Sebagai salah satu negara maju di dunia yang terletak di benua Eropa, Rusia tergolong
negara yang menganut ekonomi pasar, dengan sumber daya alam yang cukup besar,
terutama di sektor migas.
Dilansir dari laman Wikipedia, Rusia berada di peringkat ke-15 berdasarkan PDB,
kemudian di peringkat ke-6 berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP).
Hal itu terjadi sejak awal abad ke-21, di mana konsumsi dalam negeri yang cukup
meningkat, dibarengi stabilitas politik yang mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi
positif di Rusia.
Di sektor ekspor, yang mengandalkan migas, logam, dan kayu -- menyumbang lebih
dari 80% ekspor Rusia. Namun sejak 2003, Rusia mulai mengurangi ekspor barang
mentah seiring membaiknya pasar domestik.
Meskipun harga energi cukup tinggi, sektor migas hanya menyumbang sebesar 5,7%
dari PDB Rusia. Namun pendapatan dari sektor ini mampu meningkatkan cadangan
luar negerinya -- dari $ 12 milyar (1999) -- menjadi $ 597,3 milyar (2008), terbesar
ketiga di dunia.
Pada masa Menteri Keuangan Alexei Kudrin, kebijakan makro ekonomi Rusia
dijalankan dengan cukup baik. Pada masa itu, pendapatan yang berlebih disimpan di
Dana Stabilisasi Rusia. Selanjutnya, di tahun 2006, Rusia membayar hampir semua
utang-utang besarnya, membuat negara tersebut menjadi salah satu negara dengan
utang luar negeri terendah diantara negara-negara besar di dunia.
Cadangan dana dalam bentuk Dana Stabilisasi membantu Rusia untuk bertahan dalam
krisis keuangan global, dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada yang banyak
diperkirakan para ahli. Selain itu, adanya kebijakan pajak yang simpel (2001), mampu
meningkatkan pendaptan negara dari sektor tersebut.
Adapun besaran pajak di Rusia sangatlah sederhana, yakni dikenakan tarif flat sebesar
13%. Hal ini menempatkan Rusia sebagai negara dengan sistem pajak pribadi paling
menarik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab (UEA).
Berdasarkan data yang didapat dari Bloomberg, Rusia dianggap lebih maju ketimbang
negara kaya sumber daya alam lainnya, dengan tradisi pendidikan, sains, dan industri
yang baik. Negara ini tercatat memiliki tingkat lulusan perguruan tinggi paling bagus
diantara negara lainnya di Eurasia (Eropa dan Asia)