Kelompok: 4
FEBYOLA FRASELYA C20122026
WIDIANI C20122024
AGUSTRIANA C20122023
SALMIA TRI AGUSTINA C20122027
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1. Latar belakang 1
2. Rumusan masalah 1
3. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimplan 3
3.2 Saran 3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
6. Pengembangan produk
7. Pemasaran Uji
Siklus Daur hidup produk (PLC) merupakan konsep yang penting dalam
sistem pemasaran karena pemasar perlu mengetahui 15 dan memahami pada
tahap mana produk berada dalam siklus daur hidup dan diharapkan mampu
mengatasi permintaan pasar dalam tiap tahap agar dapat bersaing dengan
produk lain. Adapun tahapan dalam siklus hidup produk yang dibagi dalam 4
tahap yaitu: pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Gambar Siklus Hidup Produk
1. Pengenalan/Intoduction
2. Tahap Pertumbuhan/Growth
Periode dimana terjadi penerimaan pasar yang cukup cepat dan
peningkatan laba yang cukup besar. Selama tahap pertumbuhan,
perusahaan menerapkan strategi dalam mempertahankan pertumbuhan
pasar yang besar dengan:
a. Perusahaan memperbaiki kualitas produk dan menambah fitur
produk baru serta perbaiki gaya.
b. Perusahaan menambah model baru dan produk petarung/flanker
(misalnya, produk dengan ukuran, rasa, dan hal lain yang berbeda
yang melindungi produk utama).
c. Perusahaan merambah segmen pasar yang baru di pasar sasaran.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki
saluran distribusi baru.
3. Tahap Kedewasaan/Maturity
Periode dimana terjadi penurunan pertumbuhan penjualan yang
disebabkan produk sudah diterima dan dibeli oleh sebagian pembeli
pada pasar sasaran. Tahap kedewasaan memiliki 3 fase, yaitu:
a. Fase pertumbuhan, tingkat pertumbuhan penjualan mulai menurun.
Saluran distribusi baru yang diisi tidak ada dan munculnya kekuatan
persaingan baru.
b. Fase kestabilan, penjualan mendatar pada basisi perkapita karena
kejenuhan pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba
produk, dan penjualan masa depan diatur oleh pertumbuhan populasi
dan permintaan pergantian.
c. Fase kedewasaan yang terkikis, tingkat penjualan penuh mulai
mengalami menurun, dan pelanggan mulai beralih ke produk lain.
4. Tahap Penurunan
Periode dimana penjualan mengalami penurunan dan laba yang rendah.
Menurunnya penjualan menurun disebabkan oleh kemajuan teknologi,
perubahan selera konsumen, dan peningkatan persaingan dari dalam
maupun luar negeri. Selain itu terdapat tiga kategori khusus dalam
siklus hidup produk, yaitu:
Gambar Life Cycle Style, Fashion, Fad
1. Gaya/Style
Gaya adalah jenis ekspresi dasar dan berbeda yang muncul dalam
bidang usaha manusia. Contoh gaya di bidang perusahan (colonial,
peternakan, Cape Cod); bidang pakaian (formal, santai, funky); dan
bidang seni (realis, surealis, abstrak). Gaya dapat bertahan selama
beberapa generasi dan menjadi tren yang iasr dan pergi.
2. Mode/Fashion
Mode adalah gaya yang terkenal saat ini dalam bidang tertentu.
Mode memiliki empat tahap, yaitu: tahap perbedaan, tahap emulasi,
tahap mode massal, dan tahap penurunan.
3. Fad
Fad adalah mode yang cepat dilihat masyarakat, diadopsi dengan
antusiasme besar, cepat mencapai puncak, dan menurun dengan
sangat cepat.
2.4 Produk dan Layanan Tambahan
1. Produk jasa
Produk jasa bias berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
Produk jasa yang bias berhubungan dengan produk fisik contohnya
adalah produk sepeda motor, sudah dibarengi dengan jasa pendukung,
misalnya jasa pengantaran produk motor ke rumah, jasa service motor
gratis untuk pemakaian sekian kilometer, dan lain sebagainya.
Sedangkan produk jasa murni dapat ditunjukkan misalnya pijat refleksi,
konsultasi kesehatan, konsultasi hukum, dan lainnya.
2. Merancang konsep layanan
Pemasaran jas yang berpengalaman akan menyadari bahwa dibutuhkan
pandangan holistic terhadap keseluruhan penerapan yang mereka ingin
dialami oleh pelanggan. Proporsi nilai harus mencakup dan menyatukan
3 komponen.
a. Produk inti
Produk inti adalah komponen utama yang memberikan manfaat
penyelesaian masalah yang dicari pelanggan. Contohnya: Jasa
trasnportasi memberikan solusi kebutuhan seseorang atau benda
untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Layanan tambahan
Layanan ini memberikan tambahan pada produk inti, mempermudah
penggunanya dan memperkuat nilainya bagi keseluruhan
pengalaman pelanggan. Menambah layanan ini harus dilakukam
dengan cara yang dapat meningkatkan persepsi terhadap produk inti
dan memungkinkan penyedia layanan mengenakan harga yang lebih
tinggi.
c. Proses pengantaran
Proses ini digunakan untuk menghantarkan produk inti dan
keseluruhan layanan tambahan. Desain dari penawaran jasa harus
menjawab isu berikut ini:
1. Cara berbagai komponen jasa dihantarkan kepada pelanggan.
2. Peranan pelanggan dalam proses tersebut.
3. Waktu yang dibutuhkan dalam proses penghantaran.
4. Tingkatan dan gaya layanan yang ditawarkan.
3. Mendokumentasikan Urutan Penghantaran Dari Waktu ke Waktu
Bagian penting dari perencanaan proses adalah urutan dimana
pelanggan akan menggunakan setiap layanan inti dan tambahan serta
waktu yang diperlukan disetiap tahapnya. Informasi ini harus
berdasarkan pemahaman yang baik mengenai kebutuhan, kebiasaan, dan
ekspektasi pelanggan.
4. The Flower Of Service
The Flower of Service memiliki dua komponen, yaitu produk inti
dan layanan pelengkap. Produk inti berbasis pada manfaat utama yang
diberikan perusahaan untuk menjawab masalah serta kebutuhan yang
dimiliki konsumen. Misalnya rasa puas karena sampai tujuan tepat
waktu atau bengkel mobil yang memerbaiki mobil yang macet hingga
dapat kembali beroperasi baik dengan cepat.
Di sekeliling produk inti adalah varian kegiatan yang
berhubungan dengan jasa yang disebut dengan layanan pelengkap.
Layanan pelengkap memainkan dua peran penting, yaitu bersifat
memfasilitasi dan mendorong nilai tambah.
Bersifat memfasilitasi ini diperlukan agar proses pelayanan
berjalan baik, misalnya cara pembayaran atau tutorial saat menggunakan
produk inti. Bersifat mendorong nilai tambah sendiri contohnya,
memberikan layanan konsultasi.
Layanan pelengkap memiliki peran dalam membedakan dan
menguatkan posisi produk inti dalam benak konsumen dibandingkan
dengan para iasrtor.
1. Konsep the Flower of Service
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN