Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PERANG DAGANG AMERIKA DENGAN CHINA

OLEH :

AHMAD FAUZI

NIM : 2019212552

STIE NOBEL INDONESIA MAKASSAR

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak masa kampanye kepresidennya,Presiden AS Donald Trump telah mengindikasikanakan mengarahkan


perekonomiana AS kepada proteksionisme.Hal tersebut semakin terlihat dengan memburuknya hubungan
ekonomi AS-China yang mengarah pada perang dagang.Pemerintahan Presiden Donald Trump mengenakan
tariff inpor sebesar US$50-US$60 miliar untuk sejumlah produk China yang masuk ke Amerika dalam
upaya memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengurangi defisit neraca perdagangan kedua
Negara.Presiden Trump mengumumkan menaikkan tariff impor hingga 15% untuk baja dan 10% untuk
aliminium.Selain pengenaan tariff impor,AS juga berencana untuk membatasi investasi dan mengambil
tindakan untuk China di Organisasi perdagangan Dunian (Word Trade Organization / WTO) karena
menganggap Negara tersebut bersikap tidak adil dalam perdagangan bilateral.Pemerintah Chinamembalas
tindakan AS dengan menaikkan tarif inpor hingga 25% terhadap produk impor AS dan akan membawa
masalah ini juga ke WTO.Di tingkat global,perang dagang dua Negara berpengaruh ini dapat memicu
pelemehan ekonomi dunia dan berimplikasi pada Indonesia. . Para pakar ekonomi internasional
memproyeksikan terdapat empat tingkatan konflik yang mungkin terjadi dalam proses menuju perang
dagang. Pertama, AS melakukan kebijakan tarif impor baru yang cukup tinggi. Kedua, negara-negara di
luar AS bereaksi dengan melakukan kebijakan yang sama terhadap impor produk AS ke negaranya. Ketiga,
ekonomi global menuju kondisi perang dagang pada tahap-tahap selanjutnya. Keempat, terjadi perang
dagang yang sesungguhnya yang melibatkan banyak negara dan mempengaruhi perekonomian global.
1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa Amerika Serikat di masa kepemimpinan Donald Trump mengambil


kebijakan menaikan tarif pajak produk China yang melanggar aturan word trade
organization (WTO)?
2. Bagaimana implikasi bagi perekonomian Dunia?
3. Bagaiman implikasi bagi Indonesia?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan Ekonomi Presiden Donald Trump Terhadap China

AS dan China diambang perang dagang setelah hasil investigasi selama tujuh bulan yang
dilakukan penasihat Trump di bidang perdagangan,Robert Lighthnizer,menyimpulkan praktik
perdagangan China berpotensi tidak adil kepada AS.China dituduh mencuri kekayaan intelektual
dengan meretes jaringan computer sehingga AS mengaku merugikan ratusan milar dolar.China
telah memaksa perusahaan AS untuk menyerahkan kekayaan intelektual melalui serangkaian
kebijakan structural oleh Negara.AS memiliki bukti bahwa China menekan perusahaan-
perusahaan internasional untuk melakukan transfer teknologi dengan mewajibkan mereka
menciptakan kemitraan lokal agar bisa memasuki pasar China.AS juga menemukan bukti bahwa
China mengarahkan investasi mereka di AS ke industri strategis,dan melakukan serta
mendukung serangan siber.

Pemberlakuan tariff impor untuk sejumlah Produk China dipandang sebagai kebijakan
yang tepat untuk masa depan perindustrian AS.Presiden Trump menetapkan tarif sekitar US$50-
US$60 miliar atau sekitar Rp827,34 triliun atas produk China yang masuk ke negaranya.AS juga
menetapkan tariff impor sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium dari
China.Departemen keuangan AS juga sedang menyusun rencana tambahan mencakup
pemberlakuan tarif bea masuk untuk sejumlah produk China.Sebagai langkah lanjut,AS
mengancam akan mengajukan pengaduan kepada WTO.pemerintah AS terus menekan China
untuk lebih membuka ekonominya bagi pebisnis AS,menurunkan defisit perdagangan hingga
Us$100 miliar,menghapus aturan yang mewajibkan koperasi asing membentuk perusaahaan
patungan dengan korporasi asing membentuk perusahaan patungan dengan koperasi China,dan
berhenti memaksa kalangan bisnis AS untuk memberikan hak kekayaan intelektual agar bisa
berkoperasi di China.

Kebijakan Presiden Trump tersebut menimbulkan polemik di dalam negeri AS.sejumlah


politisi dan kalangan industri,termasuk perusahaan pengecer,menyakan kecemasan tentang
kemungkinan terjadinya pembalasan karena industri pertanian AS selama ini banyak bergantung
pada ekspor ke China.Dampak lebih buruk dikhawatirkan akan terjadi bila China memboikot
produk-produk AS lainnya.Pelaku pasar pun bereaksi negatife terhadap langkah Trump sehingga
bursa saham AS mengalami penurunan.Secara politik kebijakan ekonomi tersebut juga
dikhawatirkan berpengaruh pada isu keamanan Semenangjung Korea Karena China banyak
membantu AS dalam isu tersebut.Pemerintah China tetap berada dalam setiap proses politik yang
sedang dan akan dilakukan terkait dinamika semenanjung Korea.Korea Utara belum siap
berhububungan dengan AS tampa dukungan dan bantuan dari sekutunya China.

Kebijakan Trump tersebut dapat membuat ekspor China menjadi lebih rendah sehingga
menekan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Negara tersebut.Produsen
elektronik,pakaian,dan produk rumah tangga pada umumnya akan terganggu.Kebijakan Presiden
Trump sekaligus merupakan pukulan terhadap kebijakan “Made in China 2025”.Ini adalah
kebijakan Perintah China untuk mengarahkan industry China menuju industri inovatif berbasis
sains dan teknologi.Setidaknya terdapat 10 industri strategis yang akan terdampak,antara lain
teknologi informasi,robotik,pesawat terbang,teknik galangan kapal dan kelautan,perkereaapian
dan bahan obat-obatan.

2.2 Implikasi Bagi Prekenomian Dunia

Direktur Jendral WTO Roberto mengalami salah satu periode terberatnya karena ada
resiko bahwa perang dagang akan sebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi global.Komentar
Azevedo tersebut sejalan dengan meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dengan
China,ditandai penerapan tarif impor antara kedua Negara tersebut.

Kebijakan Presiden Donald Trump menerapkan tarif impor bisa menjadi bumerang bagi
AS.China bukan satu-satunya Negara yang mendapat ancaman penangguhan tarif impor baja dan
aluminium.Meskipun akhirnya dibatalkan,Presiden Trump juga mengarahkan kebijakannya
tersebut kepada mitra dagang utamanya di Uni Eropa,Argentina,Australia,Kanada,Korea
Selatan,Brazil,dan Meksiko hingga 1 Mei 2018.Alih-alih mendapat keuntungan,AS akan
mendapat tentangan dari Negara-negara lain yang membalas juga dengan kebijakan tarif impor
baru.Para pakar ekonomi internasional memperoyeksikan terdapat empat tingkatan konflik yang
mungkin terjadi dalam proses menuju perang dagang.
a. AS melakukan kebijakan tarif impor baru yang cukup tinggi.
b. Negara-negara di luar AS bereaksi dengan melakukan kebijakan yang sama terhadap
impor produk AS ke negaranya.
c. Ekonomi global menuju kondisi perang dagang pada tahap-tahap selanjutnya.
d. Terjadi perang dagang yang sesungguhnya melibatkan banyak Negar dan mempengaruhi
perekonomian global.volume perdagangan dunia akan melambat dan itu sangat tidak di
harapkan terjadi karena akan berpengaruh kepada semua Negara.Perang dagang akan
mempengaruhi rantai posokan global sehingga banyak perusahaan harus menghitung lagi
jalurproduksidistribusi,dan biayanya.Dalam kondisi tersebut setiap Negara,perusahaan
dan konsumen siap dengan kondisi perekonomian baru.

Dalam upaya merdakan ketegangan ekonomi AS-China,Presiden China Xi Jimping


menyatakan negaranya akan menerapkan system ekonomi terbuka.Termasuk menurunkan tarif
impor mobil dan melindungi kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan asing yang berada di
China menyadari jika perang degang antar kedua Negara terjadi,perekonomiaannya akan
mengalami kemunduran yang besar,akan berdampak sangat serius terhadap proses ekonomi yang
di gagaskan oleh Xi Jimping.Oleh sebab itu,China melakukan segala upaya untuk berkompromi.

Dengan kondisi tersebut pelaku usaha perlu membidik pasar di luar China dan AS, terutama
pasar potensial India dan Timur Tengah. Penutup AS di bawah pemerintahan Presiden Trump
cenderung melaksanakan kebijakan proteksionisme dan mengarahkan kelonggaran kebijakan
tarif untuk negara-negara yang beraliansi dengan AS.
2.3 Implikasi Bagi Idonesia

Kebijakan protoksionisme Presiden AS Donald Trump memicu kewaspadaan Indonesia


karena dampaknya pada perekonomiaan dunia.Indonesia menyatakan siap membalas apabila
Presiden AS Donald Trump menerapkan kebijakan proteksionis terhadap produk
Indonesia.Wakil Presiden jusuf kalla menyatakan,bila minyak sawit Indonesia di halangi masuk
ke Amerika,Indonesia akan mengurangi impor hasil pertanian kedelai,jagung dan gangdum dari
AS.selain itu Indonesia jg akan mengurangi pembelian pesawat buatan AS.

Adapun tiga dampak atau implikasi yang terjadi dari perang dagang kedua Negara bagi
Indonesia:

1. Indonesai Punya Peluang Ekspor

Akibat perang dagang itu,Indonesia punya potensi untuk mengekspor barang ke


kedua Negara itu.Tidak Cuma itu,Indonesia juga bisa jadi negara ketiga yang
“mengambil jatah” ekspor China dan Amerika.

“Indonesia bisa jadi negara ketiga untuk beberapa produk yang di hasilkan China
atau Amerika yang menggunakan input kedua negara itu suplay menjadi terhambat”
Beberapa komoditas yang bisa diekspor Indonesia,kata Imam,adalah baja,buah,besi dan
aluminium.

2. Menurunnya ekspor bahan baku Indonesia ke China dan Amerika


Menurunnya ekspor bahan baku atau bahan peniolong Indonesia ke China dan
Amerika.Ini terjadi jika cakupan perang dagang meluas ke produk lain.Tahap pertama
dampak ke Indonesia ekspor kedua negara belum terlalu besar.Produk yang
dihasilkan China kemudian diekspor ke Amerika itu di Ambil bahan baku dari
Indonesia relative sedikit.Begitu coverage diperluas,kita perlu kajian lebih lanjut
sejauh apa dampak terhadap ekspor untuk kedua negara tersebut.
3. Terjadi trade diversion yang bisa dimaksimalkan Indonesia
Karena persaingan pasar akibat perang dagang itu,akan terjadi Trade diversion.Hal ini
terjadi akibat adanya intensif penurunan tarif,misalnya Indonesia yang sebelumnya
selalu mengimpor gula dari China beralih menjadi mengimpor gula dari Thailand
karena lebih murah.
“produk yang di hasilkan China dan Amerika terhambat tariff yang tinngi di kedua
negara dan akan cari jalan ke pasar lain ke semua negara. Indonesia salah satunya.
Indonesia perlu terus berupaya mencari alternative pasar baru dengan
memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia. Kebijakan diplomasi ekonomi digunakan
untuk diversifikasi pasar dan negara tujuan komunitas ekspor. Untuk strategi jangka
menengah, pemerintah tentu harus memulai memetakan pasar-pasar ekspor baru (non
tradisional) sebagai alternative kerja sama perdagangan. Indonesia harus
mempercepat perundingan perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai pihak,
pertama dengan pasar potensial non tradisioanal seperti asia selatan, eropa timur,
afrika, dan amerika selatan yang belum di garap secara maksimal
Penguatan kerja sama ekonomi komperehensif regional (RCEP) juga perlu
dilakukan sebagai penangkal dampak buruk dari adanya peran dalam. Hal tersebut
dapat dilakukan, antara lain dengan menyelenggarakan temu bisnis oleh kedutaan
besar Indonesia di luar negeri sebagai upaya diplomasi ekonomi untuk meningkatkan
perdagangan bilateral maupun investasi. Indonesia membutuhkan diplomasi ekonomi
yang komprehensif dan penuh perhitungan agar bisa survive dalam situasi global
yang serba kompleks dan ambigu.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

AS di bawah pemerintahan presiden Trump cenderung melaksanakan kebijakan


proteksionisme dan mengarahkan kelonggaran kebijakan tarif untuk negara-negara yang
beraliansi dengan AS. Diplomasi ekonomi Indonesia harus diperkuat dengan memiliki roadmap
yang jelas. Negara pasar yang mulai mencatatkan kinerja ekonomi bagus harus digarap secara
serius tidak hanya dalam kegiatan ekspor-impor yang sudah berjalan, tapi juga melalui kegiatan
diplomasi ekonomi lainnya yaitu dengan mengajak untuk meningkatkan infestasi diberbagai
sector.
Penguatan kerja sama ekonomi komperehensif regional (RCEP) juga perlu dilakukan
sebagai penangkal dampak buruk dari adanya peran dalam. Hal tersebut dapat dilakukan, antara
lain dengan menyelenggarakan temu bisnis oleh kedutaan besar Indonesia di luar negeri sebagai
upaya diplomasi ekonomi untuk meningkatkan perdagangan bilateral maupun investasi.
Indonesia membutuhkan diplomasi ekonomi yang komprehensif dan penuh perhitungan agar bisa
survive dalam situasi global yang serba kompleks dan ambigu.

3.2 SARAN
1. Sangat Dibutuhkannya kinerja diplomat ekonomi yang dapat memberikan informasi
ekonomi akurat dan menguntungkan perekonomian nasional. Hal tersebut dapat
dilakukan, antara lain dengan menyelenggarakan temu bisnis oleh kedutaan besar
Indonesia di luar negeri sebagai upaya diplomasi ekonomi untuk meningkatkan
perdagangan bilateral maupun investasi.
2. Menyelenggarakan temu bisnis oleh kedutaan besar Indonesia di luar negeri sebagai
upaya diplomasi ekonomi untuk meningkatkan perdagangan bilateral maupun investasi.
Indonesia membutuhkan diplomasi ekonomi yang komprehensif dan penuh perhitungan
agar bisa survive dalam situasi global yang serba kompleks dan ambigu.
3. Indonesia perlu terus berupaya mencari alternative pasar baru dengan memperkuat
diplomasi ekonomi Indonesia. Kebijakan diplomasi ekonomi digunakan untuk
diversifikasi pasar dan negara tujuan komunitas ekspor. Untuk strategi jangka menengah,
pemerintah tentu harus memulai memetakan pasar-pasar ekspor baru (non tradisional)
sebagai alternative kerja sama perdagangan
DAFTAR PUSTAKA

AS Siap Hadang China 2025”, Kompas 3 April 2018, hal. 8.

Bali Antisipasi Dampak Perang Dagang China vs AS”, 26 Maret 2018,

m/read/20180326/12/754310/baliantisipasi-dampak-perang-dagangchina-vs-as, diakses 29
Maret 2018.

China akan Kenakan Tarif Impor Kacang hingga Anggur AS”, 23 Maret 2018,

https://finance.detik.com/beritaekonomi-bisnis/d-3932755/chinaakan-kenakan-tarif-impor-
kacanghingga-anggur-as, diakses 29 Maret 2018.

Di Tengah Memanasnya Perang Dagang, AS dan China Terus Bernegosiasi",


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/28/104600926/ditengah-memanasnya-perang
dagangas-dan-china-terus-bernegosiasi, diakses 29 Maret 2018.

Gayung Bersambut Perang Dagang”, Kompas, 2 April 2018, hal. 11. “Kim Siap Temui Pihak
AS”, Kompas, 29 Maret 2018, hal. 8.

Anda mungkin juga menyukai