Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BISNIS GLOBAL KELOMPOK 2

“GLOBAL MARKETPLACE AND BUSINESS CENTERS”

Dosen Pengampuh:
Prof. Syamsul Bachri, SE., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 2:


1. FEBYOLA FRASELYA C20122026
2. NUR AFNA C20122030
3. LIDYAWATI C20122031
4. SITI NURHALIZA C20122033
5. JOKO SUSILO C20122016

KELAS M1-(A)
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang mana senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia berupa kesehatan,
kesempatan, serta kemampuan berpikir, sehingga penulis dapat
menyeleseikan tugas dan Makalah mencangkup tentang Pasar dan Pusat
Bisnis Global. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bisnis Global.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,


oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak
Prof. Dr. Syamsul Bachri, SE., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Bisnis Global yang banyak membantu memberikan bimbingan dan
pengarahan serta dukungan baik moril maupun materiil dalam penyusunan
makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih mempunyai banyak


kekurangan, untuk itu kami penulis sangat mengharapkan berbagai kritik
dan saran yang membangun demi kesempumaan makalah ini. Akhirnya
kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat, terutama dalam proses
belajar. Amin.

Palu, 16 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulisan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
A. Marketplaces of North America 6
B. Marketplaces of Europe 7
C. Marketplaces of Asia 8
D. Marketplaces of Africa and the middle east 11
BAB III 11
PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara mempunyai tingkat perkembangan ekonomi yang


sangat berbeda. Salah satu ukuran umum pembangunan ekonomi adalah
pendapatan nasional bruto (GNI) suatu negara per kepala penduduk. GNI
dianggap sebagai tolak ukur aktivitas perekonomian suatu negara, ini
mengukur total pendapatan tahunan yang diterima oleh penduduk suatu
negara. Merangkum GNI per kapita negara-negara di dunia pada tahun
2016. Seperti yang bisa dilihat, negara-negara seperti Jepang, Swedia,
Swiss, Amerika Serikat, dan Australia termasuk negara-negara terkaya
dalam ukuran ini, sedangkan negara-negara berkembang besar di dunia
Tiongkok dan India jauh lebih miskin.
Jepang, misalnya, memiliki GNI per kapita pada tahun 2016 sebesar
$38.000, namun Tiongkok hanya mencapai $8.260 dan India hanya
$1.680,1
Angka GNI per orang bisa menyesatkan karena tidak
mempertimbangkan perbedaan biaya hidup. Misalnya, meskipun GNI per
kapita Swiss pada tahun 2016 sebesar $81.240 jauh lebih besar daripada
Amerika Serikat, biaya hidup yang lebih tinggi di Swiss berarti bahwa
warga AS sebenarnya mampu membeli barang dan jasa sebanyak rata-rata
warga Swiss. Untuk memperhitungkan perbedaan biaya hidup, seseorang
dapat menyesuaikan GNI perkapita berdasarkan daya beli. Disebut sebagai
penyesuaian paritas daya beli (PPP), penyesuaian ini memungkinkan
perbandingan standar hidup di berbagai negara secara lebih langsung. Dasar
penyesuaiannya adalah biaya hidup di Amerika Serikat. PPP untuk berbagai
negara kemudian disesuaikan (naik atau turun) tergantung pada apakah
biaya hidup lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat.
Misalnya, pada tahun 2016, GNI perkapita di Tiongkok adalah $8.260,
namun PPP per kapita adalah $15.500, hal ini menunjukkan bahwa biaya
hidup di Tiongkok lebih rendah dan $8.260 di Tiongkok akan setara dengan
$15.500 di Amerika Serikat. Tabel 3.1menyajikan GNI per kapita.
Interaksi antar negara sangat aktif di era globalisasi. Aktivitas
perdagangan barang dan teknologi terjadi dari negara maju ke negara
berkembang mempengaruhi aktivitas perdagangan antar negara
(perdagangan internasional), baik antar negara maju, negara berkembang,
atau keduanya. Globalisasi ekonomi dunia dan perdagangan internasional
berdampak pada hubungan aktivitas ekonomi lintas negara secara
langsung. Globalisasi telah mendorong penyebaran teknologi, produk, dan
diversifikasi investasi. Berbagai peristiwa perekonomian yang fenomenal,
seperti perang dagang, perang mata uang, perang teknologi, dan perang
minyak, akan mempengaruhi perekonomian dunia. Perekonomian dunia
diprediksi akan mengalami stagnasi dan inflasi meningkat. Prediksi
pertumbuhan ekonomi global menunjukkan penurunan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pasar global dan pusat bisnis di Amerika Utara


2. Bagaimana pasar global dan pusat bisnis di Eropa
3. Bagaimana pasar global dan pusat bisnis di Asia
4. Bagaimana pasar global dan pusat bisnis di Afrika dan Timur
Tengah

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pasar global dan pusat bisnis di Amerika Utara


2. Untuk mengetahui pasar global dan pusat bisnis di Eropa
3. Untuk mengetahui pasar global dan pusat bisnis di Asia
4. Untuk mengetahui pasar global dan pusat bisnis di Afrika dan Timur
Tengah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Marketplaces of North America

Amerika utara meliputi Amerika Serikat. Kanada, Meksiko,


Greenland, dan negara-negara Amerika Tengah dan Karibia. Sebagai
wilayah yang menghasilkan sekitar 26% dari hasil dunia.
 Amerika Serikat
Amerika Serikat hanya mempunyai populasi ketiga terbesar
di dunia, tetapi mereka memiliki ekonomi tebesar, terhitung 21%
dari GDP dunia sebesar 69,9 triliun pada 2011. Negara ini
merupakan pasar utama untuk negara-negara berpenghasilan lebih
rendah yang beusaha meningkatkan standar hidup mereka melalui
strategi pembangunan ekonomi berorientasi ekspor. Negara ini juga
merupakan pasar utama bagi perusahaan dari negara-negara
berpenghasilan lebih tinggi yang berusaha untuk menarik bisnis dari
kelas menengahnya.
Dolar AS berfungsi sebagai mata uang penagihan (invoicing
currency) mata uang yang penjualan barang dan jasa
didenominasikan untuk separuh dari seluruh transaksi internasional
dan merupakan komponen penting dari cadangan mata uang asing di
seluruh dunia. Oleh karena stabillitas politik dan kekuatan
militernya, Amerika Serikat juga menarik pelarian modal (flight
capital) yaitu uang yang dikirim keluar dari negara yang secara
politik atau secara ekonomi tidak stabil ke negara yang aman. Warga
yang tidak yakin pada matau uang negaranya sendiri lebih memilih
untuk menyimpannya dalam dolar. Amerika Serikat juga merupakan
penerima penting dari investasi asing jangka panjang.
Meskipun perdagangan Internasional telah menjadi sangat
penting, tetapi masih menjadi komponen yang relatif kecil dari
ekonomi AS. Ekspor barang dan jasa AS pada tahun 2012 hanya
14% dari GDP dari negara tersebut. Oleh karena ukuran negara
tersebut sangat besar, maka perdagangan yang mungkin dimasukkan
sebagai perdagangan internasional di negara-negara yang lebih kecil
dianggapa sebagai perdagangan domestik di AS.
 Kanada
Kanada merupakan negara yang mempunyai massa daratan
terbesar kedua didunia. Ekspor merupakan hal yang vital bagi negara
ini, yang membentuk 31% dari GDP negara ini pada tahun 2011. AS
adalah pasar dominan untuk barang-barang dari Kanada. As
menerima lebih dari tiga perempat ekspor Kanada dalam setahun.
Perdagangan dua negara ini membentuk hubungan perdagangan
bilateral tunggal terbesar di dunia.
Para investor internasional telah lama tertarik pada Kanada
karena kedekatannya dengan pasar AS yang sangat besar dan
stabilitas ekonomi dan sistem hukumnya. Infrastruktur dan sistem
pendidikan Kanada yang unggul juga berkontribusi pada kerja
ekonominya. Namun ada ancaman di negara ini adalah konflik lama
antara penduduk Kanada berbahasa Prancis (banyak yang tinggal di
Quebec) dan penduduk Kanada yang berbahasa Inggris. Gerakan
separatis (suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan
memisahkan suatu wilayah dari satu-sama lain) yang kuat telah
muncul di Quebec yang menekan penduduk Kanada berbahasa
Inggris untuk mengadopsi kebijakan untuk berbaur dengan
separatisme. Konflik ini telah mempengaruhi bisnis domestik dan
internasional dalam banyak cara.
 Meksiko
Meksiko yang sekarang merupakan negara berbahasa
Spanyol yang berpenduduk paling besar. Selama lebih dari separuh
abad pemerintah Meksiko menerapkan program nasionalisme
ekonomi, dimana Meksiko mencegah investasi asing dan mendirikan
dinding tarif yang tinggi untuk melindungi industri domestiknya.
Namun selama 3 dekade terakhir, Meksiko telah meninggalkan
kebijakan ini dan membuka pasarnya terhadap barang dan investor
asing. Meksiko juga mengurangi peran pemerintah dalam
ekonominya dengan menjual banyak perusahaan milik pemerintah.
Ribuan perusahaan asing telah mendirikan pabrik baru di Meksiko
untuk memanfaatkan NAFTA dan menciptakan ratusan ribu
pekerjaan baru dalam prosesnya. Pada tahun 1999, Meksiko
menandatangani perjanjian serupa dengan UE, dengan harapan
untuk menciptakan manfaat tambahan bagi warganya.
 Amerika Tengah dan Karibia
Disamping AS, Kanada,dan Meksiko benua Amerik Utara
ditempati oleh dua negara lainnya yang secara geografis terbagi
menjadi dua kelompok yaitu Amerika Tengah dan kepulauan
Karibia. Populasi kedua negara tersebut, lebih besar 2 kali lipat dari
populasi Kanada. Namun, GDP total mereka hanya setengah dari
Kanada. Beberapa negara kepulauan dengan pendanaan lepas pantai
dan industri pariwisata yang gencar seperti Aruba dan Bahama telah
mencapai status pendapatan tinggi. Sementara Kostarika dan
Panama sebagai pendapatan menengah atas. Sayangnya,
pembangunan di negara lain di daerah tersebut mengalami beragam
permasalahan, yang meliputi sistem pendidikan yang tidak memadai,
pembatasan impor oleh Amerika Serikat dan negara maju lainnya
terhadap barang-barang Amerika Tengah dan Karibia dan
ketidakstabilan politik.
Berdasarkan data dari Heritage Foundation, sebuah yayasan
penelitian Amerika yang konservatif secara politik, memberikan
gambaran sejauh mana dunia telah beralih ke sistem ekonomi
berbasis pasar (mengingat Heritage Foundation memiliki agenda
politik yang jelas dan secara umum mendukung sayap “Tea Party”
dari Partai Republik, pekerjaannya harus dipandang dengan hati-
hati). Indeks kebebasan ekonomi yang dikeluarkan oleh Heritage
Foundation didasarkan pada 10 indikator, termasuk sejauh mana
campur tangan pemerintah dalam perekonomian, kebijakan
perdagangan, sejauh mana hak milik dilindungi, peraturan
penanaman modal asing, peraturan perpajakan, kebebasan dari
korupsi, dan kebebasan ekonomi. dan kebebasan tenaga kerja. Suatu
negara dapat memperoleh skor antara 100 (paling bebas) dan 0
(paling tidak bebas) pada masing-masing indikator ini. Semakin
tinggi skor rata-rata suatu negara di seluruh 10 indikator, semakin
mendekati representasi perekonomian negara tersebut terhadap
model pasar murni.

B. Marketplaces of Europe

Negara Eropa merupakan negara terkaya di dunia, yang


menarik perhatian para pebisnis yang ingin memasarkan produk
mereka kepada konsumen makmur di daerah tersebut. Terdiri dari 28
negara yang berusaha mendorong perdamaian dan kemakmuran
Eropa dan mengurangi hambatan bersama terhadap perdagangan dan
investasi. UE telah membuat langkah yang sangat besar dalam
mencapai tujuannya.Dengan GDP 2011 sebesar $17,6 triliun. UE
merupakan salah satu pasar terkaya di dunia. Para anggota UE
adalah negara-negara demokrasi parlementer yang berorientasi pasar
bebas. 17 anggota UE telah menghapuskan mata uangnya dan
menggantikannya dengan mata uang euro (€). Peran pemerintah dan
kepemilikannya lebih memainkan peran yang sangat penting
daripada dalam ekonomi AS.
Dalam perspektif ekonomi, Jerman adalah anggota UE yang
paling penting.Dengan GDP 2011 sebesar $3,6 triliun, negara ini
memiliki ekonomi terbesar keempat di dunia. Jerman merupakan
pemain utama dalam bisnis internasional, negara ini juga menjadi
eksportir barang terbesar ketiga di dunia. Oleh karena kekuatan
ekonomi Jerman dan kebijakan anti inflasi pemerintahnya sangat
ketat, Jerman telah memainkan peran utama dalam merumuskan
kebijakan ekonomi untuk UE.
Secara politis, Prancis menjalankan kepemimpinan yang kuat
dalam UE. Pemerintah Prancis telah menjadi pendukung utama
untuk mendorong kebijakan pertahanan dan luar negeri Eropa
bersama dan memperkuat hak asasi manusia dan hak pekerja dalam
UE. Namun demikian, posisi Prancis ini bukan tanpa
tantangan.Inggris telah melawan banyak inisiatif untuk memperluas
kekuasaan UE dan sebagai pendukung kuat perdagangan bebas, telah
memberikan kekuatan penyeimbang yang penting terhadap
kecenderungan proteksionis Prancis. Inggris merupakan pusat
keuangan internasional utama.
Banyak anggota UE merupakan dari Uni Sovyet. Setelah
blok Uni Sovyet bubar dan Uni Sovyet hancur pada tahun 1991,
sistem perdagangan yang dibentuk sudah tidak berfungsi dan negara
satelit bekas Uni sovyet harus menyesuaikan diri pada hilangnya
pasar ekspor yang terjamin. Mereka juga harus merubah dari sistem
komunis yang terpusat menjadi sistem pasar yang terdesentralisasi
dan menerapkan reformasi politik, hukum, dan institusional yang
diperlukan, sebuah proses yang difasilitasi oleh bergabungnya
mereka dengan UE. Beberapa negara pada blok Uni Sovyet menjadi
negara terjauh untuk melakukan proses ini dan telah mencapai status
pendapatan tinggi menurut ukuran bank dunia.
Ada beberapa negara di Eropa Barat yang kaya dan bukan
menjadi anggota UE. Negara-negara tersebut diklasifikasikan
sebagai negara berpendapatan tinggi oleh bank dunia seperti
Islandia, Norwegia dan Swiss. Ekonomi dari negara Balkan seperti
Bosnia dan Serbia diklasifikasikan sebagai berpendapatan menengah
oleh bank dunia.Kemajuan ekonomi mereka pasca perang dingin
diperlambat oleh kekacauan yang meliputi bubarnya Yugoslavia.
Konflik-konflik ini mengakibatkan para investor mengurungkan
niatnya untuk berinvestasi.

C. Marketplaces of Asia

Asia mempunyai lebih dari separuh populasi di dunia, tetapi


hanya memproduksi dari GDP dunia. Nilai penting Asia bagi bisnis
internasional tidak dapat dilebih-lebihkan. Asia merupakan tujuan
utama investasi asing maupun pemasok utama modal ke negara-
negara non Asia, seperti :
1. Jepang
Jepang bangkit dari reruntuhan PD II untuk menjadi salah
satu kekuatan super ekonomi dunia, dengan GDP senilai $5,9 triliun
pada 2011. GDP Jepang hanya dikalahkan oleh AS. Pada tahun
2010, GDP China melampaui Jepang, menggeser Jepang ke posisi
nomer 3. Keberhasilan ekonomi Jepang adalah bagian dari hasil
kemitraan antara Kementerian Perdagangan, Industri Internasional
(MITI) dan sektor industrinya. MITI telah menggunakan kekuasaan
formal dan informalnya untuk memandu strategi produksi dan
investasi dari elit perusahaan negara tersebut MITI telah dibantu
oleh struktur industri Jepang yang terkonsentrasi, industri Jepang
dikendalikan oleh keluarga besar perusahaan yang saling terkait,
yang disebut keiretsu, yang biasanya terpusat pada bank besar
Jepang. Para anggota keiretsu sering berperan sebagai pemasok
terhadap satu sama lain, dengan demikian membuat lebih sulit bagi
pihak luar untuk memasuki pasar Jepang. Para anggota keiretsu
sering mengandalkan sogo shosha yang merupakan sebuah
perusahaan ekspor, yang memasarkan produk ekspor mereka ke
seluruh dunia.
Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Jepang melambat
pada tahun 1990an. Sejak 2003, GDP negara jepang ini telah tumbuh
dengan tingkat 0,7% per tahun, jauh dibawah rata-rata pertumbuhan
2,7% dalam ekonomi dunia. Dikhawatirkan sistem politik dan
ekonomi Jepang tidak mampu menyesuaikan diri dengan cukup
cepat terhadap perubahan dalam ekonomi dunia yang diciptakan e-
commerce dan pasar negara berkembang.
2. Australia Dan Selandia Baru
Australia dan Selandia Baru merupakan kekuatan ekonomi
tradisional lainnya di Asia Pasifik. Meskipun mereka mempunyai
warisan budaya yang sama, tetapi terdapat perbedaan yang
signifikan di keduanya. Sebagian besar dari benua Australia
merupakan tanah gersang. Australia kaya dengan SDA, tetapi
mempunyai tenaga kerja yang relatif kecil. Akibatnya, ekspor
perdagangannya, yang pada 2011 terhitung 20% dari $1.379 miliar
GNP nya, terkonsentrasi dalam industri sumber daya alam dan
dalam barang-barang pertanian lahan intensif.
Setelah Selandia baru melakukan deregulasi dan privatisasi
ekonominya secara sistematis pada 1980an, Selandia Baru
mendapatkan reputasi internasional sebagai negara yang terdepan
dalam perubahan untuk lebih menggantungkan pada kebijakan
berbasis pasar. Perdagangan barang sangat penting bagi negara ini,
pada tahun 2011, ekspor mencapai 24% dari $160 miliar GDP nya.
Lebih dari sepertiga ekspor Selandia Baru didapatkan dari padang
rumput yang sangat luas.
3. Empat Macan
Asia Pasifik adalah salah satu daerah di dunia yang
melakukan industrialisasi dengan cepat. Korsel, Taiwan, Singapura
dan Hongkong terutama telah mengambil langkah yang cepat sejak
1945 sehingga dikenal sebagai "Empat Macan". Negara-negara itu
juga disebut negara industri baru atau ekonomi industri baru.
Meskipun banyak yang mengklasifikasikan Empat Macan sebagai
"pasar negara berkembang", faktanya mereka telah mencapai status
berpendapatan tinggi.
Korea Selatan lahir dari perang dingin, yang membuat
semenanjung korea terbagi menjadi Korea Utara yang komunis dan
Korea Selatan yang kapitalis. Korsel telah menjadi salah satu
perekonomian yang paling cepat di dunia. Ekspor barang
menyumbang 50% dari GDPnya pada 2011 yang berjumlah $1.116
miliar. Korea mengandalkan kerjasama ketat antara pemerintah dan
30 lebih konglomerat besar milik pribadi yang mendominasi
ekonomi Korea. Yang terpenting dari konglomerat ini adalah
chaebol adalah Samsung, Hyundai, Daewoo Group dan LG. Korea
mencoba mengikuti jalur ekonomi yang dibentuk oleh Jepang.
Pada 1997-1998 pertumbuhan ekonomi Korea terhenti
dikarenakan krisis mata uang Asia dan banyak dari chaebol yang
jatuh karena kesulitan finansial. Beberapa chaebol dapat mengambil
pelajaran dan dapat melewati krisis sebagai pesaing yang lebih kuat
dan ramping.
Taiwan lahir setelah perang saudara antara kekuatan
nasionalis yang dipimpin oleh Jendral Chiang Kai-shek dan komunis
Cina yang dipimpin oleh Mao Tse-tung. Ketergantungan pada bisnis
swasta milik keluarga dan kebijakan perdagangan berorientasi
ekspor telah menjadikan Taiwan sebagai salah satu ekonomi yang
tumbuh paling cepat di dunia. Ekspornya bernilai $308 miliar pada
2011 atau 67% dari GDP yang bernilai $466 miliar. Pembangunan
ekonomi Taiwan berlangsung sangat cepat sehingga mereka tidak
lagi dapat bersaing sebagai pusat manufaktur yang bernilai rendah.
Akibatnya bisnis Taiwan lebih terfokus pada bisnis-bisnis bernilai
tinggi. Namun bisnis tetap membutuhkan pekerja yang berupah
rendah.
Singapura adalah bekas koloni Inggris. Untuk memerangi
pengangguran kronis yang melanda negara tersebut ketika menjadi
negara merdeka, pemerintah Singapura awalnya menekankan
pengembangan industri padat karya. Kebijakan ekonomi tersebut
terbukti berhasil sehingga Singapura beralih pada aktivitas bernilai
tambah yang lebih tinggi. Singapura sekarang mengalami
kekurangan tenaga kerja. Pada 2011, total ekspornya sebesar $410
miliar atau 171% dari GDP negara tersebut sebesar $241 miliar.
Singapura tumbuh besar dari reekspor. Perusahaan Singapura
memanfaatkan fasilitas pelabuhan mereka yang unggul untuk
mengimpor barang asing dan kemudian mengekspornya kembali
kenegara lain.
Hongkong terlahir dari perang opium antara Inggris dan
Cina. Daya tarik Hongkong untuk bisnis internasional terletak pada
pelabuhannya yang terlindung dan berperairan dalam dan perannya
sebagai titik masuk ke Cina daratan. Negara ini menawarkan tenaga
kerja yang sangat produktif dan berpendidikan tinggi untuk industri.
Hongkong juga sering bertindak sebagai perantara bagi perusahaan
diseluruh dunia yang ingin melakukan bisnis dengan Cina. Dengan
demikian Hongkong tumbuh besar sebagai pelabuhan bagi Cina,
menerima barang darinya dan menyiapkan barangnya untuk dikirim
keseluruh dunia. Statistik ekspor untuk Hongkong mencerminkan
perannya sebagai reeksportir. Mereka mengekspor barang senilai
S456 miliar pada tahun 2011 atau 183% dari GDPnya yang berniali
$249 miliar.
Cina merupakan negara berpenduduk terbesar didunia.
Lompatan besar ke depan adalah sebuah program yang dilaksanakan
dari tahun 1958 hingga 1960 untuk memaksakan industrialisasi
melalui pertumbuhan pabrik-pabrik kecil padat karya. Kegagalan
program tersebut mengakibatkan Revolusi Kebudayaan tahun 1966,
di mana para kader komunis yang dicurigai menyimpang dari
doktrin Mao. Kekacauan politik terjadi setelahnya memundurkan
kemajuan ekonomi tersebut karena banyak dari anggotanya yang
paling produktif dan berpendidikan tinggi diasingkan ke pedalaman.
Setelah kematian Mao, pemerintah mengadopsi kebijakan
pasar bebas terbatas. Pertanian dikembalikan ke sektor swasta dan
pengusaha diperbolehkan memulai bisnis kecil. Perusahaan asing
diizinkan untuk membentuk joint venture dengan perusahaan China.
Sebagai hasilnya pertumbuhan ekonomi membumbung tinggi.
Proses urbanisasi lebih lanjut merangsang pertumbuhan Cina, hal ini
juga mempunyai dampak besar pada pasar komoditas Cina.
4. India
Negara India merupakan salah satu negara termiskin, dengan
GDP per kapita hanya $1.488. Birokrasi India dapat memberikan
kerepotan dan lambat untuk memberikan dokumen yang diperlukan
untuk melakukan bisnis di negara tersebut. Hingga 1991, India
menghambat investasi asing dan menerapkan persyaratan sulit
lainnya. Adanya reformasi pembukaan pasar oleh PM Rao,
mengurangi hambatan perdagangan dan memodernisasi sektor
keuangan negara tersebut. Reformasi ini telah menampakkan
hasilnya, rata-rata pertumbuhan GDP negara ini telah mencapai
8,1% pertahun sejak 2003. Namun permasalahan masih tetap ada.
Korupsi tersebar secara luas. Infrastruktur negara kelebihan beban.
Kurangnya kejelasan dalam kebijakan pemerintah telah menciptakan
kebingungan besar bagi sejumlah investor asing.
5. Negara-Negara Asia Tenggara
Asia merupakan rumah bagi sejumlah negara lainnya yang
mempunyai catatan pembangunan ekonomi yang menjanjikan.
Khususnya adalah Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Negara
dengan biaya tenaga kerja rendah yang telah menjadi penerima FDI
secara signifikan dalam tiga dekade terakhir. Seiring biaya tenaga
kerja meningkat di negara asal mereka, banyak MNC Jepang telah
membangun pabrik satelit di ketiga negara ini untuk memasok
bagian-bagian berbiaya rendah untuk pabrik induk di Jepang.

D. Marketplaces of Africa and the middle east

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai