Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERDAGANGAN LUAR
NEGERI INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT”.
penyusun
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 4
2.1 PENGERTIAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI ................................... 4
2.2 Penyebab Timbulnya Perdagangan Luar Negeri ........................................... 4
2.3 Kebijakan – Kebijakan Perdagangan Luar Negeri ........................................ 5
2.4 Dampak Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian Indonesia....... 8
2.5 Data Perdagangan Luar Negeri Antara Indonesia Dan Amerika. ............... 10
BAB IV ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................. 14
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amerika Serikat masih merupakan kekuatan utama di dunia baik dari sisi
politik, militer, maupun ekonomi. Amerika Serikat merupakan negara dengan
jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia yakni sekitar 311,6 juta jiwa pada
2011 (World Bank, 2011). Pendapatan per kapita penduduknya tercatat
sebesar US$48,100 menjadikannya sebagai kekuatan ekonomi terbesar di
dunia. Perekonomian Amerika Serikat sudah cukup maju baik sektor
manufaktur maupun sektor jasa.
Dalam hubungan dagang, Amerika Serikat merupakan mitra dagang
terbesar ketiga bagi Indonesia setelah Jepang dan China terutama pada
pemerintahan Orde Baru. Neraca perdagangan menunjukkan nilai ekspor
komoditas nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat sejak Januari – September
2012 tercatat sebesar US$11,08 miliar atau sebesar 9,69% dari keseluruhan
ekspor nonmigas sebesar US$114, 96 miliar (BPS, 2012). Ekspor nonmigas
seperti karet, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki dan mesin listrik
mendominasi komoditas Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat. Nilai
ekspor nonmigas Indonesia secara keseluruhan mengalami tren yang
meningkat, kecuali tahun 2009 sebesar US$10,850 miliar (tabel 1).
Kenaikanekspor tahun 2010 (US $13,326 miliar), tahun 2011 (US $15,684
miliar), dan 2012 (US $14,5910 miliar) atau dengan trenrata-rata 7,34%
(table 1). Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan impor,
bersama dengan negara Asean, Jepang dan China (Kementrian Perdagangan,
2012). Nilai impor Indonesia dari Amerika Serikat pada 2012 sebesar
US$14,59 atau sebesar 6,09% dari total imporIndonesia, lebih kecil dari nilai
impor tahun 2011.
Walaupun tren semenjak 2008 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
transaksi berjalan positif, pada 2012 terjadi defisit transaksi berjalan
1
mencapai 3,1% dari PDB pada awal 2012 dan 2,6% pada kuartal ketiga 2012.
Salah satu penyebab defisit transaksi berjalan sebesar US$561,5 juta pada
periode Januari- Oktober 2012 adalah impor pesawat dari Amerika Serikat
(Kementrian Perdagangan, 2012). Berdasarkan data Kementrian
Perindustrian RI, nilai perdagangan Indonesia-Amerika Serikat cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Negara tujuan ekspor produk industri adalah
Amerika Serikat dan Jepang. Ekspor kopi Indonesia dari tahun ke tahun
sebanyak 85 persen, di antaranya diserap oleh pasar Amerika Serikat (AS)
sebagaisalah satu negara dengan tingkat konsumsi yang tinggi. "Ekspor kopi
Indonesia sekitar 85-90 persennya diserap oleh pasar AS (Zulfikar, Direktorat
Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan)”.Pada 2012
ekspor kopi Indonesia mencapai 320 ton atau naik 8% dibandingkan tahun
lalu. Menurut Zulfikar, potensi pasar AS merupakan salah satu yang terbesar
meskipun di dunia AS bukan negaratermasuk konsumen kopi terbesar.
"Kalau dibandingkan dengan komposisi peminum kopi dunia, AS termasuk
yang terbesar," Jumlah penduduk AS berkisar 320 juta penduduk dan jika
200 juta di antaranya adalah peminum dua gelas kopi per hari, maka jumlah
konsumsi kopi di AS sangat besar.
Akibat krisis ekonomi di Amerika Serikat membawa dampak buruk
untuk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, akibat krisis ekonomi
ekspor Indonesia menyusut sepanjang semester satu 2011. Kepala BPS,
Rusman Heriawan menyebutkan bahwa pada Juni 2011, ekspor nonmigas
Indonesia ke Amerika Serikat hanya mencapai 1,34 miliar dolar AS. Angka
ini lebih kecil dibanding nilai ekspor ke Cina (US$1,93 miliar), dan Jepang
(US $1,62 miliar). Rusman mengemukakan, sepanjang periode Januari–Juni
2011, Jepang masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.
Nilai ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$8.970,4 juta miliar (11,35
%). Hal ini diikuti ekspor Indonesia ke China yang mencapai US$8.953,7
juta (11,32 %), dan Amerika Serikat dengan nilai US$7.900,8 juta (9,99
persen).
Berdasarkan perdagangan produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat
tahun 2008 - 2012, perlu dilakukan kajian dan analisis antara lain: (1)
2
hubungan perdagangan luar negeri IndonesiaAmerika Serikat khususnya
dalam ekspor-impor migas dan nonmigas; (2) apakah ekspor barang 744
BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 2 November 2013: 742-755
Indonesia ke Amerika lebih besar dari pada imporbarang Indonesia dari
Amerika Serikat dan siapa yang memperoleh surplus perdagangan di antara
kedua Negara; (3) berapabesar angka pertumbuhan ekspor-impor dan
surplusnya dan manfaatnya bagiIndonesia; (4) apakah Indonesia cenderung
menjadi negara eksportir atau importir untuk suatu jenis produk dan
bagaimana prospek perdagangan luar negeri Indonesia ke depan.
Penelitian diharapkan dapat mengetahui daya saing produk ekspor
Indonesia, terutama produk unggulan seperti tekstil dan produk tekstil (TPT),
industri alas kaki, produk elektronik, furnitur, serta komoditas holtikultura,
dan lain-lain ke Amerika Serikat. Demikian juga penelitian bertujuan untuk
mengetahui ketergantungan produk ekspor unggulanIndonesia terhadap
Amerika Serikat, sebagai mitra dagang Indonesia. Selain itu, dapat diketahui
spesialisasi Indonesia sebagai importir ataukah eksportir atas produk ekspor
unggulan ke negara tujuan Amerika Serikat, sehingga dapat diketahui strategi
maupun upaya peningkatan daya saing produk ekspor unggulan Indonesia.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Ketiga adalah adanya keinginan untuk meningkatkan produktivitas.
Tiap-tiap negara mempunyai kebutuhan barang yang beraneka ragam.
Namun secara ekonomi tiap negara lebih baik memproduksi beberapa
macam barang saja kemudian melakukan perdagangan internasional.
Dengan spesialisasi ini produktivitas tiap negara menjadi lebih tinggi.
Banyak faktor pendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya: untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa
dalam negeri, keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan
pendapatan negara, adanya perbedaan kemampuan kepuasan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi, adanya
kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut, adanya perbedaaan kekayaan sumber daya alam, iklim,
tenaga kerja,budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatsan produksi, dan adanya
kesamaan selera terhadap suatu barang.
5
dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan
harga di negara pengekspor, sedangkan di negara pengimpor harganya turun.
6
Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan
pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit
fisik, seperti kuota impor minyak AS pada 1960-an. Dalam kasus lain,
persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum
tertentu dalam harga barang berawal dari nilai tambah domestik. Ketentuan
kandungan lokal telah digunakan secara luas oleh negara berkembang
yangberikhtiar mengalihkan basis manufaktur dari perakitan kepada
pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di Amerika Serikat
rancangan undang-undang kandungan lokal untuk kendaraan bermotor
diajukan pada 1982 namun hingga kini berlum diberlakukan.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya
dalam pinjaman yang disubsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti
juga kebanyakan negara, memiliki suatu lembaga pemerintah, ekspor-impor
bank (bank ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan
pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor.
7
sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan,
dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam
perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Prancis
1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan
pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realisasi sampai
jumlah yang relatif amat sedikit. Globalisasi ekonomi adalah kehidupan
ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas
teritorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.
Di sini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua daerah dapat
terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan investaris menuju
ke arah liberalisasi kapitalismesehingga semua orang bebas untuk berusaha
di mana saja dan kapan saja di dunia ini. Globalisasi perekonomian
merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, yang negara-
negara di seluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang makin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal barang dan jasa.
8
produktivitas usaha; dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan
teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat.
Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang. (3)
Mengurangi pengangguran; perdagangan internasional dapat membuka
kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja
baru untuk memasuki dunia kerja. Makin banyak tenaga kerja yang
digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang. (4)
Menambah pendapatan devisa bagi negara; dalam kegiatan perdagangan
internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Makin banyak barang
yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan makin banyak.
(5) Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi; adanya
perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan
negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk
melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik.
9
internasional. Jika sumber daya manusia rendah, kualitas dari hasil produksi
akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah akan
sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang
kualitasnya lebih baik. (5) Pembayaran antarnegara sulit dan risikonya besar.
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional,negara pengimpor
akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Jika pembayaran
dilakukan secara langsung, hal tersebut akan mengalami kesulitan. Selain itu
juga mempunyai risiko yang sangat besar.
10
laporan rugi laba dari arus keluarmasuk barang, jasa dan aset dalam suatu
perekonomian selama kurun waktu tertentu. Maka untuk dapat mengetahui
hubungan perdagangan luar negeri Indonesia-Amerika, hubungan ekonomi
kedua negara tersebut dianalisis dengan menggunakan data neraca
perdagangan.
11
penurunan (Kementerian Perdagangan, 2012). Walaupun tren keseluruhan
sejak 2008 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki nilai transaksi berjalan
yang positif, awal tahun 2012 ditandai dengan defisit transaksi berjalan yang
mencapai 3,1% dari PDB. Nilai defisit transaksi berjalan ini sendiri sudah
berangsur menurun, hingga mencapai 2,6% dari PDB pada kuartal ketiga
2012.Walaupun nilai defisit tersebut masih bisa dikatakan relatif kecil,
pemerintah Indonesia akan berupaya untuk mencegah agar nilai defisit
tersebut tidak membesar dan tetap di angka 2,2% - 2,5%2. Selain itu, nilai
defisit transaksi berjalan sebesar USD 561,1 juta pada periode Januari –
Oktober 2012, salah satunya disebabkan oleh impor pesawat yang dilakukan
Indonesia.
12
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
14
dan 4.098,88 juta dolar Amerika pada 2012, atau rata-rata 4.017,97 juta dolar
Amerika pada2008-2012. Ketujuh, Negara tujuan ekspor 10 komoditi potensial
adalah kulit dan produk kulit, peralatan medis, tanaman obat, makanan olahan, ikan
dan produk perikanan, kerajinan, perhiasan rempah-rempah dan peralatan kantor.
15