsumen. Selain itu
pesaing dapat menjadi sumber ide produk baru dengan
memperhatikan iklan pesaing untuk mendapatkan petunjuk
mengenai produk baru pesaing.
Distributor dan pemasok juga berperan dalam menciptakan ide
produk baru. Distributor dapat memberikan info mengenai masalah
konsumen dan kemungkinan produk baru. Pemasok dapat
memberitahu perusahaan mengenai konsep, teknik, dan bahan baru
yang dapat digunakan untuk pengembangan produk baru.
2. Penyaringan ide/idea screening

Penyaringan ide (idea screening) produk baru yang bertujuan


menemukan ide baik dan membuang ide buruk secepat mungkin.
Banyak perusahaan menginginkan manajer untuk menuliskan ide
produk baru pada format standar yang dapat ditinjau oleh komite produk
baru. Tulisan tersebut menjelaskan produk, pasar sasaran, dan
persaingan yang mencakup perkiraan kasar dari ukuran pasar, harga
produk, waktu dan biaya pengembangan, biaya produksi, dan tingkat
pengembaliannya. Setelah itu komite mengevaluasi ide tersebut
terhadap serangkaian kriteria umum.

3. Pengembangan konsep dan pengujian konsep/product concept

Pengembangan ide yang menarik harus dikembangan menjadi konsep


produk (product concept) yaitu versi detail dari ide produk baru yang
dinyatakan dalam bahasa konsumen yang mempunyai arti. Kemudian
dilakukan pengujian konsep (concept testing) dengan menguji konsep
produk baru dengan sekelompok konsumen sasaran untuk mengetahui
apakah konsep tersebut mempunyai daya ias yang kuat bagi konsumen.

4. Pengembangan strategi pemasaran/ marketing strategy development

Tahap berikutnya adalah pengembangan strategi pemasaran (marketing


strategy development) dengan merancang strategi pemasaran awal bagi
produk baru berdasarkan konsep produk. Pengembangan strategi
pemasaran terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a. Menggambarkan pasar sasaran


b. Positioning produk yang direncanakan
c. Tujuan penjualan, pangsa pasar, serta laba untuk beberapa tahun
pertama.
5. Analisis bisnis/ business analysis

Analisis bisnis (business analysis) adalah peninjauan terhadap


penjualan, biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru untuk mengetahui
apakah faktor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan.
Usaha untuk memperkirakan penjualan yaitu perusahaan perlu melihat
sejarah penjualan dari produk serupa dan melakukan survey untuk
mengetahui opini pasar. Perusahaan kemudian mengestimasi penjualan
maksimum dan minimum untuk mengetahui jangkauan risiko,
selanjutnya manajemen dapat memperkirakan biaya dan laba rugi
produk termasuk biaya pemasaran, R&D (Research and Development),
operasi, akuntansi, dan keuangan. Perusahaan menggunakan angka
penjualan dan biaya untuk menganalisis daya Tarik keuangan dari
produk baru.

6. Pengembangan produk

Pengembangan produk (produk development) adalah mengembangkan


konsep produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa
ide produk dapat diubah menjadi produk yang ias dikerjakan.

Departemen R&D (Research and Development) akan mengembangkan


dan menguji satu atau lebih versi nyata dari konsep produk. R&D
(Research and Development) berharap dan merancang iasrto yang
memuaskan dan mengejutkan konsumen serta dapat diproduksi
secepatnya dan pada biaya yang direncanakan.

7. Pemasaran Uji

Pemasaran uji (test marketing) yaitu tahapan dari pengembangan produk


baru dimana produk dan program pemasaran diuji di lingkungan pasar
yang lebih realistis.

Pemasaran uji memberikan pengalaman kepada pemasar untuk


memasarkan produk sebelum mengeluarkan banyak biaya pada saat
benar-benar diperkenalkan di pasar. Pengujian ini digunakan perusahaan
untuk menguji produk dan seluruh rogram pemasaran.
Pada saat menggunakan pemasaran uji, perusahaan produk konsumen
biasanya memilih satu dari tiga pendekatan yang diantaranya:

a. Pengujian Pasar Standar


Melalui pengujian pasar standar, perusahaan memilih sedikit kota
yang dapat mewakili, melakukan kampanye pemasaran penuh di
kota tersebut, dan menggunakan audit ias, survey konsumen dan
distributor, serta pengukuran lainnya untuk menilai performa
produk. Hasilnya digunakan untuk memperkirakan penjualan dan
laba secara nasional, mencari permasalahan potensial produk, dan
memperbaiki program pemasaran.
b. Pengujian Pasar yang Terkendali
Beberapa perusahaan riset bekerja sama dengan sekelompok ias,
dalam pengawasan yang setuju menjual produk baru dengan suatu
imbalan. Sistem pengujian pasar yang terkendali seperti Scantrack
dari ACNielsen dan BehaviorScan dari Information Resource Inc.
(IRI). IRI melacak perilaku konsumen secara individu terhadap
produk baru dari perangkat iasrt yang terletak pada meja
pembayaran
c. Pengujian Pasar yang Disimulasikan
Perusahaan riset dapat menunjukkan iklan dan promosi dari
bermacam-macam produk mencakup produk baru yang sedang diuji.
Untuk konsumen contoh. Perusahaan memberikan konsumen sedikit
uang dan mengajak mereka ke ias nyata dimana mereka dapat
menyimpan uang tersebut atau membelanjakannya pada barang-
barang yang ada. Peneliti akan mencatat berapa banyak konsumen
yang membeli produk baru dari merk pesaing.
8. Komersialisasi
Komersialisasi (commercialization) adalah pengenalan sebuah produk
baru ke pasar. Perusahaan mungkin perlu membangun atau menyewa
fasilitas manufaktur untuk sarana memperkenalkan produknya.
Perusahaan dapat menghabiskan ratusan juta untuk iklan, promosi
penjualan, dan usaha pemasaran lainnya dalam tahun pertama.
Perusahaan yang meluncurkan satu produk baru mula-mula harus
memutuskan waktu perkenalan. Selanjutnya, perusahaan harus
memutuskan di mana produk baru akan diluncurkan, dalam satu lokasi,
wilayah, pasar nasional, atau pasar internasional.
2.3 Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)

Suatu produk memiliki tahapan kehidupan yaitu siklus hidup produk.


Siklus hidup produk yang disebut juga Product Life Cycle (PLC), yaitu suatu
grafik yang menggambarkan tahap-tahap yang berbeda dalam riwayat
perjalanan suatu produk sejak pertama kali dipublikasikan ke pasar sampai
dengan penarikannya dari pasar.

Siklus Daur hidup produk (PLC) merupakan konsep yang penting dalam
sistem pemasaran karena pemasar perlu mengetahui 15 dan memahami pada
tahap mana produk berada dalam siklus daur hidup dan diharapkan mampu
mengatasi permintaan pasar dalam tiap tahap agar dapat bersaing dengan
produk lain. Adapun tahapan dalam siklus hidup produk yang dibagi dalam 4
tahap yaitu: pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Gambar Siklus Hidup Produk

1. Pengenalan/Intoduction

Periode pertumbuhan penjualan seringkali melambat ketika produk


melalukan pengenalan di pasar. Sering terjadi laba yang nihil karena
pengeluaran yang besar dalam tahap pengenalan produk. Pada tahap
pengenalan waktu dibutuhkan iasrt banyak untuk menghasilkan produk
baru, mengatasi masalah teknis, mengisi saluran distribusi, dan
mendapatkan penerimaan konsumen sehingga mengakibatkan
lambatnya pertumbuhan penjualan. Laba rendah dan biaya untuk
promosi mempunyai efek yang kurang baik terhadap penjualan karena
kebutuhan untuk (1) memberitahu konsumen potensial, (2) mendorong
percobaan produk, dan (3) melindungi distribusi di gerai eceran.

2. Tahap Pertumbuhan/Growth
Periode dimana terjadi penerimaan pasar yang cukup cepat dan
peningkatan laba yang cukup besar. Selama tahap pertumbuhan,
perusahaan menerapkan strategi dalam mempertahankan pertumbuhan
pasar yang besar dengan:
a. Perusahaan memperbaiki kualitas produk dan menambah fitur
produk baru serta perbaiki gaya.
b. Perusahaan menambah model baru dan produk petarung/flanker
(misalnya, produk dengan ukuran, rasa, dan hal lain yang berbeda
yang melindungi produk utama).
c. Perusahaan merambah segmen pasar yang baru di pasar sasaran.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki
saluran distribusi baru.
3. Tahap Kedewasaan/Maturity
Periode dimana terjadi penurunan pertumbuhan penjualan yang
disebabkan produk sudah diterima dan dibeli oleh sebagian pembeli
pada pasar sasaran. Tahap kedewasaan memiliki 3 fase, yaitu:
a. Fase pertumbuhan, tingkat pertumbuhan penjualan mulai menurun.
Saluran distribusi baru yang diisi tidak ada dan munculnya kekuatan
persaingan baru.
b. Fase kestabilan, penjualan mendatar pada basisi perkapita karena
kejenuhan pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba
produk, dan penjualan masa depan diatur oleh pertumbuhan populasi
dan permintaan pergantian.
c. Fase kedewasaan yang terkikis, tingkat penjualan penuh mulai
mengalami menurun, dan pelanggan mulai beralih ke produk lain.
4. Tahap Penurunan
Periode dimana penjualan mengalami penurunan dan laba yang rendah.
Menurunnya penjualan menurun disebabkan oleh kemajuan teknologi,
perubahan selera konsumen, dan peningkatan persaingan dari dalam
maupun luar negeri. Selain itu terdapat tiga kategori khusus dalam
siklus hidup produk, yaitu:
Gambar Life Cycle Style, Fashion, Fad

1. Gaya/Style

Gaya adalah jenis ekspresi dasar dan berbeda yang muncul dalam
bidang usaha manusia. Contoh gaya di bidang perusahan (colonial,
peternakan, Cape Cod); bidang pakaian (formal, santai, funky); dan
bidang seni (realis, surealis, abstrak). Gaya dapat bertahan selama
beberapa generasi dan menjadi tren yang iasr dan pergi.

2. Mode/Fashion

Mode adalah gaya yang terkenal saat ini dalam bidang tertentu.
Mode memiliki empat tahap, yaitu: tahap perbedaan, tahap emulasi,
tahap mode massal, dan tahap penurunan.

3. Fad
Fad adalah mode yang cepat dilihat masyarakat, diadopsi dengan
antusiasme besar, cepat mencapai puncak, dan menurun dengan
sangat cepat.
2.4 Produk dan Layanan Tambahan

Semua organisasi jasa menghadapi pilihan berkaitan dengan jenis


produk yang ditawarkan dan cara menghantarkannya pada pelanggan. Untuk
lebih memahami sifat dasar jasa, akan lebih baik jika kita membedakan antara
produk inti dan elemen tambahan yang mempermudah penggunaan inti dan
memperkuat nilainya di mata pelanggan.

1. Produk jasa
Produk jasa bias berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
Produk jasa yang bias berhubungan dengan produk fisik contohnya
adalah produk sepeda motor, sudah dibarengi dengan jasa pendukung,
misalnya jasa pengantaran produk motor ke rumah, jasa service motor
gratis untuk pemakaian sekian kilometer, dan lain sebagainya.
Sedangkan produk jasa murni dapat ditunjukkan misalnya pijat refleksi,
konsultasi kesehatan, konsultasi hukum, dan lainnya.
2. Merancang konsep layanan
Pemasaran jas yang berpengalaman akan menyadari bahwa dibutuhkan
pandangan holistic terhadap keseluruhan penerapan yang mereka ingin
dialami oleh pelanggan. Proporsi nilai harus mencakup dan menyatukan
3 komponen.
a. Produk inti
Produk inti adalah komponen utama yang memberikan manfaat
penyelesaian masalah yang dicari pelanggan. Contohnya: Jasa
trasnportasi memberikan solusi kebutuhan seseorang atau benda
untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Layanan tambahan
Layanan ini memberikan tambahan pada produk inti, mempermudah
penggunanya dan memperkuat nilainya bagi keseluruhan
pengalaman pelanggan. Menambah layanan ini harus dilakukam
dengan cara yang dapat meningkatkan persepsi terhadap produk inti
dan memungkinkan penyedia layanan mengenakan harga yang lebih
tinggi.
c. Proses pengantaran
Proses ini digunakan untuk menghantarkan produk inti dan
keseluruhan layanan tambahan. Desain dari penawaran jasa harus
menjawab isu berikut ini:
1. Cara berbagai komponen jasa dihantarkan kepada pelanggan.
2. Peranan pelanggan dalam proses tersebut.
3. Waktu yang dibutuhkan dalam proses penghantaran.
4. Tingkatan dan gaya layanan yang ditawarkan.
3. Mendokumentasikan Urutan Penghantaran Dari Waktu ke Waktu
Bagian penting dari perencanaan proses adalah urutan dimana
pelanggan akan menggunakan setiap layanan inti dan tambahan serta
waktu yang diperlukan disetiap tahapnya. Informasi ini harus
berdasarkan pemahaman yang baik mengenai kebutuhan, kebiasaan, dan
ekspektasi pelanggan.
4. The Flower Of Service
The Flower of Service memiliki dua komponen, yaitu produk inti
dan layanan pelengkap. Produk inti berbasis pada manfaat utama yang
diberikan perusahaan untuk menjawab masalah serta kebutuhan yang
dimiliki konsumen. Misalnya rasa puas karena sampai tujuan tepat
waktu atau bengkel mobil yang memerbaiki mobil yang macet hingga
dapat kembali beroperasi baik dengan cepat.
Di sekeliling produk inti adalah varian kegiatan yang
berhubungan dengan jasa yang disebut dengan layanan pelengkap.
Layanan pelengkap memainkan dua peran penting, yaitu bersifat
memfasilitasi dan mendorong nilai tambah.
Bersifat memfasilitasi ini diperlukan agar proses pelayanan
berjalan baik, misalnya cara pembayaran atau tutorial saat menggunakan
produk inti. Bersifat mendorong nilai tambah sendiri contohnya,
memberikan layanan konsultasi.
Layanan pelengkap memiliki peran dalam membedakan dan
menguatkan posisi produk inti dalam benak konsumen dibandingkan
dengan para iasrtor.
1. Konsep the Flower of Service

The Flower of Service memiliki delapan kelopak bunga yang


mengelilingi inti bunga (core). Delapan kelopak bunga tersebut
merupakan layanan yang memfasilitasi (facilitating services) dan
layanan yang mendorong (enhancing services).

a. Layanan yang Memfasilitasi (Facilitating Services)


Informasi (Information) : Pelanggan baru selalu butuh akan informasi.
Perusahaan harus memastikan bahwa informasi yang disediakan selalu
ada, tepat waktu, dan akurat.
Pengambilan Pesanan (Order Taking) : Setelah pelanggan siap
melakukan pembelian, elemen-elemen kunci pelengkap mulai
memainkan peran. Pengambilan pesanan terdiri dari
pendaftaran/menjadi member, pesanan masuk (pesanan di tempat atau
via telepon), dan reservasi (kamar, meja, dll).
Penagihan (Billing) : Penagihan adalah hal umum di semua bisnis
produk dan jasa. Tagihan yang tidak akurat dan tidak sah akan
meningkatkan risiko pelanggan kecewa. Penagihan juga harus tepat
waktu karena memungkinkan konsumen melakukan pembayaran sesuai
tenggat waktu.
Pembayaran (Payment) : Dalam banyak kasus, tagihan mewajibkan
konsumen segera mengambil langkah pembayaran. Pengecualian adalah
tagihan-tagihan yang dipotong langsung dari rekening bank.
b. Layanan yang Mendorong (Enhancing Services)
Konsultasi (consultation) : konsultasi adalah nasehat dari sumber-
sumber terpercaya sebagai tanggapan dari permintaan konsumen.
Contoh konsultasi adalah pelatihan produk dan konsultasi manajemen.
Keramahan (hospitality) : Bisnis yang terkelola dengan baik, juga
memperlakukan setiap konsumen dengan baik, baik saat pertemuan
langsung (tatap muka) dan tidak langsung (pembicaraan via telepon).
Keamanan (safekeeping) : Contoh layanan yang dimaksud adalah
tempat iasr kendaraan dan tempat penitipan barang. Jika layanan
tersebut tidak tersedia, ias jadi pelanggan tersebut tidak akan
mengunjungi lokasi Anda lagi.
Pengecualian (exceptions) : Pengecualian melibatkan layanan pelengkap
yang ada di luar rutinitas normal. Misalnya penanganan keluhan
konsumen atau kompensasi atas layanan yang tidak dipenuhi dengan
baik.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pemasaran adalah suatu proses dan manejerial yang membuat


individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen. Pemasaran merupakan suatu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para perusahaan baik itu peerusahaan barang atau pun
perusahaan jasa dalam rangka mengembangkan usahanya, untuk
memperoleh laba, serta untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya tersebut. Dalam pemasaran STRATEGI PENGEMBANGAN
PRODUK BARU DAN SIKLUS HIDP PRODUK sangat penting yang
terdiri dari pengertian pengembangan produk baru, proses
pengembangan produk baru, syarat keberhasilan pengembangan produk
baru, strategi siklus hidup produk dan uga mengenai PRODUK DAN
STRATEGI PENENTUAN MEREK juga sangat mempengaruhi dalam
pemasaran yang diantaranya menyangkut pengertian produk, klasifikasi
barang konsumsi, klasifikasi barang industy dan keputusan produk dan
jasa semuanya sangat mempengaruhi dalam hal pemasaran yang
dilakukan seseorang individu maupun kelompok.

3.2 SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam


penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya. Sehingga ias terus menghasilkan penelitian dan karya
tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Muniarty, P., Marthiana, W., Sudirjo, F., Fauzan, R., Wirakusuma, K. W.,
Octaviani, D. W., & Kuswandi, S. (2023). Perancangan dan
Pengembangan Produk. Global Eksekutif Teknologi.
https://pusatdatamakalah.blogspot.com/2016/05/pengembangan-produk-baru-
dan-strategi.html

Anda mungkin juga menyukai